Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cerita sex bersama pacar (real story)

15. Liburan kkn dan perkenalan keluarga.



Satu minggu sudah berlalu semenjak kegiatan kkn kami selesai dan sudah satu minggu lebih juga aku gk berbicara dengan riyan walau masih sering bertemu, waktu itu aku masih kesal banget sama riyan karena emang udah keterlaluan 2x aku liat dia lagi bercumbu sama wanita lain selama kkn, pertama kepergok ciuman sana mita dan kedua bugil sama anna.
Selama satu minggu itu juga kini aku dekat seorang lelaki bernama denis dia adalah teman kerja aku dulu pas aku masih suka ngelakuin kegiatan pemotretan untuk model baju baju muslim dan kebetulan denis waktu itu bekerja sebagai editor fotonya, aku udah dideketin denis dari awal kita kenal sih tapi aku masih belum merespon denis dulu karena dulu memang aku juga masih nganggap riyan bisa berubah ditambah waktu itu denis kalah cepat oleh sandi yang membuat dia perlahan mundur namun sekarang disaat aku lagi kesal sama riyan dia kembali hadir dan bisa menjadi sedikit peghibur dikala aku sakit hati karena kelakuan riyan.


Waktu itu hari jumat sepulang kuliah aku dan anak anak kkn sudah sepakat untuk berkumpul dikost aku sebelum kita berangkat ke pantai malam hari nanti dan saat setelah adzan magrib berlangsung dan kami semua telah menunaikan ibadah sholat magrib kami langsung bersiap untuk berangkat, waktu itu kami mutusin buat berangkat menggunakan motor walau jaraknya lumayan jauh tapi kami beranggapan kalau naik motor bakalan lebih seru daripada naik mobil dan tentunya lebih hemat biaya sih. Aku yang masih kesal dengan riyan tadinya gk mau dibonceng dia tapi setelah dipikir pikir kembali kalau harus dibonceng cowo lain aku bakalan canggung maka dengan berat hati aku menerima ajakan riyan untuk satu motor dengan nya walau dijalan aku terkesan gk banyak bicara sama riyan hanya seperlunya karena masih kesal dan riyan juga memaklumi sikap aku. Pukul 19.00 kurang beberapa menit kami sudah mulai berangkat dari kosan aku dan sekitar pukul 02.00 kami sudah sampai didaerah pantai dan kami langsung menuju kepenginapan yang sudah kami booking 2 hari sebelum kami berangkat, waktu itu kami menyewa satu buah rumah untuk kami jadikan tempat istirahat selama 2 hari dan begitu sampai dipenginapan kami semua langsung tidur karena memang perjalanan yang jauh membuat kami benar benar cape.


Pagi harinya sekitar pukul 08.00 kami semua sudah bangun dan mandi lalu usai mandi kami jalan jalan bersama dimulai dengan kami mengunjungi cagar alam yang ada dipantai tersebut, pergi kepasir putih yang ada disana, berkeliling menggunakan perahu disekitaran pantai sana, bermain banana bot sampai menikmati makanan disuatu restoran yang terkenal dipantai tersebut sambil kami menikmati sunset dispot yang sudah disediakan oleh pihak restoran.


Malam hari tiba kami mutusin buat menyewa alat panggangan untuk ikan dan kami membeli beberapa ikan dan cumi segar malam itu untuk kami bakar malam itu, disaat kami bakar bakar bersama riyan menghampiri aku yang waktu itu sedang duduk sendirian didepan penginapan dia datang untuk meminta maaf sambil merayu aku agar mau menyewa kamar lain bareng dia, aku yang masih kesal waktu itu gk menggubrisnya namun riyan terus berusaha merayu aku sampai merengek rengek yang bikin aku gk tega.
R : please lahh aku gk akan gitu lagi sama yang lain pleasee maafin kasih kesempatan sekali aja
S : udah banyak dikasih kesempatan dari dulu juga
R : ya makanya kasih lagi terakhir deh aku buktiin ya please ini gk enak banget kepantai gk diangetin
S : halah yan kamu tuh kalau giliran masalah selangkangan aja sampe mohon mohon gini coba giliran kamu minta maaf soal masalah lain boro boro ngerengek minta maaf aja jarang
R : iya lain kali gk akan gitu lagi tapi please malam ini sekali aja pengen banget aku
S : yaudah aku ikutin mau kamu tapi ada syaratnya
R : apaan tuh?
S : pulang dari sini ajak aku kerumah kamu kenalin ke ortu kamu langsung lah masa selama ini cuma kenal ortu kamu via telpon
R : lah kan via telpin juga udah kenal ngapain harus langsung
S : bedalah ditelpon cuma tau nama dan suara aku doang ortu kamu gk tau orangnya yang mana, orangnya gimana
R : ribet ih kamu mah mau dienakin aja banyak penawaran
S : mau gk? Kalau gk mau yaudah sih berarti emang gk serius minta maaf nya
R : yaudah aku mau tapi kamu yang bayarin kamar ntar
S : mau enak gk mau modal banget sih, yaudah aku yang bayar kamu yang bilang ke anak anak cari alesan apa aja deh biar mereka gk curiga
R : gk modal gimana kan aku modal motor boncengin kamu, bensin dari aku ya gantian lah. Iya iya aku bilang nanti mau ajak kamu ketemu saudara aja disekitar sini


Setelah riyan ijin keanak anak maka aku dan riyanpun pergi menggunakan motor untuk nyari kamar, gk susah nyari kamar didaerah pantai tersebut karena disepanjang jalan banyak banget bapak bapak yang nawarin kamar dan waktu itu aku pilih kamar yang bisa disewa beberapa jam saja dan aku menyewa kamarnya selama 3 jam dengan harga 75rbu cukup murah tapi kamarnya gk jelek jelek amat standard lah dengan kipas, kasur dan kamar mandi.


Sesampainya didalam kamar riyan langsung meluk aku dari belakang kemudian dia memiringkan wajah aku dan kemudian dia mencium bibirku sambil meluk dari belakang "cupppp emmmmhhhhh nngggghhhh" kini sambil berciuman tangan riyan mulai meremas dadaku dari luar kaos dengan posisi dia masih dibelakang aku "eeennnggghhhh ssshhhh ooouhhhh" riyan terus meremas sambil mencium kemudian setelah puas dia melepaskan aku dan mendorong aku kekasur sampai aku terjatuh kemuudian dia langsung menindi aku "giliran kaya gini aja kamu semangat yan ampe lupa sama kesalahan kamu" riyan yang udah horny banget langsung mengangkat kaos yang aku pakai sampai lepas "ngapain buka buka baju aku? Sana buka aja baju mita atau si anna" aku berkata demikian dengan wajah jutek "mulai deh ngebahasnya yang aneh aneh" sambil riyan membuka bh yang aku kenakan "lah kan kamu yang mulai aneh aneh sama mita sama anna tapi dibahas gk mau" riyan gk menghiraukan perkataan aku dan langsung melahap puting aku yang ngebuat perkataanku berubah jadi desahan "aaaauuuhhhh yan emmmmhhbh paling pinter emang kamu kalau masalah ginian uhhhhhh enakkkk ahhh" riyan terus melahap putingku sambil tangan nya meremasi payudaraku "uuuhhhhhhh love you yan ahhhhh terusss sayang enakin aaaggghhh" kini tangan riyan mulai membuka celana training yang aku pakai beserta cd yang aku pakai dan tangan nya langsung mengelus vaginaku sambil terus mengemut putingku "ooouhhhhhh yaaa sayanggg enakkk uhhhb terusss yangg ahhhh yang lamaa emmmhhh" aku terus mendesah menerima serangan dari riyan dan entah kenapa riyan selalu bisa membuat aku bergairah saat bercinta dengan nya "yannn ouuuhhhhhhh sayangg uhhhhhh enak banget jari kamu ahhhhh" jarinya terus memainkat kemaluanku keluar masuk dilubang sana sambil mulutnya kadang mengigit kecil puting saya, puas bermain dengan posisi seperti itu kini riyan bangkit dan mulai memposisikan dirinya keposisi 69 lalu tanpa pikir panjang kami saling menjilati satu sama lain "aaaaeeeemmmhhhhh ooouuhhhb nnnggghhh crookk crokkk slurrpppp ouuuhhh emmmhhhh" suara mulut kami yang saling menjilat satu sama lain dan setelah beberapa menit kemaluan saya dijilat tiba tiba saya merasakan ada sesuatu yang mau keluar dari vagina saya, badan saya seketika bergetar, pinggul saya terangkat dan tangan saya langsung menjambak rambut riyan "aaaahhhhhh yannn oouuhhhh sayanggg aku sampeeee oooubhhbbh yangg ahhhh enakkk uhhhh sayanggg ohhhh" badan saya melengking menerima kenikmatan yang baru saja terjadi sampai membuat saya ngos ngosan, baru saja aku menerima kenikmatan yang terjadi riyan langsung memutar badan nya kini dia sudah mulai memasukan penisnya kedalam vagina saya tanpa memberi saya istirahat "aaahhhhh sayang uhhhhh bentar masih lemess ooouhhhbb yangg masuk ya uhhhhh sayangggg" aku merasakan sesuatu mentok kedalam vagina saya dibarengi desahan riyan juga "ahhhhhh de masuk semua sayang uhhhh gila emang memek kamu enak terus uhhhh" kini riyan mulai menggerakan pinggulnya dengan irama yang pelang membuat vagina mulai berkedut enak "ahhhhhh sayangg emmmhhh pelan bangett uhhhh yang cepetin dikit uhhhhh" namun permintaan aku gk didenger riyan dia malah menggoda aku dengan memutar mutar kemaluan nya dan sesekali mencabut lalu menusukan nya kembali kevaginaku yang membuat vaginaku kaya kerasa gatel dan geli "ahhhhh sayang ihhhh yang bener napa ugghhh kaya biasa aja aahhhh" beberapa kali riyan terus melakukan gerakan tersebut dan setelah dia memasukan nya kembali dia langsung menggenjot saya dengan irama yang cukup cepat "oouuuhhhhhh gimana de enak gk emmmhhh oouuuhhh binal banget muka kamu anjir uhhhh" aku gk menjawab semua pertanyaan riyan dan hanya memejamkan mata saking enaknya dan tiba tiba aku ngerasa mau keluar lagi "yannn ahhhhhh sayang terus yang dalem yang ooouuhhhh yang aku sampeee uhhhh" tanganku mencengkram sprei sambil badanku bergetar dan vaginaku kembali mengeluarkan cairan membasahi penis riyan "udah sayang lemes ahhh udahan gk kuat aku" kini aku benar benar lemes banget namun riyan masih juga belum keluar dan kini mengangkat badanku tanpa melepas penisnya dari vaginaku dia mendudukan aku diatas pahanya dan dia memeluk aku "goyang dong" pinta riyan kepadaku, namun waktu itu aku hanya bisa memeluk riyan karena lemas dan menggoyangkan pinggangku dengan pelan "ahhhhh lemess sayang cepetan keluarin ihh cape aku ngantuk" kemudian riyan langsung menaik turunkan badanku yang berada diatas badan nya "ahhhh ahhhhh de uhhhh pasrah bener sih kamu uhhh" waktu itu aku gk lakuin apapun karena emang lemes "ahhhh yan lemess aku tuh uhbbh tapi enakk ahhh" kini aku mulai horny kembali dan perlahan aku mulai mengimbangi gerakan riyan "ahhhh ahhhh sayang uhhhh yan kamu apain aku ini enak bangett oouuggghhh" aku langsung menggoyangkan badanku agar riyan cepat keluar "uhhhhh ya de oouuhhhhh goyang teruss dena uhhhbb pinterrrr ahhhh mau keluar aku uhhhh" akupun makin semangat mendengar ucapan riyan dan aku makin cepet menggoyangkan pinggulku sampai akhrinya "ahhhhhh sayanggg uhbh keluar akuuu" riyan mencabut penisnya dan mengeluarkan sperma nya kearah dada aku dan kami sama sama ambruk waktu itu karena lemas.


Beberapa jam kemudian aku dan riyan kembali ke penginapan dimana anak anak disana sedang pada main ludo dihp. Melihat aku dan riyan datang anak anak langsung pada bilang "cieee yang abis bulan madu" aku cuma diem malu sama omongan mereka dan langsung mengalihkan pembicaraan dengan pura pura menawarkan diri untuk ikut bermain ludo dan malampun kami habiskan dengan main game waktu itu sampai kami semua mengantuk dan tertidur. Paginya jam 5 kami terbangun untuk menikmati sunrise namun sayang waktu itu cuaca agak mendung yang membuat sunrise kurang terlihat jelas.


Siangnya sekitar jam 10 kami memutuskan untuk pulang dan sesuai janji riyan dia akan membawa aku kerumahnya untuk dikenalkan ke orang tuanya dan akupun waktu itu sebenrnya agak malu dan sedikit menyesal dengan permintaan aku, namun nasi udah jadi bubur mau gk mau aku harus memberanikan diri nantinya dan disepanjang perjalanan aku hanya memikirkan apa yang harus aku bicarakan nanti dengan ortu nya riyan, apa yang akan mereka tanyakan sama aku nanti, gimana kalau mereka gk suka sama aku, gimana kalau aku diusir terus aku pulang ama siapa nanti dari rumahnya, namun ditengah pikiran yang aneh aku coba tenang karena mungkin ini juga bisa jadi titik balik buat hubungan aku sama riyan.


Motor terus melaju dan kini kami sudah sampai dikota tempat tinggal riyan dan hanya tinggal beberapa menit lagi kita sampai dirumahnya, jantungku makin berdetak kencang, badanku makin bergetar saat motor yang aku naiki mulai berbelok masuk kesuatu perumahan didaerah tersebut dan sampai akhirnya motor itu berhenti didepan gerbang sebuah rumah lalu riyan menyuruhku turun diikuti dengan dia yang turun dan membuka gerbang tersebut lalu memasukan motornya dan mempersilahkan aku masuk.
Setelah melewati gerbang tersebut aku melihat sosok bapak bapak sedang menyiram tanaman dan riyan langsung mengajak aku mendekati sosok bapak tersebut dan semakin aku dekati rasanya sosok tersebut gk asing dan setelah aku berhadapan dengan sosok tersebut aku kaget banget ternyata bapak bapak dihadapan aku ini adalah salah satu rektor dikampus aku sendiri dan kini riyan mulai menyalami bapak tersebut disusul olehku yang menyalami bapak tersebut juga kemudian bapak tersebut menyuruh kami masuk kedalam rumah. Sesampainya didalam rumah aku, riyan dan bapak tersebut mulai duduk disofa dan bapaknya mulai berkata "tumben hari minggu kerumah" yang dijawab oleh riyan dengan santai "iya abis dari pantai xxx ngabisin duit bekas kkn" aku hanya bisa menunduk sambil mendengarkan percakapan mereka dan setlah itu riyan mulai mengenalkan aku kepada bapak tersebut "ini pak temen deket aku dena yang waktu itu pernah telponan sama bapak dia maksa pengen ikut kerumah" akupun dengan reflek menyubit tangan riyan sambil berakata "ehh enggak pak riyan yang ngajak mampir kebetulan abis main kemarin bareng anak anak kkn" lalu riyan ijin kebalakang buat ambil minum sekalian ganti baju dan kini aku hanya berdua dengan bapak tersebut yang kini sudah bisa kupastikan dia bapaknya riyan dan kami mulai berbincang
B : oh ini yang waktu dulu sempet nelpon ya, kkn bareng sama riyan?
S : iya pak yang dulu nelpon, kkn bareng riyan ini abis liburan kkn kebetulan ada dana sisa terus diajak riyan sekalian mampir cuma yang lain katanya gk mau ikut mau cepet cepet sampe rumah katanya
B : iyaiya, kamu sekelas sama riyan?
S : iya pak sekelas
B : gimana riyan dikelas?
S : gk gimana gimana pak umum aja kaya yang lain
B : kamu kayanya mahasiswa yang ikut program transfer kredit ke thailand ya?


Bapaknya mulai mengenali wajah saya yang memang waktu itu sempet ngasih pidato sebelum kami berangkat ke thailand (sebenernya sih aku ada foto sama bapaknya riyan karena sebelum berangkat ke thailand aku sempet foto bareng sama anak anak yang lain tapi gk bisa aku up disini karena make almamater kuliah fotonya takut ada pk)


S : iya pak waktu itu dena sempet ikut programnya tapi yang sebulan buat prodi akuntansi
B : oh iyaiya bapak inget, kalau tau temen deketnya riyan waktu itu bapak kasih uang jajan tambahan padahal *sambil nada bercanda
S : ehh nggk usah pak kan udah dikasih uang saku ama kampus waktu itu, kalau ibunya riyan kemana pak?
B : ibunya kebetulan lagi ada acara ke madura bareng kelompok pengajian disini jadi gk ada dirumah
S : oh gitu pak kalau gitu titip salam ya buat ibunya riyan kalau pulang
B : iya nanti disalamin


Lalu gk lama riyan balik lagi dengan membawa minuman dan makanan disusul bapaknya yang kini mempersilahkan kami buat ngobrol dan dia kembali menyiram tanaman diluar. Kini hanya tinggal aku dan riyan didalam rumah dan riyan ngajak aku berkeliling dirumahnya ngeliat liat isi rumahnya yang cukup besar dan hal ini membuat aku sedikit minder kepada riyan setelah tau kalau riyan ternyata anak salah satu rektor dikampus aku terlebih aku sadar diri kalau aku cuma anak biasa biasa aja yang dari lahir udah terbiasa hidup tanpa orang tua yang dimana ayah aku sudah meninggal dunia sejak aku umur 3 tahun dan ibuku yang nikah lagi saat aku umur 4 tahun dan kini ibuku tinggam dijakarta bersama suami barunya yang sudah sangat jarang menanyakan kabar aku bahkan terakhir ketemu ibuku sudah lama banget saat aku masih smp. Terus sama siapa aku hidup sekarang? Aku dari kecil diasuh oleh nenek dan kakek dari aku umur 3 tahun dan setelah aku masuk kuliah aku diurus oleh bibi aku dari mulai biaya kuliah ditanggung bibi aku, biaya jajan aku, kebutuhan aku kaya laptop, hp dll semua bibi aku yang nanggung ya walaupun bibi aku bisa dibilang orang berada tapi tetap saja dia bukan orang tua aku walau aku sudah dianggap anak olehnya tapi itu gk bikin perasaan minder aku pada riyan hilang, namun disisi lain aku senang riyan sudah mulai mengenalkan aku pada keluarganya walau aku gk tau penilaian bapaknya kepada aku gimana karena waktu itu kami gk lama dirumahnya riyan.


Saat jam menunjukan pukul 16.00 aku dan riyan memutuskan kembali kekosan waktu itu jarak dari rumah riyan ke kost gk terlalu jauh hanya sekitar 90 menit dan dijalan aku terus bertanya pada riyan kenapa dia gk ngasih tau kalau bapaknya salah satu rektor dikampus, riyan cuma menjawab kalau itu bukan hal etis buat menceritakan pekerjaan ortunya dihadapan orang lain kesannya nanti jadi sombong. Kini aku baru tau walau riyan orang yang berada tapi dia gk pernah sombong dan malah terlihat sebagai orang yang mandiri dan sederhana walau aku gk tau bagaimana dia kalau dibelakang aku boros apa nggk tapi yang aku tau saat bersamaku riyan terlihat cukup sederhana dalam segi pakain ataupun jajanan dan hal lain nya.
Kini aku kembali dekat dengan riyan, lalu gimana dengan denis? Tentu saja aku gk menjauhi dia karena aku tau walaupun riyan sudah berani mengenalkan aku sama ortunya itu bukan berarti riyan akan berubah dan menghilangkan sifat playboynya. Lagi pula kalau sampai ketauan sama riyan aku dekat dengan denis aku tinggak berdalih kalau riyan juga sering menghianati aku.


Sekian cerita kali ini bersambung
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd