Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Dibalik Teduhnya Senyum Ibuku

Epilog

Angin sejuk membawa rasa tenang pada diri Arga yang kini duduk diatas rumput yang dialasi karpet cokelat muda. Senyum yang tampak tak kunjung hilang dari bibirnya saat melihat putri kecil yang sudah tiga tahun berlarian dengan tanpa lelah. Bayangan akan rumit nya rumah tangga di masa lalu membuat dirinya menjadi manusia yang kuat sekaligus mampu mengambil keputusan serta tanggung jawabnya.

Jika dirinya dapat memutar ruang dan waktu mungkin akan ia hentikan perbuatan ibunya sejak dulu. Tapi memang nasi sudah menjadi bubur dan cerita yang digariskan tak bisa lagi dihapus.

Sudah lama dirinya menutup pintu dari segala hal yang berbau ibunya, termasuk anak lucu yang kini menjadi semangat baru. Entahlah, melihat sifat Ibunya mungkin kali ini sedang bersama pria yang bisa memberikan cairan nafsu pelepas dahaga.

Tapi ada satu titik di sudut hatinya yang berharap jika Ibunya kembali menjadi sosok yang ia rindukan saat Bapaknya masih ada dan mungkin cerita rumit ini tak akan terjadi.

Mata Arga masih mengikuti gerak anaknya yang ia lihat terjatuh setelah tersandung kali sendiri, namun belum sempat ia berdiri ternyata anaknya sudah bangkit dengan gigi yang terlihat sempurna.

"Ayah aku jatuh, hehe" teriak anaknya dengan tangan yang menunjukkan luka.

Arga menggeleng pelan dan melihat kearah langit, air mata pemuda itu mengalir begitu saja saat sang awan yang entah mengapa membentuk sosok Naya.

"Ibu kapan pulang yah?" Tanya anaknya yang kini duduk tepat disamping kirinya.

Tangan Arga merangkul dengan pelan dan hanya bisa diam karena sudah ratusan kali pertanyaan itu muncul. Hanya ada satu jawaban pasti, jika Naya sudah tenang dengan tugas sebagai ibu saat melahirkan anaknya.

Tak ada yang tahu tentang masa depan, begitupun Arga yang terlihat bodoh didepan anaknya yang masih bertanya dengan pertanyaan sama.

Matahari mulai meredup seiring pulangnya burung pada sarang dan pulangnya kerinduan pada sang Maha.

Saat semua rasa yang kau ranggut tanpa bayang
Saat itu pula rasa yang kupunya ikut terbawa
Bukan tak memahami kata ikhlas
Tapi rasa sakit yang begitu hebat

Perlahan menusuk dari ujung telapak kaki
Menjalar hingga tak mampu berteriak
Rasa yang tak kunjung usai
Sampai hitam yang menjadi teman

Hingga kau berbali dan bertanya dengan malu
Adakah aku dibalik tangis mu
Saat itu pun semua air mata kan kumpulkan
Demi rasa yang tak terbayang

---09-02-2024---
Terimakasih.
27673




 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd