Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Diari Pemburu Memek, dari Gadis SMA sampai Mahasiswi

BAGIAN 2


Aku memikirkan belasan skenario dalam kepala demi bisa minimal melihat memek Astri saat itu. Salah satu skenario yang paling masuk akal dan efektif adalah strategi ruang UKS.

Aku angkat dua jari tangan kiri ke atas. Itu kode aktivasi strategi ruang UKS. Pasukanku (begitu aku menyebut mereka) langsung tanggap. Mereka, tanpa memeriksa kondisi Astri, langsung membopong tubuh Astri pakai tandu.

Hal paling sulit dari membentuk sebuah pasukan bukan saat melatih. Yang paling sulit adalah menyamakan visi. Apakah mereka, lelaki-lelaki muda ini sama tertariknya dengan memek-memek teman-teman mereka seperti aku? Hal-hal di luar itu dibahas kemudian. Yang paling penting adalah menyamakan visi.

Kurang dari satu bulan setelah lulus, ijazah dari kampus ternama dan nilai tinggi milikku membawaku diterima sebagai pengajar sebuah SMA negeri favorit. Di sana aku mengajar matematika. Biar kujelaskan mengapa harus SMA negeri favorit dan matematika.

Pertama, memek-memek muda berkualitas berasal dari sekolah-sekolah berkualitas. Aku harus pastikan mendapatkan memek kualitas nomor satu. Dari mana kudapatkan kriteria memek seperti itu kalau bukan dari sekolah favorit? Aku tidak mau menikmati memek yang bibirnya hitam dan bau.

Kedua, kenapa harus negeri? Kenapa bukan sekolah swasta favorit? Karena siswi-siswi lugu yang berkualitas pasti akan memilih sekolah negeri ketimbang swasta. Kesimpulanku mengatakan, siswi-siswi sekolah swasta favorit memiliki kesadaran akan tubuh mereka. Mereka mendapatkan didikan itu dari orangtua mereka. Beda dengan siswi-siswi sekolah negeri favorit yang orangtuanya tabu membahas hal-hal berbau seks.

Tiga, matematika. Ini berhubungan dengan strategi-strategi yang kurancang, yang hanya bekerja saat aku ditempatkan sebagai guru matematika.

Ruang UKS terletak agak jauh dari lapangan upacara. Sekolah ini sangat luas, tanpa bangunan bertingkat. Wajar, ini adalah sekolah negeri favorit di sebuah kota kecil.

Setengah berlari, Astri di atas tandu, dibawa melewati lorong tepat di belakang lapangan upacara, ke arah kanan lapangan, terus menuju lorong kedua dekat kelas 10. Ruang UKS berada di gedung kelas 10, berdekatan dengan laboratorium komputer. Aku jalan agak tergesa di belakang mereka. Tidak sabar melihat memek Astri.

Saat aku tiba, dua siswa pasukanku terlihat berjaga di pintu. Salah satu dari mereka mengacungkan jempol, tanda Astri sudah dikondisikan.

Dikondisikan di sini berarti memeknya sudah siap diacak-acak tanpa halangan dari pemiliknya karena pemilik memek tersebut dalam kondisi tidak sadar selama satu jam ke depan.

"Ruangan sudah steril?"

"Sebelumnya ada dua orang di dalam, tapi sudah kami bawa keluar."

"Pastikan tidak ada yang masuk," kataku sambil berjalan ke dalam.

Tubuh mungil Astri terbaring tidak berdaya di kasur. Dari jauh, celana dalam putihnya sudah terlihat dari balik rok selututnya. Aku perhatikan wajahnya. Dia begitu manis. Makin manis dengan rambut diikat kepang dua.

Bibirnya tipisnya kemerahan. Entah merah dari lip gloss atau memang merah alami. Salah satu cara untuk menjawabnya adalah mengulum bibir itu. Itu yang kulakukan sekarang. Lembut, ranum seperti apel baru dipetik.

Meski mungil, badan Astri agak berisi. Ia bukan tipikal gadis petite yang kurus kering. Pipinya tembem, mengundang lidah untuk menjilatnya. Apakah memeknya sama tembemnya? Dalam waktu dekat, kita akan tahu jawabannya.

Tidak ada makeup di muka Astri. Dia memang gadis yang cantik alami. Pipinya tidak berbedak, pun dengan bibirnya. Membuat aku semakin bergairah menciumi dan menjilati bagian mukanya.

Puas dengan bagian muka, saatnya ke hidangan utama: memeknya.

Bagian dada tidak penting. Yang penting bagiku adalah memek dari perempuan cantik. Cantiknya sudah aku pastikan. Tinggal memeknya.

Aku ciumi dari luar bagian roknya. Dari paha, sampai ke tengah selangkangan. Tidak ada bau yang tercium. Itu berarti dia tidak haid dan pandai menjaga daerah memeknya.

Kedua tanganku yang sudah terlatih, masuk ke dalam rok. Tanpa meraba, aku sudah menemukan karet celana dalamnya. Dengan gerakan yang sangat terlatih dan terukur, perlahan, karet itu aku tarik ke bawah. Celana dalam putihnya ikut tertarik, melewati paha, lutut, dan lepas. Celana dalam itu aku letakkan di samping ranjang.

Kini, tidak ada lagi yang melindungi memek Astri.

Melihat memek itu ada seninya. Karena memek punya dua bentuk. Pertama, bentuk paha lurus. Dalam bentuk ini, kita bisa melihat garis memek, kekenyalannya, tembemnya, dan kalau beruntung klitoris yang mengintip malu dari dalam garis memek. Aku paling suka bentuk ini, karena di bentuk ini, memek tidak mengeluarkan bau. Enak untuk dijilat dan dicium.

Kedua, bentuk mengangkang. Di bentuk ini, kita bisa melihat jelas bibir memek, luar dan dalam. Dari sini, kita juga bisa memastikan sempit atau tidaknya si memek dari lubangnya. Kita juga bisa melihat klitoris dengan jelas. Hanya saja di bagian ini, memek mengeluarkan bau alaminya. Sebagaimana bau alami, ada bau yang enak, ada juga bau tidak sedap.

Coba tebak, memeknya Astri baunya seperti apa ya?

Jawabannya ada di sana. Rok Astri aku gulung ke atas, melewati pantatnya. Dan inilah dia, memek seorang perempuan muda.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd