[video=youtube_share;7Nlh7IUbRy8]http://youtu.be/7Nlh7IUbRy8[/video]
Setiap tahunnya warga Guangxi, Tiongkok, selalu merayakan Festival Yulin alias tradisi pesta makan makan-makan dari nenek moyang. Dimana menurut leluhur China, tradisi makan daging anjing dan kucing dianggap bagus untuk kesehatan dan membawa keberuntungan.
Pada tahun ini Festival Yulin akan digelar pada tanggal 22 Juni 2015 tepat pada musim panas. Lebih dari 10.000 anjing dan kucing akan dibakar dan dijual bebas di seluruh wilayah China. Setelah dikuliti dan disembelih, daging-daging tersebut kemudian disiram dengan anggur rasa leci. Dimana perkilonya daging anjing dihargai sekitar Rp 107 ribu.
Tidak diketahui dari mana anjing-anjing tersebut berasal, yang pasti cara membunuh anjing-anjing tersebut dilakukan cukup sadis, ada yang dijepit lehernya, dibakar, digantung, langsung dipenggal hingga direbus hidup-hidup. Kontan saja perayaan ini membuat para pecinta hewan marah. Bahkan tradisi yang sudah berlangsung selama 25 tahun ini menuai banjir kecaman dan protes. Pemerintah China sendiri mendapat sorotan dari media asing terkait festival tersebut. Royal Bandar
Setiap tahunnya warga Guangxi, Tiongkok, selalu merayakan Festival Yulin alias tradisi pesta makan makan-makan dari nenek moyang. Dimana menurut leluhur China, tradisi makan daging anjing dan kucing dianggap bagus untuk kesehatan dan membawa keberuntungan.
Pada tahun ini Festival Yulin akan digelar pada tanggal 22 Juni 2015 tepat pada musim panas. Lebih dari 10.000 anjing dan kucing akan dibakar dan dijual bebas di seluruh wilayah China. Setelah dikuliti dan disembelih, daging-daging tersebut kemudian disiram dengan anggur rasa leci. Dimana perkilonya daging anjing dihargai sekitar Rp 107 ribu.
Tidak diketahui dari mana anjing-anjing tersebut berasal, yang pasti cara membunuh anjing-anjing tersebut dilakukan cukup sadis, ada yang dijepit lehernya, dibakar, digantung, langsung dipenggal hingga direbus hidup-hidup. Kontan saja perayaan ini membuat para pecinta hewan marah. Bahkan tradisi yang sudah berlangsung selama 25 tahun ini menuai banjir kecaman dan protes. Pemerintah China sendiri mendapat sorotan dari media asing terkait festival tersebut. Royal Bandar
