Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Busett... Dela bener2 sosialis orangnya...
Asli gak pelit. Jangankan duit, badannya aja dikasih buat bantu orang..
Dela dikehidupan nyata, ada gak yah..!!
 
Ane dedikasikan libur ini dengan nulis episode baru sampe selesai! :adek:

Jam berapa ya post paling prime timenya? Hehe.

Sambil nunggu, ane reply-reply dulu suhu yg udah komen.

kayaknya bagus kalau Di hotel, Dela di kerjain waktu lagi berenang di kolam renang suhu.
oh ya POV ga usah di gonta ganti hu cukup POV Dela aja , ane liat kalau cerita bagus pasti ga pernah gonta ganti POV bikin bingung yang baca, apalagi yang nulis tambah bingung ceritanya jadi ga fokus melebar kemana-mana.

Episode baru main di hotel hu! Ga cuma sama Doni, tapi di kamar orang lain juga. Hahaha.

Sama anak SMA aja hu biar greget

Mending Dela sama yg lugu-lugu anak SMA gitu? Apa justru anak SMA yg bandel hu?

@Nitsugi selow aja suhu, tetep ngalir aja.. jgn overthinking juga, sperti biasanya aja hu, hidup ttp ada konflik, dan situasi yang naik turun... Ceritanya Dela yang bikin kita demen kan krna selama ini dia nakal tp main aman, yg bikin deg2an krna eksenya sama orang2 yg ngga disangka, dan tidak ad paksaan (cuma pura2 kepaksa) heheheh

Dela bikin jatuh cinta dengan malu malu kucingnya itu suhu,, malu malu tapi ML mulu wkwkwk

Iya nih hu. Ane terjebak diri sendiri. Semakin lama jeda antar episode jadi pengen semakin perfect. Yg ada malah ga jadi-jadi kaya episode ini (lama banget beresnya)

Tapi semoga yang ini bawa cerita baru jajanan si Dela. Tunggu malam ini hu releasenya :beer:

Masih menanti updatean ni @Nitsugi
Semoga bisa segera muncul ni kisah terbaru Dela yg hot

New episode tonight! ;)

Ane termasuk silent reader, khusus cerita ini, ane salut banget sama TS. Cerita tertata dan bikin greget, gak bosan baca berulang kali.
Mungkin sangking seringnya nemu bahan baru, ceritanya nyambung terus.
Semoga TS bisa secepatnya meneruskan cerita ini dan sudah siap ending nya.
Sukses selalu.

Ditunggu komen-komennya hu. Biar si Dela makin nakal :beer:

Busett... Dela bener2 sosialis orangnya...
Asli gak pelit. Jangankan duit, badannya aja dikasih buat bantu orang..
Dela dikehidupan nyata, ada gak yah..!!

Haha. Ya hidup cuma sekali. Masa muda cuma sebentar. Umur ga ada yg tau. Dela enjoy aja hu. ;)

Penulis nya kayak nya kecapekan.. hehehe..

Overthinking pengen nulis yg lebih bagus malah jadi ga beres-beres. But the wait is over! New episode tonight!:beer:

suhu nitsugi buat akun di patreon deh, saya ngga keberatan da jadi patron untuk baca terus hasil karya suhu

Wih di patreon emang boleh genre-genre gini hu? Ane belum pernah ngulik disana hu. Tapi ide menarik :beer:
 
Akhirnya bakal ada update... udh kangen dengan kebinalan della suhu... saran plis sekali2 buat della binal di tempat dugem suhu. Sama cowoknya tp mesumnya sama cowok lain. Sambil sembunyi2 dr cowoknya. Saran aja si huu... tp tetap ditunggu updatenyaaaa
 
#SemprotOriginalContent

=== Tiba di Hotel ===

Akhirnya aku dan Doni sampai ke hotel dimana tempat pernikahan sepupunya berlangsung. Keluarga Doni adalah keluarga yg liberal, tidak terlalu membatasi persoalan pribadi seperti sex. Anak-anaknya diberi pemahaman selagi masih kecil dan telah mengetahui konsekuensinya. Jadi tidak ada masalah ketika aku dan Doni akan menginap di kamar yang sama walaupun kami belum menikah.

Kami tiba di lobby hotel jam 8 malam. Setelah mendapatkan kunci kamar kami naik lift menuju kamar. Di lorong kami berpapasan dengan kakak Doni, Kak Indra dan istrinya Kak Indah yg sedang menggendong anak bayi mereka. Aku sudah pernah bertemu mereka beberapa kali. Tapi ini pertama kali aku bertemu setelah kelahiran anak pertama mereka.


Mereka bilang akan makan malam bersama orangtua Doni di restoran hotel dan mengajak kami bergabung. Aku dan Doni akan menyusul setelah bersih-bersih dari perjalanan jauh kami. Masuk kamar aku langsung segera mandi untuk membersihkan tubuhku. Doni sepertinya sangat kelelahan dan langsung melemparkan tubuhnya ke kasur. Aku mandi dan membersihkan vaginaku bekas dipakai Pak Karta tadi di peternakan.

Selesai mandi dan masih mengenakan handuk aku lihat Doni tertidur pulas. Aku ragu apakah akan membangunkannya atau membiarkan ia tidur. "Don.. mau ikut makan?" Aku perlahan membangunkan Doni. "Hoaaaam.. aku capek banget nih Del.." ucap Doni melanjutkan tidurnya dan menarik selimutnya. Sepertinya aku akan ke restoran sendiri.

Aku berganti pakaian menggunakan tangtop dan celana pendek tidurku. Kupikir ini hanya makan malam biasa. Kak Indah pun tadi kulihat pakaiannya cukup cuek. Aku mencium pipi Doni lalu pergi keluar kamar menuju lift. Restorannya berada di rooftop. Aku pun menekan lantai paling atas.


Sesampainya di restoran ternyata tidak hanya keluarga inti Doni saja yg ikut makan. Ada 4 orang sepupu Doni yg ikut makan malam bersama. "Doni mana Del?" Tanya ibu Doni kepadaku yg lalu aku ceritakan dia kelelahan dan tidak ikut makan malam. Setelah itu aku berkenalan satu persatu dengan sepupu Doni. Dengan sedikit membungkuk ketika bersalaman masing-masing dari mereka bisa melihat belahan dadaku. 'Kenapa aku jadi makin suka eksib gini ya?' Tanyaku kepada diriku sendiri. Hihi.

Keempat sepupu itu adalah Edi, Cokro, Tomi, dan Ade. Edi seumuran Kak Indra, tapi masih melajang. Cokro dan Tomi tidak jauh dari usiaku dan Doni. Sedangkan Ade sepupu kecil yg masih kuliah tingkat 2. Kami ngobrol-ngobrol santai mengenal lebih jauh sambil menunggu makanan kami datang.

Makanan datang dan kami semua melahap hidangan yg disajikan. Keempat sepupu ini lumayan cepar akrab denganku. Aku tahu mata mereka tidak pernah lepas dari dadaku ketika bicara denganku. Bahkan Edi, sepupu yg paling tua suka sengaja memegang lengan atau pahaku ketika bercanda. Aku sih tidak terganggu, justru penasaran sejauh apa Edi akan menggodaku.


Makanan telah habis, kak Indah menitipkan bayinya ke kak Indra untuk pergi ke toilet dan mengambil dessert. Keempat sepupu itu pun pamit untuk merokok di luar. Tinggal aku, kak Indra dan Orang tuanya. 10 menit akan terasa 1 jam ketika obrolan dengan orang tua yg cukup membosankan. Aku lalu pamit keluar mencari udara. Di rooftop ini, selain restoran ada juga kolam renangnya. Aku keluar menuju kolam renang siapa tau bertemu sepupu Doni yg sedang merokok.

Aku berkeliling tapi tidak menemukan mereka sama sekali. Merokok dimana mereka. Lalu aku berniat kembali ke dalam sebelum aku mendengar tertawa mereka dari arah samping gedung. Aku pun berjalan menuju sumber suara. Belum sampai disana aku menghentikan langkahku karena tidak percaya dengan apa yg kulihat. Kak Indah sudah berlutut dengan pakaiannya yg sudah melorot dan dadanya terekspose. Edi berdiri di depan wajah Kak Indah dengan Penis yg sedang mengocok mulut kak Indah. Kedua tangan Kak Indah menggenggam penis Tomi dan Cokro, sedangkan Ade sedang menggerayangi dadanya dari belakang.

[HIDE]
Aku mengendap-ngendap dan mengintip mereka dari balik hiasan pohon. 'Sllrrrpp..sllrrpp' suara isapan mulut Mba Indah pada penis Edi. Cukup besar juga pikirku dalam hati. "Ahh.. udah kangen banget ya.. terakhir pas masih hamil 7 bulan.. haha" tawa Edi sambil ujung penisnya dijilati lidah kak Indah. Wah sejak kapan Kak Indah main dengan keempat sepupu Doni ini?

Kak Indah bergantian mengulum penis lainnya. Cokro seperti tidak sabar langsung memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo cepat. "Glook..glook..glook" terdengar suara dari mulut Kak Indah.

"Wih.. keluar susunya.." ucap Ade yg meremas-remas dada Kak Indah dari belakang. Setelah melahirkan memang kulihat dada kak Indah lebih besar dari sebelumnya. Tangan kanan kak Indah tidak berhenti mengocok penis Tomi. Penis Cokro dan Tomi tidak jauh berbeda dengan milik Edi. "Uugghh..ugghh.. uhuk" kak Indah terbatuk ketika Cokro menekan penisnya dalam-dalam. Terlihat cairan sperma meleleh dari bibir kak Indah. Cokro baru saka klimaks di mulut kak Indah.

Kini Tomi yg bergantian mengocok penis di dalam mulut kak Indah. Kak Indah pun tampak tidak kelelahan dan justru terlihat sangat menikmati kenakalan ini. Tangan kiri kak Indah mengocok penis Edi. Cokro lalu merapikan celananya dan menyalakan sebatang rokok. Aku harus lebih menunduk agar Cokro tidak melihatku.

"Tuh anak nanti bakal mirip siapa ya?" Tanya Cokro yg disambut tawa oleh ketiga sepupu lainnya. "Iya kita semua pada keluarin di dalem gitu, semoga aja mirip ibunya ya biar si Indra ga curiga" ucap Tomi. Wah, ternyata mereka semua telah menggarap kak Indah sejak lama, bahkan mereka curiga anak yg dilahirkan Kak Indah bukan anak Kak Indra.

Edi lalu menarik rambut kak Indah membuat hisapan di penis Tomi terlepas. Edi lalu menyodok penisnya dalam-dalam ke mulut kak Indah "Telen ini semua, lontee.. aaahh" kulihat sepertinya Edi ejakulasi dalam mulut Kak Indah. Kak Indah mematuhi perintah Edi, ia menelan bahkan membersihkan sisa sperma yg ada di kepala penis Edi. Setelah itu Edi bergabung dengan Cokro dan menyalakan sebatang rokok.

Ade yg daritadi sibuk memainkan dada Kak Indah mulai membuka celananya. 'Tuing' tidak kuduka Ade yg usianya paling kecil justru memiliki penis paling besar. Ku menduga ukurannya persis milik mas Dinan. Aku jadi ingin memastikan rasanya mirip mas Dinan juga atau tidak. Hihi. Tapi sepertinya Ade tidak mengincar mulut kak Indah. Dia melorotkan celana kak Indah hingga selutut. Lalu dengan posisi Doggy, Kak Indah disodok oleh penis Ade dari belakang sedangkan mulutnya sedang mengulum penis Tomi. Aku merasakan vaginaku sudah lembab karena terangsang oleh adegan yg kulihat dari tadi.

"Beruntung gw menang tarohan, jadi yg pertama bisa icip memek kak Indah abis melahirkan" ucap Ade yg membuat iri ketiga sepupunya. "Becek banget nih memek" ucap Ade. "Tetep ngejepit walaupun abis melahirkan" Ade terus menyombongkan kemenangannya. Cokro dan Edi bosan dengan bualan Ade lalu memutuskan untuk kembali ke dalam. Aku yg melihat Edi dan Cokro kembali berjalan ke arahku lalu langsung cepat-cepat kembali ke dalam bergabung dengan kak Indra dan orang tua Doni.

Tidak lama Cokro dan Edi kembali bergabung. Edi masih saja usaha untuk disetiap kesempatan untuk mepet denganku. Rasa horny ku dari adegan kak Indah tadi pun masih belum reda. Jadi kadang aku terpancing dan suka menekan dadaku ke lengan Edi. 15 menit kemudian Ade, Tomi dan Kak Indah kembali ke meja.

Kak Indra menunjuk-nunjuk pipi kak Indah, seperti memberi tahu ada noda putih dipipinya. Kak Indah tampak kaget, begitu juga keempat sepupu yg lain. Kak Indah lalu mengusap noda itu dengan jari telunjuknya lalu menjilatnya. Kami semua mengetahui itu pasti sisa sperma. "Ohh.. ini fla puding yg aku makan tadi mas" jawab Kak Indah dengan santainya. Aku tidak habis pikir kak Indah bisa senakal ini.

Aku sudah berimajinasi kembali ke kamar lalu membangunkan Doni lalu mengajaknya bercinta. Aku lalu pamit duluan dengan alasan ingin memesan room service untuk Doni yg ketiduran. Aku jalan menuju lift untuk turun ke kamarku.

Lift turun satu lantai dan lift kembali terbuka. Ada 3 pemuda masuk satu lift denganku. Tercium bau alkohol dari tubuh mereka. "Gun, kapan lo lepas perjaka. Si Haikal aja besok akhirnya maried" kedua temannya menertawai salah satu pemuda. Sepertinya ini teman-teman pengantin pria yg menjadi pasangan sepupunya Doni.

"Kita ga nyuruh lo lamar anak orang jadi istri, tapi ya masa umur segini belum nyobain memek cewe?" Mereka kembali merundung temannya yg sepertinya masih perjaka. "Aa..aanu.. maaf mba.. temen saya rada mabuk.. tadi abis pesta bujang" pemuda sapaan Gun itu meminta maaf kepadaku atas omongan teman2nya.

"Wih.. hebat lu berani ngomong sama cewe.. biasanya kaku aja kaya tadi di kamar pas kita panggilin stripper" kedua temannya terus meledeki pemuda tersebut yg terlihat kikuk. Aku rasa bau alkohol dari 2 teman lainnya sedangkan Mas Gun ini sepertinya tidak sedang mabuk. Mas Gun meminta teman-temannya untuk menjaga sikap dihadapan tamu hotel lainnya, yaitu aku, daripada nanti dilaporin. "Gapapa kok mas" aku jadi kasian dengan Mas Gun yg baik dan sopan ini tapi dibully oleh kedua temannya.

"Kenapa sih kalian ledekin Mas Gun ini?" Tanyaku penasaran. Mereka berdua langsung bercerita panjanh menjawab bersamaan membuatku sulit mengerti sepenuhnya, maklum sama-sama mabuk. Tapi yg kutangkap sedikit dari omongan mereka adalah mereka meledek Mas Gun masih perjaka ga berani deketin cewek. "Ehh.. ngga.. mba.. aku..anu.. pernah kok." Jawab Mas Gun terpatah-patah membantah ledekan teman-temannya yg semakin menyoraki dirinya. Lift ini sangat gaduh sekali dengan mereka bertiga.

"Stop..stoop..Gini deh, langsung aja kita selesaikan perkara ini biar Mas Gun ga dibully terus" mereka diam dan bingung maksud perkataanku. "Gini, aku temenin ke kamar Mas Gun dan main dengan Mas Gun ditonton 2 temanmu ini biar mereka yakin kamu memang bukan perjaka lagi" perkataanku membuat mulut mereka terbuka tercengang dengan ideku. Entah darimana asalnya ide itu muncul diotak hornyku. Hihi. Tapi aku akui memang Mas Gun ini tergolong cowok ganteng.

Ting! Pintu lift terbuka. "Mana , tunjukin kamarnya?" Tanyaku menanyakan arah. Lift yg tadi sempat gaduh kini sunyi , ketiganya masih belum percaya dengan apa yg akan terjadi. Kami berempat sudah masuk ke sebuah kamar. "Kalian duduk di sofa, jangan ikut campur urusan aku dan Mas Gun" keduanya bagai anak kecil menuruti perintahku.

Aku lalu tanpa basa basi membuka tangtop dan celanaku hingga bugil di tengah ruangan dilihat oleh tiga pria yg baru kukenal di lift. Saat aku membuka celana dalamku, aku bisa melihat ada bekas basah dari vagina hornyku. Hihi.

"Mas Gun, katanya udah pernah main sama cewe? Kok diem aja?" Tanyaku membuyarkan lamunannya saat melihat dadaku yg sudah terekspos. "Ee..eh.. iya.. anu.." Mas Gun terlihat grogi saat sedikit demi sedikit membuka pakaiannya. Hingga momen yg kutunggu-tunggu saat celana dalamnya dibuka. "Tuing!" Jackpot! Penisnya sangat mirip dengan ukuran milik mas Dinan. Memang rejekiku yg sudah berbaik hati. Hihi.

Aku lalu berlutut dihadapan penisnya. Mulai menciumi penisnya dari kepala hingga ke biji pelirnya aku mainkan. Hanya ada suara mendesah dari Mas Gun. Sebenernya aku sendiri jadi yg tidak percaya apa Mas Gun yg ganteng ini memang baru kali ini main dengan wanita. Dirinya hanya berdiri terkaku ketika liur ku sudah membasahi seluruh bagian penisnya.

Aku lalu naik ke atas ranjang, duduk telentang dan mengangkang kedua pahaku. Kedua temannya hanya mengusap air liur melihat pemandangan ini. Aku arahkan Mas Gun untuk menjilati vaginaku. "slrpp..slrppp..slrlrp" lidahnya memainkan kemampuan terbaiknya. Lagi-lagi kecurigaanku menguat, tidak ada teknik berarti saat ia mengoral vaginaku. Sepertinya dia memang perjaka. Perjaka kedua dalam dua hari berturut-turut setelah Asep. Hihi. Walupun teknik oralnya biasa saja setidaknya vagina ini pernah ditengkok sama cowo ganteng lah. Hihi.

Aku angkat wajahnya dari selangkanganku. "Masukin sekarang aja mas gun.." pintaku manja. Dengan keamatirannya dia mencoba memasukkan penisnya kedalam vaginaku. Mas Gun terlihat sangat kikuk ketika penisnya mulai masuk perlahan lebih dalam. Aku menggigit bibir bawahku menahan kenikmatan ini. 'Blesss' vaginaku terasa penuh dengan penis mas Gun.


Mas Gun terdiam cukup lama hingga aku bisikan di telinganya "Plis..kocokik kontolnya.. ehhmmm.." barulah Mas Gun perlahan-lahan memaju mundurkan pinggulnya. Aku baru menyadari dengan ukuran penis sama dengan milik Mas Dinan tapi kalo permainanya tidak lihai maka akan terasa biasa saja. "Aaah.. aaah... aaah.." desahan Mas Gun dengan tempo mengulang.

Kedua temannya pun sudah mengeluarkan penisnya dan mengocoknya dari sofa memandang iri Mas Gun yg sedang menyetubuhi aku. Walaupun permainan sex ini terasa biasa saja, tapi aku ingin membuat iri kedua teman Mas Gun agar tidak lagi membullynya. "Aaah.. enakk..kontol mas gun.. enakk.. Dela suka.. aaaah" aku meracau dengan suara yg keras.

Kedua temannya mendekat. Lalu aku acungkan jari mengisyaratkan mereka untuk tetap diam dan mereka kembali duduk di sofa. "Uuuhhh..aaaah.. Mas Gun.. aku.. sampee...aahh" aku pura-pura mencapai klimaksku membuat kedua temannya blingsatan mendengar desahanku. "Aku.. keluar.." ucap Mas Gun sebelum mencabut penisnya dan menyemprotkan spermanya di perutku.


Mas Gun terkapar disebelahku. Kami berdua sama-sama mengatur nafas. Walaupun aku hanya pura-pura klimaks tapi tetap saja kami tadi melakukan sex sehingga aku tetap kelelahan dan memejamkan mata sebentar. Hingga aku terbangun karena merasakan ada cairan hangat mengenai dada dan pipiku. Ternyata kedua teman tadi sudah berdiri disamping ranjang dengan menodongkan penis yg sedang ejakulasi di tubuhku. Aku kaget tapi aku menikmatinya. Tubuhku kini bermandikan sperma tiga pria yg baru kukenal.

"Oke, jadi sekarang Mas Gun terbukti ya bukan perjaka lagi. Dan dari permainannya, aku tahu kok kalo Mas Gun berpengalaman sampai aku cepat klimaksnya" aku memuji mas gun untuk mengelabui 2 teman lainnya. "Jadi jangan bully dia lagi ya? Janji?" Tanyaku kepada kedua temannya yg dia mereka jawab dengan berjanji.

Aku lalu bilas di kamar mandi, memastikan aku kembali ke kamar tanpa noda sperma ditubuhku. Aku kembali berpakaian dan melihat 2 teman yg sudah mabuk berat terkapar di kasur dan di sofa. Hanya Mas Gun yg masih terbangun untuk mengantarku hingga pintu. "Makasih ya.. aku tau mbanya hanya melebih-lebihkan buat bikin mereka iri.. tadi itu memang pengalaman pertama saya mba.. pengalaman pertama yg terbaik" ucapnya berterima kasih dengan senyumnya yg membuatku tidak kuasa melihat kegantengannya.

Aku keluar kamar dan berjalan menuju kamarku yg ada disebelah kamar Mas Gun. Disitu aku berpapasan dengan 4 sepupu tadi, Tomi, Cokro, Adi dan Ade. Mereka tampak kaget melihatku keluar dari satu kamar ke kamar yang lain. "Doni dimana Del?" Tanya Cokro. Aku menunjuk kamar yg ingin aku masuki. "Terus yg sebelah?" Lanjut Cokro. "Itu.. anu.. kamar temennya tadi ngobrol udah lama ga ketemu" jawabku seadanya menimbulkan kecurigaan di keempat orang itu. Aku segera masuk ke kamar sebelum ditanya lebih jauh lagi.

Doni tampak tertidur pulas. Sepertinya aku harus menunggu besok untuk mendapatkan klimaks di vaginaku. Aku ngecek HPku yg daritadi aku tinggal ngecharge di kamar. Ternyata ada pesan dari Kak Ratna. Dia bilang ternyata malem ini adalah bulan purnama yg paling keramat. Banyak ritual yg akan dilakukan hari ini dari berbagai urusan tidak hanya yg soal kiriman gendam seperti yg Kak Ratna lakukan. Ada yg soal kelancaran bisnis, ada yg minta anak, sampe yg biar suaminya ga selingkuh juga ada. Jadi malam ini Kak Ratna tidak sendirian saja tapi ada 3 wanita lainnya yang akan melakukan ritual juga.


Mbah Purwo menang banyak pikirku. Hihi.

====Pagi hari===

"Del yuk bangun, kita sarapan di bawah" Doni membangunkanku. Entah kenapa walaupun baru bangun otak mesumku sudah langsug on. Mungkin karena semalam aku gagal klimaks dengan Mas Gun. "Ini sarapan ini dulu sayang" ucapku sambil membuka kedua pahaku yg membuat daster tidur tanpa celana dalam ini memperlihatkan bibir vaginaku.

Doni hanya tertawa di awal tapi segera menuruti kemauanku. Ia lalu mendekatkan wajahnya ke vaginaku dan mulai menjilatinya. "Ehhmm.. aaahh.. gini harusnya" mataku meram menikmati permainan lidah Doni sambil membayangkan kegantengan Mas Gun. "Gini harusnya apaan Del? Kamu ngomong sama siapa sih?" Doni menghentikan jilatannya. "Ehh.. gini harusnya tiap pagi Don.. tiap bangun kamu jilatin vaginaku" jawabku ngeles dan kulihat Doni percaya. Hihi.

Lidahnya bermain di bawah sana kadang dia hisapi juga vaginaku membuatku cepat merasakan klimaks. "Aah.. Don.. aku..sampeeee..aaaaah" ucapku sambil meremas dadaku saat vaginaku mengeluarkan cairan cintanya. Mulut Doni langsung menyambutnya dan menjilati sebanyak2nya yg bisa ia dapatkan. Pagi yang indah diawali dengan kenikmatan dari Doni. Semoga hari ini penuh keberuntungan.

Kami turun ke restauran untuk sarapan. Doni akhirnya bertemu orang tua, kakak dan sepupu-sepupunya. Saat aku sedang mengambil makan sendiri tiba-tiba Mas Gun menghampiri dan berbicara kepadaku sambil pura-pura antri ambil makan. "Del, tenang aja, kedua temanku yg mabuk semalam terlalu mabuk untuk ingat wajah kamu. Mereka percaya aku tidak perjaka tapi ingatan soal wajah lawan mainku mereka benar2 lupa" ucapnya mencoba menenangkanku. Kurasa Mas Gun memang lelaki yg baik sampai ia ingin aku merasa tenang. Aku pun menjawab agar Mas Gun tidak perlu mengkhawatirkan keadaanku.

Aku kembali ke meja makan dan sarapan dengan Doni. Resepsi pernikahan akan dilakukan malam hari sehingga kami tidak harus segera siap-siap. Aku dan Doni memang berencana keliling kota siang ini. Setelah makan selesai aku dan Doni kembali ke kamar.

"Aduh.. celaka.." Doni baru saja mendapat kabar kalo website clientnya terkena serangan hacker. Doni segera membuka laptopnya untuk menyelesaikan masalahnya. "Eumm.. Del.. kayanya aku gabisa pergi jalan-jalan siang ini.. urgent." Doni meminta maaf karena harus membatalkan janjinya. Aku pun tidak bisa berbuat banyak. "Kamu pergi berenang aja sana, kalo aku beres pasti kususul." Ucapnya memberiku ide untuk bisa bersantai.

Baiklah, kuputuskan untuk berenang di kolam renang hotel. Aku berganti pakaian renangku dan dilapisi jubah mandi lalu keluar kamar menuju lift hotel. Kolam renangnya cukup besar. Tidak terlalu ramai juga saat ini. Beberapa pasangan orang tua dan anaknya. Dan ada tamu-tamu lain yg kebanyakan laki-laki sedang berenang dan dipinggir kolam. Yg aku cukup terlihat berbeda adalah 3 orang pria kulit hitam yg kutebak itu tamu mancanegara.

Aku membuka jubah renangku dipinggir kolam, dan aku bisa merasakan seluruh mata laki-laki terpana melihat tubuhku. Saat ini bikini yg kupakai sangat kecil hanya menutup pentil dadaku. Aku memang sudah menunggu-nunggu kesempatan agar bisa bereksib di kolam renang dengan bikini ini. Hihi.


Aku masuk kolam renang dan mulai berenang bolak balik beberapa kali. Beberapa lama kusadari semakin banyak laki-laki yg berada di kolam ini dibandingkan sebelum aku berenang. Sepertinya aku menjadi magnet di kolam ini. Hihi. Aku bisa melihat mata mereka curi-curi melihatku. Ada pula yg berenang-renang sengaja di dekatku untuk bisa melihatku lebih dekat. Ada satu hal yg membuatku malu, yaitu saat aku berenang dan diujung kolam ada ketiga pria kulit hitam dan ketika aku semakin mendekat aku bisa melihat dalam air ketiga penis lelaki itu tercetak di celana renang mereka. Aku kaget dan membuatku tersedak air kolam. "Are you okay miss?" Tanya salah seorang dari mereka. Aku terbatuk-batuk sambil menahan malu "...umm..yes..i'm.. fine.." aku menjawab sambil mencoba mengalihkan pandanganku tapi sepertinya mereka menyadari apa yg membuatku tersedak.

Akhirnya dari situ perbincangan kami dimulai. Aku menganalkan namaku Dela. Mereka bertiga dari Nigeria. Mereka kesini karena salah satu dari mereka yg bernama Wilfred adalah atlit sepak bola yg sedang akan melakukan test dengan klub lokal. Dua lagi adalah adik dan sahabat si pemain bola, bernama Timo dan Bob. "Dela, we love your beautiful country. Will you help us to tell which place we should visit while we here?" Bob menanyakan tempat yg harus dikunjungi selama disini. "Sure, i'd love to help you guys" jawabku ingin membantu mereka. "Okey, lets go to our room" tiba-tiba Timo menarik tanganku mengajakku keluar kolam renang. Lagi-lagi aku bisa melihat ketiga penis yg tercetak di celana renang mereka dan kali ini lebih jelas. Dalam hati aku bertanya-tanya apakah penis itu sudah keadaan tegang atau masih "tertidur" karena perkiraanku yg tadi kulihat sudah ukuran mas Dinan. Tidak terbayang ukurannya ketika sudah tegang akan sebesar apa. Pikiran horny ku mulai merasukiku.

"Hi Del, are you okay? You seem distracted" Willfred lagi-lagi membuyarkan lamunanku yg membuatku malu sendiri karena mereka menyadari arah pandanganku selama ini. Aku lalu pergi bersama mereka meninggalkan kolam renang. Aku melihat sekilas sekitar kolam berharap semoga tidak ada orang yg mengenalku dan melihatku pergi bersama tiga pria Nigeria ini.

Tibalah kami dikamar mereka. Timo lalu membuka laptopnya memintaku untuk menunjukan tempat-tempat destinasi wisata di internet. Aku lalu menjalankan browsernya untuk menunjukkan tempat-tempat yg menurutku rekomendasi untuk mereka kunjungi. "Yeah, those places are really beautiful. But i think those places are not as beautiful as you. Haha" tiba-tiba Wilfred menembakan rayuan gombalnya. Membuatku tertawa malu. "Yes sure Wil, i think even if we are in the worst place but if we with her the place will much better. Hahaha" Bob juga ikut-ikutan menggodaku dan ketiganya tertawa melihatku yg wajahnya memerah.

"So Dela, have you been with black guys before?" Timo tanpa basa-basi lagi sudah menanyakan pengalamanku dengan pria kulit hitam sebelumnya. "Wait, i will remember.. hmm" aku berpose pura-pura mengingat. "What? How many dicks have you tried?" Willfred bertanya tidak percaya aku lupa apakah pernah dengam pria kulit hitam sebelumya. "Yeah.. i just lost count" wajahku genit menggoda mereka. "Oh.. guys.. she's a slut" Ketiganya sudah tidak tahan lagi menggodaku lalu menerjangku bersamaan. Mereka menangkatku ke ranjang dan merebahkanku.

Tangan mereka menjamah seluruh tubuhku. Bibir tebal mereka menciumiku dari wajah, dada, perut, paha hingga ujung kakiku. Serangan bertubi-tubi paling agresif yg pernah kurasakan dan aku yakin bisa merasakan klimaks di vaginaku. "Aaahh.. guys.. you are so wild.. please..hold..mmmmhh" bibirku langsung dilumat Bob sebelum bisa menyelsaikan kalimatku.

Bikini kecilku bukan lawan sebanding kebrutalan mereka. Secepat kilat aku sudah bugil diantara ketiganya. Mereka pun bergantian membugili diri mereka masing-masing. "Cmon Dela, taste these black cocks" Wilfred mengarahkan penisnya diikuti 2 penis lainnya ke arah wajahku. Gila, ternyata ukuran yg tadi kulihat di kolam renang bukan ukuran tegangnya, kini di depan wajahku terpampang 3 penis hitam dengan ukuran terbesar yg pernah kulihat.


"Oh guys, they are so big.., it won' fit..hggllk" lagi lagi aku tidak bisa menyelsaikan kata-kataku karena penis wilfred sudah dimasukan ke mulutku. Aku mencoba menservice nya dengan mulutku tapi sepandainya aku mengoral hanya bisa masuk di pangkal penisnya saja. Aku pun bergantian menjilati ketiga penis dihadapanku.

"Dela, this country doesn't sell condom with our size, do you mind if we bare fucked you?" Wilfred meminta izinku untuk menyetubuhiku tanpa kondom karena ukuran mereka tidak dijual di negara ini. Aku yg udah kepalang horny hanya mengangguk pasrah dan ingin segera mencoba penis Nigeria. "Please, don't talk to much, just put in your dick already" pintaku untuk segera memasukan penisnya ke vaginaku.

Dengan posisi misionaris penis wilfred perlahan masuk ke vaginaku. Aku baru kali ini merasakan vaginaku seperti ketika dulu lepas perawan dengan bapak kostku. Ya cerita ini belum pernah kuceritakan.

Vaginaku terasa perih dan terbuka lebih lebar dari biasanya. Sangat tidak masuk akal kalo penis wilfred bisa masuk seluruhnya. Dengan setengah penis yg masuk, Wilfred mulai mengocok-ngocok penisnya. Vaginaku masih belum terbiasa dan terasa perih. "Oh guys.. its really hurt.. but feel so good" pujianku terhadap penis Wilfred.

Bob dan Timo berada disamping kiri dan kananku meminta kedua tanganku mengocok penis meraka saat aku dalam posisi misionaris disetubuhi wilfred. 10 menitan Wilfred mengocok penisnya di vaginaku dari tempo pelan hingga cepat. "Uuhh.. i'll come.." Wilfred sudah merasa diujung klimaksnya. "Here,, come in my mouth.. i want to taste cum from a black cock" aku membuka mulutku lalu Wilfred melepas penisnya 'Plop!" Dan mengarahkan penisnya ke mulutku dan menembakan spermanya di wajah dan bibirku. "Crooot..crooot..croot!" Cairan sperma yg masuk mulut, ku telan seluruhnya.

"What a tight pussy!" Puji Wilfred atas kekencangan vaginaku. Tapi menurutku itu karena penis dia yg terlalu besar. "Cmon Dela my turn" Timo menarikku ke Sofa. Dia duduk dan aku diminta menaikinya. Dengan pengalaman penis sebelumnya penis Timo saat ini lebih banyak terasa nikmat dibanding perihnya. Perlahan aku menaikan tubuhku naik turun mengocok penis Timo di vaginaku.


"Oh my god.. this is the best pussy in the entire country" puji Timo terhadap vaginaku yg sedang digenjot penisnya. Tidak lupa penis Bob aku kocok dengan tangan kiriku. Wilfred pun tidak berada jauh dari posisiku. Kadang ia meremas-remas dadaku menambah stimulasi gairahku saat ini. Tubuhku sangat berkeringat walaupun kamar ini berAC. "Ahh.. i'm coming.. aaaaah" aku percepat genjotanku saat aku mencapai klimaksku. Crett..crrttt..crrtt.. cairan vaginaku memperlicin kocokan penis Timo.

"Ohh.. Dela.. i think i will come too.." Timo memberikan peringatan. Aku segera melepas vaginaku. Lalu aku membungkuk dan mengocok penisnya diarahkan kemulutku hingga "croooot..crooot..crooot" spermanya berhamburan di wajah, rambut dan mulutku. Aku bersihkan sisa-sisa sperma Timo di pangkal penisnya. "Wow, you really love black cocks cum.. you are very naughty!" Timo merasa sangat puas dengan serviceku.

"One left.. come here Bob, please fuck me from behind" aku sudah berada pada posisi menungging di lantai meminta Bob menusukkan penisnya di vaginaku dengan posisi Doggystyle. "Have you been taking it in your ass before?" Bob menanyakan pengalaman analku. "Yes Bob, but never in your dick size" jawabku manja. Yg sebenarnya aku pun ragu apakah lubang pantatku bisa menerima sodokan penis sebesar itu. "Okey, while you with us, you need to get the whole experienced with black cocks. Hahahah" Bob perlahan menaruh ujung kapala penisnya di lubang pantatku.


"Please.. do it gently" aku pasrah tidak bisa menolak keinginannya. Dan otak hornyku pun penasaran rasanya di anal dengan penis sebesar itu. Dengan perlahan penis Bob masuk hampir seluruhnya di vaginaku. "Oh my.. your ass sucked my dick..you are a godess! Aaaahh" ucap Bob yg perlahan-lahan mengocok penisnya dengan tempo pelan. Kembali campuran perih dan nikmat secara bersamaan aku rasakan. Dengan ketiga penis mereka aku kembali merasakan 3 kali pengalaman seperti saat pertama kali di perawani. Jariku tidak berhenti mengocok vaginaku sendiri untuk meredam rasa sakit akibat tusukan penis bob di lubang pantatku.

"Fuck Bob.. your cock really good" aku memuji Bob mencoba meraih kenikmatanku. Kocokan penisnya semakin cepat. Aku menggigit bibir bawahku, tanpa berucap, aku kembali merasakan klimaks di vaginaku saat penis Bob masih mengocok lubang pantatku. "Ohh.. my.. i can't help it.. i.. will.. come.. in..your.. ass.. aaaaahh.. take my.. load ... Delaa!" Tanpa sempat mencabut penisnya, Bob menumpahkan spermanya di dalam lubang pantatku. Kehangatan kurasakan di dalam perutku menampung sperma Bob yg kurasa lebih banyak dari 2 penis sebelumnya.

Aku terkapar di antara mereka. Lalu Wilfred menawariku sebotol pil. "Dela, this is our traditional medicine. This will keep your vagina as thight as a virgin. Our women in my country always take this pill after having sex with dicks in this size" Wilfred memberikan pil ramuan tradisional yg bisa membuat vaginaku tetap sempit walaupun sering dipakai oleh penis ukuran ekstra jumbo. Aku tanpa babibu langsung menelan pill tersebut. Wilfred kaget aku langsung mengambil pil dari tangannya dan segera menelannya. "Dela, let me finish my explanation. This pill have a side effect that will make you horny all day long." Wilfred baru saja menjelaskan efek samping pill itu yg membuatku horny seharian. Aku yg mendengar efek itu sempat tersedak. Tapi apa boleh buat pill itu sudah masuk ke dalam perutku.

"Here take the rest of the bottle, just in case" Wilfred memberikan sisa pil yg ada di botol buatku berjaga-jaga bila bertemu penis jumbo lainnya. Aku bergegas ke kamar mandi membersihkan sisa sperma yg menempel ditubuhku. "Okay guys.. its been a wonderfull experienced with you guys" ucapku sambil pamit. "Yes Dela, sure we too, oh ya for your info, we are still here until the next day. Just in case the side effect of the pill start to itching you and you need us again. Hahaha" ucap Bob memberi tahu apabila efek samping pil itu berkerja mereka siap membantuku kembali.

Aku lalu keluar kamar mereka untuk kembali ke kamarku. Langkahku sedikit tertatih karena masih terasa perih di selangkanganku akibat 3 penis orang Nigeria itu. Ternyata terlalu besar juga tidak terlalu enak.

Ketika masuk kamar aku masih melihat Doni sibuk dengan pekerjaannya. Tiba-tiba aku merasakan rasa hangat dan sedikit geli di daerah vaginaku. Sepertinya efek samping pill itu mulai terasa.


[/HIDE]

BERSAMBUNG Page 68
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd