Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah perlu cerita ini dibuat multi POV agar tidak monoton ?

  • Ya

    Votes: 53 57,0%
  • Tidak

    Votes: 40 43,0%

  • Total voters
    93
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Makasih suhu-suhu semua yg sudah berkenan membaca cerita saya. Makasih juga yg udah vote dan komen. Maaf baru bisa update dan nggak bisa bales komennya satu-satu. Semoga suhu-sehu semua bisa menikmati cerita saya yg sederhana ini.
 
Terakhir diubah:
Second Job

Setelah pekerjaan pertamaku untuk memuaskan ci may selesai, kehidupanku tidak banyak berubah. Aku masih tetap bekerja di bengkel, tetap tinggal di mess dan rutinitasku sehari-haripun masih tetap sama. Yg berbeda hanya kini aku lebih memperhatikan penampilanku. Itupun kulakukan atas saran dari raka dan kak sasa. Kata mereka, aku harus merubah penampilanku menjadi lebih keren agar klien-klienku terkesan padaku saat mereka menggunakan jasaku untuk memuaskan mereka. Kupikir tidak ada salahnya juga mengikuti saran mereka, karena toh itu juga baik untuk diriku sendiri. Akhirnya, uang yg kudapat dari ci may sebagian kugunakan untuk membeli beberapa stel pakaian dan merubah tatanan rambutku agar terlihat lebih keren. Teman-temanku di bengkel dan bosku sempat menanyakan mengenai perubahanku, tapi aku berdalih bahwa hanya ingin terlihat lebih fresh dan keren agar tidak memalukan saat jalan-jalan keluar.

Sekitar dua minggu setelah pekerjaan pertamaku, kak sasa kembali menghubungiku. Dia berkata bahwa ada klien baru yg membutuhkan jasaku. Aku masih mempercayakan percarian klien pada kak sasa, karena jaringanku belum cukup luas untuk mencari klien sendiri. Aku juga memberikan kriteria-kriteria khusus mengenai klien seperti apa yg aku mau padanya, agar aku terhindar dari hal yg tidak kuinginkan, dan untungnya dia bisa memahami itu. Kak sasa menyuruhku datang kerumahnya weekend besok untuk bertemu langsung dengan klien baruku, karena ternyata klien baruku ini juga salah satu temannya.

Singkat cerita, seperti biasa aku meluncur kerumah kak sasa berdua dengan raka. Sampai disana ternyata orang yg akan menjadi klienku belum datang. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk mengobrol di ruang tamu sambil menunggu klienku tiba. Sekitar 30 menit kami mengobrol, bel rumah kak sasa berbunyi. Kak sasa beranjak untuk membukakan pintu dan tidak lama kemudian dia kembali bersama seorang wanita yg kutaksir adalah temannya yg akan menjadi klienku.

"Guys, kenalin nih, ini temenku jennifer. Kalian bisa panggil dia tante jenni atau tante jen" kata kak sasa mengenalkan wanita yg bersamanya

Aku dan raka berdiri untuk mengenalkan diri pada tante jen dengan berjabat tangan sambil menyebutkan nama kami masing-masing. Kesan pertamaku saat melihat tante jen adalah, dia cukup cantik. Aku bisa menebak bahwa dia sering berjemur terlihat dari warna kulitnya yg eksotis. Aku tidak tau pasti berapa tingginya, yg jelas tingginya sekupingku dan lebih tinggi dari kak sasa. Yg paling kusukai adalah bodynya. Pakaian yg dia kenakan memperlihatkan lekukan tubuhnya yg sangat indah. Payudaranya yg cukup besar terlihat membusung dan tercetak jelas di kaos ketat yg dia kenakan. Begitu pula dengan jeans ketatnya yg memperlihatkan bokong sintalnya yg besar dan bulat.

"Yg mana nih sa, yg bakal layanin gue malem ini ?" Tanya tante jen pada kak sasa setelah kami duduk

"Si ray tuh. Kalo raka mah jatah gue" jawab kak sasa

Tante jen menoleh kearahku lalu melihatku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, terlihat seperti menilai penampilanku.

"Lu yakin dia bisa muasin gue ? Secara lu tau sendiri kan gue gimana ?"

Tante jen kembali bertanya pada kak sasa. Dari nada bicaranya yg terkesan meremehkanku, aku bisa menilai bahwa dia adalah tipe orang yg blak-blakan kalau bicara, sangat berbanding terbalik dengan ci may. Sepertinya dia juga cukup nakal dan hasrat seksualnya pun sangat tinggi. Aku hanya tersenyum dan sama sekali tidak tersinggung mendengar ucapannya, karena bagiku yg penting adalah hasil akhir. Aku malah merasa tertantang dan aku hanya perlu membuktikan bahwa aku bisa memuaskannya malam ini.

"Udah, lu coba aja dulu. Kalo lu nggak puas, ngomong aja sama gue, ntar gue suruh raka sekalian ngegarap lu biar lu puas" jawab kak sasa

"Oke, gue pegang omongan lu yaa. Yuk ray, langsung ke kamar aja, buktiin kalo lu bisa muasin gue" katanya pada kak sasa lalu beralih padaku

Aku bangkit lalu berjalan menuju kamar tamu yg biasa kugunakan. Tante jen berjalan di belakangku sambil menenteng tasnya meninggalkan kak sasa dan raka yg masih duduk di ruang tamu. Aku duduk di kasur dan tante jen menyusulku setelah meletakkan tasnya di nakas samping tempat tidur.

"Mau langsung apa mau ngobrol dulu nih tante ?" Tanyaku membuka pembicaraan sambil mengelus paha tante jen

"Kita ngobrol dulu aja. Gue mau tau dulu latar bekalang lu gimana. Sasa sih sebenernya udah cerita, tapi gue mau denger langsung dari lu. Supaya kita lebih akrab juga, biar nggak canggung pas ntar kita ngentot" jawabnya tanpa menolak sentuhanku

"Oke. Tapi nanti tante juga harus cerita ya kenapa sampe tante butuh aku buat muasin tante, biar impas" kataku blak-blakan mengikuti gayanya

"No problem. Sekarang lu cerita dulu, ntar gantian gue. Dan tolong pake lu-gue aja, gue risih kalo pake aku-kamu, kayak orang pacaran aja"

Aku mulai menceritakan latar belakangku pada tante jen sambil terus mengelus pahanya. Aku bercerita tentang asal-usulku, cerita tentang tujuanku pindah ke kota ini, pekerjaan utamaku di bengkel, perkenalanku dengan raka dan kak sasa dan yg terkahir aku bercerita tentang alasanku menjalani profesi ini. Setelah aku selesai bercerita, tante jen juga menceritakan latar belakangnya. Ternyata umurnya 30 tahun, dia sudah menikah tapi belum siap memiliki anak karena suaminya bekerja di luar negri sedangkan dia juga memiliki pekerjaan di sini yg tidak bisa ditinggalkan sehingga intensitas pertemuannya dengan suaminya sangat jarang. Sebenarnya hubungan rumah tangga mereka baik-baik saja, tapi karena jarang bertemu, dan masing-masing memiliki kebutuhan batin yg harus dipenuhi, akhirnya mereka sepakat untuk mencari kepuasan dari orang lain, dengan catatan tidak boleh ada keluarga yg tahu, jangan sampai hamil dan dilarang melibatkan perasaan saat berhubungan dengan orang lain sehingga keutuhan rumah tangga mereka tetap terjaga. Dia juga bercerita bahwa partner sexnya yg sebelumnya sudah mulai baper, makanya dia mencari partner baru.

Aku benar-benar tercengang saat mendengar cerita tante jen. Aku juga kagum dengan toleransi dan kepercayaan yg mereka bangun dalam kehidupan rumah tangga mereka. Mungkin kalau aku sudah berumah tangga nanti, aku pasti tidak akan rela jika istriku berhubungan intim dengan lelaki lain, bagaimanapun keadaannya dan apapun alasannya.

"Udah, nggak usah kaget gitu ray. Emang aneh sih rumah tangga gue, tapi buat gue sih yg penting kita masih sama-sama cinta, masih saling percaya dan sama-sama mempertahanin itu udah cukup. Makanya, gue ingetin ama lu ya, jangan sampe lu baper sama gue" kata tante jen saat melihat ekspresiku

"Iyadeh tante, gue usahain yaa. Masalahnya susah deh kayaknya buat nggak baper ama lu, secara lu orangnya kayak gitu" ujarku sambil memperhatikan seluruh tubuhnya

"Kayak gitu gimana maksud lu ? Jangan macem-macem lu ya !!" Katanya sambil melotot padaku

"Tante kan cantik, body tante juga luar biasa, ditambah lagi tante asik diajak ngobrol, susah kan buat nggak baper. Hahahahaha" kataku menggodanya dengan meremas paha dalamnya

"Sialan lu, bisa aja muji-muji gue" kata tante jen sambil tersipu

"Tenang aja tante, gue profesional kok. Hehehehe" kataku meyakinkannya

"Oke, gue percaya sama lu. Udah ah, yuk kita mulai aja, memek gue udah gatel nih, minta digaruk pake kontol"

"Bentar tante, gue mau tanya dulu, ada pantangan nggak ? Trus tante suka ngentot yg halus apa kasar ? Dan gaya apa yg paling tante suka ?" Tanyaku

"Nggak ada pantangan yg penting gak ngelukain gue. Mau halus, mau kasar, mau pake gaya apa aja terserah, selama gue ngerasa enak trus puas itu dah cukup buat gue" jawabnya

Setelah mendengar jawaban tante jen, aku langsung menariknya hingga ia duduk di pangkuanku lalu menciumnya dengan brutal. Jika saat bersama ci may aku bersikap lembut, dengan tante jen aku ingin mencoba gaya yg sedikit kasar. Keduan tangan tante jen melingkar di leherku lalu ia membalas ciumanku tidak kalah brutal. Mulut kami saling menyesap dan lidah kami saling membelit dengan liar. Sebelah tanganku mendorong kepala bagian belakangnya untuk memperdalam ciuman kami sedangkan tanganku yg satunya masuk kedalam kaosnya untuk mengusap perutnya yg mulus dan rata. Lenguhan kenikmatan tante jen terdengar saat tanganku yg tadi sibuk mengusap perutnya beralih untuk meremas kedua payudaranya yg masih tertutup bra.

"Uuugghh.. lepas ajaa ray.." kata tante jen setelah melepaskan ciuman kami

Segera kutarik tante jen hingga berdiri dihadapanku, lalu kulepas semua pakaian yg menempel ditubuhnya. Setelah itu kulepaskan juga semua pakaian yg kupakai hingga kami sama-sama telanjang bulat. Kupandangi seluruh tubuh telanjang tante jen yg luar biasa indah, sedangkan pandangan tante jen hanya tertuju pada penisku yg sudah berdiri tegak akibat cumbuan yg tadi kami lakukan. Adegan saling menandang itu terhenti saat aku kembali mencium bibir tante jen. Sambil berciuman, tanganku bergerak membelai seluruh tubuh tante jen dan meremas payudara serta bokongnya. Tante jen hanya melenguh menikmati sentuhanku ditubuhnya sambil melingkarkan kedua tangannya di leherku.

Puas mencumbu bibir tante jen, kelepaskan ciumanku, kubaringkan tubuhnya di kasur lalu kutindih tubuhnya dengan bertumpu pada kedua lutut dan sikuku. Kini kualihkan mulutku untuk mencumbu tubuh tante jen. Lehernya, kedua payudaranya, hingga ke perutnya kuciumi, kujilati dan kusedot hingga meninggalkan bercak kemerahan di beberapa titik. Tante jen hanya pasrah sambil melenguh dan mendesah menerima cumbuanku di tubuhnya. Desahan tante jen terdengar semakin keras saat vanginanya juga kuperlakukan sama.

Saat aku sedang asik mencumbu vaginanya, tiba-tiba tante jen bangkit lalu menarik dan mendorong tubuhku hingga aku terlentang di kasur, kemudian menaiki tubuhku dengan posisi berlawanan arah. Ternyata dia ingin bermain dengan posisi 69.

"Jilatin lagi memek gue ray !!" perintahnya sambil menyodorkan vaginanya kedepan mukaku dan menggenggam lalu mengocok penisku

Tanpa menjawab, segera kujilati lagi vagina tante jen sambil kuremas-remas bokongnya dengan kedua tanganku. Sesekali, lidahku juga kucolokkan kelubang vaginanya. Tante jen membalas perlakuanku dengan menjilati kemudian mengulum penisku sambil terus mengocoknya. Kocokan dan kulumannya menjadi semakin liar saat klitorisnya kujilati dan kusedot. Lenguhannya semakin keras disela-sela kulumannya. Dia juga semakin menekan pantatnya dan menggesek-gesekkannya kewajahku hingga aku sedikit kesulitan untuk bernafas. Tapi itu tidak menghentikanku untuk terus mengoral vaginanya yg semakin basah, bahkan gerakan lidahku menjadi semakin liar. Dengan posisi seperti itu, kami seperti berlomba untuk saling memuaskan.

"Ooooohhhh... Teruuusss.. jilatin yg kenceng raayy.. aaahhh.. ssshhh.. gue mmhhhaauu dapeet.. aahh.. sedooot !! Sshhheedooot itil gue yg kenceng raay !! Aaaarrrggghh..." kata tante jen yg tiba-tiba melepas kulumannya di penisku tapi masih mengocoknya dengan kasar

Kata-kata tante jen membuatku makin buas mencumbu vaginanya. Tidak lama kemudian, tubuh tante jen tiba-tiba menegang.

"AAARRRGGGHHHH... ANJING.. ENAAAAK RAAAAYYY.. OOOOHHHH..."

Tante jen mendesah keras sambil meremas penisku dan semakin menekan pantatnya ke wajahku saat orgasme pertamanya datang. Kusedot vagina tante jen sambil kuremas pantatnya kuat-kuat sampai cairan vaginanya berhenti menyembur. Setelah orgasmenya mereda, tante jen berguling dari atas tubuhku hingga tubuhnya tergeletak disampingku.

"Gue akuin permainan mulut lu hebat ray, bisa buat gue keluar sampe kelojotan kayak gini. Jadi penasaran gue, kontol lu yg besar ini juga sehebat mulut lu apa nggak" kata tante jen sambil terengah-engah sembari menggenggam penisku.


BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Hore sudah update nih dan ijin baca dulu'ah
Ditunggu updadenya lagi dan terima kasi atas updatenya

Semangat suhu utuk berkarya kami menunggu karyah suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd