Aaku punya sahabat. Kami benar-benar dekat.
Masalahnya adalah, aku heran kenapa dia selalu menjadikan aku tameng untuk kesalahannya dan memanfaatkan kebaikanku.
Masalah pertama, dia pacaran dengan laki-laki yang tidak aku setujui dikarenakan sesuatu hal. Tapi dia gak peduli dengan kekhawatiranku padanya. Malah memeruskan hubungan. Sampai suatu hari, dia bilang kalau dia hamil dan ibu nya menemukan tespeck dikamar dia. Dia dengan lugunya bilang kalau itu tespeck kepunyaanku. Maka jelaslah ibunya marah padaku, dan melarang kami berteman. Oke ga masalah lah, toh kami bisa tetap berteman.
Lalu, saat kehamilannya makin membesar, dia menikah. Aku yakin, ibunya pasti lebih menyalahkanku karna bergaul denganku jadi anaknya ikut-ikutan "nakal".
Menikahlah mreka dengan tidak mengundangku dikarenakan suami temanku tidak menginginkan aku hadir. Maklum, aku yang paling ngebet melarang temanku itu hubungan dengan itu cwo.
Oke, slama 4tahun kami kehilangan kontak. Dan tiba2 suatu hari aku memimpikannya, aku mencarinya sampai dapat no tlp dan pin bbm nya. Kami bbm an, dia cuehat sgalanya, kalau suaminya BRENGSEX dari awal menikah dan mreka akan bercerai. Dan dia menyesal sudah tidak mendengarkanku. AKhirnya kami bersahabat lagi.
Dimasa saat menunggu perceraiannya, dia punya pacar lagi.
Suatu hari dia minta antar aku mwnemui mantan suaminya untuk membicarakan sesuatu. Aku menyetujuinya. Tiba-tiba dia bilang kalau pacarnya marah dan melarang dia berteman denganku. Spertinya, cwo nya menyangka kalau aku yang menyuruh dia menemui mantan suaminya. Lalu temanku menyalahkan ku. Dia bilang "ada apa dengan persahabatan kita?" Aku cuma ketawa dan ga mau mengingatkan dia akan kesalahan-kesalahannya yang membuat hubungan persahabatan kami menjadi aneh.
Lalu aku bilang padanya, "Oke cukup. Silahkan kamu pilih lagi cwo mu untuk ke dua kalinya dibanding kenal denganku. Tapi ingat, kalau kamu disakiti, jangan mencariku, jangan cerita padaku. Sekalipun kamu tidak boleh mencariku."
Soalnya selama kami kenal dan berteman, dia selalu cirhat sgalanya padaku. Sampai tengah malampun kalau dia lagi galau dia ga segan2 mengganggu tidur nyenyakku dan aku harus ikuti apa mau dia. Dan dengan kebaikanku, aku ikuti apa yang dia mau. Mungkin itu salahku. Selalu baik padanya. Dan membiarkan aku buruk dimata orang2 sekelilingnya demi agar dia tidak disalahkan oleh mereka.
Sekarang kami "putus" lagi. Dia benar2 mwmilih pacarnya lagi. Hahhahaaa... Dengan alasan ibunya pun tidak menyukaiku. Sekarang2 aku tau, kalau dia spertinya menjadikan aku tameng dan menjelek2anku agar dia bahagia sendiri krn tdk disalhkan krn klakuan jeleknya.
Aku bingung, dan benar2 sakit.
Sekarang. Apa yang harus aku lakukan? Aku benar2 bingung. Dan kesal. Inginnya aku melabraknya dan mengingatkan smua kesalahannya. Tapi aku kasian padanya. Aku bingung.
Masalahnya adalah, aku heran kenapa dia selalu menjadikan aku tameng untuk kesalahannya dan memanfaatkan kebaikanku.
Masalah pertama, dia pacaran dengan laki-laki yang tidak aku setujui dikarenakan sesuatu hal. Tapi dia gak peduli dengan kekhawatiranku padanya. Malah memeruskan hubungan. Sampai suatu hari, dia bilang kalau dia hamil dan ibu nya menemukan tespeck dikamar dia. Dia dengan lugunya bilang kalau itu tespeck kepunyaanku. Maka jelaslah ibunya marah padaku, dan melarang kami berteman. Oke ga masalah lah, toh kami bisa tetap berteman.
Lalu, saat kehamilannya makin membesar, dia menikah. Aku yakin, ibunya pasti lebih menyalahkanku karna bergaul denganku jadi anaknya ikut-ikutan "nakal".
Menikahlah mreka dengan tidak mengundangku dikarenakan suami temanku tidak menginginkan aku hadir. Maklum, aku yang paling ngebet melarang temanku itu hubungan dengan itu cwo.
Oke, slama 4tahun kami kehilangan kontak. Dan tiba2 suatu hari aku memimpikannya, aku mencarinya sampai dapat no tlp dan pin bbm nya. Kami bbm an, dia cuehat sgalanya, kalau suaminya BRENGSEX dari awal menikah dan mreka akan bercerai. Dan dia menyesal sudah tidak mendengarkanku. AKhirnya kami bersahabat lagi.
Dimasa saat menunggu perceraiannya, dia punya pacar lagi.
Suatu hari dia minta antar aku mwnemui mantan suaminya untuk membicarakan sesuatu. Aku menyetujuinya. Tiba-tiba dia bilang kalau pacarnya marah dan melarang dia berteman denganku. Spertinya, cwo nya menyangka kalau aku yang menyuruh dia menemui mantan suaminya. Lalu temanku menyalahkan ku. Dia bilang "ada apa dengan persahabatan kita?" Aku cuma ketawa dan ga mau mengingatkan dia akan kesalahan-kesalahannya yang membuat hubungan persahabatan kami menjadi aneh.
Lalu aku bilang padanya, "Oke cukup. Silahkan kamu pilih lagi cwo mu untuk ke dua kalinya dibanding kenal denganku. Tapi ingat, kalau kamu disakiti, jangan mencariku, jangan cerita padaku. Sekalipun kamu tidak boleh mencariku."
Soalnya selama kami kenal dan berteman, dia selalu cirhat sgalanya padaku. Sampai tengah malampun kalau dia lagi galau dia ga segan2 mengganggu tidur nyenyakku dan aku harus ikuti apa mau dia. Dan dengan kebaikanku, aku ikuti apa yang dia mau. Mungkin itu salahku. Selalu baik padanya. Dan membiarkan aku buruk dimata orang2 sekelilingnya demi agar dia tidak disalahkan oleh mereka.
Sekarang kami "putus" lagi. Dia benar2 mwmilih pacarnya lagi. Hahhahaaa... Dengan alasan ibunya pun tidak menyukaiku. Sekarang2 aku tau, kalau dia spertinya menjadikan aku tameng dan menjelek2anku agar dia bahagia sendiri krn tdk disalhkan krn klakuan jeleknya.
Aku bingung, dan benar2 sakit.
Sekarang. Apa yang harus aku lakukan? Aku benar2 bingung. Dan kesal. Inginnya aku melabraknya dan mengingatkan smua kesalahannya. Tapi aku kasian padanya. Aku bingung.