Mourning24
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Jul 2017
- Post
- 245
- Like diterima
- 267
aduh ini mobil kenapa sih pakai acara mogok segala, mana acaranya udah mau mulai lagi, terpaska naik bus nih kalau gini caranya. aku meninggalkan mobilku di pinggir jalan untuk nanti di ambil oleh sopirku. akupun menuju halte untuk membeli tiket bus, setelah bus tiba penumpang berbondong-bondong naik. bus menjadi sesak karena kepenuhan penumpang. aku dapat merasakan banyak mata yang menatapku. bagaimana tidak, aku seharusnya menghadiri imlek di rumah temanku jadi aku menggunakan gaun cina panjang berwarna biru yang melekat ketat ditubuhku, pinggulku yang ramping, payudaraku yang besar dan pantatku yang bulat semuanya tercetak jelas.
belum lagi kulitku yang putih mulus karena aku keturunan cina, wajahku yang cantik bermakeup dan parfum yang ku gunakan seakan-akan menjadi oasis di tengah bus yang berisikan para buruh kasar. aku hanya bisa bersabar hingga bus ini sampai ke tujuanku. aku berdiri didekat jendela mengangkat tangan sambil memegang pegangan agar aku tak jatuh memperlihatkan ketiak ku yang mulus tanpa bulu. aku berusaha mengalihkan pandanganku keluar jendela.
berselang beberapa menit setelah bus berjalan, banyak orang yang bergerak didalam bus ini, entah itu memperbaiki posisi duduk atau mengambil sesuatu di tas. aku yang menghadap ke jendela tentu saja memperlihatkan bagian belakangku ke seluruh penumpang di bus ini. beberapa kali ada yang lewat di belakangku. tiba-tiba saja ada yang berani mencolek pantatku. aku langsung memutar kepalaku ke samping untuk melihat siapa yang mencolek pantatku. tapi semua penumpang tunduk bermain dengan ponselnya. aku kembali menghadap ke jendela.
tiba-tiba bus mengerem mendadak. tubuhku terhimpit ke jendela, seorang pria juga terhimpit di belakangku. tubuhnya rapat menekan tubuhku ke jendela. aku dapat merasakan hembusan nafasnya di leherku yang jenjang. setelah bus berjalan normal, pria itu masih tidak pindah dari belakangku. karena gaunku yang tipis aku dapat merasakan sebuah tonjolan digesekkan di pantatku. aku ingin berbalik dan berteriak, tapi aku berhenti karena pria itu berbisik di telingaku. "ssshhh jangan berisik dong cici, kalau cici teriak, cici bakalan aku perkosa disini." aku langsung takut, aku kembali menghadap jendela dengan mulut tertutup. "nah gitu dong ci. sekarang cici nikmatin aja yah." dia kemudian merapatkan hidungnya di leherku dan mulai menghirup aroma parfum yang ku gunakan. "ummm cici wangi banget. mau kemana sih?" tanyanya sambil terus menggesekkan kontolnya di bagian belakang gaunku.
"jawab dong cici cantik." katanya sambil meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"uummmm a...aku mau ke acara imlek." aku merasa takut dan jijik merasakan buruh yang jorok ini di dekatku.
"pantesan cici dandan cantik banget." dia mulai menjilati leherku yang mulus ini.
"ja...jangan, tolong hentikan." kataku kegelian. aku merasakan tangannya masuk kedalam gaunku dari celah yang ada di sebelah kiri dan kanan gaunku. tak tanggung-tanggung dia langsung memutuskan BHku dari depan dan lansnug meremas kedua payudaraku. kedua payudaraku yang mulus langsung bersentuhan dengan tangannya yang kasar. membuatku merasakan sensasi yang baru. "aaahhhh aaaaahhhh udaaahh." aku mulai menggeliat. saat kepalaku menggeleng ke ke kiri dia langsung mencaplok bibir ku yang berlipstik merah. "uuummmmm" aku merasakan dia membuka paksa mulutku dengan lidahnya. aku menutup rapat mulutku. dia malah mencubit puting ku dengan keras "aaaahhhh" saat mulutku terbuka lidahnya langsung memilin lidahku. "uuummmm sllurrppp slruuppp" setelah puas menikmati bibirku dia menjauhkan mulutnya sambil menggigit bibir bawahku. aku dapat melihat bibirnya merah karena lipstikku, itu berarti lipstik ku menjadi sangat berantakan di sekitar mulutku.
belum lagi kulitku yang putih mulus karena aku keturunan cina, wajahku yang cantik bermakeup dan parfum yang ku gunakan seakan-akan menjadi oasis di tengah bus yang berisikan para buruh kasar. aku hanya bisa bersabar hingga bus ini sampai ke tujuanku. aku berdiri didekat jendela mengangkat tangan sambil memegang pegangan agar aku tak jatuh memperlihatkan ketiak ku yang mulus tanpa bulu. aku berusaha mengalihkan pandanganku keluar jendela.
berselang beberapa menit setelah bus berjalan, banyak orang yang bergerak didalam bus ini, entah itu memperbaiki posisi duduk atau mengambil sesuatu di tas. aku yang menghadap ke jendela tentu saja memperlihatkan bagian belakangku ke seluruh penumpang di bus ini. beberapa kali ada yang lewat di belakangku. tiba-tiba saja ada yang berani mencolek pantatku. aku langsung memutar kepalaku ke samping untuk melihat siapa yang mencolek pantatku. tapi semua penumpang tunduk bermain dengan ponselnya. aku kembali menghadap ke jendela.
tiba-tiba bus mengerem mendadak. tubuhku terhimpit ke jendela, seorang pria juga terhimpit di belakangku. tubuhnya rapat menekan tubuhku ke jendela. aku dapat merasakan hembusan nafasnya di leherku yang jenjang. setelah bus berjalan normal, pria itu masih tidak pindah dari belakangku. karena gaunku yang tipis aku dapat merasakan sebuah tonjolan digesekkan di pantatku. aku ingin berbalik dan berteriak, tapi aku berhenti karena pria itu berbisik di telingaku. "ssshhh jangan berisik dong cici, kalau cici teriak, cici bakalan aku perkosa disini." aku langsung takut, aku kembali menghadap jendela dengan mulut tertutup. "nah gitu dong ci. sekarang cici nikmatin aja yah." dia kemudian merapatkan hidungnya di leherku dan mulai menghirup aroma parfum yang ku gunakan. "ummm cici wangi banget. mau kemana sih?" tanyanya sambil terus menggesekkan kontolnya di bagian belakang gaunku.
"jawab dong cici cantik." katanya sambil meremas kedua payudaraku dari luar gaunku.
"uummmm a...aku mau ke acara imlek." aku merasa takut dan jijik merasakan buruh yang jorok ini di dekatku.
"pantesan cici dandan cantik banget." dia mulai menjilati leherku yang mulus ini.
"ja...jangan, tolong hentikan." kataku kegelian. aku merasakan tangannya masuk kedalam gaunku dari celah yang ada di sebelah kiri dan kanan gaunku. tak tanggung-tanggung dia langsung memutuskan BHku dari depan dan lansnug meremas kedua payudaraku. kedua payudaraku yang mulus langsung bersentuhan dengan tangannya yang kasar. membuatku merasakan sensasi yang baru. "aaahhhh aaaaahhhh udaaahh." aku mulai menggeliat. saat kepalaku menggeleng ke ke kiri dia langsung mencaplok bibir ku yang berlipstik merah. "uuummmmm" aku merasakan dia membuka paksa mulutku dengan lidahnya. aku menutup rapat mulutku. dia malah mencubit puting ku dengan keras "aaaahhhh" saat mulutku terbuka lidahnya langsung memilin lidahku. "uuummmm sllurrppp slruuppp" setelah puas menikmati bibirku dia menjauhkan mulutnya sambil menggigit bibir bawahku. aku dapat melihat bibirnya merah karena lipstikku, itu berarti lipstik ku menjadi sangat berantakan di sekitar mulutku.
salah satu tangannya dia lepaskan dari payudaraku yang kemudian menuntun tanganku untuk menggenggam penisnya. aku tentu saja melawannya, tapi dia malah melepaskan tangannya yang satu dari payudaraku dan kemudian mencekik leherku. "hussshh sshhh, jangan melawan dong cici cantik." aku mulai tersedak. dia tidak melepaskan cekikannya, sehingga tanganku dengan menurut dituntunnya kearah penisnya. "oh yeaahh," dia merasa nikmat saat pertama kali tangan halusku menyentuh penisnya. aku dapat merasakan betapa hangatnya penis itu, urat-uratnya yang seperti ulat di seluruh batangnya, jari-jari ku tidak dapat melingkari penis itu.
"besar mana sama punya suami cici?" tanyanya.
"aakkhhh oookkhhh"
"oh maaf." dia melepaskan tangannya dari leherku, kini leherku yang putih itu mempunyai bekas tangan merah. sekarang tangan itu kembali meremas payudaraku. "nama cici, siapa sih?" tanyanya lagi.
"stel...stella."
"ci stella, udah punya anak?"
"pu..punya 1."
"udah ibu-ibu bodynya masih ketat aja." pujinya. "kocok terus ci stella yang cantik." dia sudah tidak menuntun tanganku, entah kenapa tanganku mengocok penis itu dengan sendirinya. tangannya memegang daguku mengarahkannya ke mulutnya dan dia kembali mencium ku dengan ganas. aku merasakan penisnya semakin membesar, aku terus mengocoknya dengan cepat. tiba tiba dia meremas keras payudaraku. "uuummpppphhhhh" aku tidak bisa mengeluarkan suara karena mulut tersumpal mulutnya. penisnya berdenyut dengat kuat, selama 5 menit denyutan itu baru berhenti. dan dia melepaskan ciumannya. "makasih yah cici." dia kemudian pergi meninggalkanku.
aku merasakan bagian belakan gaunku basah, ternyata spermanya menembus gaunku dan mengenai kulit pantatku. aku mencolek bagian belakang gaunku mendapati cairan putih kental dan hangat itu. aku menghirup aromanya, karena penasaran aku menjulurkan lidahku dan menjilat ujung jari ku. rasanya asam dan asin tapi entah kenapa aku suka, aku terus mencolek semua sperma yang terdapat di belakang gaunku dan menjilati semuanya.
"besar mana sama punya suami cici?" tanyanya.
"aakkhhh oookkhhh"
"oh maaf." dia melepaskan tangannya dari leherku, kini leherku yang putih itu mempunyai bekas tangan merah. sekarang tangan itu kembali meremas payudaraku. "nama cici, siapa sih?" tanyanya lagi.
"stel...stella."
"ci stella, udah punya anak?"
"pu..punya 1."
"udah ibu-ibu bodynya masih ketat aja." pujinya. "kocok terus ci stella yang cantik." dia sudah tidak menuntun tanganku, entah kenapa tanganku mengocok penis itu dengan sendirinya. tangannya memegang daguku mengarahkannya ke mulutnya dan dia kembali mencium ku dengan ganas. aku merasakan penisnya semakin membesar, aku terus mengocoknya dengan cepat. tiba tiba dia meremas keras payudaraku. "uuummpppphhhhh" aku tidak bisa mengeluarkan suara karena mulut tersumpal mulutnya. penisnya berdenyut dengat kuat, selama 5 menit denyutan itu baru berhenti. dan dia melepaskan ciumannya. "makasih yah cici." dia kemudian pergi meninggalkanku.
aku merasakan bagian belakan gaunku basah, ternyata spermanya menembus gaunku dan mengenai kulit pantatku. aku mencolek bagian belakang gaunku mendapati cairan putih kental dan hangat itu. aku menghirup aromanya, karena penasaran aku menjulurkan lidahku dan menjilat ujung jari ku. rasanya asam dan asin tapi entah kenapa aku suka, aku terus mencolek semua sperma yang terdapat di belakang gaunku dan menjilati semuanya.
