rahfannnnnnn14
Adik Semprot
- Daftar
- 10 Sep 2018
- Post
- 141
- Like diterima
- 3.990
Saat Asya masih mengatur nafasnya tangan Idan kembali terulur kebawah memainkan sesuatu yang membuat Asya tersentak dari diamnya, Idan sengaja memainkan klirotis istrinya membuat Asya kembali terangsang.
"akhhhh by aku masih cape" rengek Asya
Seolah tuli Idan tak mendengarkannya, miliknya bahkan masih tegang sempurna setelah pelepasan pertamanya. Idan memasukan dua jarinya ke dalam vagina Asya dan mengocoknya dengan cepat hingga istrinya mendapatkan orgasmenya lagi. Deru nafas Asya terdengar jelas, Idan terkikik lalu mengecup singkat kening istrinya.
"atas atau bawah?"
"aku diatas" Idan mengangguk lalu mengubah posisi, kali ini ia bersandar pada headborad dan membiarkan Asya berada diatasnya untuk kedua kalinya.
Asya memposisikan ujung penis Idan berada diantara bibir vaginanya, Asya memejamkan mata saat mulai memasukan penis tersebut dengan duduk perlahan. Nafasnya tercekat kala sebagian milik suaminya itu berhasil masuk setengahnya, lagi lagi Asya tak kuat merasakan beda tumpul itu memasuki dirinya.
"mentokin sayang" suruh Idan dengan seringaian nakalnya
Idan malah terkekeh melihat istrinya terus terusan merengek.
"mintanya diatas tpi gamau mentokin gimana sih sayang? mentokin dong syaaa" suruh Idan lagi dengan gemas mencubit puting susu istrinya
Asya membenarkan letak duduknya dan kembali mendorong kebawah agar penis suaminya itu bisa masuk sepenuhnya. Idan dengan jahilnya langsung menghentakkan miliknya alhasil suara tubrukan antar dua kulit itu terdengar, Asya membusungkan dadanya menahan ngilu didalam sana.
"akhhhh! ahhh udah by udahhh"
Idan mengerang tertahan saat merasakan miliknya dijepit kuat oleh vagina istrinya, setelahnya ia terkikik pelan saat memperhatikan wajah istrinya menahan sesuatu. Tangan Asya melayangkan pukulan pada pundaknya karena merasa kesal dengan tingkah suaminya.
"kenapa sayang? kurang mentok hmmm?" tanya Idan sambil meremas gundukan kembar favoritnya.
Idan kembali menghentakkan miliknya meskipun tak sekuat tadi namun rasanya tetap sama, membuat ngilu bagian bawah perut Asya, bahkan vaginannya ikut terasa perih karna dipaksa masuk milik suaminya.
"Akhhh byyy udahhh! udah mentok ahhh" Asya mngelus perut bagian bawahnya karena denyutan ngilu tersebut.
Asya mulai menggerakkan pinggulnya naik turun diselingi gerakan maju mundur, ia tersenyum nakal melihat Idan yang mendesis terkadang mendongakan kepala saat penisnya terasa dijepit vagina miliknya.
Ekspresi wajah Idan yang sangat di sukai Asya ketika kepala suaminya itu terdongak dimana Asya dapat melihat jakun suaminya yang bergerak naik turun. Tangan Idan terulur memegangi pinggul Asya, sedangkan istrinya malah mempercepat gerakannya, mendengarkan desahan berat yang terus keluar dari mulut suaminya.
"ahhh ahhh ahh enak by?"
"ouhhhh shitt sayang! enak banget"
Asya mengelus rahang tegas suaminya dan memeluknya sambil terua bergoyang.
"engggghhh punya kamu keras banget by ahhhh, enak mhhhh" bisik Asya
Idan melonggarkan pelukan istrinya , ditatapnya wajah Asya yang menggemaskan saat di penuhi gairah. Ditahanya tengkuk istrinya kala ia ingin menegakkan tubuhnya, dengan cepat Idan melumat bibir Asya dan turun menyesap susu kesukaanya. Sebelah tanganya asik memainkan puting lainnya sedangkan tangan sebelahnya lagi menahan pinggang Asya, menekan tubuh istrinya semakin mendorong masuk penisnya. Idan mulai menggerakkan miliknya, menghentak kuat vagina Asya dengan penisnya dan terus menekan kala Asya berusaha bangkit.
"Akhhhh Idannnnn ahhhhhh"
"why hon ? hahhhhh" terakhir hentakan kuat yang diberikan idan membuat tubuh istrinya bergetar pelan
"mhhhh aku keluar byy shhhh" lirih Asya, Idan mengangguk
"aku suka kamu keluar sayang, memek kamu enak ngejepitnya"
Mendengar ucapan suaminya Asya kembali menggerakkan tubuhnya, hasratnya kembali naik kala melihat wajah frustasi suaminya yang menikmati goyangan pinggulnya. Ia meraih wajah suaminya, mata mereka bertemu saling menatap sayu. Asya mengarahkan mulut Idan pada susunya ia merindukan hisapanya lagi dan lagi, Idan menurut dan langsung mengulum puting susu miliknya bergantian.
"uhhhh byyyyyy isep yg kuat sayang ahhh"
Asya menekan kepala suaminya agar semakin dalam menghisapnya, remasan dan hisapan suaminya benar benar menaikkan nafsu didalam dirinya. Asya kembali menaik turunkan tubuhnya dengan cepat menciptakan suara antar kulit mereka yang saling bertubrukan. Asya meremas pundak suaminya menyalurkan rasa ngilu ketika ujung penis Idan menyentuh titik ternikmatnya, desahan saling bersahutan di kamar mereka berdua.
"Akhhhhh byyyy enakkk banget Fuck! ahhhh"
Gerakan dan desahan Asya sungguh membuat Idan tak kuat menahannya, ia ingin segera mengeluarkan spermannya didalam sana. Asya merasakan penis suaminya terasa semakin membesar dan terasa memenuhi vaginanya, ia tersenyum nakal dan terus bergerak cepat bahkan tak beraturan.
"akhhhh syaaaaaaa! argggggh fuck yangggg!
Idan mengerang tertahan tanganya kian kuat mencengkram pinggul istrinya, Idan menghentakan miliknya hingga membuat istrinya langsung menjerit, Asya meletakkan kepalanya di pundak suaminya.
Perut Asya mengejang kecil merasakan sesuatu yang hangat memenuhi miliknya, sesekali Asya meringis walauoun vaginanya sedikit perih namun ada sesuatu yang terasa nikmat.
"hhhhhhah anget by" ucap Asya pelan dengan nafas yang ngosngosan
Tangan Idan terulur mengelus punggung istrinya.
"nakal" desis Idan mendapatkan kekehan pelan dari istrinya
"gantiaan, masa aku terus yang keluar berkali kali"
Asya bergerak pelan membuat penis Idan kembali menegang sempurna, Idan mendesis lalu mengembalikan tubuh Asya dan mengukungnya.
"liat siapa yang menang sampe akhir" ucap Idan.
Jadi mau adu kekuatan nih? dasar bocah pemerkosa!
"Nungging sayang" pinta Idan dengan suara beratnya
Asya membalikkan tubuhnya membuat Idan langsung meremas pantat mulusnya, Idan mulai mengarahkan miliknya memasukan kembali penis tersebut membuat istrinya mendesah sambil mencengkram bantal yang berada dihadapannya.
Idan bergerak perlahan, lama kelamaan gerakannya semakin cepat. Derit ranjang terdengar, bersahutan dengan suara kulit yang saling bertubrukan. Tangan Idan terulur meremas payudara sintal istrinya yang menggantung.
"emhhhh byyy shhhhh"
Asya tersentak kala Idan bergerak semakim cepat, ia terus mengentakkan kuat kuat. Mendorong paksa miliknya kedalam sana.
"ahhh ahhh by pelan pelan emhhhh"
Dengan jahilnya Idan malah mendorong miliknya semakin kuat, menyentakkannya lalu menahan dibagian terdalam. Asya memekik, tubuhnya langsung ambruk dengan getaran kecil di perutnya.
"ahhh idann udahhh mhhhh"
"aku belum keluar sayang"
Asya kembali meringis, rasanya teramat ngilu dibagian kewanitaannya itu. Asya terus mendesah dengan sisa tenaganya, Idan kembali memegangi pinggul istrinya yang sangat menggoda.
"makanya cepet keluarin by ih!" kesal Asya dengan tubuhnya yang masih tengkurap. Idan terkekeh pelan lalu meremas pantat istrinya yang menggemaskan.
"yaudah aku cepetin ya sayang?" Asya menggeleng kuat, tentunya hal itu malah membuat dirinya berteriak kencang. Tenang! kamar mereka kedap suara jadi tetangga tidak akan tau pastinya.
Tubuhnya terasa tertarik, Idan kembali bergerak membuat istrinya terus mendesah menuju kenikmatan, vaginannya benar benar becek akibat cairannya sendiri ditambah sisa sperma Idan tadi.
"hhhhhh enak sayang?" tanya Idan disela sodokannya, tanganya kembali meremas dua gundukan favoritnya yang terasa kencang
Asya matimatian menahan desahnya kala suami mesumnya itu bergerak semakin cepat, ia berusaha mencengkram sprei kuatkuat. Menyalurkan rasa nikmat dan ngilu dibawah sana, mengetahui Asya yang berusaha menahan desahannya, Idanpun berniar ingin menjahilinya lagi.
Tangan Idan semakin turun kebawah, mencari keberadan benda kecil yang sangat berpengaruh bagi istrinya jika dimainkan. Asya langsung tersentak ketika Idan berhasil memainkan klirotisnya.
"Hollishiiiit Idaaaan akhhh! kamu mhhhhhh"
Asya menggigit bibir bawahnya berusaha agar tak bersuara, rasanya sungguh membuatnya menggila. Dasar Idannnn! Asya meregangkan otot vaginannya berusaha menjepit penis suami mesumnya itu, Idan mengerang tertahan. Idan merendahkan tubuhnya dan berbisik.
"engghhh ngejepit banget Sya, sengaja ya?"
Idan langsung menyentak kuat bersamaan dengan cairan kental yang lagi lagi menyembur memenuhi rahim istrinya, refleks Asya menjerit merasakan hentakan Idan dibarengi rasa hangat didalam sana. Tubuhnya benar benar ambruk, Asya membalikkan tubuhnya mengahadap suaminya. Suara nafas terdengar menderu saling beradu, Asya terkekeh dan menarik suaminya untuk memeluknya dengan sengaja ia menggesekan vaginanya dengan penis suaminya.
"enak, perih, ngilu , cape jadi satu by" bisiknya, Idan meregangkan peluknya dan menatap wajah istrinya yg dibanjiri peluh akibat ulahnya.
"sekali lagi ya sayang? terakhir deh" rayu Idan, Asya menatap Idan dan mengalihkan pandangannya pada penis suaminya yg sudah kembali menegang sempurnya.
"janji ya terakhir?" tanya Asya memastikan, ia benar benar lelah melayani suaminya sejak tadi. Bukan tak ingin berbakti atau mencari pahala tapi badanya benar benar remuk redam rasanya.
"hmm buat malem ini, besok beda lagi oke" Asya menganggukan kepalanya, ia sudah pasrah dengan keinginan suaminya itu.
Idan memasukan penisnya kembali kedalam vagina istrinya, Asya melenguh lalu meletakkan kedua tanganya di pundak suaminya.
"shhhh memek aku udah becek banget by ahhhhh mhhhh" Asya mendongak merasakan gerakan pelan Idan, rasanya geli!
"hahhh ahhh hahhh cepetin byyy" pinta Asya
Idan mengangguk sembari menyentakkan miliknya, berlanjut dengan bergerak cepat memenuhi keinginan istrinya. Menghujam vagina Asya dengan kasar, sedangkan Asya hanya mampu mendesah keras sambil mencengkram pundak suaminya.
"ahhh ahhh by terushhh ahhh shitttt!"
Idan semakin menggerakan miliknya dengan cepat dan kasar hingga Asya sesak napas dibuatnya, susah mengimbangi gerakan Idan yang tak beraturan. Tiba tiba saja Asya memekik, hal tersebut membuat Idan semakin bergairah dan menekan dalam dalam miliknya.
"akhhhh aku keluar!" jerit Asya
Idan mengangguk dengan tubuh Asya yang bergetar pelan.
"ahhh keluarin sayanggg"
Idan terus melanjutkan kegiatannya menghujam miliknya didalm sana dengan kuat dan cepat membuat Asya menggeleng berulang kali, tanganya terulur mendorong pelan tubuh suaminya.
" engggghhh bentar byyy shhh ahhhh mhhhh"
rasanya ngilu ketika tengah orgasme namun suaminya malah terus menggerakkan penisnya.
"hahhh hhh enak keluar sayang?" tanya Idan tak berhenti bergerak, Asya mengangguk sebagai jawaban
"iyaaaa ahhh mhhh enak banget babyyy, Arghhhhh Idann!!!"
Idan langsung bergerak semakin cepat menyetubuhinya, Asya mencengkram kuat sprei kala tubuhnya tersentak akibat dorongan kuat dari suaminya. Asya merengek meminta udah namun hal yang dilakukan Idan malah mempercepat gerakannya. Jadi siapa yang menang pemirsa??!
"huhhh ahhh byy udah ahhh gakuat ahhh"
Sepertinya Idan benar benar membuat Asya kelojotan dalam permainannya, Asya terus menggeleng tak kuat merasakannya. Rasanya ingin keluar terus, begitu nikmat dan memberikan sensasi ngilu!.
"akhhh by dalemin!"
Idan langsung saja mendorong miliknya hingga Asya merasakan ujung penis suaminya itu menyentuh titik ternikmatnya, tubuh Asya membusung dan menjerit kala ia mendapatkan orgasmenya lagi dan lagi. Keluarnya cairan dari vaginanya membuat penis suaminya semakin bergerak bebas, Idan sama sekali tak memberinya jeda sedikitpun.
"ahhh geli banget Idannnn ahhh udah by pleaseeee ahhh"
Idan kembali merendahkan tubuhnya, meletakkan kepalanya di ceruk leher istrinya. Setelahnya, Idan kembali bergerak dengan cepat tak beraturan. Menghujam vagina Asya dengan brutal, mengentakkannya kuat kuat membuat istrinya tak berhenti menjerit dan terus mendesahkan namanya.
Asya merasakan penis Idan semakin sesak didalam sana, rasanya ia sangat penuh! tentunya Asya paham jika suaminya akan mencapai klimaksnya. Asya memeluk tubuh suaminya kuat kuar, ia semakin menjepit penis suaminya dengan vaginannya.
"Akhhhhh keluarin by jangan ditahan mhhhh"
Mendengar desahan istrinya, Idan langsung menyentakkan miliknya. Menyemburkan spermanya lagi hingga Asya menjerit dengan keras merasakan orgasme bersamaan dengan sesuatu yang hangat memenuhi rahimnya. Asya terus merintih disaat Idan masih menghentak pelan mengeluarkan sisa spermanya.
Nafas mereka terdengar memburu, Asya mengulurkan tanganya mengelap keringat yang membanjiri pelipis suaminya. Mata Idan mngerjap menatap wajah istrinya, senyumnya terlukis indah dipandanganya.
"makasih sayang, enak banget" ujarnya sambil menyeka keringat Asya
"hmm sama sama, semangat banget ngewenya padahal cuman libur seminggu huh"
"hahaha kan ayang tau aku lemah kalo soal nahan itu sama kamu"
"iyaiya tau kok, akukan menggoda ya ? apalagi bagian susu sama bibir bawah yakan"
"mmmm jelas! mantep enak nagih yang"
Idan menyandarkan kepalanya di dada istrinya, ia bisa mendengar bagaimana detak jantung istrinya dan deruan nafas yang kembali normal karna perbuatannya. Asya mengelus kepala Idan dengan sayang, sesekali mengecupnya.
Setelah 5 menit mereka bertahan dalam posisi berpelukan Idan meregangkan pelukannya, mencabut miliknya yang masih tertanam di vagina istrinya. Asya meringis kala merasakan miliknya menjadi kosong.
"aku mandi sebentar sayang" Asya hanya mengangguk, badanya terasa remuk sekarang. Idan benar benar menghajarnya habis habisan.
Asya beringsut menyandarkan tubuhnya pada headboard, miliknya terasa sedikit perih karna pertempurannya malam ini. Ia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas, ia memainkanya sambil menunggu suaminya selesai membersihkan tubuhnya. Tak lama Idanpun kembali dengan kehadapanya dengan handuk yang melilit pinggangnya.
Tanpa mengatakan apapun Idan mengambil ponsel yang di mainkannya lalu mengangkatnya menuju kamar mandi. Asya panik!.
"Idannn! udah by cape ihhh jangan lagiiii" rengeknya dalam gendongan suaminya, Idan tak menggubrisnya ia langsung membawa istrinya masuk kedalam kamar mandi.
Idan meletakkan Asya kedalam bathtub yang sudah terisi air hangat, Asya mencium aroma terapi yang menguar didalam kamar mandinya. Ia menatap suaminya yang kembali meneteskan cairan antiseptik kedalam bathubnya.
"ayang berendam dulu yaa, aku mau pake baju" ucap Idan, tanpa menunggu jawaban dari Asya, Idan langsung keluar.
Asya menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, menikmati harum citrus dan papermint yang menenangkan. Idan benar benar membuatnya semakin jatuh cinta, setelah dihajar habis habisan kini ia dimanjakan dengan perlakuannya.
10 menit berlalu Asya masih menikmati kegiatannya, rasa perih pada vaginanya sudah hilang. Sesekali ia mengusap perutnya yang rata sambil memejamkan mata hingga tak sadar jika suaminya sudah berada di dekatnya.
"udah ya berendamnya yang" Asya langsung membuka matanya dan mendapati suaminya berjongkok sambil ikut mengelus perutnya.
Asya mengangguk mengiyakan, Idan mencabut penutup bathub tersebut agar airnya hilang. Dililitkanya handuk yang ia bawa ke tubuh istri tercintanya, Idan kembali menggendong Asya ke dalam kamarnya.
Setelah selesai memakai kemeja kebesaran milik suaminya, Asya berbaring diatas kasurnya sambil memainkan ponselnya kembali. Idan datang dari luar sambil membawa susu yang pastinya untuk istrinya dan salep obat luka.
"diminum sayang"
Asyapun menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas. Idan naik kekasurnya lalu membuka pahanya, Asya yang kaget langsung menutupnya rapat, suaminya benar benar tak puaskah?!
"buka bentar Asyaaaaa"
"mau ngapain lagi byyy? tadi udah kan ihhh , besok lagi aja ahh" rengek Asya , Idan menghela nafasnya dan langsung membuka paksa paha istrinya itu.
"aku cuman mau ngolesin salep yang, gamakan kamu lagi engga. masih ada hari esok" sambil mengolesi vagina Asya yang terlihat membengkak
"shhhh perih by shhhh"
Asya meringis menahan perih kala Idan selesai mengolesi vaginanya, itu benar benar luka sepertinya. Idan merebahkan dirinya disamping istrinya, merentangkan sebelah tanganya agar menjadi bantalan untuk Asya. Idan merengkuh Asya dalam pelukan, sesekali mencium kening istrinya dengan kelembutan.
Asya menarik selimut untuk menutupi keduanya.
"ilove you Asya, gnite sayang" Asya tersipu dan menyembunyikan wajahnya kedalam dekapan suaminya, Idan terkekeh dan mulai memejamkan matanya.
Nahhh broo kalo udah dikasih jatah jangan lupa bilang terimakasih, jangan juga ditinggal tidur tapi manjain juga biar dikasih lagi lagi dan lagi wkwk!
"akhhhh by aku masih cape" rengek Asya
Seolah tuli Idan tak mendengarkannya, miliknya bahkan masih tegang sempurna setelah pelepasan pertamanya. Idan memasukan dua jarinya ke dalam vagina Asya dan mengocoknya dengan cepat hingga istrinya mendapatkan orgasmenya lagi. Deru nafas Asya terdengar jelas, Idan terkikik lalu mengecup singkat kening istrinya.
"atas atau bawah?"
"aku diatas" Idan mengangguk lalu mengubah posisi, kali ini ia bersandar pada headborad dan membiarkan Asya berada diatasnya untuk kedua kalinya.
Asya memposisikan ujung penis Idan berada diantara bibir vaginanya, Asya memejamkan mata saat mulai memasukan penis tersebut dengan duduk perlahan. Nafasnya tercekat kala sebagian milik suaminya itu berhasil masuk setengahnya, lagi lagi Asya tak kuat merasakan beda tumpul itu memasuki dirinya.
"mentokin sayang" suruh Idan dengan seringaian nakalnya
Idan malah terkekeh melihat istrinya terus terusan merengek.
"mintanya diatas tpi gamau mentokin gimana sih sayang? mentokin dong syaaa" suruh Idan lagi dengan gemas mencubit puting susu istrinya
Asya membenarkan letak duduknya dan kembali mendorong kebawah agar penis suaminya itu bisa masuk sepenuhnya. Idan dengan jahilnya langsung menghentakkan miliknya alhasil suara tubrukan antar dua kulit itu terdengar, Asya membusungkan dadanya menahan ngilu didalam sana.
"akhhhh! ahhh udah by udahhh"
Idan mengerang tertahan saat merasakan miliknya dijepit kuat oleh vagina istrinya, setelahnya ia terkikik pelan saat memperhatikan wajah istrinya menahan sesuatu. Tangan Asya melayangkan pukulan pada pundaknya karena merasa kesal dengan tingkah suaminya.
"kenapa sayang? kurang mentok hmmm?" tanya Idan sambil meremas gundukan kembar favoritnya.
Idan kembali menghentakkan miliknya meskipun tak sekuat tadi namun rasanya tetap sama, membuat ngilu bagian bawah perut Asya, bahkan vaginannya ikut terasa perih karna dipaksa masuk milik suaminya.
"Akhhh byyy udahhh! udah mentok ahhh" Asya mngelus perut bagian bawahnya karena denyutan ngilu tersebut.
Asya mulai menggerakkan pinggulnya naik turun diselingi gerakan maju mundur, ia tersenyum nakal melihat Idan yang mendesis terkadang mendongakan kepala saat penisnya terasa dijepit vagina miliknya.
Ekspresi wajah Idan yang sangat di sukai Asya ketika kepala suaminya itu terdongak dimana Asya dapat melihat jakun suaminya yang bergerak naik turun. Tangan Idan terulur memegangi pinggul Asya, sedangkan istrinya malah mempercepat gerakannya, mendengarkan desahan berat yang terus keluar dari mulut suaminya.
"ahhh ahhh ahh enak by?"
"ouhhhh shitt sayang! enak banget"
Asya mengelus rahang tegas suaminya dan memeluknya sambil terua bergoyang.
"engggghhh punya kamu keras banget by ahhhh, enak mhhhh" bisik Asya
Idan melonggarkan pelukan istrinya , ditatapnya wajah Asya yang menggemaskan saat di penuhi gairah. Ditahanya tengkuk istrinya kala ia ingin menegakkan tubuhnya, dengan cepat Idan melumat bibir Asya dan turun menyesap susu kesukaanya. Sebelah tanganya asik memainkan puting lainnya sedangkan tangan sebelahnya lagi menahan pinggang Asya, menekan tubuh istrinya semakin mendorong masuk penisnya. Idan mulai menggerakkan miliknya, menghentak kuat vagina Asya dengan penisnya dan terus menekan kala Asya berusaha bangkit.
"Akhhhh Idannnnn ahhhhhh"
"why hon ? hahhhhh" terakhir hentakan kuat yang diberikan idan membuat tubuh istrinya bergetar pelan
"mhhhh aku keluar byy shhhh" lirih Asya, Idan mengangguk
"aku suka kamu keluar sayang, memek kamu enak ngejepitnya"
Mendengar ucapan suaminya Asya kembali menggerakkan tubuhnya, hasratnya kembali naik kala melihat wajah frustasi suaminya yang menikmati goyangan pinggulnya. Ia meraih wajah suaminya, mata mereka bertemu saling menatap sayu. Asya mengarahkan mulut Idan pada susunya ia merindukan hisapanya lagi dan lagi, Idan menurut dan langsung mengulum puting susu miliknya bergantian.
"uhhhh byyyyyy isep yg kuat sayang ahhh"
Asya menekan kepala suaminya agar semakin dalam menghisapnya, remasan dan hisapan suaminya benar benar menaikkan nafsu didalam dirinya. Asya kembali menaik turunkan tubuhnya dengan cepat menciptakan suara antar kulit mereka yang saling bertubrukan. Asya meremas pundak suaminya menyalurkan rasa ngilu ketika ujung penis Idan menyentuh titik ternikmatnya, desahan saling bersahutan di kamar mereka berdua.
"Akhhhhh byyyy enakkk banget Fuck! ahhhh"
Gerakan dan desahan Asya sungguh membuat Idan tak kuat menahannya, ia ingin segera mengeluarkan spermannya didalam sana. Asya merasakan penis suaminya terasa semakin membesar dan terasa memenuhi vaginanya, ia tersenyum nakal dan terus bergerak cepat bahkan tak beraturan.
"akhhhh syaaaaaaa! argggggh fuck yangggg!
Idan mengerang tertahan tanganya kian kuat mencengkram pinggul istrinya, Idan menghentakan miliknya hingga membuat istrinya langsung menjerit, Asya meletakkan kepalanya di pundak suaminya.
Perut Asya mengejang kecil merasakan sesuatu yang hangat memenuhi miliknya, sesekali Asya meringis walauoun vaginanya sedikit perih namun ada sesuatu yang terasa nikmat.
"hhhhhhah anget by" ucap Asya pelan dengan nafas yang ngosngosan
Tangan Idan terulur mengelus punggung istrinya.
"nakal" desis Idan mendapatkan kekehan pelan dari istrinya
"gantiaan, masa aku terus yang keluar berkali kali"
Asya bergerak pelan membuat penis Idan kembali menegang sempurna, Idan mendesis lalu mengembalikan tubuh Asya dan mengukungnya.
"liat siapa yang menang sampe akhir" ucap Idan.
Jadi mau adu kekuatan nih? dasar bocah pemerkosa!
"Nungging sayang" pinta Idan dengan suara beratnya
Asya membalikkan tubuhnya membuat Idan langsung meremas pantat mulusnya, Idan mulai mengarahkan miliknya memasukan kembali penis tersebut membuat istrinya mendesah sambil mencengkram bantal yang berada dihadapannya.
Idan bergerak perlahan, lama kelamaan gerakannya semakin cepat. Derit ranjang terdengar, bersahutan dengan suara kulit yang saling bertubrukan. Tangan Idan terulur meremas payudara sintal istrinya yang menggantung.
"emhhhh byyy shhhhh"
Asya tersentak kala Idan bergerak semakim cepat, ia terus mengentakkan kuat kuat. Mendorong paksa miliknya kedalam sana.
"ahhh ahhh by pelan pelan emhhhh"
Dengan jahilnya Idan malah mendorong miliknya semakin kuat, menyentakkannya lalu menahan dibagian terdalam. Asya memekik, tubuhnya langsung ambruk dengan getaran kecil di perutnya.
"ahhh idann udahhh mhhhh"
"aku belum keluar sayang"
Asya kembali meringis, rasanya teramat ngilu dibagian kewanitaannya itu. Asya terus mendesah dengan sisa tenaganya, Idan kembali memegangi pinggul istrinya yang sangat menggoda.
"makanya cepet keluarin by ih!" kesal Asya dengan tubuhnya yang masih tengkurap. Idan terkekeh pelan lalu meremas pantat istrinya yang menggemaskan.
"yaudah aku cepetin ya sayang?" Asya menggeleng kuat, tentunya hal itu malah membuat dirinya berteriak kencang. Tenang! kamar mereka kedap suara jadi tetangga tidak akan tau pastinya.
Tubuhnya terasa tertarik, Idan kembali bergerak membuat istrinya terus mendesah menuju kenikmatan, vaginannya benar benar becek akibat cairannya sendiri ditambah sisa sperma Idan tadi.
"hhhhhh enak sayang?" tanya Idan disela sodokannya, tanganya kembali meremas dua gundukan favoritnya yang terasa kencang
Asya matimatian menahan desahnya kala suami mesumnya itu bergerak semakin cepat, ia berusaha mencengkram sprei kuatkuat. Menyalurkan rasa nikmat dan ngilu dibawah sana, mengetahui Asya yang berusaha menahan desahannya, Idanpun berniar ingin menjahilinya lagi.
Tangan Idan semakin turun kebawah, mencari keberadan benda kecil yang sangat berpengaruh bagi istrinya jika dimainkan. Asya langsung tersentak ketika Idan berhasil memainkan klirotisnya.
"Hollishiiiit Idaaaan akhhh! kamu mhhhhhh"
Asya menggigit bibir bawahnya berusaha agar tak bersuara, rasanya sungguh membuatnya menggila. Dasar Idannnn! Asya meregangkan otot vaginannya berusaha menjepit penis suami mesumnya itu, Idan mengerang tertahan. Idan merendahkan tubuhnya dan berbisik.
"engghhh ngejepit banget Sya, sengaja ya?"
Idan langsung menyentak kuat bersamaan dengan cairan kental yang lagi lagi menyembur memenuhi rahim istrinya, refleks Asya menjerit merasakan hentakan Idan dibarengi rasa hangat didalam sana. Tubuhnya benar benar ambruk, Asya membalikkan tubuhnya mengahadap suaminya. Suara nafas terdengar menderu saling beradu, Asya terkekeh dan menarik suaminya untuk memeluknya dengan sengaja ia menggesekan vaginanya dengan penis suaminya.
"enak, perih, ngilu , cape jadi satu by" bisiknya, Idan meregangkan peluknya dan menatap wajah istrinya yg dibanjiri peluh akibat ulahnya.
"sekali lagi ya sayang? terakhir deh" rayu Idan, Asya menatap Idan dan mengalihkan pandangannya pada penis suaminya yg sudah kembali menegang sempurnya.
"janji ya terakhir?" tanya Asya memastikan, ia benar benar lelah melayani suaminya sejak tadi. Bukan tak ingin berbakti atau mencari pahala tapi badanya benar benar remuk redam rasanya.
"hmm buat malem ini, besok beda lagi oke" Asya menganggukan kepalanya, ia sudah pasrah dengan keinginan suaminya itu.
Idan memasukan penisnya kembali kedalam vagina istrinya, Asya melenguh lalu meletakkan kedua tanganya di pundak suaminya.
"shhhh memek aku udah becek banget by ahhhhh mhhhh" Asya mendongak merasakan gerakan pelan Idan, rasanya geli!
"hahhh ahhh hahhh cepetin byyy" pinta Asya
Idan mengangguk sembari menyentakkan miliknya, berlanjut dengan bergerak cepat memenuhi keinginan istrinya. Menghujam vagina Asya dengan kasar, sedangkan Asya hanya mampu mendesah keras sambil mencengkram pundak suaminya.
"ahhh ahhh by terushhh ahhh shitttt!"
Idan semakin menggerakan miliknya dengan cepat dan kasar hingga Asya sesak napas dibuatnya, susah mengimbangi gerakan Idan yang tak beraturan. Tiba tiba saja Asya memekik, hal tersebut membuat Idan semakin bergairah dan menekan dalam dalam miliknya.
"akhhhh aku keluar!" jerit Asya
Idan mengangguk dengan tubuh Asya yang bergetar pelan.
"ahhh keluarin sayanggg"
Idan terus melanjutkan kegiatannya menghujam miliknya didalm sana dengan kuat dan cepat membuat Asya menggeleng berulang kali, tanganya terulur mendorong pelan tubuh suaminya.
" engggghhh bentar byyy shhh ahhhh mhhhh"
rasanya ngilu ketika tengah orgasme namun suaminya malah terus menggerakkan penisnya.
"hahhh hhh enak keluar sayang?" tanya Idan tak berhenti bergerak, Asya mengangguk sebagai jawaban
"iyaaaa ahhh mhhh enak banget babyyy, Arghhhhh Idann!!!"
Idan langsung bergerak semakin cepat menyetubuhinya, Asya mencengkram kuat sprei kala tubuhnya tersentak akibat dorongan kuat dari suaminya. Asya merengek meminta udah namun hal yang dilakukan Idan malah mempercepat gerakannya. Jadi siapa yang menang pemirsa??!
"huhhh ahhh byy udah ahhh gakuat ahhh"
Sepertinya Idan benar benar membuat Asya kelojotan dalam permainannya, Asya terus menggeleng tak kuat merasakannya. Rasanya ingin keluar terus, begitu nikmat dan memberikan sensasi ngilu!.
"akhhh by dalemin!"
Idan langsung saja mendorong miliknya hingga Asya merasakan ujung penis suaminya itu menyentuh titik ternikmatnya, tubuh Asya membusung dan menjerit kala ia mendapatkan orgasmenya lagi dan lagi. Keluarnya cairan dari vaginanya membuat penis suaminya semakin bergerak bebas, Idan sama sekali tak memberinya jeda sedikitpun.
"ahhh geli banget Idannnn ahhh udah by pleaseeee ahhh"
Idan kembali merendahkan tubuhnya, meletakkan kepalanya di ceruk leher istrinya. Setelahnya, Idan kembali bergerak dengan cepat tak beraturan. Menghujam vagina Asya dengan brutal, mengentakkannya kuat kuat membuat istrinya tak berhenti menjerit dan terus mendesahkan namanya.
Asya merasakan penis Idan semakin sesak didalam sana, rasanya ia sangat penuh! tentunya Asya paham jika suaminya akan mencapai klimaksnya. Asya memeluk tubuh suaminya kuat kuar, ia semakin menjepit penis suaminya dengan vaginannya.
"Akhhhhh keluarin by jangan ditahan mhhhh"
Mendengar desahan istrinya, Idan langsung menyentakkan miliknya. Menyemburkan spermanya lagi hingga Asya menjerit dengan keras merasakan orgasme bersamaan dengan sesuatu yang hangat memenuhi rahimnya. Asya terus merintih disaat Idan masih menghentak pelan mengeluarkan sisa spermanya.
Nafas mereka terdengar memburu, Asya mengulurkan tanganya mengelap keringat yang membanjiri pelipis suaminya. Mata Idan mngerjap menatap wajah istrinya, senyumnya terlukis indah dipandanganya.
"makasih sayang, enak banget" ujarnya sambil menyeka keringat Asya
"hmm sama sama, semangat banget ngewenya padahal cuman libur seminggu huh"
"hahaha kan ayang tau aku lemah kalo soal nahan itu sama kamu"
"iyaiya tau kok, akukan menggoda ya ? apalagi bagian susu sama bibir bawah yakan"
"mmmm jelas! mantep enak nagih yang"
Idan menyandarkan kepalanya di dada istrinya, ia bisa mendengar bagaimana detak jantung istrinya dan deruan nafas yang kembali normal karna perbuatannya. Asya mengelus kepala Idan dengan sayang, sesekali mengecupnya.
Setelah 5 menit mereka bertahan dalam posisi berpelukan Idan meregangkan pelukannya, mencabut miliknya yang masih tertanam di vagina istrinya. Asya meringis kala merasakan miliknya menjadi kosong.
"aku mandi sebentar sayang" Asya hanya mengangguk, badanya terasa remuk sekarang. Idan benar benar menghajarnya habis habisan.
Asya beringsut menyandarkan tubuhnya pada headboard, miliknya terasa sedikit perih karna pertempurannya malam ini. Ia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas, ia memainkanya sambil menunggu suaminya selesai membersihkan tubuhnya. Tak lama Idanpun kembali dengan kehadapanya dengan handuk yang melilit pinggangnya.
Tanpa mengatakan apapun Idan mengambil ponsel yang di mainkannya lalu mengangkatnya menuju kamar mandi. Asya panik!.
"Idannn! udah by cape ihhh jangan lagiiii" rengeknya dalam gendongan suaminya, Idan tak menggubrisnya ia langsung membawa istrinya masuk kedalam kamar mandi.
Idan meletakkan Asya kedalam bathtub yang sudah terisi air hangat, Asya mencium aroma terapi yang menguar didalam kamar mandinya. Ia menatap suaminya yang kembali meneteskan cairan antiseptik kedalam bathubnya.
"ayang berendam dulu yaa, aku mau pake baju" ucap Idan, tanpa menunggu jawaban dari Asya, Idan langsung keluar.
Asya menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, menikmati harum citrus dan papermint yang menenangkan. Idan benar benar membuatnya semakin jatuh cinta, setelah dihajar habis habisan kini ia dimanjakan dengan perlakuannya.
10 menit berlalu Asya masih menikmati kegiatannya, rasa perih pada vaginanya sudah hilang. Sesekali ia mengusap perutnya yang rata sambil memejamkan mata hingga tak sadar jika suaminya sudah berada di dekatnya.
"udah ya berendamnya yang" Asya langsung membuka matanya dan mendapati suaminya berjongkok sambil ikut mengelus perutnya.
Asya mengangguk mengiyakan, Idan mencabut penutup bathub tersebut agar airnya hilang. Dililitkanya handuk yang ia bawa ke tubuh istri tercintanya, Idan kembali menggendong Asya ke dalam kamarnya.
Setelah selesai memakai kemeja kebesaran milik suaminya, Asya berbaring diatas kasurnya sambil memainkan ponselnya kembali. Idan datang dari luar sambil membawa susu yang pastinya untuk istrinya dan salep obat luka.
"diminum sayang"
Asyapun menerimanya dan langsung meminumnya hingga tandas. Idan naik kekasurnya lalu membuka pahanya, Asya yang kaget langsung menutupnya rapat, suaminya benar benar tak puaskah?!
"buka bentar Asyaaaaa"
"mau ngapain lagi byyy? tadi udah kan ihhh , besok lagi aja ahh" rengek Asya , Idan menghela nafasnya dan langsung membuka paksa paha istrinya itu.
"aku cuman mau ngolesin salep yang, gamakan kamu lagi engga. masih ada hari esok" sambil mengolesi vagina Asya yang terlihat membengkak
"shhhh perih by shhhh"
Asya meringis menahan perih kala Idan selesai mengolesi vaginanya, itu benar benar luka sepertinya. Idan merebahkan dirinya disamping istrinya, merentangkan sebelah tanganya agar menjadi bantalan untuk Asya. Idan merengkuh Asya dalam pelukan, sesekali mencium kening istrinya dengan kelembutan.
Asya menarik selimut untuk menutupi keduanya.
"ilove you Asya, gnite sayang" Asya tersipu dan menyembunyikan wajahnya kedalam dekapan suaminya, Idan terkekeh dan mulai memejamkan matanya.
Nahhh broo kalo udah dikasih jatah jangan lupa bilang terimakasih, jangan juga ditinggal tidur tapi manjain juga biar dikasih lagi lagi dan lagi wkwk!