Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
#SemprotOriginalContent

Setelah vonis dari Dokter soal kondisi papa. Mas Jodi memiliki ide untuk mencari pengobatan alternatif. Kami merasa nothing to lose untuk mencoba itu karena secara medis sudah angkat tangan kondisi papa. Mas Dinan mendapat informasi dari Suster sebuah tempat pengobatan alternatif. Konon dulu ada pasien yg penyakit seperti papa dan bisa disembuhkan. Kami sepakat melakukan segala usaha untuk papa.

Aku, Kak Ratna, Mas Jodi dan Mas Dinan membawa Papa ke tempat yg direkomendasikan Suster. Tempatnya cukup jauh dari kota. Seperti ke arah pedesaan di kaki gunung. Kami melihat satu bangunan di tengah lapangan rumput. Di luarnya sudah terparkir beberapa mobil lain dan tidak sedikit yg kulihat plat luar kota. Sepertinya memang tempat ini cukup populer untuk pengobatan alternatif.

"Selamat Datang di Pengobatan Mbah Purwo" sapa asisten yg bertugas. Kami ditanya detail tentang jenis pengobatan yg dibutuhkan karena disini bisa dibilang segala penyakit akan dibantu disembuhkan. Setelah menceritakan kondisi papa kami semua menunggu di ruang tunggu. Saat aku duduk aku melihat Mas Jodi masih berbicara dengan si asisten.

"Maaf nanti aku gabisa ikut anter kedalem sama papa ya, aku juga ada keluhan penyakit yg ingin diperiksa" mas Jodi pamit kepada kami. Kak Ratna sepertinya sudah tau penyakit yg ingin dipeiksa sehingga tidak membicarakannya. Aku pun segan menanyakannya.

Antrian papa dan mas jodi terpisah. Antrian berdasarkan jenis penyakit yg ingin disembuhkan. Setelah mengantri hampir 2 jam, mas Jodi lebih dulu masuk kamar periksa dan tidak lama setelah itu papa pun dipanggil diperiksa dikamar yg berbeda.

"Silakan tidurkan pasiennya di kasur periksa" perintah seorang pria paruh baya yg menunggu kami. Mas Dinan membantu papa berbaring di kasur. "Perkenalkan saya Mbah Purwo" pria itu memperkenalkan dirinya. Dia lalu membaca catatan yg kami laporkan soal kondisi papa. Lalu dia menghampiri papa. Mulutnya komat kamit seperti membaca mantra, tangannya berada di atas tubuh papa, tidak sampai kena, dan menggerakan dari ujung kepala hingga kali seperti gerakan mesin pendeteksi.

"Saya terawang penyakit bapak datangnya tiba-tiba, betul?" Tanya Mbah Purwo. Aku mengiyakan. "Kalo begitu sepertinya Bapak kamu kena "kiriman" dari orang yg tidak suka dengannya" Mbah Purwo menerawang apa yg dia baca dari tubuh papa. "Saya mendeteksi sebelumnya Bapak memiliki pusaka batin yg melindunginya, tapi entah kenapa sekarang pusaka itu tidak ada" Mba Purwo melanjutkan.

Papa emang dari dulu adalah pengusaha yang sering kali main di tender-tender pemerintah. Bidang pekerjaan seperti itu sangat mungkin ada yg tidak suka padanya. Tapi jujur aku tidak tahu kalo papa percaya untuk menggunakan pusaka untuk melindungi dirinya.

"Tubuh Bapak saat ini sudah terlalu lemah untuk dipasang pelindung, apabila pihak keluarga masih ingin mencoba mengembalikan bapak ke kondisi semula kita bisa menggunakan medium tubuh orang lain untuk melindungi Bapak" Mbah Purwo menanyakan apakah pihak keluarga bersedia melanjutkan prosesnya. Kami sudah sepakat untuk melakukan usaha terbaik untuk papa. "Baiklah apakah disini ada anak asli keturunan Bapak?" Mbah Purwo bertanya kepada kami.

Kak Ratna adalah anak kandung papa sedangkan aku anak tirinya. Mbah Purwo menanyakan kesediaan Kak Ratna sebagai medium untuk memasang pusaka yang melindungi papa. Orang lain yg bisa menjadi medium hanya anak keturunan asli pasien. Kak Ratna tentu menyetujuinya.

"Dek Ratna silakan kembali lagi kesini di malam hari ketika bulan purnama. Cukur seluruh bulu di tubuh Dek Ratna dan bawa 7 bunga yang ada di daftar ini" ucap Mbah Purwo sambil memberikan secarik kertas. Setelah itu Papa diberi semacam kalung dari kulit yg menurut Mbah Purwo sebagai pelindung sementara agar tidak terus menjadi parah.

Kami keluar ruang periksa. Mas Jodi sudah menunggu kami. Kami menceritakan persyaratan Mbah Purwo. Bulan purnama akan jatuh 2 hari lagi. Berarti Kak Ratna harus segera memenuhi persyaratannya.

[HIDE]
==== Malam Hari di rumah ====

Aku masih memikirkan tentang penyakit papa yg katanya adalah "kiriman" orang yg tidak suka padanya. Sebelumnya aku tidak terlalu percaya hal seperti ini. Aku jadi susah tidur memikirkannya.

Aku keluar kamarku untuk membuat coklat hangat agar bisa mengantarku tertidur. Ketika melewati ruang tengah aku menahan langkahku. Aku melihat kamar Kak Ratna dan mas Jodi yg pintunya terbuka setengah. Aku melihat mereka sedang melalukan sex. Kak Ratna berada di atas menduduki mas jodi yg sedang menjilati dada kak ratna. "Aaaahh.. hmmmm" desahan pelan keluar dari mulut kak Ratna. Aku iri melihat tubuh kak Ratna yg begitu sempurna. Kak Ratna memejamkan matanya sambil menaik turunkan tubuhnya di atas mas Jodi.

"Sayang...Enak banget sayang" Mba Ratna meracau sambil menikmati sodokan penis mas Jodi. "Yeaah.. terapinya berhasil yang.. ejakulasi dini ku sekarang hilang" ucap Mas Jodi. Ternyata tadi Mas Jodi di pengobatan Mbah Purwo konsultasi soal ejakulasi dini.

"Aku sampe lagi sayang.. aaaahh" jeritan kecil Kak Ratna saat menikmati orgasmenya. Mas Jodi lalu membalikan posisi, sekarang Kak Ratna telentang dan Mas Jodi berada diatasnya masih terus memompa penisnya.

"Memek kamu yg bersih tanpa bulu bikin aku ngaceng terus yang" ucap Mas Jodi melihat Vagina kak Ratna yang telah dicukur menuruti perintah Mbah Purwo. 'Plok..plook..ploook" suara pertemuan dua kulit Kak Ratna dan Mas Jodi. Sepertinya mas Jodi belum ada tanda2 akan sampai dan terus mengocok penisnya dengan tempo cepat. Kulihat wajah Kak Ratna sudah sangat kewalahan menikmati permainan Mas Jodi. "Aahhh.. sayanh.. enak.. terusin.. aaah!" Kak Ratna merintih keenakan. "Malam ini akan aku pakai kamu sepuasku. Haha" ucap Mas jodi kepada kak Ratna.

Vaginaku menjadi mulai basah melihat "liveshow" didepanku. Aku tidak jadi ke dapur, tapi langsung ke kamar Mas Dinan. Malam ini aku menggantikan susu cokelat hangat dengan kehangatan sperma mas dinan di vaginaku. Kami bermain cukup lama hingga aku orgasme berkali-kali sebelum diakhiri semprotan sperma mas Dinan di vaginaku. "Mas Dinan udah berhasil hamilin si suster?" Tanyaku tiba-tiba kepada mas Dinan saat kami selesai bersetubuh. "Wah Mba Dela tau ya? Hehe." Mas Dinan seperti malu mengakui permainannnya dengan si suster. Mas Dinan mengaku belum mendapat kabar lagi apakah si suster sudah periksa kehamilan atau belum. "Tapi mas Dinan akan bantu terus kok sampe dia hamil mba. Hehe" canda Mas Dinan. "Huuu.. mas Dinan aja yg emang ngarep ngentotin si suster terus" balasku sambil mencubit manja perutnya.

Pagi itu aku terbangun di kamar mas Dinan. Kami sama-sama telanjang setelah permainan semalam. Aku segera mengenakan pakaianku lalu keluar kamar untuk bersiap-siap. Hari ini aku ada panggilan interview dari kantor teman Om Iwan. Setelah bersiap, aku menuju dapur untuk sarapan. "Kamu berangkat bareng mas Jodi aja" ucap Kak Ratna dari dapur sedang menyiapkan sarapan. Langkahnya sedikit mengangkang dan perlahan, sepertinya permainan Mas Jodi kemarin membuat vagina kakak masih ngilu. Hihi. Pagi itu Kak Ratna menggunakan gaun tidur yg sangat sexy.


"Mas Jodi akan cari bunga yg ada di daftar Mbah Purwo, jadi bisa sekalian anter kamu Del" ucap kak Ratna dan Mas Jodi pun setuju dan aku pun tidak keberatan. Kami pergi meninggalkan rumah. Di mobil aku dan mas Jodi ngobrol tentang kerjaan. Mas Jodi bilang setelah dapat seluruh bunga ini dia harus kembali ke kotanya mengurus pekerjaannya. "Mas titip Kak Ratna ya selama mas kerja, nanti weekend mas bakal ke rumah lagi" aku mengiyakan permintaannya.

Aku sudah sampai di alamat kantor yg dituju. Aku bergegas masuk untuk menemui pihak kantor ini. "Selamat datang Mba Dela, saya Sovie yg akan interview mba hari ini" ternyata yg interview ku hari ini seorang wanita. Mba Sovie ini mungkin 30an akhir, tapi terlihat sekali ia sering melakukan perawatan, dan tampilannya sangan elegan dan sexy. Mba Sovie adalah pemilik usaha ini.


"Saya sudah terima "portofolio" kamu lewat Mas Iwan, dan kantor ini memang butuh posisi orang seperti kamu" Mba Sovie mulai menceritakan bisnisnya. Kantornya adalah distributor produk impor, pegawainya sebagian besar adalah tim sales. Dulu turnover pegawai sales yg handal cukup tinggi ketika diiming-imingi gaji lebih tinggi di perusahaan pesaing. "Akhirnya saya menjanjikan tubuh saya bisa dipakai oleh pegawai yg mencapai target penjualan tertinggi" ucap mba Sovie blak-blakan kepadaku. "Semenjak itu pekerjaan tim sales semakin bagus dan turnover rendah" lanjut Mba Sovie.

"Tapi sekarang saya butuh reward tambahan di tim sales, dan sepertinya kamu cocok untuk reward itu" aku kaget ternyata justru melakukan sex adalah tugas utama ku di tempat ini. Jujur saja aku sulit menolak tawaran ini. Karena gajinya sama dengan sebelumnya ditambah apabila aku bisa memotivasi tim sales mencapai target, bonus yg dicairkan buatku sangat besar. Artinya semua pegawai sama-sama win win dengan skenario ini.

"Kapan saya bisa mulai ya Mba?" Tanyaku kepada mba Sovie. "Haha, ga sabar ya kamu pengen di entotin pegawai sini" ucap mba Sovie terang-terangan. "Kamu bisa mulai hari ini kalo kamu mau" tanyanya kepadaku yang kujawab dengan anggukan. Karena aku tidak alasan mengapa aku harus menunda-nunda hari pertama aku kembali bekerja. "Baiklah, mari kita perkenalkan diri kamu dengan tim sales" ajak mba Sovie keluar ruangannya.

Kami semua berkumpul di ruangan meeting. Ada sekitar 20 pria di tim sales ini. Usianya beragam dari yg tua hingga yg muda. Jujur saja dikepalaku saat ini hanya terbayang 20 penis yang bisa dipakai di kantor ini. Aku sedikit terangsang dengan cara melihat semua pria ini kepadaku saat ini yg berdiri di depan bersama Mba Sovie.

"Jadi teman-teman, ini Dela pegawai baru dan juga yang akan menjadi reward kalian apabila mencapai target" ucap Mba Sovie yg disambut dengan tepuk tangan dan siulan tim sales. "Buka! Buka! Buka!" Ucap seluruh pria di tim sales. Mba Sovie hanya mandangku dengan penuh makna. Aku hanya mengikuti nuluriku dan membuka satu persatu kancing kemejaku. Ruangan semakin ramai tepuk tangan dan siulan.

Aku semakin bersemangat, setelah membuka kancing aku lanjutkan melepas bra yg kupakai dan kulempar ke arah mereka. Yg di depan semua berebut braku itu. Kini aku menampilkan dadaku di depan tim sales tersebut. Beberapa orang kulihat mengambil gambar dengan kameranya. "Kamu sepertinya memang ada bakat di pekerjaan ini" ucap Mba Sovie tersenyum menepuk pundakku. Aku pikir aku berhasil memberikan kesan pertama yg baik.


"Kalian boleh kenalan sama Dela satu persatu ya, tapi inget ini hari pertamanya, jangan bikin dia kapok buat kerja disini kaya kandidat sebelumnya" ucap mba Sovie kepada tim sales. Aku tidak mengerti kenapa kandidat sebelumnya kapok kerja disini. Satu persatu dari mereka menghampiri untuk berkenalan. Yg pertama adalah yg paling senior sebagai kepala tim divisi sales, Pak Rudi. Setelah perkenalan berjabat tangan, tanganku ditarik ke arah selangkangannys. Lalu penisnya dikeluarkan dari reseletingnya. Kini tanganku menggenggam penis kepala tim divisi sini. Tepuk tangan riuh dari seluruh laki-laki di ruangan ini.

"Del, mba Sovie tinggal dulu ya. Santai aja, masih hari pertama. Kalo sudah selesai nanti ketemu saya di ruangan ya." Ucap mba Sovie sebelum meninggalkan ruangan. Aku yg masih bingung dengan perkenalan ini mulai mengocok penis di genggamanku. Dadaku yg sudah terbuka dari tadi diraba dan di remas oleh Pak Rudi. Beberapa menit aku kocok penisnya sambil berdiri, Pak Rudi minta aku berlutut. Setelah berlutut dihadapannya penis diarahkan ke wajahku. Aku langsung melahap penisnya masuk ke mulutku. Lagi-lagi riuh tepuk tangan seluruh tim sales. Setelah itu mereka semua serempak mengeluarkan penisnya dari dalam celananya.

"Sllrppp..slrrrpp" suara yg terdengar ketika Pak Rudi menggenjot penisnya di mulutku. Tim sales yg lain mulai mengocok penis mereka masing-masing melihat adeganku dengan pak Rudi. "Ehhmm..ehhm.. salam kenal Dela" ucap Pak Rudi sambil menahan penisnya dalam-dalam di tenggorokanku. "Crooot..croooot..croot" semburan sperma pak Rudi masuk kedalam tenggorokanku yg membuatku tersedak. "Silakan guys, lanjutkan perkenalannya" ucap pak Rudi setelah dia melepaskan penisnya dari mulutku.

Adegan berikutnya terulang, semua laki-laki di tim sales ini memperkenalkan dirinya lalu meminta aku mengoral penis mereka satu persatu.


Sebagian besar sperma mereka keluar di mulutku. Tapi ada juga yg di wajah dan di dadaku. Sayangnya tidak ada ukuran penis yg spesial di tim sales ini. Tapi aku tetap penasaran rasanya vaginaku digenjot oleh penis-penis ini. "Makasih ya Mba Dela, selamat bekerja disini semoga betah" ucap pria terakhir yg "berkenalan" denganku. Kulihat jam di dinding sepertinya lebih dari sejam sejak mba Sovie meninggalkan aku bersama tim sales ini.

Aku menuju kamar mandi untuk merapikan pakaian dan membersihkan sisa sperma di wajahku. Aku mencari bra ku yg tadi dilempar tapi tidak ketemu. Sepertinya satu diantara mereka ada yg menyimpannya. Yasudah hari ini dilanjutkan tanpa menggunakan bra. Selesai berdandan, aku kembali menuju ruangan Mba Sovie

"Aaaahh.. pak Romli enak kontol bapak.. aaaahh" aku kaget ketika masuk ruangan melihat Mba Sovie sedang di doggy oleh seseorang. Tapi orang ini tidak ada di kumpulan orang yg barusan "berkenalan" denganku. Setelah kuperhatikan kemeja yg dipakai oleh pria itu adalah seragam OB. Aku berpikir dalam hati, buat apa mba Sovie memberikan reward motivasi untuk OB?


"Oh.. Dela...ehhhmm.. tunggu sebentar ya.." ucap Mba Sovie terbata-bata disela-sela sodokan penis OB itu. Sang OB terlihat sangat fokus menyetubuhi boss di tempatnya berkerja. "Plak!" Tamparan di pantat mba sovie diberikan OB tersebut sambil menggenjot lebih cepat.

"Bu.. saya keluarin sekarang!" Ucap sang OB ketika hentakan cepatnya berubah menjadi pelan tapi lebih dalam. "Croooot..croooot" sang OB menyemburkan sperma di vagina bossnya. Terlihat spermanya merembes keluar di sela-sela penisnya menandakan semburannya sangat banyak. Jujur aku pun horny melihat vagina yg mendapat sodokan penis dan diakhiri oleh diisi sperma.

Ketika sang OB melepas penisnya, terpampang utuhlah penis sang OB yg hitam dan besar. Ini persis seperti penis pengantar paket waktu itu namun lebih hitam. Aku merinding melihatnya, vaginaku sangat gatal untuk diisi dan sekarang aku hanya bisa menahannya.

Mba Sovie merapikan pakaian dan melap sisa-sisa sperma di vaginanya. Sang OB pun yang merasa tugasnya sudah selesai merapikan pakaian dan pergi dari ruangan. "Duduk dulu del. Daritadi ga pegel apa nonton liveshow berdiri?" Ucap mba Sovie memintaku duduk.

"Sebelum kamu tanya, kamu ga perlu ngentot sama Pak Romli OB kita, dia ga termasuk Tim yg harus kamu beri motivasi" ucapnya sambil menyalakan rokok. "Terus yg tadi apa mba?" Aku tanya penasaran. "Haha.. itu karena saya yg nagih kontol dia Del, ga liat kamu ukurannya barusan?" jawabnya sambil tertawa. "Dulu aku dan orang sales sempat bikin taruhan untuk godain Pak Romli. Eh ternyata kelewatan dan justru sekarang aku yg nagih dientot dia Del" sambung cerita dari Mba Sovie. Ya aku akui aku pun nagih dengan Mas Dinan karena ukuran penisnya sih.

Mba Sovie pun melanjutkan briefing pekerjaanku disini. Tugasku adalah untuk memotivasi tim sales dengan tubuhku. Jadi dia minta aku untuk bisa mengatur kapan harus memberikan reward dan kapan harus ditahan, karena apabila rewardnya terlalu mudah, performa tim pun pasti melorot. Hari itu aku mempelajari target tim sales dan mencoba membuat breakdown reaward yg bisa aku berikan.

==== Malam bulan Purnama ====

Aku menemani Kak Ratna menemui Mbah Purwo. Mas Dinan menemani papa di rumah. Kami sampai pukul 9 malam. Jalanan menuju tempat Mbah Purwo sangat gelap dan tidak terlihat ada perkampungan di sekitar sini. Sudah tidak ada antrian tamu di depan tempat Mbah Purwo. Kami sampai dan disambut oleh Mbah Purwo. Dia hanya mengenakan kain sarung bertelanjang dada.

"Baiklah Dek Ratna dan Dek Dela, kita akan laksanakan proses pemasangan pusaka di tubuh Dek Ratna. Mohon ketika memulai proses jangan ada interupsi. Mbah khawatir Arwah Leluhur yg mbah panggil untuk upacara ini menjadi marah dan proses ini malah akan memperparah kondisi Bapak" ucap Mbah Purwo menyampaikan persyaratannya. Kak Ratna cukup yakin kalo Mbah Purwo tidak mengada-ada karena dia sudah membuktikan pengobatannya berhasil pada suaminya. Kami berdua pun mengiyakan.

"Sekarang mari kita mulai ritual dengan penyucian dengan mandi kembang. Apakah Dek Dela akan ikut menemani upacaranya?" Mbah Purwo menanyakan kepadaku dan aku merasa wajib menemani Kak Ratna. Lalu aku mengangguk. "Jika iya maka Dek Dela pun harus ikut mandi kembang ini, karena semua orang yg ada di ruangan nanti harus sudah disucikan" lanjut Mbah Purwo. "Ritual di mulai saat kita mulai mandi, mohon tidak ada interupsi agar pusaka bisa ditransfer ke tubuh Kak Ratna tepat pukul 12.00 malam, jika tidak, semuanya akan sia-sia" Mbah Purwo menekankan pentingnya kita mengikuti arahannya.

Mbah Purwo mengantar kami ke kamar mandi. Disana ada bak besar sudah berisi air dingin. Mbah Purwo meminta kami menelanjangi diri kami lalu masuk kedalam bak air. Kami sudah sepakat untuk menuruti perintahnya lalu menelanjangi kami berdua. Mbah Purwo bisa melihat 2 tubuh wanita sexy dihadapannya. Aku melihat di dalam sarungnya penisnya sudah tegang.

Kami masuk ke dalam bak. Sangat dingin. Pentil dada kami menjadi tegang terkena air dingin. Mbah Purwo lalu komat kamit sambil menaburkan bunga yg sudah dibawa perlahan-lahan. Ajaibnya aku merasa air dingin tadi perlahan menjadi hangat. Mbah Purwo lalu membuka sarungnya menampakan penisnya. Tidak terlalu panjang, tapi diameternya cukup besar. Aku yakin vaginaku akan terasa penuh jika disodok penis itu. Mbah purwo ikut masuk ke dalam bak mandi.


Sambil berkomat kamit membaca mantra, Mbah Purwo mebilaskan air mandi ke tubuh kami. Tangannya bergantian menggerayangi tubuh kami berdua. Dada kami di remas dan pentilnya dimainkan olehnya. Aku sudah sangat terangsang dengan ritual ini. "Aaaaah.. hhmm.. mbaah" Kak Ratna pun tidak segan mendesah ketika dadanya dijilat dan pentilnya diemut oleh Mbah Purwo. Lalu Mbah Purwo meludah keluar bak, katanya dia telah menghisap keluar energi negatif yg akan menghalangi pemasangan pusaka di tubuh kak Ratna.

Ritual mandi selesai, kami diminta berdiri dan hanya menggunakan kain yg sudah disediakan. Mbah Purwo kembali memakai sarungnya. Lalu kami berjalan menuju ruang ritual. Wangi-wangian sesajen sangat terasa di ruangan ini. Bulu kudukku merinding merasakan hawa mistis disekitarku.


Mbah Purwo lalu duduk disebuah bangku kayu. Kami berdua duduk bersila dibawah. "Ritual berikutnya hanya urusan Mbah dan Dek Ratna sebagai penerima pusaka. Dek Dela cukup hanya memperhatikan saja" perintah Mbah Purwo kepadaku. Mbah Purwo lalu membuka sarungnya. Tubuhnya bugil duduk di bangku kayu. Penisnya sudah berdiri tegak.

Mbah Purwo lalu mengambil ramuan dan mengolesinya seluruh bagian penisnya. Aku lihat ramuannya seperti madu. "Dek Ratna, gunakan lidahnya untuk memasukan ramuan kedalam tubuh Dek Ratna" perintah Mbah Purwo. Tanpa segan Kak Ratna langsung menjilati penis Mbah Purwo. Lidahnya berputar-putar membasahi selutuh permukaan kulit penis Mbah Purwo. Setiap sudah hampir bersih, Mbah Purwo selalu melumuri lagi ramuan di penisnya. Lagi-lagi Kak Ratna harus mengulang untuk menjilati seluruh penisnya. "Sllrrrpp..sllrrpp..slrpp" suara lidah Kak Ratna menjilati penis Mbah Purwo. Kadang Kak Ratna langsung melahap seluruh penis Mbah Purwo kedalam mulutnya seperti sedang melakukan deep throat.

Aku yg melihat liveshow ini merasa vaginaku mulai becek. Diam diam aku sendiri memainkan vaginaku dengan jari tanganku. Walaupun Mbah Purwo sudah tidak menuang ramuannya, Kak Ratna tetap terus mengoral penis Mbah Purwo. Kepalanya naik turun dan pipinya kempot menghisap penis Mbah Purwo.

"Dek Ratna, tolong telan semua ajian yang sebentar lagi akan keluar di dalam mulut Dek Ratna. Jangan sampai ada yg tercecer keluar untuk hasil ritual yg maksimal" perintah Mbah Purwo. "Crooot..croooot..crooot!" Mbah Purwo mengejan. Kak Ratna tersedak menahan penis Mbah Purwo yg sedang nyemprot di dalam tenggorokannya. Kak Ratna menjaga posisi deep throat ini cukup lama memastikan semua sperma Mbah Purwo tidak ada yg tercecer. "Pwaaaah.." suara keluar dari mulut kak Ratna yg akhirnya melepas penis Mbah Purwo dari kulumannya. Lalu dia menjulurkan lidahnya keluar menunjukan kepada Mbah Purwo kalo semua spermanya sudah di telan habis. "Pintar kamu Dek Ratna" puji Mbah Purwo.

Aku pun merasa orgasme dengan permainan jariku. Mbah Purwo lalu meminta Kak Ratna berbaring dan membuka seluruh kainnya. Kini dia terlentang dengan tubuh telanjangnya. Mbah Purwo lalu melanjutkan ritualnya. Dia menjilati tubuh kak Ratna dari telinga lalu ke Dadanya untuk memainkan pentilnya, lalu turun ke vagina kak Ratna yg sudah dicukur bersih.

Mbah Purwo memainkan lidahnya di vagina Kak Ratna. Kadang dia memasukkan lidahnya dalam-dalam. Kadang dia menghisap-hisap vagina kak Ratna. "Aaaah.. mbaaah.. enakh.. ehmmmm.. aaaaah" kak Ratna mendesah tanpa malu seperti sedang bermain dengan Mas Jodi. Aku pun sudah tidak tahan lalu membuka kainku dan melakukan masturbasi terang-terangan. Tangan kananku meremas-remas dadaku sendiri sambil tangan kiriku memasukan jari ke dalam vaginaku.

"Mbaaah.. aku sampe.." suara pelan Kak Ratna sambil tangannya meremas kain yg tadi dia kenanakan. "Sllrppp.
Slrrpp..slrpp" suara lidah Mbah Purwo menghisap cairan yg keluar dari vagina Kak Ratna. Nafas kak Ratna terputus-putus menikmati orgasmenya. Aku pun semakin kencang mengocokan jariku di vaginaku hingga akhirnya aku pun sampai. "Cllekk..cleek..clek" suara becek jariku yg sedang mengocok vaginaku. Aku pun merasa kelelahan setelah orgasme keduaku.

"Mbah sudah mendeteksi barusan lewat cairan vagina Dek Ratna kalo tubuh Dek Ratna sudah siap untuk menerima pusaka pelindung" ujar Mbah Purwo. Mbah Purwo lalu membalikkan tubuh Kak Ratna. Pantatnya diangkat sedikit agar menungging. Mbah Purwo lalu mengambil cairan ramuan tadi dan diolesi di penis dan pantat kak Ratna. Penis Mbah Purwo sudah berada didepan lubang anal Kak Ratna. Dengan perlahan dan sambil membaca mantra, penis Mbah Purwo masuk kedalam lubang anak Kak Ratna. Aku lihat wajah kak Ratna seperti menahan perih. "Sakit mbaah.., kontol Mbah terlalu besar" rintihan pelan kak Ratna. Pelan tapi pasti penis Mbah Purwo masuk perlahan hingga masuk seutuhnya.

Mbah Purwo mulai memompa penisnya dengan tempo pelan. Cairan ramuan tadi mempermudah proses adegan anal Mbah Purwo dan Kak Ratna. Hawa di ruangan ini terasa samakin mistis. Ritual ini adalah ritual puncak. Aku melihat jam mendekati pukul 12.00.

"Plok..plok..plokk!" Suara yg muncul dari pertemuan kulit Mbah Purwo dan Kak Ratna. Tempo mereka semakin cepat. Aku lihat wajah Kak Ratna pun sudah tidak kesakitan dan justru sangat menikmati. Anal memang seperi itu, perih di awal tapi begitu sudah lama jadi lebih enak. Tubuh kak Ratna pun tidak pasif menerima sodokan, kak ratna ikut memaju mundurkan pantatnya.

Mbah Purwo lalu meremas pantat Kak Ratna. "Dek Ratna, sebentar lagi kita akan sampai di puncak ritual" ucap Mbah Purwo mengingatkan. Aku lihat tinggal sekitar 1 menit menuju jam 12 malam. "Aaaaahh.. aahhhh.. hmmm.. mbaaaah" suara Kak Ratna menjerit-jerit keenakan. Jam 12 pun tiba. Tiba-tiba aku mendengar suara ayam berkokok entah darimana. Mbah Ratna menahan posisinya ketika penis Mbah Purwo mentok di dalam lubang anal Kak Ratna. "Crooot..crooot..crooot!" Mbah Purwo menumpahkan spermanya di dalam sana. Keringat membasahi kedua tubuh itu.

Mbah Purwo melepas penisnya. Kak Ratna masih lelah dengan posisi menungginng. Sperma Mbah Purwo meleleh keluar. "Dek Ratna, ritual pemasangan pusaka pelindung sudah berhasil. Dalam beberapa hari kedepan kondisi Bapak akan membaik" ucap mbah Purwo sambil duduk di kursi kayunya. Kami diperintahkan untuk membersihkan tubuh kami di bak mandi air kembang tadi.

Di dalam bak mandi aku dan Kak Ratna sempat berbicara tentang pengalaman tadi. Menurutnya, di luar urusan ritual, di anal oleh Mbah Purwo sensasi yg tidak terlupakan. "Apakah Mas Jodi perlu dirahasiakan soal ritual ini Kak?" Tanyaku ke Kak Ratna. "Kalo ditanya dia nanti juga aku ceritain kok Del. Mas Jodi ga keberatan aku main dengan yg lain karena sebelumnya dia ejakulasi dini yg membuat dia rela aku mencari kepuasan oleh lelaki lain" Kak Ratna menceritakan hubungannya dengan Mas Jodi. Ternyata Kak Ratna juga cewe yang suka jajan. Hihi.

[/HIDE]

Bersambung HAL 51
 
Terakhir diubah:
Mantap ni updatenya. Tapi masih kurang hot dibanding yg episode sebelumnya yg pas Dela digangbang sama 3 orang debt collector. Bagusnya, si Ratna tandem baru si Dela ni utk jajan. Haha.
Dela dan Ratna bisa jajan bareng ni. Haha
 
Wanjir mantap pisan ceritanya, di tunggu next ny gan, semoga sampai tamat gan ceritanya..
 
ni TS aslinya pinter pasti, bisa sampe2 dukun2 segala jadi imajinasi dan dimasuk in. sunguh2 tak terduka tiap episode mu hu, salut dah. ceritanya juga ga' monoton ngena banget dah. TOP BGT. :beer: :beer:
 
Bimabet
Kalau boleh milih....
Della tetap main dengan golongan rendahan...
Seperti, Della pergi party, terus ada info polisi datang, terus Della kabur ke gang pinggir sungai, bantaran kali, minta tolong sama pemilik bedeng, dan bayar ongkos tutup mulut dengan sex?

Untuk anak SMA, sebaiknya yang preman sekolah, dan Della dipalak oleh mereka?

Waaaaaah.. mantap hu. Thaanks!:mantap:

Mantab nih. Bae lg suhu ngasih arah page lanjutannya... Thx berat suhu

Thanks juga udah comment biar ke up hu! :beer:

Gan bikin sudut pandang mas dinan pas pertama sama susternya heheh
Keliatannya menarik

Ga usah pake pov mas dinan deh, paling diceritain aja kali ya. Hehe

Mantap huu lebih hot lagi dong delanya

Mau Dela nya ngapain lagi hu?

Memang banyak Mbah Purwo
:pandajahat::pandajahat:

Tapi kira-kira Ritualnya berhasil ga ya hu?

Asik juga yak, ada beberapa pemeran sampingan yg "hot" dan"suka jajan" juga wkwkw
Mantap suhu

Hehe. Dunia Dela pada suka jajan hu cewe-cewenya :p

Berarti yang "suka jajan" sekarang ada 2 betina dong? Mantap :top:

Enaknya ngapain nih hu udah berdua?:bacol:

Mantap ni updatenya. Tapi masih kurang hot dibanding yg episode sebelumnya yg pas Dela digangbang sama 3 orang debt collector. Bagusnya, si Ratna tandem baru si Dela ni utk jajan. Haha.
Dela dan Ratna bisa jajan bareng ni. Haha

Banyak komen yg suka Dela di gangbang ya? Coba ane pikirin ya gimana biar bisa di gangbang lagi.:baca:

FFM ratna dela n mbah purwo please

Kayanya gitu sih hu.. kira-kira karena apa ya mereka bisa threesome?:bingung:

ni TS aslinya pinter pasti, bisa sampe2 dukun2 segala jadi imajinasi dan dimasuk in. sunguh2 tak terduka tiap episode mu hu, salut dah. ceritanya juga ga' monoton ngena banget dah. TOP BGT. :beer: :beer:

Haha. Makasih hu. Semoga menambah warna di cerbung semprot ini hu.:beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd