Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gara-gara mencoba eksib, aku jadi.....

Status
Please reply by conversation.
Hai suhu-suhu, kita bertemu lagi nih.....maaf atas keterlambatan ane ya...
Ane bener-bener sibuk sampe g prnh sempat ngelamun jorok. hehehe....
Ane mau lanjut nih cerita. sebenernya belum selesai nulis, tapi ane merasa punya hutang ama suhu2 sekalian jadi ane posting seadanya dulu. takut tmbah kelamaan....
 
Cerita 10



Walaupun aku merengek-rengek untuk meminta handukku supaya dikembalikan, kedua security tersebut tetap tidak mau memberikannya. Dengan rasa sebal, jengkel dan bingung, aku nekat pulang sendiri dalam keadaan telanjang bulat. Dalam hati aku berharap tidak ada orang yang mengetahui ketelanjanganku lagi. Apabila sampai kepergok ama orang lagi, aku yakin akan mengalami pelecehan kembali dan ujung-ujungnya adalah perkosaan yang sangat menguras tenaga.

Saat ini aku hanya ingin segera beristirahat karena kondisiku yang sudah sangat lemas. Kakiku melangkah dengan gontai tanpa tenaga namun aku masih berusaha untuk tetap waspada pada sekitarku supaya tidak kepergok.

Aku mengambil jalan yang berbeda dengan jalan saat aku berangkat tadi. Aku takut Bapak-bapak yang mengetahui aku berjalan setengah telanjang tadi berusaha menemui aku lagi dengan menunggu di jalan yang sama. Aku belum hafal betul dengan keadaan perumahan itu namun aku berharap jalan yang aku lalui ini lebih sepi dan lebih aman.

Lega sekali rasanya hati ini karena tinggal 2 blok lagi aku sudah sampai di rumah. Kupercepat langkah kakiku dengan tangan kanan menutupi payudara dan tangan kiri menutupi vaginaku. Sebenarnya percuma juga aku menutupinya namun lumayan bisa menahan goyangan payudaraku akibat langkah kaki yang agak cepat.

Saat akan tiba di belokan terakhir, aku langsung menghentikan langkahku begitu melihat bapak-bapak yang sedang berkumpul dan duduk-duduk di tikar di tengah jalan. Rupanya mereka sedang ronda malam. Memang di perumahanku yang sepi ini, setiap malam bapak-bapak melakukan ronda malam secara giliran untuk membantu security menjaga keamanan lingkungan perumahan.

"Aduh..., padahal kurang sedikit lagi aku sampai."aku ngedumel sendiri

"Gimana nih? harus lewat mana aku? Apa harus putar blok? Aduhh....pasti jauh lagi jalurnya...."aku merasa cemas sekali. Selain tenaga yang sudah lemah, kakiku rasanya juga sangat pegal namun aku harus menghindari bapak-bapak itu.

Akhirnya aku balik arah mencari jalan lain memutari blok supaya tidak melewati Bapak-bapak itu. setelah berjalan cukup jauh, aku berhasil menemukan jalan ke rumah. Arahnya menjadi berlawanan dengan Bapak-bapak yang sedang ronda tersebut namun mereka masih bisa melihat rumahku dengan jelas. Artinya, seandainya aku masuk ke rumah, mereka masih bisa melihat tubuh telanjangku ini. Aku harus menunggu Bapak-bapak itu lengah, baru kemudian aku berlari masuk ke dalam rumah.

Saat sudah dekat dengan rumah, aku berhenti sejenak di kegelapan untuk bersembunyi. Kulihat mereka asyik bercanda dan bermain kartu sambil sesekali melihat lingkungan sekitar. Tidak ada kesempatan untuk aku bisa berlari ke dalam rumah. Aku terus menunggu. Selain cowok-cowok, nyamuk-nyamukpun ikut menikmati tubuhku.

Sayup-sayup aku mendengar, Bapak-bapak itu berbicara akan patrol keliling komplek. 1 orang menunggu di tempat, yang lain keliling. Saat 1 orang yang menunggu tersebut tidak melihat kearah rumahku, aku langsung berlari. Jantungku berdebar-debar takut ketahuan. Saat aku berhasil membuka pintu dan masuk ke dalam, Bapak itu berbalik arah menghadap ke rumah.

"Uuuhhhhh..... hampir saja ketahuan...."kataku dalam hati.

Nafasku ngos-ngosan karena ketegangan yang aku alami barusan. Kuambil air putih dan meminumnya sehingga agak tenang. Kemudian aku basuh tubuhku di kamar mandi, aku cuci vaginaku dari sisa sperma security. Dan setelah itu aku menuju ranjangku untuk beristirahat.

Keesokan harinya aku bangun kesiangan. Tubuhku terasa sakit semua. Kulihat pada layar HP ada 12 panggilan tak terjawab. Rupanya suamiku menelepon namun aku sama sekali tidak mendengar deringnya karena terlalu lelap tidur. Aku telepon balik suamiku.

"Halo papah.... Met pagi.....Tadi telp mamah ya...?" kataku

"Halo mah... iya...gmn kabarnya?"Tanya suamiku

"baik pah....maaf ya?? Tadi mama masih tidur" kataku

"Tumben.. jam segini masih tidur" kata suamiku

"Iya pah, badan mama capek banget" kataku

"Jaga kesehatan ya mah, jgn tarlalu capek" kata suamiku lembut

"Iya pah, makasih ya... papah kapan pulang? Mama kangen nih..."kataku manja

"Mungkin 1 minggu lagi mah, tapi gak tau juga, tergantung pekerjaan. Mah, kemarin filenya udah papah terima. Makasih ya sayang..." kata suami ku

"iya pah" kataku

"ya uda deh, mama lanjut istirahat aja. Muach....."kata suami ku

" iya pah, cepet pulang.... Muach...."kataku

Kemudian telepon di tutup.

"Maafin mama pah, Mama di lecehkan, di kerjain oleh orang-orang, tapi mama menikmatinya. Maafin mamah ya pah..." kataku dalam hati.

Setelah menerima telepon dari suamiku, Aku kembali merebahkan tubuhku di atas ranjang. Rasanya masih ingin tidur lagi. Seharian kemarin hingga lewat tengah malam aku di kerjain habis-habisan oleh para kuli bangunan dan security perumahan. Belum lagi aku harus telanjang bulat di luar rumah yang begitu menegangkan yang membuat adrenalinku meningkat. Aku ingin seharian ini bisa beristirahat.

Tukang-tukang yang mengerjakan bangunan sebelah terdengar sibuk dengan pekerjaannya. Sayup-sayup aku mendengar para kuli bangunan itu sesekali menyebut namaku. Mereka pasti bertanya-tanya dimanakah aku berada sekarang karena sampai siang bolong begini rumahku masih tertutup rapat.

Perutku terasa lapar tapi aku malas untuk makan. Badanku sakit semua, tidak ada tenaga. Pengen tidur terus. Tak terasa akhirnya aku terlelap lagi.

"Oooaaammmmpppphhhhhhhhhh......................." aku menguap sambil menggeliatkan tubuhku.

Segar sekali rasanya tubuhku ini setelah seharian tidur tanpa aktifitas sama sekali. Kamar dan seluruh penjuru rumahku gelap gulita. Nampaknya hari sudah malam. kunyalakan lampu kamar dan melihat jam dinding. ternyata sudah menunjukkan pukul 7 malam. Itu artinya aku sudah tidur selama kurang lebih 15 jam.

"Wahh... rekor nih. Blm pernah aku tidur segitu lamanya" kataku sambil tersenyum.

Perutku terasa keroncongan. Lapar banget. Memang seharian perutku tidak kemasukan makanan apapun. Segera aku beranjak menuju dapur untuk memasak makanan. Setelah masak, makan dan mandi, aku kembali merebahkan tubuhku di ranjangku sambil menonton tv. Tak terasa aku kembali tertidur.

Esok harinya sekitar pukul 05.00 pagi aku sudah terbangun. Segera aku menuju dapur untuk masak makanan buat aku sendiri untuk hari ini. Sengaja aku cepat-cepat masak sebelum para kuli bangunan itu datang untuk meneruskan pekerjaan mereka supaya aku tidak di kerjain lagi. Meskipun aku sudah beberapa kali di kerjain oleh mereka tetapi rasa malu masih lebih mendominasi.

Kurang lebih 1 jam aku sudah menyelesaikan acara memasak dan mandi. Segera aku tutup semua pintu dan jendela untuk menghindari pelecehan dan ulah cabul para kuli bangunan terhadap diriku.

Setelah semua tertutup rapat dan terkunci, akupun menonton tv di kamar sambil sarapan. Sayup-sayup ku dengar tukang-tukang itu sudah mulai datang. Aku teringat saat-saat mereka melecehkanku, mempermalukanku, menjahili aku hingga menyetubuhi aku secara keroyokan. tiba-tiba aku menjadi horny. Ingin di lecehkan lagi.

Ooohhhh.... Cepat-cepat aku mengalihkan pikiranku pada makanan dan acara televise yang ada di hadapanku. aku mencoba untuk focus pada acara tv namun sekilas muncul lagi ingatan itu membuat vaginaku menjadi becek dan berkedut.

"Pak Jono, ini lampu kamar mandi mbak Irma kok menyala padahal kemarin mati" aku mendengar suara Jupri berteriak kepada pak Kardjono. Pintu kamar mandiku ada di luar sehingga siapapun bisa masuk ke kamar mandi.

"Apa Pri.....??"Tanya Pak Kardjono sambil berjalan menuju Jupri

"Ini lo pak, lampunya ini kemarin mati, sekarang kok menyala?"Jupri mengulang perkataannya

"Oooo..., berarti mbak Irma ada di dalam rumah Pri..." kata Pak Kardjono.

"Yeeaaahhh.... Hore....." Teriak mereka girang

Hatiku berdebar-debar mendengar obrolan mereka. Mereka begitu yakin aku ada di dalam rumah. Selintas aku berpikir untuk keluar saja dari persembunyianku, menemui mereka, dan menikmati perlakuan mereka terhadap diriku. Namun aku masih sangat risih dan malu. Kakiku terasa lemas.

"Mbak Irma...... ayo keluar... kita tau lo, mbak Irma ada di dalam...." Aku mendengar suara Jupri dari belakang rumah.

Ku raba vaginaku dan ternyata sudah basah. Aku merasa horny sekali. Tubuhku sudah segar setelah beristirahat seharian kemarin dan sekarang aku siap untuk dikuras kembali seluruh tenagaku. Aku putuskan untuk menemui mereka.

Dengan jantung yang berdebar-debar, aku melangkah ke pintu belakang rumah untuk menemui mereka.

" Aduh.... Rasanya kok seperti baru awal berbugil ria sih.... !" gerutuku dalam hati sebelum membuka pintu. Setelah seharian kemarin tidak telanjang di depan orang-orang, sekarang akan telanjang lagi dihadapan orang yang bukan suami rasanya seperti mengawali lagi.

"Mbak Irma.....!" teriak Nyoto

Perlahan-lahan aku membuka pintu dan melongokkan kepalaku, "Hai, pa kabar pak...?" Salamku pada mereka. Tubuh telanjangku masih bersembunyi di balik pintu, hanya kepalaku saja yang muncul.

"Wah.... Mbak Irma kemana aja sih.....??? kami semua kangen banget loo..."Kata pak Kardjono

"Iya nih mbak Irma, kemana aja sih? Dari kemarin dicariin gak muncul-muncul" kata Jupri

"Eh iya, kemarin lagi gak enak badan jadi seharian istirahat di kamar"jawabku

"Trus sekarang gimana mbak? Masih gak enak badan? " Tanya Pak Kardjono perhatian.

"sudah lumayan pak.."jawabku

"berarti sudah siap kita kerjain lagi donk....hehehehe...."kata jupri dengan senyum mesumnya

Deg....jantungku terasa mau copot mendengar kata-kata Jupri. Gairahku mendadak meningkat, vaginakupun berkedut-kedut. Aku menundukkan kepalaku karena malu.

"Tuh kan... mbak Irma pengen kita kerjain lagi to..."kata Jupri lagi.

"Hehehe..... bener Pri, tuh kan... dia nunduk, malu-malu kucing" kata Nyoto

"Jadi tambah gemes aku....hak...hak....hak...."kata Pak Kardjono sambil terkekeh-kekeh

Jantungku semakin berdebar-debar mendengar godaan mereka. "Eh, enggak kok. Jangan donk...."sahutku.

"Mbak, buka pintunya donk...aku pengen liat tubuh telanjang mbak Irma nih"kata Kasiman dan hal itu semakin membuatku malu dan bergairah. Kasiman mulai mendorong pintunya perlahan-lahan.

"eh... aduh... mau ngapain kalian.... Aduh.... "kata-kataku melarang mereka untuk membuka pintu tetapi anehnya aku sama sekali tidak menahannya sampai akhirnya pintu itu terbuka sepenuhnya.

Mereka mendekatiku dan memandangi tubuh telanjangku dengan pandangan seolah-olah ingin menelanku bulat-bulat. Aku berusaha menutupi tubuhku dengan kedua tanganku namun itu hanyalah sia-sia saja. Kedua tanganku tidak mampu menutupi tubuhku yang polos.

"Hehehe.... Mbak Irma harus kita hukum karena kemarin telah membuat kita kebingungan" kata pak Kardjono. Tangannya menggamit tanganku yang menutupi putting payudara, dan menyeretnya keluar rumah.

"Di hukum apaan pak? kan aku udah bilang kalau lg kecapekan" kataku mengelak. Mau tidak mau aq harus mengikuti Pak Kardjono yang menyeret tanganku supaya tidak terjatuh.

"Pak.... Pak..... mau ngapain???... pak....."Aku memohon sambil mengikuti langkah pak Kardjono.

"Udah... diem.... Pokoknya mbak Irma harus dihukum...."Kata Pak Kardjono

"Hakk...hakk.....hak...... iya mbak, harus dihukum...."Kata Kasiman menimpali dan terkekeh-kekeh melihat aku yang kebingungan.

"Eeitss... sebentar pak, Mbak Irma belum memakai sandal tuh..... Sayang kalau kakinya lecet kena batu"Kata Jupri sok perhatian. Dia masuk kembali ke dalam rumah dan membawakan sandal high heel untuk ku.

Setelah memakai sandal itu, aku kembali diseret pak Kardjono. Dia membawaku ke bawah sebuah pohon yang ada di belakang rumah yang sedang mereka bangun. Ku lihat pak Kardjono berbisik dengan Santo. Aku gak tahu apa yang mereka bicarakan tapi aku yakin mereka sedang membicarakan hukumanku. Setelah itu dengan setengah berlari, Santo masuk ke dalam rumah setengah jadi itu dan kembali dengan membawa sebuah celana panjang.

Jantungku berdebar-debar menantikan sebuah hukuman untukku.

Buat apa celana itu?

Hukuman apa yang akan mereka berikan untukku?


bersambung....
 
Senggknya udh ada update... :jempol:
 
Syukurlah agan ari78 masih memikirkan kita kita........
 
makasih updateannya suhu....
:ampun:
masih tetep :mantap: nih cerita,,
ane tunggu update selanjutnya sambil :mancing: dah...
:banzai: ari78
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
diharap selanjutx lebih sering apdet bos untuk mencegah terjadinya ktidak stabilitasan para konakers
 
Horeee, akhirnya mbak Irma turun gunung!
Hmmm celana panjang itu buat apa ya? Penasaran nih....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd