Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Up dikit ya, RL ane lagi sibuk-sibuknya...


Malam hari di rumah Bu Usy.
Pasangan muda itu tengah asik bercengkrama didepan tv.

"Abi...mumpung gak ada si dede, main lagi yu bi...!". Ucap Bu Usy mulai menggoda sang suami.

"Emang Umi gak cape? Baru aja selesai mandi...hihi...lagian kayaknya kalo maen berdua aja gak asik mi...cobain yang rame yuk...hehe!". Balas Rendi sambil memeluk sang istri.

"Huuu...bilang aja kepengen ajakin Bu Risma...abi sange ya liat badannya temen ibu?". Bu Usy menebak apa yang suaminya bayangkan.

"Ih kok Umi tau sih? Hehe...lagian suruh siapa dia pamerin body kemaren, kan bikin abi jadi kebayang terus mi...hehe...!". Tanpa takut sang istri marah, Rendi mengungkapkan apa yang ada dalam benaknya tentang Bu Risma sahabat dari istrinya.

"Emang sih bih...Bu Risma itu mmmhhh...suka bikin sange cowok yang lihat dia...ahhh...genit-genit gimana gitu kan...ahhh...!". Jelas Bu Usy sambil terengah karena sang suami memainkan payudaranya.

Tanpa sadar sepasang suami-istri itu pun kini sudah terlarut dalam birahinya. Bibir keduanya saling melumat dengan lidah yang saling membelit satu sama lain. Tangan Rendi pun bergerilya ditubuh sang istri,mulai dari payudara, paha bahkan sampai selangkangan tak luput dari belaian nakalnya.

"Umi gak pake CD ya...tangan abi basah mi...memeknya udah banjir aja ini...hehe...!". Ucap Rendi sambil menunjukan tangannya yang basah karena cairan memek sang istri.

"Abi ih...kan udah bilang kalo Umi sange bi...!". Rengek Bu Usy dengan ciri khasnya yang manja.

Rendi pun kali ini tersenyum, lalu memposisikan tubuh sang istri untuk mengangkang diatas sofa. Ia sendiri turun dan berlutut dihadapan selangkangan sang istri. Lalu dengan hanya menyingkap bagian tengah celana dalam sang istri, Rendi mendekatkan lidahnya disana.
Sebuah jilatan lidah dari sang suami yang telak dibelahan memek membuat Bu Usy mendesah sambil memejamkan mata dan menengadahkan kepalanya.
Ia dibuat menggelinjang nikmat oleh perlakuan suaminya. Apalagi kini dua jari sang suami ikut memberi stimulasi dengan keluar masuk di lubang kenikmatannya.

"Aaahhh...yesss...abihhh...ahhh...nikmat...hmmmmhhh...anjir...ahhh...!". Bu Usy mengungkapkan rasa nikmat yang ia dapat.

Mendengar istrinya menikmati apa yang ia perbuat, Rendi semakin memperhebat serangannya. Kali ini ia menggunakan mulutnya untuk menghisap kuat biji klitoris sang istri, sementara gerakan dua jarinya pun semakin cepat mengocok lubang memek istrinya yang semakin membanjir.

"Ooooohhh...abihhh ahhh..***k kuat ahhh...nikmat bihhh...umi dapat...ahhh...umi bucat...oooohhh...nikmat...!". Bu Usy sedikit berteriak ketika orgasme berhasil ia dapat.

Tanpa rasa jijik, Rendi mencucupkan mulutnya dilubang memek sang istri ketika lubang itu memuntahkan cairan orgasmenya. Ia menghisap kuat cairan gurih itu dengan mulutnya yang membuat Bu Usy terbelalak sambil membuka mulutnya tapi tak mampu mengeluarkan kata-kata.
Bu Usy merasa tak percaya, akhir-akhir ini suaminya menjadi lebih aktif dan pintar memuaskan dirinya. Hal-hal yang dulu belum pernah dilakukan sang suami ketika berhubungan badan, kini malah sering diperagakan. Malah sang suami pun kini lebih sering meminta hubungan badan. Tak jarang sebelum Bu Usy berangkat ke sekolah, ia harus rela menyingkap roknya agar birahi sang suami bisa ia layani dengan menggenjot dirinya diteras rumah.

"Abi sekarang pinter ya muasin umi...!". Komentar Bu Usy setelah orgasmenya mereda.

"Gak tau mi, setelah denger umi suka nakal diluaran sana...abi malah jadi sering sange kalo liat umi...hihi!". Jawab Rendi sambil kembali duduk disamping istrinya.

"Jadi...mau dong sekarang tusukin kontolnya abi ke memek umi?". Pinta Bu Usy sambil menelantangkan tubuhnya dan mengangkang diatas sofa serta merekahkan memeknya menggoda sang suami.

Mendengar dan melihat kelakuan sang istri, Rendi pun tersenyum dan mulai merangkak diatas tubuh sang istri.
Dengan tergesa Bu Usy melepas kaos dan celana pendek yang dikenakan sang suami.
Namun ketika batang kontol Rendi akan menerobos lubang memek sang istri, ponsel Bu Usy berbunyi dan membuat kegiatan mereka berdua terhenti.
Raut wajah keduanya sontak berubah.

"Aduh siapa sih mi, ganggu aja...?". Ucap Rendi yang tak jadi menusukan batang kontolnya ke lubang memek sang istri.

Bu Usy hanya tersenyum mendengar pertanyaan bernada kesal sang suami sambil melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Bu Risma bi...!". Jawabnya dengan raut wajah yang menyelidik terhadap sang suami.

Seketika kekesalan yang dirasakan Rendi hilang mendengar nama yang disebutkan oleh sang istri.


Sementara ditempat lain, tepatnya di rumah Bu Nuri.
Dua perempuan dan satu anak muda tengah bercengkrama di ruang tamu. Mereka tak lain adalah Bu Nuri, Risma dan Randi.
Terlihat Bu Nuri yang tanpa malu-malu duduk disamping Randi si alumni. Bahkan ibu guru itu merangkul pinggang sambil menyandarkan kepalanya di bahu Randi yang membuatnya menjadi salah tingkah, apalagi dihadapannya ada mantan ibu gurunya juga yaitu Bu Risma yang memandangnya dengan tatapan penuh selidik.

"Emmmhhh...kalian, dari kapan Ran?". Tanya Risma ketus pada Randi.

"Da...dari kapan apa Bu?". Jawab Randi sedikit terbata.

Sementara Bu Nuri hanya tersenyum dan mengerlingkan matanya mendengar pertanyaan dari rekan mengajarnya disekolah tehadap mantan muridnya.

"Jangan buat ibu menerka-nerka Ran...kalian punya hubungan special gini dari kapan? Bukannya dulu kamu ditolak sama Bu Nuri?". Risma kembali mengulang dan memperjelas pertanyaannya.

"Eh Bu Risma ini...itu kan dulu sebelum saya tau rasanya...hehe...!". Ucap Bu Nuri mendahului Randi yang hendak berbicara, membuat anak muda itu semakin salah tingkah.

Randi keliatan begitu tegang dihadapan Risma. Ia takut skandalnya dengan Bu Nuri tersebar kemana-mana, terlebih lagi kalau sampai diketahui oleh suami Bu Nuri. Namun tanpa Randi ketahui, rupanya Risma dan Bu Nuri memang sudah merencanakan semua ini.

"Udah Ran, gak usah dengerin Bu Risma... Mending kita bikin dia sange yuk...kamu liat body Bu Risma...suka gak?". Bu Nuri berbisik ditelinga Randi dan diakhiri dengan jilatan lidahnya yang basah ditelinga sang alumni.

Kelakuan Bu Nuri membuat Randi semakin kikuk. Dalam pikirannya banyak pertanyaan yang berkecamuk. Bahkan ia merasa seperti mimpi ketika melihat kelakuan Bu Nuri yang berbanding terbalik dengan kesehariannya.
Bu Nuri yang selalu berpenampilan sopan dan anggun, selalu bertutur kata lembut apabila sedang mengajar disekolah, kini malah terlihat binal seperti wanita jalang yang sedang menggoda dirinya.

"Aduh...Bu, jangan kayak gitu...ah...malu sama Bu Risma...nanti kalau dia bilang-bilang disekolah gimana?". Ucap Randi kaget saat Bu Nuri membuyarkan lamunannya dengan duduk dipangkuannya dan menciumi lehernya.

Namun bukannya berhenti, Bu Nuri malah semakin ganas menyerang sang alumni. Kali ini Bu Nuri menahan kepala Randi dan mencium bibirnya.
Randi yang menahan malu bercampur takut berusaha untuk tak membuka mulutnya walaupun lidah mantan gurunya tersebut berusaha untuk menerobos bibirnya.
Randi semakin kaget ketika merasakan ada tangan yang meremas selangkangannya.

"Tenang Ran, nikmatin aja...ibu gak bakalan bocorin rahasia kok...asal ibu juga boleh nyoba...!". Suara Bu Risma terdengar tepat ditelinga Randi diiringi nafas yang lembut terasa dikulit wajahnya.

Buat Randi, ini adalah pengalaman pertamanya digumuli oleh dua wanita. Bahkan yang membuatnya semakin kaget dan semakin merasa tak percaya, pengalaman pertamanya ini ia dapat dari mantan guru-gurunya yang selalu terlihat sopan dan anggun ketika dulu ia lihat disekolah.
Batang kontol Randi semakin mengeras seiring dengan remasan tangan Risma dari luar celananya.
Anak muda itu kini terlihat lebih relax. Terlihat dari mulutnya yang kini mulai melayani pagutan Bu Nuri. Lidahnya pun mulai aktif mengimbangi setiap lumatan gurunya. Hingga suara air liur yang bercampur mulai terdengar dari mulut keduanya.
Melihat Bu Nuri dan Randi semakin asik menikmati acara berciuman, Risma yang penasaran pun tak mau ketinggalan. Ia mulai memegang dagu Randi dan memaksanya untuk melepas ciuman Bu Nuri.
Setelah berhasil menyudahi ciumannya bersama Bu Nuri, Risma lalu menarik wajah Randi dan mendekatkan bibirnya yang segar dan basah ke arah bibir sang alumni.
Melihat Randi dan Risma yang sedang berciuman panas, Bu Nuri kini mulai melucuti kancing kemeja yang dikenakan Rendi. Ia lalu turun dari pangkuan Randi dan duduk disampingnya. Tangannya mulai mengusap dada bidang mantan muridnya sebelum mulut si ibu guru mulai melancarkan aksinya disana.
Tangan Risma dan Bu Nuri begitu kompak membuka kancing celana Randi dan menurunkannya hingga batang kontol keras mantan murid keduanya itu keluar dari sangkarnya.

"Bu Risma...liat deh...ini loh yang tadi ngobrak-ngabrik memek aku...!". Suara Bu Nuri yang lembut menyuruh Risma menghentikan pagutannya terhadap sang alumni.

"iiiihhh...lucu banget...udah keras, panjang...uhhh gede lagi...!". Ucap Risma ketika melihat batang kontol Randi yang sedang dikocok pelan oleh Bu Nuri.

Randi hanya bisa meringis keenakan ketika batang kontolnya kini dimainkan oleh kedua mantan gurunya.
Dua tangan lembut yang menggenggam dan mengocok batang kontolnya membuat Randi semakin melayang diterbangkan oleh kenikmatan. Rasanya seperti mimpi mendapat pelayanan dari dua orang perempuan, terlebih keduanya adalah mantan gurunya yang dulu hanya bisa dijadikan bahan coli oleh Randi dan teman-temannya ketika sedang birahi.

"Bu Nuriiiii...ih Risma juga mauuuu...!". Ucap manja Risma ketika Bu Nuri melahap batang kontol Rendi dengan mulutnya.

"Bu Risma kasih dulu Randi susu, kasian dia haus kayaknya...!". Sejenak Bu Nuri melepas batang kontol mantan murid dari mulutnya untuk memberi arahan kepada rekan kerjanya.

Randi hanya bisa memandang takjub terhadap Risma ketika mantan gurunya itu mulai memberikan tontonan yang menyegarkan mata.
Bu Risma mengedipkan matanya dan menggigit bibir bawahnya. Dengan gemulai ia bergoyang sexy sambil membusungkan dadanya dan mulai mempereteli kancing kemejanya.
Setelah pakaian atasnya terlepas, Risma kini terlihat sedang meremas-remas payudaranya dan sesekali mencubit putingnya sendiri dihadapan Randi.
Image ibu guru alim dan anggun itu sudah berganti. Kini Risma terlihat seperti wanita jalang dihadapan mantan muridnya.

"Kamu sama teman-temanmu dulu suka ngintipin susu ibu ini kan Ran...? Buat bahan coli di wc sekolah ya? Mmmmhhh...kalian nakal ya...ahhhh...ssshhh...pasti kalau lagi belajar sama ibu bikin kalian sange kan...ahhh...mau pada ngewe kan? Ahhhh...shhh...!". Risma meracau sambil terus menggoda Randi dengan tingkah binalnya.

Melihat tingkah gurunya, Randi beberapa kali menelan ludah. Bu Risma begitu sexy menurutnya. Tingkah Bu Risma yang dulu hanya sebatas khayalannya bersama teman-teman, kini benar-benar menjadi kenyataan.
Tanpa sungkan mulut Randi pun mulai mencaplok puting payudara Risma ketika sang ibu guru menyodorkannya.

"Uuuuhhh...hmmm...pinter kamu Ran...ahhh...iyah...emut...uhhh...dijilat ujung puting ibu...uhhhh...enak...ahhh...hmmmhhh...iyah Remas juga...ahhh...!". Risma tak berhenti meracau ketika Randi memainkan payudaranya.

Puas payudaranya dimainkan oleh Randi, kini Risma sudah melucuti semua pakaiannya. Memeknya sudah terasa gatal ingin segera mendapat sodokan batang kontol mantan muridnya.

"Bu Nuri...kontol Randi udah siap belum?". Tanya Risma sambil menggosok memeknya.

"Hhmmm...ahhh...iya Bu...ayo naikin, ini udah siap banget...!". Jawab Bu Nuri setelah melepas kontol Randi dari mulutnya.

Risma pun dengan terburu-buru naik di pangkuan mantan muridnya. Sebelah tangannya memegang batang kontol Randi untuk diarahkan ke mulut lubang memeknya. Lalu ia perlahan menurunkan tubuhnya sambil memejamkan mata dan menggigit bibirnya merasakan nikmatnya batang kontol Randi membelah bibir memeknya dan melesak masuk kedalamnya.

"Uuuuhhh...penuh Ran...kontol kamuhhh enak banget sihhh...gimana rasanya memek ibu?". Tanya Risma sesaat setelah kontol Randi terbenam sepenuhnya di lubang memek miliknya.

"Ahhhh...gila...memek ibu basah legit...nikmat banget bu...uhhh...!". Jawab Randi sambil memejamkan mata.

Risma pun mulai menggerakan tubuhnya turun-naik dengan perlahan menikmati kulit batang kontol Randi yang bergesekan dengan lubang memeknya.
Semakin lama semakin terdengar desahan dari keduanya. Suara kulit yang bertabrakan pun semakin nyaring terdengar seiring dengan semakin cepatnya gerakan Risma diatas pangkuan mantan muridnya.
Bu Nuri semakin meramaikan suasana. Kali ini ia terlihat naik keatas sandaran sofa dan mengangkangi kepala Randi, hingga lubang memeknya kini terlihat begitu jelas oleh mantan muridnya dari bawah.

"Uuuuhhh...kamu tau aja yang ibu mau Ran...ahhh...iyah...pinter...uuuuhhh...Bu Risma...ahhh...memek aku disedot Randi...ahhh...anjiiiing...lubang bo'ol juga...ahhh...diisep...mmmhhh...enak...!". Seru Bu Nuri mengabarkan perlakuan Randi terhadap tubuhnya.

Risma yang melihat Randi sedang mengerjai bagian bawah tubuh Bu Nuri dihadapannya kini mengganti gerakannya. Kali ini Risma tak lagi bergerak turun naik dipangkuan Randi melainkan menggoyang pinggulnya dengan gerakan yang lembut. Ia lalu mendekatkan bibirnya di memek Bu Nuri yang sedang dijilati oleh Randi, dan tanpa rasa jijik Risma pun ikut menjilati memek rekan kerjanya.
Suara desahan dan erangan pun semakin ramai, apalagi ketika Risma berhasil mendapatkan orgasmenya.

"Aduh...anjing...Bu Nuri...ahhh...Risma bucat...ahhh...ahhh...ini nikmat...ahhh...!". Teriak Risma dengan masih menggerakan pinggulnya dipangkuan Randi.

Setelah orgasmenya reda, Risma bangkit berdiri dari pangkuan Randi. Ia lalu duduk mengistirahatkan tubuhnya diatas sofa sambil mengelap keringat yang membanjiri tubuhnya.
Dihadapan Risma terlihat Bu Nuri yang tengah bersiap untuk mendapat sodokan kontol Randi di lubang memeknya.
Rekan kerja Risma itu kini tengah merebahkan tubuhnya diatas sofa.
Randi lalu menghampiri Bu Nuri dan menarik betis mantan gurunya untuk disampirkan dipundaknya.
Dengan gagah anak muda itu menggenjot lubang memek Bu Nuri yang hanya bisa ternganga menerima sodokan batang kontol keras Randi dilubang memeknya.
Melihat adegan yang sedang terjadi dihadapannya, timbul niat jahil Risma. Sambil tersenyum ia mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Bu Usy.

Tuuuuttt...tuuuutttt... (Diangkat gak ya sama Bu Usy????)

Lanjut sabar ya ....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd