Selamat bertemu para suhu, saya newbie atau orang yang suka fantasi seks.
Terutama fantasi akan kebahagiaan membagi gairah seks yang ditujukan ke pasangan kepada orang lain yg tertarik pada pasangan kita. Saya coba bercerita dalam tulisan ini yg semoga bisa dicerna oleh pembaca semua.
Bagus yang baru menikah dengan Ina, mencintai sekali pilihan hatinya ini. Ina manis, meskipun tidak mencolok kecantikan nya tapi manis dan supel, pandai bergaul. Terutama Ina tidak pernah canggung jika berhadapan dengan lawan jenis saat berbicara.
Inilah yang membuat Bagus jatuh cinta. Bagus berlatar belakang keluarga mampu, memiliki ayah pengusaha dan ibu seorang guru. Kakak perempuannya sudah menikah dan memiliki dua anak yang lucu-lucu.
Sedangkan Ina, anak satu-satunya dari keluarga yang pas-pasan, ibunya membuka warung dan ayahnya adalah dari warga keturunan Tionghoa, yang bekas pengusaha, tapi gagal dan bangkrut sehingga hidup dari warung kelontong yg dikelola dengan istrinya yang berasal dari Brebes, yg pandai masak. Selain warung kelontong, mereka juga membuka warung gado-gado yang dibuka hanya sampai siang hari.
Bagus bertemu dengan Ina, di sebuah pabrik, Ina saat itu adalah buruh yg bekerja dalam status karyawan kontrak sedangkan Bagus yang baru lulus dari sarjana di luar negeri diangkat sebagai manajer ga dan HRD di pabrik itu, karena pemilik pabrik itu adalah teman dekat ayahnya bagus yang juga seorang pengusaha.
Kebahagiaan terasa sekali pada keluarga Ina, apalagi ayahnya Ina sangat merasa tertolong oleh keluarga bagus yang sudah bersedia berbesanan dengan dia.
Selain cinta, bagus sebetulnya nafsu akan tubuh semok Ina. Waktu pacaran mereka tidak berlangsung lama.
Saat baru seminggu berpacaran, bagus dengan mudah mengajak Ina bertamasya ke pulau seribu. Keluarga Ina tidak ada yg keberatan saat bagus mendatangi keluarga itu untuk minta ijin untuk bawa Ina jalan-jalan.
"Kamu mau mengajak aku ke pulau seribu, berapa lamanya?" Tanya Ina, di mobil.
"Aku sudah minta ijin ke boss, supaya kita diperbolehkan liburan sampai hari Rabu" jawab bagus.
"Ah...dua hari di pulau? Mau ngapain aja Gus?" Tanya Ina.
Sejak kenalan Ina selalu memanggil Bagus, dengan namanya saja. Memang kedengarannya kasar, tapi Bagus suka gaya Ina seperti ini yg tidak minder, tapi percaya diri.
"Bolehkan aku mengenal dirimu lebih dalam lagi?" Tanya bagus.
"Mengenal lebih dalam? Emangnya aku sumur, mau didalamin?" Jawab Ina sambil bercanda. bagus tertawa
"Jawab dong, mau gak didalamin?"tanya bagus lagi.
"Terserah kamu, kalau kamu mau dalamin aku, gak perlu harus berhari-hari, beberapa jam juga cukup"Jawab Ina.
Kening bagus berkerenyit.
"Ina, maksudnya kamu itu apa yg mau aku dalamin dari kamu?" Tanya Bagus.
Ina memandang langsung ke mata Bagus.
"Gus...Gus, wanita mana sih yang gak ngerti, apa yang diinginkan oleh laki-laki dari wanita yang disukainya?" Jawab Ina.
Bagus tersenyum kecut tanpa berkata apa-apa.
"Tenang Gus, saya akan kasih yang kamu inginkan, tapi saya mau bertanya, kamu serius sama aku? Mau memperistrikan aku?" Tanya Ina.
Bagus kaget akan keterusterangan Ina dalam hal ini. Bagus semakin suka sama cewek ini.
"Ya...." Jawab Bagus
"Ok, kalau begitu, siapa yang takut?" Jawab Ina.
Begitulah ceritanya sehingga Bagus bisa menikmati tubuh Ina di pulau seribu, meskipun mereka tidak jadi dua hari disana, hanya sehari saja, tapi Bagus sudah merasakan hangatnya tubuh Ina, goyangannya dan kebinalannya.
Beberapa bulan setelah itu jadilah mereka resmi menikah.
Tapi setelah itu barulah mereka memahami tabiat mereka masing-masing. Bagus ternyata punya kelainan dari laki-laki lainnya. Bagus tidak punya rasa cemburu. Bagus hanya punya cinta kepada Ina, dan anehnya dia merasa bersalah kalau memonopoli sosok Ina untuk dirinya saja. Bagi Bagus, Ina adalah wanita yang tidak pantas dinikmati oleh satu orang pria saja.
Terutama fantasi akan kebahagiaan membagi gairah seks yang ditujukan ke pasangan kepada orang lain yg tertarik pada pasangan kita. Saya coba bercerita dalam tulisan ini yg semoga bisa dicerna oleh pembaca semua.
Bagus yang baru menikah dengan Ina, mencintai sekali pilihan hatinya ini. Ina manis, meskipun tidak mencolok kecantikan nya tapi manis dan supel, pandai bergaul. Terutama Ina tidak pernah canggung jika berhadapan dengan lawan jenis saat berbicara.
Inilah yang membuat Bagus jatuh cinta. Bagus berlatar belakang keluarga mampu, memiliki ayah pengusaha dan ibu seorang guru. Kakak perempuannya sudah menikah dan memiliki dua anak yang lucu-lucu.
Sedangkan Ina, anak satu-satunya dari keluarga yang pas-pasan, ibunya membuka warung dan ayahnya adalah dari warga keturunan Tionghoa, yang bekas pengusaha, tapi gagal dan bangkrut sehingga hidup dari warung kelontong yg dikelola dengan istrinya yang berasal dari Brebes, yg pandai masak. Selain warung kelontong, mereka juga membuka warung gado-gado yang dibuka hanya sampai siang hari.
Bagus bertemu dengan Ina, di sebuah pabrik, Ina saat itu adalah buruh yg bekerja dalam status karyawan kontrak sedangkan Bagus yang baru lulus dari sarjana di luar negeri diangkat sebagai manajer ga dan HRD di pabrik itu, karena pemilik pabrik itu adalah teman dekat ayahnya bagus yang juga seorang pengusaha.
Kebahagiaan terasa sekali pada keluarga Ina, apalagi ayahnya Ina sangat merasa tertolong oleh keluarga bagus yang sudah bersedia berbesanan dengan dia.
Selain cinta, bagus sebetulnya nafsu akan tubuh semok Ina. Waktu pacaran mereka tidak berlangsung lama.
Saat baru seminggu berpacaran, bagus dengan mudah mengajak Ina bertamasya ke pulau seribu. Keluarga Ina tidak ada yg keberatan saat bagus mendatangi keluarga itu untuk minta ijin untuk bawa Ina jalan-jalan.
"Kamu mau mengajak aku ke pulau seribu, berapa lamanya?" Tanya Ina, di mobil.
"Aku sudah minta ijin ke boss, supaya kita diperbolehkan liburan sampai hari Rabu" jawab bagus.
"Ah...dua hari di pulau? Mau ngapain aja Gus?" Tanya Ina.
Sejak kenalan Ina selalu memanggil Bagus, dengan namanya saja. Memang kedengarannya kasar, tapi Bagus suka gaya Ina seperti ini yg tidak minder, tapi percaya diri.
"Bolehkan aku mengenal dirimu lebih dalam lagi?" Tanya bagus.
"Mengenal lebih dalam? Emangnya aku sumur, mau didalamin?" Jawab Ina sambil bercanda. bagus tertawa
"Jawab dong, mau gak didalamin?"tanya bagus lagi.
"Terserah kamu, kalau kamu mau dalamin aku, gak perlu harus berhari-hari, beberapa jam juga cukup"Jawab Ina.
Kening bagus berkerenyit.
"Ina, maksudnya kamu itu apa yg mau aku dalamin dari kamu?" Tanya Bagus.
Ina memandang langsung ke mata Bagus.
"Gus...Gus, wanita mana sih yang gak ngerti, apa yang diinginkan oleh laki-laki dari wanita yang disukainya?" Jawab Ina.
Bagus tersenyum kecut tanpa berkata apa-apa.
"Tenang Gus, saya akan kasih yang kamu inginkan, tapi saya mau bertanya, kamu serius sama aku? Mau memperistrikan aku?" Tanya Ina.
Bagus kaget akan keterusterangan Ina dalam hal ini. Bagus semakin suka sama cewek ini.
"Ya...." Jawab Bagus
"Ok, kalau begitu, siapa yang takut?" Jawab Ina.
Begitulah ceritanya sehingga Bagus bisa menikmati tubuh Ina di pulau seribu, meskipun mereka tidak jadi dua hari disana, hanya sehari saja, tapi Bagus sudah merasakan hangatnya tubuh Ina, goyangannya dan kebinalannya.
Beberapa bulan setelah itu jadilah mereka resmi menikah.
Tapi setelah itu barulah mereka memahami tabiat mereka masing-masing. Bagus ternyata punya kelainan dari laki-laki lainnya. Bagus tidak punya rasa cemburu. Bagus hanya punya cinta kepada Ina, dan anehnya dia merasa bersalah kalau memonopoli sosok Ina untuk dirinya saja. Bagi Bagus, Ina adalah wanita yang tidak pantas dinikmati oleh satu orang pria saja.