Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Dengan Binor dan Terapis Pijat Hotel part 2

Clone009

Semprot Baru
Daftar
6 Feb 2018
Post
31
Like diterima
151
Bimabet
Doi mundur dan membuang kondom ke tong sampah. Kemudian Doi menutup semua kondeng, mematikan lampu kamar dan mematikan volume tv. Hanya cahaya dari tv yg bisa ku pakai buat melihat Doi yg sedang berdiri di hadapanku sambil menatapku tajam.

Doi : “berdiri …… buka celanamu ( dengan suara yg sangat pelan dan lembut )”

Aku : “bisa tolong bukain …..( dengan suara lembut dan kita saling bertatapan )”

Doi menggelengkan kepala dengan lambat ( tanda tidak setuju) sambil tersenyum sinis. Aku kaget dan tersenyum kecil, lalu ku buka celanaku sendiri sambil terus menatap Doi. Ketika sempakku ku lepas, Doi maju dan merapatkan badannya ke badanku. Aku kaget sambil terus berusaha melepas sempakku.

Penisku mengeras dan terasa menusuk ke paha Doi yg sedang merapatkan badannya ke badanku. Aku lalu memeluk Doi sambil meremas pantat Doi. Kedua tangan Doi lalu mencengkeram pinggangku dan merapatkan bibirnya ke dada kiriku sambil bernapas berat. Kemudian di palingkan nya mukanya ke arah luar sambil kepalanya bersandar di pundakku. Ingin rasanya ku lepas jilbab Doi, tapi takut merubah suasana, jadi ku ikuti saja instingku agar perlahan-lahan.

Ku cium kepala Doi yg masih memakai jilbab panjang, sambil perlahan tanganku menyibak rok bawah Doi agar tanganku dapat menyentuh kulit pantat Doi. Kuangkat perlahan rok belakang Doi dan akhirnya tanganku menyentuh kulit pantat Doi yg sangat mulus, ku lanjutkan dengan meremas remas pantat Doi dengan kedua tanganku. Doi mengelenguh dengan napas ngosngosan sambil terus bersandar di dadaku. Ku remas remas pantat Doi dan aku tersadar kalau Doi tidak memakai celana dalam. Aku terus meremas pantat Doi sambil sesekali mengelus nya.

Tangan kiri Doi melepas cengkeramannya di pingganku dan menuju penisku yg sudah sangat tegang. Hup lah …. Tangan kecil mulus Doi meremas lembut penisku dan sesekali mengocoknya dengan lembut. Aahhhhh …. Aku melenguh ketika tangan Doi menyentuh penisku dan mengocoknya. Semakin lama kocokan Doi semakin cepat dan meremas kuat penisku. Aku mengerang kecil agar Doi tahu kalau aku menikmati kocokannya.

Ku arahkan tangan kiriku menuju toket Doi dari balik bajunya. Dengan lancar tangan kiriku meluncur ke toket Doi yg sudah tidak memakai BH di balik bajunya. Ku remas remas toket Doi bergantian kiri dan kanan. Doi masih berpaling ke arah luar dan mengeluarkan suara melenguh menikmati sentuhanku.

Kemudian tangan kiriku turun ke selangkangan Doi dan langsung menyentuh meki Doi yg sudah sangat basah. Langsung ku kocok klitoris Doi dengan perlahan tapi dengan tekanan yg kuat. Doi mengerang “ aahh aahh aahh “ di setiap kocokanku sambil tangan kirinya terus mengocok penisku gak karuan dan tangan kanannya mencengkeram pingganku. Aku mengerang halus menikmati kocokan Doi sambil terus mengocok meki Doi yg sangat licin dan basah. Doi meronta kecil sambil sesekali menggeleng kecil tanda sangat menikmati kocokanku.

Doi melepas kan tangan kirinya di penisku dan mendorong ku dengan kuat hingga terduduk kembali di kursi. Aku kaget dan melongo melihat Doi yg masih berdiri dan kemudian menatapku tajam sambil tersenyum. Doi menatap ke penisku yg masih tegak berdiri dan beranjak menuju ranjang. Doi lalu nungging di atas ranjang masih dengan pakaian lengkap, sehingga semua badannya tertutup ketika Doi nungging.


Aku lalu berdiri menghampiri Doi dari belakang. Perlahan ku sibak rok Doi hingga tampak pantat Doi yg putih, mulus dan tidak memakai sempak. Doi tertunduk sambil memeluk guling dengan napas berat. Kemudian Doi menoleh ke belakang ke arahku sambil berkata :

Doi : “ hanya jari …… shhttt” ( dengan napas berat dan pendek ).

Aku mengangguk kecil tanda setuju. Ku ciumin dan ku jilat pantat Doi, sambil tangan ku mengocok meki Doi dari belakang. Doi mengerang keras “ aaaahhhhh aaaaahhhh aaaaaahhhh “ sambil terus menggelengkan kepala dan sesekali mendongak tanda sangat menikmati. Ku jilat, ku cium, ku gigit halus pantat Doi bergantian kiri dan kanan sambil terus mengocok meki Doi, dengan bantuan cahaya tv sesekali aku melihat putihnya pantat Doi dan mekinya berwarna pink dengan lendir bening yg sangat banyak.

Doi terus mengerang dan menggerakkan badan dan kepalanya dengan hebat. Sesekali ku liat Doi membenarkan posisi jilbabnya agar tak terlepas sambil terus belingsatan menikmati kocokanku. “ aaakkhhh ….aakkhh….aakkhh ….aaaaaahhhhhh ….hhsssttttt … Doi mengerang menikmati kocokanku.

Lalu dengan sedikit keberanian, dengan cepat ku angkat kaki kiri Doi dan membalikkan badan Doi hingga terlentang. Doi terkaget dan terlentang di depanku sambil kedua tangannya membenarkan posisi jibabnya yg menutup wajah Doi karna ku balik badannya dengan cepat.

Belum selesai Doi merapihkan jilbabnya dengan kedua tangannya sambil melenguh ngosngosan, aku langsung menjilati meki Doi dengan lembut dan menghisap klitoris Doi dengan lembut … aaaakhhhhaaaaakkkhhhhhh …. Doi mengejang seketika dan melenguh panjang …..aaaaahhhhhhh ssssttttttthhhhhh …… ku jilat meki Doi dan sesekali ke masukkan lidahku meki Doi ….. aaaaahhhhh sstttthhhhhhh ….aaakkhhhh …. Sambil berpejam kedua tangan Doi memegang erat jilbab di kepalanya agar tak terlepas pada saat Doi terus meronta menikmati jilatanku di mekinya. Doi terus melebarkan selangkangannya agar aku leluasa menjilat mekinya.

Kemudian kedua tanganku ke atas, masuk ke dalam pakaian Doi dan meremas kedua toket Doi sambil terus menjilat meki Doi. Doi semakin meronta dan mengeluh kenikmatan …. Aahhh aahhh aaakkhhhh….ssshhhhtttt. Gak lama kemudian ….. aaaaakkkhhhhh … Doi melengking nyaring dan panjang, sambil badan Doi melengkung dan mengejang. Aku tau Doi dah orgasme, tapi semakin besar gempuran lidah dan bibirku di meki Doi …. Ku hisap semua cairan meki Doi …slruupppp … Doi mengejang ngejang sambil berteriak …. Aaaaaaakkkhhhhhhhhhh.

Ku hentikan jilatanku dan aku duduk bersimpuh di depan meki Doi yg masih terbuka lebar. Ku lihat kedua tangan Doi masih memegang jilabnya di kepala. Kedua mata Doi tertutup jilbab hingga hanya hidung dan bibirnya yg kulihat samar samar dengan bantuan cahaya dari tv. Ku lihat bibir Doi tersenyum lalu menutup selangkangan nya dan berguling ke samping. Doi memeluk erat guling dan menatap kosong kearah samping. Aku berbaring di samping Doi sambil Doi membelakangiku.

Aku : “ nikmat ?”

Doi : “ sangat “ ( dengan pelan dan lembut )

Lalu Doi berbalik ke arahku dan menatap dengan lembut sambil tersenyum.

Doi : “ salahkah kita ?”

Aku : “ Tidak …. Kita hanya manusia biasa … setiap manusia memiliki napsu … seks merupakan kebutuhan manusia”

Doi : “tapi ini termasuk seks kah ?”

Aku : “belum …. Karna punyaku blon masuk ke punyamu” ( lalu aku tertawa sambil terus menatap Doi )

Doi tertawa dan terbahak sambil menutup mulutnya mendengar ucapanku sambil kita terus bertatapan. Kemudian Doi berbalik dan mengambil HP nya dan menelpon pembantunya sambil duduk di tepi ranjang membelakangiku. Doi menanyakan kabar anaknya dan betapa kagetnya Doi pada saat melihat jam di dinding kamar kami yg menunjukkan jam setengah sebelas malam. Doi lalu mematikan HP nya setelah berbicara singkat dengan pembantunya dan berlari kecil ke kamar mandi.

Aku tetegun sendiri, terlentang di atas ranjang dengan penis yg masih tegang. Aku berpikir jangan jangan Doi ini gak tahu kalau laki laki juga harus orgasme kali ya. Aku sedikit marah, tapi hal itu ku tepis saja karna mungkin seks seperti ini yg di inginkan Doi dan aku senang kalau Doi nyaman dan menikmati hubungan seperti ini. Gak lama Doi keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi dan melempar handuk tuk menutupi penisku yg ngaceng. Doi tersenyum dan pamit pulang.

Doi : “ maaf ya … aku pulang dulu, kasian sama anak anak kalo ntar nyariin “ ( sambil berdiri menatapku dengan senyuman manisnya )

Aku : “ baik lah … ku antar yah ?” ( sambil bangkit dan duduk di atas ranjang )

Doi : “ duh gak usah … aku bisa kok … dah ya “ ( menghampiriku, mencium pipi ku, kemudian berbisik )

Doi : “ makasih ya …. Maafin lagi yah “

Aku hanya mengangguk kecil dan mengangkat pundakku sambil tersenyum ke arah Doi. Doi balik badan dan meninggalkan kamar. Aku ke kamar mandi dan membersihkan diriku. Kemudian aku mencoba onani sendiri sambil membayangkan kejadian tadi, tapi setelah beberapa lama dan penisku mulai terasa perih, aku juga blon bisa orgasme. Akhirnya aku mandi dan kembali ke kamar tuk rebahan di ranjang.

Karna blon orgasme aku jadi uring uringan sendiri , aku lalu menelpon resepsionis tuk menanyakan apakah terapis masih tersedia di jam yg hampir tengah malam ini. Jackpot !!! … ternyata masih bisa dan aku minta terapis ke kamarku segera.

Ting tong … sang terapis sudah tiba di depan pintu. Lalu dengan hanya memakai celana boxer ku aku menuju pintu dan membukakan pintu tuk sang terapis. Pintu ku buka dan sang terapis ternyata seorang wanita setengahbaya. Bodi dan wajahnya mirip dengan vinna panduwinata dan dengan toket yg besar terlihat dari belahan bajunya yang seksi. Aku mempersilahkannya masuk, di dalam hatiku aku kecewa karna yg datang tidak sesuai dengan yg kuharapkan, tapi tak ku tunjukkan di depan terapis.

Aku rebahan telentang di atas ranjang dan sang terapis minta ijin tuk ke kamar mandi. Keluar dari kamar mandi, betapa kagetnya aku ternyata sang terapis mengganti pakaiannya dengan atasan kaos ketat dan celana pendek yg sangat pendek. Toket sang terapis sangat besar dan belahannya sangat terlihat jelas di kaos ketatnya. Aku menatap sang terapis dengan sedikit melotot dan sang terapis duduk di ranjang menghampiriku dengan tersenyum.

Terapis : “ yang mana yang pegel nih om ….. ( sambil mengelus dada dan perutku dengan lembut )”

Aku : “ lengan hingga telapak tangan saya pegel banget nih mba … tolong pijat ringan aja ya “

Ya iyalah pegel …. Wong abis ngobel meki Doi sampe kejang kejang … gumamku dalam hati. Sang terapis lalu mengambil minyak olive oil dan mulai memijat lenganku. Aku terus menatap ke toket sang terapis selama tanganku di pijat. Setelah agak lama pijatan di kedua lenganku selesai dan aku pun jadi horni gara gara natap toket sang terapis.

Terapis : “ suka ya om sama toket saya …. Dari tadi liatin terus “ ( sambil tersenyum manis )

Aku : “ iya … toketnya gede banget … seksi …bikin horni … jadi pengen nenen “ ( sambil menatap ke terapis )

Sang terapis lalu membuka kaos dan BH nya di depanku. Aku masih terbaring dan terkaget dengan tindakan sang terapis. Sekarang bisa ku liat toket besarnya dengan nipple yg coklat dan mencuat. Sang terapis lalu menyodorkan toketnya ke arah mulutku dan aku pun langsung menjilat dan menghisap toketnya. Aaahhhhhhh …. Sang terapis mendesah menikmati isapanku di toketnya. Sang terapis menggoyang goyangkan toketnya di mukaku sambil terus aku jilat dan isap toketnya bergantian kiri dan kanan. Aahhhh …sshhhhhh …aaahhhhh ….jeritan sang terapis.

Tangan sang terapis lalu turun menyentuh penisku dari balik celana boxerku dan mengocoknya dengan lembut. Wwuuuiihhh … nikmat banget nenen sambil di kocok dengan lembut. Sang terapis terus menyodorkan toketnya tuk ku hisap dan jilat, sementara tangannya mengocok penisku dengan bantuian olive oil …..aaaaahhh…aaahhh ….sang terapis mengeluh tanda menikmati. Gak lama kemudian :

Terapis : “ om saya lanjutkan sampe om keluar ya … tapi saya minta Rp.xxx.xxx yah “ ( sang terapis mengajukan harga tuk plus plus )

Aku cuman bisa mengangkat tanganku dan mengacungkan jempolku tanda setuju, karna mulutku masih di jejal dengan toket sang terapis. Sang terapis melepaskan toketnya dari mulutku, lalu mencium bibirku dan kita ciuman dengan mesranya sambil aku memeluk pinggangnya. Sang terapis berada di atasku sekarang dan kita berciuman dengan nafsunya. Lidah sang terapis bermain main di mulutku dengan liarnya.

Lalu sang terapis menjilati dada dan putingku. Aaaahhhh ….aakkhhh … nikmat banget jilatannya, gak lama kemudian sang terapis sampai di selangkanganku dan melepas celana boxerku. Penis ku menegang dengan kuat. Sang terapis menjilati penisku hingga sampai ke bijinya …. Aaahhh nikmatnya sentuhan ujung lidah sang terapis di seluruh permukaan penisku. Gak lama…. hup …slruuppp…. Kepala penisku masuk ke mulut sang terapis sambil terus menghisapnya …. Aaaahhhhh …. Aku mengerang menikmatinya. Sang terapis melahap semua penis ku dan menghisapnya dengan liarnya … aku semakin horni dan kutinggikan sandaran kepalaku agar aku dengan jelas melihat sang terapis yang dengan lahapnya mengemut dan ngocok penisku dengan mulut dan bibirnya yg tipis. Aahhhh …. Aahhhh …. Aku mengerang setiap kali mulut tipis sang terapis melahap ujung kepala penis ku …. Aaakkh ….aaakkhhh.

Kemudian sang terapis menarikku tuk bergeser ke bagian pinggir ranjang, hingga lututku menekuk dan kaki ku menggantung di atas lantai. Sang terapis jongkok di lantai tepi ranjang, kedua tangannya memegang pahaku dan slrrruuupppp ….. menghisap penisku dengan liar dan lahapnya …. Akkkhhh … aku semakin belingsatan jadinya …. Aku tinggikan sandaran kepalaku hingga aku bisa melihat dengan jelas sang terapis yg lagi menjilat dan mengisap penisku. Batang penis ku basah oleh liur sang terapis …. Aaahhh …..aaakkhh …. Nikmatnyaaaaaaaaaaaa ….. akh..

Sang terapis lalu melumasi toketnya dengan olive oil sambil meremas remas toketnya sendiri. Aku melotot melihatnya, karna sangat seksi sang terapis meraba dan meremas toket yg mengkilap oleh minyak olive oil. Penis ku semakin mengeras dan kemudian … hup … penisku di jepit oleh toket besar sang terapis. Tangan sang terapis memegang toketnya dan menjepit penisku, lalu mengocok penis ku dengan toket nya yg di gerakkan turun naik …. Aakhhh … aaahhhh …..aaahhhhh …. Nikmat banget … seperti ngentot meki abg rasanya …. Aku sangat menikmati di kocok pake toket sang terapis …. Aaahhh …..aaakhhh …. Dan slruuupppppp …. Sesekali kepala penisku nyembul di celah toketnya dan langsung di lahap oleh mulut kecil sang terapis …. Aaakhhh ….aaakhhh …. Aaahhkk … aku mengerang sangat menikmati kocokan toket dan hisapan mulut sang terapis …. Gak lama kemudian ….. aaakkkhhhhhhh … aku orgasme dan peju ku tumpah di dalam toket sang terapis ….. aaahhh ….aahhh …. Sang terapis terus mengocok penisku dengan toketnya ……… aaahhh …aahhkk … aku mengejang sambil menikmati orgasmeku yang seharusnya ku dapatkan dari Doi malam ini.

Ku lihat sang terapis berlari kecil ke kamar mandi sambil memegang toketnya agar pejuku tidak berciciran di lantai. Gak lama kudengar shower di nyalakan, aku kemudian masuk ke kamar mandi tuk kencing dan mencuci penisku. Ku lihat sang terapis sedang mandi di shower.

Terapis : “ gabung yuk …. Sini ku mandiin sekalian … “ ( sambil menarik tanganku dan memanduku agar tersiram pancuran air shower )

Aku hanya melongo dan menuruti tindakan sang terapis. Lalu sang terapis berdiri di belakangku dan tangan nya mengusap usap bagian depan tubuhku agar basah terkena air. Bisa kurasakan toket sang terapis menyentuh punggungku dan sesekali sang terapis menekan toketnya ke arah punggungku. Sang terapis mengambil sabun cair dan menyabuniku dari belakang. Sesekali sang terapis mengocok penisku yg tegang kembali dengan sabun dan menggosokkan toketnya yg bersabun di punggungku. Ah … nikmatnya di gosok oleh toket besar yg keras …. Aahhh … sang terapis terus menggosokkan toketnya di belakang dari punggung hingga pahaku. Kemudian sang terapis berdiri di hadapanku dan menggosokkan toketnya ke dadaku, penisku dan pahaku. Berulang ulang ,turun naik sang terapis menggosokkan toketnya. Aahhh … aku terdiam berdiri sangat menikmati permainan sang terapis.

Kemudian sang terapis berlutut di depanku sambil mengapitkan kedua toketnya, menatapku sambil tersenyum dan berkata :

Terapis : “ kentot toketku om …… “ ( sambil tersenyum manis )

Aku lalu memegang pundaknya dan menekan penisku tuk masuk ke dalam jepita toketnya …. Jleb, penisku masuk di celah toket yg licin bersabun … nikmat banget …aahh … sang terapis terus menjepit toketnya dengan tangannya dan aku terus menggenjot penisku keluar masuk toket sang terapis …. Aaaaahhhh … nikmat banget … kayak ngentot meki abg … aakkh …akkhh… sang terapis terus mengapit toketnya dan aku terus bergoyang ngentot toket besar sang terapis dengan cepat …. Aahh … aku jadi sangat bernafsu …. Sang terapis mengimbangi dengan maju mundur sesekali mengikuti irama ku. Gak lama kemudian …. Aaakkhhh ….aakkhhh …aakkhhhh … aku orgasme … aku mengejang sambil terus berdiri memegang pundak sang terapis. Sang terapis menjepit penisku dengan kuat dan pejuku pun tumpah di dalam toket sang terapis. Sang terapis berdiri dan kulihat di celah toketnya mengalir pejuku turun sampe ke perut sang terapis. Aaahhhh … seksi banget ngeliatnya. Sang terapis lalu memandikan dan membilas diriku yg masih menikmati orgasme ku. Gak lama aku keluar dari shower, handukan dan berlalu menuju ranjang tuk berbaring sambil bugil. Ku dengar sang terapis melanjutkan mandinya dan memakai seragamnya kembali.

Terapis : “ om aku pamit ya …. “ ( sambil menghampiriku di tepi ranjang )

Aku : “ oh iya … ini buat kamu beb … makasih banyak ya …. Aku puas banget … kamu luar biasa beb … apalagi toketmu …. wufff “ ( sambil berdiri di depan sang terapis dan menyerahkan duit )

Terapis : “ loh kok banyak banget om …. “ ( sambil terkaget melihat duit yg ku kasih )

Aku : “ gpp ….. tuh bonus dari aku karna dah mandiin aku “ ( aku tersenyum ke sang terapis )

Terapis : “ kalo gitu besok pagi ku mandiin lagi ya om …. Kan lumayan bisa buat THR lebaran “ ( sang terapis tertawa terbahak ).

Sang terapis kemudian mencium pipi ku, mengelus penisku dan lalu meninggalkan kamar. Aku lalu menghempaskan diriku di ranjang dan langsung tertidur dengan pulasnya.

Paginya aku terbangun karna HP ku berbunyi. Setelah ku lihat ternyata dari Doi.

Aku : “ assalamualaikum …. “ ( dengan suara berat abis bangun tidur )

Doi : “ walaikum salam … dah bangun yah?” ( terdengar suara Doi sambil ngos ngosan )

Aku : “ hhmmm blon … aku masih tidur ini … he he he” ( aku tertawa kecil )

Doi : “ aku ke hotel sekarang …. Jemput di bawah … 30 menit aku sampai hotel “ ( masih dengan suara ngos ngosan )

Aku : “ kok ngos ngosan suaranya ? …. Emang lagi apa nih ?”

Doi : “ aku lagi jogging …. Ini menuju mobil dan langsung ke hotel … jemput yah di bawah”

Aku : “ ok … nanti aku sudah di bawah “

Doi : “ ok bye … see you “

Aku : “ ok see you …. “

Aku melihat jam di kamar dan betapa kagetnya aku ternyata ini masih jam 6:30 pagi. Buset si Doi ngapain pagi pagi banget ke hotel …. Konak kali ya … aku terus bertanya tanya di dalam hati. Dengan sigap ku bersihkan kamar dan mengecek apakah di ranjang dan kamar mandi ada sisa sisa pertempuranku dengan sang terapis malam tadi. Kemudian aku ke bawah dan menunggu Doi di sofa lobby.

Aku memakai training dan topi agar tidak mudah di kenali. Karna masih mengantuk aku tertidur di sofa lobby sampai suara Doi membangunkanku dengan lembut.

Doi : “ pah pah bangun yuk …. Sarapan dulu … maaf yah mamah telat “

Aku terbangun dan sedikit terkejut ketika aku mendengar Doi memanggilku “ papah “ dan mengajakku sarapan. Doi memakai jilbab pink panjang di padu dengan jaket dan celana training tosca yg longgar. Kemudian kita beranjak ke restoran hotel tuk sarapan. Aku duduk di meja dengan masih sedikit ngantuk dan melihat Doi sibuk memilih makanan buat sarapan kami. Doi memesankan kopi dan kita sarapan bareng pagi itu.

Aku : “ kok tadi aku di panggil papah ?” ( sambil tersenyum menatap Doi )

Doi : “ gak liat apa di sofa sebelah ada ibu ibu tiga orang lagi duduk …. Masa aku panggil kamu selingkuhan selingkuhan … bangun dong “ ( sambil mulut Doi di mayunkan dan tertawa )

Aku : “ hah iya kah …? “ ( pinter juga Doi pikirku )

Doi : “ yuk cepetan sarapannya … aku mau ke kamar “ ( sambil menatapku dengan serius )

Aku : “ siap mah ! “ ( aku tertawa dan lalu menghabiskan kopiku )

Kemudian kita meninggalkan restoran dan menuju lift. Di dalam lift Doi berbisik di telingaku.

Doi : “ aku mau pijet …. Pegel nih abis jogging” ( sambil berbisik lembut )

Aku tersenyum ke arah Doi dan memanyunkan mulutku ke arah Doi. Doi tertawa terbahak sambil menutup mulutnya. Doi mencubit pinggangku, tapi dengan cepat ku pegang tangannya dan kita bergandengan ke kamar.

Sesampai di kamar aku langsung masuk ke kamar mandi karna mules abis sarapan. Aku mendengar Doi menelpon seseorang di kamar dan berbincang sedikit. Gak lama aku selesai dan keluar dari kamar mandi. Ku lihat Doi merapihkan ranjang dan memasang kain panjang di atas ranjang. Doi berlari kecil ke kamar mandi sambil membawa tas kecilnya. Gak lama kemudian Doi keluar masih memakai jilbab pink panjangnya tapi kali ini Doi memakai towel coat dari hotel. Doi duduk di tepi ranjang , sesekali menatapku sambil menonton tv.

Aku berdiri mendekat …. Doi menatapku …. Kemudian aku berkata “ Pijat ? “ … Doi tersentak dan tertawa sambil tertunduk … aku kebingungan berdiri sambil menatap Doi yg masih terbahak mendengar perkataanku … sambil menahan tawanya Doi berkata :

Doi : “ wkwkwkwkwk … aku panggil tukang pijat spa hotel …. Bukan nyuruh kamu tuk pijetin aku “ ( sambil terus tertawa )

Aku : “ haaahhh … oooh ku kira … he he he “ ( sambil melongo pergi ke sofa tuk duduk kembali )

Kemudian bell pintu berbunyi dan Doi melangkah ke pintu, sambil terus tertawa kecil. Sang terapis pijat spa masuk ke kamar bareng dengan Doi di belakangnya. Aku melihat ke arah terapis spa tersebut dan astagaaaaaaaaaa …. Ternyata dia terapisku yg pertama …… yg sempak dan BH nya ku beli kemaren siang. Aku terkaget tapi tak kulihatkan di depan Doi dan kemudian sang terapis menyapa :

Terapis : “ selamat pagi pak …. “ ( sambil membungkuk dengan sopan )

Aku : “ iya selamat pagi juga “ ( jawabku dengan tenang )

Doi : “ mba pijet nya di atas ranjang pake kain ini aja yah … pijet punggung dan pinggang aja … trus lanjut lulur yah …. Tadi dah pesen lulur yg blue berry ya … bawakan?”

Terapis : “ oh iya ibu … baik “ ( lalu menyiapkan peralatan spa nya )

Aku : “ aku renang dulu ya mah “ ( kata ku, agar aku gak menggangu acara pijat mereka, aku sengaja ijin keluar karna kawatir Doi malu jika harus pijat dengan adanya diriku di kamar )

Doi : “ loh … gak usah pah … di sini aja tungguin mamah pijet … ntar abis pijet kita renang bareng “ ( sambil tersenyum dan menatap ke arahku )

Dhuaaarrrrrrr … bagaikan di samber petir hatiku, aku terdiam karna hampir tak percaya mendengar jawaban dari Doi. Tapi aku tetap tenang dan cool. Sambil berkata “ ok … terserah mamah deh”.

Terapis : “ sudah siap bu …. Bisa kita mulai ?” ( sambil tersenyum menatap Doi )

Doi : “ Ok … saya buka jilbab dan pakaian saya dulu ya “ ( sambil tersenyum ke arahku )

Aku pura pura menatap ke arah tv sambil berkata di dalam hati “ sialan …. rencana macam apa lagi ini yg di siapkan Doi “. Aku teringat kalo Doi menawarkan tuk renang bareng sehabis di pijet …. Apakah berenang di cairan kenikmatan si Doi ? semoga …. Semoga …. Semoga …. Aku terus berdoa agar dugaanku benar adanya.
 
Bagus hu, ceritanya dan cara penyampaian cerita saya suka, apalagi pas yang episode 1, percakapan singkat dan sedikit ada teka tekinya, ha ha ha lanjut ya huu
 
Lanjut om..
Biasanya c orang sabar pasti dapat ena2 .
 
petualangan yg seru sekali hu.....
Layak untuk ditunggu kisah lanjutanya...
 
Ayo dong binornya masa gagal maning gagal maning...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd