Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gubuk Kayu

Maaf sudah lama menunggu lanjutan cerita
kali ini saya ingin mengungkap latar belakang atau cerita dibalik wanita misterius
Mohon maaf kalo tidak menarik dan banyak salah kata atau kosa kata yang tidak nyambung dengan alur cerita
saya pemula, jadi mohon koreksi dan sarannya.
terimakasih dan selamat membaca

selanjutnya,.,.,.,.,

Setibanya di gubuk kayu, sang wanita misterius itu sedang tidur dan kulihat piring di meja sebelah kasur, donat yang aku beli tadi sudah habis. Buset laper banget kayak nih, mungkin aku yang kelamaan tadi ngentot mbak yuli jadi wanita misterius ini makan semua donatnya dan tidur. Aku yang melihat ia tidur malah sange dan ingin eksekusi tapi harus aku tunda karena masih lemas akibat pertarungan dengan mbak yuli tadi yang penuh dengan perjuangan.

Kutepuk pelan lengannya dan kadang aku goyang sambil berkata “mbak bangun”. Mungkin saking nyenyak ia tertidur wanita misterius itu bangun setelah tiga menit aku bangunkan. Ia mengucek mata nya, lalu melihatku di depannya ia langsung bangun dan duduk manis ditepian kasur.

“mbak, maaf saya bangunin. Ini saya mau ngajak mbak ke rumah. Lebih enak dari pada disini” wanita itu hanya menunduk dan mengangguk saja. Setelah wanita itu berkenan, aku tarik tangannya dan aku suruh duduk di jok belakang motorku. Lalu kami ke rumah mbak ningsih.

Selama di perjalanan, wanita misterius itu memegang pinggulku saja tak ada gerakan lain, duduk tenang hingga kami didepan rumah mbak ningsih. Tak ada mbak yuli di depan rumah seperti biasa, mungkin ia tidur.

Setelah turun dari motor, aku ajak wanita misterius itu masuk rumah mbak ningsih yang sudah tidak terkunci. Saat kami masuk rumah mbak ningsih, wanita misterius itu entah terkagum atau seperti terpana atau apa aku juga tak tau dengan rumah mbak ningsih. Matanya melotot dan melihat semua bagian dari rumah mbak ningsih seolah ia pernah kesini.

Aku menemaninya mengelilingi rumah mbak ningsih, dari depan sampai belakang rumah tempat jemuran dan kamar mandi. Setelah puas melihat-lihat, kami kembali ke ruang tamu. Aku yang tadi sempat mengambil pulpen dan kertas di kamar mbak ningsih pun menyerahkannya ke wanita misterius itu yang tengah duduk di kursi ruang tamu.

“mbak, bisa mbak tulis nama mbak siapa atau mbak mau dipanggil siapa? Biar enak saya manggilnya” aku menyuruhnya begitu karena dari kemarin ia tak berbicara sedikit pun bahkan mengigau saja tidak.

Wanita misterius itu menulis sebuah nama dengan empat huruf cukup besar. Setelah selesai menulis, wanita itu menyerahkan kertas dan pulpen kepadaku dan nama yang ia tulis di kertas itu adalah yati. “yati” ucapku dan mbak yati pun menganggukan kepalanya.

“baik mbak yati, mulai hari ini bisa tinggal di rumah ini. Kalo mbak kurang nyaman dan tidak betah disini, mbak bisa pergi. Toh mbak juga bukan siapa-siapa saya” aku melihat mbak yati hanya menundukkan kepalanya.

“mbak kalo ingin makan nanti saya buatkan atau bisa saya belikan, karena mbak disini karena saya. Atau kalau ingin punya uang sendiri bisa bekerja disini sebagai pembantu atau yang mengurus rumah ini” entah mbak yati paham atau tidak yang aku bicarakan tapi aku tetap bicara saja.

“kalo mbak kerja disini untuk gaji nanti lihat kinerja dari mbak yati gimana. Dan untuk tempat tidurnya bisa tidur di kamar itu” sambil ku tunjuk kamar mbak ningsih.

“jadi gimana mbak yati, ingin tinggal disini saja atau bekerja sebagai pembantu di rumah ini?” duh lupa mbak yati gak bisa ngomong. Atau bisa ngomong tapi emang dari kemarin diem aja. kulihat mbak yati hanya diam entah mencerna ucapanku atau bagaimana.

Aku yang bingung harus bagaimana, aku pun ke dapur mencari air putih. Setelah dapat aku tuang air putih yang ada di termos ke gelas, tentunya air itu sudah tidak hangat lagi. Setelah itu aku bawa gelas itu ke mbak yati.

“mbak silahkan diminum dulu, mbak saya mau masak sebentar buat nanti kita makan. Kalo mbak masih capek bisa tidur di kamar” tanpa menunggu jawaban mbak yati, aku ke dapur memasang gas lalu memulai memasak apa yang ada di kulkas mbak ningsih.

Bahan-bahan yang ada di kulkan cukup untuk makan dua sampai tiga hari. Mulai dari sayuran sampai telur dan bahan siang goreng ada di kulkas jadi tak perlu repot ngambil bahan di rumah mbak yuli atau masak di rumahnya.

Aku pun mengambil beberapa bahan untuk membuat orek tempe atau tempe kering. Sedang memotong tempe, mbak yati datang tiba-tiba merebut pisau yang ada ditanganku lalu menggantikanku memotong tempe. Aku sebenarnya kaget tapi setelah dipikir-pikir mbak yati kan tidak bisa ngomong jadi tak ada yang bisa ia lakukan selain mengambil paksa pisau ditanganku.

Melihat mbak yati memotong tempe aku pun melakukan hal lain yang pasti menyiapkan bahan-bahan yang aku butuhkan. Karena mbak yati membantuku, tak butuh waktu lama untuk memasak orek tempe. Bahkan disela-sela kami masak kami juga masak nasi, ya kali masak lauk tap gak ada nasinya.

Setelah jadi dan hasilnya enak aku menyuruh mbak yati untuk makan terlebih dahulu, sedangkan aku izin ke luar ke mbak yati biar tidak mencariku. “mbak saya keluar dulu ya, mbak yati makan dulu kalo capek istirahat. Tapi kalo belum, saya minta tolong mbak bersihin rumah ini. Terimakasih mbak yati” Aku pergi dan sempat melihat mbak yati yang senyum kepadaku.

Aku keluar rumah lalu pergi ke rumah sebelah, rumah mbak yuli yang tidak dikunci itu. Aku masuk dan tidak menemukan mbak yuli di sofa, mungkin ia di kamar. Dan benar saja, mbak yuli yang sepertinya masih kecapean itu tidur dengan posisi yang buat kasur jadi lebih berantakan setelah jadi tempat kami “bergulat”.

Plak, kutampar pantat mbak yuli cukup keras tapi bukannya bangun mbak yuli hanya mengelus pantatnya saja dan masih tertidur. aku yang masih gemas dengan mbak yuli pun memainkan memek mbak yuli. Ku gosok memeknya dan ku plintir itil mbak yuli, mbak yuli mendesah keenakan “aaaahhhh uuddaaahhh aaaaahhhh udaaahh yulii uddaaaahhh lemeeeessss uuuuuuddaaahhhh yuli mau bobok uuddaaaaaa aaaaaaaaaagggggghhhhhhh” lalu serrr seerrr crut crut. Mbak yuli sepertinya kecing disertai orgasme.

Melihat mbak yuli yang makin berantakan, aku tidak jadi ngewe lagi dengannya mungkin mbak yuli butuh istirahat karena jarang diewe. Tapi karena belum mau kembali ke rumah mbak ningsih walau hanya disamping, aku memutuskan untuk masak saja, siapa tau mbak yuli belum masak atau emang biasa gak masak.

Aku pun ke dapur miliki mbak yuli,dan yang pertama kali kulihat adalah isi kulkas apakah ada bahan yang bisa dimasak atau tidak. Saat kubuka ternyata benar dugaanku, tidak banyak bahan yang bisa dimasak. Hanya ada telur dan lauk siap masak seperti nuget, sosis dan sarden. Entah kenapa ada sarden di kulkas. Selain itu hanya ada minuman kemasan berbagai rasa dan yogurt. Kulihat di meja makan tidak ada lauk atau sayur. Lalu kulihat mejikom yang saat kubuka sudah ada nasi hangat, sepertinya habis masak karena belum terserok sama sekali.

Setelah melihat semua itu aku mengambil sarden dan telur lalu aku masak, sambil masak aku berfikir untuk menjadikan mbak yuli bisa masak. Ya aku tau mbak yuli cukup kaya dengan apa yang ia miliki dan aku pernah dengar suami mbak yuli adalah petinggi suatu perusahaan terkenal. Tapi entah lah, yang ku tau hanya mbak yuli ini ibu-ibu yang suka nyinyir dengan tetangganya.

Tak perlu waktu lama, masakanku pun siap. Karena lapar aku pun makan dengan sarden dan telur bukan dengan orek tempe yang tadi aku buat sebelumnya. Setelah makan dan cuci piring, aku pun kembali membangunkan mbak yuli tapi kali ini hanya ku goyangkan tubuh bugilnya dan ia sama sekali tak bergerak seperti sebelumnya.

Aku yang capek pun kembali ke rumah mbak ningsih. Ku buka pintu rumah, kulihat semua sudah rapi dan tidak ada kotoran atau debu-debu. Ku tutup pintu lalu ke dapur, kulihat orek tempe dan nasi sudah sedikit berkurang berati mbak yati habis bersih-bersih makan. Lalu aku cek kamar mbak ningsih, dan kulihat mbak yati tidur pulas dengan atasan yang sudah ditanggal sehingga tetek mbak yuli terlihat jelas tapi kali ini tidak membuatku sange. Aku sebenarnya ingin tidur di kamar bu sari, tapi karena belum pernah masuk, aku memutuskan untuk tidur di ruang tamu di depan tv. Disana ada karpet bulu yang cukup nyaman lalu ku ambil bantal sofa lalu tidur di depan tv.

***

Entah sudah berapa lama aku tertidur, tapi yang aku rasakan sekarang badanku digoyang-goyang. Awalnya aku ngulet atau meregangkan badanku tapi karena masih capek aku pun tertidur lagi. Baru juga memejamkan mata, badanku digoyang lagi namun kali ini lebih keras. Aku yang jengkel pun bangkit dari tidur dan ingin marah, namun saat aku tau yang membangunkanku adalah mbak yati aku tidak jadi marah.

“ada apa sih mbak, masih ngantuk. Hooaamm” aku pun ingin tidur lagi, namun belum sempat tidur tubuhku ditarik oleh mbak yati. Aku yang ditarik pun tak protes, entah kenapa aku jadi ingat kejadian tadi pagi saat aku terhipnotis oleh mbak yati.

Mbak yati membawaku ke kamar mandi, disana mbak yati dengan telaten menanggalkan semua pakaian yang aku kenakan dan aku hanya pasrah mendapat perlakuan dari mbak yati. “mbak yati udah mandi?” tanyaku saat semua pakaianku sudah lepas. Mbak yati tidak menjawab, ya jelas dari kemarin juga gitu.

Bukannya menjawab dari gestur tubuh, mbak yati kini menanggalkan pakaiannya. Setelah bugil, mbak yati menghampiriku yang masih terdiam mematung. Mbak yati tidak menarikku seperti di kamar mandi gubuk kayu tapi mbak yati jongkok dihadapanku lalu mengulum kontolku yang masih tertidur itu. Rasa hangat dan nikmat aku rasakan saat semua batang kontolku perlahan memanjang dan terhisap oleh mulut mbak yati.

Awalanya memang bisa masuk namun saat kontolku tegang sempurna, mulut mbak yati tak sanggup untuk memasukkan semuanya. Jilatan dan permainan lidahnya di kontolku membuat aku bergelinjang keenakan, bagaikan ahli blow job mbak yati seolah ingin menelan semua kontolku.

Sekitar lebih dari lima menit mbak yati menyudahi aksinya, lalu ia berdiri dan menuntunku untuk mengikutinya. Mbak yai bersandar pada tembok kamar mandi, ia sedikit membungkukkan badanya jadilah pantat mbak yati yang seksi itu seolah menantang kontolku.

Tapi aku tidak buru-buru menyetubuhinya, namun aku menjilati memek mbak yati terlebih dahulu. “uuuuhhhh” desah mbak yati saat lidah ku untuk pertamakalinya menjilat memeknya. Setelahnya mbak yati juga mendesah, ku kira ia akan diam saja saat aku buat puas mbak yati.

Tak hanya menjilat tapi jariku juga menekan dan kadang memelintir itil memek mbak yati. Dan aneh nya mbak yati mengeluarkan suara. “aaaahhhh iyaaaa mas aaaaahhh itil ku maaaasssss iyaaaaa teruuuuus maaassss aaaaahhhhhh iyaaaaaaa” crut crut crut. Mbak yati orgasme disertai dengan tubuhnya yang tersentak sentak.

Aku masih bingung kenapa bisa tiba-tiba mbak yati bersuara, tapi karena aku dilanda nafsu yang tinggi. Aku seolah paham dengan kemauan mbak yati yang ingin aku entot. Ku masuk kan kontolku yang masih ngaceng itu ke memek mbak yati. Blesh, “aaaaahhhhh ennaaaakkkkk, bentar ya mas jangan di genjot dulu” kata mbak yati saat semua kontolku masuk di liang memeknya.

Lagi-lagi akuu yang seolah paham dengan keinginan mbak yati pun mendekatkan tubuhku dan meremas teteknya. Begitu kenyal tetek mbak yati, dan memek mbak yati juga begitu hangat. Belum pernah aku merasakannya.

Setelah satu menit berlalu aku mulai memaju mundurkan kontolku dan tak lupa meremas tetek mbak yati. “aaaaaggggghhhhh maaaaassssshhhh enaaaaakkkk aaaaaaahhhhhh kontolmu enak massssshhh entot terus maaassss aaaaahhhhh”

“iya mbak, memek mbak juga enak banget aaaaahhhhh, anget enaaakkkk” racauku dan kuciumi punggung mbak yati. Walau kulitnya kecoklatan tapi dimataku mbak yati sungguh seksi dan menggairahkan lebih dari mbak ningsih.

Plok plok plok aaaagggghhhhh eennaaaaaakkkkk Plok plok plok aaaagggghhhhh teruuuuusssshhhhh

Plok plok plok aaaagggghhhhh eennaaaaaakkkkk Plok plok plok aaaagggghhhhh teruuuuusssshhhhh

Plok plok plok entot aku sayang entot teruuusss kontol kamu enak sayang aaaaaggghhhhh

PLOK PLOK PLOK PLOK iya yang keras sodok yang keras aaaaagghhhh kontol kamu enak banget sayang aaaaaahhhhhhh

Tubuh mbak yati mengejang dan crut crut crut, mbak yati orgasme kedua kalinya dengan squirt yang cukup banyak, bisa aku rasakan dengan kontolku. Ku peluk erat tubuh mbak yati sambil menunggunya puas dengan orgasme yang kedua.

Setelah cukup lama, aku cabut kontolku dan kuputar tubuh yati dan ku angkat satu kakinya naik ke ember. Lalu aku masukkan lagi kontolku ke memeknya, blesh aaaagghhh. Ku cium bibir indah mbak yati dan mbak yati pun langsung membalasnya.

“genjot” dengan nada manja mbak yati memintaku untuk menggenjot kontolku dan aku pun mengiyakannya. Perlahan aku genjot memeknya, lama-lama aku naikkan intensitasnya. “iyaaa saayang yang kenceng memek aku buat kamu aaaaagggghhhh entot terus sayang aaaaaagghhhhhh enak banget kontol kamu aaaaagggghhhhh”. Aku yang tak tahan dengan desahan mbak yati pun langsung mengeraskan genjotanku pada memeknya.

Plok plok plok aaaagggghhhhh eennaaaaaakkkkk Plok plok plok aaaagggghhhhh teruuuuusssshhhhh

Plok plok plok entot aku sayang entot teruuusss kontol kamu enak sayang aaaaaggghhhhh

PLOK PLOK PLOK PLOK iya yang keras ngentotnya yang keras aaaaagghhhh kontol kamu enak banget sayang aaaaaahhhhhhh

PLOK PLOK PLOK PLOK entot terus memek aku sayang entot teruuuusssshhh PLOK PLOK PLOK PLOK bentar lagi aku mau keluar

Iyaaaa yang kenceng aaaaahhhhhh PLOK PLOK PLOK PLOK aaaaaaaaaggggghhhhhhhhhhhh crut crut crut, orgasme ketiga cairan yang dikeluarkan mbak yati berkurang. Tau aku belum keluar, mbak yati langsung jongkok dan langsung dilahapnya kontolku.

Tanpa rasa jijik mbak yati menyepong kontolku yang penuh dengan lendir kenimatanya. Seperti seorang pelacur yang sudah tergila-gila oleh kontolku, mbak yati mencoba untuk deep throat lalu saat akan masuk semua ia mengeluarkan kontoku dan mengoconya.

“mbak aku mau keluar aaahhh” mbak yati yang sedang mengocok kontolku pun langsung memasukkan kontolku ke mulutnya dan crut crut crut aku mengeluarkan pejuhku di mulut mbak yati. Mbak yati menahan pantatku agar kontolku tidak langsung lepas dari mulutnya.

Setelah satu menit baru mbak yati mengeluarkan kontolku yang mulai mengecil, mbak yati juga menjulurkan lidah dan membuka mulutnya disana sudah tidak ada lagi pejuhku semua sudah ditelan oleh mbak yati. Setelah itu kami pun mandi bersama tanpa ada perbuatan mesum hanyak Saling remas kadang-kadang.

***

Malamnya, aku dan mbak yati menonton TV. Mbak yati bersandar pada bahuku dan tanganku merangkul pundaknya. Sesekali kami tertawa melihat adegan komedi yang kami tonton kadang kami bercerita atau diskusi ringan tentang tayangan televisi.

Mbak yati bercerita, dulu ia senang melihat TV, namun kadang ia dimarahi oleh orang tuanya karena sering menonton TV. Banyak acara favoritnya mulai dari sinetron hingga kartun yang kadang tak lekang oleh waktu. Aku yang mendengarkannya pun ikut bahagia saat ia mengingat masa-masa itu.

Mbak yati mulai jarang menonton TV saat ia harus bekerja dan akhirnya menikah. Mbak yati yang cantik langsing dan banyak temannya melihatnya seperti arti ira wibowo saat masih muda. Banyak pemuda kampung maupun teman kerja yang suka padanya bahkan tak sedikit yang menyatakan cinta namun beberapa dari mereka ia tolak.

Salah satu yang diterima kala itu adalah seorang manajer pabrik di tempat ia bekerja, namanya agung wibowo. Seorang manajer yang cukup muda, beda empat tahun darinya yang kala itu berusia 20 tahun. Mbak yati dan mas agung berpacaran cukup lama, dua tahun dan akhirnya memutuskan untuk menikah.

Pada awalnya, mbak yati mengira bahwa manikah itu enak, damai, tenang dan tak harus capek bekerja menjadi buruh pabrik lagi. Namun semua angan-angan itu sirna, ketika tau bahwa kedua mertuanya tak suka padanya. Kedua mertuanya selalu menyuruhnya membersihkan rumah, melakukan ini itu ya seperti pembantu lah. Uang yang diberikan oleh suaminya kadang diminta oleh mertuanya yang suka foya-foya.

Mbak yati tak pernah cerita soal mertuanya atau kedua orang tua suaminya. Hubungan baik, nafkah lahir batin selalu diberikan. Mbak yati selalu bahagia bersama suaminya, pernah ia meminta agar hidup berdua denganya saja, ngekos pun tak apa. Namun suaminya menolak karena gaji nya tak seberapa hingga tuntutan orang tuanya tak boleh jauh dari mereka.

Awalnya mbak yati memaklumi semua alasan sang suami mas agung, tapi sepandai pandainya tupai melompat ia akan jatuh juga. Mbak yati memergoki suaminya selingkuh dengan teman dekan mbak yati, namun penderitaan mbak yati tak berhenti disitu. Teman mbak yati yaitu tuti, berkata bahwa ia tengah hamil dan mengandung anak dari mas agung.

Saat di rumah, mbak yati dan mas agung saling cekcok tentang masalah perselingkuhannya dengan tuti. Mas agung membela diri kenapa ia selingkuh, itu karena mbak yati yang mandul dan tak kunjung hamil. Mas agung sudah dituntut untuk memiliki anak, makanya ia selingkuh. Orang tua mas agung yang menguping pun ikut meman-manasi anaknya dan mewajarkan anaknya selingkuh karena penampilan mbak yati tak cantik seperti orang kampung.

Mbak yati yang emosi pun mengungkapkan bahwa selama ini uang yang diberikan oleh suaminya selalu diminta oleh mertuanya, ia juga berkata bahwa selama ini uang yang diberikan oleh anaknya tak pernah cukup. Mas agung yang pusing dan bingung dengan masalah yang bertubi-tubi menimpanya itu. Bukanya diselesaikan masalah yang menimpanya, mas agung minggat dari rumah namun tak berselang lama suami mbak yati tertabrak mobil dan tak terselamatkan.

Mbak yati yang tak menyangka akan ditinggalkan suaminya itu pun depresi, ditambah lagi segala sumpah serapah sang mertua yang selalu menyalahkan semua masalah kepadanya membuatnya tambah gila. Mbak yati yang tidak tauharus kemana lagi pun berlari entah sampai mana untuk meluapkan semua kesediahannya.

Mbak yati yang saat berlari sambil menangis dan berteriak pun disangka orang gila. Warga yang kesal dengan tingkah laku mbak yati pun menangkapnya dan dibawa ke sebuah tempat rehabilitasi. Bukannya sembuh, mbak yati kian parah perilakunya hingga ia kehilangan suaranya.

Setelah kehilangan suara baru lah mbak yati mulai tenang dan menyesali semua perbuatannya yang sia-sia. Setelah kehilangan suara pun mbak yati mulai berbaur dengan orang-orang ditempat rehabilitas, namun ada satu orang yang bisa ngobrol dengannya yaitu mbah dukun. Ya semua orang di tempat rehabilitas itu menyebut orang tua dengan badan gemuk, hitam dan rambut yang gondrong ikal dengan sebutan mbah dukun.

Awalnya mbak yati bingung kenapa mbah dukun itu dapat bicara dengan walau tanpa mengeluarkan suara. Namun dari penjelasan mbah dukun, hanya orang-orang tertentu dengan bakat tertentu yang dapat bicara dengan mbak yati. Dan ada satu kriteria lain yaitu orang yang menjadi pendamping hidupnya, mbak yati yang mendengar itu pun bahagia. Namun kata mbah dukun orang yang akan menjadi pendamping hidupmu itu orang yang susah dicari.

Mbak yati yang mendengar wejangan dari mbah dukun itu pun diam-diam kabur dari tempat rehabilitasi. Ia berjalan tak tentu arah, untuk menapatkan sesuap makanan ia harus mengemis dengan orang-orang yang ia lewati sambil mencoba berbicara dengan mereka siapa tau salah satu dari mereka adalah pendampingnya.

Sampailah mbak yati bertemu denganku, awalnya ia tak menyangka bahwa aku dapat berbicara dengannya makanya diawal bertemu terkesan tak peduli karena mbak yati sudah lelah berharap. Namun usahaku yang tak kunjung pahampun melunakkan hati mbak yati. Saat kutanya kapan mbak yati yakin bahwa aku bisa mendengarkan suaranya.

Mbak yati menjelakan bahwa awalnya mbak yati seolah digerakkan oleh seseorang untuk mandi denganku. Dari sana lah mbak yati dapat mendengarkan suara hatiku, namun mbak yati diam saja dan seolah tak terjadi apa-apa. Baru lah saat mandi bareng yang kedua kalinya, mbak yati menyakinkan dirinya untuk berbicara denganku.

Setelah menceritakan semua itu mbak yati menangis sejadi-jadinya, dan aku yang awalnya merangku kini memeluknya cukup erat sambil mengelus ramput hingga punggungnya untuk menenangkan mbak yati. Setelah mbak yati cukup tenang, aku kecup keningnya, mbak yati mengangkat wajahnya lalu aku cium bibirnya. Ciuman kami semakin panas, dan tangan kiri ku meremas tetek kanannya, tetek mbak yati terasa kenyal karena tak menggunakan BH dibalik daster tipis milik mbak ningsih.

“mas, di kamar aja yuk. Aku udah gak tahan pengen dientot sama kontol kamu” mbak yati tersenyum. Aku mengangguk lalu mematikan TV dan kami pun ke kamar mbak ningsih, tempat biasa aku dan mbak ningsih berssetubuh saat tidak ada bu sari dan tak bekerja.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd