Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
apalagi pantat seksi dibalik rok pns nya, pokoknya guru2 hijab gak boleh pake daleman pas ngajar... jadi si murid nakal bisa angkat rok nya sambil mainin serabi lempit gurunya dari belakang... pas ujian lagi beh mantetp tu pastinya...
Mantap banget ini ane bayanginnya hu, pantat yg nyeplak di seragam guru emang bikin konak abis.. 😁
 
Dua orang sosok perempuan sedang berjalan dengan tawa riang, dimana yang satunya menenteng kantong plastik berisi beberapa bungkus es campur siang itu.

"Duh, seger ya bu...pasti lagi kepanasan ya?". Sapa salah satu pekerja bangunan menyapa mereka berdua.

"Eh iya ni mang, cuacanya lagi panas hihi...jadi beli yang seger-seger nih...!". Jawab Risma ramah.

Mang Dodo yang bertanya tadi terlihat menggerakan jakunnya beberapa kali menelan ludah, melihat dua sosok bertubuh semok itu berhenti dihadapannya dan menjawab sapaan basa-basinya.

"Lah, dia mah basa-basi bu guru...hahaha...es campur mah kalah segernya sama bu guru...hehe...!". Timpal Aceng disebelahnya sambil berlalu membawa karung semen dipundaknya.

"Hush..***k sopan itu ceng...maaf bu ibu, dia mah emang kurang ajar...!". Sahut Mang Dodo dengan muka memerah karena malu.

Namun gurauan kedua pekerja itu tak ditanggapi dengan serius oleh Risma dan Bu Usy. Malah dalam benak keduanya timbul pikiran untuk berbuat iseng terhadap para pekerja disitu.
Dengan bekacak pinggang, Bu Usy berlenggak-lenggok memamerkan bokongnya yang semok kepada Mang Dodo.

"Emang bener mang kalo aku lebih seger?". Tanya Bu Usy yang membuat Mang Dodo hampir mengeluarkan bola matanya melihat tingkahnya yang binal.

"Bukan itu bu yang seger, tapi yang ini...iya kan mang?". Risma memanaskan suasana dengan keisengannya meremas payudara Bu Usy dan tawa keduanya pun terdengar dan membuat celana Mang Dodo semakin sesak.

"Udah ah mih...tar kerjaan si mamang gak kelar-kelar...hihi...!". Jawab Bu Usy sambil menarik tangan Risma dan segera berlalu dari tempat itu.

Mang Dodo masih mematung tak berkedip melihat dua bokong semok berlalu dari hadapannya.

"Anjing...awas ya, suatu saat pasti kalian kena entot...duh...pantat bulet-bulet gitu...empuk kayaknya...ahhh...bikin gemes aja...!". Ucap Mang Dodo berbicara sendiri.

Sementara itu, Risma dan Bu Usy telah sampai di ruang guru. Keduanya terlihat celingukan mencari Bu Nuri.

"Mamih nakal ih, godain tukang bangunan tadi...pake remes-remes toket lagi...hihi...!". Ucap Bu Usy memprotes kelakuan Risma terhadap dirinya tadi.

"Hihi...lagian Bu Usy duluan kan tadi godain si mamang itu, pake nunjukin bokong lagi...hihi...eh tapi ngomong-ngomong, Bu Nuri mana ya?". Risma menjawab sekaligus bertanya pada Bu Usy.

"Wah es campur, seger nih...tau aja kalo saya lagi kepanasan...!". Ucap seorang guru laki-laki paruh baya yang membuat Risma dan Bu Usy dengan serempak menengok ke arah suara itu datang.

"Maaf ya pak, gak ada jatah...hihi...ini titipannya Bu Nuri...wkwkwk..!". Ucap Bu Usy dengan nada khasnya yang manja dan penuh canda.

"Pak Sholeh lihat Bu Nuri gak Pak...?". Risma menimpali perkataan temannya dengan bertanya.

Si guru laki-laki itu hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Risma, sedangkan Bu Usy mencoba menghubungi rekannya tersebut melalui ponselnya.

"Hmmm...lagi ngentot mih...!". Celetuk Bu Usy yang membuat Risma dan Pak Sholeh menengok ke arahnya.

Bu Usy hanya tersenyum manja menyadari dua orang didepannya kaget mendengar perkataannya.
Sambil memberi kode dengan lambaian tangannya kepada Risma dan Pak Sholeh, ia dengan sembunyi-sembunyi menunjukan chat dari Bu Nuri ke ponsel miliknya.

"Saya dientot dulu sama Pak Yoshep dan Pak Johan di ruang kepsek, kalian duluan aja...sisain ya...hehe...!". Ketik Bu Nuri.

Chat yang membuat ketiganya tertawa dan geleng-geleng kepala. Tak terkecuali dengan Pak Sholeh. Malah ada rasa cemburu dalam hatinya mengetahui Bu Nuri yang merupakan rekan sekaligus selingkuhannya disekolah sedang berbuat mesum dengan orang lain di jam istirahat.
Cerita Pak Sholeh dan Bu Nuri yang mempunyai hubungan khusus memang sudah bukan rahasia lagi dikalangan guru disekolah itu. Begitu seringnya mereka mengumbar kemesraan disekolah seperti sudah menjadi suatu kewajaran dikalangan para pengajar.
Bu Nuri yang jauh dari suami begitu leluasa untuk memberi waktu dan perhatian kepada Pak Sholeh dengan usia yang memasuki masa puber kedua.

"Cie...cie...ada yang cemburu nih kayaknya...hihi...!". Bu Usy memanas-manasi dengan candaannya.

"Cup...cupcup...kasian...sini Pak, biar gak kepanasan Risma suapin ya...aaa...!". Timpal Risma sambil menyodorkan sendoknya mencoba menyuapi Pak Sholeh yang semakin memerah wajahnya.

"ih mamiiihhh...mau nikung ni ceritanya? Awas loh nanti Bu Nuri marah...hihi...!". Tegur Bu Usy pada temannya melihat Pak Sholeh disuapi oleh Risma.

Tak berhenti sampai disitu, Risma kembali menunjukan tingkah binalnya. Sendok bekas suapan Pak Sholeh ia letakan didepan bibirnya, lalu lidahnya menjulur keluar dan menjilati sendok tersebut dengan pelan dan sexi yang membuat Pak Sholeh salah tingkah melihatnya.
Tingkah Risma semakin menjadi ketika ia mengambil lagi es campur dari gelasnya. Namun kali ini sebelum ia menyuapi Pak Sholeh, Risma terlebih dahulu menjatuhkan air ludahnya dengan pelan disana.
Anehnya, tak sedikitpun rasa jijik dirasakan oleh Pak Sholeh ketika menerima suapan es campur air ludah Risma. Ia malah terlihat begitu bersemangat dan menikmatinya.

"Mmmhhh...Nikmat Bu...kayaknya kalau langsung dari bibir Bu Risma bakal lebih seger lagi ini...hehe...!". Ucap Pak Sholeh dengan penuh semangat.

"Hushhhh...kalian ya, dilihatin sama yang lain bisa jadi gosip loh...!". Bu Usy mencoba mengingatkan kedua temannya.

"Yeeee...sirik ya?". Risma menjawab teguran temannya sambil memeletkan lidahnya dan tertawa.

Merasa tak kuat menahan godaan guru-guru cantik ini, Pak Sholeh memberanikan diri untuk meminta lebih.
Tangannya menggapai tangan Risma dan menariknya.
Namun ia sedikit merasa kecewa karena Bu Usy menahan tubuh rekan kerjanya itu.

"Eh...eh..eh...mau kemana? Ngentot? Usy ikuuuttt...sange juga liat kalian mesra-mesraan kayak gitu...hihi...!". Ucap Bu Usy pelan dibarengi tingkah imut dan manjanya yang membuat Risma dan Pak Sholeh tertawa.

Mereka bertiga pun akhirnya meninggalkan ruang guru dengan tergesa-gesa.
Birahi yang membuat ketiganya lupa sedang berada dimana. Didalam pikiran ketiganya hanya ada gejolak hasrat yang menuntut untuk dituntaskan saat itu juga.
Mereka bertiga menuju ruang UKS dimana Bu Usy memang memegang kuncinya. Selain itu, diruangan itu juga terdapat kasur yang biasanya digunakan untuk istirahat bagi siswa atau siswi yang merasa tak enak badan.
Setibanya didepan ruang UKS, Bu Usy segera membuka pintu.
Pak Sholeh yang sudah tak sabar langsung menarik Risma masuk kedalam ruangan itu. Tanpa meminta terlebih dahulu, ia langsung memepet tubuh Risma ke dinding ruangan. Sambil memegangi kepala Risma, Pak Sholeh dengan bernafsu langsung melancarkan serangannya. Kedua guru itupun kini tengah saling melumat bibir dengan penuh gairah. Gumaman penuh birahi terdengar dari bibir Risma yang meladeni serangan laki-laki paruh baya itu terhadap dirinya.

"Ckckck...kalian ya...beneran udah pada gak tahan ya...!". Ucap Bu Usy melihat dua rekan kerjanya tengah asik saling melumat bibir tanpa menghiraukan dirinya.

Ibu guru cantik dengan tubuh semok itu pun tak mau hanya menjadi penonton saja. Merasa dirinya tak dihiraukan, ia mendekati kedua rekan kerjanya.
Lalu Bu Usy tanpa sopan menjambak rambut Pak Sholeh yang dengan berat hati harus melepaskan pagutannya di bibir Risma.

"Usy juga mau dong pak...!". Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya dengan bibir basah yang sedikit terbuka ke arah Pak Sholeh.

Dengan senyum dan tatapan buas, Pak Sholeh menyambut bibir Bu Usy dengan bibirnya. Risma sudah ia lepaskan dan kini berganti Bu Usy yang ia pepet ke arah dinding ruang UKS tersebut.
Suara kecipak air liur dari keduanya terdengar dan saling bersahutan dengan suara gumaman perempuan penuh kenikmatan.
Pak Sholeh bahkan seperti kesetanan ketika tangannya berhasil membuka kancing seragam yang Bu Usy kenakan. Bahkan tanpa membuka BH sang ibu guru, Pak Sholeh menarik payudara Bu Usy yang bulat menggemaskan. Ia pun segera mencucupkan bibirnya di puting berwarna coklat kemerahan milik Bu Usy dan membuat si ibu guru itu menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata serta mengerang kenikmatan.

"Pak Sholeh gak pegel berdiri terus? Mending disini yu pak...lebih nyaman...!". Suara Risma yang menggoda terdengar memanggil si pejantan.

Rupanya perempuan sexi beranak dua itu sudah duduk mengangkang diatas kasur dengan rok dan celana dalam yang telah ia lepas, serta kancing seragam yang sudah terbuka dengan payudara yang ia keluarkan dari BH terlihat ranum dan menggemaskan.
Tak ketinggalan kelakuan Risma yang binal dan selalu menggoda semakin memanaskan suasana.
Kali ini Risma tengah mempertontonkan keahliannya menggoda laki-laki dengan pertunjukan erotisnya.
Risma terlihat menjilati jari tangannya dan melumurinya dengan air liurnya sendiri sebelum jari itu ia pakai untuk menggosok pelan lipatan bibir memeknya.
Dengan gerakan pelan, jari tengah Risma keluar masuk dilubang memeknya sendiri, tangan yang satunya pun ia gunakan untuk meremas payudaranya sekaligus memelintir putingnya.
Sungguh pemandangan yang begitu menggoda melihat seorang guru yang masih mengenakan hijab dan seragam mengajar yang telah terbuka semua kancingnya tengah menggeliat merangsang dirinya sendiri dihadapan laki-laki yang bukan suaminya.
Terkesima dengan apa yang tengah diperlihatkan oleh Risma, Pak Sholeh sampai tak sadar jika Bu Usy pun telah melepas pakaian seragamnya sendiri. Ia sampai kaget ketika melihat ibu guru cantik itu tengah merangkak diatas kasur mendekati Risma tanpa sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya.
Pemandangan yang semakin menambah gairah kini tersaji didepan mata pria paruh baya. Dua orang guru perempuan tengah saling merangsang tubuhnya dengan saling melumat bibir, meremas payudara hingga mengelus serta mencelupkan jari-jarinya dilubang memek yang semakin basah hingga terdengar suara kecipak dari dalamnya.
Pertunjukan Risma dan Bu Usy baru berhenti ketika keduanya mendapatkan orgasme dengan cara saling menyilangkan kaki dan menggesekan memek serta klitorisnya.

"Pak Sholeh kok malah diem aja...?". Ucap Risma sambil melangkahkan kakinya mendekati si pria paruh baya diikuti oleh Bu Usy dibelakangnya.

Pak Sholeh sudah tak bisa berkata-kata, ia begitu terpesona melihat dua perempuan cantik dan sexi mendekati dirinya. Ia pun hanya bisa menurut ketika Risma mendorong tubuhnya hingga ia terduduk diatas kursi yang ada dibelakangnya.
Pak Sholeh semakin terkesima ketika Risma dan Bu Usy mulai berlutut dihadapannya. Keduanya dengan tergesa melucuti celana si pria paruh baya hingga batang kontolnya yang telah menegang sempurna keluar dari sarangnya.
Risma dan Bu Usy dengan kompak menempelkan lidahnya yang basah di kontol Pak Sholeh. Lalu dengan gemulai keduanya mulai menjilati batang kontol itu hingga basah oleh air liur dari keduanya. Setelahnya, mereka berdua secara bergantian menelan batang kontol Pak Sholeh hingga membuat si empunya kontol terkejang-kejang sambil mengerang menahan nikmat.
Puas menikmati batang kontol Pak Sholeh, Risma kini terlihat tengah melucuti pakaian pria paruh baya tersebut. Bibirnya mulai menciumi leher dan merayap ke area dada hingga mncucup sambil menjilati puting milik Pak Sholeh.

"Aaaahhh...ampun Bu...ohhh...nikmat...ahhh...!". Erang Pak Sholeh menahan geli bercampur nikmat yang dirasakannya.

Setelah puas mengerjai si pria paruh baya, Risma dan Bu Usy yang sudah merasakan gatal di memeknya kini menggiring Pak Sholeh ke atas kasur yang tersedia di ruangan itu dan menyuruhnya berbaring disana.
Risma dan Bu Usy lalu menaiki tubuh Pak Sholeh. Risma menjejalkan batang kontol Pak Sholeh kedalam lubang memeknya, sementara Bu Usy menyodorkan memeknya yang merekah indah ke hadapan mulut Pak Sholeh untuk dijilatinya.
Raungan dan erangan serta desahan dari dua perempuan mulai terdengar diruangan itu.
Bu Usy dan Risma sama-sama tengah menggoyangkan tubuhnya masing-masing dengan gemulai diatas tubuh Pak Sholeh.
Batang kontol si pria paruh baya yang terasa mengaduk bagian dalam dari lubang memek Risma membuat dirinya semakin erotis dalam menggoyangkan pinggulnya. Ditambah lagi dengan rangsangan dari Bu Usy yang kini tengah menjilati puting payudaranya, hingga dalam waktu yang singkat Risma mendapatkan orgasmenya.

"Mmmhhh...nikmat...ahhh...anjjjjing...ahhh bucat...ahhh...nikmat bu...!". Ucap Risma memberi tahukan temannya tentang apa yang dicapai olehnya.

Melihat rekannya telah mendapatkan orgasme, Bu Usy yang tak puas memeknya hanya dijilati oleh Pak Sholeh segera beranjak dari tubuh pria paruh baya itu.
Dengan pose yang begitu sexi, Bu Usy menungging diatas kasur. Pantatnya yang begitu bulat dan padat semakin membuatnya terlihat sexi dengan posenya saat itu.

"Pak Sholeh...ewe Usy sekarang ya, Usy cuma punya 1 jam kosong soalnya...bikin Usy bucat kayak mamih Risma ya pak...!". Pinta Bu Usy tanpa malu-malu sambil menarik kedua bongkahan pantatnya sendiri yang membuat lubang memeknya yang basah semakin merekah.

Dengan wajah yang begitu bernafsu, Pak Sholeh segera mengambil posisi di belakang tubuh Bu Usy. Ia menggunakan tangan kanannya untuk menggenggam batang kontolnya yang ujungnya kini sudah menyentuh bibir dari lubang memek Bu Usy. Sedangkan tangan kirinya ia pakai untuk menopang tubuhnya dengan berpegangan di pundak Bu Usy.
Suara lenguhan dari ibu guru beranak satu itu pun terdengar seiring dengan dorongan pinggul Pak Sholeh yang membuat batang kontolnya masuk ditelan lubang memek Bu Usy.

"Mmmmhhhh...nikmat banget pak...aaaahhh...langsung kocok memek Usy pak...ahhhh...kontol...uhhhhh...Usy suka kontol...ehhhh...!". Kata-kata Bu Usy terdengar begitu kotor.

Pak Sholeh pun segera memacu kontolnya sesuai permintaan si betina. Ia terlihat begitu bernafsu menggerakan pinggulnya, hingga suara benturan selangkangannya dengan pantat Bu Usy terdengar begitu nyaring diruangan itu.
Menggumuli dua guru cantik yang menjadi idola di sekolah itu benar-benar membuat Pak Sholeh merasa kembali muda, hingga gerakannya tak terlihat mengendur bahkan terasa semakin berstamina.
Bu Usy merasa begitu senang dalam hatinya ketika mengetahui dirinya tak kalah menggoda dari teman-teman kerjanya yang lain khususnya Risma dan Bu Nuri. Perasaan yang membuat gelombang orgasme cepat menghampirinya, hingga tanpa sadar ia pun ikut menggerakan pinggulnya seirama dengan tusukan batang kontol Pak Sholeh terhadap lubang memeknya.

"Aaa...aaanjing...ahhh...Usy dapat...Usy bucat...ooohhh...kontol eeeenaaak ahhhh...nikmat...!". Ucap Bu Usy sedikit berteriak ketika cairan orgasme meledak dari dalam memeknya.

Mendapati Bu Usy yang mendapatkan puncak kenikmatan, Pak Sholeh yang sudah sangat berpengalaman langsung menekan batang kontolnya agar menancap lebih dalam di lubang memek Bu Usy. Hal itu membuat si ibu guru semakin berkelojotan. Tubuhnya bergetar hebat, matanya mendelik, bibirnya menganga dan lubang memeknya tak berhenti memuntahkan cairan licin hasil orgasmenya.
Setelah orgasme Bu Usy mereda, tanpa aba-aba Pak Sholeh langsung mencabut batang kontolnya yang membuat ibu guru itu langsung ambruk ketika batang kontol si pria paruh baya terlepas dari memeknya.

"Pak Sholeh...sini, memek Risma udah pengen disumpal sama kontol bapak lagi ni...hihi...!". Suara lembut Risma terdengar begitu menggoda.

Pak Sholeh yang belum mencapai klimaks terlihat merangkak mendekati Risma yang kini tengah berbaring mengangkang diatas kasur sambil meremasi payudara dan mengelus-elus memeknya sendiri.
Bak binatang buas yang sudah mendapatkan mangsanya, Pak Sholeh menyeringai ketika batang kontolnya kembali diposisikan didepan lubang memek si ibu guru binal yang selalu menggodanya.
Risma hanya mengangguk dan tersenyum ketika batang kontol Pak Sholeh mulai ditekan masuk kedalam lubang memeknya.

"Mmmhhh...lubang memeknya legit banget bu...ahhh...basah...licin...tapi ngigit...uhhh...!". Bisik Pak Sholeh berkomentar tentang rasa dari lubang memek yang kini tengah digenjotnya dengan gerakan yang pelan.

"Iyyyaaah Pak...ahhh...kontol bapak juga enak...ahhh...kerasssss....shhhh...!". Balas Risma dengan mimik wajah yang begitu menggoda serta goyangan pinggul yang selalu menjadi andalannya.

Risma pun merangkulkan tangannya ketika Pak Sholeh meningkatkan tempo genjotannya. Bibirnya yang basah menjadi sasaran Pak Sholeh hingga keduanya hanya bisa bergumam seru sambil beradu lidah.
Mereka berdua tak menghiraukan adanya Bu Usy diruangan itu saking hanyutnya mereka dalam kenikmatan.
Hingga beberapa menit kemudian Risma pun kembali mendapatkan orgasmenya yang kali ini bersamaan dengan keluarnya sperma Pak Sholeh didalam lubang memeknya.
Kedua orang itu mengejang dan mengerang.

"Ahhhh...nikmat...bucat Pak ahhhh...anjjiiing panas banget air maninya...emmmhhh...!". Ucap Risma terbata-bata.

"Iya ahhh...makasih ya ibu-ibu...!". Ucap Pak Sholeh singkat sebelum tubuhnya ambruk disebelah tubuh Risma dan memejamkan mata.


Nah...gimana selanjutnya?
Terimakasih buat suhu-suhu semua yang udah nyumbang ide dan mulustrasi yang bikin ane semangat buat lanjut tulisannya. Baik itu lewat komen maupun PM... Ane tunggu lagi kiriman mulustrasinya dari suhu dan agan semua ya
Next lanjut apa jangan?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd