Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Chacha Anak Magang Ku Budak Seks Ku

Status
Please reply by conversation.

traxtrax

Suka Semprot
Daftar
26 Apr 2010
Post
24
Like diterima
22
Lokasi
dibawah lobang wece
Bimabet
Cerita ini adalah fantasy dari trit: https://www.semprot.com/threads/reupload-gf-makin-lacur-semenjak-di-tinggal-ldr.1221276/
untuk mengagumi chacha..




Aku Jo, umurku 29, ibu chinese dan bapak brazil, menghasilkan rupa unik campuran yang bukan cina dan bukan amerika latin. sudah 3 tahun setelah aku bercerai dengan Diva, sekarang hidupku cuma fokus untuk bekerja dan menghabiskan waktu bersama teman-teman dari masa kuliah selesai jam kantor. Club to club, cafe to cafe, ritual dikenalkan atau didekati oleh wanita-wanita di tempat-tempat malam itu. Tidak ada satupun yang bisa membuatku jatuh hati. Beberapa kali disaat aku benar-benar "tinggi" aku membawa pulang wanita yang baru saja kukenali ke apartemenku, tapi itupun setelah aku tau kalau merekapun hanya mencari kesenangan sesaat.

Diva mantan istriku meninggalkanku sewaktu aku menyelesaikan kuliah S2 ku di Eropa, umur pernikahan kami hanya 2 tahun, kami menikah setelah selesai menempuh sarjana. Dan aku mendapat beasiswa untuk ke eropa, Diva mendapat pekerjaan yang dia sukai di sebuah hotel besar di Jakarta saat itu dan ingin tetap berkarir. Singkat cerita dia memiliki affair dengan salah satu manager di hotel itu, kamipun memutuskan untuk berpisah.

Sebagai seorang laki-laki pada usia prima seperti aku, aku tentu memiliki kebutuhan seks. Tapi aku lebih mengalihkan hasrat tersebut ke olah raga. Gym, renang, bersepeda, bela diri menjadi pelarianku. Tangan sendiri sering kali menjadi korban saat aku tinggi. Bukan karena tidak mampu untuk jajan, tapi karena memang aku tidak mau. Ada yang kurang. Bahkan one night stand yang kadang kulakukan tidak memberikan kesan apapun. Kesan itu yang aku cari bukan cuma pelampiasan hasrat.

Aku bekerja di sebuah kantor perusahaan multinasional dengan pendapatan yang diatas rata-rata untuk pria seumurku. Perusahaan kami selalu menerima mahasiswa magang di kantor setiap saat. Kali ini divisi ku yang mendapat giliran untuk membantu mahasiswa magang. Chacha, Novi, dan Elsa adalah tiga mahasiswa baru saja mulai magang minggu ini, aku sendiri belum pernah bertemu, hanya mendapat berita dari sekretarisku karena aku sedang meeting di sumatra dan kalimantan selama seminggu.

Hari ini hari pertama aku kekantor setelah kembali dari meeting, seperti biasa aku selalu minta bertemu dengan anak-anak magang dan memberikan pengarahan. Pengarahan yang sebenarnya sudah diberikan oleh HR kantor, tapi aku memang suka untuk bertemu dan melihat potensi-potensi muda ini.

"Chacha, Novi, Elsa.. selamat datang di kantor ini, saya harap kalian bisa belajar banyak disini dan mampu mengikuti tugas yang diberikan, demikian juga dengan aturan yang dimiliki .........." aku mengucapkan kalimat yang sering kali aku utarakan. Tidak ada yang aneh dari prosesi kali ini sampai aku benar-benar memperhatikan chacha yang dengan percaya diri duduk santun mendengarkan. "Wow" itu kesan pertama yang keluar dikepalaku tanpa mengerti maksudnya.

Tenggelam dalam kesibukan aku tidak pernah memantau lagi progres anak-anak magang tersebut, apalagi di kantor seluas kantorku dan jumlah pegawai yang cukup banyak aku tidak bertemu lagi dengan mereka hampir selama 2 minggu. Sampai akhirnya mereka harus bertemu lagi untuk melaporkan perkembangan mereka setiap 2 minggu. Elsa, Novi satu persatu masuk ke ruanganku untuk menunjukan laporan mereka. Kurang 1 orang. "Temanmu yang satu siapa namanya" tanyaku ke Novi. "Chacha pak" jawab novi. "Kemana dia kok saya tidak melihatnya hari ini?" tanyaku lagi. "Hari ini chacha ijin pak dia harus bertemu dengan pembimbing hari ini" kata Novi memberikan alasan yang menurutku tidak masuk akal. "Ya sudah kalau begitu saya minta nomer hp nya supaya saya bisa menghubungi", "sebentar pak.. 087xxxxxxxxx". Sebenarnya tidak ada kewajibanku untuk menghubungi chacha tapi saat ini aku merasa aku ingin menghubunginya, entah kenapa.

Malam itu aku sedang sendiri di apartemen, memandangi kontak chacha di hp ku..
"Chacha kenapa kamu tidak berkantor hari ini?" (entah kenapa aku menulis ini, mungkin karena aku ingin terlihat bersahabat
"Selamat malam, maaf ini siapa?" (aku lupa kalau chacha tidak punya kontakku dan aku tidak mencantumkan namaku
"Ini pak Jo" balasku singkat..
lama tidak ada balasan tiba-tiba hpku berbunyi dan itu adalah message WA.
"Benar ini pak Jo? kok tidak ada foto profilnya, hayo ngaku siapa ini" (aku memang tidak pernah memasang foto profil dimanapun, media sosialpun aku tidak punya. terlalu malas untuk mengurusnya)
Kurang ajar ini anak seruku dalam hati, karena sudah mengantuk dan malas mikir aku memoto tanganku sendiri dan kukirim dengan teks "ini tangan yang akan menandatangi nilai mu nantinya, masih tidak percaya?" ...Langsung di read.. tidak kunjung dibalas..
10 menit kemudian aku hampir tertidur baru ada balasan: "Maaf pak Jo, saya tadi harus bertemu pembimbing, besok saya akan bertemu bapak untuk memberi laporan kalau masih diperbolehkan"
"Boleh, knp akhirnya percaya" jawabku singkat, aku langsung meletakan hp dan tidur.

Pagi saat bangun sudah di sela-sela notifikasiku terlihat satu baris "Chacha: iya pak saya kenal dari bulu dan otot tangannya". Aku cuma tersenyum singkat, sengaja ngga di read dan langsung berolahraga pagi, bersiap berangkat. Dijalan sambil nyetir aku berfikir soal otot dan bulu tangan, bisa-bisanya chacha memperhatikan sampai kesana. Sesampainya dikantor Chacha sudah menunggu didepan ruanganku -dia terlihat lebih dewasa kali ini- menyapaku "Selamat pagi pak, saya sudah siap", "Siap apa" jawabku santai -entah kenapa pagi ini fantasi kelaki-lakianku menggebu-gebu melihat chacha- chacha terdiam tida bisa menjawab.. "nanti siang ya jam 12 baru ketemu saya, sekarang saya ada meeting" jawabku lagi lembut. "siap pak" jawab chacha kekanak-kanakan sambil sedikit melompat dan hormat.. -ini orang emang imut apa g paham aturan kantor ya pikirku-.

Jam 11 kurang 55 chacha sudah siap lagi didepan ruangganku saat aku kembali dari ruang meeting. "Sudah siap?" tanyaku.. "Siap apa ya pak" balas chacha sambil sedikit menahan senyum. "Kamu ini, ayo sudah ikut saya, ngga usah banyak tanya, yuk" kataku setengah memerintah. Chacha hanya diam dan mengikuti langkahku masuk lift turun ke tempat parkir, didalam lift kami cuma berdua dan dia berdiri agak dibelakang. Tiba-tiba aku mendengar suara "bapak harum", "Ya?" jawab ku kaget, "Tidak pak, tidak apa-apa.. kita kemana pak?" tanya nya.. "Saya bilang tadi tidak ada pertanyaan sudah ikut saja"

Selama perjalanan aku sengaja tidak bicara apa-apa dan hanya dia. Chacha terlihat sesekali membuka hp nya dan membalas pesan singkat. Aku melirik dia terlihat kuatir saat baca dan balas pesan singkat dihpnya. "Ada masalah?" ucapku memecah sunyi. Chacha kaget dan menjawab "eh.. ya.. eh maksudnya ngga apa-apa pak". "Cowokmu marah?" tanyaku lagi. "Bukan.. iya.. aduh.." chacha terlihat canggung dengan pertanyaanku, sebelum aku sempat bicara supaya dia ngga perlu melanjutkan menjawab pertanyaanku, chacha sudah bicara lagi "maksudnya cowokku ngga marah, dia cuma bilang supaya hati-hati sama pak Jo" jawabnya lugas. Akupun diam dan lanjut nyetir tanpa mempertanyakan arti hati-hati itu. 15 menit kemudian kami tiba di sebuah restoran. Kami makan siang sambil bertemu seorang calon klien, chacha kutugaskan untuk mencatat semua hasil pertemuan kali ini. Selesai makan kami kembali ke kantor dan haripun berjalan seperti biasanya.

Malam ini aku berkumpul dengan teman-temanku di sebuah cafe, ritual perkenalan dengan para wanitapun aku lewatkan sambil membaca email di hp sambil ditemani gelas alkoholku di bar. Tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 1 malam saat sebuah pesan WA masuk "Chacha: pak tadi kok saya tidak jadi laporan progress" aku buka dan read.. belum sempat balas sudah masuk lagi.. "kok baru di read semua pak?" aku baru ingat kalau aku belum read wa chacha tadi pagi. Aku membalas "Iya maaf" -kenapa juga aku harus minta maaf- "ngga perlu laporan lagi, tadi progres mu sudah bagus waktu ikut meeting".. "Terima kasih pak" balasnya.. sudah cuma itu aja tanpa ada balasan lain. entah kenapa aku langsung merasa bete diabaikan, aku langsung pamit pulang ke teman-teman. Sampai di apartemen hampir jam 2 pagi, ada dorongan kuat untuk kontak chacha, buka aplikasi wa, recent chat chacha.. ada yang berubah.. profile picture berganti..pose dengan tshirt sederhana menggantikan gambar pantai sebelumnya.. seperti abg aku mencari-cari alasan untuk kontak dan menulis "cantik..".. tidak ada balasan dan aku tertidur.

Pagi bangun aku penasaran melihat balasan chacha, tidak ada balasan dan belum di read. Sampai dikantorpun aku melihat dia sibuk bekerja dari dalam ruanganku dan masih belum di read juga.. sial aku dibalas kataku dalam hati.. hari kembali berjalan dalam kesibukan..
Malam hari aku tidak ikut berkumpul dengan teman-temanku, aku langsung pulang, olah raga sebentar, mandi, masak makan malam seadanya. Duduk didepan laptop aku langsung buka medsos, search chacha.. ratusan chacha.. aku menyerah dan bersantai melihat tv.
Ringtone berbunyi.. "Chacha: salah kirim pak?"
aku tersenyum sendiri, sial ni anak balasnya baru jam segini, mau tarik ulur ni ceritanya? tapi aku tetap read dan membalasnya "ini benar chacha kan? kl benar berarti ngga salah kirim (emot senyum)" dalam hati aku mikir gila bahasaku udah kaya abg tanggung aja.. chacha langsung membalas, aku balas, chacha balas, aku balas dst..... malam itu kami chat sampai jam 2 pagi

Chatting di wa sampai malam, berkantor pagi hari seakan2 tidak terjadi apa-apa berlangsung selama beberapa hari.. sampai akhirnya malam ini saat kami sedang diskusi soal mantan masa kuliahku tiba2 chacha mengirimkan fotonya sambil bilang cakepan mana pak mantan bapak sama cewe ini.. foto itu sederhana chacha mengenakan tshirt sambil tiduran, cahayapun hanya seperti cahaya tv karena lampu kamarnya terlihat mati tapi tidak bisa menutupi kecantikan chacha.. aku memandangi foto itu sambil membayangkan aku disana -tiba2 hasratku bergejolak- tidak menjawab pertanyaannya aku yang saat itu tidak mengenakan baju langsung selfie memamerkan dada bidang ku.. sent....
Ringtone berbunyi: "chacha: speecless (emot grogi, emot tutup mata, emot ngintip)", aku tau sekarang saatnya menyudahi chatting malam ini. dan mengajaknya untuk istirahat.

setelah malam itu kami makin intens untuk chatting, bukan hanya malam hari lagi, tapi siang saat jam kantor juga chat, beberapa kali aku memanggil chacha keruanganku hanya supaya bisa memandanginya saja..
Weeekend sore ini setelah kerja aku berencana mengajak chacha untuk makan malam. aku saat bertemu sebelum pulang aku bertanya "cha km tinggal dimana? kita udah sering ngobrol tapi aku belum tau kamu tinggal dimana", "saya kos di daerah xxx pak", "tepatnya?","di jalan yyy no 56A, kenapa memang pak?" tanyanya kembali.. "saya jemput jam 7 ya" kataku sambil pergi meninggalkan chacha...

Jam 7 kurang aku sudah didepan kos chacha.. mengetuk pintu kos, yang keluar adalah novi "selamat malam" sapa ku canggung karena tidak menyangka novi satu kos dengan chacha, "sebentar ya pak chacha masih siap-siap mari masuk" tukasnya -sial ternyata dia juga tau aku mau jemput chacha- novi saat itu hanya mengenakan celana mini dan tanktop, pemandangan yang biasa aku lihat tapi para mahasiswa ini memberikan sensai yang berbeda.. "pak jo" sapa novi membuyarkan lamunanku akan isi didalam tanktop itu "mau minum apa pak? teh kopi susu?" tawar novi yang mengingatkanku akan film2 indonesia jadul, dimana selalu yang menawarkan dan ditawarkan berakhir di kasur.. "ah tidak terima kasih jawabku" kurang lebih 5 menit novi hanya duduk main didepanku sambil menunggu chacha.. aku sengaja diam karena aku memperhatikan liat lekuk tubuh novi -suasana kos ini jauh berbeda dibanding melihat cewek seksi di klub malam, ngga tau kenapa kos ini bisa membangkitkan gairahku-

Chacha keluar dari dalam mengenakan baju terusan krem yang seksi menunjukan lekuk tubuhnya namun terlihat dewasa. Kami segera berpamitan dan beranjak pergi. Makan malam yang indah kami bercerita banyak hal saat itu, pengalaman masing-masing. Aku merasa lebih dekat dengan chacha. Tapi dikepalaku saat itu adalah aku harus bisa memiliki chacha malam ini.

Selesai makan malam aku mengajak chacha untuk mampir di sebuah cafe yang bukan tempat kumpul aku dengan teman-teman. Aku ngga mau ketemu mereka malam ini. Aku memesan minuman beralkohol ringan saja karena kami tadi sudah ditemani wine saat makan malam. Chacha juga ikut memesan minuman alkohol ringan buat dirinya.. Sampai disini kami masih berbicara soal hal umum-umum saja, sedikit menyinggu soal pribadi, soal chacha ldr, soal aku yang sudah bercerai, tidak lebih, tidak menjurus, bahkan lebih formal dari kalimat2 kami saat chatting di wa. Tujuanku sederhana aku tidak mau membuat chacha tertekan dan aku ingin dia sedikit terpengaruh alkohol.. jam 12 aku mengajak chacha pulang, chacha yang mulai terpengaruh alkohol masih asik bercerita dan belum mau pulang, tapi aku tetap mengajaknya pulang. Dimobil chacha sedikit cemberut dan berkata "pak jo kan masi sore kok sudah pulang", "panggil jo aja, cape dari tadi dengar pak pak pak, kaya dikantor aja" kataku sambil tersenyum "lagian kan bisa sambil cerita dimobil supaya aku juga ngga ngantuk".. "jadi jo ngantuk ni sama aku" tukas chacha.. mendengan chacha memanggilku tanpa pak imajinasiku langsung kemana-mana.. -jo aku keluarrr, kalimat itu langsung muncul dalam bayanganku- .. aku cm menjawab "nah gt dong lebih mesra dengarnya".. chacha tertawa dan memukul pundakku.. kamipun lanjut bercerita sepanjang perjalanan.

Mendekati kos chacha aku terdiam, kenapa tadi aku tidak belok aja ke apartemenku, tadi terlalu asik bercerita sampai lupa. Didepan kos chacha langsung bilang "langung parkir didalam aja jo" aku belum sempat jawab dia sudah lompat keluar mobil dan membuka pagar kos lebar-lebar dan memulai kode morse ala tukang parkir.
Aku ditarik kedalam kos oleh chacha.. ngga banyak bertanya karena chacha terlihat senang sekali, untungnya diruang tamu dan dilorong kos sudah tidak ada siapa-siapa, ini hampir jam 1 pagi, mungkin semua sudah asik dikamar masing-masing.
Chacha langsung membuka pintu kamarnya dan mengajakku masuk. -toleh kiri kanan seperti ngga percaya aku dengan polosnya ikut masuk kekamar- Kamarnya cukup besar dengan fasilitas lengkap kamar mandi dalam, didalam kamar juga ada kursi sofa kecil, aku teringat kamar hotel melihat kamar kos ini.

"Tunggu sebentar ya pak" chacha mendorongku ke kursi, menghidupkan tv dan bergegas menuju kamar mandi.. aku berasa seperti anak kecil sekarang yg di perintah-perintah disuruh nunggu. Aku mendengar suara shower dari dalam kamar mandi -buset ditinggal mandi- tidak lama chacha keluar dan sudah mengenakan daster -aku agak kecewa karena aku suka melihat chacha dibalut terusannya tadi. "Maaf ya jo, kalau ngga mandi nanti aku bisa pingsan deh gara2 minuman tadi.." kata chacha yang sudah tidak sungkan lagi memanggil namaku -yah jadi segar lagi dong pikirku-
Chacha langsung lompat ke tempat tidur dan tengkurap meninggalkanku lagi yang tetap melongo di kursi. Balik badan tiba-tiba chacha bertanya "jo cerita dong kenapa km cerai".. Aku tidak langsung menjawab tapi berdiri dan bilang "cha kamu mabuk ya, sudah lemas gitu sepertinya", chacha bangun dari tidurnya "engga jo, aku pengen denger ceritamu, ayo dong cerita, masa dari tadi aku terus yang cerita, sini duduk disini" katanya sambil menepuk-nepuk kasur kaya aku ini peliharaannya aja.

Aku mendekat dan mencubit pipi chacha sambil bilang "dasar nakal" aku duduk lagi di kursi dan bersiap untuk cerita. Chacha terlihat sedikit kecewa karena aku ngga duduk disebelahnya dikasur.. Akupun mulai cerita mengenai kejadian aku dan Diva, ceritanya kubuat sesingkat mungkin karena hari juga semakin pagi. Chacha mendengarkan ceritaku tanpa banyak bertanya. diakhir cerita dia tiba2 bangkit dan duduk dikarpet didepanku sambil menyentuh pahaku, "jo kamu sepertinya kesepian sekali, sudah berapa lama kamu ngga ml jo? ah tapi ngga mungkin lah, cowo kaya km mau tiap hari ganti cewe juga bisa" pertanyaan yang dijawab sendiri oleh chacha.. aku ngga menjawab apa-apa aku memajukan badan kedepan dan memegang dagu chacha sambil balik bertanya.. "km sendiri? pasti kangen banget dengan cowokmu yang jauh disana?, kamu pasti sayang banget sama dia ya cha sampai betah ldr sekian lama", chacha menjawab "ya dibetah-betahin, lumayan kangen jo, apalagi pelukannya".. jawab chacha sambil berkaca2... -anak ini mabuk bener pikirku-

Aku turun dari kursiku dan merangkul chacha.. chacha menutup mata dan menikmati pelukanku..lumayan lama dia terdiam, aku menarik dagunya keatas dan bertanya "are you okay?" dia hanya manggut2 pelan sambil tersenyum kecil.. -this is it time to kiss her-..aku mengecup chacha di ujung bibirnya..dia tetap diam, tidak berapa lama dia menatapku dan mengelus bulu ditanganku.. "jo aku kasian kamu, gimana cara buat km bahagia" ucap chacha.. aku cuma balas dengan senyuman -aku semakin mikir, ni anak mabuk beneran- kami bertahan diposisi itu cukup lama..

satu hal yang tidak bisa dibohongi dari tadi isi celanaku sudah meronta-ronta, chacha sepertinya bisa melihat perubahan bentuk celanaku.. tiba-tiba chacha berhenti mengelus tanganku dan seperti berusaha mengangkatku kekursi -tidak mungkin chacha kuat mengangkat tubuhku yang besarnya hampir 2 kali tubuh chacha- aku mencoba mengikuti dan naik duduk dikursi.. chacha berubah posisi berlutut didepanku..pelan dia mendorong kedua lututku kesamping.. wajahnya masih terus menunduk, chacah mulai menarik sabuk ku.. aku sempat berusaha menghentikannya geraknya dengan kembali mengangkat dagu chacha.. chacha dengan tenang menaruh jari telunjuk di tengah bibirnya.. menyuruhku untuk diam..

lembut dan pelan dia mulai membuka sabuk... kancing celana.. retsleting.. semua dilakukan tanpa menyentuh dicky (panggilanku untuk penisku sendiri).. chacha memberi kode supaya aku mengangkat badanku sedikit.. dengan tarikan pelan dia meloloskan celanaku kebawah, dilepasnya satu persatu kaki celana dan diletakan celanaku disampingnya.. boxer... itu perisai terakhir sebelum chacha bisa melihat dicky langsung.. harus ku akui saat itu aku ingin sekali menarik keluar dicky dan menarik kepala chacha.. tapi aku sabar menikmati semua perintah chacha..

chacha tidak langsung membuka boxerku.. dia diam cukup lama mengamati dicky dari luar.. entah apa yang ada dalam pikirannya.. terlalu kecilkah buah dia?.. aku membuang jauh2 pikiran aneh dan kembali mengamati chacha.. chacha bergerak maju dan mengecup pelan dicky dari luar boxerku.. tangannya mengelus bulu-bulu di pahaku.. kecupan kecil yang membuat dicky berkedut kencang dan elusan tangan yang membuat gatal dicky.. chacha berhenti dan mundur lagi..pelan chacha mengangkat menanggalkan dasternya, yang tersisa hanya satu set bra dan undies berwarna hitam.. "i am your bitch tonight" satu kalimat yang membawaku kelangit.. chacha terlihat seperti malaikan sekarang.. bukan bitch..

masih berlutut chacha kembali mendekat maju dan mulai menciumi dicky lagi dari luar boxer ku.. aku cuma bisa menahan rasa gelisah yang efek dari sentuhan tanggung ini.. dia mulai memasukan tangannya kedalam boxerku.. dingin.. itu yang kurasa pertama.. jari2 tangan yang halus.. mulai melingkari dicky .. chacha menatapku dengan lembut dan mulai menggerakan tangannya.. -luar biasa.. aku belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.. wanita2 dari klub itu biasanya sudah beringas atau malah diam seperti mati saat di penetrasi karena sudah terlalu mabuk- chacha terus menggerakan tangannya didalam boxerku.. aku tersiksa.. i want more.. aku cuma bisa mendesah "please".. "sabar" balas chacha..

dia mengeluarkan tangannya dari boxerku.. dua kancing boxer ku bukanya.. pelan chacha mengeluarkan dicky dari dalam.. basah, kepala dicky sudah basah oleh precum.. chacha menjulurkan lidahnya dan satu jilatan pelan membersihkan precum itu membuatku sangat geli.. "please" kataku lagi.."yes honey" chacha menjawab, dikecupnya kepala dicky satu kali dan moment yang aku tunggu terjadi chacha memasukan kepaka dicky kedalam mulutnya.. -hangat.. itu yang kurasa- cukup lama chacha mengisap memutar-mutar dicky dengan bibir dan lidahnya.. sampai akhirnya dicky cukup basah.. tangan chacha yang sedari tadi memainkan dadaku turun dan menggenggam lembut dicky.. gerakan turun naik kepala sekarang dibarengi dengan putaran tangan.. aku cuma memandangi chacha yang sedang melayaniku sekarang.. tapi ada yang kurang.. my balls... aku ingin itu juga disentuh.. aku bergerak untuk menunjuk bola bola ku supaya turut disentuh, tapi chacha menangkisku.. dia seperti mengerti keinginanku.. dengan dua jari pelan dia mengelus-mengelus bagian bawah bola ku.. komplit.. gerakan turun naik kiri kanan, putaran tangan, elusan dibola...
aku merasa ada yang kurang.. tanganku ingin meremas sesuatu..

yes payudara chacha dari tadi belum kusentuh sedikitpun.. tapi nasibku sekarang hanya boleh menikmati tanpa boleh menyentuh.. tiap kali tanganku akan bergerak chacha akan geleng-geleng dengan mulutnya yang penuh.. sensasi gelengan juga bikin gila.. akupun pasrah dan menikmati setiap layanan yang diberikan.. tanpa mengenal lelah chacha tetap dalam posisi berlutut dihadapanku yang sedang duduk dikursi.. beberapa kali aku mengajaknya ganti posisi namun chacha tetap dengan telaten meladeni ku..

sebenarnya aku masih ingin menikmati ini lebih lama, tapi gerakan chacha menurunkan sebelah tali bra nya tiba-tiba membuat aku berkedut kencang.. "cha..." ucapku tersedak.. chacha yang berhenti mengisap dan mengangkat kepalanya "keluarin.." jawabnnya dan langsung melahap kembali dicky .. seperti diperintah aku langsung kejang mengeluarkan cairan kenikmatan, chacha semakin kencang memutar dan mengisap, disaat yang sama chacha juga melirikku yang sedang mencapai puncak.. terlihat kepuasan diwajah chacha..

to be continued...

spoiler next part:
...aku juga belum siap untuk menempuh sebuah hubungan baru lagi, tapi km bisa buat aku bahagia dengan begini saja kataku sambil mengecup chacha....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nice story,, penulisannya udah bagus,, cuma ane janggal aja dengan jalan xxx gang yyy,, buat pake nama jalan yg biasa aja gan dengan mensamarkan nama jalan,,
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd