Ngapain setan di sembah om. Ini namaya Karomah. Berikut artikelnya.
https://islamqa.info/id/answers/225045/ketentuan-karomah
Diantara (keyakinan) pokok ahlus sunah wal jamaah yang telah disepakati adalah beriman dengan karomah para wali.
Karomah adalah suatu yang menyalahi adat, dimana Allah berikan kepada wali (kekasih) untuk menguatkan, membantu dan menetapkan baginya atau menolong agama. Selesai dari ‘Majmu Fatawa wa Rasail Sykeh Ibnu Utsaimin, (8/626).
Maksudnya ini adalah bahwa Allah terkadang membuat sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan diantara hamba yang sholeh. Karena ada keperluan hal itu. Seperti dalam kondisi terjepit, kemudian Allah hilangkan dengan sesuatu yang tidak biasa. Atau untuk menunjukkan dalil akan kebenaran agama Islam dan mengalahkan syubhat musuh-musuhnya. Karomah terkadang dengan ilmu yang belum pernah terjadi atau sudah terjadi akan tetapi tidak diketahui apa yang dikabarkan. Meskipun begitu, bukan berarti orang sholeh ini (wali) mempunyai ilmu goib. Akan tetapi ilmu dari Allah ta’ala, dimana Allah memberikan ilham kepadanya dengan mimpi yang benar atau ilham atau firasat keimanan. Diantara hal itu apa yang diriwayatkan Aisyah radhiallahu anha sesungguhnya Abu Bakar radhiallahu anhu memberitahukan kepadanya bahwa janin yang dikandungan istrinya adalah perempuan. Hal itu disebutkan orang yang mewarisinya untuk Aisyah waktu dipembaringan kematian. Seraya mengatakan, “Sesungguhnya keduanya adalah saudara laki-laki dan saudara perempuanmu. Maka bagilah sesuai dengan Kitab Allah. maka Aisyah mengatakan, “Wahai ayahandaku, sesungguhnya ia adalah Asma’ siapakah yang lainnya? Maka beliau mengatakan, “Ada dalam perut Binti Khorijah. Saya melihatnya wanita. HR. Malik di Muwato’, (2783).
Telah terjadi sebagaimana yang diberitahukannya sesuai dengan mimpi yang dilihatnya atau sesuatu diilhamkan Allah kepadanya dan masuk ke hatinya atau menyangka dengan persangkaan atas firasat keimanan yang benar. Telah ada dalam sebagian riwayat, “Telah merasuk dalam diriku’ dalam redaksi lain ‘Sesungguhnya saya menyangka ia adalah wanita.
Ibnu Abdul Bar mengatakan, “Sementara perkataan Abu Bakar dalam hadits Aisyah ini, Sesungguhnya ia berdua adalah saudara laki-laki dan saudara perempuanmu. Aisyah menanyakan kepadanya, “Sesungguhnya ia adalah Asma’, siapa yang lainnya? Maka Abu Bakar menjawab, “Sesungguhnya di perut anak perempuan saya melihatnya dia wanita.” Ini adalah keutamaan dari beliau radhiallahuanhu mempredeksikan dan tidak salah.” Selesai dari ‘Al-Istizkar, (22/298).
Zarqoni rahimallah mengatakan, “Ibnu Muzain mengatakan, sebagian ahli fikih kami mengatakan, “Itu adalah mimpi yang dilihat oleh Abu Bakar.” Selesai dari Syarkh Zarqoni ‘ala Muwato’ Imam Malik, (3/218).
Begitu juga apa yang terjadi pada Ibnu Taimiyah rahimahullah, bisa jadi hal itu karena mendapatkan ilham dari Allah. ada kemungkinan beliau mengatakannya dari pengambilan dari nash-nash syar’i. Kemungkinan kedua ini yang disebutkan Ibnu Katsir rahimahullah. Seraya beliau mengatakan, “Dahulu Syekh Taqiyudin Ibnu Taimiyah bersumpah untuk para pembesar dan (dihadapan) orang-orang ‘Sesungguhnya di (bumi) ini akan menang atas Tatar. Para pembesar mengatakan kepadanya,”Katakan insyaallah. Maka beliau mengatakan, “Insyaallah dengan penuh keyakinan bukan menggantungkan. Dimana beliau mentakwilkan dari kitabullah, diantaranya firman-Nya ta’ala:
( ذَلِكَ وَمَنْ عَاقَبَ بِمِثْلِ مَا عُوقِبَ بِهِ ثُمَّ بُغِيَ عَلَيْهِ لَيَنصُرَنَّهُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ ) الحج ( 60
“Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.” QS. Al-Hajj: 60.
Selesai dari ‘Bidayah Wan Nihayah, (18/23).
Disebutkan hal itu pengambilan dari Al-Qur’an Karim. Tidak ada sedikitpun mengaku ilmu goib. Akan tetapi dari pemahaman yang mendalam dan firasat yang jujur.
Kedua:
Bukan semua yang nampak menyalahi adat dari salah seorang hamba termasuk karomah dari Allah untuk hamba itu. Syetan-syetan terkadang memb