Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gairah Cuckold

Bakadono

Semprot Baru
Daftar
3 Nov 2018
Post
31
Like diterima
381
Bimabet
Selamat bertemu para suhu, saya newbie atau orang yang suka fantasi seks.
Terutama fantasi akan kebahagiaan membagi gairah seks yang ditujukan ke pasangan kepada orang lain yg tertarik pada pasangan kita. Saya coba bercerita dalam tulisan ini yg semoga bisa dicerna oleh pembaca semua.
Bagus yang baru menikah dengan Ina, mencintai sekali pilihan hatinya ini. Ina manis, meskipun tidak mencolok kecantikan nya tapi manis dan supel, pandai bergaul. Terutama Ina tidak pernah canggung jika berhadapan dengan lawan jenis saat berbicara.
Inilah yang membuat Bagus jatuh cinta. Bagus berlatar belakang keluarga mampu, memiliki ayah pengusaha dan ibu seorang guru. Kakak perempuannya sudah menikah dan memiliki dua anak yang lucu-lucu.
Sedangkan Ina, anak satu-satunya dari keluarga yang pas-pasan, ibunya membuka warung dan ayahnya adalah dari warga keturunan Tionghoa, yang bekas pengusaha, tapi gagal dan bangkrut sehingga hidup dari warung kelontong yg dikelola dengan istrinya yang berasal dari Brebes, yg pandai masak. Selain warung kelontong, mereka juga membuka warung gado-gado yang dibuka hanya sampai siang hari.
Bagus bertemu dengan Ina, di sebuah pabrik, Ina saat itu adalah buruh yg bekerja dalam status karyawan kontrak sedangkan Bagus yang baru lulus dari sarjana di luar negeri diangkat sebagai manajer ga dan HRD di pabrik itu, karena pemilik pabrik itu adalah teman dekat ayahnya bagus yang juga seorang pengusaha.
Kebahagiaan terasa sekali pada keluarga Ina, apalagi ayahnya Ina sangat merasa tertolong oleh keluarga bagus yang sudah bersedia berbesanan dengan dia.
Selain cinta, bagus sebetulnya nafsu akan tubuh semok Ina. Waktu pacaran mereka tidak berlangsung lama.
Saat baru seminggu berpacaran, bagus dengan mudah mengajak Ina bertamasya ke pulau seribu. Keluarga Ina tidak ada yg keberatan saat bagus mendatangi keluarga itu untuk minta ijin untuk bawa Ina jalan-jalan.
"Kamu mau mengajak aku ke pulau seribu, berapa lamanya?" Tanya Ina, di mobil.
"Aku sudah minta ijin ke boss, supaya kita diperbolehkan liburan sampai hari Rabu" jawab bagus.
"Ah...dua hari di pulau? Mau ngapain aja Gus?" Tanya Ina.
Sejak kenalan Ina selalu memanggil Bagus, dengan namanya saja. Memang kedengarannya kasar, tapi Bagus suka gaya Ina seperti ini yg tidak minder, tapi percaya diri.
"Bolehkan aku mengenal dirimu lebih dalam lagi?" Tanya bagus.
"Mengenal lebih dalam? Emangnya aku sumur, mau didalamin?" Jawab Ina sambil bercanda. bagus tertawa
"Jawab dong, mau gak didalamin?"tanya bagus lagi.
"Terserah kamu, kalau kamu mau dalamin aku, gak perlu harus berhari-hari, beberapa jam juga cukup"Jawab Ina.
Kening bagus berkerenyit.
"Ina, maksudnya kamu itu apa yg mau aku dalamin dari kamu?" Tanya Bagus.
Ina memandang langsung ke mata Bagus.
"Gus...Gus, wanita mana sih yang gak ngerti, apa yang diinginkan oleh laki-laki dari wanita yang disukainya?" Jawab Ina.
Bagus tersenyum kecut tanpa berkata apa-apa.
"Tenang Gus, saya akan kasih yang kamu inginkan, tapi saya mau bertanya, kamu serius sama aku? Mau memperistrikan aku?" Tanya Ina.
Bagus kaget akan keterusterangan Ina dalam hal ini. Bagus semakin suka sama cewek ini.
"Ya...." Jawab Bagus
"Ok, kalau begitu, siapa yang takut?" Jawab Ina.
Begitulah ceritanya sehingga Bagus bisa menikmati tubuh Ina di pulau seribu, meskipun mereka tidak jadi dua hari disana, hanya sehari saja, tapi Bagus sudah merasakan hangatnya tubuh Ina, goyangannya dan kebinalannya.
Beberapa bulan setelah itu jadilah mereka resmi menikah.
Tapi setelah itu barulah mereka memahami tabiat mereka masing-masing. Bagus ternyata punya kelainan dari laki-laki lainnya. Bagus tidak punya rasa cemburu. Bagus hanya punya cinta kepada Ina, dan anehnya dia merasa bersalah kalau memonopoli sosok Ina untuk dirinya saja. Bagi Bagus, Ina adalah wanita yang tidak pantas dinikmati oleh satu orang pria saja.
 
Waktu pun berlalu.
Pagi itu seperti sudah biasanya, asih, pembantu bagus yg berbadan gemuk sedang berjalan ke kamar majikan nya sambil membawa keranjang plastik untuk pakaian kotor yang ada di dalam kamar majikannya.
"Aagh...maaf Bu...." Ujar asih saat dia membuka pintu kamar majikannya, dan menyaksikan dua majikannya sedang bertindihan rapat di atas tempat tidur tanpa memakai busana selembar kain pun.
Diatas tempat tidur, Ina tengkurap dengan beralasan bantal di pahanya, untuk menunjang agar pantatnya yang montok lebih terangkat lagi keatas. dan diatas Ina, ada bagus dalam posisi menunggangi Ina yg dalam posisi sedikit nungging. Bagus menggerakkan pantatnya secara konstan agar batang kontolnya tetap bergerak bolak-balik di rongga memek Ina. Badan Bagus sudah basah dengan keringat menunjukkan bahwa, sudah cukup lama dia menggerakkan pantatnya seperti itu.
Ina memeluk bantal sambil tengkurap, dia konsentrasi menikmati rasa nikmat gesekan kontol suaminya dalam rongga kemaluannya. Mata Ina setengah terbuka.
Dalam kondisi seperti itulah, asih masuk kamar dan terkejut. Tapi tidak begitu halnya dengan Ina dan Bagus, mereka tidak memperhatikan masuknya asih yg bermaksud mengumpulkan baju kotor di kamar mereka.
Asih segera menutup kembali pintu kamar majikannya. Deg-degan dada asih, tapi dia sadar diri bahwa dia harus menyingkir dari situ.
 
Bagus sebetulnya melihat asih masuk dan tergesa-gesa keluar dan menutup pintu kamar mereka.
"Ma, tadi asih masuk loh..." Kata Bagus, ke Ina, tanpa menghentikan gerakan maju mundur pantatnya.
"Nggghhh....biarin aja..." Jawab Ina sambil mengerang keenakan. Mungkin sudah dua kali ini dia dapat raih puncak orgasme, tapi saat Bagus bertanya, Ina rasakan batang Bagus semakin cepat bergerak, dan tangan bagus melilit di lehernya dan tangan kanan Bagus menarik rambut Ina kebelakang. Bagus akhirnya sampai juga dalam puncak kenikmatan nya, ditanamkan lah dalam-dalam kontolnya ke dalam rongga kemaluan istri tercintanya.
"Na...na..aku sampai" lirihnya, badan Bagus pun roboh diatas badan Ina, tapi kontolnya tetap menancap di lobang surgawi istrinya. Terasa basah sekali lobang itu, Bagus pun melepaskan batangnya, yang masih menyisakan muncratan air mani dari lobang penisnya. Digesek ujung batang itu di sekeliling lobang istrinya sampai ke pinggiran lobang anus Ina.
"Enaknya... luar biasa" seru Bagus.
Dan mereka mengakhiri pergumulan mereka dengan menempelkan kedua bibir mereka. Berciuman dengan mesra dan penuh nafsu.
 
Setelah pergumulan selesai, Bagus terkapar, kecapean, dengan tiduran sambil memeluk guling.
Sedangkan Ina, dia malah tegar, diambilnya kain, ditutupi nya tubuhnya yang masih polos. Kalau sudah seperti ini, kebiasaan Ina adalah minum kopi sambil istirahat. Saat dia keluar kamar dan sebelum menutup pintu, dia masih sempat lihat suaminya, bagus, lelap di ranjang sambil memeluk guling dalam kondisi masih telanjang bulat. Ina sempat memuji tubuh suaminya, dalam hati, putih bersih kulit suamiku, pikirnya.
Setelah keluar kamar, Ina langsung menuju dapur sekaligus ruang makan. Disana Ina cari kopi sachet kesenangannya. Saat sedang mencari, tiba-tiba ada mengagetinya dari belakang.
"Eh kontol...eh kontol" teriak Ina kaget dan latah. Ternyata Asih dibelakang nya dan mengagetinya.
"Ih, asih, kamu ini, suka banget ngagetin ibu, untung ibu gak jantungan" kata Ina, sambil mencubit pipi Asih.
"Ih, ibu...asih tadi ga sengaja masuk kamar...." Kata Asih sambil menahan ketawa.
"Makanya kalau mau masuk kamar, ketok dulu....sih" jawab Ina.
"Ibu mah harusnya tutup pintu kalau mau begituan..."kata Asih.
"Begituan...apaan sih? Tanya Ina menggoda
"itu Bu....ngentot..."kata Asih berbisik di kuping Ina.
"Memang, tadi kamu lihat ibu dientot bapak?" Tanya Ina masih menggoda asih, dan menatap mata bocah perempuan yang masih 16tahun, tapi gak pernah sekolah.
Ditanya seperti itu, mata asih membesar dan tambah bulat.
"Iyalah Bu, orang bapak lagi genjot ibu dari belakang, dan ibunya nungging, tetek ibu juga gundal-gandil ke kiri ke kanan. Bapak dan ibu juga gak pakai apa-apa, telanjang bulat" kata Asih serius menerangkan.
"Tapi kamu lihat barangnya bapak gak?" Goda Ina lagi.
"Enggak tuh Bu... sebetulnya asih juga penasaran mau lihat, tapi karena takut dimarahin, akhirnya asih keluar aja dari kama" cerita asih.
Mendengar ucapan asih, Ina tersenyum sambil nahan ketawa. Ina suka asih yg masih polos dan jujur.
"Ya udah, nanti kalau ibu sama bapak ngentot lagi, kamu ngintipin aja, asal jangan berisik dan jangan sampai ketahuan bapak. Nanti kamu pelototi barang bapak, supaya kamu tahu bentuk nya seperti apa...eh ngomong-ngomong, kopi kesayangan ibu mana? Udah habis ya?" Tanya Ina
"Ada bu, udah ibu duduk saja di kursi meja makan, nanti asih buatin buat ibu..."kata Asih.
Ina menurut kata-kata asih dan pergi ke meja makan. Badannya yang polos masih dililiti oleh kain. Badannya masih terasa capek. Ina merasakan kenikmatan yang tidak bisa dia terangkan setiap selesai berhubungan badan.
Bagus bukan orang pertama yang pernah menyetubuhinya, sudah ada beberapa orang sebelumnya. Tapi anehnya, Bagus tidak pernah mempersalahkan hal itu. Ina yakin bahwa Bagus pasti tahu bahwa dia sudah tidak perawan saat mereka baru menikah. Bagus tidak pernah bertanya mengenai hal itu. Ina pun merasa beruntung sekali bisa dinikahi Bagus yg sangat sayang dan tidak cemburuan itu.
Selagi Ina asyik dengan pikirannya, asih pun muncul dengan membawa secangkir kopi buatnya.
Asih ikut duduk disebelah Ina, sang majikan. Tapi karena Ina tidak pernah memperlakukan asih seperti pembantu maka asih pun tidak sungkan kepadanya, bahkan bisa dibilang asih akrab dengan Ina.
Ina memperlakukan asih seperti adiknya, sehingga asih sangat kerasan kerja sama Ina. Bahkan asih suka curhat ke Ina, seakan-akan Ina adalah mbaknya.
"Sih... memang kamu ga pernah lihat orang ngentot sebelumnya?" Tanya Ina
"Kalau di video udah, tapi gak pernah lihat langsung kayak tadi" jawab Asih.
"Tapi itu juga sekilas kan?" Kata Ina
"Tapi asih langsung deg-degan Bu.." kata Asih polos, yg membuat Ina tidak bisa menahan ketawanya mendengar kepolosan Asih.
Ina menyeruput kopi yang disediakan oleh Asih, terasa nikmat kopi itu saat melewati kerongkongan nya.
"Kalau ibu sendiri sejak umur ibu berapa lihat orang ngentot langsung?" Tanya Asih.
Ina hanya tersenyum. Ina pun seperti melihat lagi kejadian saat dia masih SMP dulu.

Kembali ke masa SMP-nya Ina

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, Ina memiliki ayah yang umurnya berjarak cukup jauh dengan ibunya.
Koh Akong, itu yang biasa teman-temannya memanggilnya, meskipun namanya sudah berubah jadi nama Indonesia, tapi untuk teman-temannya, dia tetap dipanggil koh Akong. Ayah Ina ini sebenarnya seorang pengusaha. Tapi setelah Ina lahir usahanya mengalami kemerosotan, sampai akhirnya dia buka warung kelontong dan gado-gado.
Ibunya Ina sendiri dipanggil dengan nama Ani, Ani melahirkan Ina saat berusia tujuh belas tahun. Saat itu koh Akong sendiri sudah berusia hampir empat puluh tahun.
Saat Akong masih jaya, Ani jadi pembantu di perusahaan Akong. Ani jadi OB di perusahaan kecil Akong. Sayangnya setelah mereka menikah, usaha Akong kandas sehingga mereka terpaksa menempati rumah sederhana di belakang kawasan industri di Tangerang.
Untuk menyambung hidup, Akong dan Ani membuka usaha kelontong dan gado-gado. Maka setelah Ina lahir, hidup mereka biasa saja jika tidak mau dikatakan pas-pasan.
Gado-gado yang dibuat Ani, cukup disukai oleh tetangga mereka. Sehingga suatu saat, ada seorang pimpinan pabrik dekat rumah mereka yang jadi langganan mereka.
Pada awalnya, sang bos itu sering menyuruh supirnya untuk beli gado-gado untuk makan siangnya. Setelah sering menyantap dan jadi ketagihan, maka sang bos itu pergi langsung ke warung mereka.
Bos ini orang Malaysia keturunan bangla atau sering disebut orang keling, namanya Mr rajit.
Pertama kalinya tuan rajit ini ke warung nya Koh Akong dan Ani, dia sedikit merasa risih karena kondisi warung itu yang kurang higienis. Tapi karena rasa gado-gado Ani yang cocok dengan nya maka dia memaksakan diri. (Bersambung)
 
Sabtu siang, tuan rajit datang ke warung koh Akong dengan berjalan kaki dari pabriknya, sekalian berolahraga pikirnya karena seharian dia duduk terus di bangkunya.
Kepergian tuan rajit tidak diketahui siapa-siapa, hanya satpam tahu bosnya keluar pabrik dengan jalan kaki tanpa tahu kemana tujuannya.
Saat dia sampai di depan pintu rumah yang merangkap sebagai warung milik Koh Akong, tuan rajit mendapati ada dua ibu-ibu pelanggan sedang memesan gado-gado, dia mengucapkan permisi, yg dijawab dengan wajah kaget dari Ani yang sedang memegang ulekan dengan mulut menganga.
Ani kaget karena baru kali ini dia bertemu dengan orang keturunan India yang hitam, berhidung mancung, berkumis tebal tapi tidak berjenggot. Ani bingung gak tahu harus bagaimana, sehingga dia hanya teriak "Papa....papa" untuk memanggil suaminya yaitu Koh Akong.
Tuan rajit sudah berdiri disamping meja gado-gado nya Ani, dan melihat tanpa berkedip ke Ani. Ternyata tuan rajit terkena asmara pada pandangan pertama kepada Ani. Padahal Ani sedang tidak bermake-up, wajahnya berkeringat, tidak ada bedak berlebihan di pipinya bahkan kalau bisa disebut, kondisi Ani saat itu cukup acak-acakan karena sibuk mengurus gado-gado. Tapi semua laki-laki pasti akan bilang bahwa wajah Ani itu manis alami. Maka tidak heran tuan rajit kesemsem.
Saat kondisi kikuk seperti itu keluar lah Koh Akong, menghampiri tuan rajit.
"Silakan masuk tuan...ada yg bisa saya bantu?" Kata Koh Akong yg jg kaget. Koh Akong bingung mau apa orang asing ini kerumahnya dan warungnya itu. Dia gak menyangka bahwa kedatangan orang berkulit keling itu mau membeli gado-gado buatan istrinya.
"Saya mau makan gado-gado"jawab tuan rajit.
"Oh....siap" jawab Koh Akong,
"Silakan tuan duduk didalam dan istri saya akan menyediakan gado-gado buat tuan" kata Koh Akong.
Ani masih terperangah dan berhenti mengulek gado-gado, dia melihat ke tuan rajit seakan-akan seperti melototi tuan rajit. Sampai langganan yang juga seorang ibu tetangganya yang sedang menanti pesanannya selesai, menepuk bahu Ani.
"Mbak, ayo terusin gado-gado nya, kok jadi bengong?"kata ibu itu.
Ani pun tersadar, dan minta maaf kepada langganan nya yang menunggu gado-gado mereka selesai.
Singkat cerita, sejak saat itu tuan rajit hampir setiap hari Jumat dan Sabtu siang datang ke warungnya Ani.
Setiap makan, tuan rajit makan di meja makan dalam rumah yg langsung berhadapan dengan kamar tidur Ani dan Koh Akong. Koh Akong selalu menemani tuan rajit makan, sehingga mereka akrab, tapi tanpa sepengetahuan Koh Akong, ternyata tuan rajit ada hati ke Ani. Begitupun dengan Ani, meskipun ada Koh Akong disampingnya, Ani sering kagum dengan ketampanan tuan rajit, mirip bintang film India, dalam hati nya.
Tuan rajit sering menawarkan bantuan ke Koh Akong, yg sudah sering cerita tentang usahanya yang mengalami kebangkrutan.
Tapi sebenarnya tuan rajit sedang berusaha untuk "membeli" bukan saja gado-gado Ani tapi niat nya dia mau mengulek sendiri si Ani yang dalam pandangan matanya, sesuai dengan seleranya.(bersambung)
 
Pada suatu hari, saat tuan rajit sedang menyantap gado-gado Ani, Ani memanggil suaminya.
"Pa...pa, tutup dulu deh gado-gado nya, saya mau mandi dulu, gerah sekali, lengket badan rasanya" kata Ani ke suaminya.
Koh Akong pun segera, mengemasi jualan gado-gado istrinya yang memang tidak banyak yang tersisa lagi.
Tuan rajit mendengar perkataannya Ani bahwa dia mau mandi. Entah kenapa, hati tuan rajit berdebar. Setan sepertinya memberikan bisikan di telinganya, agar jangan melepaskan kesempatan baik ini untuk mengintip dan menikmati tubuh Ani yang akan polos karena mau mandi.
Tuan rajit lihat Koh Akong pun sedang sibuk di warung, sibuk berkemas.
Saat sedang berbagai pikiran berkecamuk di kepala tuan rajit, Ani yang tadi ada di kamar, keluar dengan hanya melilitkan handuk di badan nya. Karena dia saat akan mandi selalu begitu. Di tangan Ani ada sabun dan sampo.
Saat keluar kamar, Ani tanpa sengaja mendapati tuan rajit yg jg sedang berhenti menyantap makanan nya dan sebaliknya tak berkedip memandang dirinya.
Ani, seperti orang sederhana pada umumnya, gak berpikir bahwa tubuhnya dia menarik perhatiannya tuan rajit, karena setiap mandi begitu lah kondisinya.
"Maaf, tuan... silakan dilanjutkan makannya, saya mau mandi dulu, sudah gerah, takut bau saya mengganggu tuan" kata Ani.
Sedangkan tuan rajit yg diajak berbicara, hanya pelanga pelongo, gak tahu apa yang akan dijawabnya.
Ani pun berjalan ke kamar mandi nya. Kamar mandi rumah Ani sebetulnya tidak pantas disebut kamar mandi, karena tidak ada dinding yang menutupi. Tempat mandi itu hanya ditutupi bambu jarang. Di tempat mandi itu tersedia pompa kodok, dan ember plastik. Letaknya di pojok rumah yang tak jauh dari tempat tuan rajit makan.
Setelah, bambu pagar diletakkan di sekeliling tempat mandi, Ani pun mengompa air ke dalam ember plastik.
Tuan rajit berhenti makan dan beringsut dari tempat duduknya sekarang, ke bangku yang menghadap ke tempat Ani mandi.
Handukpun disangkutkan Ani ke pagar bambu itu. Ani yang sudah telanjang bulat berjongkok di depan ember, dan mulai mandi. Ani tak menyadari bahwa tuan rajit sudah tidak ditempat makan tapi sudah pindah ke posisi yang bisa melihat Ani yang sedang mandi.
Tuan rajit sudah berumur lebih dari empat puluh tahun, tapi dia sendiri tidak menyangka dia akan berkelakuan seperti anak yang baru akhil baligh. Melihat tubuh Ani yang polos, badan tuan rajit bergetar.
Ani mandi tidak lama, setelah dirasanya cukup, dia pun berdiri mengambil handuk. Saat itulah, tuan rajit bisa melihat keseluruhan tubuh molek nya Ani. Rambut Ani panjang sebahu, dadanya berbentuk pepaya yang ukurannya ideal, perutnya rata, dibawah perut, rambut kemaluannya lebat dan panjang.
Setelah handuk kembali menutupi tubuh Ani. Tuan rajit pun tersadar dan bergegas kembali ke tempat tadi dia makan.
Tuan rajit tidak melanjutkan makannya, karena memang dia sudah kenyang atau sudah kehilangan nafsu makan dan berganti dengan nafsu yang lain.
Tanpa sepengetahuan tuan rajit, ternyata Koh Akong sedang mengamati tindak tanduk dia. Koh Akong baru menyadari bahwa istrinya ternyata telah menjadi objek yang diinginkan tuan rajit. Koh Akong yg seharusnya marah tapi malah terangsang. Koh Akong sendiri heran, dari tadi sejak dia memperhatikan tuan rajit, gerak-geriknya yg tidak seperti biasanya kali ini, dan bahkan jelas-jelas kurang ajar dg mengintip istrinya mandi, tidak membuatnya marah, malah membuat nya terangsang. Gejala ini yg jaman sekarang disebut Cuckold. Gairah seksual meningkat saat menyadari bahwa orang yang tersayang dijadikan objek seksual oleh orang lain.
Setelah Ani kembali masuk ke kamar, Koh Akong menghampiri tuan rajit.
"Sudah selesai makan nya tuan?" Tanya Koh Akong.
Tuan rajit agak sedikit kaget tp segera dia menenangkan pikirannya.
"Sudah dong koh...he he" jawab tuan rajit sambil tertawa untuk menutupi kegugupannya.
Koh Akong merasa ini waktu yang tepat untuk berterus terang.
"Tuan... tuan mau begini (sambil memberi tanda dengan jempol diselipkan diantara jari telunjuk dan jari tengah) sama istri saya?" Tanya Koh Akong.
Terbelalak mata tuan rajit, dia gak sanggup menjawab. Koh Akong tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu tuan rajit.
Dengan suara yg berbisik, Koh Akong berkata kepada tuan rajit.
"Boleh tuan...bisa diatur kok" kata Koh Akong sambil mengedipkan mata sebelah.
"Tunggu ya..."kata Koh Akong sambil bangun dari duduknya dan berjalan ke kamar tempat Ani sedang berpakaian.
Saat Koh Akong masuk ke kamar, dia menengok sekali lagi ke arah tuan rajit.
Sepertinya anak kecil disodori permen, tuan rajit mengangguk angguk kan kepalanya dengan maksud seakan-akan memohon ke Koh Akong agar angan-angannya diwujudkan.
Koh Akong pun masuk ke kamar, tuan rajit hanya bisa memandangi pintu yang tidak tertutup sepenuhnya.
Beberapa menit pun berlalu, tapi bagi tuan rajit, seakan-akan berjam-jam lamanya.
Akhirnya, pintu terbuka sedikit, Koh Akong melongok keluar sambil melambaikan tangan ke tuan rajit. Tuan rajit pun bangun seperti kerbau yang dicocok hidungnya, berjalan menghampiri pintu kamar. Setelah berada di samping Koh Akong, tuan rajit melihat Ani sedang berdiri dengan handuk yang masih melilit di tubuh nya. Pintu dibuka oleh Koh Akong lebih lebar lagi.
"Tuan disini dulu ya, saya lupa belum menutup pintu depan pagar" Kata Koh Akong.
Memang dipekarangan rumah Ani, dibagi dua, sebelah kiri untuk warung gado-gado, dan sebelah kanannya untuk toko kelontong. Toko kelontong mereka dibuka sampai larut malam, meskipun warung gado-gado mereka sudah tutup.
Saat ini Koh Akong tidak berniat menutup toko kelontong nya, maka hanya pintu pagar yang dia kunci. Setelah selesai mengunci Koh Akong balik ke kamar.
Selama Koh Akong pergi menutup pintu pagar, tuan rajit hanya berdiri mematung, tapi dia terus memandangi Ani, Ani juga sama, dia juga berdiri tanpa tahu apa yang harus dilakukan nya.
Koh Akong pun kembali ke kamar, pintu kamar pun ditutup. Dan dia menghampiri istrinya.
"Ma... bagaimana..."tanya Koh Akong
Ani tersenyum malu-malu, dan dia mencubit lengan suaminya.
"Mama mau kan dientot tuan rajit?" Tanya Koh Akong. Ani berbisik di telinga suaminya
"Papa juga harus ikut, ya... kayak dulu mama dientot oleh papa dan tukang becak teman papa itu..." Kata Ani lirih suaranya, seperti menahan malu dan nafsu.
Tuan rajit memandangi terus adegan pasutri itu dengan nafsu membara, dan yang pasti batang kemaluannya sudah mengeras karena terangsang.
"Tuan... bertiga, gak apa-apa kan?" Tanya Koh Akong ke tuan rajit.
Tuan rajit tidak bisa berkata apa-apa hanya mengangguk angguk saja.
"Ayo buka celana tuan..."kata Koh Akong.
Tuan rajit pun bergegas membuka celananya. Ani pun tanpa sadar menggigit jarinya melihat tuan rajit yg berbadan tinggi tegap itu bergegas menurunkan celananya dan mengangkat kakinya agar celana nya bisa terlepas. Setelah tidak bercelana lagi, Ani bisa melihat bahwa tuan rajit tidak memakai celana dalam seperti orang Indonesia. Tuan rajit memakai celana pendek yang longgar. Itu karena batang kemaluannya yang tergelantung panjang sampai ke pertengahan pahanya. Ani tersenyum malu-malu sambil terus menggigiti ujung kukunya. Koh Akong juga yang sedang membuka baju agak terbelalak melihat ukuran alat vital tamunya itu. Mata Ani dan Koh Akong, benar-benar terbelalak setelah kemaluan tuan rajit terbuka dan terjuntai megah di selangkangan nya.
Ani pun membuka handuk nya sehingga Ani polos seperti bayi lagi. Ani menghampiri tuan rajit, dan sambil berjongkok memegang ular kemaluan tuan rajit yg hitam dan berurat.
"Dihisap ma... pasti bisa lebih panjang lagi..." Kata Koh Akong.
Tiba-tiba ada teriakan dari luar
"Koh...koh... mau beli" ujar seseorang.
Koh Akong pun merasa terganggu, tapi dia mau-mau harus keluar melayani pembeli nya. Koh Akong keluar kamar dengan celana tapi atasnya hanya singlet saja.
Ternyata yang mau belanja adalah mpok Ida yg tinggal di depan rumah nya. Mpok Ida terkenal bawel dan suka mau tahu urusan orang. Saat sedang dilayani oleh Koh Akong, Mpok Ida bertanya
"Orang India yang tadi makan gado-gado disini sudah pulang?" Tanyanya
"Udah..."Jawab si engkoh.
"Tapi kok masih ada sepatu nya? Lalu bini Luh kemana? Jangan-jangan si India itu lagi nunggangin bini lu?" Cerocos Mpok Ida.
"Nih obat nyamuk nya... udah lah, jangan urusin urusan orang lain, masing-masing aja" jawab Koh Akong.
"Gak apa-apa, jangan takut, gue gak akan usil, nanti juga bini lu yg akan cerita ama gue, rahasia dia aman Ama gue, asal lu juga jangan jail ama gue" cerocos Mpok Ida lagi.
Mpok Ida memang sudah berumur lebih dari 60 tapi kalau soal begituan paling sok mau tahunya. Herannya si Koh Akong, istrinya Ani mau bersahabat baik sama dia, bahkan curhat macam-macam ke mpok Ida itu. Pernah suatu hari yang lalu, saat Koh Akong ngobrol santai dengan Mpok Ida itu berduaan, Koh Akong terkaget-kaget mendengar bahwa Mpok Ida tahu cerita tentang dia mengentoti Ina, istrinya, bersama si Sanim, tukang becak yang teman akrab nya dirumahnya saat malam tahun baru.
Akhirnya, si Mpok Ida pun pergi, maka segeralah Koh Akong kembali menutup pagar dan masuk ke kamar nya. Saat Koh Akong masuk, tuan rajit sudah duduk di pinggir ranjang, dan Ani bersimpuh di lantai diantara paha tuan rajit.
Mulut Ani penuh dengan daging kemaluan tuan rajit. Kontol yang panjang dan hitam itu, sudah cukup keras. Batang itu sudah basah oleh air liur Ani.
Koh Akong pun duduk di sebelah tuan rajit.
"Bagaimana tuan....?"tanya nya
Tuan rajit memandang Koh Akong.
"Koh...aku tidak kuat... aku masukkan dulu ya kontol ini ke memek istrimu..." Ucapnya lirih.
"Silakan..."jawab nya.
Ani mendengar percakapan dua laki-laki itu dan berhenti menghisapi kontol tuan rajit.
Ani bangun, didorong nya badan tuan rajit agar posisi nya celentang. Tuan rajit pun tergeletak di atas ranjang, dan batang kemaluannya berdiri tegak.
Ani sambil melihat muka suaminya, naik ke atas ranjang, kontol yang panjang itu dipaskan ke lobang kemaluannya.
Sedikit demi sedikit, ujung kontol itu menguak bibir kemaluan Ani.
Sebetulnya kemaluan Ani sudah tidak kering, sudah lembab karena rangsangan yang ada di dirinya. Tapi karena ukuran kontol itu yang besar, Ani harus memasukkan kontol itu ke memeknya secara perlahan lahan.
Koh Akong memegangi badan istrinya agar tidak terjungkal kebelakang.
Semua mata tertuju ke kontol yang sedikit demi sedikit menghilang ke dalam memek mungil Ina. Ina mendesah lirih saat, setengah batang itu masuk ke liang kewanitaannya. Ina berhenti sejenak, dengan mata tertutup. Tuan rajit menggigit bibirnya menahan kenikmatan yang dia, rasakan. Koh Akong, yang memegangi tubuh Ani sekarang meremas remas payudara istrinya sambil menciumi leher istrinya.
Setelah diam, akhirnya, Ani menggerakkan pinggulnya, naik... lalu turun lagi, pertama-tama pelan, tapi makin lama makin kencang.
Lalu seperti kesurupan, Ani mulai bergerak cepat dalam persetubuhan ini dengan mata terpejam.
Tuan rajit susah payah menahan kenikmatan di dirinya, dia tidak mau sampai sebelum Ani. Tuan rajit bertahan sekuat tenaga, kontol nya tetap tegak. Dan Ani lah yang terkapar duluan, Ani sampai, dan dia terjerambab terjatuh ke pelukan tuan rajit yang masih pakai baju.
Sejenak Ani mengistirahatkan tubuh nya diatas tubuh tuan rajit.
Kontol tuan rajit masih tertanam di memek nya, tapi lubang anus Ani terbuka. Tanpa Ani dan tuan rajit ketahui, Koh Akong sudah bersiap-siap memasukkan kontolnya yang ukuran standar ke lobang anus Ani.
Pas masuk seluruhnya, Ani pun merangkul badan tuan rajit.
"Ayo... pompa aku" kata Ani.
Seakan-akan diberi aba-aba, dua kontol yang beda warna dan ukuran dan berada di lobang yang berbeda, mulai bergerak memompa.
Tiga orang yang jadi satu itu masing-masing bersuara berbeda-beda, tapi yang paling kencang adalah suara Ani. Semakin kencang gerakan pompa dua kontol itu, semakin keras erangan Ani.
Sampai akhirnya, Koh Akong yg ngentoti pantat istrinya sambil berdiri yang pertama kali tumbang. Lalu tuan rajit pun sampai klimaks nya. Dia tahan pantat Ani da didorong nya kontol nya keatas, agar masuk sedalam-dalamnya keliang nonok Ani. Dan dia pun sampai. Ani merasakan letusan cairan yang mengalir deras dalam memek dan rahim nya.
Tanpa ketiga orang itu ketahui, ada sosok mata mungil yang dari awal semula tak pernah berkedip menyaksikan adegan panas itu. Mata itu milik Ina, yg tanpa sepengetahuan orang tua nya, sudah pulang dari sekolah dan menemukan adegan dewasa yang tak pantas dilihat nya. (Bersambung)
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd