Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(copas) ibu menyusui

khaisna2

Suka Semprot
Daftar
21 Feb 2013
Post
2
Like diterima
1
Bimabet
Sebelum melanjutkan Cerita
Dewasa saya ingin
bercerita sedikit tentang reaksi
saya melihat ibu
menyusui sebelum cerita ini
bermula, Entah
kenapa setiap melihat ibu
menyusui saya jadi
kepengen ikut nyusu, dan
akhirnya keinginan
itupun terwujud.
Hampir tiap sore beberapa
minggu ini,
kegemaraanku untuk
bersepeda ke lingkungan
tempat tinggalku muncul
kembali. Kesehatan
memang salah satu alasan
kenapa hal ini sering
aku lakukan sekarang, namun
ada alasan lain
yang kemudian menjadi alasan
utamaku yaitu
seorang cewek atau lebih
tepatnya seorang ibu
Rumah tangga/tante di salah
satu daerahku.
Mbak Dewi, begitulah aku
sering memanggilnya.
Perawakan dengan tinggi 168
cm, berwajah
khas orang kota gudeg dan
padat berisi khas
seorang ibu-ibu muda jaman
sekarang. Aku,
Dana, seorang mahasiswa
tingkat akhir di salah
satu perguruan tinggi ternama
di Indo.
Langsung aja Cerita dewasa nya
ya ?
Saat aku bersepeda, aku selalu
bertemu dengan
mbak dewi, dia selalu
menggendong anaknya
yang masih berumur 2 tahun di
sebuah SD
dekat rumahku sambil
menyuapi makanan ke
anaknya. Dan sering pula aku
memergoki mbak
Dewi sedang menyusui
anaknya tersebut,
pemandangan itulah yang
membuat saya sangat
betah untuk melihatnya. Mbak
Dewi tanpa malu-
malu menyusui anaknya di
tempat umum dan
dilihat olehku. Sering pas aku
melihat prosesi
tersebut, dia malah tersenyum
kepadaku.
”Wah ada tanda-tanda sesuatu
ini” pikirku
Dasar otak ngeres, yang dipikir
pasti yang itu-itu
aja..hehe
Malah kadang aku ngerasa dia
sengaja
memamerkan payudaranya
kepadaku, yaitu
waktu menyusui kadang dia
membuka hampir
separuh kancing bajunya
sehingga telihat dua
buah dadanya yang mengkal
itu. Dan setelah
beberapa lama aku baru tahu
kalo ukurannya
34C. BH yang dia pakai tiap hari
selalu
membuatku merasa bahwa
payudaranya
semakin hari semakin
merangsang saja. Kadang
hitam, pink, merah, biru, ungu
dan yang paling
aku suka yaitu bentuk BH yang
mempunyai
renda. Hot banget rasanya.
Suatu ketika, aku beranikan diri
untuk berbincang
dengannya. Hari itu dia sedang
memakai baju
seperti baju tidur berwarna
biru laut dengan rok
longgar berwarna putih. Masih
kayak anak muda
aja deh walau umurnya telah
menginjak kepala
3.
”apa kabar mbak??lagi asyik
ngapain ne??”
tanyaku
”ini dek, biasa nyuapin Didi
sambil jalan-jalan”
”sekalian nyari udara segar
sore hari”lanjutnya..
”wah sehat banget keliatannya
mbak anaknya,
pasti makannya banyak ya?”
”ga juga si Dan, Cuma nyusunya
itu loh,
kenceng banget.”timpalnya
Otakku yang ngeres langsung
de mengarah ke
hal yang iya iya…
”wah susu yang mana ne
mbak??” tanyaku
sambil tersenyum mupeng.
“ya susu botol dan susu
ini.”sambil dia
memegang payudaranya
sendiri.
“Glek, wah mau dong mbak
minta susunya, biar
aku juga sehat.” Hehehe sambil
cengenges2an…..
“wah susu yang mana ne dan,
klo susu botol
kan ga mungkin toh kamu uda
besar.”
”jangan-jangan yang ini ya??”
sambil senyum
juga mbak Dewi ini
Wuiih…berani juga ne mbak
Dewi, langsung aja
de gue jawabh dengan ketawa
juga ”emang bole
ya mbak??”
Tiba-tiba si Didi merengek dan
minta susu ke
Ibunya..” bentar ya Dan, Didi
minta tetek ni.”
sambil dia buka kancing baju 3
biji dan ngeluarin
kedua teteknya yang masih
terbungkus BH
warna hitam berenda itu.Wah
pucuk dicinta
ulam pun tiba, akirnya bisa
ngeliat dari dekat
prosesi ini. Tetek mbak Dewi
sangat indah
ternyata, apalagi BH yang
dipakai sangat kontras
dengan kulitnya yang kuning
langsat dan yang
paling aku sukai ”BHnya
berenda cuy”….yes yes
yes
Begitu teteknya terbuka satu,
langsung de si Didi
menyerobotnya dengan cepat
dan menghisap
dengan kencang.
”pelan-pelan sayang, nanti
tersedak lho” sambil
mbak Dewi mengocok-ngocok
teteknya yang
sudah dikenyot anaknya itu.
Wah jadi mupeng ne, putingnya
yang coklat dan
agak besar sempat terlihat
sekilas oleh mataku.
”Dedek yang dibawah sudah
mulai berontak ne,
gawat” batinku
Waktu itu kami berada di
pinggir lapangan
sebuah SD, tepatnya di tempat
duduk di luar
kelas yang terletak dipojokan
gedung. Mbak dewi
tiba-tiba meminta anaknya
untuk berganti posisi
agar anaknya mengenyot tetek
yang satunya.
(uda abis mungkin yang kiri??)
Tetek yang uda
selesai diisep anaknya
dibiarkan menggantung
bebas, ”Duh otong uda ga kuat
ne, uda berdiri
tegak didalam celana dan
membuat aku jadi
salting. Mbak dewi ternyata
melihat gelagat
anehku ini.
”Kamu kenapa Dan??” tanyanya
Dengan terkaget aku menjawab
“anu..emm..eh
ngga papa kok mbak.”
“jangan bohong kamu Dan,
kamu pengen ya??”
Duh makin tegang aja dengan
pertanyaan seperti
ini. Tapi karena amin telah
mengalahkan iman
maka akupun jawab
”emangnya bole ya mbak?
Nanti ada yang marah?”
”ya asal ga rebutan sama Didi
ya ga papa.”
Wah bener-bener beruntung ne
hari
ini….”maksudnya Mbak?”sok
sok belagak bego
ne gue.
Sambil memutar-mutar teteknya
yang sebelah
kiri dia bilang ”ayo sini aja,
masih ada satu kok.”
”tapi pelan pelan ya, si Didi mau
tidur ni
kayaknya” lanjutnya.
Langsung aja gua deketin mbak
Dewi, pertama-
tama gue masih ragu, namun
dia terus menarik
tanganku untuk menyentuh
bukit yang indah itu.
”jangan malu Dan…”sambil
menyentuhkan
tanganku ke buah dadanya itu..
Ku elus-elus tetek itu dengan
lembut, seru juga
ya mainin tetek cewek yang
menyusui sambil
ada anaknya yang sedang
netek. (ukurannya itu
lho, manteb gan!!) Waduw
kayak threesome aja,
tapi yang satu masi anak-anak.
Lama kelamaan
remesanku terhadap teteknya
ternyata
membuatnya ON, terus gue
beranikan untuk
mencium putting yang imut itu.
“mas di sebelah sana aja
yuk?”dengan menunjuk
sebuah pelataran kecil di pojok
gedung dengan
lokasi agak ke belakan.wah
seru juga ne
tempatnya..
“ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya
“mbak dibuka aja de bajunya,
biar lebih
leluasa.”pintaku
Akirnya dia membuka baju itu
dengan mudah
karena tinggal beberapa
kancing saja yang
belum terbuka. Dengan BH yang
masih
menempel diatas teteknya, aku
mulai mengisap,
memilin, menjilat dan
memainkan dengan
lidahku. Tanganya mulai
bereaksi terhadapku,
menelusurlah tangan kirinya ke
selangkanganku.
Mulailah dia mengelus dari luar,
kemudian tak
berapa lama telah masuk ke
dalam celana
kolorku. Di tempat itu, terdapat
sumur dengan
sedikit lantai kering berbahan
beton yang hangat
karena terkena sinar matahari
seharian. Dengan
perlahan aku rebahkan dia di
lantai tersebut
dengan Didi masih mengenyot
teteknya yang
kanan tanpa terusik sedikitpun.
Dia memintaku
melepas celana dan baju yang
kupakai sehingga
hanya tertinggal celdam GTman
ku yang
menempel. Langsung akupun
rebahan di
samping mbak Dewi sambil
saling berciuman.
Ganas juga ciumannya, lidah
kami saling
bertemu, mulut pun beradu
sambil tangan kiriku
bergerilya di dalam roknya.
Bergantian aku
mencium bibir dan teteknya itu
sambil tangan
kiri mengelus gundukan
selangkangannya.
Tangan kananku tak mau kalah
mulai melepas
kaitan BH yang masih
menempel itu. Mbak Dewi
juga makin liar mengelus
dedekku dari luar
celana dalam, kemudian karena
tidak puas dia
masuk ke dalam celana
dalamku dan mengelus
+mengocok dedekku..mantap
bener rasanya,
namanya juga uda pengalam
kali ya?
”Dan, mbak ga bisa bangun ne,
jadi tolong
bukain celana dalammu ya?”
Langsung kubuka celana
dalamku sambil berdiri.
Kulihat dia tersenyum
menatapku, ketika
terlepas, menyembullah dedek
yang sudah
tegang ini.
”gede banget Dan?punya suami
mbak aja kalah”
Dedek ku masih standar
dengan ukuran 17cm,
namun gendut dari pangkal ke
ujung.
”masak si mbak?”tanyaku..
”mbak, aku bole minta diemut
ga dedeknya?”
Sambil senyum dia
mengangguk tanda
mengiyakan. Aku arahkan
dedekku ke mulutnya,
dan langsung dijilati pelan-
pelan sampai dia
menelannya. Tanganku tak mau
menganggur,
aku raih tetek yang kanan dan
dengan sedikit
susah payah aku jangkau
celana dalamnya yang
berwarna hitam berenda pula,
kemudian aku
lepaskan namun dengan rok
yang masih
terpakai. Sambil terus menjilat
dan mengulum
dedekku, aku terkagum melihat
vaginanya yang
tercukur mulus dengan bibir
merah dan sedikit
menjulurkan kulitnya keluar,
langsung saja aku
memposisikan diri membentuk
angka 69.
dengan perlahan aku menjilat
bibir vaginanya,
aku julur-julurkan lidah ini
kedalamnya secara
perlahan. Sengaja aku
memancing nafsunya
agar terus naik, terlihat dari
cara dia mengulum
dedekku yang semakin liar.
Disedot-sedot
dengan kenceng ddedek ini
sampai tertelan
semuanya, ”wah hebat ne,
dedekku sampai bisa
ditelan abis” pikirku.
Jariku mulai ikut campur
dengan lidahku, mulai
aku masukkan sedikit ujung
telunjukku ke miss
V nya dengan terus menjilat,
aku ga mau
merusak vagina yang indah ini
dengan
tanganku. Hanya dedekku yang
hanya boleh
masuk lebih dalam lagi.
Lenguhan mbak dewi
yang terangsang dengan
aksiku terdengar cukup
keras, untung daerah tersebut
sepi dan jarang
dilewati orang. Anaknya, Didi,
gak merasa
terganggu dengan lenguhan
mamanya itu
namun tetap tertidur, mungkin
ngantuk berat
kali??hehehe tanpa terasa
vaginanya uda basah
banget dan tak berapa lama
cairan benih agak
putih keluar dari lubang surga
tersebut, tubuh
mbak Dewi agak terhentak dan
mulutnya terasa
sedikit menggigit dedekku.
”Pasti dia uda sampai
duluan ni?” pikirku dalam hati.
Aku hentikan
aksiku dan aku cabut juga
dedekku dari
mulutnya, mbak Dewi terlihat
sedikit lemas
namun tetap tersenyum penuh
gairah
terhadapku. Aku sudah sangat
terangsang dan
pengen memasukkan dedek ini
ke sarangnya,
begitu juga mbak Dewi yang
begitu terangsang
melihat dedekku.
”mbak, aku bole masukin
ne?”tanyaku
Dia hanya mengangguk dan
tersenyum padaku.
Aku lebarkan pahanya itu,
dengan agak
menindih aku masukkan sedikit
demi sedikit
dedekku ini. Aku resapi tiap
jengkal kenikmatan
surga ini, belum sampai
setengah mbak dewi
terlihat sedikit meringis.
” Pelan-pelan Dan…agak sesak
ne rasanya..”
”Dan…besar sekali punyamu,
tapi nikmat banget
Dan!”
”terus Dan…..”sambil menggigit
bibirnya
Setelah masuk seluruhnya, aku
genjot dia
dengan posisi MOT dan sambil
aku push-up
mantep banget, rasanya dalem
banget dedek ini
menusuknya. Mulutku tak mau
kalah, mencium
dan mengemut teteknya secara
bergantian.
Hampir 15 menit kami dalam
posisi seperti ini,
karena sedikit lelah akupun
berubah posisi. Aku
cabut dengan cepet dedekku,
serr sensasinya
ruaar biasa. Kemudian aku
rebahkan badan ku
disampingnya dan miring
kekanan, aku angkat
kaki kirinya ke atas kemudian
dari samping aku
masukkan dedekku lagi.
BLESSS….dedek ini telah
tenggelam lagi kedalam lubang
surgawi, aku
goyang pelan, sedikit bertenaga
dan
kenceng…..sambil mulut ini
beradu dan tangan
kiriku meremas puting tetek
sebelah kiri. Lagi
asik-asiknya tiba-tiba anaknya
terbangun.
”Duh gawat ne?” kataku dalam
hati. Namun
mbak Dewi langsung mengelus
anaknya dan
mendekapnya agar tetap diam
dan akirnya
Didipun tertidur kembali sambil
netek. Wah
lengkap sudah yang mbak Dewi
rasakan, uda
yang bawah diganjal ama
dedekku, kedua
teteknya ada yang ngenyot dan
mulut juga
bergantian aku lumat.
Erangannya semakin kuat
hampir menuju puncaknya,
akupun merasakan
ada sesuatu yang mau
menyembur dari ujung
dedekku. Semakin ku percepat
gerakan dedekku
ke dalam vaginanya, semakin
liar juga kami
berciuman dan semakin ganas
tanganku
meremas teteknya. Setelah
hampir 20 menit
dalam posisi tersebut tiba-tiba
aku ngerasa uda
hampir sampai.
”Mbak aku mau keluar ne..”
”aku juga Dan, bareng
ya…”pintanya
Aku terus mnggoyangkan
dedekku dengan
makin cepat, 5 menit kemudian
aku sudah tak
tahan lagi.
”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr”
”aku juga dek…k..k…”
Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah
semua maniku
ke dalam
vaginanya.ahhh…..nikmat
banget
rasanya, sampai ke ubun-ubun
rasa nikmat itu.
Tapi walau uda keluar aku tetap
membiarkan
dedekku di dalam vaginanya.
Kami masih saling
berpagutan lembut menikmati
tiap centi
kenikmatan yang telah kami
lewati., tanganku
juga masih mengelus teteknya,
anaknya juga
masih mengenyot tetek yang
satunya secara
perlahan.
”Makasih ya Dan….sensasi ini
belum pernah aku
dapatkan.”
”sama sama mbak, makasih
juga uda diberi
kehormatan mencicipi tubuh
mbak.”
”udah lama aku pengen ama
mbak setiap kulihat
mbak neteki disini”
”nakal kamu ya Dan!!”
”mbak juga sengaja si
ngeluarin tetek kok sampe
dua duanya. Hehehehe”
Aku cabut dedekku, ”Ploop..”
bunyinya. Setelah
itu aku bangun dan memakai
semua bajuku, aku
kenakan lagi celana dalam
mbak Dewi sambil aku
berikan kecupan kecil di bibir
vaginanya.
”uhh…..”lenguh mbak Dewi.
Diapun mengaitkan
Bhnya tanpa memakai dulu
karena Didi masih
netek. Kamipun masih
berbincang, dan aku
masih merasa pengen
menghisap teteknya.
Mbak Dewi mempersilahkan
aku untuk tetap
mencium teteknya…sampai
menjelang senja
akirnya kami keluar dari SD
tersebut dengan Didi
yang mulai terbangun. Kami
pun berjanji akan
mengulangnya kembali.
Sungguh sensasi yang
luar biasa dari seorang wanita
menyusui.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
weh enak tuh klo bisa dpt ASI hhehehehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
«╬♥ℳÁŃŤÁ℘♥╬«
lanjut gan....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd