Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Dikit-dikit ya


Beberapa hari berlalu semenjak persembahan live show Risma dan Nugi untuk para peronda dikampungnya. Pasangan itu benar-benar telah menjadi buah bibir, terutama Risma. Tak jarang disetiap malam bapak-bapak yang mendapat giliran jadwal ronda selalu menyempatkan diri untuk menengok rumah pasangan suami-istri itu, berharap keberuntungan datang pada mereka untuk bisa melihat kembali pertunjukan kebinalan Risma dalam melayani suaminya.
Risma dan Nugi yang mengetahui hal itu bukannya risih dengan kelakuan bapak-bapak dikampungnya, pasangan itu malah semakin memprovokasi para pengintipnya dengan menyuguhkan adegan-adegan yang lebih hot lagi.
Sementara itu dalam kesehariannya Risma tetap tampil seperti biasa, masih berpakaian sopan dengan hijabnya dan bersikap santun kepada semua yang ditemuinya. Benar-benar berbanding terbalik dengan kelakuannya ketika diatas ranjang yang nakal dan binal.

"Selamat pagi Bu Risma, wah keliatan segar ya hari ini...!". Ucap pak Yosep pagi itu ketika bertemu didepan ruangan guru disekolah tempat Risma mengajar.

"Eh...bapak bisa aja, selamat pagi juga pak...!". Jawab Risma tersipu malu mendapat pujian dari kepala sekolahnya tersebut.

Kali ini Risma tak lagi gugup menghadapi pak Yosep. Walaupun saat ia melirik, pandangan si kepala sekolah tersebut terlihat seakan menelanjangi dirinya. Kini Risma merasa senang jika kaum laki-laki bisa berhasrat melihat lekuk tubuhnya, menikmati paras cantik khas dari seorang ibu dua anak.

"Oiya... bu Risma dan bu Nuri nanti sepulang sekolah saya tunggu di ruangan saya ya, ada sedikit pembekalan buat pelatihan para guru besok yang harus saya sampaikan sama bu Risma...!". Kali ini kembali pak Yosep mengagetkan lamunan Risma.

"Oh...em..iyah pak baik pak...!". Dengan sedikit kaget Risma menjawab.

"Ah...daripada pembekalan mending penjejalan loh pak, jejalin memek saya sama kontol bapak...hihihi...!". Ungkap Risma yang kali ini hanya ia ucapkan dalam hatinya.

Risma mengetahui jika kepala sekolahnya tersebut sangat ingin sekali menikmati tubuhnya, terlebih sebelumnya bu Nuri dan bu Usy yang bercerita kepadanya telah berhasil ĺebih dahulu disetubuhi kepala sekolahnya. Bayangan sensasi disetubuhi pak Yosep lambat laun membangunkan rasa penasaran dihati ibu guru yang satu ini. Dengan seizin suami ia berfikir jika saat ini memang waktunya ia berpetualang untuk mencari kepuasan, mengesampingkan cinta dan memenuhi hasrat nafsu semata.

Tak terasa waktupun berlalu, bunyi bel tanda berakhirnya waktu belajar disekolah itu berbunyi nyaring. Murid-murid berhamburan meninggalkan gedung sekolah. Sementara itu, bu Nuri dan bu Risma kini tengah berjalan menuju ruangan pak Yosep sebagai kepala sekolah. Tak ada percakapan dari mereka berdua. Namun satu hal yang mereka yakini, jika hari ini masing-masing dari tubuh ranum mereka akan segera dinikmati.

Setiba diruangan kepala sekolah, pak Yosep menyambut keduanya dengan ramah. Ia mempersilahkan keduanya memasuki ruangannya dan dengan sopan mempersilahkan keduanya untuk duduk di sofa yang tersedia untuk menerima tamu didalam ruangan kepala sekolah tersebut.
Pak yosep lalu memaparkan apa-apa yang ingin disampaikannya untuk menghadapi pelatihan besok.

"Bu Nuri, tolong buatkan minuman untuk bu Risma... tampaknya sudah mulai jenuh dengan pembekalan hari ini...!". Ucap pak Yosep.

"Baik pak, bu Risma mau kopi atau teh bu?". Kali ini bu Nuri menimpali sekaligus bertanya pada temannya, namun ia mengerti kalau itu adalah siasat pak Yosep supaya bisa menikmati para guru yang cantik disekolah ini.

Seperti halnya bu Usy tempo hari. Hari ini bu Nuri sudah dibekali obat perangsang untuk dibubuhkan kedalam minuman bu Risma yang akan ia hidangkan.

"Makasih bu... kopi kayaknya cocok nih, biar bisa nemenin pak Yosep...hihi..!". Risma menjawab pertanyaan rekannya dengan sedikit nakal.

Saat itu Risma yang menyadari akan terjadi sesuatu padanya menyempatkan diri untuk menghubungi Nugi sang suami. Ia berkata jika dirinya akan terlambat untuk pulang dari sekolah.

Sementara ditempat lain, Nugi sang suami nyatanya kini tengah menikmati goyangan pinggul bohay Bu Usy rekan kerja Risma istrinya, yang tempo hari pernah terlibat threesome bersama Doni temannya.

"Ohhh.. Bu Usy, sebentar ada telepon dari istri saya...!". Pinta Nugi yang sedang menikmati bagaimana kontolnya bergoyang didalam memek Bu Usy.

Namun bukannya berhenti, Bu Usy malah makin hebat menggoyang pinggulnya diatas tubuh suami rekan kerjanya tersebut. Sambil kedua tangannya menopang payudara besarnya, ia malah tersenyum senang melihat Nugi meringis-ringis menahan jepitan lubang memeknya.

"Ahhh.. biarin aja pak Nugi, paling sekarang Bu Risma juga lagi nikmatin digenjot pak Yosep...uuuuhhh...!". Bisik lirih Bu Usy yang memang telah mengetahui rencana dari kepala sekolahnya, dimana hari ini ingin mencicipi tubuh Risma rekan kerjanya. Terlebih lagi Bu Usy tau jika Nugi menghendaki istrinya untuk dinikmati oleh laki-laki lain dalam fantasinya seperti yang sudah diceritakan oleh Doni.

Nugi pun mencoba meraih smartphonenya, dan mengangkat telepon dari istrinya sambil menikmati goyangan Bu Usy yang semakin menggila.

"Ha..hallo bu, emmmhhh..ada apa? Yaa..iyah boleh bu, hati-hati.. pulangnya...mmmhhh..!". Nugi segera menutup telepon dari istrinya ketika mendengar kabar kalau Risma akan pulang terlambat karena tengah mengikuti pembekalan untuk pelatihan besok dari kepala sekolah ditemani Bu Nuri rekan kerjanya.

Rasa iri, cemburu bercampur nafsu kini bergejolak dihati Nugi. Ia membayangkan kenikmatan yang akan didapatkan pak Yosep, apalagi tak cuma istrinya saja saat itu yang akan melayani nafsu birahi sang kepala sekolah.

"Andai saja akupun bisa merasakan dilayani dua wanita sexy seperti pak Yosep...ahhh...!". Ungkap Nugi dalam hatinya yang ia lampiaskan kepada Bu Usy yang sedang menikmati kontolnya.

Dengan ganas Nugi membalikan tubuh Bu Usy. Ia kini menindihnya dan tanpa ampun melesakan semua batang kontolnya yang panjang kedalam memek ibu guru rekan kerja istrinya. Lalu dengan kecepatan tinggi Nugi menggenjot memek basah Bu Usy yang kini merangkulkan kakinya dan tangannya ditubuh suami rekan kerjanya itu.
Terlihat wajah dengan senyum puas sambil memejamkan mata dari Bu Usy. Tusukan-tusukan kontol Nugi terasa mantap diliang kenikmatan idaman para laki-laki miliknya.

"Aaahhh... enak...ahhh... iyaahhh..oohhh pak Nugi...saya keluar pak ahhjjj...!". Erang Bu Usy yang saat itu begitu menikmati dirinya dijadikan pelampiasan nafsu oleh suami temannya itu.

"Ooohhh...anjing...dasar ibu guru lonte...aaahhh...doyan kontol rupanya ibuhhh usy ini...ahhh...!". Nugi mulai berucap kasar ketika merasakan teman kerja istrinya tersebut mendapatkan orgasmenya.

Memek Bu Usy yang semakin licin karena orgasmenya justru membuat Nugi semakin menggila dalam menghantamkan kontolnya. Tanpa memberi waktu untuk Bu Usy beristirahat, Nugi malah semakin mempercepat genjotannya.

"Auhhhh...ohhh...ohhh...ampun pak ahhhh... anjjjjiiii...ah...ampun..!". Bu Usy benar-benar kewalahan meladeni genjotan kontol Nugi dimemeknya sampai dirinya tak bisa menahan orgasmenya kembali yang kali ini sampai terkencing-kencing, membuat kasur tempat mereka bergumul menjadi basah karena dibanjiri air yang keluar dari memek Bu Usy.

Nugi masih terengah-engah kali ini hanya bisa rebah diatas kasurnya menikmati bibir indah Bu Usy yang tengah mengulum kontolnya, ketika tiba-tiba Doni membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam dengan keadaan sudah telanjang dan kontol yang sudah mengeras terpampang.

"Hmmm... udah boleh ikutan kan gue sekarang...?". Tanya Doni kepada Nugi dan Bu Usy sambil meludahi kontol dan mencoba memasukannya kedalam lubang dubur Bu Usy.

"Uuuhhh... ko kesitu sih Don...aaaahhh...sakkkiiitt..pelan ah...!". Kali ini Bu Usy sedikit protes sambil memejamkan mata dengan masih menggenggam kontol Nugi.

"Ahhh... enak Bu Usy, gue kan belum kebagian lubang bo'ol ibu kemaren...!" Ucap Doni ketika berhasil melesakan semua kontolnya dilubang dubur Bu Usy.

Lambat laun Bu Usy mulai menikmati lesakan kontol Doni dilubang duburnya. Perasaan mual bercampur nikmat yang ia rasakan ketika kontol doni melesak kedalam lubang duburnya ia lampiaskan terhadap kontol Nugi. Bibirnya begitu lihai memainkan kontol Nugi. Wajah cantik keibuan khas ibu guru beranak satu ini telah hilang tergantikan oleh wajah binal layaknya wanita-wanita nakal yang menawarkan kenikmatan tubuhnya untuk para laki-laki hidung belang.


Sambil ngabuburit update tipis-tipis
 
Dikit-dikit ya


Beberapa hari berlalu semenjak persembahan live show Risma dan Nugi untuk para peronda dikampungnya. Pasangan itu benar-benar telah menjadi buah bibir, terutama Risma. Tak jarang disetiap malam bapak-bapak yang mendapat giliran jadwal ronda selalu menyempatkan diri untuk menengok rumah pasangan suami-istri itu, berharap keberuntungan datang pada mereka untuk bisa melihat kembali pertunjukan kebinalan Risma dalam melayani suaminya.
Risma dan Nugi yang mengetahui hal itu bukannya risih dengan kelakuan bapak-bapak dikampungnya, pasangan itu malah semakin memprovokasi para pengintipnya dengan menyuguhkan adegan-adegan yang lebih hot lagi.
Sementara itu dalam kesehariannya Risma tetap tampil seperti biasa, masih berpakaian sopan dengan hijabnya dan bersikap santun kepada semua yang ditemuinya. Benar-benar berbanding terbalik dengan kelakuannya ketika diatas ranjang yang nakal dan binal.

"Selamat pagi Bu Risma, wah keliatan segar ya hari ini...!". Ucap pak Yosep pagi itu ketika bertemu didepan ruangan guru disekolah tempat Risma mengajar.

"Eh...bapak bisa aja, selamat pagi juga pak...!". Jawab Risma tersipu malu mendapat pujian dari kepala sekolahnya tersebut.

Kali ini Risma tak lagi gugup menghadapi pak Yosep. Walaupun saat ia melirik, pandangan si kepala sekolah tersebut terlihat seakan menelanjangi dirinya. Kini Risma merasa senang jika kaum laki-laki bisa berhasrat melihat lekuk tubuhnya, menikmati paras cantik khas dari seorang ibu dua anak.

"Oiya... bu Risma dan bu Nuri nanti sepulang sekolah saya tunggu di ruangan saya ya, ada sedikit pembekalan buat pelatihan para guru besok yang harus saya sampaikan sama bu Risma...!". Kali ini kembali pak Yosep mengagetkan lamunan Risma.

"Oh...em..iyah pak baik pak...!". Dengan sedikit kaget Risma menjawab.

"Ah...daripada pembekalan mending penjejalan loh pak, jejalin memek saya sama kontol bapak...hihihi...!". Ungkap Risma yang kali ini hanya ia ucapkan dalam hatinya.

Risma mengetahui jika kepala sekolahnya tersebut sangat ingin sekali menikmati tubuhnya, terlebih sebelumnya bu Nuri dan bu Usy yang bercerita kepadanya telah berhasil ĺebih dahulu disetubuhi kepala sekolahnya. Bayangan sensasi disetubuhi pak Yosep lambat laun membangunkan rasa penasaran dihati ibu guru yang satu ini. Dengan seizin suami ia berfikir jika saat ini memang waktunya ia berpetualang untuk mencari kepuasan, mengesampingkan cinta dan memenuhi hasrat nafsu semata.

Tak terasa waktupun berlalu, bunyi bel tanda berakhirnya waktu belajar disekolah itu berbunyi nyaring. Murid-murid berhamburan meninggalkan gedung sekolah. Sementara itu, bu Nuri dan bu Risma kini tengah berjalan menuju ruangan pak Yosep sebagai kepala sekolah. Tak ada percakapan dari mereka berdua. Namun satu hal yang mereka yakini, jika hari ini masing-masing dari tubuh ranum mereka akan segera dinikmati.

Setiba diruangan kepala sekolah, pak Yosep menyambut keduanya dengan ramah. Ia mempersilahkan keduanya memasuki ruangannya dan dengan sopan mempersilahkan keduanya untuk duduk di sofa yang tersedia untuk menerima tamu didalam ruangan kepala sekolah tersebut.
Pak yosep lalu memaparkan apa-apa yang ingin disampaikannya untuk menghadapi pelatihan besok.

"Bu Nuri, tolong buatkan minuman untuk bu Risma... tampaknya sudah mulai jenuh dengan pembekalan hari ini...!". Ucap pak Yosep.

"Baik pak, bu Risma mau kopi atau teh bu?". Kali ini bu Nuri menimpali sekaligus bertanya pada temannya, namun ia mengerti kalau itu adalah siasat pak Yosep supaya bisa menikmati para guru yang cantik disekolah ini.

Seperti halnya bu Usy tempo hari. Hari ini bu Nuri sudah dibekali obat perangsang untuk dibubuhkan kedalam minuman bu Risma yang akan ia hidangkan.

"Makasih bu... kopi kayaknya cocok nih, biar bisa nemenin pak Yosep...hihi..!". Risma menjawab pertanyaan rekannya dengan sedikit nakal.

Saat itu Risma yang menyadari akan terjadi sesuatu padanya menyempatkan diri untuk menghubungi Nugi sang suami. Ia berkata jika dirinya akan terlambat untuk pulang dari sekolah.

Sementara ditempat lain, Nugi sang suami nyatanya kini tengah menikmati goyangan pinggul bohay Bu Usy rekan kerja Risma istrinya, yang tempo hari pernah terlibat threesome bersama Doni temannya.

"Ohhh.. Bu Usy, sebentar ada telepon dari istri saya...!". Pinta Nugi yang sedang menikmati bagaimana kontolnya bergoyang didalam memek Bu Usy.

Namun bukannya berhenti, Bu Usy malah makin hebat menggoyang pinggulnya diatas tubuh suami rekan kerjanya tersebut. Sambil kedua tangannya menopang payudara besarnya, ia malah tersenyum senang melihat Nugi meringis-ringis menahan jepitan lubang memeknya.

"Ahhh.. biarin aja pak Nugi, paling sekarang Bu Risma juga lagi nikmatin digenjot pak Yosep...uuuuhhh...!". Bisik lirih Bu Usy yang memang telah mengetahui rencana dari kepala sekolahnya, dimana hari ini ingin mencicipi tubuh Risma rekan kerjanya. Terlebih lagi Bu Usy tau jika Nugi menghendaki istrinya untuk dinikmati oleh laki-laki lain dalam fantasinya seperti yang sudah diceritakan oleh Doni.

Nugi pun mencoba meraih smartphonenya, dan mengangkat telepon dari istrinya sambil menikmati goyangan Bu Usy yang semakin menggila.

"Ha..hallo bu, emmmhhh..ada apa? Yaa..iyah boleh bu, hati-hati.. pulangnya...mmmhhh..!". Nugi segera menutup telepon dari istrinya ketika mendengar kabar kalau Risma akan pulang terlambat karena tengah mengikuti pembekalan untuk pelatihan besok dari kepala sekolah ditemani Bu Nuri rekan kerjanya.

Rasa iri, cemburu bercampur nafsu kini bergejolak dihati Nugi. Ia membayangkan kenikmatan yang akan didapatkan pak Yosep, apalagi tak cuma istrinya saja saat itu yang akan melayani nafsu birahi sang kepala sekolah.

"Andai saja akupun bisa merasakan dilayani dua wanita sexy seperti pak Yosep...ahhh...!". Ungkap Nugi dalam hatinya yang ia lampiaskan kepada Bu Usy yang sedang menikmati kontolnya.

Dengan ganas Nugi membalikan tubuh Bu Usy. Ia kini menindihnya dan tanpa ampun melesakan semua batang kontolnya yang panjang kedalam memek ibu guru rekan kerja istrinya. Lalu dengan kecepatan tinggi Nugi menggenjot memek basah Bu Usy yang kini merangkulkan kakinya dan tangannya ditubuh suami rekan kerjanya itu.
Terlihat wajah dengan senyum puas sambil memejamkan mata dari Bu Usy. Tusukan-tusukan kontol Nugi terasa mantap diliang kenikmatan idaman para laki-laki miliknya.

"Aaahhh... enak...ahhh... iyaahhh..oohhh pak Nugi...saya keluar pak ahhjjj...!". Erang Bu Usy yang saat itu begitu menikmati dirinya dijadikan pelampiasan nafsu oleh suami temannya itu.

"Ooohhh...anjing...dasar ibu guru lonte...aaahhh...doyan kontol rupanya ibuhhh usy ini...ahhh...!". Nugi mulai berucap kasar ketika merasakan teman kerja istrinya tersebut mendapatkan orgasmenya.

Memek Bu Usy yang semakin licin karena orgasmenya justru membuat Nugi semakin menggila dalam menghantamkan kontolnya. Tanpa memberi waktu untuk Bu Usy beristirahat, Nugi malah semakin mempercepat genjotannya.

"Auhhhh...ohhh...ohhh...ampun pak ahhhh... anjjjjiiii...ah...ampun..!". Bu Usy benar-benar kewalahan meladeni genjotan kontol Nugi dimemeknya sampai dirinya tak bisa menahan orgasmenya kembali yang kali ini sampai terkencing-kencing, membuat kasur tempat mereka bergumul menjadi basah karena dibanjiri air yang keluar dari memek Bu Usy.

Nugi masih terengah-engah kali ini hanya bisa rebah diatas kasurnya menikmati bibir indah Bu Usy yang tengah mengulum kontolnya, ketika tiba-tiba Doni membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam dengan keadaan sudah telanjang dan kontol yang sudah mengeras terpampang.

"Hmmm... udah boleh ikutan kan gue sekarang...?". Tanya Doni kepada Nugi dan Bu Usy sambil meludahi kontol dan mencoba memasukannya kedalam lubang dubur Bu Usy.

"Uuuhhh... ko kesitu sih Don...aaaahhh...sakkkiiitt..pelan ah...!". Kali ini Bu Usy sedikit protes sambil memejamkan mata dengan masih menggenggam kontol Nugi.

"Ahhh... enak Bu Usy, gue kan belum kebagian lubang bo'ol ibu kemaren...!" Ucap Doni ketika berhasil melesakan semua kontolnya dilubang dubur Bu Usy.

Lambat laun Bu Usy mulai menikmati lesakan kontol Doni dilubang duburnya. Perasaan mual bercampur nikmat yang ia rasakan ketika kontol doni melesak kedalam lubang duburnya ia lampiaskan terhadap kontol Nugi. Bibirnya begitu lihai memainkan kontol Nugi. Wajah cantik keibuan khas ibu guru beranak satu ini telah hilang tergantikan oleh wajah binal layaknya wanita-wanita nakal yang menawarkan kenikmatan tubuhnya untuk para laki-laki hidung belang.


Sambil ngabuburit update tipis-tipis
jadi pengen jadi pak yosep
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd