Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Food n' [Making] Love [PART V UPDATED]

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Apakah cerita ini seperti yg lain bermain dengan banyak cewek? Kita pantengin saja~
Kata jennis, jangan banyak-banyak, soalnya nama orang sana ribet-ribet. WKWKWKW :haha:

Dia siapa woy. Ih kentanggg :aduh:
Dia.. Ch-asdfghjkl hiyaiyaiyaiya :senam2:

Wih seruuu. Ngebangun emosi ama chemistry antara tokoh, sama ke pembaca juga, gamaen asal ekse aja. Favorit banget nih model cerita kaya gini
Makasih ehehe semoga betah ya :3
:hore:

Nink dateng? :dansa:
Bukan. Ch-asdfghjkl :senam2:
 
qDTy3w8L_o.jpg

Kira2 nona gracia bakal muncul gak nih? Keluarnya lama loh wkwkw
 
Hmm....
Perasàan sekarang tiap penulis ketularan gaya
Nya @Tj44 ...
Setiap di penghujung update selalu membuat potongan potongan clue buat update berikutnya...

Ga salah sih....
Hanya jadi kaya seragam semua cerita...
 
Gue nggak bisa tidur, mata gue terus ngeliat kearah tenda. Gue keluar dari truk, menuju tenda. Jennis tertidur pulas. Gue tiduran di sampingnya yang memunggungi gue dan memeluknya, gue ngerasa ada sedikit gerakan tapi gue nggak perduli...



"Iya kamu tiba-tiba meluk aku semalem...!" Jennis meyakinkan gue.
"Masa sih? Ngaco lo. Kalo gue peluk lo kenapa lo diem aja?" Tanya gue masih bingung.



"Eh-


Jennis memerah...



"Ya... Aku kan sedikit ngerasain!" Dia sedikit panik...
 
Part III

ebPgZsM5_o.jpg


Kami sama-sama menoleh,

Dia kan...

"Ngapain kamu kesini?" Gue sedikit tegas.
"Lama nggak ketemu..." Dia basa-basi.

"Mbak, bisa tolong bikinin minum? Haus nih..." Dia menatap Jennis.
"Jangan. Ngapain kamu kesini?!"


Gue menahan Jennis untuk berdiri dari tempat dia duduk, tapi sepertinya dia keras kepala dan tetap bergegas membuatkan minuman untuk perempuan ini, yang sekarang mengganti Jennis duduk dihadapan gue.


"Gausah basa-basi. Apa tujuan kamu kesini?"


Jennis mendekati kami membawa segelas teh, "Ini minumannya..."


"Kamu siapa?" Tanya dia menatap Jennis.


"Aku cuman-

"Pacar aku!"


Jennis melotot menatap gue, sementara gadis itu cuman tertawa.


"Kamu udah move-on dari aku?" Tanyanya.
"Udah gausah banyak omong, ngapain kamu kesini?" Tanya gue balik tegas.
"Aku tau kamu mandiri tapi aku punya-

Gue potong perkataannya, "Aku nggak butuh. Gausah perduliin aku. Kejar aja sana impian kamu!"


Dia kaget mendengar perkataan gue, menghela nafas lalu pergi meninggalkan gue dan Jennis...


Jennis memukul lengan gue...


"Aduh...!"
"Kamu kenapa jahat amat sih?" Dia melotot menatap gue.
"Nggak jahat. Kamu gatau aja dia siapa!" Gue membela diri.
"Emang dia siapa?" Tanya Jennis menatapnya.

"Namanya Ami, dia temen aku waktu di Amerika-

-Udah sana kamu beres-beres!"


Jennis cengegesan menatap gue, "Ciee udah aku-kamu-an sama aku..."
Gue tersadar, "Apaan sih? Udah sana beres-beres! Lo kan pegawai disini, gue bosnya!"


Gue mendorong dia pelan yang masih nyengir-nyengir nggak jelas ngeliatin gue...



***


Ami...


Tiga tahun lalu...


"Hai Arial..."
"Ami? Sini masuk...!"


Gue sumringah mengetahui Ami teman sekampus gue mau berkunjung ke flat kecil punya gue ini...


"Jadi kamu beneran jago masak?" Tanya Airi.
"Ya nggak jago-jago amat sih, aku kan sekarang part-time di restoran steak gitu. Ya belajar dikit lah..." Gue cengegesan.


"Okey, coba kita tes..." Ami tersenyum.


Gue dan Ami satu kampus, kami sama-sama mengambil jurusan IT. Dia cukup cantik, bahkan primadona di jurusan kami. Kami bertemu secara tidak sengaja ketika sama-sama tersesat di hari pertama kuliah hingga saat ini kami jadi berteman, dan ini pertama kalinya Airi mau berkunjung ke flat gue...


Dia memakan steak buatan gue dan dia bilang enak, setelahnya kami tenggelam dalam percakapan, tertawa, hingga saling menggoda...

Entah kenapa seluruh badan gue rasanya panas, mungkin efek alkohol yang kami minum saat ini...

"Aku ngerasa panas..." Bisik Ami memerah.
"Itu karena kamu kebanyakan minum..." Gue menatapnya.


Dan...


Dia mendekat...


Kami berciuman...


Ciuman terlepas,


"Kenapa, kamu tiba-tiba, nyium aku?" Gue sedikit tegang. Ami cuman tersenyum...


Diam sebentar, dia menarik gue ke sofa, kami kembali berciuman. Terus begini libido gue jadi naik, dia sudah meraba-raba bagian selangkangan gue sambil terus berciuman. Gue gamau kalah dan mulai berani meraba bagian dadanya dari luar bajunya...


Ciuman terlepas, Ami menatap gue dengan sayu. Tangan gue dengan lebih berani membuka kancing baju Ami satu per satu sambil terus menatapnya, setelah semua terlepas tanpa basa-basi gue buka bajunya dan menarik branya...


"Ssshh... Arial..."


Gue kembali mencium bibir Ami, dia membalas ciuman gue. Setelah ciuman terlepas dia bergerak turun dan membuka celana gue dengan perlahan...


“Ssshhh... Ami... Oohh...”


Dengan lembut Ami mulai menghisap penis gue. Rasanya basah dan hangat di dalam mulutnya...


Gue nggak bisa nggak mendesah merasakan setiap inci dari penis gue di hisap dan di jilat Ami. Gue nggak nyangka kalo dia ternyata jago, gue harus tunjukin keahlian gue juga. Gue bergerak meremas dadanya yang pas di genggaman. Dia sempat kaget sesaat tapi kembali menghisap penis gue...


Terus saling memberikan rangsangan seperti ini membuat kami sama-sama semakin sayu, wajah kami semakin merah masih dibawah pengaruh alkohol...


"Ergh... Arial...!"


Gue bergerak mendorongnya dan menghisap payudaranya. Ami mulai mendesis lagi...


***


Airi terlentang di hadapanku, kami sudah sama-sama telanjang saat ini, gue siap mengarahkan penis gue ke dalam vaginanya...


"Pelan-pelan, Arial..." Bisiknya.



***



"Ngghh... Nggaahh... MMHH!!"
"Ssshh... Ami... Ngghh...!!"


Gue dan Ami saling melenguh sama-sama merasakan kenikmatan yang luar biasa saat kelamin kami saling beradu, gue merasa semakin dalam gue berusaha menusuk semakin terasa seperti di pijat...


Terus begitu...


Sampai...


Gatal...!


"Ami... Keknya, gue, mau-


Airi melipat kakinya di pinggang gue dan lengannya di leher gue, ngeliatin gue sayu. Ngeliat itu libido gue jadi naik dan menggerakkan pinggang gue semakin liar dan terus menatapnya liar setelah dia jadi mengerang-ngerang sendiri...


Semakin gatal...!


Gue nggak tahan, Ami membungkam mulutnya sendiri agar tidak berisik...


"ARGH... AMI...!!!"


GoMlCMYK_o.jpg

***



Gue kebangun...


"Astaga!"


Muka Jennis tepat di depan muka gue...!


"Kamu kenapa?" Jennis bingung.
"Ha? Maksudnya?" Gue ikutan bingung.
"Kamu tiba-tiba teriak manggil Ami..." Jelas Jennis polos.
"Manggil, Ami?" Gue masih menatapnya.

"Argh, Ami...! Gitu..." Jennis menirukan teriakan gue.


DEG...


"Mana ada? Ngaco kamu mah..." Gue sedikit panik...



Tunggu, tempat ini nggak asing... ini kayak di tenda...

Tenda?! Gue tidur sama Jennis, satu tenda?!




"Kok kita bisa disini?! Kok gue bisa di tenda?!" Gue panik sejadinya.
"Iya semalem kamu tiba-tiba masuk ke tenda..." Jelas Jennis.


"Masuk ke tenda?"



Semalam...


Gue sama Jennis duduk diatas truk, seperti biasa tiap malam kami selalu melihat suasana pantai dari atas sini. Kadang kala beberapa orang ada yang masih berkunjung ke pantai ini...


"Jadi Airi itu siapa kamu, Rial?"

"Airi? Gatau, gue bingung ngejelasinnya..." Gue menghela nafas.

"Bukan pacar kamu?" Jennis berbisik,
"Apa? Nggak denger..." Gue noleh ngeliat dia.

Jennis ngeliat gue, dia ragu...

"Bukan pacar kamu kan?"


Waktu Jennis ngomong gitu, gue mulai ngerasa canggung...


"Udah malem, tidur gih..." Gue nggak menjawab pertanyaan Jennis dan bergegas.
Gue berhenti sebentar, "Oiya, lo tidur di tenda aja ya. Biar gue di truk..."



Jennis cuman diam ngeliatin gue...



Entah kenapa waktu Jennis nanya begitu gue nggak bisa jawab? Ami sebenernya pacar gue, setelah kami secara tidak sengaja bersetubuh, tapi itu nggak lama. Setahun pacaran dia malah pergi ninggalin gue... Tapi kenapa gue nggak bisa jelasin ke Jennis?



Gue nggak bisa tidur, mata gue setengah melek ngeliat kearah tenda. Gue turun dari truk, menuju tenda. Jennis kayaknya udah tertidur pulas. Gue berusaha tiduran di belakangnya dan memeluknya....



"Iya kamu tiba-tiba meluk aku...!" Jennis meyakinkan gue.
"Masa sih? Ngaco lo, kalo gue meluk lo kenapa lo diem aja?" Tanya gue.


"Eh-

Jennis memerah...


"Ya- Aku kan nggak sadar!"
"Ga sadar tapi baru sekarang cerita. Udah sana mandi, gue mau beberes..." Balas gue cuek.



Jennis sedang mandi, gue terpikir. Ada apa sama gue semalem? Bisa-bisanya gue meluk Jennis terus kejadian tiga tahun lalu berulang lagi di mimpi...


Dan, kenapa Ami harus muncul sekarang? Please Rial. Lo harus fokus sama kompetisi! Biar food-truck lo nggak mati...!

o8aBQvkm_o.jpg


***


Hari ini cukup sepi, lebih sepi dari kemarin. Ya, terus menerus menurun bulan ini, apa gue harus pindah tempat? Tapi gimana sama Jennis? Nggak mungkin dia terus-terusan nggak dibayar kan?


Gue ngeliatin Jennis yang dari tadi sibuk dengan gadgetnya. Kayaknya lagi chatting sama seseorang. Gue coba deketin...


"Heh! Ngapain lo?"
"Aduh! Arial...! Kaget...!" Dia melotot, gue ketawa.

"Hari ini lebih sepi dari kemaren..." Gue berusaha membuka obrolan.

"Ya namanya jualan, masa mau rame terus? Nggak seru dong!-
-sabar-sabarin aja bos Harial...!" Dia cengegesan.


Gue cuman senyum kecut, Jennis kembali menatap gadgetnya. Kayaknya dia punya banyak temen di sosial media. Jennis memakai kaos ketat berwarna hitam dan celana loreng, dadanya lumayan menonjol, mungkin karena kaosnya yang ketat dan...


Celananya ternyata celana training yang cukup ketat sehingga vaginanya nyaris terlihat menyembul karena posisi duduknya yang-


Apaan sih? Kenapa tiba-tiba tegang? Ah...


Hari sudah sore, seperti biasa gue dan Jennis setelah selesai beberes menghabiskan waktu diatas food-truck, dengan beberapa keripik dan minuman kaleng, menatap suasana pantai dengan gemuruh ombak bersautan...


"Kamu sayang banget sama Ami ya?"


DEG...


Gue noleh, "Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"
"Gapapa, tiba-tiba aku penasaran..." Jawab Jennis pelan.


Gue menghela nafas, "Kita pernah pacaran. Cukup lama...
...Setelah berjalan setahun, dia ninggalin gue gitu aja..."


Tiba-tiba Jennis menyentuh tangan gue, "Sabar ya..."



Kami saling tatap...


Okay, gue jadi canggung dengan suasana ini. Gue harus ngapain sekarang?!



BERSAMBUNG...


Hope you still enjoy this story, maaf sempet nunggu lama~
Cheerss~

I57qA6kv_o.jpg
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd