Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Feny rose

macan_1928

Kena Warning
UG-FR+
Daftar
13 Aug 2011
Post
101
Like diterima
744
Lokasi
Mama city
Bimabet
Perkenalanku dengan Burhan terjadi ketika aku secara tak sengaja bertemu di sebuah rumah produksi iklan, pada awalnya aku tak mengira kalo lelaki ini ternyata memiliki gairah seks yang tinggi, bahkan aku akhirnya harus terkapar disetubuhi olehnya, gilanya lelaki ini semakin lengket padaku, suka mengawasiku ke mana mana, jika ada waktu senggangku dia datang langsung mengajakku bercinta, lama lama aku menjadi terbiasa, aku sendiri juga tidak menyangka kalo akhirnya menjadi lawan bercinta yang sama sama mengejar nikmatnya reguk birahi, ketika dia mengendorkan kejaran padaku, justru malah aku yang mengejarnya. Aku menjadi ketagihan bercinta dengannya. Terkadang aku menyalahkan diriku yang tidak bisa mengontrol nafsuku, malah aku gantian yang sering menagih dikontoli.
Hari masih pagi ketika aku diundang dalam rapat untuk mencari figur bintang iklan, pihak produksi iklan katanya hanya ingin memakai jasaku saja. Aku datang pagi itu, beberapa pegawai di kantor itu minta tanda tanganku, ada lelaki yang pengin kenal denganku, siapa tidak kenal Fenny Rose ? kalangan olah ragawan terutama penggemar Formula pada tidak asing denganku. Yang kuherankan, jika seluruh pegawai kantor itu pada mengerubungiku, namun tidak dengan satu lelaki yang masih memandang dari kaca jendela duduk dan arahnya ke arahku, jaraknya juga tidak jauh. Aku balik menatapnya, lelaki itu tersenyum padaku. Aku pun mengangguk dan menuju ke ruang pimpinan, namun setelah aku diterima, aku malah diberikan surat lagi agar menghadap pada orang bernama Burhan itu. Pada awalnya aku tidak tahu kalo lelaki yang memandangku tadi adalah Burhan, setelah ditunjuk ruangannya barulah aku masuk.
“Pagi Pak Burhan “ sapaku dengan sopan, lelaki itu menyapaku balik
“Pagi Bu Fenny .. silakan duduk “ jawab lelaki itu dengan sopan, namun aku tercekat dan mendapatkan suatu yang aneh, tatapan lelaki itu sampai membuat hatiku tergetar, walau tidak begitu ganteng namun aku menyukai tatapan mata itu, aku langsung kepencut dengannya, aku sampai tersenyum malu ketika memandangnya bak patung.
“Silakan duduk Mbak Fenny .. eeeh .. panggil saja saya Han .. “ sahut pemuda itu dengan duduk mendahului aku.
Aku menjadi tergagap mendengar betapa lelaki ini clear, aku menyukai gaya santai pemuda ini, beda dengan atasannya, kaku dan sok ngatur ngatur.
“Nggak keberatan khan, saya panggil Mbak Fenny atau Mbak Rose ?” tanya dia lagi padaku, aku mengiyakan tapi aku tidak berani menatap matanya itu, tatapan mata itu kemudian beralih ke dadaku, kubusungkan dadaku sedikit, namun lelaki itu tidak bereaksi lebih, memberikan senyum pun tidak.
“Eh .. iya .. tapi .. “ kataku tergagap, baru kali ini tergagap menghadapi lelaki, biasanya justru aku yang mendominasi pembicaraan, namun aku kali ini harus mengakui lelaki di depanku ini, masih muda dan kupastikan belum menikah. Karena aku berkata gagap, lelaki tersenyum padaku
“Apakah yang saya hadapi ini Fenny Rose yang ada di televisi itu ? “ tanyanya karena aku malah diam.
“Maaf Mas … hari ini saya tidak enak badan .. “ jawabku dengan terpaksa karena aku kalah dengan tatapannya, aku pengin membintangi iklan itu, lagian aku memang terbentur kasus Silet yang membuatku harus vakum. Aku susah mencari pendapatan.
“Nggak apa apa Mbak .. saya faham kok .. tapi tumben seorang Fenny Rose tidak pede di hadapan saya, padahal saya sering mengagumi penampilan Fenny Rose, piawai mengolah kata, cantik, seksi dan aku berharap bisa mendapatkan istri seperti Mbak Fenny .. “ ucap pemuda ini sampai membuatku tercekat, oh ya dia mengagumiku .. padahal akulah yang mengagumi kini, gaya bicaranya lugas, tidak meledak ledak, pintar namun jahil, ini tipe lelaki yang kusuka, tinggi badanku kalah jauh, namun aku mencoba menguatkan diriku agar tidak mengecewakan lelaki ini, katanya keputusan final ada pada Burhan.
“Terus terang Mbak .. saya bukan pegawai sini .. tugas saya adalah audit dari pemilik kantor ini .. karena perusahaan ini sedang mengalami masalah, maka saya pegang sementara, jadi keputusan siapa yang membintangi iklan ini dengan bayaran yang telah diusulkan pada Mbak Fenny “
Kubatin usulan kontrak, sampai membuatku tak habis pikir, bayaran itu melebihi honorku di RCTI, namun tidak mudah bagiku mendapatkan peran itu, karena setiap aku mengutarakan kepiawaianku lelaki ini mudah menjebakku, sampai aku berpikiran kotor “apa dia hanya bisa disuap dengan seks”. Aku tak pernah selingkuh, namun aku membuang sementara pikiran kotorku. Aku harus membintangi iklan itu, itu sangat berarti mengembalikan pendapatanku, rumah, villa, bisa melayang jika aku tidak membayar angsuran, padahal sepi order, bahkan tv lain banyak menolakku. Pemuda ini seolah kecewa ketika membaca berkasku.
“Baiklah Mbak .. kalo bisa besok siang ke sini lagi .. kalo perlu apa apa hubungi saya lewat telepon “ ujar pemuda itu dengan tersenyum.
“Apa Mas Han kecewa pada saya ? “ tanyaku terus terang.
“Kecewa sih tidak, hanya sayang yang di hadapan saya adalah adiknya Fenny Rose “ ucap pemuda itu tersenyum menatapku, aku tidak berani melawan tatapan itu. Aku berdiri dan kuberikan tanganku menyalami, ketika tangan dia menyalami, kutangkupkan juga tangan kiriku menggenggam.
“Berusahalah lebih baik Mbak besok .. “ sahut pemuda itu dengan melepaskan tanganku, kurasakan kehangatan tangan pemuda itu, aku merasa dialiri kekuatan, entah aku tidak bisa merasakan dengan logika, aku pun keluar, kutatap sejenak pemuda itu, aku merasa menjadi suka dengan pemuda itu, berkali kali aku memalingkan mukaku padanya memberikan senyumku. Namun lelaki itu hanya tersenyum lalu kembali membuka laptopnya. Sial ! bisa gagal aku.
Aku sengaja tidak pulang, aku menguntit pemuda itu ketika bubaran kantor. Ketika dirinya mampir di sebuah rumah makan, aku pun ikut masuk. Burhan terkejut melihatku, aku juga pura pura terkejut.
“Duh .. ketemu lagi nih dengan bintang pujaanku “ sahut Burhan dengan tersenyum
“Hus .. jangan keras keras “ balasku dengan duduk di depannya.
“Kau luar biasa cantik Mbak .. “ pujinya, aku merasa terkejut, sikap dia berbeda dengan dikantor.
“Han .. tolong ya .. aku benar benar pengin memegang pemeran bintang itu .. apapun akan kulakukan asal aku bisa memerankan .. aku butuh dana untuk membayar rumah dan villaku .. “ kataku dengan hati hati. Walau aku terlanjur sengaja mau melakukan apapun, aku tetap was was jika lelaki ini minta tidur denganku.
“Bener ?” tanyanya dengan nada lemah
Aku mengangguk.
“Termasuk di dalam kamar ? betapa senangnya jika aku bisa berduaan dengan Fenny Rose tanpa busana” tanyanya dengan ketawa terpingkal pingkal. Aku menjadi syok benar juga anggapanku, pemuda ini minta tidur dan bercinta denganku. Tak mungkin, aku tak mau. Aku mengeleng geleng. Makanan datang diberikan ke meja kami. Aku menjadi panas dingin.
“Ayo di makan .. jangan mikir tadi .. khan cuma joke .. “ sahutnya menepis dengan tangannya di depan wajahku, aku bukan perempuan murahan yang bisa diajak bercinta. Aku punya harga diri. Aku mencona bersikap santai dan aku kembali normal menanggapi setiap candaannya. Guntur tiba tiba menggelagar sampai aku menutup telingaku. Kami cepat menghabiskan makan.
Hari sudah gelap ketika pemuda itu mengantarku sampai di parkiran basemen, namun aku tak menyangka ketika pemuda itu tiba tiba mendekapku dan membekap mulutku, sontak aku kaget dan hendak berontak.
“Kau boleh perankan iklan itu .. tapi aku butuh tubuh molekmu, sayaang “ bisiknya dengan halus ditelingaku. Kurasakan tangan itu nakal masuk ke dalam rokku dan mengelus memekku, aku hendak beontak namun tidak mampu, aku hanya bisa memejamkan mataku, bekapanku dibuka dan aku pun langsung dilumat bibirku.
“Ya Tuhaaaaaaaan “ keluhku dalam hati, aku tidak menanggapi lumatan itu, namun lama lama aku terbawa.
“Ayo Fen .. ayoo .. aku yakin kamu doyan seks “ sahut pemuda itu dengan gemas membawaku dengan memondong ek arah mobilku yang jaraknya tinggal beberapa meter. Aku hanya memejamkan mataku. Aku diturunkan. Aku langsung ditekan di body mobilku dan aku pun terangsang ketika tangan Burhan meremas bukit kembarku
“Ya Tuhaan .. lelaki ini nekad meremas buah dadaku .. “ batinku berteriak, aku merasakan kenikmatan dan terangsang, dengan dipepet di body mobilku, kepalaku bersandar pada kaca, bibirku kembali dilumat dengan rakus, kubalas lumatan itu dan kami pun saling terangsang. Burhan mendaratkan bibirnya dengan menyedot habis bibirku, kenikmati bibirnya itu, luar biasa piawai pemuda ini cepat sekali membuatku terangsang. Aku langsung memeluknya dan lidah kami saling bertaut, desakan tubuh pemuda ini membuatku semakin hanyut dalam buaian birahinya.
Aku terpaksa memegang kepala Burhan karena tidak tahan akan lumatannya itu, aku sampai ngos ngosan
“Sssssssssssssh hhh sssssssssshhh “ dengusku tak karuan
“Mari Mbak Fenny .. aku kontoli dirimu “ ajak Burhan dengan bernafsu, luar biasa joroknya pemuda ini, bilang kontol seenaknya. Belum sempat aku menjawab, tangan nakalnya langsung mencolek lewat celah celana dalamku dari sebelah kiri
“Aaaaaaaaauh .. nakaaaaaaal “ erangku merasakan kenakalannya. Kunci mobil ditanganku direbutnya, lalu dimasukin ke lubang kunci di sampingku. Habis itu pintu mobil terbuka, aku digiringnya masuk ke dalam, sesampai di dalam, pintu mobil ditutup, dan aku kemudian ditindih
“Haaaaan sabaaaaaaaaar aaaaaaaaah “ cegahku merasakan kenakalan tangannya yang menarik celana dalamku, kulihat gudukan besar di cetakan celananya, aku tak bisa mengukur seberapa besarnya, celana dalamku pun melorot sampai ke lutut, pahaku dielus elus dan dirangsang, kurasakan dari selakanganku merasa basah. Burhan memandangku penuh nafsu.
“Pengin emut kontolku, sayaaang “ tawarnya dengan membuka kaitan celana kemudian membuka resluting, aku sampai berdegup kencang melihat celana dalam itu menggelembung sangat besar, tak bisa kubayangkan seberapa besarnya.
“Asal Mbak Fenny Rose nyebutnya kontol .. bukan penis, memekmu indah Mbak .. jembutmu rapi sekali “ sahutnya dengan membuatku geleng geleng kejorokannya, ketika celana dalam itu ditarik, aku sampai menutup mulutku, tak mengira besar sekali. Bahkan aku malah menyingkirkan tanganku karena takut kontol besar itu, ketika tanganku menyingkir itu namun terlambat Burhan sudah mencekal tanganku dan memaksa aku memegang benda besar itu, aku kuat bertahan namun aku akhirnya luruh juga.
“Jangan kau ingkari Mbak Fenn .. kau pasti doyan kontolku .. ayo emut donk … tuh lidahmu menjilati bibirmu sendiri .. apa yang kau tunggu Mbak .. ayo donk .. tunjukan Fenny Rose ternyata doyan konto dan diewe .. “ sahut Burhan sampai membuatku semakin panas nafsuku. Melihat kontol besar yang ngaceng itu naluri kewanitaanku mulai meliar, kupegang kontol itu dan kugenggam, kuberikan senyum padanya.
“Haaan .. loloskan aku yaaa .. aku yakin kamu pasti minta seks .. “ candaku dengan gemas.
“Belum tentu Mbak .. “ sergah pemuda itu sampai membuatku jengkel.
“Aku tak mau sekali bercinta denganmu Mbak .. malah pengin aku mengkontoli Mbak Fenny Rose “ sahutnya membuat menjadi geleng geleng, pemuda ini meminta lebih dari yang dimauinya, tanpa menunggu komando aku langsung menjilati rakus kontol besar itu.
“Yaaaaaaaaa uuuh .. jilat Mbak .. benaar juga Fenny Rose doyan kontol “ sahut Burhan dengan mengelus elus kepalaku, kemudian dengan nakal,. kancing kancing bajuku dibuka satu persatu, kemudian tangannya menyelinap masuk ke dalam cup bra, buah dadaku sebelah kanan diremasnya, aku menggelinjang sambil menjilati kontol itu, kunikmati jilatan kontol itu naik turun, aku menjilatinya dengan rakus. Tubuhku penuh dengan keringat demikian pula dengan Burhan, Burhan berusaha membuang celananya sampai lepas, kemudian setelah mencopot celananya itu, bajunya juga dilepas.
“Telanjang Mbaak .. bisa lecek baju kita “ ajaknya penuh nafsu, aku memaling sebntar dan kulihat sekitar, sepi luar biasa, hujan turun dengan derasnya, ketika aku memaling kepalaku ditarik lagi, dan aku pun langsung membuka mulutku, kutelan kontol itu dalam mulutku, benar benar sesak dalam mulutku. Burhan melebarkan bajuku, dikeluarkan lewat satu tangan kiriku, selepas itu gantian tangan kananku, kini aku hanya menggunakan bra dan rok.
“Lepas Mbak aaaaaaaah .. aku pengin melihat kemolekanmu “ pinta Burhan tak sabaran, Burhan menarik kepalaku
“Kamu aaaaaaah .. lagi enak ngemut kontolmu, sayaang “ keluhku dengan nada jengkel, Burhan memaksa, menaikan bokongku dengan diremas kuat
“Aaaaaaaaaauh .. nakaaaaaaaaal “ keluhku dengan menarik tanganku ke belakang, kubuka kaitan dan resluting rokku. Burhan kemudian menarik rokku sampai lepas, habis itu celana dalamku juga dikeluarkan
“Luar biasa mulus kau Mbak .. tubuhmu benar benar seksi .. Ayo Mbak Fenny Rose .. silakan mainkan kontolku .. emut dalam mulutmu “ ajak Burhan semakin bernafsu, aku pun membungku, kemudian Burhan membuka kaitan bra, dan buah dadaku terbebas dari bra, langsung saja Burhan meremas kedua bukit kembarku yang menggantung.
Kumasukan kontol itu dalam mulutku, aku rakus mengulum kontol itu keluar masuk mulutku, enak dan mantap sesak dalam mulutku.
“Uuuh .. Mbak Fenny memang rakus .. pelan donk Mbak .. agar nikmat gitu .. “ rajuk Burhan dengan gemas mempermainkan puntingku dengan diputir putir, aku menjadi geli, kurasakan remasan dan puntiran itu membuatku semakin panas, kami berdua telanjang bulat di jok mobil dengan saling merangsang.
Habis itu Burhan menurunkan tangannya, tangan kirinya menyelinap sampai di pahaku, mengelus dan memaksa pahaku terbuka, kubuka pahaku.
“Mmmmmmmmmh … hhmmm … enaak sekali kontolmu sayaaaang .. aaaaaaaaaaaauuuh ..Haaan .. aaaaaah .. nakaaaaaaal “ lenguhku merasakan jari jari tangan Burhan mengorek memekku agar lubangnya membesar, aku membuka pahaku lebar dan jari jari tangan itu mengorek memekku membasah itu. Aku menjadi tak karuan menggelinjang, aku hanya bisa menjilati kontol itu karena tidak tahan jari tangan itu keluar masuk memekku, aku akhirnya mengalah, kulepas kontol itu, aku membuka selakanganku, langsung saja gantian Burhan langsung menjilati memekku
“Haaaaaaan aaaaaaah .. kamu pintaaaaaaaaar aah .. teruuus sayaaaaaaaaaaang .. teruus .. nikmati memekku,. sayaaaaaaaaaaaaaaaang “ rayuku dengan mengelus elus kepalanya itu, aku semakin menggeliat, sangat nakal sekali Burhan mengorek memekku dengan rakus, aku sampai terangsang luar biasa, kupejamkan mataku merasakan semua itu, rasa nikmat dan geli lidah serta bibir Burhan menghisap memekku, aku sampai membusung merasakan sedotan itu
“Sssssssssssssh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuh sssssssssh hhh … sudaaah saaaaaaaaayaaang .. aku nggak tahaaaaaaaaan .. ayo masukin kontolmu “ ajakku tak sabaran dengan menarik kepalanya, habis itu aku langsung menaiki tubuhnya. Jok mobil itu lebih lapang, sehingga aku mudah naik ke pangkuannya, kuangkat selakanganku, kupegang kontol itu
“Siap ya sayaaaaaaaaang .. “ ajakku dengan menekan pelan, kulihat memekku membelah pelan pelan, kepala penis itu masuk dengan pelan pelan
“OOOooooooooaaaaaaaaaaaah .. Haaaaaaaaaan ..uuuh saaaaaaaaaakit aaaaaaaaah “ keluhku kesakitan karena kontol besar itu.
“Pelaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah “ sahut Burhan dengan memandang pada buah dadaku yang montok itu, Burhan kemudian mengulum puntingku, kubiarkan sejenak Burhan menikmati kuluman pada punting buah dadaku.
“Sudaah Haaan ,… masukin kontolmu dulu “ ajakku tak sabaran, aku kemudian menekan lagi dengan mata memejam dan bibir menggigit, besar sekali kontol yang hendak masuk lubangku ini. Pelan pelan kontol itu mulai berkurang panjangnya, pelan sekali kontol itu tenggelam padahal aku sudah dengan tenaga kuat, aku menjadi menggelinjang ketika buah dadaku diremas, aku menggelinjang tak karuan malah membuatku kontol itu cepat tenggelam
“Aaaaaaaaaaaaauh Haaaaaaaan ..aaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh hhh “ desisku keenakan. Kini kontol itu tinggal separo, kutarik pelan dan kutekan lagi
“Ayoo sayaaaaaaaaaaaang “ ajakku dengan memegang pundaknya, aku terus menekan dan menarik
“Ya Mbaaaaaaaaaaak aaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. uuh memekmu benar benar sempit “ sahutnya dengan senang
“Aaaaaaaaaaah nggaaak kontolmu yang gedhe “ debatku tak kalah. Kukibaskan rambut panjangku yang mulai basah keringat. Kudongakan kepalaku, Burhan kembali meremas susuku. Kupejam mataku, kutekan dengan kuat dan kontol itu tenggelam lagi, tinggal sedikit lagi. Kupandang lagi Burhan yang juga meringgis keenakan, kunaikan selakanganku dan kuhujamkan dengan keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguhku kesakitan, benar benar hangat kontol Burhan ini, benar benar membuat memekku panas tak karuan, kurasakan kontol itu mentok, ketika kulihat kebawah, ternyata masih menyisakan sedikit sisa batang kontol itu
“Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaa .. kontolmu sisaaaaaaaaaa “ keluhku dengan langsung naik turun, aku bergerak pelan pelan menggenjotnya
“Keluar di luar ya Haan .. aku takut hamil “ pintaku “Justru aku pengin menghamili Mbak Fenny “ sahut Burhan sampai membuatku berhenti menggenjotnya, aku melotot.

“Sudahlah .. Mbak Fenny nanti akan ketagihan aku spermain “ ucap Burhan dengan cuwek. Aku menggeleng tanda tak mau, namun justru kedua tangan Burhan memegang kedua pantatku dan diremas.
“Kau yang menyediakan diri .. kau harus terima resikonya “ kata Burhan dengan meremas pantatku dengan gemas dan keras, aku menjadi tak karuan ikut bergerak.
Aku naik turun dengan pelan pelan, kurasakan gesekan kontol itu di dinding memekku, benar benar nikmat luar biasa, belum pernah kurasakan kontol sebesar ini.
“Aaaaaaaaaaauh ssshh sssssssssshh ooh Haaaan aaaaaaaaah .. enaaaaaaaak ssssssshh “ desisku dengan naik turun dan kemudian maju mundur. Luar biasa bagiku, tangan nakal itu tetap meremas pantatku, kuberikan punting susuku untukd diemut. Aku tetap naik turun, kontol itu semakin lancar keluar masuk memekku, walau Burhan diam tidak bergerak selakangannya, justru itu nikmatnya.
Kuegnjot dengan cepat dan kuat karena aku sudah tidak tahan lagi, kurasakan memekku lebih ketat menjepit kontol itu
“Haaaaaaaaan aaakuu sudaaaaaaah aaaaaaaah nggak kuaaaaaaaaaaaaat “ kataku di telinganya, aku bergerak lebih cepat, kontol itu terus keluar masuk dengan lancar, aku tidak tahan, tubuhku semakin panas, kurasakan aku merasakan panas itu berkumpul menjadi satu dan kurasakan mengalir sangat cepat, jepitan sangat kuat dan aku pun akhirnya klimaks
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” erangku panjang dengan menegang membusung sampai membentur belakang jok mobil di belakangku, buah dadaku diremas dengan kuat dan kurasakan orgasmeku benar benar maksimal, tak pernah kurasakan orgasme yang begitu dashyat.
Kurasakan cairan orgasmeku merembes lewat sela sela kontol yang terjepit itu, Burhan menarik tubuhku dan dipeluknya, aku pun lemas dengan berkelonjotan dalam dekapannya.
“Kau hebat Mbak Fenny .. Fenny Rose memang doyan kontol .. kuspermain ntar .. Mbak Fenny akan puas .. “ bisiknya sampai membuatku pengin menjewernya
“Kuloloskan Mbak Fenny daah .. asal spermaku ke dalam memek Mbak Fenny .. atau tidak sama sekali .. tapi tetap nggak ada pilihan .. entar kalo nggak mau kupaksa .. kutindih kau dan kugenjot semauku .. mumpung kontolku terjepit dalam memek Mbak Fenny “ ancam Burhan dengan mengelus elus rambutku.
“Sialaaaaaaaaan .. aku sedang subur .. aduh .. gimana ini “ keluhku dalam hati, aku berharap tidak hamil, bisa repot aku. Sial .. tapi kenikmatan yang kurasakan tidak sebanding dengan keluhanku, aku puas juga dikontoli dengan kontol besar itu, kurebahkan kepalaku di pundaknya dengan memelukknya erat.
“Sudahlah sayaang .. maumu aja aaaaaaaaaah .. di dalam atau di luar sama saja “ kataku pelan
“Tak boleh ada sperma muncrat di luar .. kalo diluar Mbak Fenny kudu menelannya “ sahutku dengan mengelus elus turun ke punggung dan akhirnya meremas pantatku, aku tersenyum manis dan kucium pipinya.
“Terima kasih telah membuatku benar benar menjadi wanita, baru kali ini kurasakan kontol yang nikmat .. tunggu ya Han .. aku masih capek “ bisikku dengan tersenyum, kujilat telinganya sampai membuat Burhan menghindari jilatanku.
debatku tak kalah.
“Ya sudah .. kuperkosa Mbak Fenny “ ucap lelaki dengan mata menatap tajam.
“Jangan Haaan “ keluhku lagi
“Balik lonte ! akan kuhajar memekmu sampai memerah, tak akan kusisakan memekmuu“ makinya dengan kesal. Aku pun luruh, aku mengalah, tak muda menaklukan lelaki ini.
“Baiklah Haan .. “ kataku mengalah walau berat hati.
“Spermaku enak kok Mbak .. nanti setelah kusemprot , Mbak Fenny akan nagih nagih lagi dispermain “ ucapnya lagi membuatku justru malah penasaran.
“Asal kamu tidak menyebutku lonte aaaaaaaah “ kataku dengan tidak suka dengan istilah lonte itu
“Bersedialah aku hamili dengan relaa “ buai Burhan dengan kata kata yang tidak ketus lagi. Kali ini juga membelai belai punggungku. Aku menjadi tenang, belaian itu membuatku kembali menikmati hubungan badan ini, jelas tak akan kusia siakan memekku digenjot kontol besar, kurasakan hasil hubungan badan dengan suamiku semakin dingin, asal seraduk sruduk saja. Aku menutup mataku sebentar untuk menguatkan diriku, kubuka mataku setelah beberapa hembusan
“Baiklaah … Fenny Rose siap kau spermain .. tunggu apa lagi sayaang “ jawabku dengan tersenyum.
“Sekarang Mbak Fenny memutar yaa .. pelan pelaan .. aku pengin genjot Mbak Fenny dari belakang .. pegang kedua jok depan itu .. yang kuat yaa “ ujar Burhan dengan mengelus elus pipiku
“Haan .. tolong aku loloskan yaa .. aku sudah terdesak nih “ pintaku tentang membintangi iklan itu.
“No problem .. asal tidak aku rewel kontoli .. “ jawab Burhan dengan melumat bibirku, kubalas lumatan itu, dan kami pun saling melumat dengan rakus, bibirku dilumat dan disedot dengan kuat, aku meladeni tak kalah bernafsu, lidah kami saling bertaut, bibir kami penuh dengan air liur, kupejam mataku menikmati setiap detik lumatan kami, aku terus saja meladeni bibir itu berlawanan arah, aku bertahan terus namun bibir itu semakin mendesak bibirku, aku kewalahan, kutarik kepalaku.
“Ssssssssssssssh hhh ssssssssssssshh sssssssssshhh hhh “ desisku tak kuat, namun belum aku mendapat nafas, bibirku kembali dilumat, aku menjadi kewalahan. Benar benar gila, aku tidak kuat diajak beradu bibir dengan rakus dan cepat itu, aku hanya meladeni, bibirku sangat penuh air liur, mataku sayu luar biasa.
“Suu ssuuuudaaah aaaah “ ucapku lemah dengan menahan kepalaku.
“Jika aku menuruti emosi kau akan menderita Mbak … masak sudah enak enak dikontoli tidak mau dihamili “ ucap Burhan dengan menjawil pipiku
“Iya deeh .. iyaaa .. maafin Mbak Fenny ya .. Mbak Fenny tidak berterima kasih, sudah dikasih job, diberi bonus kontol gedhe dan dihamili malah protes .. “ jawabku melantur karena enaknya persetubuhan kami, malam ini bahkan jika perlu aku akan membawanya ke rumahku, biar aku dikontoli sampai pagi. Akan kuterima sperma itu dalam rahimku, aku harus mengambil resiko.
“Baiklah Mbak Fenny sayaang .. maafin aku menyebut Mbak Fenny Rose seorang lonte “ ujar Burhan dengan mengelus elus rambutku itu.
“Nggak apa apa sayang .. asal jangan sebut itu lagi .. moodku jadi hilang deh “ sahutku dengan tersenyum.
“Sekarang balik Mbaaak .. pelan ya Mbak Fenny .. gesekan memekmu sampai membuatku kontolku tak karuan “ rajuk Burhan dengan tersenyum.
Aku kemudian pelan mengangkat kaki kananku ke arah kiri, kurasakan ketika kuangkat kontol itu sedikit melesak dan menggaruk dinding memekku
“Aaaaaaaaaaaaaaoh .. rasaanya Haaaaaaan .. aduuuh sayaaaang .. benar benar kontol nakaaaaaaaal “ sahutku dengan gemas. Kakiku pun kini sudah berada di samping anak muda ini, kemudian aku mengangkat kaki kiriku dengan pelan pelan.
“Luaaar biasaa kontolmu sayaaaaaaaaang .. aku makin ketagihan nih “ kataku dengan jujur
“Ntar malam kita ke rumah Mbak Fenny yaaa .. aku setubuhi Mbak Fenny sampai pagi. Enak kok Mbak “ sahut Burhan dengan merapikan rambutku yang berantakan
“Baik Haan .. baik .. aku setuju yaa … kita bisa bebas bercinta … awas kalo batalin “ ancamku karena aku tidak tahan dengan godaan kontol besar itu.
“Tenang .. ngewein Mbak Fenny termasuk keinginanku .. sudah lama aku pengin merasakan kemolekan Mbak Fenny “ ucap Burhan lagi mengagumi tubuhku.
Aku kini sudah membelakangi Burhan, aku kemudian memegang kedua jok di depanku, Burhan menekan dan mendorong selakanganku, aku pun maju “Duuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaaaaaa .. goblog banget aaaaaaaakuu .. enaaak enaaak begini kok nolaaaaaaaaaaak “ lenguhku merasakan keenakan kontol itu mendesak lebih dalam sampai membuat aku menggelinjang.
“Rasakan remasanku Mbak Fenny Roseee .. “ sahut Burhan dengan langsung meremas kedua bukit kembarku yang kenyal itu, kurasakan remasan itu benar benar luar biasa, menjalar sekujur tubuhku sampai aku gemetar.
Aku memposisikan diri agar mudah disodok sodok dari belakang. Kurasakan aku mencekal kuat jok depan mobil itu, kepalaku aku tempat di tengah tengah jok itu, kulihat ke depan ada sorot lampu mendadak.
“Berhenti Haaan .. ada mobil .. tahaaaaaaaan yaa “ ingatku pada Burhan yang sedang keenakan meremas bukit kembarku, lalu Burhan memelankan meremas bukit kembarku itu.
Mobil itu tak lama lewat dan keluar dari parkiran.
“Ayo sayaaang .. keluarkan spermamu .. hamili aaakuu, teriaknya kamu kecilin “ ajakku tak tahan merasakan kontol itu terasa hangat sekali.
Burhan langsung pasang kuda kuda, dengan duduk itu Burhan langsung menaikan turunkan selakangannya, kontolnya mulai keluar masuk memekku
“Oh Haaan aduuuh enaaknya .. teruus sayaang .. teruuuuuuuuuus .. enaaaaaak “ racauku tak karuan merasakan kontol itu terlihat keluar masuk memekku lancar, kurasakan memekku tergesek dan terasa dicoblos coblos. Luar biasa nikmatnya.
“Uuuh uuuuh aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah uuh .. “ lenguh Burhan keenakan mencoblos memekku dengan kontolnya itu. Aku pun tak kalah melenguh keenakan, mataku merem melek ke depan, kurasakan kontol itu benar benar menyodok nyodok dengan irama konstan.
“Cepetan dikit yaa . enaak bangeet .. ayo sayaaang .. ayooo .. kontoli Fenny Rose sepuasmu “ ucapku dengan mengerling ke belakang, kuberikan senyum nakalku
“Iyaaaaaaaa aaaaaaaaaaah .. memek sesaaaaaaaaak .. enaaaaaaaak aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Burhan dengan menggenjotku dari belakang itu, Burhan kemudian menaikan kedua kakinya, terasa ketika kedua kaki itu naik, lebih dalam kontol itu mentok dalam memekku.
“Uuuuuuuuuuuh “ kulihat Burhan kini jongkok. Lalu menggenjotku maju mundur.
“Ooh Fenny Roseku sayaaaaaaaaaaaaang … duuuh enaknya Mbak Fenny .. ayo Mbaaak .. Mbak juga geraaaaaaak aaaaaaaaaaaaah “ ajak Burhan dengan merem keenakan menyodokku maju mundur.
Aku ikut bergerak mengimbangi, luar biasa kontol itu menyeruak masuk memekku.
“Aaaaaaaaaaoh .. huuuh aaaaaaaaaaah aaaaaaaauh uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaah aaaaaaaauh ssssssssssh sssssssssshh sssssshh hhhhhhh hhhh “ lenguh dan desisku tak karuan. Kontol itu benar benar perkasa, aku semakin kedodoran, jika dia tidak muncrat aku tak bakalan kuat.
Genjotan demi genjotan itu kian cepat, Burhan seakan menghajarku, mengajariku bagaimana teknik bersetubuh itu, genjotannya makin mantap, aku sampai merintih, mengerang, melenguh dan mendesis tak karuan, aku ikut gerakan berlawanan semakin menambah nikmatnya kami bersetubuh.
“Haaan … Haaan .. teruuus sayaaaang … teruuuuuuuuus .. “ ucapku tak karuan, kontol itu menghujam berkali kali, mantap rasanya, terkadang aku diberi sodokan keras sampai aku terpejam sangat erat. remasan di buah dadaku sampai membuatku montang manting ke kanan dan ke kiri
“Gimaaaaaaanaaaaaaaa sayaaaaaaaaang “ kataku yang sudah tidak kuat itu
“Bentaaaaaaaar aaaaaaah “ sahut lelaki itu dengan tetap menggenjotku, aku sampai menggeleng geleng tak karuan, luar biasa kontol itu menghujam ke memekku. Aku benar benar tidak tahan, nikmatnya tak terkira. Aku yakin Burhan pasti suka mengkontoli wanita lain, benar benar pengalaman pemuda ini.
Genjotan Burhan semakin cepat, aku tidak tahan lagi
“Sayaaaaaaaaaang aaakuu nggaaak kuaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh sssssssshh “ erangku menggeliat tak karuan, aku mencakar di kedua jok mobilku itu, genjotan demi genjotan keras sampai membuatku hampir terpelosok ke depan, namun Burhan sudah memegang kedua bukit kembarku, diremas dengan kuat dan keras sampai aku tidak tahan. Aku lemah tak tertahan, kurasakan aku sudah tidak tahan, aku menyerah kalah.
“Aaaaaaaaaaaaoh Haaaaaaaaaaan .. sudaaaaaaah aaaaaaaaaaaah .. Mbaaak Fenny .. nggak kuaaat lagi .. keluaaarkan .. keluaaaaaaaarkaaaaaaaan .. “ erangku dengan menggeleng geleng tak karuan, sodokan dan remasan itu membuatku bisa terkapar jika berlangsung lima menit lagi.
Genjotan demi genjotan itu sampai membuatku sudah tidak tahan, luar biasa nikmat gesekan di dinding memekku, ada senasi luar biasa memekku digaruk garuk, kontol itu kujepit dengan kuat namun masih mampu maju mundur.
“Wooow .. enaaak kau sayaaaaaaaaaaang “ sahutku senang, kupejam kembali mataku erat erat, aku sudah tidak kuat, aku tergoncang goncang, kurasakan aku hendak orgasme, kukuatkan peganganku dan aku merasakan memekku makin kuat mencengkeram kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang dengan mendongak. Badanku benar benar penuh dengan keringat birahi, aku lemas, pegangan pada tanganku mulai tak kuat lagi, aku menegang dengan kuat setelah itu berkelonjotan. Burhan terus mendesak desakan kontolnya dengan keras dan kuat
“Oooh aaaaaaaaaauh …aaaaaaaahh mmmmmmmmmmhhh “ keluhku dengan suara melemah, aku berkelonjotan, genjotan demi genjotan keras menghujam ke memekku, Burhan dengan hujaman keras akhirnya memuntahkan spermanya menembak ke rahimku
“Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “
Keras sekali sperma itu menembak dengan kuat, aku sampai tersungkur ke bawah lantai mobilku, luar biasa nikmatnya, kurasakan kontol itu menyembur kuat sampai meleleh keluar dari sela sela memekku yang menjepit kontolnya, setelah remasan kuat di bukit kembarku itu melemah, kedua kaki Burhan selonjor, tubuhnya bersandar pada jok mobil. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi, kami diam sejenak dengan pikiran masing masing. Aku masih tersungkur di lantai mobil. Kurasakan kontol itu masih juga mengeluarkan spermanya.
“Duuh Haaaan .. kontolmu ngocor teruuuuuuus “ protesku
“Halaaaaaaaaah , memek Mbak Fenny yang nyedot nyendot kok “ elak Burhan dengan membuka matanya
“Haaaaaaaaaaaaaah .. siaaaaaaaal nakaaaaaaaal kamu “ rajukku dengan mencubit kakinya itu
“Aaaaaaaaaaauh .. “
Kontol itu akhirnya diam, kuintip dari bawah tubuhku, di lantai air mani Burhan berceceran, aku berusaha menarik tubuhku, kontol lembek itu mudah keluar walau butuh perjuangan kecil.
Aku kemudian duduk di sampingnya, kulihat memekku banyak keluar lendir kental.
“Payaah aaaaaaaah kamu menghamili Mbak Fenny “ keluhku dengan mengelap memekku dengan celana dalam Burhan. Burhan tidak terima, kemudian mengambil celana dalamku, aku hendak merebut tapi kalah cepat, Burhan langsung mengelap kontolnya, tidak mau kalah, BH pun juga dipakai buat ngelap kontolnya
“Siaaal .. masak aku nggak make pakaian dalam “ keluhku
“Kita pulang bareng .. biar aku bisa meremes susu Mbak Fenny .. “ sahut Burhan dengan membuang bra dan celana dalamku ke mukaku. Kontak sperma itu menempel ke wajaku, aku mencubitnya “Kamu benar benar nakal sayaaaaaaaaang .. tapi aku suka .. yuk ke rumahku .. kontoli aku di rumah dengan lebih indaah .. jika memang kamu berniat menghamili Fenny Rose “ ajakku mesra, kupakai rokku, kemudian bajuku, kulihat ada cetakan punting ketika kupakai bajuku, Burhan pun memakai pakaiannya, kemudian berpindah ke jok depan, kemudian menghidupkan mobil dengan kunciku.
Aku berpindah ke depan dan aku duduk bersandar, kudekatkan diriku ke tubuhnya, aku pun bersandar di dadanya, dengan mengangkat kaki kananku melangkahi tongkat gigi.
“Jangan nakal yaa .. palingan kalo pindah gigi jarimu pasti menggerayangi memekku “ sahutku dengan nakal meremas kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaauh .. Mbak Fenny yang nakaaaaaaaal “ balas Burhan.
Mobilpun keluar parkiran, setelah kututup dadaku dengan jaketku, selepas itu mobil keluar dan melesat ke arah rumahku yang tidak jauh. Ditengah jalan, kami benar benar terbuai, aku semakin nakal, kontol itu aku keluarkan dari celananya, sudah ngaceng lagi.
“Mbak Fenny nggak tahaaaaaaaan “ rajukku memegang kontol itu. Mobil itu sampai juga dirumahku tak lebih dari 15 menit, masuk ke dalam rumah, aku tidak tahan, keluar dulu dari mobil, membuka gerbang, kemudian setelah mobil masuk aku menutup, Burhan memarkir mobilku, lalu keluar mengunci mobil. Di dalam garasi itu aku kemudian dipondongnya.
“Di mana kamarmu Mbak “ tanya Burhan dengan mencium pipiku manja.
“Sabaar sayaang .. kita hanya berdua .. malam ini Fenny Rose milikmu .. jadikan aku benar benar wanita sayaaang .. kontoli aku sampai pagi .. “ ajakku tidak kuat menahan libidoku. Aku sendiri yang membuka kunci pintu belakang rumahku, kututup dan kemudian menuju ke kamarku, sesampai di dalam, aku dilemparkan ke ranjang. Burhan langsung mempreteli baju dan celananya, aku juga telanjang secepatnya
“Sayaang .. kita lelah .. minum dulu yaaaaaaa “ pintaku dengan paksa keluar kamar dengan telanjang, aku cepat cepat membuka kulkas, sesampai didalam kutenggak minuman itu, Burhan pun juga minum, habis itu aku kembali ditarik ke ranjang dan ditindih, bibirku dilumat dengan rakus, buah dadaku diremas remas dengan kuat, aku menggelinjang. Luar biasa kuat Burhanku ini
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaauh … jadikan aku wanitaa .. jadikan akuu wanita sayaang .. kontoli aakuu .. hamili aakuu .. buatkan aku anak sayaang .. aku rela kaauuu hamili .. marilah sayaang .. inilah surgaku .. memekku milikmu .. dan kontolmu milik “ kataku tidak kuat setelah melawan lumatan ganas itu.
“Kini ketahuan .. Mbak Fenny pembohong … “ sudut Burhan dengan gemas meremas keras buah dadaku
“Aaaaaaaaaaauh iyaaa sayaaaaaaaaaaaaang .. iyaaaaaaaaa “ kataku menyetujui ucapan itu.
“Sekarang .. emut kontolku .. telan spermaku .. “ ajak Burhan dengan menarik
“Tapi Haan ..sayaang, aku belum pernaaah .. gimana rasanya ya ?” tanyaku bingung
“Telan ajaa “ sahutnya enteng menarik kepalaku, kubuka mulutku dan kutelan kontol itu bulat bulat.
 
Perkenalanku dengan Burhan terjadi ketika aku secara tak sengaja bertemu di sebuah rumah produksi iklan, pada awalnya aku tak mengira kalo lelaki ini ternyata memiliki gairah seks yang tinggi, bahkan aku akhirnya harus terkapar disetubuhi olehnya, gilanya lelaki ini semakin lengket padaku, suka mengawasiku ke mana mana, jika ada waktu senggangku dia datang langsung mengajakku bercinta, lama lama aku menjadi terbiasa, aku sendiri juga tidak menyangka kalo akhirnya menjadi lawan bercinta yang sama sama mengejar nikmatnya reguk birahi, ketika dia mengendorkan kejaran padaku, justru malah aku yang mengejarnya. Aku menjadi ketagihan bercinta dengannya. Terkadang aku menyalahkan diriku yang tidak bisa mengontrol nafsuku, malah aku gantian yang sering menagih dikontoli.
Hari masih pagi ketika aku diundang dalam rapat untuk mencari figur bintang iklan, pihak produksi iklan katanya hanya ingin memakai jasaku saja. Aku datang pagi itu, beberapa pegawai di kantor itu minta tanda tanganku, ada lelaki yang pengin kenal denganku, siapa tidak kenal Fenny Rose ? kalangan olah ragawan terutama penggemar Formula pada tidak asing denganku. Yang kuherankan, jika seluruh pegawai kantor itu pada mengerubungiku, namun tidak dengan satu lelaki yang masih memandang dari kaca jendela duduk dan arahnya ke arahku, jaraknya juga tidak jauh. Aku balik menatapnya, lelaki itu tersenyum padaku. Aku pun mengangguk dan menuju ke ruang pimpinan, namun setelah aku diterima, aku malah diberikan surat lagi agar menghadap pada orang bernama Burhan itu. Pada awalnya aku tidak tahu kalo lelaki yang memandangku tadi adalah Burhan, setelah ditunjuk ruangannya barulah aku masuk.
“Pagi Pak Burhan “ sapaku dengan sopan, lelaki itu menyapaku balik
“Pagi Bu Fenny .. silakan duduk “ jawab lelaki itu dengan sopan, namun aku tercekat dan mendapatkan suatu yang aneh, tatapan lelaki itu sampai membuat hatiku tergetar, walau tidak begitu ganteng namun aku menyukai tatapan mata itu, aku langsung kepencut dengannya, aku sampai tersenyum malu ketika memandangnya bak patung.
“Silakan duduk Mbak Fenny .. eeeh .. panggil saja saya Han .. “ sahut pemuda itu dengan duduk mendahului aku.
Aku menjadi tergagap mendengar betapa lelaki ini clear, aku menyukai gaya santai pemuda ini, beda dengan atasannya, kaku dan sok ngatur ngatur.
“Nggak keberatan khan, saya panggil Mbak Fenny atau Mbak Rose ?” tanya dia lagi padaku, aku mengiyakan tapi aku tidak berani menatap matanya itu, tatapan mata itu kemudian beralih ke dadaku, kubusungkan dadaku sedikit, namun lelaki itu tidak bereaksi lebih, memberikan senyum pun tidak.
“Eh .. iya .. tapi .. “ kataku tergagap, baru kali ini tergagap menghadapi lelaki, biasanya justru aku yang mendominasi pembicaraan, namun aku kali ini harus mengakui lelaki di depanku ini, masih muda dan kupastikan belum menikah. Karena aku berkata gagap, lelaki tersenyum padaku
“Apakah yang saya hadapi ini Fenny Rose yang ada di televisi itu ? “ tanyanya karena aku malah diam.
“Maaf Mas … hari ini saya tidak enak badan .. “ jawabku dengan terpaksa karena aku kalah dengan tatapannya, aku pengin membintangi iklan itu, lagian aku memang terbentur kasus Silet yang membuatku harus vakum. Aku susah mencari pendapatan.
“Nggak apa apa Mbak .. saya faham kok .. tapi tumben seorang Fenny Rose tidak pede di hadapan saya, padahal saya sering mengagumi penampilan Fenny Rose, piawai mengolah kata, cantik, seksi dan aku berharap bisa mendapatkan istri seperti Mbak Fenny .. “ ucap pemuda ini sampai membuatku tercekat, oh ya dia mengagumiku .. padahal akulah yang mengagumi kini, gaya bicaranya lugas, tidak meledak ledak, pintar namun jahil, ini tipe lelaki yang kusuka, tinggi badanku kalah jauh, namun aku mencoba menguatkan diriku agar tidak mengecewakan lelaki ini, katanya keputusan final ada pada Burhan.
“Terus terang Mbak .. saya bukan pegawai sini .. tugas saya adalah audit dari pemilik kantor ini .. karena perusahaan ini sedang mengalami masalah, maka saya pegang sementara, jadi keputusan siapa yang membintangi iklan ini dengan bayaran yang telah diusulkan pada Mbak Fenny “
Kubatin usulan kontrak, sampai membuatku tak habis pikir, bayaran itu melebihi honorku di RCTI, namun tidak mudah bagiku mendapatkan peran itu, karena setiap aku mengutarakan kepiawaianku lelaki ini mudah menjebakku, sampai aku berpikiran kotor “apa dia hanya bisa disuap dengan seks”. Aku tak pernah selingkuh, namun aku membuang sementara pikiran kotorku. Aku harus membintangi iklan itu, itu sangat berarti mengembalikan pendapatanku, rumah, villa, bisa melayang jika aku tidak membayar angsuran, padahal sepi order, bahkan tv lain banyak menolakku. Pemuda ini seolah kecewa ketika membaca berkasku.
“Baiklah Mbak .. kalo bisa besok siang ke sini lagi .. kalo perlu apa apa hubungi saya lewat telepon “ ujar pemuda itu dengan tersenyum.
“Apa Mas Han kecewa pada saya ? “ tanyaku terus terang.
“Kecewa sih tidak, hanya sayang yang di hadapan saya adalah adiknya Fenny Rose “ ucap pemuda itu tersenyum menatapku, aku tidak berani melawan tatapan itu. Aku berdiri dan kuberikan tanganku menyalami, ketika tangan dia menyalami, kutangkupkan juga tangan kiriku menggenggam.
“Berusahalah lebih baik Mbak besok .. “ sahut pemuda itu dengan melepaskan tanganku, kurasakan kehangatan tangan pemuda itu, aku merasa dialiri kekuatan, entah aku tidak bisa merasakan dengan logika, aku pun keluar, kutatap sejenak pemuda itu, aku merasa menjadi suka dengan pemuda itu, berkali kali aku memalingkan mukaku padanya memberikan senyumku. Namun lelaki itu hanya tersenyum lalu kembali membuka laptopnya. Sial ! bisa gagal aku.
Aku sengaja tidak pulang, aku menguntit pemuda itu ketika bubaran kantor. Ketika dirinya mampir di sebuah rumah makan, aku pun ikut masuk. Burhan terkejut melihatku, aku juga pura pura terkejut.
“Duh .. ketemu lagi nih dengan bintang pujaanku “ sahut Burhan dengan tersenyum
“Hus .. jangan keras keras “ balasku dengan duduk di depannya.
“Kau luar biasa cantik Mbak .. “ pujinya, aku merasa terkejut, sikap dia berbeda dengan dikantor.
“Han .. tolong ya .. aku benar benar pengin memegang pemeran bintang itu .. apapun akan kulakukan asal aku bisa memerankan .. aku butuh dana untuk membayar rumah dan villaku .. “ kataku dengan hati hati. Walau aku terlanjur sengaja mau melakukan apapun, aku tetap was was jika lelaki ini minta tidur denganku.
“Bener ?” tanyanya dengan nada lemah
Aku mengangguk.
“Termasuk di dalam kamar ? betapa senangnya jika aku bisa berduaan dengan Fenny Rose tanpa busana” tanyanya dengan ketawa terpingkal pingkal. Aku menjadi syok benar juga anggapanku, pemuda ini minta tidur dan bercinta denganku. Tak mungkin, aku tak mau. Aku mengeleng geleng. Makanan datang diberikan ke meja kami. Aku menjadi panas dingin.
“Ayo di makan .. jangan mikir tadi .. khan cuma joke .. “ sahutnya menepis dengan tangannya di depan wajahku, aku bukan perempuan murahan yang bisa diajak bercinta. Aku punya harga diri. Aku mencona bersikap santai dan aku kembali normal menanggapi setiap candaannya. Guntur tiba tiba menggelagar sampai aku menutup telingaku. Kami cepat menghabiskan makan.
Hari sudah gelap ketika pemuda itu mengantarku sampai di parkiran basemen, namun aku tak menyangka ketika pemuda itu tiba tiba mendekapku dan membekap mulutku, sontak aku kaget dan hendak berontak.
“Kau boleh perankan iklan itu .. tapi aku butuh tubuh molekmu, sayaang “ bisiknya dengan halus ditelingaku. Kurasakan tangan itu nakal masuk ke dalam rokku dan mengelus memekku, aku hendak beontak namun tidak mampu, aku hanya bisa memejamkan mataku, bekapanku dibuka dan aku pun langsung dilumat bibirku.
“Ya Tuhaaaaaaaan “ keluhku dalam hati, aku tidak menanggapi lumatan itu, namun lama lama aku terbawa.
“Ayo Fen .. ayoo .. aku yakin kamu doyan seks “ sahut pemuda itu dengan gemas membawaku dengan memondong ek arah mobilku yang jaraknya tinggal beberapa meter. Aku hanya memejamkan mataku. Aku diturunkan. Aku langsung ditekan di body mobilku dan aku pun terangsang ketika tangan Burhan meremas bukit kembarku
“Ya Tuhaan .. lelaki ini nekad meremas buah dadaku .. “ batinku berteriak, aku merasakan kenikmatan dan terangsang, dengan dipepet di body mobilku, kepalaku bersandar pada kaca, bibirku kembali dilumat dengan rakus, kubalas lumatan itu dan kami pun saling terangsang. Burhan mendaratkan bibirnya dengan menyedot habis bibirku, kenikmati bibirnya itu, luar biasa piawai pemuda ini cepat sekali membuatku terangsang. Aku langsung memeluknya dan lidah kami saling bertaut, desakan tubuh pemuda ini membuatku semakin hanyut dalam buaian birahinya.
Aku terpaksa memegang kepala Burhan karena tidak tahan akan lumatannya itu, aku sampai ngos ngosan
“Sssssssssssssh hhh sssssssssshhh “ dengusku tak karuan
“Mari Mbak Fenny .. aku kontoli dirimu “ ajak Burhan dengan bernafsu, luar biasa joroknya pemuda ini, bilang kontol seenaknya. Belum sempat aku menjawab, tangan nakalnya langsung mencolek lewat celah celana dalamku dari sebelah kiri
“Aaaaaaaaauh .. nakaaaaaaal “ erangku merasakan kenakalannya. Kunci mobil ditanganku direbutnya, lalu dimasukin ke lubang kunci di sampingku. Habis itu pintu mobil terbuka, aku digiringnya masuk ke dalam, sesampai di dalam, pintu mobil ditutup, dan aku kemudian ditindih
“Haaaaan sabaaaaaaaaar aaaaaaaaah “ cegahku merasakan kenakalan tangannya yang menarik celana dalamku, kulihat gudukan besar di cetakan celananya, aku tak bisa mengukur seberapa besarnya, celana dalamku pun melorot sampai ke lutut, pahaku dielus elus dan dirangsang, kurasakan dari selakanganku merasa basah. Burhan memandangku penuh nafsu.
“Pengin emut kontolku, sayaaang “ tawarnya dengan membuka kaitan celana kemudian membuka resluting, aku sampai berdegup kencang melihat celana dalam itu menggelembung sangat besar, tak bisa kubayangkan seberapa besarnya.
“Asal Mbak Fenny Rose nyebutnya kontol .. bukan penis, memekmu indah Mbak .. jembutmu rapi sekali “ sahutnya dengan membuatku geleng geleng kejorokannya, ketika celana dalam itu ditarik, aku sampai menutup mulutku, tak mengira besar sekali. Bahkan aku malah menyingkirkan tanganku karena takut kontol besar itu, ketika tanganku menyingkir itu namun terlambat Burhan sudah mencekal tanganku dan memaksa aku memegang benda besar itu, aku kuat bertahan namun aku akhirnya luruh juga.
“Jangan kau ingkari Mbak Fenn .. kau pasti doyan kontolku .. ayo emut donk … tuh lidahmu menjilati bibirmu sendiri .. apa yang kau tunggu Mbak .. ayo donk .. tunjukan Fenny Rose ternyata doyan konto dan diewe .. “ sahut Burhan sampai membuatku semakin panas nafsuku. Melihat kontol besar yang ngaceng itu naluri kewanitaanku mulai meliar, kupegang kontol itu dan kugenggam, kuberikan senyum padanya.
“Haaan .. loloskan aku yaaa .. aku yakin kamu pasti minta seks .. “ candaku dengan gemas.
“Belum tentu Mbak .. “ sergah pemuda itu sampai membuatku jengkel.
“Aku tak mau sekali bercinta denganmu Mbak .. malah pengin aku mengkontoli Mbak Fenny Rose “ sahutnya membuat menjadi geleng geleng, pemuda ini meminta lebih dari yang dimauinya, tanpa menunggu komando aku langsung menjilati rakus kontol besar itu.
“Yaaaaaaaaa uuuh .. jilat Mbak .. benaar juga Fenny Rose doyan kontol “ sahut Burhan dengan mengelus elus kepalaku, kemudian dengan nakal,. kancing kancing bajuku dibuka satu persatu, kemudian tangannya menyelinap masuk ke dalam cup bra, buah dadaku sebelah kanan diremasnya, aku menggelinjang sambil menjilati kontol itu, kunikmati jilatan kontol itu naik turun, aku menjilatinya dengan rakus. Tubuhku penuh dengan keringat demikian pula dengan Burhan, Burhan berusaha membuang celananya sampai lepas, kemudian setelah mencopot celananya itu, bajunya juga dilepas.
“Telanjang Mbaak .. bisa lecek baju kita “ ajaknya penuh nafsu, aku memaling sebntar dan kulihat sekitar, sepi luar biasa, hujan turun dengan derasnya, ketika aku memaling kepalaku ditarik lagi, dan aku pun langsung membuka mulutku, kutelan kontol itu dalam mulutku, benar benar sesak dalam mulutku. Burhan melebarkan bajuku, dikeluarkan lewat satu tangan kiriku, selepas itu gantian tangan kananku, kini aku hanya menggunakan bra dan rok.
“Lepas Mbak aaaaaaaah .. aku pengin melihat kemolekanmu “ pinta Burhan tak sabaran, Burhan menarik kepalaku
“Kamu aaaaaaah .. lagi enak ngemut kontolmu, sayaang “ keluhku dengan nada jengkel, Burhan memaksa, menaikan bokongku dengan diremas kuat
“Aaaaaaaaaauh .. nakaaaaaaaaal “ keluhku dengan menarik tanganku ke belakang, kubuka kaitan dan resluting rokku. Burhan kemudian menarik rokku sampai lepas, habis itu celana dalamku juga dikeluarkan
“Luar biasa mulus kau Mbak .. tubuhmu benar benar seksi .. Ayo Mbak Fenny Rose .. silakan mainkan kontolku .. emut dalam mulutmu “ ajak Burhan semakin bernafsu, aku pun membungku, kemudian Burhan membuka kaitan bra, dan buah dadaku terbebas dari bra, langsung saja Burhan meremas kedua bukit kembarku yang menggantung.
Kumasukan kontol itu dalam mulutku, aku rakus mengulum kontol itu keluar masuk mulutku, enak dan mantap sesak dalam mulutku.
“Uuuh .. Mbak Fenny memang rakus .. pelan donk Mbak .. agar nikmat gitu .. “ rajuk Burhan dengan gemas mempermainkan puntingku dengan diputir putir, aku menjadi geli, kurasakan remasan dan puntiran itu membuatku semakin panas, kami berdua telanjang bulat di jok mobil dengan saling merangsang.
Habis itu Burhan menurunkan tangannya, tangan kirinya menyelinap sampai di pahaku, mengelus dan memaksa pahaku terbuka, kubuka pahaku.
“Mmmmmmmmmh … hhmmm … enaak sekali kontolmu sayaaaang .. aaaaaaaaaaaauuuh ..Haaan .. aaaaaah .. nakaaaaaaal “ lenguhku merasakan jari jari tangan Burhan mengorek memekku agar lubangnya membesar, aku membuka pahaku lebar dan jari jari tangan itu mengorek memekku membasah itu. Aku menjadi tak karuan menggelinjang, aku hanya bisa menjilati kontol itu karena tidak tahan jari tangan itu keluar masuk memekku, aku akhirnya mengalah, kulepas kontol itu, aku membuka selakanganku, langsung saja gantian Burhan langsung menjilati memekku
“Haaaaaaan aaaaaaah .. kamu pintaaaaaaaaar aah .. teruuus sayaaaaaaaaaaang .. teruus .. nikmati memekku,. sayaaaaaaaaaaaaaaaang “ rayuku dengan mengelus elus kepalanya itu, aku semakin menggeliat, sangat nakal sekali Burhan mengorek memekku dengan rakus, aku sampai terangsang luar biasa, kupejamkan mataku merasakan semua itu, rasa nikmat dan geli lidah serta bibir Burhan menghisap memekku, aku sampai membusung merasakan sedotan itu
“Sssssssssssssh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuh sssssssssh hhh … sudaaah saaaaaaaaayaaang .. aku nggak tahaaaaaaaaan .. ayo masukin kontolmu “ ajakku tak sabaran dengan menarik kepalanya, habis itu aku langsung menaiki tubuhnya. Jok mobil itu lebih lapang, sehingga aku mudah naik ke pangkuannya, kuangkat selakanganku, kupegang kontol itu
“Siap ya sayaaaaaaaaang .. “ ajakku dengan menekan pelan, kulihat memekku membelah pelan pelan, kepala penis itu masuk dengan pelan pelan
“OOOooooooooaaaaaaaaaaaah .. Haaaaaaaaaan ..uuuh saaaaaaaaaakit aaaaaaaaah “ keluhku kesakitan karena kontol besar itu.
“Pelaaaaaaaaaan aaaaaaaaaah “ sahut Burhan dengan memandang pada buah dadaku yang montok itu, Burhan kemudian mengulum puntingku, kubiarkan sejenak Burhan menikmati kuluman pada punting buah dadaku.
“Sudaah Haaan ,… masukin kontolmu dulu “ ajakku tak sabaran, aku kemudian menekan lagi dengan mata memejam dan bibir menggigit, besar sekali kontol yang hendak masuk lubangku ini. Pelan pelan kontol itu mulai berkurang panjangnya, pelan sekali kontol itu tenggelam padahal aku sudah dengan tenaga kuat, aku menjadi menggelinjang ketika buah dadaku diremas, aku menggelinjang tak karuan malah membuatku kontol itu cepat tenggelam
“Aaaaaaaaaaaaauh Haaaaaaaan ..aaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh hhh “ desisku keenakan. Kini kontol itu tinggal separo, kutarik pelan dan kutekan lagi
“Ayoo sayaaaaaaaaaaaang “ ajakku dengan memegang pundaknya, aku terus menekan dan menarik
“Ya Mbaaaaaaaaaaak aaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. uuh memekmu benar benar sempit “ sahutnya dengan senang
“Aaaaaaaaaaah nggaaak kontolmu yang gedhe “ debatku tak kalah. Kukibaskan rambut panjangku yang mulai basah keringat. Kudongakan kepalaku, Burhan kembali meremas susuku. Kupejam mataku, kutekan dengan kuat dan kontol itu tenggelam lagi, tinggal sedikit lagi. Kupandang lagi Burhan yang juga meringgis keenakan, kunaikan selakanganku dan kuhujamkan dengan keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ lenguhku kesakitan, benar benar hangat kontol Burhan ini, benar benar membuat memekku panas tak karuan, kurasakan kontol itu mentok, ketika kulihat kebawah, ternyata masih menyisakan sedikit sisa batang kontol itu
“Gilaaaaaaaaaaaaaaaaaa .. kontolmu sisaaaaaaaaaa “ keluhku dengan langsung naik turun, aku bergerak pelan pelan menggenjotnya
“Keluar di luar ya Haan .. aku takut hamil “ pintaku “Justru aku pengin menghamili Mbak Fenny “ sahut Burhan sampai membuatku berhenti menggenjotnya, aku melotot.

“Sudahlah .. Mbak Fenny nanti akan ketagihan aku spermain “ ucap Burhan dengan cuwek. Aku menggeleng tanda tak mau, namun justru kedua tangan Burhan memegang kedua pantatku dan diremas.
“Kau yang menyediakan diri .. kau harus terima resikonya “ kata Burhan dengan meremas pantatku dengan gemas dan keras, aku menjadi tak karuan ikut bergerak.
Aku naik turun dengan pelan pelan, kurasakan gesekan kontol itu di dinding memekku, benar benar nikmat luar biasa, belum pernah kurasakan kontol sebesar ini.
“Aaaaaaaaaaauh ssshh sssssssssshh ooh Haaaan aaaaaaaaah .. enaaaaaaaak ssssssshh “ desisku dengan naik turun dan kemudian maju mundur. Luar biasa bagiku, tangan nakal itu tetap meremas pantatku, kuberikan punting susuku untukd diemut. Aku tetap naik turun, kontol itu semakin lancar keluar masuk memekku, walau Burhan diam tidak bergerak selakangannya, justru itu nikmatnya.
Kuegnjot dengan cepat dan kuat karena aku sudah tidak tahan lagi, kurasakan memekku lebih ketat menjepit kontol itu
“Haaaaaaaaan aaakuu sudaaaaaaah aaaaaaaah nggak kuaaaaaaaaaaaaat “ kataku di telinganya, aku bergerak lebih cepat, kontol itu terus keluar masuk dengan lancar, aku tidak tahan, tubuhku semakin panas, kurasakan aku merasakan panas itu berkumpul menjadi satu dan kurasakan mengalir sangat cepat, jepitan sangat kuat dan aku pun akhirnya klimaks
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” erangku panjang dengan menegang membusung sampai membentur belakang jok mobil di belakangku, buah dadaku diremas dengan kuat dan kurasakan orgasmeku benar benar maksimal, tak pernah kurasakan orgasme yang begitu dashyat.
Kurasakan cairan orgasmeku merembes lewat sela sela kontol yang terjepit itu, Burhan menarik tubuhku dan dipeluknya, aku pun lemas dengan berkelonjotan dalam dekapannya.
“Kau hebat Mbak Fenny .. Fenny Rose memang doyan kontol .. kuspermain ntar .. Mbak Fenny akan puas .. “ bisiknya sampai membuatku pengin menjewernya
“Kuloloskan Mbak Fenny daah .. asal spermaku ke dalam memek Mbak Fenny .. atau tidak sama sekali .. tapi tetap nggak ada pilihan .. entar kalo nggak mau kupaksa .. kutindih kau dan kugenjot semauku .. mumpung kontolku terjepit dalam memek Mbak Fenny “ ancam Burhan dengan mengelus elus rambutku.
“Sialaaaaaaaaan .. aku sedang subur .. aduh .. gimana ini “ keluhku dalam hati, aku berharap tidak hamil, bisa repot aku. Sial .. tapi kenikmatan yang kurasakan tidak sebanding dengan keluhanku, aku puas juga dikontoli dengan kontol besar itu, kurebahkan kepalaku di pundaknya dengan memelukknya erat.
“Sudahlah sayaang .. maumu aja aaaaaaaaaah .. di dalam atau di luar sama saja “ kataku pelan
“Tak boleh ada sperma muncrat di luar .. kalo diluar Mbak Fenny kudu menelannya “ sahutku dengan mengelus elus turun ke punggung dan akhirnya meremas pantatku, aku tersenyum manis dan kucium pipinya.
“Terima kasih telah membuatku benar benar menjadi wanita, baru kali ini kurasakan kontol yang nikmat .. tunggu ya Han .. aku masih capek “ bisikku dengan tersenyum, kujilat telinganya sampai membuat Burhan menghindari jilatanku.
debatku tak kalah.
“Ya sudah .. kuperkosa Mbak Fenny “ ucap lelaki dengan mata menatap tajam.
“Jangan Haaan “ keluhku lagi
“Balik lonte ! akan kuhajar memekmu sampai memerah, tak akan kusisakan memekmuu“ makinya dengan kesal. Aku pun luruh, aku mengalah, tak muda menaklukan lelaki ini.
“Baiklah Haan .. “ kataku mengalah walau berat hati.
“Spermaku enak kok Mbak .. nanti setelah kusemprot , Mbak Fenny akan nagih nagih lagi dispermain “ ucapnya lagi membuatku justru malah penasaran.
“Asal kamu tidak menyebutku lonte aaaaaaaah “ kataku dengan tidak suka dengan istilah lonte itu
“Bersedialah aku hamili dengan relaa “ buai Burhan dengan kata kata yang tidak ketus lagi. Kali ini juga membelai belai punggungku. Aku menjadi tenang, belaian itu membuatku kembali menikmati hubungan badan ini, jelas tak akan kusia siakan memekku digenjot kontol besar, kurasakan hasil hubungan badan dengan suamiku semakin dingin, asal seraduk sruduk saja. Aku menutup mataku sebentar untuk menguatkan diriku, kubuka mataku setelah beberapa hembusan
“Baiklaah … Fenny Rose siap kau spermain .. tunggu apa lagi sayaang “ jawabku dengan tersenyum.
“Sekarang Mbak Fenny memutar yaa .. pelan pelaan .. aku pengin genjot Mbak Fenny dari belakang .. pegang kedua jok depan itu .. yang kuat yaa “ ujar Burhan dengan mengelus elus pipiku
“Haan .. tolong aku loloskan yaa .. aku sudah terdesak nih “ pintaku tentang membintangi iklan itu.
“No problem .. asal tidak aku rewel kontoli .. “ jawab Burhan dengan melumat bibirku, kubalas lumatan itu, dan kami pun saling melumat dengan rakus, bibirku dilumat dan disedot dengan kuat, aku meladeni tak kalah bernafsu, lidah kami saling bertaut, bibir kami penuh dengan air liur, kupejam mataku menikmati setiap detik lumatan kami, aku terus saja meladeni bibir itu berlawanan arah, aku bertahan terus namun bibir itu semakin mendesak bibirku, aku kewalahan, kutarik kepalaku.
“Ssssssssssssssh hhh ssssssssssssshh sssssssssshhh hhh “ desisku tak kuat, namun belum aku mendapat nafas, bibirku kembali dilumat, aku menjadi kewalahan. Benar benar gila, aku tidak kuat diajak beradu bibir dengan rakus dan cepat itu, aku hanya meladeni, bibirku sangat penuh air liur, mataku sayu luar biasa.
“Suu ssuuuudaaah aaaah “ ucapku lemah dengan menahan kepalaku.
“Jika aku menuruti emosi kau akan menderita Mbak … masak sudah enak enak dikontoli tidak mau dihamili “ ucap Burhan dengan menjawil pipiku
“Iya deeh .. iyaaa .. maafin Mbak Fenny ya .. Mbak Fenny tidak berterima kasih, sudah dikasih job, diberi bonus kontol gedhe dan dihamili malah protes .. “ jawabku melantur karena enaknya persetubuhan kami, malam ini bahkan jika perlu aku akan membawanya ke rumahku, biar aku dikontoli sampai pagi. Akan kuterima sperma itu dalam rahimku, aku harus mengambil resiko.
“Baiklah Mbak Fenny sayaang .. maafin aku menyebut Mbak Fenny Rose seorang lonte “ ujar Burhan dengan mengelus elus rambutku itu.
“Nggak apa apa sayang .. asal jangan sebut itu lagi .. moodku jadi hilang deh “ sahutku dengan tersenyum.
“Sekarang balik Mbaaak .. pelan ya Mbak Fenny .. gesekan memekmu sampai membuatku kontolku tak karuan “ rajuk Burhan dengan tersenyum.
Aku kemudian pelan mengangkat kaki kananku ke arah kiri, kurasakan ketika kuangkat kontol itu sedikit melesak dan menggaruk dinding memekku
“Aaaaaaaaaaaaaaoh .. rasaanya Haaaaaaan .. aduuuh sayaaaang .. benar benar kontol nakaaaaaaaal “ sahutku dengan gemas. Kakiku pun kini sudah berada di samping anak muda ini, kemudian aku mengangkat kaki kiriku dengan pelan pelan.
“Luaaar biasaa kontolmu sayaaaaaaaaang .. aku makin ketagihan nih “ kataku dengan jujur
“Ntar malam kita ke rumah Mbak Fenny yaaa .. aku setubuhi Mbak Fenny sampai pagi. Enak kok Mbak “ sahut Burhan dengan merapikan rambutku yang berantakan
“Baik Haan .. baik .. aku setuju yaa … kita bisa bebas bercinta … awas kalo batalin “ ancamku karena aku tidak tahan dengan godaan kontol besar itu.
“Tenang .. ngewein Mbak Fenny termasuk keinginanku .. sudah lama aku pengin merasakan kemolekan Mbak Fenny “ ucap Burhan lagi mengagumi tubuhku.
Aku kini sudah membelakangi Burhan, aku kemudian memegang kedua jok di depanku, Burhan menekan dan mendorong selakanganku, aku pun maju “Duuuuuuuuuh enaaaaaaaaaaknyaaaaaaaaaaaaaaa .. goblog banget aaaaaaaakuu .. enaaak enaaak begini kok nolaaaaaaaaaaak “ lenguhku merasakan keenakan kontol itu mendesak lebih dalam sampai membuat aku menggelinjang.
“Rasakan remasanku Mbak Fenny Roseee .. “ sahut Burhan dengan langsung meremas kedua bukit kembarku yang kenyal itu, kurasakan remasan itu benar benar luar biasa, menjalar sekujur tubuhku sampai aku gemetar.
Aku memposisikan diri agar mudah disodok sodok dari belakang. Kurasakan aku mencekal kuat jok depan mobil itu, kepalaku aku tempat di tengah tengah jok itu, kulihat ke depan ada sorot lampu mendadak.
“Berhenti Haaan .. ada mobil .. tahaaaaaaaan yaa “ ingatku pada Burhan yang sedang keenakan meremas bukit kembarku, lalu Burhan memelankan meremas bukit kembarku itu.
Mobil itu tak lama lewat dan keluar dari parkiran.
“Ayo sayaaang .. keluarkan spermamu .. hamili aaakuu, teriaknya kamu kecilin “ ajakku tak tahan merasakan kontol itu terasa hangat sekali.
Burhan langsung pasang kuda kuda, dengan duduk itu Burhan langsung menaikan turunkan selakangannya, kontolnya mulai keluar masuk memekku
“Oh Haaan aduuuh enaaknya .. teruus sayaang .. teruuuuuuuuuus .. enaaaaaak “ racauku tak karuan merasakan kontol itu terlihat keluar masuk memekku lancar, kurasakan memekku tergesek dan terasa dicoblos coblos. Luar biasa nikmatnya.
“Uuuh uuuuh aaaaaaaaaaaaah aaaaaaah uuh .. “ lenguh Burhan keenakan mencoblos memekku dengan kontolnya itu. Aku pun tak kalah melenguh keenakan, mataku merem melek ke depan, kurasakan kontol itu benar benar menyodok nyodok dengan irama konstan.
“Cepetan dikit yaa . enaak bangeet .. ayo sayaaang .. ayooo .. kontoli Fenny Rose sepuasmu “ ucapku dengan mengerling ke belakang, kuberikan senyum nakalku
“Iyaaaaaaaa aaaaaaaaaaah .. memek sesaaaaaaaaak .. enaaaaaaaak aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Burhan dengan menggenjotku dari belakang itu, Burhan kemudian menaikan kedua kakinya, terasa ketika kedua kaki itu naik, lebih dalam kontol itu mentok dalam memekku.
“Uuuuuuuuuuuh “ kulihat Burhan kini jongkok. Lalu menggenjotku maju mundur.
“Ooh Fenny Roseku sayaaaaaaaaaaaaang … duuuh enaknya Mbak Fenny .. ayo Mbaaak .. Mbak juga geraaaaaaak aaaaaaaaaaaaah “ ajak Burhan dengan merem keenakan menyodokku maju mundur.
Aku ikut bergerak mengimbangi, luar biasa kontol itu menyeruak masuk memekku.
“Aaaaaaaaaaoh .. huuuh aaaaaaaaaaah aaaaaaaauh uuuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaaaah aaaaaaaauh ssssssssssh sssssssssshh sssssshh hhhhhhh hhhh “ lenguh dan desisku tak karuan. Kontol itu benar benar perkasa, aku semakin kedodoran, jika dia tidak muncrat aku tak bakalan kuat.
Genjotan demi genjotan itu kian cepat, Burhan seakan menghajarku, mengajariku bagaimana teknik bersetubuh itu, genjotannya makin mantap, aku sampai merintih, mengerang, melenguh dan mendesis tak karuan, aku ikut gerakan berlawanan semakin menambah nikmatnya kami bersetubuh.
“Haaan … Haaan .. teruuus sayaaaang … teruuuuuuuuus .. “ ucapku tak karuan, kontol itu menghujam berkali kali, mantap rasanya, terkadang aku diberi sodokan keras sampai aku terpejam sangat erat. remasan di buah dadaku sampai membuatku montang manting ke kanan dan ke kiri
“Gimaaaaaaanaaaaaaaa sayaaaaaaaaang “ kataku yang sudah tidak kuat itu
“Bentaaaaaaaar aaaaaaah “ sahut lelaki itu dengan tetap menggenjotku, aku sampai menggeleng geleng tak karuan, luar biasa kontol itu menghujam ke memekku. Aku benar benar tidak tahan, nikmatnya tak terkira. Aku yakin Burhan pasti suka mengkontoli wanita lain, benar benar pengalaman pemuda ini.
Genjotan Burhan semakin cepat, aku tidak tahan lagi
“Sayaaaaaaaaaang aaakuu nggaaak kuaaaaaaat aaaaaaaaaaaaaauh ssssssssssssssshh sssssssshh “ erangku menggeliat tak karuan, aku mencakar di kedua jok mobilku itu, genjotan demi genjotan keras sampai membuatku hampir terpelosok ke depan, namun Burhan sudah memegang kedua bukit kembarku, diremas dengan kuat dan keras sampai aku tidak tahan. Aku lemah tak tertahan, kurasakan aku sudah tidak tahan, aku menyerah kalah.
“Aaaaaaaaaaaaoh Haaaaaaaaaaan .. sudaaaaaaah aaaaaaaaaaaah .. Mbaaak Fenny .. nggak kuaaat lagi .. keluaaarkan .. keluaaaaaaaarkaaaaaaaan .. “ erangku dengan menggeleng geleng tak karuan, sodokan dan remasan itu membuatku bisa terkapar jika berlangsung lima menit lagi.
Genjotan demi genjotan itu sampai membuatku sudah tidak tahan, luar biasa nikmat gesekan di dinding memekku, ada senasi luar biasa memekku digaruk garuk, kontol itu kujepit dengan kuat namun masih mampu maju mundur.
“Wooow .. enaaak kau sayaaaaaaaaaaang “ sahutku senang, kupejam kembali mataku erat erat, aku sudah tidak kuat, aku tergoncang goncang, kurasakan aku hendak orgasme, kukuatkan peganganku dan aku merasakan memekku makin kuat mencengkeram kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang dengan mendongak. Badanku benar benar penuh dengan keringat birahi, aku lemas, pegangan pada tanganku mulai tak kuat lagi, aku menegang dengan kuat setelah itu berkelonjotan. Burhan terus mendesak desakan kontolnya dengan keras dan kuat
“Oooh aaaaaaaaaauh …aaaaaaaahh mmmmmmmmmmhhh “ keluhku dengan suara melemah, aku berkelonjotan, genjotan demi genjotan keras menghujam ke memekku, Burhan dengan hujaman keras akhirnya memuntahkan spermanya menembak ke rahimku
“Craaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaat “
Keras sekali sperma itu menembak dengan kuat, aku sampai tersungkur ke bawah lantai mobilku, luar biasa nikmatnya, kurasakan kontol itu menyembur kuat sampai meleleh keluar dari sela sela memekku yang menjepit kontolnya, setelah remasan kuat di bukit kembarku itu melemah, kedua kaki Burhan selonjor, tubuhnya bersandar pada jok mobil. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi, kami diam sejenak dengan pikiran masing masing. Aku masih tersungkur di lantai mobil. Kurasakan kontol itu masih juga mengeluarkan spermanya.
“Duuh Haaaan .. kontolmu ngocor teruuuuuuus “ protesku
“Halaaaaaaaaah , memek Mbak Fenny yang nyedot nyendot kok “ elak Burhan dengan membuka matanya
“Haaaaaaaaaaaaaah .. siaaaaaaaal nakaaaaaaaal kamu “ rajukku dengan mencubit kakinya itu
“Aaaaaaaaaaauh .. “
Kontol itu akhirnya diam, kuintip dari bawah tubuhku, di lantai air mani Burhan berceceran, aku berusaha menarik tubuhku, kontol lembek itu mudah keluar walau butuh perjuangan kecil.
Aku kemudian duduk di sampingnya, kulihat memekku banyak keluar lendir kental.
“Payaah aaaaaaaah kamu menghamili Mbak Fenny “ keluhku dengan mengelap memekku dengan celana dalam Burhan. Burhan tidak terima, kemudian mengambil celana dalamku, aku hendak merebut tapi kalah cepat, Burhan langsung mengelap kontolnya, tidak mau kalah, BH pun juga dipakai buat ngelap kontolnya
“Siaaal .. masak aku nggak make pakaian dalam “ keluhku
“Kita pulang bareng .. biar aku bisa meremes susu Mbak Fenny .. “ sahut Burhan dengan membuang bra dan celana dalamku ke mukaku. Kontak sperma itu menempel ke wajaku, aku mencubitnya “Kamu benar benar nakal sayaaaaaaaaang .. tapi aku suka .. yuk ke rumahku .. kontoli aku di rumah dengan lebih indaah .. jika memang kamu berniat menghamili Fenny Rose “ ajakku mesra, kupakai rokku, kemudian bajuku, kulihat ada cetakan punting ketika kupakai bajuku, Burhan pun memakai pakaiannya, kemudian berpindah ke jok depan, kemudian menghidupkan mobil dengan kunciku.
Aku berpindah ke depan dan aku duduk bersandar, kudekatkan diriku ke tubuhnya, aku pun bersandar di dadanya, dengan mengangkat kaki kananku melangkahi tongkat gigi.
“Jangan nakal yaa .. palingan kalo pindah gigi jarimu pasti menggerayangi memekku “ sahutku dengan nakal meremas kontolnya
“Aaaaaaaaaaaaaauh .. Mbak Fenny yang nakaaaaaaaal “ balas Burhan.
Mobilpun keluar parkiran, setelah kututup dadaku dengan jaketku, selepas itu mobil keluar dan melesat ke arah rumahku yang tidak jauh. Ditengah jalan, kami benar benar terbuai, aku semakin nakal, kontol itu aku keluarkan dari celananya, sudah ngaceng lagi.
“Mbak Fenny nggak tahaaaaaaaan “ rajukku memegang kontol itu. Mobil itu sampai juga dirumahku tak lebih dari 15 menit, masuk ke dalam rumah, aku tidak tahan, keluar dulu dari mobil, membuka gerbang, kemudian setelah mobil masuk aku menutup, Burhan memarkir mobilku, lalu keluar mengunci mobil. Di dalam garasi itu aku kemudian dipondongnya.
“Di mana kamarmu Mbak “ tanya Burhan dengan mencium pipiku manja.
“Sabaar sayaang .. kita hanya berdua .. malam ini Fenny Rose milikmu .. jadikan aku benar benar wanita sayaaang .. kontoli aku sampai pagi .. “ ajakku tidak kuat menahan libidoku. Aku sendiri yang membuka kunci pintu belakang rumahku, kututup dan kemudian menuju ke kamarku, sesampai di dalam, aku dilemparkan ke ranjang. Burhan langsung mempreteli baju dan celananya, aku juga telanjang secepatnya
“Sayaang .. kita lelah .. minum dulu yaaaaaaa “ pintaku dengan paksa keluar kamar dengan telanjang, aku cepat cepat membuka kulkas, sesampai didalam kutenggak minuman itu, Burhan pun juga minum, habis itu aku kembali ditarik ke ranjang dan ditindih, bibirku dilumat dengan rakus, buah dadaku diremas remas dengan kuat, aku menggelinjang. Luar biasa kuat Burhanku ini
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaaaaaauh … jadikan aku wanitaa .. jadikan akuu wanita sayaang .. kontoli aakuu .. hamili aakuu .. buatkan aku anak sayaang .. aku rela kaauuu hamili .. marilah sayaang .. inilah surgaku .. memekku milikmu .. dan kontolmu milik “ kataku tidak kuat setelah melawan lumatan ganas itu.
“Kini ketahuan .. Mbak Fenny pembohong … “ sudut Burhan dengan gemas meremas keras buah dadaku
“Aaaaaaaaaaauh iyaaa sayaaaaaaaaaaaaang .. iyaaaaaaaaa “ kataku menyetujui ucapan itu.
“Sekarang .. emut kontolku .. telan spermaku .. “ ajak Burhan dengan menarik
“Tapi Haan ..sayaang, aku belum pernaaah .. gimana rasanya ya ?” tanyaku bingung
“Telan ajaa “ sahutnya enteng menarik kepalaku, kubuka mulutku dan kutelan kontol itu bulat bulat.
Ditunggu cerita saat kehamilan feny rose nya, suhu :ampun: :ampun:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd