HondaBeatESP
Suka Semprot
- Daftar
- 1 Nov 2019
- Post
- 13
- Like diterima
- 177
Desclaimer: Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama atau tempat saya ucapkan bodo amat.
Episode 1 - Mangsa yang Sedang Dipantau Sang Predator
Pukul 05.30, Senin, 23 November 2020. Riris sedang menunggu bus jemputan perusahaannya. Di depan SPBU kota Padi itu, ia ditemani Agus tunangannya yang setia mengantarnya. Ah, Agus. Badannya besar, gembul dan buntet, wajahnya pun dipenuhi lemak, kulitnya memang putih bersih, tapi hanya itulah kelebihan yang ia miliki. Berbanding terbalik dengan Riris, wanita ini sempurna. Tinggi, langsing, kencang, dan tentu saja kulit yang putih mulus. Wajahnya sangat Indonesia, dengan hidung yang sedang, mata yang sayu dan bentuk bibir seperti huruf W itu sangat sensual. Apalagi onderdil yang menjadi daya tariknya itu, gundukan payudara bercup C itu terlihat mengacung meski ia selalu memakai pakaian kantor yang longgar. Belum lagi bokongnya itu, sangat kencang dan terlihat sangat empuk karena entah sengaja atau tidak Riris selalu mengenakan celana bahan atau rok span yang ketat jika berangkat kerja. Memang, Riris memang sempurna.
Tak lama berselang, datang bus jemputan itu. Bus 3/4 berAC milik PO Cahaya Tunggal itu memang disediakan PT. Plastik Polymetal Baru, perusahaan/pabrik tempat Riris bekerja, sebagai armada antarjemput karyawannya.
Riris pun salim dan berpamitan kepada Agus dan bersiap menaiki bus tersebut. Dengan kesusahan, Riris menaiki bus tersebut, pijakan kakinya sudah tepat dan tangannya pun sudah berada di handle pintu. Namun karena bentuk bus tersebut yang tinggi, Riris pun melompat kecil sehingga membuat badannya sedikit menungging.
Well, dia pun berhasil naik ke bus tersebut, lalu ia melambaikan tangan ke arah tunangannya tersebut. Riris memilih duduk di bangku deretan sebelah kiri tepat di depan pintu masuk bus tersebut, di bagian pojok dekat dengan jendela bus. Saat bus mulai berjalan beberap meter dari tempat ia naik, Riris menengok ke arah jendela dan ia melihat lelaki yang memakai topi dan masker tengah memandangnya dalam. Riris merasa pernah bertemu dengannya namun dia lupa kapan dan dimana. Pria tersebut tak berkedip melihat Riris, begitu pula sebaliknya Riris tak berkedip melihat lelaki itu dan masih berpikir dan bertanya-tanya siapakah pria tersebut. Namun, ia memutuskan untuk memasang earphone dan mencoba dengarkan lagu-lagu Kpop untuk menemani sepanjang perjalanannya.
Episode 1 - Mangsa yang Sedang Dipantau Sang Predator
Pukul 05.30, Senin, 23 November 2020. Riris sedang menunggu bus jemputan perusahaannya. Di depan SPBU kota Padi itu, ia ditemani Agus tunangannya yang setia mengantarnya. Ah, Agus. Badannya besar, gembul dan buntet, wajahnya pun dipenuhi lemak, kulitnya memang putih bersih, tapi hanya itulah kelebihan yang ia miliki. Berbanding terbalik dengan Riris, wanita ini sempurna. Tinggi, langsing, kencang, dan tentu saja kulit yang putih mulus. Wajahnya sangat Indonesia, dengan hidung yang sedang, mata yang sayu dan bentuk bibir seperti huruf W itu sangat sensual. Apalagi onderdil yang menjadi daya tariknya itu, gundukan payudara bercup C itu terlihat mengacung meski ia selalu memakai pakaian kantor yang longgar. Belum lagi bokongnya itu, sangat kencang dan terlihat sangat empuk karena entah sengaja atau tidak Riris selalu mengenakan celana bahan atau rok span yang ketat jika berangkat kerja. Memang, Riris memang sempurna.
Tak lama berselang, datang bus jemputan itu. Bus 3/4 berAC milik PO Cahaya Tunggal itu memang disediakan PT. Plastik Polymetal Baru, perusahaan/pabrik tempat Riris bekerja, sebagai armada antarjemput karyawannya.
Riris pun salim dan berpamitan kepada Agus dan bersiap menaiki bus tersebut. Dengan kesusahan, Riris menaiki bus tersebut, pijakan kakinya sudah tepat dan tangannya pun sudah berada di handle pintu. Namun karena bentuk bus tersebut yang tinggi, Riris pun melompat kecil sehingga membuat badannya sedikit menungging.
Well, dia pun berhasil naik ke bus tersebut, lalu ia melambaikan tangan ke arah tunangannya tersebut. Riris memilih duduk di bangku deretan sebelah kiri tepat di depan pintu masuk bus tersebut, di bagian pojok dekat dengan jendela bus. Saat bus mulai berjalan beberap meter dari tempat ia naik, Riris menengok ke arah jendela dan ia melihat lelaki yang memakai topi dan masker tengah memandangnya dalam. Riris merasa pernah bertemu dengannya namun dia lupa kapan dan dimana. Pria tersebut tak berkedip melihat Riris, begitu pula sebaliknya Riris tak berkedip melihat lelaki itu dan masih berpikir dan bertanya-tanya siapakah pria tersebut. Namun, ia memutuskan untuk memasang earphone dan mencoba dengarkan lagu-lagu Kpop untuk menemani sepanjang perjalanannya.