Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Fantasi Pamer Istri

14 : Challenge Accepted

Tak sengaja aku bangun tengah malam dan merasa haus. Ku lirik Yanto masih tertidur pulas.

Aku bangkit dan berjalan keluar kamar, menuruni tangga menuju dapur di bawah.

Ku ambil segelas air, lalu duduk di meja makan sambil meminumnya. Tak sengaja mataku menatap ke arah kamar mandi saat istriku keluar dari dalam sana.

"Tumben malem-malem duduk sendirian di meja makan," ucap istriku.

"Haus. Di atas galon habis," jawabku.

Ku lihat istriku membuka kulkas dan mengeluarkan sebuah kotak berisi daging dari dalam freezer.

"Mau ngapain?" tanyaku.

"Mau marinasi sebentar, biar besok sarapan pake daging aja."

Aku bangkit dan menghampiri istriku yang sedang sibuk dengan bumbu dapur.

Ia masih mengenakan kimono semalam, tetapi saat ini tertutup.

Dari belakang ku peluk dan ku buka tali kimononya, lalu lu remas bongkahan dadanya dari belakang.

"Semalem emangnya kurang?" tanya istriku.

Ahh, seandainya ia tahu siapa tangan yang meremasnya semalam.

"Kurang," jawabku.

"Kamu semalem ngapain sih sampe megangin yang bawah? Kan janjinya atas aja. Kalo Yanto khilaf gimana?"

"Iya maaf," balasku. "Abisnya kamu sexy banget."

"Muncrat di mana dia semalem? Kok enggak ada bekasnya di lantai?" tanya istriku.

"Di toket kamu juga, kan kita liat dari deket."

"Hah?! Serius? Dia enggak berdiri di pintu aja?" Istriku terlihat shock.

"Iya, tapi cuma liat aja kok sama ikut mejuin toket kamu, udah enggak lebih."

"Bener-bener kamu, beb." Ia menggeleng pelang sambil berdecak. "Mana semalem main caplok aja."

Ku gesek puting istriku dengan jari telunjuk. "Kok pentil kamu keras, beb? Apa fantasiku bikin kamu naik?"

Istriku hanya diam sambil terus memarinasi daging.

Ku angkat payudaranya dari belakang sambil ku tarik putingnya ke atas hingga kaki istriku ikut berjinjit.

"Ahhhh, babyy, kebiasaan deh kalo lagi di dapur," ucap istriku.

"Aku entot ya?"

"Kalo Yanto turun gimana? Dapur kita kan langsung keliatan dari atas."

"Biarin aja." Ku remas dada istriku semakin liar dengan permainan puting yang membuat kepalanya pusing.

Ia pun tiba-tiba menungging sambil memegangi meja dapur.

"Yuk main cepet." Ia menaikkan kimononya dan menurunkan celana dalamnya. "Masukin baby."

Ku arahkan pusakaku dan langsung menusuknya dari belakang, lalu ku hentakkan dalam-dalam hingga dadanya berguncang.

"Ahhhh ...."

Aku menanamkan kontolku di memeknya tanpa pergerakan. Ku dekap ia dari belakang sambil meremas dadanya.

"Beb i need ur help," ucapku.

"Apa?" tanyanya sambil menoleh.

"Beb, bayangin kalo sekarang yang nancepin kontolnya di memek kamu itu Yanto. Kamu lagi masak dan dia turun ngambil minum, sementara aku enggak ada. Bayangin cuma ada kalian berdua dan saat ini Yanto ada di posisiku. Yaaa, please."

"Come on, Yanto, keburu suamiku bangun," ucap istriku sambil menggoyangkan pinggulnya. "Cepetan entot aku. Kamu udah enggak tahan, kan? Ayooo," gumamnya dengan nada manja.

"Waktu saya buka dateng, dan mbak buka pintu, mbak sengaja kan bugil biar saya sange?" bisikku di telinga istriku.

"Iya, waktu mas Reza bilang kamu mau dateng, mbak udah rencanain itu biar kamu liat badan mbak, To. Suka?"

"Aku suka tetek mbak Ifa. Boleh buat aku aja?"

"Ambil, To. Memek mbak sekalian. Pake mbak to malem ini sampe kamu puas," jawab istriku.

Aku tersenyum mendengarnya, lalu kembali ku hentakkan pusaka saktiku bertubi-tubi.

"Ahh ahh mbak Ifa enak bangeeet memeknya!"

"Mphhh ... Kontol kamu juga enak, To, mphhh ... yang cepeeet."

"Semalem yang grepe kamu itu aku, mbak. Bukan Reza ahhhh," ucapku terengah-engah.

"Ahhh ahhh nakal kamu Yanto, gigit-gigit pentil akuuu semalem ahhhh."

"Tapi enak enggak mbak digigit? Suka enggak?"

"Sukaaa, To, mau lagi dongghhh."

Ku balik tubuh istriku, lalu ku tangkap bongkahan dadanya dan langsung ku gigit putingnya.

"Ouuuhhhh." Istriku menutup mulutnya sambil menatap ke arah tangga, takut suaranya membangunkan Yanto yang asli.

Ku angkat tubuh istriku, lalu ku sodok lagi dari depan sambil menggendongnya. Wajah kami berpandangan.

"Memek kamu enak mbaaaaakk ahhh." Ku percepat goyangan naik turun kami.

"Ahhh ... Kontol kamu juga enak Yantooo, fuck me hardeerr ahh ahh."

"Ahh ahhh ahhhh." Aku mulai mendesah-desah sambil terengah-engah. Rasanya cukup pegal menggendong istriku, tetapi nikmat. "Aku mau keluar, mbaaaakk, di mana nih?"

Istriku melingkarkan tangannya di leherku. Kami bertatapan dan ia menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi nakal.

"Hamilin aku."

Merinding aku dibuatnya. Baru saja semalam aku membayangkannya berucap seperti itu, kini secara ajaib kalimat itu keluar dari mulutnya. Ku hentakkan kontolku ke atas hingga mengetuk pintu rahimnya.

"Ahhh ahhh ahh rasain peju aku, ahhh aku hamilin kamu mbaaak!"

"Terusss, To, mbak mau keluar jugaaa ahhhh." Istriku mendekap semakin erat. "Hamilin mbak tooo."

"Aku keluaaar mbaaaakkk Ifaaaa." Tubuhku mengejang hebat dan menyemburkan sperma kuat-kuat ke dalam rahimnya.

Aku menurunkan tubuh istriku dengan napas terengah-engah.

"Kamu belum keluar ya?" tanyaku.

Ia tersenyum. "Enggak apa-apa, nanti-nanti bisa. Aku siapin marinasi dulu ya, abis itu mau lanjut tidur."

"Makasih baby udah nurutin fantasiku lagi."

"Sama-sama."

"Aku janji bakal beliin apa pun yang kamu mau," ucapku.

"Serius apa pun?"

"Iya. Mau apa?"

"Aku pikir-pikir dulu mau apa," jawab istriku.

"Tapi tinggal satu langkah lagi, ya. Kalo kamu berani godain Yanto yang berbau dewasa, aku pasti beliin berapa pun harganya atau apa pun yang kamu mau."

Ia tampak berpikir. "Tapi kayak biasa ya, enggak yang gimana-gimana gitu."

"Terserah gimana caranya. Pokoknya harus nakal dan panas. Nanti aku yang nilai."

"Curang! Masa kamu yang nilai?"

"Ya iya dong, kan aku yang punya fantasi. Kalo enggak ngaceng pokoknya gagal."

"Oke, siapa takut," ucap istriku. "Ya udah, sampe ketemu pas sarapan."

"Aku tunggu kejutannya." Aku tersenyum, lalu berjalan menaiki tangga dan kembali tidur.

***​

Pagi harinya, istriku menyiapkan sarapan.

Aku dan Yanto turun, lalu duduk di meja makan.

"Pagi, beb," sapaku.

"Pagi, juga beb," balas istriku.

"Pagi, Mbak Ifa," sapa Yanto.

"Pagi, To."

"Semalem tidurnya enak, mbak?" tanya Yanto.

"Enak," jawab istriku.

Yanto tersenyum mendengarnya. "Saya pun enak."

"Bagus deh kalo sama-sama enak," balas istriku.

Selesai masak istriku bergabung dengan kami. Ku lihat Yanto mencuri-curi pandang ke arah dada istriku.

"Kok pake BH mbak?" tanya Yanto. "Semalem enggak."

"Kalo aktivitas pake dong, jawab istriku.

"Kalo boleh tau ukuran berapa sih mbak?"

"Menantang ya? Jadi pengen remes?"

Yanto hanya terkekeh. "Ukurannya berapa? Gemesin."

"Tebak dong," balas istriku,

"38?"

Istriku menggeleng. Satu tangannya pindah ke belakang dan masuk ke bajunya.

"Bener enggak, mbak?"

Tak lama berselang ia mencopot BH nya masih dengan berpakaian. Ia lemparkan BH merah jambu berenda itu pada Yanto.

"Cek aja sendiri," balas istriku.

Yanto mengambil BH tersebut dan memandangnya. Ukuran 36B.

"Kok masih enggak percaya," ucap Yanto.

"Coba pasangin," ucapku. "Ukur sendiri."

Yanto menatap puting istriku yang menyeplak dari balik baju.

Ifa menatapku. Ku balas dengan senyum tipis. Jujur, aku takut ia marah.

"Nih, pasangin," ucap istriku yang berusaha kooperatif dengan fantasiku.

Yanto bangkit dan berjalan ke arah Ifa. Ifa pun bangkit dan berdiri membelakangi Yanto.

"Enggak dibuka bajunya, Mbak?"

"Enggak. Maunya kamu itu mah."

Yanto tertawa dan hendak memasangkan BH istriku di luar bajunya.

Setelah BH terpasang sempurna, istriku menghadap pada Yanto sambil membusungkan dada.

"Tuh kan, pas. Ukuran dadaku 36B."

"Wah harus dipastikan sama tangan itu mah," ucap Yanto.

"Nih pegang sendiri," tantang istriku. "Remes aja, ukur."

Tanpa permisi Yanto hendak meremas dada istriku, tetap tiba-tiba tangan istriku menangkap tangannya. Mereka saling bertatapan, istriku memeletkan lidah.

"Becanda. Kalo megang cuma suami yang boleh."

"Kasih aja berapa detik," ucapku.

Istriku memeletkan lidahnya meledekku. Tak ada kejadian yang lebih panas, tetapi ku rasa cukup. Sebab semalam Yanto sudah memeriksanya sendiri.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd