Hanya saja karena sudah larut, Putra merasa masih mampu kembali melanjutkan perjalanan. Hingga tanpa disangka keduanya saling tatap dan Anjani mengucapkan "Thanks for Today, Put. Aku happy hari ini" Putra pun membalas "Hahaha, sama-sama Jani. Aku juga senang bisa hibur kamu hari ini." Apa yang terjadi setelah itu?
Anjani melancarkan sebuah ciuman di pipi Putra, bagi putra ini adalah ciuman yang pertama kali didapatkan setelah bertahun-tahun menyendiri. Suasana akwkward terjadi malam itu di mobil yang lagi parkir di basement apartemen. Hingga tanpa tahu siapa yang memulai, keduanya mendekatkan wajah masing-masing dan Putra mencium Anjani di bibir. Anjani yang sedikit kaget pun masih grogi dengan kejadian tersebut, hingga Anjani memejamkan wajahnya sambil menahan malu. Suasana ciuman keduanya kembali berlanjut, Anjani yang merasa nyaman mulai membalas lumatan Putra dengan lembut. Suara kecupan bibir sudah terdengar jelas di dalam mobil tersebut. Bahkan, Anjani kembali dibuat nyaman dengan pelukan dan elusan Putra di pipinya. Merasa keduanya saling nyaman, sentuhan pun juga terjadi dan diselingi desahan nafas yang keluar.
Suhu AC di mobil tersebut terasa sia-sia, karena suasana ciuman yang dilakukan keduanya. Mereka semakin panas dengan Putra yang terbawa nafsu dan Anjani yang semakin nyaman. Putra mulai menyentuh bagian-bagian di tubuh Anjani sambil terus melancarkan ciumannya. " muach..muach... ah Put" Suara Anjani.
Putra pun membalas dengan membisikan kata-kata "Kamu cantik malam ini" Anjani yang teringat jika keduanya masih ada di mobil langsung menghentikan ciumannya dan tersenyum kepada Putra. Putra pun paham maksud Anjani, Putra bergegas membereskan barang-barangnya lalu menganggukan ajakan Anjani tadi untuk mampir.
Keduanya naik ke Apartemen Anjani sambil bergandengan tangan di lift.
Ketika masuk ke apartemen yang saat itu masih gelap, Anjani yang langsung menyalakan lampu pun juga menawarkan air putih untuk Putra karena dia ingat jika dari tadi keduanya terlalu banyak minum beer. Sambil bersenda gurau di sofa menikmati malam, Putra dan Anjani kembali terbawa suasana. Keduanya kembali terhanyut dalam candaan hingga keduanya mendekatkan kembali wajah mereka dan memulai ciumannya. Karena suasana yang mendukung, keduanya merasa kembali panas dan semakin terhanyut.
Putra yang mencium Anjani dengan lembut pun kembali menyentuh titik-titik yang menjadi titik rangsang Anjani seperti leher, pundak, dan pinggang. Anjani pun demikian, tangannya merangkul Putra dan mendorong Putra untuk bersandar di sofa, lalu Anjani diangkat Putra untuk naik ke atas pangkuannya sambil melanjutkan ciumannya. Sesekali, Putra membisikan "Are u sure?" Anjani pun yang sudah dimakan suasana romantis tersebut hanya menyuruh Putra untuk diam "sssttt jangan bertanya... I like it."
Nafsu semakin mendorong mereka berdua untuk semakin jauh, Putra yang juga sudah terbawa suasana pun mulai mendaratkan tangannya dari pinggang Anjani ke payudarannya. Anjani yang merespon ciumannya Putra, kerap memberikan ciuman kecil di pipi, kuping, lalu leher Putra. Yap, leher adalah titik rangsang Putra yang paling sensitif. Putra yang semakin bergairah pun membalasnya, sambil meremas pelan payudara Anjani. Melihat Anjani yang juga terbawa suasana, Putra pun tampak percaya diri. Baginya ini atas dasar suka dan mau. Putra bertanya kepada Anjani...
"Boleh ku buka?"
Anjani pun langsung tersenyum dan justru membuka kemeja yang dia pakai tersebut. Putra mulai membantunya melepas satu persatu kancing kemeja Anjani sambil sesekali memberikan ciuman kecil secara berulang-ulang di pundak Anjani.
Anjani merasakan geli yang semakin menjadi, sesekali Anjani meremas rambut Putra dan mengeluarkan desahan di kupingnya "ahh geli Put..." Putra pun tetap melanjutkan membuka kemeja Anjani hingga terlepas menyisakan bra hitam dan celana jeans. Anjani tak ingin menggunakan dalaman sendiri pun mulai menarik kaus putra ke atas hingga terlepas. Cium kembali berlanjut dengan Anjani memberikan ciuman kecil di leher, sesekali diberikan jilatan yang membuat Putra mendesah "ahh Jani" Putra pun mulai menurunkan tali bh Anjani ke samping dan kembali mencium pundak wanita tersebut. Ciuman kecil tersebut berjalan ke arah dada Anjani sambil diselingi tatapan tajam dari Putra yang membuat Anjani terhenyak. "ahhh enak Put, terus" sambil sesekali ANjani menjambak rambut Putra.
Tiba-tiba *klik* terlepas bh dari Anjani dan Putra langsung memberikan lumatan di atas payudara Anjani. Ciuman kecil diberikan sambil sesekali meremas bukit kembar tersebut. Ukuran yang pas di tangan Putra pun membuat Putra mengatakan "Wow sexy, i like u" Anjani tersanjung mendengarnya sambil melanjutkan desahannya yang tertahan. Anjani kembali mendekatkan kedua payudaranya ke arah mulut Putra, lalu putra menjulurkan lidahnya mengelilingi puting Anjani. Jilatan kecil ia berikan ke payudara kanannya, sambil ia meremas yang sebelah kiri.
Putra mulai melahap puting dari Anjani yang membuat Anjani sedikit gemetar menikmatinnya. Mata sayunya kembali terpejam menikmati lumatan di putingnya yang dilakukan oleh pria yang baru ia kenal ini. rangsangan dari Putra membuat Anjani mulai meliukkan badan dan pinggulnya, ia pun merasakan ada sesuatu di bawah sana yang menyentuh area vaginanya. Goyangan Anjani yang masih berlapis jeans tersebut juga dirasakan Putra.
Anjani kembali memberikan usapan di dada Putra sambil sesekali membalas perlakuan Putra dengan mencium dada Putra. Putra yang termakan nafsu mulai mengangkat Anjani dan menjatuhkannya ke sofa. Anjani pun sudah mengerti maksud Putra dan mulai menjangkau celana Putra yang menggembung tersebut. Elusan Anjani membuat Putra semakin terangsang, hingga Putra mengatakan "Buka aja, gapapa" Anjani mulai meraih kancing celana dan resleting Putra lalu menurunkan celana tersebut hingga tertarik pula celana dalam dari Putra.
Anjani tercengan melihat benda di depannya... Beberapa detik kemudian, Putra menarik tangan Anjani dan meletakkannya di atas penisnya yang sudah mengeras tersebut. Anjani tidak ada tenaga untuk menahan tangannya, hanya menikmati segalanya. Anjani mulai menyentuh dan menggenggam penis dari Putra yang mengeras dan memberikan kocokan lembut sambil sesekali menatap Putra yang saat itu suka mencium jidat Anjani.
Anjani mulai mendekatkan wajahnya ke arah penis Putra dan membuka mulutnya perlahan. Ya, Anjani memasukkan penisnya ke dalam mulutnya sambil sesekali memberikan elusan ke paha dari Putra. Putra pun terpejam menikmati emutan dari Anjani di penisnya. Sedikit remasan diberikan Putra di kepala Anjani, membuat Anjani semakin bernafsu memaju mundurkan kepalanya di batang yang mengeras tersebut, tangannya pun tidak tinggal diam dengan ikut meremas kantung biji dari Putra. Air liurnya pun sudah keluar dari mulut membuat penis Putra mengkilat karena liur Anjani.
"ahhh enak Jani"
" Anget mulut kamu"
Anjani tersenyum mendengarnya dan melanjutkannya. Putra pun mulai mendorong Anjani dan membuka celana wanita tersebut.
Anjani yang sudah melayang-layang pun sudah memasrahkan dirinya. Putra menarik lepas celana Anjani dan mulai menciumi kaki dari wanita tersebut, ciuman kecil diberikannya dari betis naik ke paha Anjani dan sampai ke pangkal paha dekat vagina Anjani. Putra pun melanjutkan ciumannya di area cd Anjani.
"ahhh hey its good, i like it!!"
"Ahh Put"
Putra lalu berinisiatif tanpa bertanya untuk membuka CD yang senada dengan bra hitam Anjani. Ketika terbuka, Putra langsung mendekatkan wajahnya dan memberikan ciuman Anjani dari paha hingga vaginanya. Jilatan pun diberikan putra dengan sesekali diiringi bunyi basah dari vaginanya Anjani.
"ahh"
"Puttttt enak, kamu jago, suhu anjing"
Anjani sudah tidak bisa menahan kata-katanya, tangannya pun menjambak rambut Putra dan menekan untuk lebih dekat dengan Vaginanya, Vagina Anjani semakin basah dengan jilatan Putra yang mulai cepat.
tiba-tiba.... "Ahh aku sampe Put.. ahhh stop"
Putra tidak menggubrisnya dan terus memberikan jilatan dan menyentuh itil dari Anjani. "ahhhh ahhhh keluarrrr aku sampe sayang" Anjani pun bergetar menikmati klimaks pertamanya tersebut. Putra kembali membersihkan cairan yang keluar dengan menghisap dan melumat bibir vagina dari Anjani. lalu, melanjutkan ciumannya naik ke perut dan ke dada Anjani.
Lumatan diberikan putra ke area puting Anjani dengan gigitan kecilnya yang membuat desahan Anjani tidak tertahankan "Ahhh put, enak.." Anjnani mulai meraih penis Putra lalu didekatkannya ke arah vaginanya. Putra yang paham maksud Anjani lalu mulai menggesekkan penisnya di bibir vagina Anjani. Anjani pun semakin terbakar nafsu karena gesekan tersebut. Putra mulai merasa hangat di area penisnya dengan masuknya kepala penisnya ke dalam vagina Anjani..
"ahhh sempit bgt memek kamu Jani"
"ahh kamu yang kegedean Put...truss"
Batang penis putra semakin lancar masuk karena basahnya penis dan vagina yang telah disepong dan dijilat oleh masing-masing.
Putra lalu mulai menggerakkan pinggulnya sambil memegang paha Anjani yang sebelah kanan. Anjani pun mulai merangkul pundak Putra sambil membuka mulutnya mengeluarkan desahan "ahhh Put oh shit, trus"
Putra semakin bersemangat menggenjot vagina Anjani yang semakin basah. Keduanya bertukar liur untuk menambah momen panas tersebut. Anjani yang merasa Putra sudah lelah dengan berdiri di depannya pun berinisiatif untuk melepas penis Putra. Anjani menyuruh Putra duduk untuk berganti posisi lalu Anjani mulai menaiki badan Putra, sambil mengarahkan penisnya tepat di bawah vaginanya. Anjani merasa penis putra semakin besar lalu mulai mendorong penis tersebut masuk ke dalam.
"Ahhhh shittt, Put gede.."
"enak bgt memekku."
Putra pun demikian merasakan sempitnya vagina Anjani, lalu meremas bongkahan pantat wanita cantik tersebut. sambil Membantu Anjani memaju mundurkan pinggulnya dengan bertumpu tangan ke pundak Putra.
Semakin panas adegan sex keduanya, Putra yang tubuhnya mulai basah karena keringat pun kembali melancarkan ciuman ke dada Anjani sambil Anjani menggoyangkan tubuhnya di atas penis Putra. Anjani semakin bersemangat menikmati sentuhan penis Putra di area itilnya yang bergesek-gesek. Anjani pun sudah ikut basah tubuhnya oleh keringatnya.
"ahhh gede bgt kontolmu"
"Put.. ahh"
"Ah kamu juga enak?
Putra mengangguk dan terus mencium tubuh serta bibir Anjani.
Putra lalu menggendong Anjani dan bertanya kamarnya di mana. Anjani tersenyum dan mengarahkan Putra ke pintu kamarnya. Sampai di depan kasur, Putra menurunkan Anjani, ketika Anjani masih menungging... Putra melancarkan ciuman di punggung Anjani sambil sesekali mencium keringat Anjani yang membuatnya semakin terangsang. Anjani pun tentunya semakin bergairah karena ciuman tersebut.
Putra lalu meremas pantat Anjani dan mendekatkan wajahnya ke bokong Anjani lalu memberikan ciuman dan jilatan kembali di vagina Anjani. Anjani semakin tidak tahan lalu mengatakan "masukin Puttt cepet gak kuatttt"
Putra pun langsung memasukkan penisnyaa dari belakang ke vagina Anjani secara perlahan, meski sudah sangat basah, Putra tetap tidak ingin Anjani merasa kesakitan. Putra pun mulai memaju mundurkan pinggulnya lalu memeluk Anjani dari belakang.
Makin lama makin cepat genjotan di vagina Anjani, Anjani pun mulai mengikuti irama goyangan penis Putra dengan.
"Ahhh shit, kamu suka Jan?"
"Iyahhh terus Put, aku suka.."
"ajhhhh aku enakkkl" Anjani berteriak menikmati sensasi genjotan penis Putra.
"Ohhh shitt, terusss kenceng"
Putra lalu menghentak pinggulnya secara spontan hingga mentok di rahim Anjjani sambil meremas kedua bongkah pantatnya.
Anjani yang tidak tahan lagi langsung berteriak
"Ahhhh anjing,enak sayanggggg... ahhh"
"ahh terus dikit lg sampe aku"
Putra membalasnya "aku jugaaa Jan"
Keduanya semakin bersemangat memompa nafsu mereka hingga mencapai klimaksnya
"Ahhh akukeluar lagi Puttttt.."
"ahh enakk"
Putra mendiamkan penisnya agar Anjani bisa menikmati puncak klimaksnya. Putra lalu mengeluarkan penisnya.
ANjani yang merasa Putra juga ingin keluar pun langsung membalikkan badannya dan mengulum penis Putra.. Lumatan bibir Anjani membuat penis Putra sudah ingin mencapai ujungnya. Putra pun menjambak rambut dan meremas kepala Anjani.
"terusss ah enak bgt bibir kamu"
"ahhh"
"Aku mau sampai Janiiii"
Anjani pun membalas "Keluarkan sayang, di sini aja"
Sambil mengarahkan dadanya dan sedikit meremas payudaranya untuk menambah kesan seksi
Putra pun tidak tahan lagi menahan klimaksnya lalu mengeluarkan penis dari mulut Anjani dan mengocoknya ke atas payudara Anjani.
Anjani yang menggenggam kedua payudaranya pun memejamkan matanya, lalu
*crottt*
"Ahhh"
"ahh aku keluar Jan,"
Sperma putih Putra menyiram payudara seksi dari Anjani dan membuat payudara tersebut mengkilat licin
Anjani pun tersenyum dan mulai membuka matanya menatap pria tampan yang baru saja menyiramkan sperma ke tubuhnya.
Putra tersenyum lalu mencium bibir Anjanji dan mengajaknya untuk menikmati malam tersebut di atas kasur yang besar. Anjani tidak kalah romantis dengan membalas ciuman Putra. Keringat keduanya sudah menyatu, elusan di tubuh sudah tidak bisa dihindarkan. Putra mengatakan "Are u happy?" Anjani membalas "Sure! Thank You!" keduanya melanjutkan pelukan dan ciuman hingga terlelap di bawah selimut malam itu.