Kalo gw jadi ts,
akan gw kembangkan cerita sbb:
Setelah sekitar setahun bu Lasmi dan dek Putri tandem menjalankan praktek therapi pijat kejantanan pria,
dan dek Putri dianggap "Mampu" untuk melayani banyak pria secara simultan, maka Ujang sebagai tetua bersama pengurus lain di kampung itu mengeluarkan sabda titah yang isinya :
... Seminggu menjelang panen raya kali ini akan diadakan ritual adat tahunan yang baru: Suwarbha Tri.
Tujuannya adalah untuk mensyukuri berkah panen kali ini dan mendoakan agar panen tahun depan lancar dan tidak ada gangguan hama, wabah atau tertimpa bencana kekeringan ....
Untuk itu Prosesinya sbb :
Semua pria dewasa di kampng tsb_beserta seluruh pendatang dari luar yaitu: pembeli, buruh pekerja sewa atau cuma sebagai supir dan kernet truk (sekitar 50 - 60 orang total), maka mereka semuanya tanpa terkecuali wajib untuk "Menusuk Guwa Garbha" seorang wanita muda yang memang telah disiapkan sebelumnya
dan sesuai nama upacara baru tsb, maka objek utama acara prosesi tahunan kali ini adalah:
.......... dek Putri .... !
NB: Dengan menjalankan prosesi tsb, seorang wanita akan tetap awet muda karena selalu mendapat siraman benih yang banyak ....
Dek Putri sekarang dipilih dan diangkat sebagai Pemilik Guwa Garbha Kesejahteran (Terutama untuk Pria) di kampung tsb, bukan tanpa alasan.
Pertama karena dia dianggap muda dan cantik.
No sara, tampilan sehari - hari dek Putri tetaplah seorang wanita yang alim, baik hati dan selalu menutupi auratnya (jika di luar, bahan di dalam kamar prkatek pun, sebagian tutup itu tetap dipakai).
Belum memiliki anak (Dilarang, agar tidak ada waktu libur dan karena onderdil harus tetap KENCANG).
Suaminya seorang pekerja yang mapan, bukan pengangguran dan nafkah keluarga itu tidak boleh dari penghasilan praktek pijat terapi istrinya.
(Hasil pijat terapi disimpan untuk kas dan keperluan dana KESEJAHTERAAN kampung)
Telah Teruji mampu untuk melayani banyak pria seharian secara simultan, 6x seminggu.
Bahkan kalau ada yg pemuda luar kota yang datang memerlukan jasanya pada hari minggu /libur, tetap harus kudu dilayani oleh dek Putri.
Hal tsb wajib dijalani karena ada besaran target kas kampung yg harus dicapai per bulan.
Untuk pria kampung dilarang pijat pada hari minggu, terutama yg sudah beristri, karena hari minggu adalah hari pembuktian hasil dari pijat terapi selama ini kepada istri mereka masing2x ....
Dan terakhir pilihan jatuh kepada dek Putri karena sudah sesuai dengan kriteria, seleksi dan hasil olah training ketat bu Lasmi secara simultan terus menerus selama setahun ini,
Dek Putri menggantikan peran bu Lasmi yang akan pensiun setelah beliau mengabdi selama 20 tahun tanpa putus. ...
Dulu nama ritualnya adalah:
Suwarbha Lasmi .....
Di masa itu, bu Lasmi masih lebih ringan tugasnya karena mempunyai beberapa asisten wanita dalam praktiknya- sekitar 5 hingga 8 orang.
Tapi karena kini mereka telah ada yang pindah dan/atau berumur tua, juga karena tidak ada lagi gadis kampung itu yang mau menjadi obyek ritual untuk upacara adat tsb,
maka diambil kebijaksanaan khusus yang dimulai pada prosesi kali ini dan untuk selanjutnya, kebijaksanaan baru itu berupa:
Seluruh peran dan semua kewajiban itu harus dijalani dan ditanggung sendirian saja oleh dek Putri seorang diri,
....... untuk jangka waktu yang akan lama sekali sepertinya dan tidak bisa ditentukan kapan berakhirnya .......
Cuckold Extreem Sidenya:
Selama masih menjadi pemilik Guwa Garbha Kampung,
dek Putri harus selalu menjaga KESUCIANNYA, dengan sama sekali tidak boleh Dijamah Oleh Suaminya sendiri ... !
Hukumnya haram / dilarang keras bagi mereka berdua untuk berhubungan badan ... !
Kewajibannya si suami adalah hanya cuma mmemberi nafkah lahir (materi) saja,
mensupport / menyemangati istrinya kalo lagi capek atau jenuh ....
Kalo istrinya capek dan kepayahan habis melayani tamu,
suami hanya boleh memijit / mengurut saja dengan masih memakai pakaian lengkap, tidak boleh lebih ....
Jika istrinya tidak sanggup menjalani pekerjaan rumah,
seperti memasak, memyapu, mencuci dll,
karena sudah terlalu lelah bekerja di panti pijat seharian dari pagi sampai malam,
maka adalah kewajiban si suami dalam hal2x tsb untuk melayani segala kebutuhan istri dan rumah tangganya,
seperti makannya, bajunya dan menjaga ketenangannya waktu istirahat/tidur istrinya.
Maka untuk dapat menyelesaikan tugas2x rumah tsb adalah dengan cara menyewa tenaga pembantu pria dari kampung tsb, harus pria tidak boleh wanita ....
Tapi imbalan para pekerja tsb bukanlah materi, imbalannya adalah harus tubuh istrinya .....
Jadi pada hari minggu / libur itulah waktu bag idek Putri untuk "Membayar" upah para buruh / pekerja di rumahnya, yang jumlah bisa mencapai hingga 10 - 12 orang (urusan kebun, urusan ternak, tugas antar jemput, tugas pengamanan, bagian pemeliharaan rumah, cuci baju, setrika, cuci piring, nyapu, masak, ngepel dan satu orang koodinatornya.....)
Tapi di sisi lain dek Putri lebih bisa menikmatinya,
karena dalam hal ini dia tidak harus mengikuti arahan / didikte oleh bu Lasmi,
bagaimna harus melayani tamu, bagaimana harus orgasme, berapa kali boleh orgasme dan kapan harus orgasem,
seperti saat dia sedang praktek di panti pijat terapi milik pasangan bu Lasmi pa Ujang ...
