Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Closed

Status
Please reply by conversation.
Part 2


"Iya pak"

Saat itu angin berhembus kencang sehingga membuat air hujan terbawa masuk ke gubuk
Naluri manusia normal pasti akan berusaha mengindari air hujan itu, sehingga tanpa kami sadari kita semakin saling menghimpit, selain karena sarungnya yg kecil, keadaan juga mamaksa kami dengan kadaan seperti ini

Tiba2 aku merasa ada yg menonjol di pakainku, yah benar saja putingku mengeras dan itu membuatku panik, karena aku tidak memakai bra, salain itu keadaanku saat ini sedang berhimpitan dengan pria dewasa
Aku berusaha menutupi tonjolan bajuku dengan lengan, dan berusaha mengatur nafas serileks mungkin

"Mbak, mbak baik2 aja ?, nafasnya kok kaya tertahan gitu?" Suara pak vito memecahkan kepanikanku
"Ii...iya gpp kok pak" ternyata pak vito menyadari nafasku lebih berat
"Apa masih dingin ?" Tanyanya
"Enggak kok pak, biasa pak panik aja ada petir jdnya cemas" kataku berbohong
"Owalah kirain masih dingin"
"Nggak ko pak"
"Kalau masih dingin dilepas aja celananya mbak soalnya celannya basah itu, nanti pakai celana saya aja mbak" kata pak vito, tanpa ada rasa canggung sama sekali
"Eh... gg..***k usah pak pakai ini aja" aku sedikit panik tp aku mulai meyakinkan diri mungkin itu hanya naluri seorang bapak
"Dr pd kedinginan gitu mbak, gak usah malu orang bapak udah tua juga, gak mungkin bapak naksir km mbak hehe" katanya meyakinkan dengan candaan
"Gak usah palingan bentar lg juga reda ujannya" sambil melihat ke luar hujannya masih lebat ternyata
"Kalau malu, bapak tutup mata sampai hujannya reda mbak" katanya seperti memaksa
"Gimana ya pak, tp ini gak mungkin pak ntar kalau tiba2 ada orang lewat, bisa malu nanti"
"Gak mungkinlah mbak, hujan lebat gini ada orang lewat sawah" katanya meyakinkan

Setelah aku pikir2 yasudahlah aku iyain dr pd nanti aku masuk angin juga

"Hemm... yaudah pak tp bapak menghadap kebelakang ya, jangan liat sini"
"Iya mbak"

Akupun mulai melepas celana yg aku kenakan, sampai tersisa celana dalamku, aku ragu ingin melepas atau tidak tetapi kalau tidak dilepas celananya nanti ikut basah, jd aku putuskan aku lepas juga

"Pak sudah, mana celananya?" Kataku meminta celananya
"Iya bentar mbak saya lepasin dulu"
Saat itu kita melepas celana dengan posisi berdiri dan saling membelakangi
Ketika pak vito menunduk untuk melepas celana secara tidak sengaja kulit kami bersentuhan, ya meskipun hanya pantat kami, tetapi itu membuat darahku naik sehingga memacu jantungku berdetak dengan kencang
Aku rasa pak vito tidak memakai cd atau mungkin ikut di lepas, *ah sudahlah gak usah dipikirin*

"Ini mbak celananya" sembari memberikan celana pdaku
"Iya pak" saat aku pegang celananya ternyata celananya juga basah yg kering hanya sebatas bagian pinggang, ini mah sama aja basah pikir, mana udah terlanjur aku lepas celanaku
"Pak ini celananya juga basah" aku beranikan bertanya
"Iya mbak tp tidak sebasah punyamu"
"Kirain td kering pak" kataku sambil sendikit jengkel
"Terus mau gimana mbak, soalnya saya pikir td itu tidak terlalu basah gitu mbak" katanya dengan nada yg memelas
"Yaudah pak aku pakai celanaku lg aja, ini celananya pak" kataku sambil memberikan celananya lg
"Ya jangan mbak, nanti malah semakin dingin"
"Ya dr pd gak pakai celana pak"
"Ya gpp mbak, dr pd masuk angin, bapak juga gak pakai celana, malah gak pakai baju juga" katanya antara meyakinkan atau mencari kesempatan
"Ya masa iya pak aku cuma pakai baju gak pakai celana"
"Ya biar gak dingin mbak nanti" katanya sedikit memaksa
"Iyadeh pak" terpaksa aku iyain karena aku ngerasa takut

Kitapun duduk lg, saat kulit kita bersentuhan itu menimbulkan rasa hangat, benar seperti yg dikatakan pak vito, yg tadinya aku sempat berfikir aneh2 menjadi percaya bahwa jiwa kebapakanya sangat tinggi

Kamipun ngobrol2 seperti seorang anak dan ayah, pak vito bercerita tentang masa mudanyanya dan perjuangnya sampai dia bisa menyekolahlan anaknya hingga seperti saat ini

Tiba2 petir menyambar pohon depan gubuk
"Duarrrrrr" yg membuat ranting pohonnya jatuh di gubuk, sehingga atapnya menjadi bocor

Aku yg td kaget tanpa sadar memeluk pak vito dengan erat
"Mbak... mbak udah gpp kok cuma bocor atapnya"
Aku menangis karena katakutan
"Udah udah berdiri mbak pindah agak kesamping sini bocor, udah jangan nangis" sambil membantuku berdiri
Aku masih ketakukan, saat ini terpaksa kita harus berdiri karena gubuk yg kami buat berteduh atapnya bocor, dan hanya menyisakan sedikit tempat di pojokan yg tidak bocor

Aku perhatikan pak vito menggigil
"Pak dingin ?"
"Iya mbak"
Karena aku dr td sudah merasakan perlindungannya aku ingin balas budi
"Pak kalau dingin boleh peluk saya"
"Yg bener mbak ?"
"Beneran pak"

Pak vitopun memelukku dengan erat, pikiranku antara jijik tp juga kasihan, lagian dia juga sudah tua gak mungkin aneh2

Tiba2 ada sesuatu yg menindih dadaku, yg pasti itu adalah kepala pak vito

"Pak jangan disitu geli pak" sambil sedikit menggeser kepala pak vito yg tepat berada di antara dadaku, meskipun masih tertutup kaos tetapi itu membuatku risih dan geli
"E..emmm maaf mbak saolnya anget, empuk juga hehe"
Tiba2 yg aku dr dulu tidak pernah punya pikiran aneh2 menjadi seperti dirasukin setan
"Apanya yg empuk pak ?"
"Ininya mbak" sambil menunjuk dadaku
"Bapak mau?" Tanyaku menggoda
"Emang boleh mbak ?"
"Boleh pak, yg penting jangan dibuka bajunya, bentar pak saya buka jilbab dulu kepalaku pusing dr td pakai jilbab basah"
"Jangan dilepas mbak, gitu aja biwr tetep cantik"
"Yaudah deh pak"
"Sekarang boleh megang tetenya mbak ?" Katanya mulai berani
"Iya pak tp jangan keras2 ya"

"Aikhhh... sakit pak jangan keras2"
"Hehe maaf mbak soalnya gemes, empuk banget lama gak megang2 kaya gini"
"Iya tp jangan kasar2 pas aku masih muda"

Tp bukannya memelankan remasannya malah dia semakin kasar meremas payudaraku, rasanya seperti mau pecah karena remasannya yg begitu kasar, tetapi bukannya menghindar aku malah semakin menikmati, desahan2ku pun mulai keluar, mungkin ini baru kali pertama aku ngerasain payudaraku diremas2, ternyata rasanya seperti menjadi ironmen

Sementara ada sebuah benda yg keras dan tumpul menyundul nyudul pahaku, benar saja itu penis pak vito

Perlahan lahan aku dapat merasakan pak vito menggeserkan pinggulnya, membuat penisnya yg sedang tegang menyundul2 vaginaku yg tanpa ada pembatas apapun

*auh ahhh* rasanya baru pertama aku ngerasain seperti ini

Tidak cuma sampai disitu, tiba2 pak vito mengakat bajuku, aku belum sempat mengeluarkan sepatah katapun pak vito langslung melahap payudaraku dengan ganas, seperti hariamu 2 hari gak di berikan makan

"Akhh pelan2 dong pak sakit, aku baru pertama ini"

Pak vito tidak menjawab sepatah katapun dia sudah seperti hewab buas yg mendapatkan santapannya

"Emhh pakk...kkkk" tanpa sadar tanganku menekan2 kepala pak vito

"Teee....eeruss pak geli tapi enak pakk"
"Ahhhhh.....paakkkk saya mau kencing pakk" tidak bisa kutahan lg, rasanya seperti ingin kencing tapi anehnya tidak seperti biasanya ini rasanya lebih enak dan aku baru tau kencing tp yg keluar lendir2, apa ini yg dinamakan orgasm

"Serr serr" akhhhh pakkkkk
Aduh jadi kayak ngalamin sendiri
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd