Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cinta Terlarang di Negeri Seberang

aryabon

Semprot Baru
Daftar
7 May 2017
Post
45
Like diterima
427
Lokasi
Jakarta
Bimabet
Disclaimer:

Cerita ini merupakan penulisan ulang dari kisah sahabat baik gw, berdasarkan tuturan dari dia langsung.
Sebelumnya dia agak berat untuk bercerita, namun atas pertimbangan banyak hal dia mau jujur dan bercerita kepada gw.
Apabila cerita ini menyinggung banyak pihak mohon PM gw langsung, karena gw ga bermaksud untuk itu.

Cerita ini merupakan bagian pertama dari beberapa bagian yang sudah gw siapkan dari cerita sahabat gw.


Sebelumnya perkenalkan nama gw Tejo Harya Kusuma, tapi biasa dipanggil Tejo kalau di Indonesia, atau Joe kalau gw kenalan sama orang luar.

Saat ini gw berusia kurang lebih 37 tahun hidup bersama satu orang anak dengan seorang istri dan sudah menikah hampir 13 tahun lamanya. Gw ingin bercerita tentang pengalaman hidup yang pernah gw alami hampir 7 tahun yang lalu ketika berada di negeri tetangga. Cerita ini terdiri dari beberapa babak, bercerita tentang perselingkuhan, threesome, cuckold, swinger, dan sedikit drama.

Gw tidak meminta pembaca untuk percaya ataupun skeptis terhadap tulisan ini, namun dengan media ini gw ingin menumpahkan uneg-uneg, pikiran, dan rahasia yang ada selama ini di kepala. Cerita gw gambarkan secara detail agar membangun latar cerita yang kuat sehingga pembaca dapat memahami perasaan gw.

Prolog
Semenjak kecil gw dibiasakan hidup mandiri dan selalu berjuang, meskipun terlahir dari keluarga yang tidak miskin namun juga tidak terlalu kaya. Kami menyebutnya berkecupuan. Ayah memiliki perusahaan percetakan yang sampai saat ini masih berjalan dengan segala keterbatasannya, sedangkan Ibu terkadang membantu pekerjaan Ayah atau sekedar memasak katering untuk pesanan tetangga maupun keluarga. Sejak kecil Ayah selalu meminta gw untuk membantu di gudang percetakan tak jauh dari stasiun Semarang Tawang. Bahkan ketika sudah SMA gw sudah diminta untuk mengambil beberapa keputusan dalam hal ketika Ayah tidak berada di tempat. Hal inilah yang membuatku menjadi pribadi pengambil risiko dan cenderung dewasa bertindak. Ditambah dengan fisik blasteran ambon-jawa dengan keturunan jauh chinese membuat fisik gw unik.

Gw menikah pada usia yang cenderung muda, yaitu usia 25 tahun dengan istri yang merupakan teman satu kampus beda jurusan. Gw di jurusan bisnis dan pemasaran, sedangkan istri kuliah di jurusan sastra Inggris. Selepas kuliah gw bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang makanan di bilangan Jakarta Timur (kawasan industri) semenjak lulus kuliah di tahun 2002. Jabatan berupa assistant manager di divisi general affairs pun bisa gw dapatkan dengan gaji yang cukup baik. Sedangkan istri masih sibuk dengan kegiatannya bekerja di suatu lembaga pendidikan terkemuka di daerah yang tak jauh dari rumah.

Cerita bermula ketika di awal tahun 2012, gw berkonflik dengan salah seorang direktur yang rupanya ingin mengurangi staf produksi dan staf admin dengan cara yang kasar mengakibatkan mereka untuk resign secara teratur. Namun, jiwa pemberontak dalam diri gw justru berakibat buruk untuk diri gw sendiri sehingga membuat gw dipecat di tahun tersebut. Beruntung, pemecatan tersebut justru membawa berkah karena beberapa informasi terkait client dan kontrak dengan beberapa vendor dan supplier memaksa perusahaan memberikan pesangon yang jauh lebih besar daripada orang lain, sampai-sampai uang tersebut sebenarnya bisa untuk membeli 3 rumah standar di daerah Jakarta Timur.

Keberangkatan itu
Setelah berdiskusi panjang dengan istri (saat itu belum dikaruniai anak) dan keluarga besar, gw memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Australia dengan menggunakan uang tersebut, tepatnya di sebuah kota yang terkenal dengan Best City to Live on Earth nomor 2. Di kampus yang tidak terlalu bagus secara peringkat namun ramah dengan mahasiswa Internasional bernama R**T Uni di jantung kota M. Setelah mengurus Visa dan administrasi kampus melalui agen pendidikan yang berada di Jakarta, tibalah saat yang dinanti pertengahan 2012 sekitar bulan Juli, pertama kali gw mendarat dengan teguran keras dari Customs karena membawa bungkus rokok yang terlalu banyak.

Sebenarnya gw dan istri bukanlah maniak seks yang harus berhubungan badan setiap hari, bahkan cenderung monoton dengan tingkat kepuasan yang biasa saja. Saat itu, gw dan istri juga tidak pernah berpikiran macam-macam. Oleh karenanya, istri juga tidak keberatan ketika gw harus kuliah di luar negeri tanpa kehadirannya. Mengingat ikatan kontrak dengan lembaga tersebut yang baru akan habis 2 tahun kemudian, sehingga tidak bisa menemani kuliah gw.

Awal kedatangan di kota ini, gw tinggal di sebuah apartemen studio (satu bedroom tanpa sekat) lengkap dengan kompor dapur, oven, sink, dan kamar mandi dekat dengan kampus gw, kamar gw pun menghadap ke jalan raya dan tram. Kebetulan tempat tidur sudah tersedia dari ownernya, sehingga gw hanya mengisi yang lain berupa TV, peralatan dapur, mini bar, dst. Selama seminggu penuh gw mengurusi hal-hal sepele seperti itu. Di sini gw berkenalan dengan tetangga kamar yang kebetulan pasangan Gay (yup, you read that correctly) Aussie, seorang cewek bernama Natalia yang kebetulan dari Kota Surabaya, dan seorang pasangan muda-mudi dari Cina yang entahlah namanya.

Pengalaman kuliah di luar negeri memang sangat mengasyikkan, sangat kangen dengan istri dan kami harus Skype (waktu itu belum ada WhatsApp Call) hampir setiap malam. Bahkan tidak jarang kami saling bermasturbasi sambil melihat satu sama lain yang tidak pernah kami lakukan ketika bersama dulu. Pada saat ini karena kami lebih sering berbicara (ngobrol) dan lebih lama (intens) daripada waktu dulu di Jakarta. Kami mulai kembali saling mengenal dan berbicara dari hati-ke-hati. Agak menyesal sih, kenapa tidak dari dulu mendengarkan cerita dari istri sedalam ini, kenapa tidak dari dulu. Ah sudahlah. Di saat ini, kami mulai bercerita tentang apa itu cuckold, kemungkinan melakukan threesome, bahkan sampai pertanyaan bagaimana kalau kami berselingkuh baik itu swinger ataupun hanya selingkuh di belakang. Pembicaraan ini seolah-olah justru membuka mata (saat itu) tentang kemungkinan hal-hal kayak begini. Dan di sinilah warna-warna itu dimulai.
 
Seorang gadis bernama Zhiang

Pada awal-awal kelas lecture di kelas Consumer Behaviour gw selalu duduk di pojok tengah sebelah kiri sambil memegang sebuah cup kopi dari 7-eleven terdekat. Sengaja atau tidak, bahwa ada seorang gadis dari negeri Tiongkok yang selalu duduk di sebelahku meskipun masih ada beberapa kursi yang kosong di sebelahnya. Waktu itu minggku ke-3 di mana tugas sudah diperknelakan. Kamipun berkenalan untuk mendiskusikan tentang tugas tersebut, namanya Zhiang. (gw akan menggunakan bahasa Indonesia)

“Hai, boleh kenalan? Namaku Joe”, kataku. “Hai, aku Zhiang. Asal kamu dari mana?” katanya. “Mmm.. kira-kira dari mana hayo…” kataku sambil iseng. “Kamu orang asli sini ya? Tapi penampilanmu nggak kayak orang lokal”, katanya bingung. “Aku dari Indonesia kok, papaku diplomat” kataku sambil bohong. “Kamu bisa bantu aku ngerjain tugas ini gak?” katanya. “Boleh aja, kita janjian besok sore gimana?” gw sambut dengan senang. Rupanya ia ingin dekat gw karena bahasa inggris yang gw gunakan dalam mengajukan pertanyaan dan berkomunikasi sangat bagus dan mirip dengan native speakers. Sehingga ia ingin belajar bersama gw. Cewek ini tingginya sekitar 160 cm, putih, manis aja, dan tidak terlalu gemuk dengan busana yang menggambarkan gadis sederhana.

Zhiang berasal dari daerah Jian dekat dengan perbatasan Korea Utara, hal inilah yang menyebabkannya menjadi terbuka dengan orang asing, dan menguasai bahasa korea dan bahasa mandarin. Bahkan, menurutnya bahasa korea (Hankuk) bahkan merupakan bahasa asli di daerahnya dan bahasa mandarin (simplified chinese) merupakan bahasa pemersatu, persis seperti bahasa Indonesia. Yang menjadi pembeda utama adalah, bahasa nasional mereka bersifat obstruksif dimana pemerintah berusaha menghilangkan bahasa daerah bukannya melindunginya. Oleh karena itu, dia agak sulit bergaul dengan teman-teman dari negara asalnya sehingga dia lebih nyaman bergaul denganku. Saat itu, gw belum bercerita kalau gw sebenarnya sudah menikah loh.

Perkenalan ini rupanya membawa berkah, karena rupanya tempat tinggalnya (berupa kamar shared house) tidak terlalu jauh dari apartemenku. Sehingga kamipun selalu belajar dan bekerja bersama di kampus sampai hampir tengah malam, untuk makan malam terkadang kami makan di restoran KFC terdekat. Hingga waktu pengumpulan tugas pun tiba, kami berhasil mengumpulkan tugas tersebut dengan tepat waktu. Selama waktu ini kami jarang berbicara mengenai perihal pribadi masing-masing. Untuk membunuh waktu, kami lebih sering menonton drama korea di dramago kalau ga salah judulnya Rooftop Prince. Kami menonton dengan earphone kabel yang disambung kanan dan kiri. Ga jarang kalau kami disangka pacaran meskipun kami tidak pernah saling menyatakan atau membicarakannya.

Malam itu pun tiba
Di suatu sabtu malam, kami bertemu di suatu restoran korea untuk makan malam. Kebetulan resto tempat kami makan tidak jauh dari apartemen tempat gw tinggal, sekitar 1 Km lah (gw jalan kok-segitu ga jauh loh kalaupun jalan). Saat itu di bulan Agustus agak sedikit berangin dan dingin, tapi dia menggunakan setelan baju sweater dengan rok midi setengah betis warna biru (gw inget banget kalau ini). Kami bercanda dan bercerita (gw lupa detilnya apa, tapi mostly tidak tetang diri pribadi). Pada saat ini kami sudah mulai tipsy akibat beberapa botol soju yang sudah habis diminum. “Zhiang, kamu sudah punya pacar?”, kataku memberanikan diri. Diapun menjawab, “Ada, tapi dia di sana… Dia kasar, dia suka kasarin aku”. Ketika dia menjawab itu, ujung matanya mulai penuh dengan air mata. Spontan, aku mendekatinya dan mendekapnya. Mungkin pengaruh alkohol kali ya. Dia pun sedikit mendorongku, kemudian memesan beberapa botol tambahan. “Kamu masih kuat minum lagi?” kataku. Dia hanya menjawab sambil menenggak setengah botol, sambil melirik mataku sambil bicara dengan bahasa asing yang aku sendiri ga tau artinya apa. Mungkin dia menjawab “bodo amat” dalam bahasanya. Sekitar 10 menit, suasana hening, kepalaku yang sedikit tipsy pun mulai agak hilang ketika gw minum sesuatu yang sangat pahit dari resto tersebut. Pikirian gw berkecamuk, apa mungkin gw ngentot malam ini ya? Karena ni cewek agak mabok. Tapi dia temen sekelas, apa nanti jadi masalah. Sekilas itulah pembicaraan di kepalaku. Setelah habis beberapa botol, dia pun mengisyaratkan ingin pulang. Sebagai teman yang baik (bokek juga sih) semua gw bayar dengan sedikit meringis, karena duit segitu bisa buat makan seminggu.

Dalam perjalanan, dia mengapit lenganku sambil menyenderkan kepalanya di bahu. Ga lama keluar dari restoran, dia berhenti berjalan dan manggil gw dengan suara pelan. “Joe….” Katanya, “Ya, gw ada di sini kok”, gw jawab dengan sedikit mendorong kepala gw ke arahnya. Tak diduga, dia mendekap kepala gw dan mencium gw di bibir. Tentunya gw sambut dengan sigap, kami berciuman di trotoar dengan penerarangan lampu kota sekitar pukul 11 malam. Di sini gw sadar bahwa hampir semua cewek dari Cina, mulutnya (oh my god) bauu banget. Gw gak sadar mereka makan apa coba. Tapi demi kesangean yang hakiki, bau mulutnya pun gw tahan. Sambil gw sedot lidahnya, dan gw masukkan lidah gw ke mulutnya. OMG, WTF apa yang gw lakukan dalam hati gw. Sekitar 3 menit, French kiss public terpanjang yg gw alami pun berakhir. Perlu pembaca ketahui, di kota-kota barat seperti ini ciuman di tengah jalan merupakan hal biasa bahkan sesama pasangan Gay, meskipun khusus untuk pasangan Gay masih banyak orang-orang tua yang sedikit “nyinyir” terbuka kepada mereka.

Dalam perjalan gw selalu bertanya “kamu tinggal di mana? Aku anterin ya!”. Tapi dia hanya diam sambil mengapit lengan gw. Mungkin dia sedang nahan sakit kepala karena alkohol kali ya. Sekitar 500 meter dari restoran dia menarik gw ke pinggir jalan, dia pun sambil menahan sesuatu dia jongkok. Rupanya dia ngompol gaes, asli saat itu gw surprise banget. Kaget sumpah. Untungnya saat itu, ga terlalu banyak orang yang sedang jalan, meskipun gw yakin ada yang tetap memperhatikan kami. Maklum saat itu sudah hampir tengah malam. Akhirnya gw putuskan “Hey, kita ke tempatku aja bagaimana?”, kataku. “Nanti di sana kamu bisa bersih-bersih. Aku tinggal di apartemen studio kok”, kataku. Mendengar kalimat terakhir dia menolehkan mukanya ke arahku dan mengangguk. Sambil kedinginan dan kena kencing dia pun berjalan, mungkin karena dia takut kalau gw jijik kena air kencing dia berjalan agak menjauh di samping gw. Karena pengaruh alkohol gw pun mulai berikrar, “malam ini gw bakalan ngentot !”. Gw pun mendekatinya sambil setengah memapahnya.

Kebetulan kamar gw selalu dalam kondisi yang pristine alias kinclong, karena gw ga suka dengan hal-hal yg berantakan. Sampai kamar dia ijin ke kamar mandi, gw pun ke lemari untuk mengambilkan sepotong celana pendek dan kaos. Di dalam kamar mandi dia memanggil gw dengan suara agak kenceng “Joe..” Dengan sigap gw ke kamar mandi, mendapati dia agak setengah terjatuh duduk sambil tidak mengenakan rok dan celana dalam yang turun setengah di kaki. Dengan reflek gw angkat dia dan gw dudukkan di toilet. Gw turunin celana dalam dia, dan gw ambil handuk serta gw lap kaki dan memeknya yg basah.

Entah siapa yang mulai akhirnya kamipun berciuman kembali di toilet ‘Hmmmppps hmmpps” Kali ini diiringi dengan sambil grepe-grepe memek dan tetenya. Tangannya pun sambil memegang kontol yang dari tadi udah ngaceng poll. Sontak, gw bopong dia dari kamar mandi langsung ke tempat tidur double gw. Kebetulan karena heater baru dinyalain jadi masih dingin banget. Jadi kami langsung masuk ke selimut sambil pelukan dan berciuman. Sekitar 5 menit kemudian, “Gw jilatin memek kamu ya”, kata gw. Diapun membuka kakinya, oh my god, bau pesing plus bau ikan asin cuy. Gw nyesel banget kenapa pulak pake minta ijin segala. Tapi dengan segenap sisa pengaruh alkohol gw beranikan diri gw. Rupanya, rasa sange itu mengalahkan jijik gw. Dia pun mendesah “ah… ah… ahh” sambil jambak rambut gw. Ga lama (atau ga tahan) gw langsung nyium dia dan minta dia untuk blow job kontol gw yang mengkerut karena kedinginan. Butuh sekitar 1 menit buat ngaceng lagi pas dia ngemut. Dia pun langsung naik ke atas gw dengan goyang perlahan sambil gw emut toketnya. Payudaranya tidak besar hanya sekitar 34C, namun putingnya yang pink itu sangat menggoda.

Sambil melenguh panjang dan maksa meluk kepala gw, rupanya dia dah dapet “Ahhhh … fuck….” Gw belum dapet, langsung gw balik dia. Sekarang posisi gantian gw mulai genjot dia telaten. Belum keluar juga, gw gantian doggy dia. Di sini keliatan kalau lubang pantat (anus) nya dia sudah agak nongol (dia cerita kalau dia sering anal sama pacarnya). Gw mulai masukin jari gw di pantatnya, dan dia pun teriak. “Aw fuck…. Apa itu dia bilang”, gw jawab “Sorry…”. Dia malah jawab “Terusin…” Mendengar jawaban itu gw langsung masukin jari manis gw dengan pelan sambil gw genjot. Sungguh surreal, pengalaman yang ga ada duanya. Gw mulai genjot sambil kenyot tetenya, “oah.. mmmm” dilanjut dengan ciuman.

Ketika itu ga lama gw mau keluar langsung gw cabut dan gw muncratin tu peju di perut dan dadanya. (Btw, di sini sudah aturan tidak tertulis kalau loe ngentot ga pake kondom, jangan pernah keluarin di dalem ! Ga perlu nanya keluarin di mana !). Setelah itu gw ambruk dan diapun meluk gw sambil selimutan. Dan di sinilah mulai….. ternyata mulut gw berasa aneh, oh shit…. Gw tadi jilmek bau pesing + memek yg ga pernah dibersihin (oh my god). Gw ijin sebentar buat sikat gigi dan mouthwash baru balik lagi. Gw lihat jam sudah sekitar 1 malam, berarti tadi gw ngentot gini gitu dan sejam. Kami pun tertidur.

Pagi harinya gw dikagetkan ternyata dia dah bangun dan sedang memasak omelet untuk nyiapin sarapan. Dia udah pake kaos dan celana pendek yg semalam dah gw siapin. Sambil telanjang gw dekap dia dari belakang, dan menciumnya. Dia berbalik dan kami berciuman cukup lama, tangan gw mulai ngerayap ke pantatnya yang gw baru sadar dia ga pake celana dalam dan bra. Dia pun mulai menggenggam batang kontol yang sudah mulai bergeliat. Namun dengan kentangnya, dia jawab “Kita sarapan aja ya”. Gw pun ambil handuk dan mandi. Setelah itu kami sarapan dan diapun pulang. Tidak ada sesi lanjutan (sorry this is based on real story ya, jarang itu ngewe berkali-kali di one night stand ya, mungkin di Indonesia kali ya).

Selama beberapa jam gw terlena bahwa seolah-olah gw itu single dan belum menikah, tanpa sadar bahwa gw sudah menikah. Setelahnya gw ngerasa bersalah sekaligus pengen lagi. Gw cek di hape iphone ada beberapa chat whatsapp dari istri dan ada juga dari si dia.

Beberapa hari kemudian, kamipun bertemu di kampus. Kami ngobrol seperti biasa, dan seolah-olah tidak terjadi apapun. Jujur gw kepo banget apa yang dia rasain, mengingat dia adalah cewek kedua yang pernah gw entotin. “Hey, kita perlu ngobrol yang kemarin gak?, kata gw. “Oh yang itu, It’s okay we’re best buddies kan.. “ katanya. “Gw mau cerita pribadi, boleh?”, kata gw. “Tentang kamu yang sudah menikah?” katanya. Sontak gw kaget dong. “Gw dah lihat di facebook loe kok, jadi gw dah tau. Tenang aja, kamu kan gak berbohong” kata dia. Damn, ternyata cewek itu berbahaya juga ya. “Gw suka loe karena loe orangnya asyik, ga lebay aja, dan loe care sama gw… sangat berbeda dengan cowok gw yang suka nyakitin gw “ katanya. Di sini gw lega dong, karena gw ga perlu bohong. Semenjak hari itu, kami lebih sering bersama. Makan siang bekal bareng-bareng (yup bekal, makan di luar mahal coy), jalan bareng. Sebetulnya gw pengen juga bobo bareng. Jujur gw pengen lagi, tapi gw ga bisa maksa dia dong. Hingga…
 
Terakhir diubah:
The buffalo together

Sekitar 1 bulan setelah kejadian pertama kali itu, dia cerita kalau tempat kerja part-time nya mendadak tutup. Sehingga dia jobless untuk sementara waktu, sedangkan gw saat itu sudah kerja part-time sebagai waiter (petugas jaga) di sebuah kios sushi. Dengan sedikit bercanda gw timpalin, “kenapa kamu ga tinggal sama aku, kan kamu bisa hemat. Aku juga nanti hemat ga perlu jajan, kan ada kamu bisa masak”. “Kamu serius?” ekspresinya berubah menahan kegirangan. Giliran gw kaget, antara senang sama bingung, waduh gimana ini, langsung gw jawab “Ya tentu saja dong” sambil agak bingung. Ga sampe seminggu hampir semua barang dia ada di apartemen gw, sekarang gw bingung. Di satu sisi gw ga punya privacy, di sisi lain gw ga perlu coli lagi. Yak, loe baca itu bener, gw ga perlu coli lagi dong. Udah ada yang nemenin gw, sehingga kebutuhan lahir batin terpenuhi. Pada malam hari setelah pindahan, dia bisik ke gw, “Aku udah pasang kontrasepsi”. Seketika gw ngaceng dong, kami langsung berciuman sambil buka sana buka sini, gw raup tete nya “clap clap clap”. Celana dalemnya gw turunin dan gw langsung jilatin memeknya yang sekarang sudah harum dan plontos dong. Rupanya dia tau kalo gw rada ilfill sama bau memeknya kemarin, makanya dia berusaha untuk ngerawat agar memeknya ga bau lagi. Meskipun masih ada rasa pesing nya sih, tapi gw anggep itu vitamin deh.

Sekarang kami dah telanjang, gw arahin kontol gw ke memeknya langsung lah dicoblos. “Ah, ah ah, fuck me baby…” kata dia. Gw cabut kontol gw, langsung diarahkan ke mulutnya, abis itu langsung dikulum sama dia “mmpop..” abis itu langsung digenjot lagi, abis itu pindah dia di atas sambil digoyang-goyan maju mundur, waduh enak banget. Gw pegang putingnya dia, dia pindah jurus sekarang turun naik. Ga lama, gw dah mau keluar “I’m coming baby,…” Dengan eratnya, dia peluk gw dan gw keluar di dalam. Posisi kami ga berubah sampe beberapa saat, setelah itu dia pindah ke sebelah gw. Dan dia ambl tisu untuk ngelap otong dan mekinya. “Ah, makasih udah mau nemenin aku” sambil gw kecup keningnya. Dia pun langsung peluk gw, sambil berkata lirih dalam bahasanya dia yang entah artinya apa.

Ketika loe tinggal bersama dengan istri yang loe rasakan berbeda ketika loe tinggal sama cewek yang notabenenya bukan pasangan resmi loe. Ada beberapa aturan yg perlu diketahui, sangat berbeda dengan tinggal dengan pasangan. Contoh, kami butuh privasi yang jauh lebih banyak ketimbang pasangan normal. Seks yang dilakukan lebih karena butuh, sama aja kayak loe boker atau makan. Loe butuh makan dan boker sama seperti loe butuh seks. Jadi seks kami bukan berlandaskan karena cinta. Tapi karena kebutuhan.

Kami tidur tidak telanjang seperti di film-film, tapi kami biasa ngeseks bebas di kasur atau di kamar mandi. Sometimes, kami juga berdiskusi hal-hal yang berbau seks seperti cum in mouth, ataupun anal. Yang tentunya tidak kami lakukan karena ternyata dia diperlakukan seperti itu oleh pacarnya di sana. Jadi tentu dia ga mau gw berlaku seperti itu. Kami berusaha open-minded, ketika saling butuh kami langsug ngasih kode misalnya, gw telanjang di depan dia sambil mainin titit gw. Ataupun dia biasanya buka celana dan langsung ngangkang, sesuatu yang gw ga mungkin lakukan dengan istri gw dulu.

Hal menarik yang perlu diperhatikan adalah pada saat kami masing-masing harus vid call atau telpon dengan pasangan masing-masing, maka yang lain harus keluar kamar untuk memberikan privacy lebih. Dan itu kami lakukan dengan tanpa paksaan dan tanpa kesepakatan dari awal.

Kami pun mengatur biaya yang harus dikeluarkan, karena dia sementara tidak bekerja dan (gw dapet jatah) gw minta dia ga bayar sewa dulu. Tetapi, untuk biaya makan dan minum kita tanggung berdua. Untuk masak-memasak kami gantian meskipun mostly dia yang masak, dan gw yang cuci piring. Untuk baju, kami lebih sering mencuci baju bersama-sama tapi mengurus baju kami masing-masing. Secara umum, mirip seperti pasangan suami-istri tapi berbeda karena buka didasari oleh cinta.
 
Terakhir diubah:
The Buffalo Together part 2

Kehidupan ini pun sungguh gak bisa gw percayai bahkan sampe saat ini, gw yang sudah punya istri sekarang tinggal sama cewek lain. Punya rasa bersalah? Pastinya ! Enak gak? Enak banget ! Kadang Zhiang bangunin dengan cara unik, dia buka celana pendek gw dan langsung Blow Job pagi-pagi kalau dia lagi sange. Dilanjutkan dengan ngentot indah di pagi hari. Terkadang, malam-malam gw turunin celana dalemnya (dia tidur Cuma pake celana dalem dan kaos aja) trus gw tusuk dari belakang, ngentot dari belakang. Dia pun terbangun dan merintih enak sambil melenguh. Gw bisa setengah jam kayak begini, gw sebut gaya slow job. Setengah jam kemudian crot di dalam dong. Tanpa cuci-cuci, gw pasang celana dalam dia lagi, dan kami lanjut tidur sampe pagi.


Hal yang gw sadari tinggal bersama dia, gw mencoba lebih menjadi seorang pendengar ketimbang pencerita. Dan inilah yang menyebabkan dia mulai tumbuh rasa sayang dan gw pun juga merasa hal yang sama, meskipun banyak hal yang menjadi penghalang. Kami tahu bahwa cinta kami ini merupakan cinta terlarang.Di suatu malam setelah kami bercinta dengan hebatnya, sambil dia memegang titit gw yang sudah lunglai karena selesai ngecrot di dalam mekinya dia. Dan gw mengusap pelan rambutnya.

“Zhiang, kenapa kamu bilang bahwa pacar kamu suka nyakitin kamu?”, kata gw memberanikan diri. “Aku dijodohkan sama orang tuaku, dia merupakan anak orang kaya di kotaku. Aku mau karena dia sebenarnya ganteng, tapi rupanya dia itu kasar”, katanya. “Dialah yang memperknalkan aku dengan anal seks. Bahkan, dia yang pertama kali merenggut keperawanan anusku”, tambahnya. “Kamu pertama kali sama siapa?”, kataku penasaran. “Sama mantanku yang pertama, dan itu Cuma satu kali”. Karena rupanya aku jadi ajang taruhan”, katanya dengan ketus. “Aku tau kamu mau tanya sama siapa aja aku berhubungan seks kan? Jawabannya kamu yang ketiga”, katanya. “Yang aku tahu, tunanganku ini (pacar dia sekarang) sepertinya gay” katanya. “Karena dia hanya satu kali berhubungan di depanku, dan selalu ingin keluarin di anusku”, tambahnya.

Mendengar ceritanya dia, sontak gw ngaceng lagi dong. Gw penasaran sama lubang anusnya, karena gw pikir gak mungkin gw nganal istri gw. Bisa dibacok gw sama dia. Dengan perlahan gw katakan ke dia “Coba aku lihat seperti apa bentuknya”, gw penasaran. “Kayaknya kamu pengen lagi nih, kamu pengen coba ya.” Kata dia. “Nggak, aku Cuma penasaran kok, tuh lihat ga kenceng kan (ngacengnya)” kataku.

Dia pun nungging, dalam sekejab gw ambil olive oil dong. Sebagai catatan, gw biasa pake olive oil buat coli karena ga bikin iritasi. Sebelumnya, gw coba mendengus lubang tai nya dia. Jangan-jangan masih bau. “Aku tadi sudah lap pake tissue basah, kamu ga usah khawatir” dia bicara, tau pikiran fetish gw. Gw mulai jilat lubang pantatnya, pelan dari pinggir sampai tengah sunhole. “ahh… Ah…….”, suara lenguhan pun gw dengar. Begitu juga tangannya yang mulai mencengkram sprei merah muda. Perlu pembaca ketahui, anus yang sudah sering digunakan memang kelihatan sekali bedanya, ada semacam lingkaran tebal di pinggiran sunhole. Kemungkinan hasil pembengkakan ketika sering dilakukan anal seks. Gw mulai masukin jari telunjuk gw yang sudah gw basahi dengan olive oil. Perlahan demi perlahan gw kocok, dan desahan semakin menjadi. Sekarang menjadi dua jari telunjuk dan jari tengah. Erangan mulai menjadi-jadi “Oh…. Shit….auh…..”, lenguhanya semakin menjadi.

Saat itu dia sudah mulai melebarkan kakinya dan kepala menelungkup di atas bantal, sedangkan pantat nungging ke atas menandakan dia minta dieksekusi. Tanpa pikir panjang, gw mulai melumeri kontol yang sudah mulai ngaceng ini. Gw mulai masukkan ke anusnya. Ternyata susah ….

Ketika dimasukkan si cewek harus melonggarkan lubang pantatnya agar kita bisa masuk, sekalinya masuk. Oh my god, enak banget…. Benar-benar kenikmatan terlarang. Sudah selingkuh, sekarang anal pula. Gw genjot dengan perlahan dengan posisi doggy namun kepala dia di bawah. Pelan-pelan, tapi pasti gerakan itu sangat nikmat. Tidak sampai 10 menit gw pun ngecrot di dalam pantatnya. Kelihatan pemandangan indah, peju putih bercampur cairan entah berwarna merah keluar dari pantatnya. Gw yakin kalau itu mungkin darah. Rupanya ini yang membuat dia trauma dan benci dengan pacarnya. Di sini gw merasa bersalah, sangat bersalah. Namun, sudah terlanjut ( tapi enak), gw berusaha untuk memeluknya. Dia agak sedikit mendorong gw, gak mau. Namun akhirnya tetap gw peluk dari belakang. Sepintas, gw dengar isak tangis meskipun terdengar lirih. “Baby, kamu mau aku mandikan?”, kataku. Dia mengangguk. Gw ke kamar mandi, gw persiapkan air hangat, dan gw bopong dia ke kamar mandi. Di kamar mandi memang tidak ada bathtub nya, hanya bilik kamar mandi, tapi gw sediakan ember + gayung serta tempat duduk plastik kecil. Gw dudukkan dia di kamar mandi dan gw buka shower air hangat. Di sini, sontak dia menangis sejadi-jadinya kawan. Dia menangis sambil berteriak “Don’t leave me…. I love you Joe…. I don’t want you to leave me”, katanya. Gw speechless. Di sini gw bingung, di satu sisi gw juga sayang sama dia tapi gw tau ini gak bener. Di sisi lain, gw pengen kayak begini terus. Tapi ga mungkin gw khianati keluarga gw, istri gw, dan keluarga istri gw. Gw Cuma peluk dia terus sambil sabunin dia. Gw handukin dan gw bopong balik ke tempat tidur. Kemudian gw pakein celana dalem dan kaosnya, sedangkan dia Cuma duduk diam kayak gak mau ngapa-ngapain.


Gw ijin keluar untuk ngerokok, kala waktu itu pukul 9 malam. Gw ngerrokok sambil nenggak minuman jahe anget di gelas kertas. Di sini gw bingung, apa musti gw lanjutin kehidupan ini ya. Terhitung sudah sekitar 5 bulan gw di kota ini dan 3 bulan yang lalu dia sudah tinggal bersama gw. Tentunya perasaan gw sudah mulai tumbuh. Keesokan harinya gw bingung kok ada lap di deket celana gw, “Oh shit, it’s blood”. Rupanya dia datang bulan guys. Oalah, rupanya emosi semalam itu karena PMS. Anjrit, sumpah gw deg2an tapi lega. Oh ya, kalau lagi datang bulan gini, biasanya menu seksnya ganti. Gw biasa di servis pake tangan atau pake mulutnya. Sumpah gw bukan fans blow job sebenarnya, tapi kocokan tangannya itu juara. Enak banget.


Btw, kehidupan “buffalo together” ini harus gw tunda ketika gw harus pulang selama sebulan ke Jakarta pada bulan Desember 2012. Karena gak mungkin dong gw gak pulang. Sedangkan Zhiang, tetap tinggal di kota M lebih tepatnya tinggal di apartemen gw. Sebenarnya gw punya jatah libur 2 bulan, tapi dengan alasan yang lebay gw bilang ke keluarga kalau gw Cuma punya waktu sebulan di Jakarta.


Next, cerita gw di Jakarta ya.
 
Terakhir diubah:
Kuliah di RMIT Melbourne ya.... Itu kampus isi nya orang indo (Surabaya mostly), Korea, RRC, Taiwan, Hongkong.

Gw pernah ngopi di mall deket RMIT. Baru duduk 5 mnt. Ternyata sebelah gw orang indo... Wkwkw... Jalan kemana mana isi nya orang indo....
 
Terakhir diubah:
Kuliah di RMIT Melbourne ya.... Itu kampus isi nya orang indo (Surabaya mostly), Korea, RRC, Taiwan, Hongkong.

Gw pernah ngopo di mall deket RMIT. Baru duduk 5 mnt. Ternyata sebelah gw orang indo... Wkwkw... Jalan kemana mana isi nya orang indo....
Yup, bukan dr gue yak. Next gw akan cerita dengan Natalie.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd