Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Decision of Heart (No SARA)

Part 50 : Singapura

Pov Marisa

Mula mula disentuhnya kepala kontol mas Bram yang masih lembek masih tertidur tapi kepala kontolnya sudah seperti bak jamur walau masih lembek dengan takut takut aku menjemah batang penis mas Bram dan aku gerakan ke atas ke bawah menurut alur dalam genggaman tangan Marisa ternyata penis mas Bram semakin lama semakin mekar di tangan Marisa

“Mas udah Bengkak” kataku sambil tersenyum dan tanganku merabai kebawah menyentuk testis mas Bram yang besar berisi 2 butatan dan kenyal leguan Bram mulai terdengar

“Diikk” kata mas Bram sambil membelai kepala aku dengan kasih sayang dan mata mereka saling bertatapan dan saling bertukar senyuman dan tanganku masih berada di dekat selakangannya

Diamati sekali lagi kontol mas Bram yang masih di dalam genggaman tanganku dan bertambah besar sepertinya 2 kali dari besar semula didalam genggamanku batang kontol mas Bram dengan kedua tanganku yang berjejer dan masih menyisakan kepala kontol mas Bram yang tambah membesar sekali lagi diamati kepala kontol mas Bram dan aku mulai mendekatkan bibirku ke kepala kontol mas Bram yang membengkak menyerupai jamur dan pertama Marisa mencium bau kas kontol laki laki yang angat di cintainya yang beraroma wangi sabun dibercampur dengan keringat mas Bram yang membuat aku tambah semangat dalam mengamati dan mencentuh kontol mas Bram

“Mas makin membesar nih di genggamanku tidak cukup” kata Marisa sambil tersenyum geli

Kontol mas Bram yang membesar dalam genggaman tanganku sambil mengeluarkan lidah untuk menjilat kepala kontol dan lubang di kepala kontol mas Bram dan aku merasakan lidahku berasa sedikit asin tapi juga ada rasa gurihnya sih enak, kemudian aku mulai menjilati kontol mas Bram yang sudah tegang sempurna bagai tugu monument nasional yang berdiri tegak menantang langit setelah puas menjilati kepala kontol mas Bram dan kini turun juga ke batang penis mas Bram sepertinya aku sedang menjilati es krim kesukaanku jilatan panjang dari pangkal kontol sampai ujungnya dan itu dilakukan secara berulang ulang dan merata tidak ada yang tersisa dan akhirnya di sedot testis Bram masuk ke dalam mulutnya sehingga tertelan hanya satu dan di lepas dengan ditarik nya keluar dari dalam mulutnya sacara bergantian kiri dan kanan semaki membesar batangnya kontol nya dan Bram merasa sensasi yang dapat menggetarkan jiwanya

Mas Bram merasakan sesuatu yang nikmat kalau di terusin mungkin akan juga muncrat sebelum penetrasi kedalam memekku dan mas Bram tidak mau hal itu terjadi mas Bram menginginkan spermanya muncat di dalam memek ku

Diangkatnya tubuhku dan berdiri sejajar dengan mas Bram dan di peluknya, di ciumnya kembali bibirku seakan tidak rela bibirku mengulum kontol mas Bram dengan cara menjilati dari setiap sudut dan sepanjang bibirku dan aku hanya bisa menikati pelukan dan ciuman mas Bram saat ini

Didorong tubuhku duduk di sofa di depan mas Bram membuka selakanganku selebar lebarnya dan secepat kilat mas Bram menyerang memekku yang terbuka lebar pertama kali dicium dan di sedotnya itilku yang sudah mulai membengkah dan membesar

“Aaaaahhhhh mmaaassss Brraaaammm” teriakku manja dan menggema ketika bibir mas Bram menyentuk permukaan belahan memekku dan menyedot kelentitku teriakan ku membahana seantero kamar dan teriakan ku membawa semangat untuk mas Bram segera menjilati memekku dalam posisi aku duduk di sofa dengan kedua kaki terbentang ke kiri dan kekanan dan mas Bram berjongkok di bawah sofa dengan kepala berada di atas memekku dan aku pasrah atas perkaluan mas Bram terhadap diriku

Kemudian mas Bram pun mulai menjilati memekku dengan telaten dan terus menerus sambil menjitati kadang di selingi dengan sedotan ringan di sekitar kelentitku setelah 2 menit berlalu mas Bra menambah merangsangan diriku dengan memasukan dua jari kedalam lubang peranakanku dan menggerakan dengan sangat pelan dan semakin lama semakun cepat

“OOhhhhh mmaasss Brrraaaammm” panggil ku dan mas Bram tidak mersepon panggilanku malah tangan yang satu lagi menyusup ke bawah kaki Marisa dan mulai memainkan puttingku dan aku merintih rintih pelan sambil menikmati rangsangan yang di berikan disaat payudaraku di meremasnya lembut pada bongkaahan payudaraku

Dua tiga menit berlalu aku merasakan ada gelombang yang mendesak dari dalam memekku dan mulai mendesak dan seakan akan ingin segera keluar akupun sempat memperingatkan kepada mas Bram kalau orgasmeku akan segera datang tapi mas Bram yang mendengar seruanku pun segera menaikkan intensitas gerakan tangannya dalam memekku sehingga pada suatu saat aku mulai kejang kedua tangannya berada di atas kepala mas Bram dan memberi tekanan ke bawah seakan memek aku ngak mau lepas dari bibir mas Bram yang ada di atas memekku dan ikutan menekan kebawah dan perutku mulai kejang kejang dan dari memekku keluar cairan cintaku dan dengan sigap mas Bram pun menghabiskan cairan cintaku dan di minumnya dan setelahnya mambersihkan memekku dengan lidah mas Bram

Setelah mas Bram melepas bibirnya dari memekku dan melihat wajahku wanita yang di cintainya menggelepar lepas kepuasan demikinan juga mas Bram tersenyum kepuasan di pagi ini setelah reda mas Bram kembali ke tubuh ku sehingga aku dalam posisi menungging di atas sofa dan mas Bram berada di belakangaku setelah mengatur kedudukan kaki kaki ku supaya sejajar antara kontol dan memekku dan mas Bram mulai menggesek gesekan kepala kontol Bram ke daerah bibir memek Marisa dan mencari lubang yang tepat untuk penestrasi kedalam tubuhku

Dan Marisa membantu sambil merogok kontol mas Bram dari bawah dan menuntunnya ke lubang yang benar setelah itu aku berkata “Udah mas tekan”

Mas Bram pun segera menekan pinggulnya dan mendorongnya kedapan penis mas Bram masuk dengan sempurna di dalam memekku dan leguanku memberi tanda ke mas Bram bahwa kontol mas Bram yang besar dan gagah itu sudah masuk ke jalur yang benar dan menekannya lagi agar masuk lebih dalam memekku terasa sangat sempit sekali dan sangat menjepit jepit kontol mas Bram yang sangat besar dan gagah sedang memekku sempit yang baru semalam mas Bram membuka segel keperawananku dengan kontol mas Bram sampai mas Bram berkali kali berhenti dan mendorong kontol nya masuk kedalam memekku dan aku menggoyangnya dengan seksama dan sangat hati hati

Akhirnya penis Bram yang panjang sampai mentok kerahimku dan mas Bram mendiamkannya sebentar kemudian menariknya setengah penis dan mendorongnya kembali dengan pelan dan itu di lakukan berulang ulang sampai mas Bram merasakan nyaman dan kontol yang jumbo mas Bram lancar di dalam lubang memekku karena cairan cintaku membantu melancarkan tekanan di dalam memekku

Setelah mas Bram merasa yakin kalau kontolnya bener bener lancar karena cairan pelumas yang sudah banyak dan mas Bram menaikan kecepatannya sedikit demi sedikit secara bertahap dan kini aku merasa dari dalam memekku ada gelombang belombang yang medesak yang ngak bisa di tahan seiring dengan gencarnya sodokan kontol mas Bram di dalam memekku

“Maaasssss … ohhhh …” mulutku mulai mengimbangi sodokan kontol mas Bram di dalam memekku dan tekanan tekanan yang di berikam menimbulkan bunyi benturan dari pertemuam 2 kelamin ku dan mas Bram … plok … plok … plok ….

“Massss oohhhhhh…“ kataku sambil menekan pantatku lebih dalam ke belakang dan mas Bram pum menghentikan genjotannya dan menekan lebih ke dalam lagi gelombang cintaku ngak tertahan lagi dan seerrrrttttt, seeeerrrtttt, seeerrrrtt tubuh Marisa ambrok menimpa sofa di mana penis mas Bram menancap di memekku secara otomatis penis Bram terlepas dari dalam memekku

Segera mas Bram menelentangkan tubuhku di atas Sofa dan menarik bantal dan di taruh di kepala ku sehingga aku merasa nyaman tiduran di atas sofa mas Bram pun memposisikan dirinya berada di aras selangkanganku dan berjongkok sehingga kontol Bram berada di depan Memekku mengangkat kaki kaki Marisa agak ke depan sehingga memek Marisa telihat jelas gemuk dan mekar bagai bunga raflesia dari istana Bogor

Dimesukannya kontol besar mas Bram ke dalam memekku yang sempit sekali lagi mas Bram mendapat kesulitan dalam memasukan kontolnya dan aku pun tersenyum manis sambil tanganku meraih kontol mas Bram sambil mengarahkan ke lubang yang benar dan setelahnya aku mengagukkan kepalaku dan untuk memberi tanda pada mas Bram segera mendorong pinggulnya ke depan dan blleeesss hanya separo saling sempitnya memek ku menerima kontol jumbo mas Bram

Sambil menahan nafas mas Bram mendorong dengan mengeluarkan nafas nya sehingga mentok di dalam memekku kontol 20 cm mas Bram sukses masuk ke lubang sempitku

Mas Bram tidak tergesa gesa dengan pelan di tariknya hingga setengah penis dan di dorongnya kembali sehingga mas Bram merasakan cairan pelumas dari dalam memekku sudah banyak dan terasa licin sehingga mulai menggoyang pinggulnya dengan kecepatan sedang

Tubuh mas Bram merapat ke tubuhku sambil mencium bibirku dan memberikan rangsangan lebih di bibir dan di tetekku dan lima menit kemudian

“Maaaassss Brraaammmmm oohhhhh” teriak Marisa sambil menekan pinggulnya keatas dan mas Bram juga menekannya pinggulnya kebawah dan seeeerrrtttt sseerrrrtttt dan setelahnya aku merasa tubuhku lemas tapi hanya sebentar kemudian mas Bram menggenjot pinggulnya dengan cepat dan aku yang baru mendapat orgasm dan mendapat perlakuan seperti itu dan merasakan mau orgasme lagi dan berteriak teriak keenakan

“Maaaassss oohhhhh mmmaaaasssss oohhhhhh…..” teriakku di kamar holel di Singapura ini dan itu berlanjut terus Marisa merasakan tubuhnya ringan dan melayang layang ke angkasa dan akhirnya mas Bram menekan kontol jumbonya ke dalam memekku sambil merasakan orgasme yang begitu nikmat dengan wajah mengadah ke atas marasakan air mani mas Bram menyembur keluar dengan sangat deras lubang kencingnya banyak dan kental memenui rongga peranakanku

“Ohhhhhh ddiiiikkkk Mmaaarrriiiisssaaaaa” teriak Bram sebagai ekspresi kenikmatan yang di dapat dari pesetubuhan dengan istri ke duanya MARISA



Kemudian mas Bram jatuh tersungkur diatas tubuhku yang masih terlentang dan menerima semburan air mani mas Bram ke dalan vaginaku dan aku segera memeluk tubuh mas Bram yang menindih tubuhku dan sambil mencium bibir mas Bram yang kini berada di dekatku keringatku dan keringat mas Bram mengucur dan menyelimuti tubuh telanjag kami kedua anak Adam dan Eva yang baru mereguh lautan birahi sunggung membanjir di sekujur tubuhku dan aku mulai mengusap keringat yang ada di punggung mas Bram dan perlahan lahan tanganku sampai kepantat mas Bram dan membelai dengan lembut dan akhirnya mas Bram duduk di sofa tempat kami memacu birahi pagi ini

Setelah reda mas Bram mengangkat tubuhku di bawanya ke kamar mandi dan sekeli lagi kami mandi bersama dan segera siap siap untuk bertemu team Singgapura jam 10 pagi di sebah café dekat mall di pusat perdagangan dan kawasan wisata di Singapura

Didalam perjalanan ke café yang sudah di tunjuk oleh team Singapura ini mas Bram sempat mengucapkan terima kasih pada aku untuk ketulusan cintaku dan menjaga keperawananku dengan sempurna



Pov 3rd



Di café tersebut sudah menunggu Didik Mulyadi, Suharyo dan Rini Astuti dan mereka bertemu dengan Bram dan Marisa

“Selamat datang di Singapura pak Bram dan mbak Marisa” kata Didik kemudian Bram menyalami ketiga team ini di ikuti dengan Marisa

“Selamat ya mbak Marisa atas merid nya” kata Rini

“Ah wong masih sirri juga kok” kata Marisa

“Sirri juga udah syah kan dan kami bertiga juga mengucapkan selamat menempuh hidup baru ya pak Bram dan mbak Marisa” kata Didik

Mereka berlima duduk melingkar di sebuah bangku yang sudah di persiapkan dan Bram mulai bertanya pada team ini

“Bagaimana ada kendala ngak” kata Bram

“Ngak pak semua lancar kan tinggal menata ulang lagi dan ini sudah rapi” kata Didik, lanjutnya “Tolong dik Rini dukumennya”

Rini pum mengambil dukumen tersebut dan menyerahkan ke Bram kermudian di periksa oleh Marisa tentang kelengkapan dukument tersebut tidak lama Marisa memeriksa dukument tersebut dan mengacungkan jempolnya tanda sudah lengkap

“Ayo kita makan dulu belum pada makan to” kata Bram ke semua anggota team dan Didik memangil withters dan mereka memesam makanan sesuai selera

“Ini halal kan” kata Bram

“Halal pak di jamin” jawab Didik

Atas pertanyatan Rini ke Marisa sekitar perkawinan Bram dam Marisa dan Marisa menjawabnya secara garis besar saja dan mereka puas atas jawaban Marisa

Jam 12 san team Singgapura mohon ijin untuk meninggalkan tempat pertemuan sebeb nanti sekirtar jam 16 waktu setempat mereka harus terbang kebalike Jakarta

Selanjutnya Marisa dan Bram melanjutkan dengan shoping belanja di mall terdekat untuk membeli beberapa pakaian untuk di pakai besok untuk bertemu dengan pimpinan kepolisian Negara Singapura di lanjutkan ke kamar dagang dan kementrian keuangan untuk pengesahan dukument yang di perlukan

Jam 15.00 mereka kembali ke hotel Bram dan Marisa sempat istirahat tidur sambil berpelukan setelah mereka melekukan sholat ashar dan tidur sampai mahrib

Malamnya mereka mengulang kemesraan sampai 3 ronde dan Marisa terkapar merasakan kenikmatan pesetubuhan dengan Bram sehingga terlelep sampai pagi

===skip===



Pov Bram Kusuma

Rabu pagi

Pagi hari Aku dan Marisa berencana untuk datang ke perintah Singapura dengan data agen Interpol tapi Sinagpura belum mejadi anggota Interpol sehingga aku dan Marisa mendatangi dulu ke kepolisaian Negara itu untuk permisi setelahnya aku dan Marisa sudah mendapat ijin resmi dari kepulsian Negara Singapura dan dengan cepat aku dan Marisa mendapat semacam by pass semacam tanda pengenal tamu dari Indonesia

Selanjutnya Aku dan Marisa bertemu dengan pimpinan kamar dagang Negara ini Mr Mohamad Nasir yang bernaung di kementrian dalam negeri

Dengan singkat Bram menceritakan maksud dan tujuan menghadap Mr Mohamad Nasir ingin mendapatkan surat legal dari pemerinta dalam kasus penyucian uang yang dilakuakn oleh Sdr Hartono Atmaja setelah di pertisa oleh team akhirnya kamar dagang mengelurkan keputusan semacam SK tentang legalitas yang menyatakan uang yang di bawa oleh Hartono adalah uang dari perusahaan MMC Group yang di tarik untuk membuat proyek proyek berskala besar di Indomesia

Kemudian aku dan Marisa ke kememtrian keuangan Negara semacam kantor kas Negara untuk mendapatkan pengesahan dari kementrian keuangan Negara Singapura tapi surat pengesahan tidak bisa jadi hari ini karena hari sudah sore sehingga surat pengesahan bisa diambil pagi harinya di tempat yang sama aku dan Marisa bersantai menunggu surat pengesahan dan waktu terbang ke Tokyo mendapat tiket pesawat hari jumat pagi jam 9 langsung ke Narita bandara Internaional yang berada di Tokyo Masih bisa santai sejenak

Malam harinya aku dan Marisa tidak ada rencana kemana mana hanya di Holel saja untuk memadu cinta bersama mereguk birahi yang masih tinggi tingginya sebagai penganten baru semua itu di lakukan dengan kesadaran yang sangat tinggi untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal aku dan Marisa senantiasa bertelanjang selama di dalam kamar hotel semua persetubuhanku dengan Marisa baik dilakuam di kamar tidur di sofa dekat ruang keluarga di kamat mandi dalam segala posisi baik itu berdiri tidur terlentang berjongok tidur saling miring saling berhadap hadapan atau pun Marisa ada di depan ku memek aku coblos dari belakang sambil memeras susu Marisa pernah juga aku lakukan dengan berjalan jalan dengan menggendong Marisa di depan sedang kelamin kali bersatu dan aku berjalan jalan berkeliling kamar hotel yang tidak begitu luas itu tapi aku tidak ada bosan bosannya bercinta dengan Marisa seperti aku juga ngak ada bosan bosannya bercinta dengan cucuku sendiri Tasya Anggraeni

Hari kamis pagi aku dan Marisa mengambil berkas di kementrian kuangan yang kemarin di janjikan sesampainya di sana surat yang di janjikan sudah selesai

Selepas dari mengambil berkas dari kementrian keuagan Siangpura aku dan Marisa sempat ke beberpa tempat untuk sekedar refresing dan bulan madu di Singapura ini mengingat hari ini hari terakhir di Singgapura besok hari pagi sekitar jam 9 atau jam 10 akan terbang ke Tokyo dalam urusan yang sama

Aku dan Marisa menuju ke tempat wisata yang merupakan ikon kota Singapura Marlion Part yang berada di 1 Fulleron RD ini merupakan taman public yang terbuka untuk umum ada semacam danau yang melingkar dan di suatu sudut terdapat patung Marlion merupakan ikon dari Singapura adalah patung ikan duyung dengan kepala singa yang sangat terkenal melihat pemandanga di area itu sunggung mengagumkan dari situ jalan kaki ke Universal Studio Singapura yang berjarak 1 km dan dengan jalan kaki aku dan Marisa menikmati bulan Madu kami tangan Marisa tidak pernah lepas dari genggaman tangan ku saling memadu cinta dan kadang juga di sertai ciuman di kening dan kecupan lembut di pipi kami sambil berjalan menyusuri jalan setapak dan berseffi ria si Unuversal Studio di Singapura sampai waktu hampir mahrib dan kami makan malam bersama di sebuah kafe dekat hotel di daerah orchard garden kami sengaja tidak memilih café yang tertutup tapi kami pilih café yang terbuka di tepi jalan sambil melihat keramaian kota Singgapura dan kami pulang kembali ke dalam horel yang sudah kami tinggali aku bersama Marisa sampai malam ini hari ke empat dan besok pagi aku dan Marisa akan meninggalkan Singgaputa

Sesampainya di dalam holel aku dan Marisa hanya bisa duduk kelelahan dan saling bergantian bersih bersih badan yang penuh debu dan peluh

“Giman dik puas” kata ku

“Belum mas inginnya sih satu minggu lagi disini sambil bercinta dengan mas Bram” jawab Marisa

“Ya nanti aja kita kesini lagi dekat kok Jakarta Singapura hanya 1 jam” jawab ku, lanjutnya “Ini malam terakhir kita di Singapura kan” Sambil mencium kening Marisa yang duduk di samping ku

“Ya mas, besok malam kita udah di Tokyo mas” jawab Marisa sambil mencium bibir Bram yang sangat dekat dengan bibirnya

Kuraih tubuh Marisa dan kutariknya kedalam pangkuanku bibir kami saling mendekat dan akhirnya menyatu dan tangan ku pun kini mulai menjamah payudara Marisa di luar kimono yang di pakainya dan Marisapun sambil berciuman tangannya di belakang kepalaku sambil membelai rambutku dan menikmati pugutan di bibirnya sambil mendesah

“Maaaaasssss Braaaamm” kata Marisa diselah selah ciuman panjang aku di tariknya ke tubuh Marisa lebih merapat sehingga dada Marisa begitu ketat menempel di dada ku sambil menciumi leher jejang Marisa yang mengadahkan kepalanya keatas menikmati ciuman ku pada leher jenjeng Marisa tangan ku berpindah ke pinggang Marisa hanya untuk melepas ikatan Kimono yang di pakai Marisa dan juga melepas kimono yang aku pakainya sendiri dengan sedikit gerakan kimono ku dan Marisa terlepas bagian depan dada mereka terekspos sempurna aku pun menarik tubuh Marisa merapat ke tubuh ku dan merasakan daging kenyal menempel di dada bidang ku dan Marisa pum mulai menggoyang dadanya sehingga gesekan dada bidangku dengan payudara Marisa membuat Marisa dan aku bertambah horny

Aku berdiri dari tempat duduk di sofa sambil menangkat tubuh Marisa dalam gendonganku di depan pantat yang masih terbalut celana dalam Marisa di tahan oleh ke dua tangan kokoh ku dan tangan Marisa berada di leher ku begelantungan dan kimono mereka belum terlepas sempurna hanya berada dibelakang punggung mereka

Aku pun melangkah ke dalam kamar penganten kami yang sudah tiga hari ini menjadi kamar kami berdua dalam mengadu kasih sayang dan sesampainya di dalam kamar aku meletakkan tubuh Marisa di tengah ranjang pengantin dan melepas kimono yang di pakai Marisa sehingga kini Marisa hanya menyisakan celana dalam yang sangat seksi berbentuk segitiga hanya menutupi memeknya saja kemudian akupun melepas kimono yang aku pakai dan membuangnya ke lantai kamar hotel tersebut dan aku sudah bugil tanpa busana

Aku kini berbaring di samping Marisa kami saling berhadap hadapan dan cuimamku pun jatuh di kening Marisa dan Marisa meneima kecupan di keningnya dengan memejamkam mata merasakan kasih sayang dari Bram Kusuma yang sudah di nanti selama 10 tahun terakhir ini

Setelah aku lepas ciumanku dari kening Marisa segera membuka matanya perlahan lahan dan Marisa mambalasnya dengan mencium bibir dengan lembut yang sambil tersenyum kepadaku “Cantik” gumanku

Awalnya hanya sebuah kecupan kemudian berubah menjadi sedotan sedotan di bibir nya dan Marisa pun membalas dengan gerakan yang sama di bibirku

Tangan Marisa yang masih di pinggaku kini berpindah di kontoku yang sudah tidak bercelana Marisa membelai kontolku baru beberapa usapan membuat kontolku menjadi besar di dalam genggaman tangan Marisa

Aku menarik tubuh Marisa lebih merapat dan melepas ciuman di bibir Marisa kini menciumi leher jenjang Marisa sambil memainkan buah dada Marisa yang sudah tampak membesar diiringi dengan denyut jantung Marisa yang semakin cepat aku pun mulai menciumi buah dada Marisa yang kini berada di atas bibirku sambil tangannya mulai meraih memek Marisa dan mencari celah selah dari celana dalam Marisa dan langsung menjamah kelentit Marisa yang sudah keluar dari persembunyiannya dan membelah memek Marisa dari atas kebawah sampai celah duburnya dan memainkan celah di memek Marisa dengan ke dua jariku

Aku pun berjongkok di samping Marisa yang terlentang pasrah dan mengulangi kembali ciuman di bibir Marisa yang terbuka dan turun perlahan lahan ke leher jenjang Marisa dan turun lagi ke buah dada Marisa dam mambuat cupangan disana sampai Marisa melaguk kenikmatan

“Maaassss sakkiiiit” leguk Marisa pelan sambil menahan kepala Bram dari buah dadanya setelah pelukan Marisa mereda Bram bergeser kebawah lagi menciumi perut Marisa yang rata tanpa lemah dan setelah puas Bram bermain di pusar Marisa kini Bram bergeser lagi kebawah dan mengangkat kaki Marisa dan mendudukan kaki kaki Maris berada diatas pundakku dan mengggeser pantat nya ke belakang dan menyibak celana dalam seksi Marisa kenan dan bibirku mulai menciumi memek Marisa yang sudah basah karena lendir cintanya

“Aahhhh maaasssss” teriak Marisa setelah bibir Bram menyentuk memek Marisa sambil menjilat panjang celah pada bibir memek Marisa sehingga labia mayoranya terbuka dan lidahku merasakan cairan cinta Marisa di lidahku dan merasakan rasa gurih dan asin di lidahku

Bram tersungkur di bawah tubuh Marisa yang terlentang dan mulut Bram tepat di atas memek Marisa kengan kedua kaki membuka di samping kiri dan kanan kepalaku sehingga aku dengan mudah menjangkau belahan memek Marisa dengan bibirku setelah membuka celah celena dalam Marisa ke samping terlihat memek Marisa yang berwarna merah terang dan aku mulai menciumi memek Marisa dengan lembut dan ini membuat Marisa keenakan dan legukan dan erangan dari mulut Marisa pun mulai terdengan lagi

“Maaaassss oohhhhhh eennnaaakkk aahhhhh aahhhhh aahhhhh mmaassss” ranyau Marisa seiring dengan jilatan lidahku di bibir Marisa yang semakin basah

Jilatanku pun berhenti diatas celah memek Marisa dan lidahku pun merasakan daging yang menonjol di bagian atas celah Marisa dan menyedotnya dengan lembut

“Ooohhhhhhhh mmmaaaaasssss” racau Marisa merasakan kenikmatan yang amat sangat di atas memeknya bagian atas nya sambil menggoyang pantat nya ke kiri dan kekanan akibat dari goyangan pantat Marisa kelentit Marisa terlepas dari bibirku dan aku pun berusaha mengejar kemanan kelentit Marisa begerak

Oooohhhh mmaaasss Brrraaaammm eennaaakkkk” teriak Marisa sambil menekan pantatnya keatas dan memegang kepala Bram dan di benamkan ke dalam memeknya dan ke dua kaki Marisa menagang dan nafasnya tersenggal senggal tidak teratur dan aku hanya bisa diam sambil membuka mulutnya menerima limpahan cairan cinta Marisa di dalam mulutnya sampai Marisa reda dan secara perlahan lahan ke dua kaki nya sudah mulai normal dan aku merubah badanku kini rebah di samping Marisa yang masih terpejam matanya dalam meresapi orgasme pertama pada malam itu

Akupun mulai menciumi bibir Marisa dan membuat Marisa tanpak tenang di dalam pelukanku

“Masss teriima kasihhh” kata Marisa terputus putus

“Sama sama dik, mau lagi” kataku sambil tersenyum

“Mau mas” Jawab Marisa

Akupun kini merubah kembali ke posisi duduk di samping tubuh Marisa dan kontol yang bersar kini berada di samping mulut Marisa dengan sigap Marisapun mencium kontolku dari kepalan kontol aku yang sudah mekar bagai jamur tampak besar di dalam genggeman tangan Marisa

Marisa pum mulai menjilat kepala Kontolku beberapa kali dan menyedot lubang kencing yang terasa asin di bibir Marisa dan aku pun meleguk menikmati jilatan dan hisapan di kepala kontol ku

“Diiiikkkkk” kataku sambil membungkung dan ke dua tanganku memainkan putting Marisa yang tampak merah mudah aku pijit pijit pelan sehingga Marisa pum meleguk keenakan disamping mulutnya menjilati batang kontolku yang sudah tegang sempurna yang panjang nya hampir 8 inci setelah aku merasa cukup basah aku pun melepas kuluman Marisa dari kontolku kemudian bergeser ke bebawah pantat Marisa dan mengatur posisi kontolku kini berhadapan secara langsung moncong kontolku berada di atas celah memek Marisa setelah selana dalam Marisa aku lepas aku lihat memek Marisa mulai tembem

Di pegangganya kontolku dan menggesek gesek ke memek Marisa yang sudah basah kuyup karena orgasme yang baru saja Marisa dapatkan setelah merasa kontolnya berada di depan lubang sempit memek Marisa dan aku menekannya dengan sepenuh hati

Blleeeesssss tekanan pinggulku ke memek Marisa yang masuh terasa sempit dan Marisa membuka selangannya lebih lebar lagi supaya kontolku dapat masuk dengan sempurna tapi baru setengah kontolku masuk dan berhenti Marisa tersenyum padaku dan kami saling lempar pandangan tanpak di mataku Marisa tambah ayu dan dalam menikmati ML kali ini seakan parasnya bertambah bercahaya dengan senyum manisnya menghias bibir Marisa yang tersenyum kepadaku dan akupun merebahkan diri di atas tubuh Marisa yang terlentang dengan kedua kaki mekangkang ke atas sehingga akupun mekungkung kaya katak bertumpu pada ke dua kakinya yang di tekuk dan tangan kiriku di atas tempat tidur di masukkan di bawah tubuh Marisa untuk menehan berat badan nya dalam menindih tubuh Marisa

Wajah kami sunggung saling berdekatan dan tangan Marisa kini berada di punggungku dan menariknya sehingga bibir kami saling menyatu dengan sempura Marisa pun membuka mulutnya menerima ciumanku dengan lembut ke bibir Marisa yang merekah mererima ciumanku

Sambil berciuman akupun mulai menggoyang pantatku maju mundur tanpa tekanan dan semakin lama kontolku mendesak masuk ke dalam memek Marisa dan Marisa pun merasakan kontolku yang panjang itu sudah menyentuh lubang peranakannya

“Massss mentoookkk” bisik Marisa

“Belum dik masih sisa” kata Bram sambil tersenyum dan menekan lagi sehingga semua kontol Bram tertelan sempurna ke dalam memek Marisa

Bram menghentikan gerakan pinggulnya dan mereka saling tatap mata dan bibir mereka tersungging senyuman dan kini kepalaku berada di samping kiri kepala Marisa sambil mencium telingga Marisa dan memberi tanda merah disana sebuah cupangan berhasil di buat oleh ku sambil menggerakan kontolku lebih cepat sehingga ke dua kaki Marisa kini berada di pinggangku mengkait satu sama yang lain

“Maaaasssss enaaaakkkk … teeennaaaannnn” kata Marisa sambil memjamkan mata merasakan enaknya kontolku di dalam menusuk nusuk memek tembem miliknya

“Maaaasssss eeemmmmm … aahhhhhhh” guman Marisa menerima sodokan kontolku di dalam memek Marisa

“Memek mu sempit sekali dan menggigit aku suka” sautku sambil menggoyang pantatnya keluar masuk dengan kecepatan konstan ke dua tangan Marisa berada di punggung sambil merasakan gesekan di pentil Marisa yang mencuat tergesek dada bidang Bram yang di tumbui jambang yang tipis

“Maaasssss eeemmmmm eennaaakkk mmaaaasssss” kata Marisa tanpa sadar berguman sambil menggoyangkan pantat nya mengikuti sodokan pantatku goyangan pantat Marisa seirama dengan tekanan pantatku dalam menusuk nusuk memek Marisanya dengan kontolku

Semakin lama tekanan kontolku di dalam memek Marisa semakin cepat dan goyangan pantat Marisa juga sudah teratur lagi leguan luguan dari mulut Marisa menambah semangt aku dalam menusuk nusuk kontol aku ke dalam memek Marisa

“Maaaasssss …. aaahhhh …. eennnaakkk ,,,,,” sambil memjamkan mata merasakan sensasi persetubuhan yang baru kami lakuakn untuk meraih kenikmatam bersama menembus batas ruang dan waktu dan menyatukan jiwa dan raga melebur manjadi satu yang tak mau berpisah lagi

“Masssss eennaakkk bbaanngg … eettttt …. mmaassss kkooookkk kkuuattt ssiiiihhhh” kata Marisa mengometari goyangan pantatku dan tusukan kontoku di dalam memeknya

“Maassss aakuu nnggaaakkk kkuattttt …. “ kata Marisa

“Aku juga diiiikkkk nniikkkmmaatttt …. “ kata ku sambil mempercepat gerakan pantatku maju mundur Marisapun merespom dengan merekuh tubuhku masuk lebih dalam lagi ke dalam pelukannya sambil menggoyangkan kepala kekiri dan kekanan

“Maaasss akuuuu mmaaauuuu oohhhhhhh … “ kata Marisa di barengi oleh semburan cairan cinta Marisa membasahi kontolku ceerrrttt cceeerrrrrttttt ccceeerrrrttttt …. yang masih di dalam memek Marisa aku pun segera mempercepat gerakan kontolku dan akhirnya sebuah tekanan kedalam memek Marisa dan semburan seperma ku kedalam memeknya

“Dikkkkk …. ohhhhh …. nniiikkmmaaatttt …” kata ku sambil mendogakkan kepalaku ke atas tanda kenikmatan puncak yang baru saja tercapai cchhoootttt cchhoootttt cchhooottttt …. dan semburan sepermaku berkali kali ke dalam memeknya

Dua menit kemudian posisi ku dan Marisa seperti menahan kenikmatan dan menikmati orgasme kami yang berkepanjangan dan akhirnya aku lemas dan ambrok menimpa tubuh Marisa dan bibir kami langsung menyatu kembali dalam ciuman yang panjang diselah selah nafas kami yang semkin teratur

“Maaaasssss ... love you“ kata Marisa

“Diikkkkk … love you too” jawab ku sambil tersenyum dan menggulirkan tubuh ku kesamping kiri Marisa

Setelah 10 menit berlalu aku berdiri dari tempat tidur dan mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Marisa dan aku pun masuk dalam selimut tanpa banyak bicara tapi gerakan tangan kami menyatan kasih sayang belain tangan dan usapan usapan tangan kami yang menyatan cinta kami dan akhirnya aku pun terlelep dalam pelukan Marisa istri ke duaku



Bersambung

Part 51
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd