"Oke semua standby di posisi. Kita siap buat opening ya," kataku di HT mengomando semua crewku.
.
"Bentar koh, ini dancernya blm siap kostumnya macet satu," lapor Benny yang saat itu bertugas sebagai talent manager. Acara harus segera dimulai, pikirku. Tanpa pikir panjang, aku langsung bergegas menuju backstage dan masuk ke ruang transit para dancer.
.
Dan tanpa ba bi bu, pintu kubuka dan sialnya (atau untungnya?) ada 1 dancer yang sedang menurunkan kembennya karena macet. Deg! Ok, anggep aku ga liat. Dan mengatasi kekagetanku, gw langsung nyerocos, "Cik ayok kita harus mulai ni, masi lama itu kostum anaknya?" Dan tanpa menunggu jawaban cik Valent, owner dari Venus dancer, gw langsung melengos keluar.
.
Dan singkat cerita acara berlangsung dengan baik, dan dengan berbagai cara gw mencoba mencari kontak 'si dancer imut berkostum macet ini'. Jessica, itulah nama yang akhirnya aku dapet setelah ngajak ngelobi sang manajer di belakang panggung. Nama sudah di tangan, pin bbmpun sdh di tangan.
.
Esoknya, aku beranikan diri untuk mulai hubungin Jessica. "Jessica venus dancer?","Iya sapa ni?","Oh, aku Steve, owner Glam EO yg kemarin kerja bareng.","Oh ko steve, halo ko, knp ya"
.
Singkat cerita, akh berbasa basi dengan meminta maaf kemarin masuk tanpa ijin dan melihat hal yang seharusnya tidak gw liat. Dan dari situ obrolanku dengan Jessica semakin akrab. Dari obrolan basa basi busuk ga jelas, gosip dunia entertain, bahkan sampe persoalan pribadi.
.
Semakin hari kami semakin akrab, saat dia ga ada job dia ikut kerja sebagai crew di EOku, saat aku ga ada job, aku sering nemenin dia ngejob di Venus dancer. Senyum dan gerakan lincahnya selalu berhasil membuatku senyum2 bego sendiri dan aku mikir,"I'm falling for her". Sampai satu waktu, job kami selesai lebih awal, dan aku ngajak dia nonton midnight. Aku memilih satu film yg sbnrnya bagus, tapi udah cukup lama ada di bioskop. Dan alhasil studio itu seperti milik kami berdua.
.
Di situ, aku beraniin diri buat pegang tangannya, dan aku bisikin pelan, "Me (panggilan sayang org tionghoa kalo pacaran), koko sayang km.. km mau jadi pacarku?". Dia melihatku selama beberapa saat. Ga ngomong apapun dan lama2 gw jd awkward jg. Saat aku mau buka mulut lg buat memecah keheningan ini, dia pegang pipiku dan mengecup pelan bibirku. That moment of silence makes me fly so damn high ! Saat dia sdh nglepas kecupannya, gantian aku yang meraih pipinya dan mengecup bibirnya. Gelap, dingin, sepi adalah satu kombinasi yang luar biasa yang membuat kami semakin hanyut, memagut bibir dan memainkan lidah satu sama lain.
.
Tanganku mulai turun, ke leher, dan berhenti persis di atas dadanya. Sejenak kulepas ciumanku, dan kupandang dia. Seakan mengerti isi kepalaku, dia mengangguk pelan sambil tersenyum simpul. Damn, she's cute ! Kukecup lagi bibirnya, dan kali ini tanganku mulai menjamah dadanya dan kuremas pelan. Perlahan tanganku turun dan memasukkan tanganku ke dalam tanktopnya yang hanya tertutup jaket. Aku raba pelan perutnya dan akhirnya jariku menemukan puting mungil milik Jessica.
.
"Emhh ko.." desah Jessica tidak tertahankan meskipun masih dengan berbisik. Setelah kurasa cukup bermain dengan putingnya, kusingkapkan tanktop Jessica dan kubuka bra kait depan yang dipakainya malam itu. Sejenak kulihat matanya, sayu, berat karena terhanyut entah oleh cinta atau nafsu yang memuncak.
.
Dan akhirnya sekali lagi kulihat pemandangan yang sama dimana awal aku berjumpa dengannya. Dengan segera, kuarahkan lidahku ke ujung putingnya dan dia mendesah dan meremas pelan rambutku. Kuhisap dan kumainkan lidahku di ujung putingnya perlahan. Terkadang kugigit kecil puting imut ini dan tangankupun tak tinggal diam. Kuarahkan tanganku ke pahanya, perlahan kubuka pahanya dan tidak ada perlawanan dari dia. Kumasukkan tanganku pelan ke balik celana dalamnya. Dan yap ! Persis seperti dugaanku, basah dan bersih tanpa bulu.
.
Selagi lidahku asik memainkan putingnya, tanganku mulai membelai pelan klitorisnya. "Emhhh koo, gelii.. meme sayang koko.. emhhh emhhh.. ", "enak sayang?" "He em.. ahhh.. yg dibawah enak bgt koo.".
.
Seiring dengan semakin cepatnya jari dan lidahku bermain, semakin berat pula nafas Jessica dan tubuhnya yang mungil bergerak ga menentu. Sampai di satu titik dia berbisik ,"Koo.. mau pipisss.. ahhh emmhhh. Ahhh koo.. emhhh ahhh koo.. pipiss... emhhh ahhh." Dan tubuhnyapun melengkung menahan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dan setelah gelombang orgasme itu reda, dia terengah2 tak bertenaga. Kukecup pelan bibirnya sambil kubantu ia merapikan pakaiannya kembali.
.
Sepanjang sisa film ini menjadi tidak terlalu menarik, karena pandangan mataku hanya fokus melihat kesampingku dan mengagumi betapa cantiknya Jessica.
.
Dan itulah awal kisahku dengan Jessica. Si dancer imut dengan kostum macet yang membuatku jatuh cinta.
.
Will be continue kalo pada suka. Sori berantakan masi newbie suhu.
.
"Bentar koh, ini dancernya blm siap kostumnya macet satu," lapor Benny yang saat itu bertugas sebagai talent manager. Acara harus segera dimulai, pikirku. Tanpa pikir panjang, aku langsung bergegas menuju backstage dan masuk ke ruang transit para dancer.
.
Dan tanpa ba bi bu, pintu kubuka dan sialnya (atau untungnya?) ada 1 dancer yang sedang menurunkan kembennya karena macet. Deg! Ok, anggep aku ga liat. Dan mengatasi kekagetanku, gw langsung nyerocos, "Cik ayok kita harus mulai ni, masi lama itu kostum anaknya?" Dan tanpa menunggu jawaban cik Valent, owner dari Venus dancer, gw langsung melengos keluar.
.
Dan singkat cerita acara berlangsung dengan baik, dan dengan berbagai cara gw mencoba mencari kontak 'si dancer imut berkostum macet ini'. Jessica, itulah nama yang akhirnya aku dapet setelah ngajak ngelobi sang manajer di belakang panggung. Nama sudah di tangan, pin bbmpun sdh di tangan.
.
Esoknya, aku beranikan diri untuk mulai hubungin Jessica. "Jessica venus dancer?","Iya sapa ni?","Oh, aku Steve, owner Glam EO yg kemarin kerja bareng.","Oh ko steve, halo ko, knp ya"
.
Singkat cerita, akh berbasa basi dengan meminta maaf kemarin masuk tanpa ijin dan melihat hal yang seharusnya tidak gw liat. Dan dari situ obrolanku dengan Jessica semakin akrab. Dari obrolan basa basi busuk ga jelas, gosip dunia entertain, bahkan sampe persoalan pribadi.
.
Semakin hari kami semakin akrab, saat dia ga ada job dia ikut kerja sebagai crew di EOku, saat aku ga ada job, aku sering nemenin dia ngejob di Venus dancer. Senyum dan gerakan lincahnya selalu berhasil membuatku senyum2 bego sendiri dan aku mikir,"I'm falling for her". Sampai satu waktu, job kami selesai lebih awal, dan aku ngajak dia nonton midnight. Aku memilih satu film yg sbnrnya bagus, tapi udah cukup lama ada di bioskop. Dan alhasil studio itu seperti milik kami berdua.
.
Di situ, aku beraniin diri buat pegang tangannya, dan aku bisikin pelan, "Me (panggilan sayang org tionghoa kalo pacaran), koko sayang km.. km mau jadi pacarku?". Dia melihatku selama beberapa saat. Ga ngomong apapun dan lama2 gw jd awkward jg. Saat aku mau buka mulut lg buat memecah keheningan ini, dia pegang pipiku dan mengecup pelan bibirku. That moment of silence makes me fly so damn high ! Saat dia sdh nglepas kecupannya, gantian aku yang meraih pipinya dan mengecup bibirnya. Gelap, dingin, sepi adalah satu kombinasi yang luar biasa yang membuat kami semakin hanyut, memagut bibir dan memainkan lidah satu sama lain.
.
Tanganku mulai turun, ke leher, dan berhenti persis di atas dadanya. Sejenak kulepas ciumanku, dan kupandang dia. Seakan mengerti isi kepalaku, dia mengangguk pelan sambil tersenyum simpul. Damn, she's cute ! Kukecup lagi bibirnya, dan kali ini tanganku mulai menjamah dadanya dan kuremas pelan. Perlahan tanganku turun dan memasukkan tanganku ke dalam tanktopnya yang hanya tertutup jaket. Aku raba pelan perutnya dan akhirnya jariku menemukan puting mungil milik Jessica.
.
"Emhh ko.." desah Jessica tidak tertahankan meskipun masih dengan berbisik. Setelah kurasa cukup bermain dengan putingnya, kusingkapkan tanktop Jessica dan kubuka bra kait depan yang dipakainya malam itu. Sejenak kulihat matanya, sayu, berat karena terhanyut entah oleh cinta atau nafsu yang memuncak.
.
Dan akhirnya sekali lagi kulihat pemandangan yang sama dimana awal aku berjumpa dengannya. Dengan segera, kuarahkan lidahku ke ujung putingnya dan dia mendesah dan meremas pelan rambutku. Kuhisap dan kumainkan lidahku di ujung putingnya perlahan. Terkadang kugigit kecil puting imut ini dan tangankupun tak tinggal diam. Kuarahkan tanganku ke pahanya, perlahan kubuka pahanya dan tidak ada perlawanan dari dia. Kumasukkan tanganku pelan ke balik celana dalamnya. Dan yap ! Persis seperti dugaanku, basah dan bersih tanpa bulu.
.
Selagi lidahku asik memainkan putingnya, tanganku mulai membelai pelan klitorisnya. "Emhhh koo, gelii.. meme sayang koko.. emhhh emhhh.. ", "enak sayang?" "He em.. ahhh.. yg dibawah enak bgt koo.".
.
Seiring dengan semakin cepatnya jari dan lidahku bermain, semakin berat pula nafas Jessica dan tubuhnya yang mungil bergerak ga menentu. Sampai di satu titik dia berbisik ,"Koo.. mau pipisss.. ahhh emmhhh. Ahhh koo.. emhhh ahhh koo.. pipiss... emhhh ahhh." Dan tubuhnyapun melengkung menahan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dan setelah gelombang orgasme itu reda, dia terengah2 tak bertenaga. Kukecup pelan bibirnya sambil kubantu ia merapikan pakaiannya kembali.
.
Sepanjang sisa film ini menjadi tidak terlalu menarik, karena pandangan mataku hanya fokus melihat kesampingku dan mengagumi betapa cantiknya Jessica.
.
Dan itulah awal kisahku dengan Jessica. Si dancer imut dengan kostum macet yang membuatku jatuh cinta.
.
Will be continue kalo pada suka. Sori berantakan masi newbie suhu.