Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gue ya gue

Maaf atas lamanya update dikarenakan kesibukan Real Life.
Tidak ada sesuatu yang terjadi dengan Erin atau Rika kok.

Silahkan disimak update berikutnya.

Part 44

Keesokan Paginya

Erin: abaanggg…
Panggil bidadari yang kucintai ini dengan suara lembutnya diiringi dengan elusan lembut di kepala gue.

Erin: abangg.. bangun.. aku.. ahhh~
Terdengar suara desahan Erin yang begitu lembut dan imutnya.

Gue masih belum sadar bahwa ‘suara’ itu adalah pertanda akan sesuatu yang mengarah ke hal yang disebut Erin ‘aneh-aneh’.

Erin: abangg.. uhh~ bangun doongg…
Seiring dengan kesadaran gue yang mulai terkumpul, perlahan gue mulai menyadari apa yang gue perbuat ketika ngelindur.

Kesadaran yang semakin terkumpul ini perlahan menjalar ke seluruh panca indra yang membuat diri gue mulai menyadari keadaan bagian tubuh gue.

Ketika ngelindur karena dibangunkan, tangan gue mengeratkan pelukan, yang ternyata, ketika sedang mengeratkan, telapak tangan gue berada tepat di sesuatu yang menyembul. Jadi jelas apa yang tidak sengaja gue lakukan saat mengeratkan pelukan, yaitu meremas pantatnya.

Tidak hanya itu, perlahan gue juga mulai menyadari keadaan wajah gue dan bagaimana gerakan kepala gue saat ngelindur, yaitu semakin membenamkan dan menggeleng-gelengkan wajah gue pada sesuatu di yang sedang gue peluk ini.

Kemudian gue tersadar bahwa tempat gue membenamkan dan menggelengkan wajah gue ini, adalah sesuatu yang padat dan kenyal. Tetiba adrenalin mengalir dalam diri gue karena terkejutan gue.

Selama ini saat berdua dengan Erin. gue belum pernah menyentuh bagian itu sedikit pun. Namun pagi ini, tanpa sengaja, gue tidak hanya menyentuh, tetapi MEMBENAMKAN DAN MENGGELENGKAN wajah gue disana, yaitu di payudara Erin.

Gue jadi teringat dan sadar bagaimana tubuh Erin terhentak, mendesah, dan semakin mendekap kepala gue ketika secara bersamaan, tangan gue meremas pantatnya dan wajah gue mengguncang payudaranya secara tidak sadar.

Gue tersadar seketika dan membuka mata lebar-lebar lalu menengok ke atas sedikit. Terlihat wajah bidadari ini menghadap ke atas akibat sentuhan tak sengaja dari gue yang memberikan dirinya sensasi setruman.

Erin: esshhh… abanggghhh… bangunnn doonggg sayanggghhh…
Ucap Erin begitu sulitnya karena harus menahan dirinya dari sensasi yang entah sudah berapa lama gue secara tak sengaja berikan melalui sentuhan pada titik sensitifnya itu.

Gue yang sangat-sangat panik sempat bingung harus apa untuk mengatasi keadaan seperti ini. Gue semakin panik ketika menyadari Rafael yang sudah sangat tegang terkena kaki Erin akibat hentakannya.

Setelah berpikir sedemikian dipaksakan dengan cepat, gue memutuskan untuk berpura-pura masih ngelindur sembari merespon permintaan dalam desahnya Erin.

Gue: emmmmm… sebentar lagi yaa mbullll.
Jujur, gue sangat bingung apakah harus melepaskan tangan gue dari pantat Erin dan memindahkan kepala gue dari payudaranya Erin. Karena kalo berubah mendadak gue khawatir Erin jadi tau kalo gue pura-pura. Karena kalo Erin tau bisa makin canggung nanti.

Jadi lebih baik gue membiarkan letak anggota tubuh gue yang beruntung itu menetap sebentar lagi.


Sekian Menit Kemudian

Setelah keadaan dirasa cukup masuk akal untuk gue berpura-pura sadar, gue bangun dan memindahkan posisi gue hingga kini gue dan Erin berhadap-hadapan.

Gue: pagiii mbull sayaangg~
Erin hanya merespon dengan melihat ke arah gue dengan wajah yang ternyata masih sayu dan bibir sedikit terbuka akibat perbuatan tak sengaja gue tadi.

Lalu ketika gue hendak mengecup kening Erin, dengan nafas memburu Erin menarik kepala gue dan mencium bibir gue. Sebuah ciuman sayang dengan bibir tertutup. Sebuah ciuman yang sekedar mempertemukan bibir kami berdua tanpa saling menghisap. Sebuah ciuman yang menjadi sarana meluapkan rasa kangen Erin pada gue.

Kemudian Erin melepaskan ciumannya, tangannya mengelus pipi, kening dan rambut gue. Diiringi dengan wajahnya yang masih sayu dengan bibir sedikit terbuka dan mata yang redup namun menatap wajah gue dengan begitu dalam.

Erin: emmhh… kangen banget sama abang~
Ucap Erin dengan suara imut, gemas, dan manja.

Kemudian gue memeluk Erin sembari mencium kepalanya dan berkata,
Gue: maafin abang yaa mbull.
Dalam dekapan gue, nafas Erin mulai tenang.

Kasihan pacarku ini, dia masih belum menyadari bahwa apa yang dirasakannya saat itu tidak hanya perasaan kangen. Tapi kangen itu tercampur dengan apa yang dia sebut sebagai ‘aneh-aneh’, yaitu libido.

Sesuatu yang mendorong dirinya untuk melakukan inisiasi untuk mencium bibirku secara mendadak. Libido itu secara tidak sengaja terstimulasi tanpa sengaja oleh perbuatanku pada dua bagian tubuhnya, yaitu pantat dan payudaranya.

Aku yakin dirinya sempat ingin menghentikan perbuatan tanpa sengajaku pada dirinya, namun karena rasa kangen setelah sekian lama tidak bertemu dan gemas pada keadaan pacarnya yang ngelindur, dirinya jadi tidak tega untuk menghentikannya. Namun hal itu justru membuat dirinya mendapat serangan yang menciptakan sensasi yang belum dikenal olehnya.

Sensasi yang membuat dirinya bingung atas apa yang dirasakan olehnya namun secara perlahan menghanyutkan dirinya ke dalam sesuatu yang baru. Sensasi yang membuat keinginan dirinya untuk menghentikan secara perlahan tergantikan dengan perasaan pasrah tanpa disadari.

Kemudian gue melepas dekapan pada Erin untuk melihat wajahnya.
Gue: ini wajah yang pengen aku lihat tiap pagi.
Ucap gue pada Erin.
Erin tersenyum sangat manis dan tidak lupa dengan imutnya.

Kemudian gue melakukan yang tadi sempat tertunda, yaitu mengecup kening Erin.
Erin: pagi abangggkuuu…
Begitu imut suaranya, namun karena baru saja terjadi ‘sesuatu’, sedikit terngiang suara desah Erin sebelumnya yang membuat pikiran gue jadi ga fokus.

Erin: abang susaaah banget sihh dibanguninnnnn…
Ucap Erin sembari mencubit kedua pipiku dengan gemas diiringi tatapan yang menunjukkan sayangnya pada gue begitu dalam.

Erin: abang pasti kecapeann yahh...
Erin: semalem cepet banget tidurnya, eh paginya susahh bangunnn…
Erin: uhhhh.... sebelll sama abanggg…
Ucap Erin sembari berantakin muka gue.
(Maksudnya dorong-dorong pelan dan mukul-mukul lembut gitu)
Entah kenapa gue seneng banget kalo Erin gituin muka gue.

Tetiba terbayang betapa kenyalnya payudara dan pantatnya Erin sebelumnya. Ingatan tersebut membuat libido gue naik membuat gue seketika nekat untuk pertama kalinya. . .

Erin: abangg!?
Erin kaget dengan apa yang gue lakukan saat itu. Matanya terbuka lebar namun berkaca-kaca bukan karena hendak menangis, namun karena tidak menyangka apa yang baru saja gue lakukan.

Kini tubuh gue tepat berada di atas tubuh Erin menindihnya. Kedua tangan gue bertumpu di sebelah kanan dan kiri kepalanya Erin. Kedua tangan Erin memegang lembut lengan atas gue.

Kedua kaki gue bergerak merenggangkan kedua kaki Erin (asli, waktu itu niatnya sekedar cari posisi biar nyaman). Erin pun menuruti pergerakan kaki gue dengan merenggangkan kakinya.

Gue: abang kangen banget sama kamu rin.
Tepat setelah gue mengatakan itu, wajah Erin memerah padam disertai tarik napas yang panjang.

Lalu gue langsung mencium bibirnya yang sudah sedikit terbuka.

Cuph…
Tepat ketika gue mengecup bibirnya, baru benar-benar terasa apa yang terjadi di bawah sana.
Rafael. . . tepat berada antara kedua paha Erin. Sontak libido gue semakin naik, lalu muncul keinginan kuat untuk menekan pinggang gue semakin ke bawah.

Erin: EMH!!
Sontak Erin mendesah tertahan merasakan sensasi untuk pertama kalinya, bagian paling privat dirinya tertekan oleh bagian privat pacarnya. Desahan itu diiringi dengan pegangan yang menguat pada kedua lengan atasku.

Jujur ya, pengalaman pertama kali antara kedua bagian privat kami bertemu saat itu ditambah reaksi Erin benar-benar membuat libido gue semakin naik.

Ciumanku pada bibir Erin semakin liar, dari sekedar pertemuan bibir, aku menghisap-hisap bibir atasnya dengan penuh nafsu. Erin perlahan terbawa dengan nafsuku ditandai dengan bibir bawahku yang mulai terasa dihisap oleh Erin.

Tangan Erin berpindah dari lengan atasku, menuju ke bahuku dan mulai meremas bahuku diiringi dengan desahnya.

Situasi semakin memanas, desahan Erin pun semakin terdengar, membuatku secara insting menggerakkan tanganku ke bawah, yaitu ke arah pinggangnya Erin.

Masih sembari berciuman, tepat ketika tanganku menyentuh bagian samping pinggangnya Erin yang ternyata sudah terbuka akibat kelakuanku pagi itu. Aku menggerakkan tubuhku agak ke miring, supaya tanganku yang turun semakin leluasa menyentuh area pinggangnya, perlahan menuju ke arah perutnya.

Erin: ummmhh~!
Desah Erin ketika jemariku berpindah perlahan dari samping pinggangnya menuju ke bagian depan perutnya.

Untuk pertama kalinya selama pacaran, tanganku menyentuh bagian perut Erin tanpa terhalang sehelai benang pun. Sensasinya itu tuh.... sampai ke ubun-ubun.

Telapak tanganku pun mengelus-elus bagian depan perut Erin yang. . . begitu halus dan lembut.

Erin: essshhhh~ abanggg geliiiii. . .
Mendengar respon Erin seperti itu, jemariku justru mulai memainkan pusarnya Erin.
Erin: eshh. . . abannnggghhh. . .

Setelah bermain-main di perutnya, perlahan tanganku menuju ke atas. Perlahan tapi pasti, Erin pun sepertinya mengetahui ke arah mana tanganku hendak menuju. Tangan kirinya memegang lembut tangan kananku yang sedang bergerak.

Aku melepas ciuman melihat wajah Erin yang sudah sangat merah dengan napas berat, matanya terbuka lebar berkaca-kaca dengan bibir masih sedikit terbuka. Tepat ketika jemariku sedikit lagi menyentuh payudaranya . . .

no quote
 
kenapa sih spoilernya gw klik terus, padahal udah tau nggak bakal ada isinya
wkwkwk.

ga kepengin dinakalin sedikit aja suhu erinnya..??hehe
pengen lah.
boong kalo engga wkwkwk.

Emank nikmat dan nyaman banget tdr di pelukan org yg kita sayang
sangat.

Omaigad..damai banget tidur dalam pelukan wanita yang dikangenin..SANGAT SANGAT SANGAT DAMAI...
Tamatin ceritanya dilama-lamain aja, Suhu...pelan2n aja updatenya..haha
apalagi kalo aroma khasnya tercium.

Keren suhu...terima kasih update nya...

Koq di akhir waktu erin bangunin....ada "aah".....hayooo kenapa itu
kenapa yaa.

Makasih updatenya suhu.
Hati Egi tetap utk Erin seorang.
Cuit...cuit... cuit
pasti dong.

Makin seru neh updatenya..
Kayaknya bakal cucok kalo rika dijadikan fantasi tapi hatinya tetap ke erin neh

Wah..wah.. akhirnya misteri pertemuan Erin & Rika di Halte berlangsung adem ayem... wkwkwkwk
Sepertinya Egi udah dapet restu dari bokap Rika buat jadi calon mantunya, mungkin di next chapter bokap Rika bakal ngundang ke rumah nihh... hehehe

Tengkyuu Suhuu buat updatenya...
senyumin dulu aja biar penasaran.
:D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd