Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Cinta dan Kebohongan

Bimabet
CH 18



"ehmm kak zoe aku boleh nanya sesuatu" ucap winda sedikit ragu



saat ini winda sedang berada di dalam mobil zoe menuju ke arah rumahnya



setelah tadi winda diam cukup lama, akhirnya dengan keberanianya winda mau nanya ke zoe yg saat ini sedang fokus menyetir



"nanya aja winda, kok pake ijin segala sihh"



"kita kan udah lama kenal jadi g usah sungkan2 ya" lanjut zoe sambil tersenyum manis ke winda



"ehmm itu" winda tampak ragu karna ini menyangkut arga winda jg tau kalo zoe ada rasa ke arga



"aku mau nanya bella itu siapanya arga kak" ucap winda sambil serius menatap ke arah zoe


deg!! zoe sedikit kaget dengan ucapan winda zoe jg tau winda pasti bakal nanya siapa bella tapi menurutnya g secepat ini


"ehhh, dia itu temen,,,, temen sekolahnya arga di sekolahnya dulu" ucap zoe sedikit berbohong


"kog aku g jujur aja sih" batin zoe yg g tau dengan apa yg di ucapin


"ohhh, cuma temen" ucap winda yg sedikit g percaya dengan omongan zoe


"i-iyaaa win" ucap zoe tersenyum terpaksa ke winda



"kamu mau mampir ke mana dulu win" ucap zoe mengalihkan topik



"g usah kak makasih, kakak anterin aku pulang aja ya"


"okeyy"


"kak zoe kog kaya nyembunyiin sesuatu ya" batin winda yg melihat raut muka zoe seperti berbohong ke dirinya


"kenapa tadi aku bohong ke winda ya" batin zoe yg bertanya2 kenapa dia g jujur tentang hubungan arga dan bella dulu






********

dengan perlahan kirana berjalan mendekat ke arga yg masih bengong "sayang kamu g pa2 kog diem"



kirana tersenyum setelah arga g merespon ucapanya dengan tiba2 kirana malah menggenggam tangan arga dan kemudian menuntunya menuju ke gunung kembarnya yg masih terbungkus handuk mandinya



"mamiii"


dengan perasaan campur aduk arga merasakan sensasi keempukan dada maminya yg selama ini hanya bisa dilihatnya dan kini tangan arga dengan bebasnya berada di gunung montok maminya tanpa meremasnya



"argaa sayang mami tau kog selama ini kamu sering curi2 pandang ke dada mami"



"ehhh"ucap arga terkaget dan melepaskan genggaman tanganya di dada maminya dengan reflek kirana kembali memegang tangan arga dan menuntunya ke dadanya


"mami g marah kog justru mami seneng kalo anak mami suka lihatin tubuh mami" ucapnya sambil tersenyum genit ke arga yg masih syok dengan perbuatanya


kirana sekarang g peduli lagi jika dia merusak masa depan arga kirana sudah g bisa menahan lagi nafsunya yg akhir2 ini semakin memuncak kirana hanya g mau kejadian yg sama terulang lagi ketika terpergok oleh arga yg malah bisa merusak mental arga


"ahh, hahhh" desah kirana lirih saat tangan arga mulai meremas dadanya kirana terlihat masih malu2 menikmati remasan tangan anaknya


arga g menyangka sekarang tanganya berada di dada montok maminya dan bahkan maminya g melarang saat tanganya dengan berani mulai meremas2 dadanya yg putih mulus tampak arga masih gugup dan ragu buat meremas gunung kembar wanita yg begitu di hormatinya di dunia ini



"sayang kamu mau kan bantu mami"tanya kirana ke arga yg kini masih fokus meremas dadanya yg masih terbungkus handuk mandinya



"ma~maksud mamii!" tanya arga tergagap dan membuatnya semakin gugup



"masa harus mami jelasin lagi sih sayang" ucap kirana yg kini birahinya semakin naik setelah merasakan sentuhan tangan anaknya sendiri



tok!!tok!!tok!! "permisi bu kirana, ehhh" ucap seseorang yg tiba2 mengetuk pintu dan ternyata adalah istri pak butet yg mengetuk



istri pak butet kaget ketika mengetahui arga jg ada di kamar majikanya tapi istri pak butet g mengetahui perbuatan mereka berdua karna terhalang punggung arga
yg membelakanginya



buru2 arga melepaskan tanganya yg hinggap di dada maminya dan menggeser tubuhnya menjauhi maminya



"kenapa bii" ucap kirana menatap istri pak butet dengan dingin



"maaf bu kirana, ini minyaknya yg ibu minta tadi" ucap istri pak butet sambil menunduk



"bu kirana kog kayak g suka ya tiba2 aku datang" batin istri pak butet yg merasa ada tatapan g suka dari majikanya tersebut


"ohh, makasih bii"



"ihh ganggu aja nih si bibi" batin kirana kesel saat momen yg di tunggu2 olehnya malah ke ganggu sama orang lain


"mami mau di pijit" ucap arga tiba2



"iya nihh sayang badan mami pegel2" ucapnya sambil memijit2 pundaknya yg putih mulus



"ya udah kalo gitu arga anterin bella pulang dulu mii"


"hmm iyaa" kemudian kirana maju selangkah mendekat ke arga



"tadi mami beneran loo,, minta kamu buat bantuin mami" ucap kirana lirih di telinga arga dan kemudian tersenyum penuh makna ke arga



"i-iyaa mii" ucap arga gugup


"ya udah bii,.sekarang aja ya mijitnya badan aku udah g enak, pegel2 semua" ucap kirana yg kini tersenyum ke arah istri pak butet



"ba-baik buu"


"huuhh, udah g marah lagi bu kirana" batin istri pak butet



"hahh" arga menghela nafasnya setelah keluar dari kamar maminya dia begitu kaget maminya bersikap agresif seperti itu


"mii apa maksud mamii?" gumam arga lirih



arga terus berjalan ke arah ruang tamu untuk nemuin bella dia berencana akan mengantar bella sekarang



"bella!"


"ehh, argaa" ucapnya sambil menghapus airmatanya



"kamu kenapa bell" tanya arga yg sempat melihat airmata bella


"ehh g kok gaa, aku g pa2" ucapnya sambil tersenyum yg di paksakan


"bell apa gara2 omonganku tadi" tanya arga dan mulai mendekat ke bella



"bella kamu harus tau bukan maksud aku buat ngelarang kamu bersikap seperti itu"


"iya gaa, maaf kalo kelakuan aku bikin kamu g nyaman"



"maafin aku gaa" lanjutnya sambil matanya mulai berkaca2


"haduhh pake mewek segala lagi" batin arga



bella kemudian menunduk dia g berani menatap mata arga bella hanya takut jika sikapnya yg agresif seperti tadi malah membuat arga menjauhinya



arga kemudian mendekati bella dan menggenggam tanganya reflek bella langsung menoleh ke arga



"bell aku g mau kamu terpaksa merubah sifat kamu, aku mau bella yg kayak dulu, bukan bella yg sekarang, ini bukan seperti kamu bell" ucap arga dengan serius menatap mata indah bella yg sekarang penuh dengan airmata



tiba2 bella malah memeluk tubuh arga badanya bergetar bella terisak sambil memeluk arga cowok yg begitu di cintainya arga membiarkanya sampai tangisan bella mereda



"ya udah sekarang aku anterin pulang ya" ucap arga setelah melihat bella tenang kembali


"gaa, kamu jangan tinggalin aku lagi ya, aku mohon" ucap bella sambil mendongakkan kepalanya terlihat matanya sembab karna habis menangis arga kemudian kembali memeluknya tanpa memberikan jawaban



"hahhh" arga menghela nafas dirinya begitu pusing setelah melihat tingkah para wanita yg dekat denganya begitu jg dengan maminya sendiri tak terkecuali jg si winda



"ohh iya winda, kenapa ya tuh anak" batin arga teringat sikap winda yg seperti menghindarinya




*********

"jadi dia udah keluar dari rumah sakit"


"terus pantau keadaan meraka berdua"


"dan jangan sampai sukma tau keberadaan mereka" lanjutnya lagi


selesai berbicara tuan sanjaya langsung menutup telponya



"mulutmu semakin lihai, hahaha" ucap tuan sanjaya ke sekertaris sexynya yg saat ini sedang berada di selangkanganya



slrupp!!slrupp!! tampak dia g memperdulikan omongan bosnya dan tetap melanjutkan mengemut kontol jumbo boss perusahaanya




"ahhh, aku keluar" crottt!!crott!!crott!! 5x semburan cairan tuan sanjaya memenuhi tenggorokan sekertaris pribadinya



tubuh tuan sanjaya menegang merasakan sensasi orgasmenya tampak nafasnya sedikit terengah2 menikmati sisa2 orgasmenya


dengan perlahan mulut sekertarisnya menghisap sisa2 cairan boss perusahaanya dan dengan perlahan dia melepaskan seponganya di kontol jumbo tuan sanjaya



glupp!! tanpa rasa jijik wanita tersebut menelan cairan tuan sanjaya tanpa tersisa terlihat sedikit lelehan sperma di mulutnya dan langsung di usapnya dengan jarinya kemudian tanpa jijik menjilati jarinya di depan tuan sanjaya
sambil sedikit menggoda tuan sanjaya dengan senyuman genitnya



"hahh, kamu boleh pergi" ucap tuan sanjaya seperti mengusirnya



"baik tuan, saya permisi" ucapnya sedikit ada rasa kecewa karna sikap tuan sanjaya seperti membuangnya setelah habis di pakai



setelah sekertaris pribadinya keluar dari ruangan tuan sanjaya kembali sibuk memeriksa benerapa file yg menumpuk di depanya tanganya berulang kali membolak balik dengan serius laporan yg sedang di pegangnya



tok!!tok!!tok!! "permisi tuan sanjaya" ucapnya kemudian berjalan berlenggak lenggok mendekat ke meja tuan sanjaya dan membungkukkan badanya


"maaf tuan, ada bu widia di luar" ucap sekertarisnya yg membuat tuan sanjaya menyunggingkan senyuman di bibirnya


"suruh dia masuk, dan kamu jangan masuk kedalam sebelum saya panggil" ucap tuan sanjaya tegas ke sekertarisnya yg membuatnya mengernyitkan dahinya


"kenapa aku g boleh masuk ya" batinya bertanya tanya sambil melangkah keluar menemui widia wijaya



tok!!tok!!tok!! suara pintu kantor di ketuk sedetik kemudian tampak pria gagah membukakan pintu dan sedetik kemudian di belakangnya ada perempuan cantik dan sexy masuk keruangan tuan sanjaya



widia kemudian melangkah kedalam dan di ikuti pria tampan dan gagah yg berjalan selangkah di belakangnya



widia tampak cantik dan anggun dengan rok hitam sedikit di bawah lutut serta atasan menggunkan bluss warna biru cerah dan di padukan dengan cardigan warna abu2 menambah kesan anggunya



"selamat siang tuan sanjaya" ucap widia sedikit menunduk


"ohh, siang bu wijaya"


"ada urusan mendesak kah sehingga perusahan wijaya mengirim bu widia datang ke perusahaan saya" lanjut tuan sanjaya sambil sedikit mengejek perempuan cantik tersebut


tampak tangan widia mengepal menahan emosinya dirinya sebenarnya begitu malu untuk datang langsung menemui tuan sanjaya karna berulang kali di tolak saat mencoba menelpon secara pribadi tuan sanjaya


"maaf saya mengganggu waktu yg begitu berharga dari seorang tuan sanjaya" ucap widia dengan nada sedikit mengejek


"hahahahaha" tawa tuan sanjaya yg begitu mengintimidasi bahkan pengawal pribadi widia sampai berkeringat dingin bertemu langsung pemilik dari perusahaan ASAN Grup


"baik2, mohon maaf atas ucapan saya barusan, tapi ada satu hal lagi yg g berkepintingan harap keluar dari ruangan saya" ucapnya tegas sambil menatap ke arah pengawal pribadi widia


widia kemudian berbalik menghadap ke pria di belakangnya dan menyuruhnya pergi dan di balas dengan anggukan oleh pria tersebut


"mas wirawan, apa mas harus bersikap seperti ini" ucapnya setelah pengawal pribadinya pergi dan hanya ada mereka berdua di ruangan tersebut



"kenapa mas tiba2 membatalkan kontrak perusahaan yg sudah mas berikan!!" lanjut widia dengan nada sedikit meninggi



"apa aku membuat kesalahan kepada mas wirawan!!" ucapnya sambil mengepalkan tanganya karna emosi



nada bicara widia berubah ketika hanya ada mereka berdua bukan tanpa alasan karna widia memang begitu dekat dengan tuan sanjaya

"hahh" tuan sanjaya menghela nafas


"jadi itu alasan kamu terus2san nelpon aku" ucap tuan sanjaya datar


"mas, mas tau kan ini adalah kontrak yg sangat penting bagi perusahaan wijaya"


"apa kamu sengaja membuat perusahaanku bangkrut, hah" ucap widia sedikit berteriak


"kenapa mas begitu tega sama aku mas"


"apa mas belum cukup nyiksa perasaan aku" lanjutnya lagi yg kini matanya mulai berkaca kaca



widia yg biasanya begitu tenang dan anggun kini berubah seperti wanita yg g berdaya di depan tuan sanjaya pria yg sudah merenggut mahkotanya dulu saat masih kuliah bersama


tuan sanjaya hanya menatap widia wanita yg dulu pernah mengisi hatinya sebelum di gantikan oleh kirana wanita yg hingga kini masih ada di hati tuan sanjaya



tuan sanjaya kemudian berjalan mendekat ke widia yg masih menunduk dengan tubuhnya yg bergetar


"apa maksud kamu aku nyiksa perasaan kamu" tanya tuan sanjaya yg sedikit penasaran



widia tersentak dengan ucapan tuan sanjaya dia g sadar dengan apa yg dia ucapkan sebelumnya tampak widia menggenggam tanganya dengan gugup



"widia" ucap tuan sanjaya sambil memegang dagu wanita cantik tersebut tampak matanya kini sembab ada lelehan air mata di pipinya



"apa maksud kamu aku nyiksa perasaan kamu" tanya tuan sanjaya lagi




"lupain ucapanku barusan mas wirawan" ucap widia sambil menepis tangan tuan sanjaya yg berusaha menyentuh pipinya dan mendorong tubuh tuan sanjaya agar sedikit menjauhinya



"mas wirawan kenapa mas tiba2 batalin kontrak yg sudah kita sepakati" ucap widia mencoba mengalihkan topik



tuan sanjaya yg masih penasaran dengan pertanyaan widia malah mendekat kembali dan kini memeluk tubuh indah widia



"mas wirawan lepasin aku mas, kita sedang ada di kantor" ucap widia mencoba mendorong tubuh tuan sanjaya


cupp!! tuan sanjaya malah mendaratkan ciuman di bibir indah widia



mata widia terbelalak ketika tiba2 tuan sanjaya menciumnya widia begitu kaget dengan situasi yg sedang di alaminya ada sedikit rasa rindu yg mengobati perih dihatinya



"hmph" desah widia sambil mencoba mendorong tubuh tuan sanjaya tapi hati dan pikiranya tidak sejalan widia tau ini salah karna dirinya jg merupakan istri sah dari seseorang



hati widia sedikit terobati akan rasa rindu yg selama ini di tahanya ketika merasakan kecupan hangat di bibirnya dan tanpa sadar sekarang widia mulai menikmati setiap cumbuan tuan sanjaya



"ahhh, mass" desahnya saat ciuman tuan sanjaya kini merambah ke lehernya yg putih mulus



"cukup mas!!" teriaknya tersadar dari buaian tuan sanjaya saat dia merasakan tangan tuan sanjaya yg meremas gundukan montok di dadanya


"aku kesini bukan mau bercumbu denganmu, aku bukan wanita murahan" lanjutnya lagi


"widia maaf aku g mengontrol diriku" ucap tuan sanjaya sedikit menyesal


"mas wirawan apa mas menganggap semua wanita akan tunduk sama mas"



"mas bisa memeperlakukan mereka seperti budak tapi aku berbeda dari mereka mas" teriaknya penuh emosi



"widia bukan maksud aku buat melecehkan kamu" ucap tuan sanjaya mendekat ke widia



tanpak widia sedikit memundurkan tubuhnya dia takut jika terbuai lagi dengan pesona tuan sanjaya



"aku g pernah menganggap kamu seperti itu"



"terus yg kamu lakuin tadi apa mas"



"aku bukan perempuan yg gampangan seperti perempuan mas yg lain, tak terkecuali dia" teriak widia yg membuat tuan sanjaya kaget




"kamu jangan bawa2 kirana dia g seperti yg kamu tuduhkan"



"oh jadi kamu masih mencintai dia setelah dia pergi begitu aja ninggalin kamu"




"widia, kirana g seperti yg kamu bilang"



"jadi mas beneran masih mencintai dia setelah dia berbuat seperti itu ke kamu mas" ucap widia yg matanya kembali berkaca kaca



"widia,kamu tau kan cuma kalian berdua yg selalu ada di hati mas, jika dulu mas bisa menikahimu mas pasti akan lakukan" ucap tuan sanjaya yg seperti kehilangan wibawanya



tuan sanjaya begitu lemah terhadap dua wanita tersebut, tuan sanjaya sangat menyanyangi widia tapi rasa sayangnya terhalang oleh keluarganya karna dia harus menikahi perempuan yg sudah di atur oleh keluarga sanjaya



setelah tuan sanjaya batal menikahi widia dirinya jg g berdaya setelah tiba2 wanita satu2nya yg di cintainya yaitu kirana pergi ninggalin dia dulu



"cukup, aku pergi mas" ucap widia berbalik meninggalkan ruangan tuan sanjaya



"jika kamu ingin kontrak kerjasamamu kembali lagi, kamu temuin orang yg akan mewarisi saham terbesar kedua perusahaan ASAN Grup" ucap tuan sanjaya yg menghentikan langkah widia



"dia yg akan memutuskan apakah kontrak perusahaan kita dapat di lanjutkan" lanjut tuan sanjaya lagi



tuan sanjaya kemudian duduk di sofa setelah kepergian widia tampak tuan sanjaya memijat keningnya karna dirinya tadi sudah bertindak di luar perkiraanya



"hah" tuan sanjaya menghela nafasnya perasaanya masih belum berubah ke widia setelah sekian tahun berlalu


"kirana, apa kamu mau maafin kesalahan aku" gumamnya lirih





*********

baru selepas magrib arga mengantar bella pulang arga tampak fokus menyetir menembus arus lalu lintas sementara bella terlihat bahagia duduk di sebelah arga



bella teringat kembali saat2 bahagia waktu berpacaran dengan arga dia jg masih ingat dengan jelas perbuatan2 mesum mereka berdua yg selalu di lakukanya di mobil ini




sementara arga masih larut dalam pikiranya sendiri "winda kenapa ya, apa nanti aku mampir kerumahnya" batin arga yg merasa ada sesuatu dengan winda



"gaa kamu ingat g dulu kita sering jalan.." ucap bella terhenti ketika menoleh ke arga yg tampak melamun


"gaa, argaa" ucap bella sambil menyentuh tangan arga


"ehh, iya bell"



"kamu kog diam terus dari tadi, kamu marah yaa sama aku" tanya bella sambil menatap mata arga lekat2



"maaf ya gaa, sikap aku tadi yg bikin kamu kecewa" ucap bella melepaskan tangan arga dan menundukkan kepalanya



"aku janji g bakal ngulangin lagi" lanjitnya lagi sambil menunduk




arga kemudian berhentiin mobilnya ke tepi dan kemudian mendongakkan wajah bella agar menatap ke arahnya



cupp!! tiba2 arga mencium kening bella yg sontak membuat dada bella bergemuruh dan pipinya memerah



"udahh ya g usah di bahas lagi, aku g marah kok sama kamu" ucap arga tersenyum ke bella sontak bella tiba2 malah memeluk arga dengan erat



"makasih gaa, aku sayang banget sama kamu" ucapnya di sela2 pelukanya



"ya udah sekarang aku anterin pulang ya" ucap arga melepaskan pelukan bella dan dibalas bella dengan tersenyum manis



"aku tau gaa, kamu sekarang masih belum menjawab perasaan aku, tapi aku g akan menyerah dengan mudah" batin bella bersemangat



*******

"apa aku bilang aja ya ke bu kirana tentang tuan sanjaya yg diam2 nemuin den arga" gumamnya lirih sambil menyeruput kopi di teras rumah majikanya


mulutnya berulang kali menghisap nikotin rokok kretek dari merek yg lumayan terkenal di negeri ini


"pak butet" sapa seseorang dengan tiba2


"ehh, bu kirana" ucap pak butet kaget dengan kedatangan kirana yg tiba2 dan kemudian langsung beranjak



"ehh bapak lanjut aja aku cuma mau ngomong sebentar sama pak butet" ucap kirana tersenyum dengan anggung ke pak butet



"iya bu kirana" ucap pak butet sambil memandang takjup ke arah kirana yg malam ini terlihat sangat cantik ketika wajahnya sudah ceria kembali



kirana begitu anggun dengan daster rumahan bermotif bunga tanpa lengan diatas lutut yg memperlihatkan pahanya yg putih mulus tampak pak butet belum berkedip memandangi majikanya tersebut



"pak butet ada yg aneh sama mukaku" tanya kirana setelah pak butet yg bengong memandangi wajahnya


"ehh, ma-af bu kirana" ucap pak butet tersadar dan menundukkan wajahnya



"aku duduk ya pak"




"silahkan bu" ucap pak butet sambil melirik ke paha kirana yg semakin terlihat jelas ketika kirana menyilangkan kakinya



"aku cuma mau berterimakasih ke pak butet karna kemaren pak butet udah nemuin arga dan langsung membawanya ke rumah sakit" ucap kirana



"itukan sudah kewajiban saya buat menjaga ibu dan den arga jadi bu kirana g usah berterimakasih" ucapnya sambil melirik ke paha kirana yg putih mulus




"g pak aku harus tetap berterimakasih ke pak butet" ucap kirana dengan serius yg membuat wajahnya terlihat cantik




"baik bu kalo itu yg ibu mau" ucap pak butet sambil merhatiin wajah kirana yg tersenyum manis ke arahnya




"bu kirana makin hari kog makin cantik ya"batin pak butet yg terpesona dengan kecantikan majikanya tersebut



"ya udah ya pak butet aku kedalam dulu bapak lanjut aja" ucap kirana dan beranjak pergi



"silahkan bu kirana" jawab pak butet sambil merhatiin tubuh bagian belakang kirana yg sangat sexy dan anggun ketika sedang berjalan ke dalam rumah



"aku mikir apaan sih, ingat dia bukan seseorang yg bisa kamu sentuh sembarangan" gumam pak butet seperti menyadarkan dirinya sendiri



"hahhh" bunyi helaan nafas pak butet


"apakah ini hal yg baik ato buruk buat keluarga ini" gumam lirih pak butet memikirkan nasib kedua majikanya yg akan kembali masuk ke keluarga sanjaya




*********

"kamu mampir ya gaa" ucap bella dengan manis saat berada di depan pagar rumah bella


"aku langsung aja ya bell" jawab arga yg berniat buru2 mampir ke rumah winda



"gaa kamu kan udah lama g main kerumahku, plis yaa" ucaap bella memohon ke arga



"makasih gaa" ucap bella sumringah dan langsung turun dari mobil bella tampak berlari kecil menuju ke pintu pagar di sebelah kiri kemudian mwrogoh tasnya dan mengambil kunci pintu pagar


bella kemudian berlari ke dalam setelah membuka pintu itu sedetik kemudian tampak satpam yg berlari terburu2 membukakan gerbang pagar rumah bella


arga langgsung memasukkan mobilnya saat pagar itu sudah di bukakan oleh satpam rumahnya bella dan langsung turun dari mobilnya


"yukk gaa" ajak bella sambil menggandeng lengan arga yg jg disaksikan para satpamnya



"itukan den arga pacar non bella" gumamnya lirih setelah mengenali siapa cowok yg di ajak nona majikanya



"apa g pa2 ya bapak kan sedang ada di rumah" lanjutnya lagi



bella dan arga berjalan masuk kerumah dengan bella yg bergelayut manja di lengan arga seperti sepasang kekasih



"gaa, kamu mau minum apa" tanya bella saat tiba di depan pintu



"bella!!, kamu apa2an ini" ucap seseorang di ruang tamu yg membuat bella dan arga kaget


"papaa, papa kog ada disini" ucap bella gugup dan buru2 mepaskan lengan arga



"apa maksud kamu, papa kan sudah melarang kamu buat pacaran" teriak papanya bella penuh emosi



bella hanya menunduk dengan pasrah kebahagiaan yg baru sebentar dirasakanya kini hilang seketika sebenarnya bella sudah di wanti2 papanya agar g berpacaran karna bella akan dia jodohkan dengan anak rekan bisnisnya




"dan kamu siapa kamu berani2nya pacaran dengan anak saya" bentak papanya bella ke arga yg tampak bingung



"kamu tau siapa saya" lanjutnya lagi dan malah membuat arga tersenyum




"papaa, arga g salah dia bukan pacar aku paa" ucap bella ketakutan dan menatap ke arah arga bella hanya takut jika arga menjauhinya



"kamu diam!!, sekarang kamu masuk ke kamar" bentak papanya bella yg membuat bella menangis sesenggukan



"paaa arga g salah paa jangan bentak dia" ucap bella memohon ke papanya


bukan tanpa alasan papanya bella bersikap demikian bella merupakan keturunan dari keluarga atmajda sekaligus keponakan dari sukma atmajda



papanya bella, baskara atmajda adalah anak tertua dari keluarga atmadja sekaligus kakak kandung dari sukma atmajda yg mengurus segala urusan perhotelan milik keluarga atmajda dan baskara juga memiliki saham sebesar 4% di perusahaan konglomerat ASAN Grup



"maaf om, perkenalkan saya arga"


"maaf mengganggu waktu om, saya hanya nganterin anak om" lanjut arga dengan sopan


"dan juga maaf sebelumnya, saya cuma temenan sama anak om" ucapnya sambil melihat ke bella yg menangis sesenggukan



"gaa, maafin aku" ucap bella di tengah isak tangisnya bella sangat takut jika arga bakalan benar2 pergi meninggalkanya



"oh bagus2, jika kamu tau diri, om g akan ngejelasin lagi supaya kamu jauh2 dari anak saya" ucap baskara seperti merendahkan arga



"papaa!!" ucap bella sedikit berteriak


"arga aku bisa jelasin" ucap bella menatap arga dengan mata sembabnya sambil memegangi tangan arga



"bella!!, papa bilang kamu masuk ke kamar" bentak baskara ke anak gadisnya yg terlihat kalut baskara g bakal menyangka jika anak gadisnya berani melawan perintahnya



"bell, kamu harus dengering omongan orangtua kamu" ucap arga melepaskan genggaman tangan bella




"aku pulang ya" lanjut arga tersenyum ke bella dan membuat bella semakin takut jika arga benar2 kecewa kepadanya dan bakalan pergi meninggalkanya




"saya permisi om" pamit arga dengan sopan arga kemudian langsung berbalik meninggalkan rumah bella dengan perasaan campur aduk dan dada yg bergemuruh menahan emosi belum pernah sekalipun dalam hidupnya arga merasa begitu direndahkan oleh seseorang



memang waktu pacaran dengan bella dulu arga belum pernah bertemu dengan papanya bella bahkan saat arga datang kesini arga g pernah bertemu dengan baskara atmajda



"argaa" teriak bella saat melihat arga sudah berada di teras rumahnya bella lantas langsung menyusul arga dan berusaha ngejelasin semuanya agar arga g salah paham dan menjauhinya lagi




"bella, mau kemana kamu" teriak baskara saat melihat anak gadisnya malah berlari keluar menyusul pemuda yg sudah di usirnya baskara kemudian juga pergi keluar menyusul anak gadisnya



di luar rumah tepatnya di halaman arga yg sudah di usir tiba2 berhenti karna kaget bertemu dengan seseorang



"argaaa" teriak seorang cewek cantik dan modis khas wanita karir cewek itu adalah kakaknya sendiri yaitu aurel



"kamu" ucap arga kaget



"gaaa, aku bisa jelasin" ucap bella tiba2 saat berhasil menyusul arga


"bella, papa bilang masuk..." ucap baskara terhenti saat melihat kedatangan seorang wanita cantik



"bu aurel" ucap baskara kaget saat mengetahui wanita tersebut adalah anak gadis dari tuan sanjaya


"maaf aku g diberitahu sebelumnya jika bakal ada tamu istimewa yg bakalan datang ke rumah saya" lanjutnya lagi dengan sopan


aurel menatap baskara sekilas dan kemudian menatap ke arga "kamu kog ada disini,gaa" ucap aurel yg malah nyuekin baskara



"aurel!!" ucap arga yg membuat bella dan baskara kaget saat arga hanya memanggilnya dengan nama saja



"siapa dia, kog bisa manggil aurel dengan santainya" batin baskara penasaran dengan pemuda yg baru saja di usirnya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd