Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DJOKDJIA NINGGAL KENANGAN

Balaipustaksex

Suka Semprot
Daftar
5 Sep 2016
Post
7
Like diterima
303
Bimabet
DJOKDJIA NINGGAL KENANGAN



Cast :
Yunike

Bagian I


Hai, namaku Yunike Septisari, Aku berasal dari Bali, dan baru lulus kuliah jurusan informatika dari salah satu universitas di Yogyakarta. Aku mau berbagi kisah kepada kalian tentang kehidupanku di kota kota pelajar. Bagiku kehidupanku di kota Jogja ini penuh lendir... eh penuh warna. Benar kata orang kota ini tercipta dari rindu, kenangan, dan angkringan. Kalau aku tambahin kos-kosan. Hahaha. Banyak hal yang aku baru temui di kota ini mulai dari kehidupan masyarakatnya yang ramah, punya sahabat dari berbagai daerah yang tujuannya sama yaitu kuliah. Punya mantan yang macam-macam karakter dan ukurannya. Pokoknya banyak deh ya. Oke aku mulai aja ya...

“Mah, aku keterima kuliah di Jogja!” kataku kepada Mama. “Yakin kamu mau kuliah di sana?” balas mamaku sembari meyakinkanku. Aku balas dengan anggukan kepala. Mamaku ini orangnya cerewet dan selalu mencecar dengan pertanyaan suapaya aku yakin dengan pilihanku. Tidak lepas juga dengan wejangan beliau yang penuh makna. Maklum, aku anak pertama dari tiga bersaudara, dan aku anak cewek pula, kedua adikku cewek dan cowok juga.

Ketika di Sekolah, aku pun bercerita kepada Kak Dimas pacarku kalau aku akan kuliah di Jogja. Kak Dimas sebenarnya mendukung aku untuk kuliah di sana. “Ke, udah keterima kuliah di Jogya ya?” tanya nya kepadaku. “Iya kak Dim, baru aja kemarin pengumumannya.” Jawabku kepadanya. Setelah ku jawab kak dimas bilang “ya bagus lah Ke, akhirnya impian kamu terwujud”. Kak Dimas adalah pacarku sekaligus sahabatku di sekolah meskipun kita sama-sama kelas dua belas dan seumuran aku memanggilnya kakak karena dewasanya dia, selalu menjaga dan membantu aku. Dan selalu mendukung aku dalam segala apapun. Aku dekat dengan kak Dimas sejak kami bergabung di OSIS Sekolah. Dan mulai berpacaran sejak kelas sebelas.

Di taman belakang sekolah ini kami jalan-jalan sebentar untuk mengecek persiapan pelepasan sekolah. Semua panitia, dan guru-guru satu per satu meninggalkan taman ini yang akan menjadi tempat acara perpisahan sekolah nanti. Hanya aku dan kak Dimas yang terakhir ada ditmpat ini. aku tergabung di panitia dekorasi sedangkan kak Dimas bagian perlengkapan. “Ke, nih minum dulu.” Sambil menyodorkan sebotol aqua kecil kepadaku yang sedang merapikan bunga di pinggir panggung. Aku pun meraihnya, “makasih ya kak”. Setelah itu aku merebahkan badanku dipinggir panggung. Diikuti dia yang juga merebahkan badannya disampingku. Kami ngobrol dan canda gurau menceritkan kesiapan acara perpisahan sekolah hingga tertawa lepas. Tiba-tiba kak Dimas beranjak dari rebahannya dan mengadapku dan memandangku dengan serius. “Kenapa kak? Kok ngeliatinnya gitu sih.” Tanyaku kepadanya. “Ke, kalau nanti kamu kuliah di jogja, kita masih berhubungan kan?” tanyanya kepadaku. Aku pun hanya tersenyum dan beranjak dari rebahanku. “Ya ampun kak, iyalah kak kita masih pacaran, selama kita ga ada yang mengkhianati, aku tetap sama kmu sayang” jawabku kepadanya. Kak dimas hanya tersenyum mendengar jawabanku. “Tapi kak Dim bisa sayang aku terus kan meskipun kita jauh” tanyaku. “iya sayang, aku harus bisa LDR kok”. Jawabnya.
Entah kenapa suasana pada saat itu hening hanya desiran angin menyapu sekitar taman. Tiba-tiba kak Dimas memandangku lalu mencium bibirku. Aku hanya bisa pasrah saat itu. Dia melepaskan ciumannya lalu memandangku. Aku hanya tertegun memandangnya, entah aku seperti terhanyut oleh suasana. Kak Dimas kembali menciumku dengan penuh nafsu, lidahnya mencoba masuk ke dalam mulutku. Kali ini aku sangat terbawa suasana, dan aku tidak bisa berpikir jernih malah aku sangat menikmatinya. Baru kali ini aku merasakan betapa nikmatnya pergumulan ini. Kak Dimas mencoba menciumi leherku, tangannya mulai membelai bagian payudaraku dari luar baju. Benar saja aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku menikmatinya. Dia mulai membuka kancing baju seragamku, dan mengangkat braku yang berwarna hijau muda. Payudaraku memang tidak teralu besar tapi pas dalam genggaman. Bulu kudukku merinding ketika dia mulai memilin-milin puting payudaraku hingga keras. Dia pun mulai menjilat puting payudaraku dan meremasnya. Lagi-lagi aku menikmatinya, badanku seolah tidak mampu menolak rangsangan yang diberikannya. Ketika aku sudah menikmatinya ia malah merapikan bajuku kembali ke sedia kala. “Keke, pulang yuk udah sore” ucapnya. Aku hanya mengangguk tanpa berucap apa-apa.
 
Terakhir diubah:
DJOKDJIA NINGGAL KENANGAN



Cast :
Yunike

Bagian I


Hai, namaku Yunike Septisari, Aku berasal dari Bali, dan baru lulus kuliah jurusan informatika dari salah satu universitas di Yogyakarta. Aku mau berbagi kisah kepada kalian tentang kehidupanku di kota kota pelajar. Bagiku kehidupanku di kota Jogja ini penuh lendir... eh penuh warna. Benar kata orang kota ini tercipta dari rindu, kenangan, dan angkringan. Kalau aku tambahin kos-kosan. Hahaha. Banyak hal yang aku baru temui di kota ini mulai dari kehidupan masyarakatnya yang ramah, punya sahabat dari berbagai daerah yang tujuannya sama yaitu kuliah. Punya mantan yang macam-macam karakter dan ukurannya. Pokoknya banyak deh ya. Oke aku mulai aja ya...

“Mah, aku keterima kuliah di Jogja!” kataku kepada Mama. “Yakin kamu mau kuliah di sana?” balas mamaku sembari meyakinkanku. Aku balas dengan anggukan kepala. Mamaku ini orangnya cerewet dan selalu mencecar dengan pertanyaan suapaya aku yakin dengan pilihanku. Tidak lepas juga dengan wejangan beliau yang penuh makna. Maklum, aku anak pertama dari tiga bersaudara, dan aku anak cewek pula, kedua adikku cewek dan cowok juga.

Ketika di Sekolah, aku pun bercerita kepada Kak Dimas pacarku kalau aku akan kuliah di Jogja. Kak Dimas sebenarnya mendukung aku untuk kuliah di sana. “Ke, udah keterima kuliah di Jogya ya?” tanya nya kepadaku. “Iya kak Dim, baru aja kemarin pengumumannya.” Jawabku kepadanya. Setelah ku jawab kak dimas bilang “ya bagus lah Ke, akhirnya impian kamu terwujud”. Kak Dimas adalah pacarku sekaligus sahabatku di sekolah meskipun kita sama-sama kelas dua belas dan seumuran aku memanggilnya kakak karena dewasanya dia, selalu menjaga dan membantu aku. Dan selalu mendukung aku dalam segala apapun. Aku dekat dengan kak Dimas sejak kami bergabung di OSIS Sekolah. Dan mulai berpacaran sejak kelas sebelas.

Di taman belakang sekolah ini kami jalan-jalan sebentar untuk mengecek persiapan pelepasan sekolah. Semua panitia, dan guru-guru satu per satu meninggalkan taman ini yang akan menjadi tempat acara perpisahan sekolah nanti. Hanya aku dan kak Dimas yang terakhir ada ditmpat ini. aku tergabung di panitia dekorasi sedangkan kak Dimas bagian perlengkapan. “Ke, nih minum dulu.” Sambil menyodorkan sebotol aqua kecil kepadaku yang sedang merapikan bunga di pinggir panggung. Aku pun meraihnya, “makasih ya kak”. Setelah itu aku merebahkan badanku dipinggir panggung. Diikuti dia yang juga merebahkan badannya disampingku. Kami ngobrol dan canda gurau menceritkan kesiapan acara perpisahan sekolah hingga tertawa lepas. Tiba-tiba kak Dimas beranjak dari rebahannya dan mengadapku dan memandangku dengan serius. “Kenapa kak? Kok ngeliatinnya gitu sih.” Tanyaku kepadanya. “Ke, kalau nanti kamu kuliah di jogja, kita masih berhubungan kan?” tanyanya kepadaku. Aku pun hanya tersenyum dan beranjak dari rebahanku. “Ya ampun kak, iyalah kak kita masih pacaran, selama kita ga ada yang mengkhianati, aku tetap sama kmu sayang” jawabku kepadanya. Kak dimas hanya tersenyum mendengar jawabanku. “Tapi kak Dim bisa sayang aku terus kan meskipun kita jauh” tanyaku. “iya sayang, aku harus bisa LDR kok”. Jawabnya.
Entah kenapa suasana pada saat itu hening hanya desiran angin menyapu sekitar taman. Tiba-tiba kak Dimas memandangku lalu mencium bibirku. Aku hanya bisa pasrah saat itu. Dia melepaskan ciumannya lalu memandangku. Aku hanya tertegun memandangnya, entah aku seperti terhanyut oleh suasana. Kak Dimas kembali menciumku dengan penuh nafsu, lidahnya mencoba masuk ke dalam mulutku. Kali ini aku sangat terbawa suasana, dan aku tidak bisa berpikir jernih malah aku sangat menikmatinya. Baru kali ini aku merasakan betapa nikmatnya pergumulan ini. Kak Dimas mencoba menciumi leherku, tangannya mulai membelai bagian payudaraku dari luar baju. Benar saja aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku menikmatinya. Dia mulai membuka kancing baju seragamku, dan mengangkat braku yang berwarna hijau muda. Payudaraku memang tidak teralu besar tapi pas dalam genggaman. Bulu kudukku merinding ketika dia mulai memilin-milin puting payudaraku hingga keras. Dia pun mulai menjilat puting payudaraku dan meremasnya. Lagi-lagi aku menikmatinya, badanku seolah tidak mampu menolak rangsangan yang diberikannya. Ketika aku sudah menikmatinya ia malah merapikan bajuku kembali ke sedia kala. “Keke, pulang yuk udah sore” ucapnya. Aku hanya mengangguk tanpa berucap apa-apa.
Nyimak aja dulu.... @Balaipustaksex ......Penjaga Kos-nya kok ditinggal...
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd