Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Danar dan Mbak - Mbak Stw Berbadan Montok

LANJUTAN !!!!

Gw yang pertama dulu memancing ke arah yang menjurus keporno-pornoan, ternyata di samber pancingannya dengan pernyataan. “ tempe saya. “

G : “ Hah tempeee mba . ? “ Gw bertanya dengan ribuan kekagetan.
P : “ iya mas tempe saya, gara - gara suami ku jarang dirumah tempe ku jadi kering. Biasanya klo ada suami, suka benget dia sama tempe aku. Katanya tempe ku gemuk. “ Jawabnya santai sambil sedikit menggeol - geol pinggangnya.

Astagaaaaaa…… Gilaaaa nih mbak - mbak. Gw yang merasa dapat lampu ijo gak mau kalah.

G : “ ahhhh masa. Gak percaya saya klo tempe mba gemuk. “ seloroh gw sekenanya. Berharap ada operan balik yang indah.
Sambil berbalik badan dan membawa nampan berisi soto dia berjalan kearah gw dan menyimpan mangkoknya persis di meja gw jarak antara gw dan dia hanya 30 cm. Aroma nya khas, wangi dan bikin konak. Dia bilang :

P : “ Mas bener mau lihat tempe gemuk saya ? ya udh tunggu ya saya siapin dulu, tapi ingat ya harus dihabiskan. “ ucapnya sambil melirik kw gw dan senyum menggoda dan berjalan menuju arah tirai belakang warung.
G : ( melongooo )
Sebelum membuka tirai dia berbalik.

P : “oia mas mau minum apa ? air putih? Teh ? atau susu ? “ dengan binal dia bertanya sambil menegakkan punggungnya. Toket gede 38C nya semakin terlihat menyembul. Gw bingung mau jawab apa. Antara gw terusin permainan dia, atau gw samperin dia untuk langsung terkam aja. Toh udah ada kode - kode alam melalui tempe dan susu.
G : “ Mba saya mau teh aja, jangan terlalu manis dan panas ya. Nanti kalau udah makan dan ngerasain tempe nya mba. Saya baru kepikiran buat nyusu. “ jawab gw terkesan jual mahal. Walau kepala bawah ngaceng harus tetep stay cool.
P : “ Siappp mas.” Sambil tersenyum genit dia masuk ke belakang warung untuk buat minuman pesanan aku.

Gw hanya hanya diam menahan konak melihat kelakuan mba nya.

Mba Maya masuk ke dalam warungnya untuk menyiapkan teh Danar. Dia merasakan ada getaran aneh saat bicara ke arah menjurus seksual dengan pembelinya. Mba Maya bingung dengan apa yang dirasa. Dia tidak terbiasa untuk berbicara atau bercanda seperti itu kepada laki - laki lain selain suaminya, dia merasa kagok. Tapi disisi lain Mba Maya merasa ada getaran nikmat yang dia rasakan dan dia menikmati pembicaraan tadi.

Sambil membuat teh, Mba Maya bergumam dalam hati. “ Duhhhh tadi aku ngomong apa sih. Kok bisa - bisanya begitu. Kenapa tiba - tiba aku bisa bicara mesum kayak tadi. Ahhh aku malu. “ Sesal Mba Maya dalam hati.

“ Tapi kok aneh ya. Aku kayak deg - degan dan penasaran sama pembicaraan begitu. Apa karena aku udah lama gak ketemu sama Mas Urip suamiku. Aduuuuuuhhhhhh, Mas Urip, kapan kamu pulang. Istri mu takut jadi bandel mas. Pulang mas…. “ Lanjut Mba Maya Dalam hati. Tanpa sadar dia tangan kiri nya pindah ke payudara kirinya. Mba Maya usap - usap payudaranya sendiri dan menikmatinya.

“ arrghhhhh….” lirih mba maya.
Lama kelamaan usapan itu berubah menjadi remasan tangan kiri di payudaranya. Mba Maya larut dalam lamunannya. “ hhhhmmmmm….. Arggghhhh mas urip, pulang.. Aku mau kamu entot mas. “ suara Mba maya lirih di tengah derasnya hujan. Dia tak sadar kalau kenikmatan yang sedang dirasakan karena rangsangan dirinya sendiri sampai harus keluar suara dari mulutnya walau kecil dan bahkan kata - katanya pun sudah tidak terkontrol.

Tangan kanannya yang sedari tadi meremas payudara kirinyan dari luar baju, saat ini sudah mulai masuk ke dalam bajunya lewat bagian bawah. Dia memilin putingnya yang sudah mulai mengeras dalam keadaan tetap BH masih terpasang.
“ Ahhhhhhh mas urippppp, kenyot tete aku mas. Yang kenceng mas urip. Terus mas sedot pentil akuuuu… eeehhhmmmmmm…” Mba Maya sudah diluar kesadarannya. Imajinasi nya semakin liar, Dia membanyangkan suaminya sedang melumay pentil toketnya.
“Ohhhhhh… terusss mas. Mainin pentil aku mas. Grepe tete aku massss, iya begitu mas “ Desahan Mbak Maya semakin kencang. Dia kembali meraba toketnya namun saat ini dia sudah meraba kedua toketnya dengan kedua tangannya. Dia sudah tidak peduli dengan teh yang ingin dibuatkan untuk Danar pembelinya. Saat ini dia hanya fokus membayangkan seseorang yang dia imajinasikan itu tangan suaminya sedang menjamah toket 38C nya.

Danar yang sedang menyantap soto buatan Mba Maya terdiam. Dia mendengar ada suara aneh dari dalam warung soto ini.

“ arrrhhhhh mas uripppp, enak mas. Cubit pentil akuu mas… ehhhmmmm…” lirih mba maya yang terdengar sampai ke tempat danar duduk.

Danar yang penasaran dengan sumber suara coba untuk berdiri dan mendekat ke hordeng pembatas antara area makan dengan area belakang warung. Dia coba mengintip apa yang terjadi di belakang. Setelah dia buka sedikit hordeng, alangkah kaget bukan main. Danar melihat seorang wanita cantik dan seksi dengan balutan jilbab , kaos yang sudah tebuka sampai ke atas toket dan celana legging sedang meremas payudaranya sendiri. Danar yang masih terkejut dengan apa yang dilihat terus menikmati pemandangan sensual yang dilihat. Secara naluriah, kontolnya mulai menegang.

“ Gilaaaa nih mba2, baru gw ajak bercanda sedikit aja udah sange.” sambut Danar dalam hati. Ia berpikir punya peluang untuk berbuat lebih jauh. Danar berpikir, apakah dia masuk untuk membantu menuntaskan nafsunya dengan Mba Maya atau kembali ke tempat duduk untuk menyantap soto yang belum habis, sambil menunggu Penjual seksi itu menyelesaikan nafsunya.

Danar melangkah keluar untuk melihat keadaan sekitar. Hujan masih sangat deras dan jarang sekali orang maupun kendaraan yang melintas di area warung soto ini. Sementara kios - kios di sebelah warung semua tertutup. Lalu dia kembali ke hordeng pembatas dan melangkah masuk pelan - pelan berusaha langkahnya tidak terdengar. Dia berhenti tepat di belakang seorang penjual soto cantik yang sedang merasakan nikmatnya jamahan toketnya sendiri, jaraknya kurang dari 1 meter dan Danar bisa mencium aroma tubuh dari Mbak Maya.

“ arrrrgggghhhh terusssss Mas, grepee toket aku massss. Pentil kiri ku mas dipilinnn. Jangan berhenti mas. “ Suara itu yang terdengar pelan keluar dari mulut Mbak Maya. Danar sudah habis akal melihat aksi gila cewek didepannya. Dia tidak peduli lagi apa akibat kalau dia berbuat kurang ajar ke penjual soto ini. Yang ada dipikirannya, bagaimana dia bisa membantu menuntaskan nafsu mbak maya dan pastinya Danar pun ingin mencicipi tubuh molek cewek yang baru ditemui nya kurang dari 15 menit yang lalu.

Dengan tiba - tiba Danar memeluk Mbak Maya dari belakang. Dia peluk tubuh Mbak Maya yang hanya tingginya tidak jauh berbeda dengan Danar, sehingga kontolnya yang sudah menegang tepat di pantat semok Mbak Maya. Sementara tangan kanannya membekap mulut mbak maya dan tangan kirinya berada persis toket. Danar berhasil mengunci tubuh penjual soto cantik itu.
“Arrggghhhh.. Tolongggg….. Lepasinnnn….” kata - kata yang keluar dari mulut Mbak Maya, namun tidak terdengar dengan jelas karena bekapan tangan danar di mulutnya. Tubuh Mbak Maya meronta sekuat - kuatnya. Namun karena kuncian danar begitu kuat, gak banyak yang bisa diperbuat oleh Mbak Maya untuk lepas dari kuncian tersebut.

“Mbaaaakkk, Diaaamm jangan teriak - teriak. Saya tau Mbak lagi sangeeee kan. Aku denger dan liat langsung apa yang Mbak sedang lakukan. “ Sambut Danar ke Mbak Maya. Mbak Maya yang sudah mulai melemas karena rontaannya terasa sia - sia, mulai mengendurkan tenaganya. Dia lelah karena sadar usahanya untuk lepas dari kuncian laki - laki yang ada di belakangnya tidak membuahkan hasil.

Mengetahui sosok perempuan seksi mangsanya mulai mengendurkan perlawanan, danar mulai meraba toket Mba Maya. Tangan kirinya mulai meraba payudara montok penjual soto itu. Grepeannya sangat lembut di toket kiri mbak maya sehingga membuat stimulasi yang sangat nikmat kepada yang punya toket. “aarghhhhmmmmmm……Le$%#%&^%#sin..” hanya rintihan gak jelas yang keluar dari mulut Mbak Maya merasakan rabaan di toketnya oleh danar. Dia sebenarnya menikmati rangsangan yang diberikan, tapi dia tidak langsung mengikhlaskan toketnya dijamah laki - laki lain selain suaminya.

Sementara tangan Danar sengat lihai, dia tidak hanya grepe toket kirinya Mbak Maya, dengan sigapnya dia menaikan BH Mbak Maya keatas toketnya dan pindah untuk grepe tangan kanan. “Hhhmmmmmm…… ohhhhhhhh…” lirih mbak maya merasakan hebatnya tangan danar meraba toket kanannya. Efek dari rabaan toket yang dilakukan danar, membuat pentil Mbak Maya berubah bentuk. Dari yang sebelumnya kecil, mengembang lebih besar. Danar yang sudah paham efek dari rangsangannya berhasil mencoba untuk memilin pentil kanan dan kiri mbak maya secara bergantian.

“Mbakkk gmna , enakkk?? Masih mau berontak mbak.. Hah ? jawab mbak…” Pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Danar, jelas ini hanya sebuah pancingan untuk lawannya menyatakan menyerah dan menyatakan kalah dan mau mengikuti semua kemauan Danar. Mba Maya diam tidak menjawab, karena dia masih belum menyerah dan mengakui dirinya menikmati permainan biadab dari Danar. Mendapati mangsanya tidak merespon pertanyaannya, danar dengan keras menarik pentil kirinya Mba Mya hingga Mba Maya terkejut dan terik. “ arrrrrrgghhhhhh%$#$%$$....” teriakan tak terdengar keluar dari mulut Mbak maya namun terhalang tangan Danar.

“ eeittsss Mba, kenapaaa???? Kenapa teriakkkk… enakk ya pentilnya aku cubit ? “ Danar mempermainkan emosi dari Mbak Maya. Dengan bersamaan sambil Danar terus merangsang toket Mbak Maya, dia pun menggesek gesekan kontolnya yang masih menggunakan celana ke pantat mbak Maya. Mbak Maya merasa ada double rangsangan di toket dan di pantatnya. Dia merasa ada kenikmatan lain di area bawah tubuhnya yang sedang di eksplorasi oleh Danar.

“ Ahhhhh bajingan ini berhasil bikin aku semakin sange. Dia tau titik rangsangan toketku dan aku bisa merasakan kontolnya yang keras sekarang digesekan ke pantatku… Maafkan aku Mas Urip, tapi ini benar - benar nikmat. Salah kamu sendiri jarang untuk nakalin aku. Jadi aku dinakalin orang lain Mas. “ begitulah gejolak dalam hati Mbak Maya mendapatkan serangan seksual yang sporadis dari Danar.

Tangan danar coba berpindah dari kedua toketnya Mbak Maya. Dia berpindah mengusap perut Mbak Maya yang sudah terbuka karena baju dan BH nya sudah naik sampai ketas toket. Dia usap2 perut dan udel Mbak Maya dengan lembut. Sentuhannya membuat Mbak Maya kegelian nikmat. “ auuuuhhhhh…..” rancau Mbak Ana. Danar menempelkan hidungnya ke leher Mbak Maya yang masih menggunakan Jilbab, dia menghirup aroma tubuh Mbak Maya yang sangat menggoda dan mencari celah leher yang sedikit terbuka karena posisi Mbak Maya yang gak mau diem mendapat serangan bertubi - tubi dari Danar. Ada celah sedikit di lehernya Mbak Maya lalu dia jilat area itu dan membuat Mbak Maya terkejut untuk yang kesekian kalinya. Area leher itu salah satu area sensitif di tubuh Mbak Maya dan berhasil dijamah oleh Danar. Jilatan dan sedikit kenyotan di area leher membuat Mbak Maya semakin menggeliat gak karuan menahan nikmat. Sedangkan di bagian pantat, Danar terus menggesek2 Kontol berbalut celananya di belahan pantat Mbak Maya yang menggunakan legging tipis. Bentuk kontol yang sangat bisa dirasakan Mbak Maya, dan menambah sensasi kenikmatan.

Tangan Danar kembali eksplorasi tubuh Mbak Maya, bergeser ke area bawah perut. Yaaaa dia mengincar selangkangan penjual soto itu. Tangan kanan masih membekap mulut Mbak Maya walau sudah tidak ada teriakan. Hanya ada rintihan kecil tanda rangsangan nya berhasil, namun dia belum berani melepas khawatir mangsanya melakukan teriakan yang membuat semua skenario serangan seksual Danar buyar. Tangan kiri danar sudah sampai ke area selangkangan Mba Maya dan danar sangat terkejut. Legging tipis yang dipakai terasa lembab, berarti lendir memek Mbak Maya sudah keluar sangat banyak. Dia terus meraba memek Mbak Maya dari luar legging dengan cara mengusap area memek dari bawah sampai ke arah itil Mbak Maya dan stimulasi itu dilakukan dengan bertempo dan membuat Mbak Maya semakin melayang.

Danar 100% yakin, mangsanya benar2 sudah jinak. Tidak ada teriakan di mulutnya dan dia hanya mendengar desahan yang sangat intens. JIlatan dan kenyotan di leher, usapan di area luar memek dan gesekan pantat membuat Korbannya kewalahan.

“ Mbaaaa enak ya. Ini memek mu banjirrr sampai keluar celana. Aku gak bisa ngebayangin memek mu pasti basah. Kamu menikmati mba. ? “ Pertanyaan konyol kembali keluar dari mulut Danar. Bersamaan dengan pertanyaan tadi, Usapan di selangkangan Mbak Maya berubah. Dari sebelumnya usapan dari area bawah menuju itil dan dilakukan secara bertempo. Diubah menjadi pijatan area itil ke kanan dan ke kiri dengan tempo lumayan cepat. Rangsangan ini membuat Mbak Maya benar - benar tidak bisa menahan birahi yang sudah hampir memuncak. “ ooouuu&^%$%^&hhhh…….*^%$asss, enn$#%#aaaakkk… kamuu^%^% Apaa%$%#kann itill%%$lllku….” kalimat yang tidak jelas keluar dari mulut Mbak Maya. FIXED dia menyerah.

Danar paham situasi ini, pengalamannya sudah cukup untuk mengetahui wanita yang sedang dia jamah akan menuju puncak. Dia percepat gerakannya ke kanan dan kekiri di itil si korban sampai membuat tubuh Mbak Maya mulai setengah menunduk dengan kedua tangan ada diatas meja. Kakinya pun melebar perlahan seakan memberi jalan untuk Danar bisa menyelesaikan tugas mulianya dengan cepat dan benar.

Danar melepas dekapan mulut Mbak Maya dan tangan kana nya sekarang grepe toket Mbak Maya. Dia berani melakukan hal tersebut karena dia yakin, Mbak Maya sudah menyerahkan tubuhnya dan bahkan meminta untuk diantarkan ke puncak kenikmatan.

“ Enakkk Mbaaa? Hah ??? “ Tanya Danar
Mba Maya diam, dia bisa saja teriak karena mulutnya sudah tidak dibekap. Tapi kenikmatan yang sedang dirasakan membuatnya memilih untuk diam dan menikmati semua rangsangan yang diberikan.
“ Jawabbbb Mbakkkk.. Enakkkk itilnya aku acak2 gini ? enakkk pentilnya aku plintir begini hah ? “ pertanyaan kembali keluar dari mulut danar, namun Mbak Maya terdiam. Tidak digubris 2 kali pertanyaan yang diberikan, Danar mengeluarkan aksi lanjutan. Dia plintir puting kanan Mbak Maya dan Dia mengacak - ngacak itil mbak maya secara tidak memutar dengan sangat cepat.

“ auuuuhhhh masssss, ampun massss… enakkkkk. Terussss mas yang cepat massss.. Aku mau sampai mas… cepat massss. Tolongggggg aku mau sampai…… oohhhhhhhh….hhhmmm……auhhhhhh .. acak - acak memek aku.. Tolong mas..” Kalimat yang benar - benar pertanda bendera putih sudah berkibar. Mbak Maya takluk. Mendengar kalimat itu, Danar semakin bersemangat mercepat gerakan acak - acak itil mbak maya dan grepean toketnya semakin bertenaga.

“ massssss…akuuuuuu……akuuuuuuu.. Terusssssss. AKUUUUUUU SAMPAAAAAAAAAIIIIIIIIII !!!!!!!!!!!!.” teriak Mbak Maya diiringi dengan tubuh yang begetar hebat tanda klimaks yang tiba. Tubuhnya melemah seolah ingin rubuh ke meja yang penuh dengan alat - alat dapur dan memasak namun ditahan oleh Danar. Nafasnya terengah - engah setelah 15 menit di bombardir rangsangan seksual oleh pembeli sotonya. Posisinya Mbak Maya saat ini menungging memegang meja dengan tubuh yang masih kadang - kadang bergetar merasakan aliran - aliran sisa klimaksnya.

“ Gilaaaaa kamuuu Mas.. Bisa - bisa buat aku begini. Lemas aku mas…” statement pertama yang keluar paska klimaks. Hardikan halus tapi lebih kepada pujian karena laki - laki pembeli sotonya berhasil membuat dia banjir.

“ Enakkk ya Mba.? Lemas. Hahaha “ Danar merespon tanda kemenangan. Dia sadar sebentar lagi kontolnya yang tegang akan masuk ke Tempe gemuk Mbak Maya. Hanya tinggal menunggu waktu yang Pas.

Danar measih menempelkan kontolnya di legging mbak Maya, sambil terus bergerak menggesek2 dan tangan yang masih memaikan pentil Mbak Maya. Mulutnya mendekat ke arah kuping Mbak Maya dan dia berkat. “ Aneh ya Mbak, aku udh buat kamu banjir sampai lemas, tapi aku belum tau nama mu Mbak. Boleh aku tau nama mu ? dan Boleh aku lanjutkan untuk merasakan tempe mu ? Pertanyaan konyol kesekian kali yang keluar dari mulut Danar.

Sambil terengah - engah mengatur nafas, “ Namaku Maya… Dan aku akan membalas apa yang sudah kamu lakukan ke aku. “ kembali, kalimat ambigu yang keluar dari mulut Mbak maya, “ MEMBALAS.”


Bersambung… Buat yang menunggu pembalasan dari MBak Maya, ditunggu ya. :)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd