Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Gunung

Di Pagi hari sebelum fajar muncul, terlihat angan sedang membereskan bawaan nya karena batal pergi ke puncak

Dia menengok ke kanan terlihat jajaran burung masih pada tidur.dia menghampiri kamar juga masih para serabi serabi cantik itu tidur.

Tak lama kemudian ada bunyi kesibukan di dapur, lalu angan menghampirinya, dan terlihatlah seorang wanita paruh baya yang masih kencang itu sedang bergoyang goyang memukul wajan.

Angan terdiam melongo untuk sementara waktu memperhatikannya, tapi itu tak lama dan angan berkata dengan bisik-bisik tepat dibelakangnya
" buu.... buu rt..."

Tapi sebelum angan menyelesaikan perkataannya, wanita paruh baya itu terkejut lalu memeluknya dengan gemetar meringkuk di dada angan.

Angan yang tak menyangka Bu RT bisa terkejut seperti itu pun menenangkannya dengan mengelus elus kepalanya , ya memang terbilang kurang ajar tapi berefek, itu terbukti karena Bu RT sudah tidak gemetar dan meringkuk

Malahan sekarang mereka berdua sudah berhadap hadapan , yang angan menunduk, dan Bu RT mendongak, Bu RT yang dikit demi sedikit semakin sayu itu terengah engah seperti kehabisan nafas, Bu RT berhasil termabukan oleh bau badan angan

Angan yang melihat itu langsung saja menunduk hingga ujung hidung mereka berdua bersentuhan dan saling merasakan nafas masing masing.

Bu RT mengelus punggung dan 1 tangannya di leher angan, angan membalasnya dengan mengelus punggung dan meremas pantatnya dengan gemas

Sejurus kemudian mereka saling berciuman dan menatap mata menerka masing masing pikiran

Angan menatap Bu RT masih ada keraguan di sorot matanya lalu mereka berciuman sekali lagi dalam sekali

Dan akhirnya keraguan Bu RT runtuh lalu menjulurkan lidah merah muda itu keluar, angan merasakannya dan menghisapnya dalam.

Cukup menegangkan memang, dapur yang hanya berjarak 2 ruangan di pakai untuk bercumbu sedangkan suaminya tidur di ruang yang berbeda

Tapi cumbuan itu tak lama terjadi, di karenakan waktu yang tak mendukung keduanya lalu mereka melepaskan diri,saling berebut nafas, terlihat Bu RT seperti tak rela dan ingin melanjutkannya tapi apa boleh buat karena matahari sudah mengeluarkan sinarnya dari ufuk timur, suaminya pasti sebentar lagi bangun, dia pun dengan perasaan tanggung terpaksa menerima itu

"Oh iya,.. tadi mau apa mas" Bu RT bertanya sambil merapikan pakaian dan rambutnya yang acak acakan

" oh bukan apa apa, mau negur aja tadi Bu RT , cuman tadi keasikan liat pantat ibu goyang goyang, lalu manggil eh jadi saling tukar lidah." Angan menggodanya dan pipi Bu RT memerah seperti udang rebus

Bu RT yang di goda pun meremas batang angan " ehh... ko gini mas ." Terlihat wajah Bu RT kaget melongo sambil matanya tertuju pada benda menggantung di balik celana." Mas ini udah tegang atau masih lunak sih, ko ibu pegang kenyal gini" sambil memandang angan yang melihatnya tersenyum

Angan hanya membiarkan Bu RT meremas remas batangnya lalu Bu RT tiba tiba menyentuh dari dalam celana sebentar dan langsung mengeluarkannya lagi sontak bilang "ihh mas ... Astaga besar ka.." belum selesai mengucapkan, angan langsung membekap mulut itu dan berbisik

"Ibu boleh merasakannya jika waktu dan kondisi mendukung, tapi jika ibu membangunkan sekarang," angan berhenti sebentar dan melanjutkan "ibu bakal aku perkosa dan pak RT aku ikat di depan ibu, gimana... Mau ?." Ancam angan

Sontak Bu RT yang mendengarnya bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi jika yang di ancamkan angan memang benar benar dilakukanya.

Angan yang melihat Bu RT diam mengangguk puas dan meninggalkannya di dapur, "ya udah ibu lanjut aktivitas ya ,aku mau keluar dulu" lalu angan mencium kening Bu RT dan balik kanan meninggalkan Bu RT yang masih terpaku dengan jantung yang berdegup kencang

Tak lama setelah itu kesibukan mulai terlihat ,baik di ruang tamu maupun di ruang lain

Mereka saling membersihkan dan menata tempat mereka tidur, Bu RT datang dari dapur menyuguhkan minuman berupa teh hangat untuk mereka

Terlihat juga dua wanita yang berada diruang lain berjalan keluar untuk membantu para pria

Jenny yang kemarin gak bisa berjalan sudah mulai lumayan enak kakinya, sehingga hanya sesekali tertatih, tapi itu lebih baik dari pada sebelumnya yang mana tak bisa berjalan sama sekali.

Mereka merasa ada sesuatu yang kurang dan Roni menyeletuk

"Eh sepertinya ada yang hilang, tapi apa ya .?" Sambil melengokkan kanan kiri memandang teman temanya

Jenny yang sedari tadi diam di kursi karena di suruh istirahat akibat kaki sakitnya menjawab pertanyaan itu

" Itu mas Angan Ron.. mas Angan gak ada ." Raut jenny terlihat khawatir sambil mengerutkan alisnya yang lentik itu

Mereka pun cemas seolah olah di tinggalkan tapi tak lama Bu RT yang membawa suguhan menenangkan

"Tadi pamit sama ibu mau keluar dulu katanya" Bu RT menjelaskan" sudah ga usah cemas nanti balik kok masnya " seolah yakin Bu RT

Raut mereka pun berubah tenang dan melanjutkan aktivitas yang terhenti sebelumnya ada yang menyapu, ada juga yang membantu di dapur sampai tak terasa jam menunjukan pukul 7 ada yang menyeletuk dari ruang tamu dengan suara bass-nya

"Permisi.."

"Eh Angan dari mana?"di sambut dengan suara riang pak RT yang sudah duduk disuguhkan dengan kopi dan selinting tembakau

Angan masuk dengan singletnya memperlihatkan ototnya yang terbentuk dan " ini pak,.. tadi jalan jalan keliling desa dan lumayan tadi dapat pemandangan matahari terbit" angan menjawab dan menjelaskan, " dan dapet ini tadi buat lauk makan, lumayan protein pak" lalu angan mengangkat tangannya menunjuk apa yang di bawanya itu

"Waahh ikan sungai ya, lhoo tapi kamu menangkapnya gimana ? Pakai tangan?" Pak RT yang melihat bagaimana mulusnya kulit ikan itu tanpa ada bekas tusukan apaupun itu bertanya sambil melihat angan

Angan hanya menganggukkan kepalanya dan melihat jenny serta teman lainya muncul di sudut ruangan.

Angan yang melihat mereka lalu menganggukkan juga ke mereka seolah tahu bahwa mereka khawatir karena di tinggal sebentar dan jenny mendekat ke arahnya dengan sedikit tertatih.

Edi yang di belakangnya melihat itu khawatir lalu memanggilnya "Jen.."

Tapi jenny tak menggubrisnya dan tetap melangkah lalu sampai di depan angan dia mendongak menatap wajahnya lalu memeluknya dengan erat.

Angan yang dipeluk sedikit bingung pasalnya Edi selaku pacar jenny sedang memperhatikan dan itu tepat dibelakangya .

Lalu angan menatap Edi dan Edi hanya mengangguk pasrah Angan pun memeluk balik jenny sambil mengusap kepalanya dengan lembut

Tak lama kemudian jenny yang seperti tersadar dan memisahkan dirinya lalu berbalik melangkah ke pacarnya seperti udang rebus seraya bisik bisik tak terdengar tapi ada kata maaf terlontarkan

"Ha ha ah " angan tertawa melihat itu dan mendekat, mengulurkan apa yang di bawanya ke mereka, vita yang dari tadi diam menyambutnya dan berlalu ke belakang untuk membantu Bu RT .

Lalu angan melepas penat dengan duduk di kursi depan pak RT sambil menunggu makanan siap, sambil mengobrol ringan kesana kemari Roni dan Edi pun sering menimpali dengan gurauan mereka

Tapi tak lama Bu RT memanggil bahwa makanan sudah siap untuk di santap para lelaki pun berdiri menyerbu meja makan yang di suguhkan lauk lauk, tak lupa ikan yang angan bawa tadi sudah berubah warna dari hitam menjadi coklat keemasan mereka langsung menggalinya

Di sela sela makan angan bertanya tentang sesuatu

"Pak di sekitar sini adakah rumah atau gubuk yang ada 1 makam di sebelahnya ?."

"Hmmmm ...? " pak RT mengingat ingat deskripsi yang di bicarakan angan " kalau rumah dengan 1 makam ga ada mas ..., Klau makam ada 2 tempat, 1 makam kampung, itu di sana " pak RT sambil menunjuk tempat yang di tumbuhi banyak pohon besar," dan 1 lagi bapak ga tau makam apa itu tapi itu terletak di sana dan dari rumor yang bapak dengar disitu juga ada semacam rumah " sambil menunjuk ke atas , ke gunung dan menjelaskan" jika mas ingin kesana sebelum sampai ke puncak, lebih tepatnya di pos rajawali ,mas ambil cabang kiri, jalanya sudah tertutup rumput liar jadi masnya hati hati karena di bawahnya sudah loos." Pak RT berhenti sebentar dan menatap dalam mata angan "maka sekali lengah kamu disitu ,..." Sambil tangannya terangkat genggam dan jempol yang di tujukan ke lehernya sendiri dan menggesernya pelan dari kiri ke kanan.

Roni Edi Vita Jenny yang mendengar pak RT terkesiap dan dari dagunya juga terlihat menelan ludah. Karena lebih tepatnya itu adalah tujuan dari mereka mendaki gunung ini .seringkali mereka mendengar rumor tentang tempat tersebut, tapi tidak segila ini, maka dari itu mereka sadar bahwa sejarah telah di pelintir oleh seorang oknum

Setelah melihat mereka terkesiap angan terlihat menghela nafas lega , setidaknya lega karena tempat itu punya resiko tinggi, dan disisi lain ini bisa menguatkan bukti bahwa tempat itu benar benar ada

Angan memandang pak RT dan mengangguk dalam diam ,dalam hati ia sangat berterima kasih atas infonya dan dia juga tak ingin mengucapkan sesuatu yang berkaitan lagi karena takut jika suatu bocor dari mulutnya sendiri

"Pak.. nanti saya mau ke sungai lagi, mau jelajah lebih dalam " angan mengalihkan suasana yang sudah agak canggung itu

" Tapi hati hati lhoo.. kadang ada buayanya" pak RT mengingatkan dengan seksama

" Siap pak ..ocee" sambil membentuk gestur oke dengan jempol dan telunjuknya melingkar

Jam menunjukan pukul 8 angan membawa tasnya untuk persiapan jelajah dan pamit meninggalkan rumah

Setelah melihat kepergian angan, pak RT kembali ke dalam dan ngobrol dengan yang Laen

"Jadi mas mbak kemari dari mana'

"Kami dari Jakarta pak."

"Mas angan juga ?" Sambil menunjuk kebelakang dengan jempol

"Oh mas angan bukan sama kami pak, tapi katanya dari Jawa juga, dari kota tembakau kalau gak salah." Roni menjelaskan

"Laah.. sama dong berarti dari sini" pak RT tercerahkan

"Loh.. emang kota tembakau disini pak ?,Tapi ko tadi lewat ga ada satupun tanaman tembakau pak, adanya padi malah."Edi menimpali

"ya kan lagi musim hujan mas , mana tumbuh tembakau di musim hujan "pak RT menjelaskan dengan sabar

Mereka berempat yang notabenenya berasal dari kota tak tahu apa pun tentang pertanian merasa malu telah bertanya dan Edi hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya

Karena memang mereka berempat anak orang berada, yang di kehidupan sehari harinya hanya uang uang uang dan belanja, makan juga nasi dan roti makannya badan mereka bagus bergizi tinggi ,beda dengan orang desa yang makannya nasi dan ubi badan juga bagus tapi sedikit kurang maksimal dan kalau soal tenaga maka orang desa adalah jagonya

"Ya Udah.. bapak mau ke sawah kalian ikut ga,? terutama mas Roni dan mas Edi biar kalian pulang ada isinya, kalo mbak Vita dan mbak jenny kalian bantu ibu saja di rumah." pak RT seperti ingin menyudahi obrolannya karena waktu sudah menunjukan pukul 10

Merekapun serempak menjawab "siap" dan saling pandang lalu tertawa

Pak RT dan Bu RT yang sedikit kaget juga menggeleng kepala tersenyum

Sementara itu di dalam hutan, angan yang terpelongo menatap tak percaya apa yang dilihatnya,bahkan dagunya yang hampir jatuh itu menganga sedang menatap harimau.

Harimau itu mendekat pelan menghampirinya, badanya besar sekitar 2 meter, warnanya belang antara hitam dan orange, bahkan harimau itu memakai kaca mata hitam, mulutnya naik turun seperti sedang bergumam

Semakin dekat gumaman lirih itu semakin terdengar jelas

....

.....keun

..jutkeun

Sampai di depannya harimau itu sempat berhenti, memandangnya dan bergumam sangat jelas

Lanjutkeun..

Lalu harimau itu melalui dan berjalan menjauh ke belakang angan

Angan menggeleng tak percaya dengan apa yang dilihatnya dan mendengar harimau berbicara layaknya manusia, berkali kali angan mengusap dan menggelengkan kepalanya berharap bahwa ini mimpi, tapi sayang itu bukan, karena angan masih merasakan sakit ketika ibu jarinya yang sempat digoreskan ke pisau di tangan lainnya lalu

"Gila...! Gila gila gila" sambil mengacak acak rambutnya" tempat apa ini..! tadi lewat sungai ada buaya hijau berdiri.!, sekarang ...di hutan, ada harimau bicara,apakah aku masih di dunia yang sama ?." Angan sempat tak percaya berpikir bahwa ini adalah dunia fantasi yang dia baca di buku tapi lekas menggeleng dan membuang pikiran itu jauh jauh, lalu melanjutkan penjelajahannya

Beberapa menit kemudian angan bertemu untuk yang ke tiga kalinya yaitu ular.. ya ular .. lebar sekitar 2 meter setengah dan panjangnya jauh sampai mata memandang diatas dan pinggirnya ada motif putih bergaris putus putus ,angan yang sudah tidak kaget lagi atau sudah membiasakan diri dengan suatu hal yang sudah ditemuinya dengan muka datar berkata

"Lah jalan raya"

Lalu angan berdiri tepat di atas ular itu dan memposisikan diri lalu melihat ke atas dan melihat bayangannya

"Wah sudah jam 12... balik aja lah"

Angan lalu berbalik dan menyusuri jalan yang tadi di laluinya tapi dia tidak menemukan hal aneh seperti tadi, sampai di sungai tepat dimana buaya itu berdiri angan was was karena telinganya menangkap suara erangan seperti rintihan seorang wanita

Angan menengok kanan kiri mencari asal suara itu yang ternyata suara itu ada di balik batu besar setinggi 3 meter, dirasa sudah tinggal satu langkah angan memastikan bahwa tidak ada yang mengikutinya dengan melihat ke belakang dan kanan kiri lalu angan mendekat dan mengintip

Terlihat kaki seorang perempuan setengah baya yang mana masih seperti gadis, dengan warna putih susunya, sedang duduk di atas batu kasur mengangkang menghadapnya dengan tangan yang berada di antara kakinya , terlihat tangan itu sedang menggosok sesuatu berwarna merah muda dan diatasnya ada rambutnya yang bewarna hitam kecoklatan.

Payudaranya yang membulat kencang menggairahkan dengan aerola coklat muda terlihat mantul mantul mengikuti gerakan perempuan tersebut

" Ahhhh ssstthh hmmm .." perempuan itu mendesah lirih

Angan yang hanya bisa melihat setengahnya mendekat sedikit lagi dengan diiringi desahan manja,

Terlihatlah wajah cantik perempuan tersebut dengan leher putih yang bisa menembus urat hijau kecilnya, bibirnya yang merah yang sedang digigit terlihat mengkilat serta matanya yang terpejam menghayati

"Ahhh massssszz keluuarrr hbnggggg" tampak sedikit lagi orgasm, perempuan itu menunjukan geliat geliatnya

"Lah ...Bu RT" angan menampakan diri dan memandang Bu RT

Bu RT yang menengok ke arah kiri dengan mata satunya itu kaget dan matanya melotot

Panik bahkan sempat terjungkal di saat Bu RT mencari pakainya, normalnya di saat Bu RT menengok ke kiri otomatis dia akan melihat bahwa pakaiannya di bawah angan tepat di samping kakinya

Bu RT yang tak kunjung menemukan pakaiannya bersembunyi di balik batu dan hanya kepalanya saja yang terlihat

"Sejak kapan mas angan disitu" Bu RT bicara dengan gelagapan

"Barusan Bu di saat" lalu menirukan desahan Bu RT "ahh ssstth hmm" dengan suara bass-nya

Bu RT yang mendengar angan menirukannya bergidik kepalanya dan menunduk malu

"Ya udah ini pakainya Bu " sambil menunjuk di samping kakinya dan melanjutkan "kita pulang yuk ..dah hampir jam 2 ,laper Bu" angan pun berbalik dan maju selangkah

Mendengar Bu RT mendekat lalu menyambar pakainya angan tertawa dan

" Ahhh masss gagal keluaarrr" angan menirukan suara Bu RT lagi

Bu RT yang sudah berpakaian mencubit pinggang angan sambil cemberut dan berjalan cepat meninggalkan ya

"Wahahahahah"angan tertawa keras sambil mengikuti Bu RT dengan pelan "keelluuaarr hnngggg" angan menirukan di bagian akhirnya sambil tersenyum dan melihat perempuan di depannya

Bu RT yang mendengar itu berlari kecil untuk mempercepat kepulangannya dengan muka seperti udang rebus yang siap meledak

Sekali lagi angan meledak tertawa puas mengerjai Bu RT ,5 menit berlalu sampai tiba di sawah pak RT terlihat Roni dan Edi sedang mencangkul tanah sedangkan pak RT sedang duduk mengipasi wajahnya yang memerah itu

Angan bergabung dan duduk di sebelah pak RT sambil mengobrol

"Waah dapet anak PKL baru ni pak" tanya angan yang melihat Roni Edi mencangkul

"Haha Iya mas lumayan biar isi ,sekalian latihan pinggul kalau mau gini nanti " jawab pak RT sambil tertawa dan menghisap selinting tembakau sambil menunjukan jempol kejepit

"Wahahaha"angan tertawa ternyata pak RT tak se alim yang dikiranya "ngomong ngomong sudah dari kapan mereka nyangkul pak" angan bertanya heran

"Baru aja 2 menit pegang cangkul"jawab pak RT

"Hahaha" lalu angan melihat mereka berdua dan "woi.. yang di pegang cangkulnya bukan pinggangnya" setengah berteriak

Roni dan Edi berbalik menjawab "ngilu woi pinggang" jawab Edi "panas haus Ngan" Roni menimpali dengan setengah berteriak

"Baru juga 2 menit hahaha"

Mendengar ledekan angan ,Roni Edi Hannya menggeleng tersenyum kecut

Angan melihat ke pak RT dan bertanya "pohon kelapa bapak yang mana pak" sambil melihat sekeliling

"Bapak ga punya mas ,itu aja yang di sebelah irigasi, boleh kok" Pak RT menunjuk

"Siap pak" angan mengangguk dan memanggil " Ron Ed istirahat dulu yok bantu bawa kelapa"

Roni dan Edi yang mendengar itu matanya berbinar senang meninggalkan cangkulnya di bale bale, lalu mengikuti angan

"Sruuuppt...ahhhh.. emang paling enak minum kelapa muda langsung dari asalnya" Edi terlihat lega dan mengusap kepalanya yang berkeringat deras

"Iya Ed sruppp...ahh.. jadi sejuk panasnya" timpal Roni

" Hohoho dasar anak kota " pak RT tetap setia dengan tembakaunya

" Lu ga minum Ngan ...wuiisshh... badan lu gilaak" Edi yang bertanya seketika takjub dengan angan yang bertelanjang dada

Si Edi takjub si Roni melongo pak RT tersenyum kecut sambil melihat perutnya dan menghela nafas

" Ntar aja minumnya.." lalu angan berjalan membawa cangkul dan meneruskan yang mereka mulai

Tak terasa hari sudah sore

Pak RT yang tiduran akibat sawahnya di kerjakan tenaga baru terbangun dari tidurnya dan melongo melihat sawahnya sudah selesai,

Bahkan angan masih terlihat kuat mencangkul tanah sedangkan Roni dan Edi terengah engah di sebelahnya sambil melihat angan tak percaya tapi

"Eh mas itu sawah tetangga" pak RT sadar dan menepuk dahinya

" Ehh Iyo to ... Waah maaf pak wahaha , sudah lama gak olahraga jadi terlalu menyala pak"jelas angan sambil cengengesan dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal itu

" Ya sudah gpp ntar bapak bilangin pak haji," lalu pak RT memandang awan dan " udah sore yok pulang "

Pak RT Roni Edi masing masing membawa cangkul di pundaknya sedangkan angan membawa 1 tandan kelapa muda untuk di bawa ke rumah

Sesampainya di rumah Bu RT Vita dan jenny yang sedang mengobrol melihat para prianya pulang dan menyambut keluar pintu tapi seketika ketiga perempuan itu terbengong melihat angan yang sedang membawa 1 tandan kelapa muda dengan telanjang dada

Terlihat ototnya, kerasnya dada, dan juga perut kotak 8nya itu semuanya mengkilat terbasahi oleh keringat

"Eh buk bengong aja hahah" gurau pak RT yang melihat istrinya terbengong melihat angan

"Ehh pak sudah pulang" Bu RT dengan cepat mengganti ekspresinya dan menyambut di ikuti dengan senyuman Vita dan jenny

Lalu di ikuti dengan angan yang meletakkan kelapa muda di depannya "nih Bu RT minum yang banyak.. ntar dijamin keluarnya lancar " sambil tersenyum

Bu RT menunduk malu dan menepuk sebal bahu angan " eh mas angan.. bisa aja " dan masuk kerumahnya di ikuti Vita dan Jenni yang memasang wajah heran

Tak banyak yang di lakukan malam itu selain mandi, makan bersama, dan tidur ,sampai jam 12 malam tiba

Angan terbangun dan melihat ke bawah terlihat celananya yang menggunung seakan memberontak minta di lepaskan

Angan duduk dan menengok ke kanan terlihat para pria mendengkur dengan keras karena kelelahan, angan berdiri keluar kamar

Di lihatnya di sebelah kamar angan menyibak horden dan terlihat Vita dan Jenni juga tertidur dengan lelapnya mungkin karena banyak aktivitas yang mereka lakukan hari ini tapi tak terlihat sosok Bu RT disebelah mereka

Lalu angan berjalan ke belakang terdengar bunyi suara gemercik pelan angan pun menghampiri suara tersebut dan di sambut dengan desisan serta desahan lirih yang tak mungkin keluar dari ruangan ini

Angan pun tersenyum iblis dan bergumam

"Mari kita mulai "
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd