Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Cuckold Story: Ketika Istriku Berbagi Kehangatan

Ayo hu dilanjut lg...sama siapa lg Keke berbagi
 
RL emang wajib diutamakan dan cerita @elang75 juga harus segera di updetkan Ooy....:Peace:
 
Wow ternyata cm mimpi haha randy ngebet bgt pgn liat istriny dijamah org ampe kebawa mimpi
 
Maaf suhu semua.... disela kesibukan Ane, hanya dapat update tipis aja....Sekali lagi terima kasih untuk semua komen dan dukungannya...

SKENARIO NAKAL DI RUMAH BARU (Part-1)

Tanpa terasa sudah satu bulan berlalu semenjak kejadian Keke hampir “dikerjai “oleh teman-temanku. Memang ada beberapa kali Aku berkomunikasi dengan Dio dan Wisnu. Tapi hanya sekedar berbasa basi setelah itu Kami seakan hilang kontak. Kami sudah sepakat untuk melupakan kejadian malam itu. Tentunya Keke sudah mengakui dan menceritakan semua rahasia tentang hubungannya dengan Dio, Teja dan Wisnu. Mertuaku pun sudah kembali dari Solo dan beraktifitas seperti biasanya dirumah. Tidak ada kejadian yang aneh dalam satu bulan tersebut, apalagi ada ayah dan ibu mertuaku dirumah. Hanya saja semenjak kejadian malam itu, Keke terlihat berobah dari biasanya. Keke sekarang cenderung banyak diam dan menyibukkan dirinya membantu ayah dan ibunya di kebun saat Aku di tempat kerja. Keke juga sering ikut pengajian dan kegiatan sosial dengan ibunya dilingkungan Kami. Tapi pelayanan dan perhatiannya kepadaku tidak berkurang malah lebih mesra dari biasanya termasuk urusan ranjang.

Perobahan Keke juga terjadi dengan gaya dia berpakaian. Dulu, dia sering tampil seksi di rumah, kalaupun memakai jilbab jika keluar rumah tapi model jilbab dan pakaian yang dipakainya sederhana, simpel, bahkan cenderung seksi dan ketat. Hal itu karena secara halus Akulah yang mendorongnya untuk tampil berpakaian seperti itu. Keke ku yang seksi di depan umum seperti tinggal kenangan…tak ada lagi kujumpai Keke memakai celana jeans ketat dengan kaos oblong lengan panjang yang juga ketat ditambah jilbab pendeknya berjalan dengan riang ditengah keramaian dan diantara pandangan mesum dari banyak pria. Sekarang…jika keluar rumah…Keke memakai baju gamis yang syar’I dengan hijab yang panjang dan dalam…bahkan di beberapa tempat Keke terkadang memakai Masker, tapi terlihat seperti perempuan yang bercadar.

Sebenarnya dalam keadaan normal seharusnya Aku bersyukur dengan perobahan istriku dari seorang yang tampil seksi dan menggoda hijrah menjadi akhwat yang soleha. Namun…Setan memang selalu menggoda dan mengalahkan pikiran normalku. Fantasiku….ya , bukannya pudar atau hilang dari fikiranku tapi justru menambah gairah dan keinginanku untuk merobah istriku yang solehah ini menjadi binal dan dinikmati pria lain. Aku semakin tertantang dan sangat terangsang membayangkan hal tersebut.

Dalam satu bulan ini, Aku memang jarang dirumah. Menurut atasanku kinerjaku selama ini dinilai sangat baik, karena itulah Aku dipromosikan untuk menempati posisi yang penting di kantor pusat di Jakarta. Jadi selama satu bulan ini Aku sering bolak balik Jakarta-bandung, bahkan beberapa kali pergi kedaerah sumatera seperti Palembang, Jambi dan Riau untuk pengembangan perusahaan Kami dan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan migas dan pertambangan. Kadang sampai beberapa hari Aku tidak pulang.

Setelah melalui berbagai pertimbangan dan pembicaraan yang matang dengan mertua dan saudara yang lainnya, akhirnya sepuluh hari kemudian Aku memboyong Keke ke Jakarta. Rencananya Keke akan kembali melanjutkan kuliahnya di Jakarta. Awalnya Aku berencana menyewa sebuah apartemen untuk beberapa bulan, sebelum Kami mendapatkan dan membeli sebuah rumah sederhana yang sesuai dengan keuanganku serta lingkungan yang cocok bagi Kami. Namun, Pak Bowo yang merupakan Bos Aku di Jakarta menawarkan sebuah rumah tidak berapa jauh dari perusahaan untuk Kami tempati. Katanya rumah tersebut sebenarnya salah satu aset perusahaan. Tapi seiring waktu rumah tersebut sering tidak difungsikan dan hanya digembok dalam waktu beberapa bulan belakangan.

Menurut Pak Bowo daripada membeli rumah dilokasi baru, lebih baik Kami menempati rumah tersebut untuk beberapa bulan, walaupun sederhana. dan jika Kami cocok tinggal disana Kami boleh membeli rumah tersebut. Setelah Aku survey, Aku merasa cocok dengan rumah tersebut, ke rumah itulah Keke Aku boyong. Saat pertama kali sampai dirumah tersebut, Keke pun suka dan merasa cocok. Uniknya rumah ini berada di dalam kompleks perumahan, posisinya juga strategis karena berada di simpang tiga jalan kecil. Karena letaknya yang ditepi dalam deretannya ada kelebihan tanah yang lumayan besar, mungkin sekitar 6 meter sampai ke belakang. Rumah ini terdiri dari empat Kamar, satu lantai berada di lantai atas sejajar dengan tangki air. Di belakang rumah terdapat lapangan volley dan sedikit taman. Sekitar seratus meter kebelakangnya lagi terdapat pos ronda dan kedai kopi tempat pemuda dan bapak-bapak kompleks disini nongkrong. Lengkap sudah, ramai, warganya juga ramah, dan yang lebih utama Kami senang karena tinggal di lingkungan masyarakat yang heterogen, bukan kompleks sepi yang elit sehingga Kami dapat berbaur dengan masyarakat,

Sudah seminggu Kami tinggal di kompleks ini, setelah melapor pada RT dan RW setempat, Seperti yang Aku duga, kehadiran Kami banyak menarik banyak perhatian warga. Mereka mengira Kami adalah pasangan yang baru menikah dan sedang berbulan madu disini. Terlebih Keke.. Wajahnya yang cantik dibalut gamis dan jilbab dalam tidak mengurangi daya tariknya. Bahkan sering Aku perhatikan banyak Bapak bapak dan pemuda dikompleks Kami sering curi-curi pandang dan ingin berkenalan lebih dekat dengan Keke, bahkan tidak jarang mereka terlihat memandang Keke dengan pandangan mesum. Aku tahu itu, tapi Aku biarkan saja bahkan Aku jadi bangga dan menikmatinya.Waktu libur Keke masih ada satu bulan lagi sebelum dia mulai kuliah, terlihat Keke sudah banyak teman dan ceria. Sedangkan Aku diberi waktu satu minggu oleh perusahaan untuk cuti dan mempersiapkan segala sesuatunya di rumah baru Kami. Keke lebih terkenal dibandingkan denganku. Hampir semua warga kompleks disini mengenal Keke. Mulai dari anak anak, pemuda dan ibu ibu terlebih lagi Bapak Bapaknya. Sedangkan Aku tidak terlalu dikenal mereka. Kalaupun dikenal, hal itu dikarenakan Aku sebagai suaminya Keke.

*****

Suatu malam, selepas sholat Isya…sekitar jam 8.00 malam Aku pamit pada Keke yang sedang asyik menonton untuk pergi membeli rokok. Sebenarnya Keke tak suka Aku merokok, tapi Aku berhasil meyakinkannya bahwa Aku merokok hanya sekedarnya sambil istirahat disela-sela pekerjaanku yang terkadang sangat banyak. Rancananya Aku ingin langsung ke kedai belakang rumah dekat pos ronda untuk membeli rokok. Akan tetapi setelah hampir sampai di dekat kedai, Aku menhentikan langkahku. Hal itu karena Aku mendengar gelak tawa riuh dari Bapak- Bapak yang ada disana. Yang membuat jantungku berdegup kencang adalah ketika samar-samar Aku mendengar ada diantara mereka menyebut namaku dan Keke..! Kemudian disambut gelak tawa yang lainnya.

Jiwa intelku pun muncul…Hmmm Dio, Teja dan Wisnu aja menyebutku Tumis (tuan misteri). Jangan panggil aku tumis jika tak bisa dapatkan informasi dari kedai ini. Aku penasaran dengan apa saja yang mereka bicarakan tentang Aku dan Keke.Mataku menyapu kesetiap pojok kedai dengan tajam..posisi Kedai tersebut berdempetan dengan rumah pemilik kedai, tapi ada celah sedikit sekitar satu meter. Kedai tsb terbuat dari papan, sementara Rumahnya merupakan bangunan permanen. Satu satunya jalan menuju tempat tersebut adalah dari belakang kedai dan harus melewati tong dan drum kosong yang terletak dibelakang. Tanpa pikir panjang aku langsung menyelinap ke celah yang kosong dan gelap tersebut.

Dari celah lubang papan yang ada Aku dapat memperhatikan keadaan didalam kedai, kuhitung ada sekitar sepuluh Bapak-Bapak yang sedang asyik minum kopi, merokok dan ada yang sedang bermain gaplek atau domino.
Tiba-tiba Bapak yang dipojok luar bergumam…” Kalau Aku dapat berduaan dengan neng Keke…Hmmm..Satu Jam jadilah…dijamin bunting tuh bini Randy…” Kata kata Bapak itu disambut gelak tawa Bapak bapak yang lain. Beberapa saat mereka larut dengan pembicaraan mesum tentang kami. Dari pembicaraan mereka terlihat betapa mereka sangat terobsesi dan nafsu dengan Keke. Apalagi melihat Keke sebagai sosok yang cantik tapi solehah, sehingga mereka jadi semakin penasaran, Dan mereka menganggap Kami memang sepasang pengantin baru yang masih berbulan madu.

Rupanya di balik papan tepat disebelahku berdiri, ada seorang Bapak Bapak yang sambil tiduran berbisik lirih dengan temannya yang berada disebelahnya.” Pokoknya ngintip Neng Keke mandi sore tadi jangan di bilang yang lain ya…cukup kita berlima aja yang tau..” Dan Bapak yang di sebelahnya menyahut..” Iya nih Aku ngaceng berat…seumur umur gini baru kali ini liat bodi sekel montok dan mulus seperti itu..
Duh…Aku kaget dan Tubuhku gemetaran menahan debaran jantungku…Tapi perasaan horny kemudian hadir membuat lututku goyah. Ternyata Keke sedang mandi sudah pernah di intip oleh Bapak Bapak di kompleks ini. Tapi dimana posisi mereka mengintip…? Aku terbayang Keke mandi biasanya lama dan telanjang…! Di sela gelak tawa dan gurauan yang ramai di kedai, tiba tiba semua diam…

Aku ikut tegang dan konsentrasi untuk mengetahui apa yang terjadi…
Eh…Neng Keke, tumben sendiri…mana Mas Randy..? demikian sapa sesesorang yang tegak di tepi jalan di depan kedai. Semua mata tertuju kearah Keke di jalan, termasuk Aku. Namun, posisiku saat ini tidak dapat melihat Keke karena terhalang dinding Kedai. Terpaksa Aku optimalkan pendengaranku.
“ Mmmmh.. Anu Om. Nampak Mas Randy Om..? Katanya tadi mau beli rokok tapi kok belum pulang ya…” Hampir semua Bapak-Bapak yang ada didalam kedai keluar dan mengerubungi Keke.

“ Ha ha ha…penganten baru, baru pergi sebentar aja suaminya udah dicari…” demikian canda diantara Bapak bapak yang ada disana. Kata kata Bapak tadi disambut gelak tawa yang lainnya.
“ nggak Om, tadi katanya sebentar tapi kok sampai sekarang belum balik ya…” kata Keke terdengar lembut. Mungkin Keke malu bercampur khawatir dan takut dikerubungi oleh banyak laki laki tersebut. Aku terjebak di celah sempit dan gelap ini, Aku berfikir bagaimana keluar dari celah ini tanpa diketahui siapapun. Akan tetapi sebelum Aku mendapatkan ide untuk keluar tiba tiba Bapak yang tiduran di dalam kedai dan yang tadi kudengar telah mengintip Keke mandi berjalan keluar.

“Mbak Keke… aku tau dimana Mas Randy” Demikian Kata Bapak yang baru keluar dari kedai.
“ Eh...Mas zaky, dimana Mas Randy nya Mas…?”
O.***panya Zaky yang ngakunya telah mengintip Keke Mandi tadi…Aku ingat Zaky dan kawan kawannya memang tinggal disebelah rumahku. Mereka merupakan buruh bangunan untuk pengerjaan Mall baru di dekat kompleks Kami. Aku tidak terlalu akrab dengan mereka, satahuku mereka tinggal dirumah tersebut lima orang. Beda dengan Keke, kulihat Keke sudah dekat dan akrab dengan mereka. Ya, Keke memang ramah, supel dan baik hati. Terkadang Keke membagikan kue dan makanan ringan kepada mereka dalam seminggu belakangan ini.

“ Biasanya Mas Randy beli rokok di kedai pak somad di gang sebelah mbak” Jawab Zaky..Aku bersungut dongkol mendengarnya, karena Aku belum pernah beli rokok disana, dan Aku yakin hal ini hanya modus dari Zaky. “ Mbak tunggu aja di rumah biar Aku carikan Mas Randynya” kata Zaky. Tidak ada jawaban dari Keke, Aku penasaran dan mencoba keluar dari celah gelap itu dengan berjalan pelan kea rah tong dan drum kosong tempat ku masuk tadi, tapi apes kakiku tersandung besi cor yang menyembul, dan…Gdubraaak..! Tanpa dapat dihindari Aku terjerembab dan menimpa drum kosong yang menimbulkan bunyi yang cukup keras. Kulihat Pak Romi pemilik kedai datang untuk mengecek kearahku…Aku tegang dan terpaksa dengan instingku untuk menyelamatkan diri langsung masuk ke dalam tong kecil yang terbuat dari papan dan bau.Sakit sudah tak kupedulikan lagi, sambil menahan nafas aku berdoa semoga Aku lolos dari pengamatan pak Romi. Setelah beberapa saat terdengar Pak Romi menggumam..” Besok harus diganti bola lampunya biar tak gelap begini..” Kemudian langkah Kaki pak Romi terdengar menjauh, Aku baru dapat bernafas lega. Kemudian dengan hati hati Aku keluar dari tong dan kembali kejalan sambil meringis menahan sakit di kaki dan kepalaku.

Aku kaget dan khawatir, karena tidak menemukan istriku di depan kedai. Kemudian Aku masuk kedalam kedai dan membeli rokok. Pak romi terlihat heran dengan penampilanku yang terlihat kotor dan meringis. Eh…Nak Randy kenapa Ran…Apa yang terjadi, kok bajunya kotor begitu..? Aku gugup dan memandang bajuku…Ops.. iya bajuku terlihat penuh debu kehitaman dan kepalaku seperti berdarah..!
“Mmmh..nggak kok Pak, tadi dirumah terpeleset dan jatuh” jawabku sekenanya.

Pak Romi tertawa renyah…” Ha ha ha ha. Penganten baru, biasa nya tuh…itulah bumbunya pasangan baru…Itu tadi Istrimu nyariin kesini ha ha ha,,” Pak romi masih tertawa dan disambut ketawa beberapa bapak bapak yang lain. Aku jadi kesal karena diledek pak Romi, mungkin dia mengira Aku dan Keke habis bertengkar.Aku langsung permisi dan kembali kerumah, tak sempat menanyakan kemana Keke pergi.

Saat sampai dirumah, kulihat lampu rumahku tetap menyala tapi pintu dalam kondisi terkunci. Aku benar-benar khawatir, kemana Keke pergi. Aku duduk sebentar di kursi santai sambil berfikir kemungkinan keberadaan Keke. Aku baru ingat, tadi Zaky mengatakan Aku biasanya beli rokok di kedai pak Somad… Jangan jangan, Ah tidak mungkin Keke pergi mancariku kesana sendirian. Aku tau sebelum sampai di kedai pak Somad, harus melewati sedikit jalan yang sunyi di samping musholla. Apalagi pada malam hari, lampu jalan disana juga banyak yang padam. Yang paling Aku takutkan adalah di belakang Musholla tersebut ada beberapa kuburan tua…! Sedangkan siang hari saja Keke enggan melewati jalan itu kalau sendirian, katanya serem. Keke adalah orang yang sangat penakut dengan hal- hal begituan. Dulu pernah Keke pingsan satu jam lebih karena takut yang berlebihan,

Dengan meringis sambil menahan sakit , dan dengan terburu-buru Aku bangkit untuk menyusul Keke yang berkemungkinan pergi kearah kedai pak Somad. Kepalaku yang sakit bertambah puyeng memikirkan kemana Keke pergi.Aku sangat khawatir dan merasa sangat bersalah. Jika terjadi sesuatu dengan Keke ,Aku tak dapat memaafkan diriku termasuk Zaky sebagai biang kerok semua ini. Sambil berjalan dengan sedikit pincang kulangkahkan kakiku menuju arah kedai pak Somad. Namun saat melewati rumah Zaky disebelah rumahku, Aku memandang ke rumah tersebut dan mendekat sambil mencoba mancari keberadaan Zaky. Tapi setelah ku ketok beberapa kali tak ada jawaban. Akhirnya kucoba mengintip melalui jendela depan. Jendelanya terlihat kumal dan tidak ada gorden, yang ada hanya beberapa pakaian yang digantung. Terlihat banyak baju baju kotor menumpuk di beberapa tempat. Disekitarku juga banyak kutemukan banyak puntung rokok dan beberapa botol minuman yang berserakan. Aku sedikit merasa mual dengan kondisi rumah disebelahku. Aku memang tidak perhatian dengan mereka dalam seminggu ini.

Setelah terbiasa dengan kondisi rumah tersebut, melalui celah jendela, Samar-samar kulihat ada seseorang yang sedang tertidur di ruang tengah. Orang tersebut tidur dengan celana pendek dan bertelanjang dada di lantai. Tapi yang membuatku geli adalah perutnya sangat buncit dan kepalanya botak, tapi tubuh orang tsb sangat besar menurutku. Kucoba kembali memanggil Zaky, tetap tak ada jawaban.

Aku tak dapat menunggu lagi, ditambah langit sudah mulai menghitam disertai angin yang lumayan kencang pertanda hujan deras akan segera turun. Akhirnya… hujan deras disertai kilatan cahaya dilangit dan petir yang menggelegarpun datang. Saat Aku sampai di samping musholla, mataku awas mencoba mencari keberadaan Keke. Namun, Aku tidak melihat seorangpun, malah Aku sudah mulai dirasuki rasa takut karena berada ditengah hujan lebat dan kilatan halilintar dilangit, apalagi dekat kuburan tua yang terkenal angker..! Teringat Keke, membuatku tetap melangkah ditengah hujan…Aku mulai putus asa. Keke…Dimana kamu Ke…? Maafkan papah ya Ke…Aku mulai menangis menyesali perbuatanku.

Tiba-tiba hujan berhenti, tapi angin kencang tetap berhembus dan petir masih terdengar beberapa kali…
Jleb…!
Semua gelap gulita karena lampu PLN mati…!
Lengkap sudah nasib sialku malam ini, akan tetapi…
Saat kilatatan petir dilangit, Aku melihat ada serombongan orang menuju kearahku seperti menggotong sesuatu. Perasaanku antara takut dan penasaran bercampur khawatir teringat Keke. Spontan Aku bersembunyi di dekat makam tua…!

Tiba-tiba hujan deras kembali turun, Aku jadi menggigil kedinginan. Saat kilat kembali terpancar dilangit, Aku melihat sebatang pohon besar dan rimbun berada disampingku. Tanpa pikir panjang Aku bersembunyi dan berteduh dibawahnya. Namun, sialnya saat kilatan dilangit kembali menggelegar, Aku melihat rombongan tadi menuju kearah pohon tempatku berteduh…!

Aku berfikir keras apa yang harus Aku lakukan, dan spontan Aku memanjat pohon besar tersebut. Akhirnya dengan susah payah Aku berhasil memanjat sampai dahan pertama yang cukup besar.Aku meringkuk didahan tersebut sambil menunggu mereka dengan tegang. Hampir saja Aku jatuh dan terpelanting saat Aku berusaha mandapatkan posisi yang baik untuk bersembunyi sambil mengintai.

“Kita berteduh sebentar disini” demikian kata kata Zaky kudengar. Mereka berada dibawahku tidak lebih dari satu setengah meter..!
Duaaar…..! Kepalaku seakan di pukul dengan palu saat kilat menyambar dan Aku dengan jelas dapat melihat bahwa sesuatu yang mereka gotong tadi adalah istriku Keke…! Walau dengan baju gamis masih terpasang beserta jilbab dalamnya, namun Keke dalam keadaan pingsan…!
Kulihat mereka ada empat orang, Keke mereka rebahkan dipangkuan salah seorang dari mereka. Dan saat kucoba untuk lebih melihat lebih jelas, kembali kilatan cahaya memenuhi langit dan petirpun bergemuruh dengan kuat. Aku tak dapat melihat tubuh Keke karena tertutup oleh tubuh mereka….Hujanpun seakan tak ada tanda tanda akan berhenti….Apa yang harus Aku lakukan…..?

(bersambung)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Woww.. Mulai menggetarkan.. Bisa KO nih keke kalo di garap empat orang.. Mantap suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd