Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
PART 12.>> PENCARIAN.


p.o.v. DESY HANDAYANI




di sabtu sore ini, aku memulai kegiatan rutin ku yang baru., menemani si adek kecil kesayangan yang manja. ya,., seprti biasa, aku menemani eva latihan.

kulihat eva sudah banyak kemajuan. langkah dan gerakannya sudah sangat luwes. tak lagi kaku seperti hari hari sebelumnya.

tubuh mungilnya yang berjalan sambil memutar dan melemparkan tongkat panjang itu, membuatku terkesima.

sabtu ini, tak terasa sudah sepuluh hari keberangkatan indu ke ibukota provinsi. dalam diam, aku selalu menghitung setiap detik., menit , dan jam kepergiannya. tak ku nafikan, aku pun sangat merindunya.

RINDU SAFHIRA br,SEMBIRING. seorang wanita cantik, yang selalu mengisi hari hari ku dan juga eva.

wanita cantik yang menjadi figur seorang 'kakak' bagi kami berdua. paras cantiknya, di barengi dengan memiliki hati yang teramat cantik pula.

wanita cantik yang memiliki watak yang lemah lembut dan keibuan, juga rendah hati. sifat dan karakternya yang tenang dan kalem.

namun, sifatnya yang selalu tenang dan kalem itu, terusik oleh kharisma dan aura yang bersahaja dari seorang pemuda. pemuda yang memiliki nama lengkap ZAYN Aby siregar.

pemuda itu, dengan santainya memporak porandakan sifat tenang dan kalem seorang Rindu safhira.

selama aku mengenal indu, aku tak pernah melihat tingkah dan kelakuan nya yang malu malu tersipu.

saat berhadapan dengan pemuda itu, indu seperti kehilangan kendalai atas dirinya sendiri.

hmm., mengingat pemuda itu, aku juga merasa rindu padanya. aku rindu melihat dia yang selalu merayu dan dan memuji indu. rindu melihat dia menjahili dan bertengkar dengan eva.

zayn aby., pemuda yang baru kami kenal, semenjak masuk kesekolah ini. pemuda yang baru kami kenal, namun, dapat memberikan perasaan nyaman dan terlindungi saat bersama dengannya.

aku 'suka' melihat dia'...

suka melihat dia menggoda dan merayu indu... suka melihat dia yang selalu saja menjahili dan menakali eva.

ada kenyamanan tersendiri bagiku, saat melihat dia berinteraksi dengan kedua 'saudara' ku itu.

dan.. aku merasa, ada secuil 'perasaan' yang 'tak ku mengerti' , tengah bersembunyi di relung hati ku terhadap nya.

................................

...............................


" tuliluliluuut....! tuliluliluuutt...!" bunyi telefon menyambut langkah kami yang baru saja memasuki rumah.

" deek....! angkat telfon nya.." pintaku ke eva.

eva melangkah, mendekat ke meja telfon.

" ya... hallo...!"

" ............ "

" kyaaaaa...! kakaaaaaak....!"

"......................."

" kakak apa kabar...!? baik baik aja kan...!? kakak sehat kann....!? "

"..................."

" iya.. awak sehat...! kak ecy juga sehat... hiks..! kangeeenn...! kakak kenapa baru sekarang nelfon..!? hiks..! " eva sedikit terisak, sambil tangannya menghapus air mata.

aku mendekatinya. mengelus pelan punggung nya.

" kak indu,..!" ucapnya menoleh padaku.

aku mengangguk tersenyum.

'' .................''

'' haaah...! siapa ini....!? " nada dan ekspresinya kulihat berubah.

''........................''

'' biar aja...! namanya aku kangen...! enggakk...!"

''......................''

'' awas aja kalau kau berani...! " eva terlihat kesal.

aku bisa menebak, siapa yang menjadi lawan bicaranya disana. hihihihi,...!

" nggaaak.....! nggak....! enggaaaaakk.......! "

'' brakk....!! " eva menutup telfon dengan kasar.

" lohh...! kenapa..!? " tanyaku heran

" itu..! si gait itu....!! cari gara gara aja....! " ucapnya kesal sambil menunjuk nunjuk telefon.

" kog telfon nya di tutup...! "

'' ehhh..!" eva terkejut. tak sadar dengan apa yang dilakukannya.

dia terlihat panik dan bingung.

" tuhh kaaann.....!!! gara gara si gait itu tuhh,,....!!!! "

" kan kamu yang matiin telfon..! " ucapku memprovokasinya.

entah kenapa, aku jadi suka menggodanya yang marah dengan zayn.

" e...ng.. itu....ng... haishhh....! jadi., kekmana lah ini..!? hiks,, baru ngomong sebentar,....! hiks,,,! " ucapnya kalut .

melihat sedihnya, aku jadi urung untuk lebih menjahilinya

' telelleluluit.......! telellelulit....!' kembali suara telfon berdering.

aku tersenyum memandang si imut. dengan sigap, dia mengangkat telfon.

" hallo..."

''...............''

'' iya.. maaf... ! ga sengaja....! habisnya, si gait itu gangguin...! senang kali dia buat orang marah...!"

''...........................''

" apa kau.....!!'' ucapnya keras. kembali dia terlihat kesal.

''.....................''

" kaak.... kakaaaak.! telfon nya jangan kasih ke dia..! suruh hambus ( pergi ) dulu jauh jauh...! "

''..................''

" iyaaah...''

''..............''

'' kaaak... hiks..! kakak kapan pulang....!? aku kangen..! hiks....! ''

''..................''

''hmmm.... enggak...''

''..............''

'' baru aja nyampek rumah., tadi keluar ma kak ecy...! ''

tak ingin mengganggu keasyikan nya yang lagi melepas kangen dengan kakaknya, aku berdiri dari duduk ku. berjalan memasuki kamar, bersih bersih dan ganti baju.

" kaaaak.....! kak ecyy.....! " disaat aku tengah memakai celana, kudengar suara eva memanggil ku.

" iya.... bentar...! " sahut ku.

selesai berpakaian, aku menghampirinya yang masih ngobrol di telefon.

" kak indu mo ngomong..! " ucapnya seraya menyerahkan gagang telefon.

" hmm.. adek mandi dulu gihhh...! " suruh ku.

" hihihi... iyaah...! '' balasnya dengan ceria.

' cup...!' eva mencium pipiku.

" ya .. hallo...! indu...!"

" ecy pa kabar..!? sehat..!? " ku dengar suara lembut nya bertanya.

perasaan ku sedikit lega dan tenang setelah mendengar suaranya yang beberapa hari ini tak ku dengar.

" sehat...! kalian disana pa cerita..!? baik baik aja kan..!? " ucapku.

" alhamdulillah., sehat.. kita semua baik baik aja...! '' balas nya.

'' kalian dari mana...? tadi siang, aku telfon kog ga ada....!? " tanya nya kemudian.

" nemenin adek kamu tuhh... latihan., di sekolah..." jawabku.

" latihan disekolah!? latihan apa...!? "

" hehehe.. eva ga ada cerita...!? "

" engga...!''

" latihan drum band...'

" kalian ikut drum band.....!? "

" eva nya aja ... aku engga ., cuma nemenin dia aja...! tau ga., dia jadi mayoret lho...! "

" haaaaa....!!! jadi mayoret...!! serius cy....!!?? " indu seakan tak percaya dengan apa yang ku ucap.

" iya indu.... seriuuus...! hihihi.... "

" waaahh.... si mungil jadi mayoret...! emang , dia bisa,,,,!!? "

" hihihi... ya bisa lahh...! lincah banget dia maenin tongkat mayoret nya....! "

" hahahaha.... ga bisa bayangin aku...! ehh., tapi, kog bisa dia yang terpilih...!? '' tanya yang masih tak percaya.

aku pun menceritakan ke indu, dari awal eva di pilih menjadi mayoret. walau, aku juga tak tau, kenapa bisa eva yang di pilih.

cukup lama kami bercerita, hingga dirasa sudah cukup melepas kangen, kami menyudahi obrolan dan menutup telfon. tak lupa juga aku menyampaikan salam untuk yang lain.

..................................

.................................

sabtu malam minggu, kembali kami kedatangan tamu. seorang gadis cantik, yang baru baru ini menjadi dekat dengan kami. RANI WULANDARI. gadis cantik kerkulit putih bening ini, hampir setiap hari berkunjung ke rumah ku. aku tak menyangka, gadis cantik ini begitu cepat akrab dengan kami. pembawaan nya yang ceria dan friendly, bisa memasuki lingkaran persahabatan ku dan eva.

awal perkenalan kami adalah, ketika dia mengajak eva untuk ikut menjadi pasukan drum band.

entah kenapa juga, aku sangat ingin, dia berkenalan dengan zayn. seperti ada sesuatu dalam diriku yang terus mendorong, agar dia bisa lebih kenal dekat dengan pemuda itu. padahal, aku tau, indu juga sangat menginginkan dia ( zayn ).

mereka sama sama cantik. dua gadis cantik , yang pernah aku temui. dua gadis cantik yang memiliki karakter yang berbeda. namun, sama sama memiliki kepribadian yang rendah hati dan bersahabat.

indu, sahabat sekaligus kakak buatku. sifat., pribadi., dan jiwa nya sudah sangat ku kenal.

rani., baru beberapa hari ini ku kenal. namun, aku seperti ingin terus berada dalam lingkaran kehidupan nya.

...................................

..................................

' hoaammm...!'

sambil menutup mulut, perlahan , aku membuka mata. dengan posisi menyamping dan masih memeluk guling, aku melirik jam di dinding.

' hmmm... pukul 7.30. untung aja hari minggu, masih bisa malas malasan sebentar lagi.' batin ku.

" ehh....! " aku teringat sesuatu.

' kog mama ga bangunin ya...!? ' batinku bertanya heran. karena, beberapa hari ini, mama pasti banguni aku pukul 5.30. buat nemenin dia berbelanja ke pajak ( pasar ).

dengan malas, aku bangkit dan turun dari tempat tidur. kulihat si mungil eva, masih tertidur pulas, dengan posisi dan gaya yang...... akhhh..! amburadul..!

teringat dengan ucapan zayn tempo hari ' ngga feminim..!' . ucapnya, yang berhasil membuat si mungil ini, berangnya bukan main.!

dengan posisi badan yang telentang, kedua tangannya terjulur ke atas. dimana kedua kaki nya tertekuk dan mengangkang lebar. ' hihihi..!' aku tertawa geli melihat gesturnya. rasa kantuk ku hilang seketika.

keluar dari kamar, aku melangkah menuju dapur. kulihat mama dan mpok ijah tengah beberes.

" mama ga ke pajak...!? " tanyaku yang sudah berada di dekatnya.

" sudah., ni baru pulang...! " jawabnya.

" kog ga ajakin ecy....! ? "

" mmm.. tadi pergi ama pok ijah.." jelasnya.

aku mengangguk. lalu mengambil segelas air minum., kembali ke kamar dan mandi.

selesai mandi dan berpakaian, ku lihat si gadis mungil itu masih tertidur dengan nyenyak nya.

" deeek.... adeeek....! " ku goyang pelan badan nya.

" hmmm...." gumam nya . dan memiringkan badannya ke arahku sambil memeluk guling.

" bangun deek...! dah jam 8 tuhh... ! ga latihan...!? " ucapku mengingatkan.

" iyaaaah..." ucapnya membuka mata. lalu memasang senyum yang imut.

perlahan, eva bangkit dan mendudukkan badan nya.

" kaaaaaak....! " panggilnya.

" hemmm..." sahutku sambil menyisir rambut.

" ciuuumm.....! " pintanya sambil mamajukan muncung nya.

" ga...! ga mau aku cium jigong...! " ucapku menolak.

" kakaaaak....! " rengeknya manja.

dengan agak tergesa, eva turun dari tempat tidur. menghampiri, dan memelukku dari belakang.

" minta cium ama kakak mu itu sana...!! " ucapku yang menyuruhnya minta ke indu.

" jauuuhh....! hiks...! lagian kan., ecy kakak aku jugaa...! " rayunya.

" hahhh....!! tangan...! tangan...! ku potong nanti..! ancamku , saat menyadari tangan nya yang sudah merayap ke dada ku.

" makanya., ciuuumm....!! " pinta nya lagi.

' haishh,,, anak ini, manja nya ga ketulungan..! kalau ga di turuti, bisa sampai malam dia merengek rengek..! '.

"
hemmm... " gumamku sambil membalikkan badan. aku menyerah.

" mmmuuuuaachhh....!" bunyi ciumannya yang mendarat di bibirku.

" ga bau jigong kan...!? " ucapnya pede.

" dahh... mandi gih...! " ucapku mendorong tubuhnya.

" makacih kakak chayangg....! " eva tersenyum sumringah.

' hadeehh...!' semenjak indu pergi, aku lah yang menjadi tumbal. tumbal untuk mencium nya setiap bangun pagi. hal yang selalu di lakukan indu, di saat kami tidur bareng.

aku pun melangkah keluar kamar. ku hampiri mama yang masih berkutat di dapur.

" ma....! ecy pergi....! "

"lohh.... apa ga kepagian perginya..!? " tanya mama heran.

" iya ma..., mo jemput teman dulu., sekalian ada yang mo di beli.." ucapku menjelaskan.

" ya udah... hati hati...! ehh., adek mu dah bangun..!? "

" dah... tuh lagi mandi...! "

mama mencium pipiku, sebelum aku berangkat pergi.

....................................

...................................

di perjalanan, entah kenapa, aku kembali teringat dengan si ibu penjual sayur. teringat dengan tingkah laku nya keada mama yang kurasa tak wajar. dan juga, dengan senyumnya yang entah kenapa, terasa sangat familiar di mataku. walaupun saat itu, adalah pertama kaliya aku bertemu beliau.

rasa penasaranku semakin memuncak. dan tanpa sadar, aku merubah haluan lintasan yang seharusnya aku lewati.

fikiran dan juga tanganku yang memegang setang kereta, membawaku kearah jalan menuju ke pajak.

dengan perasaan yang tak menentu, aku memasukkan kereta kedalam kawasan pajak, dan berhenti di area parkiran.

....................

langkah kakiku berhenti. aku berdiri tak jauh dari tempat si ibu berjualan. kulihat beliau tengah berkemas, membereskan lapak jualannya.

" bu....." dengan agak pelan, aku memanggilnya.

beliau menoleh. kulihat si ibu seperti terkejut ketika melihatku. hamoir sekitar satu menit beliau mematung, menatapku.

" mmm... bu...! " panggilku lagi.

" ehh.., ya nak....! " sahutnya lembut.

" ng,... tadi , disuruh mama, mau ambil pesanan nya ke ibu...! " ucapku.

padahal aku berbohong. sengaja, ingin melihat respon beliau. si ibu tersenyum.

" ohh.. iya., tapi, barangnya dirumah. kamu mau ikut kerumah mengambil nya...!? "

" iya bu.. ga fafa...! " balasku.

" ya udah., yokk..! ini, mamak juga udah mau pulang...! "

samar samar, firasatku mengatakan, bahwa dia ingin aku mengunjungi rumahnya.

" ya bu... kita barengan aja..."

kami jalan bersama. si ibu kulihat menenteng satu plastik assoy, yang aku tak tau entah berisi apa.

" sudah kelas berapa sekarang...? " sambil berjalan, beliau bertanya.

satu lagi hal janggal yang kurasa dari pertanyaan nya. pertanyaan yang tak lazim, untuk seseorang yang baru saja kita kenal.

seharusnya, pertanyaan beliau itu adalah, ' sudah kelas berapa..?' tanpa harus ada kata ' sekarang '. seolah olah , beliau pernah mengenal ku.

" kelas satu SMA bu....! " jawabku.

" sekolah di SMA mana...? " tanya nya lagi.

" SMA negri 1 bu....."

di sela sela sesi tanya jawab, ku perhatikan, si ibu seringkali menatapku dengan lekat.

ketika kami keluar dari kawasan pasar, tiba tiba aku teringat sesuatu.

" ehh..., ibu tunggu disini sebentar ya... saya ambil kereta dulu...! " ucapku, yang hampir kelupaan.

beliau tersenyum mengangguk.

......................................

dengan posisi menyamping, beliau naik ke atas kereta. si ibu merapatkan badannya ke punggung ku, dan sebelah tangannya melingkar,

memeluk perutku. pelukan yang kurasa cukup erat. cukup erat , untuk orang yang baru kita kenal.

beliau memberitahukan jalan yang harus kami lewati.

di perjalanan ini, kami tak banyak bicara. hanya, badannya yang menempel di punggungku yang kurasakan kadang bergerak gerak.

aku menghentikan kereta, sesuai dengan arahanya. kami berhenti di depan sebuah rumah yang sederhana. namun, memiliki pekarangan yang teramat luas.

dari depan sini, aku dapat melihat kebun sayur yang ada di pekarangan belakangrumah ini.

" masuk dulu yokk....! " si ibu mengajak.

aku mengikuti langkah beliau dari belakang.

sampai d depan pintu, si ibu berhenti, menungguku yang berada di belakangnya. kami melangkah beriringan.

saat sebelah kaki kami menapak di dalam rumah, .......,

' deghh...!' satu perasaan aneh menyelimutiku. aku mematung, tak melanjutkan langkah ku.

si ibu ikut menghentikan langkahnya. beliau menatapku tersenyum. senyum yang semakin membuat hatiku bergolak.

lalu, kurasakan sentuhan hangat tangannya menggenggeam telapak tanganku.

senyum lembut dan genggaman hangat tangan si ibu, tiba tiba saja meredam gejilak dan perasaan aneh yang tadi menyelimutiku.

perlahan, beliau menuntun langkahku, masuk kedalam rumah.

" selamat datang ke rumah..... " ucapnya ramah.

kami melangkah , melewati ruang tamu yang kulihat kosong, tanpa ada satu perabotan pun yang berdiri di ditu. lalu, kami memasuki ruang tengah. disitu, kulihat lemari yang amat besar. sakin besarnya, lemari itu menutupi seluruh dinding rumah di sebelah kiri. dan tingginya sampai ke langit langit rumah. juga karpet tebal yang menutupi lantai semen.

kami lanjut melangkah, ke ruang dapur. disini, si ibu mendudukkan ku di kursi plastik, di belakang meja makan yang kulihat sudah berumur.

" sebentar ya., mamak bersih bersih dulu...! " ucapnya.

aku tersenyum mengangguk.

si ibu berlalu, memasuki satu ruangan. yang kuduga adalah kamar mandi.

aku menyisir ruangan dapur ini dengan pandangan ku. rumah ini sangat sederhana. tak banyak peralatan atau perabotan yang mengisi rumah ini. disini, di ruanagn ini, hanya berisi empat buah kursi plastik dan satu meja makan. di sudut kanan, terdapat dua kompr alumunium, bertengger di atas meja kecil yang terbuat dari kayu. dan juga satu lemari makan, yang tinggi nya tak melebihi tinggi badan ku. walau sederhana, rumah ini bersih dan rapi.

aku berdiri dari duduk ku. melangkah keruang tengah. langkah kaki menuntunku, mendekati satu foto yang tergantung di dinding.

foto yang berukuran besar, sekitar 20 inci. menampilkan gambar seorang lelaki muda, yang tengah menggendong seorang bayi.

mataku serasa tak ingin beralih untuk memandangi wajah lelaki itu.

tanpa kusadari, dan entah kenapa, air mataku jatuh begitu saja. dan tiba tiba.......,

"ouchh..." rasa mulas yang teramat sakit, tiba tiba saja melilit di dalam rahimku. sakin sakitnya, aku sampai terduduk dan meringkuk di atas karpet.

" ....rcy....! kamu kenapa naaak....!! " ku dengar suara panik si ibu yang ternyata sudah bersimpuh di dekat ku.

" ga tau...." jawabku lemah.

aku meremas perutku yang teramat sakit.

" ehh., kamu datang bulan...!? " lagi kudengar suaranya bertanya.

aku diam , tak mampu menjawab pertanyaan nya. dan seingat ku, ini bukan jadwal kedatangan tamuku. masih ada beberapa hari lagi.

lalu, kulihat beliau membuka handuk yang melilit di kepala nya. dan kemudian, menyeka paha, hingga ke betisku.

" masuk kamar aja yuk....! " ajak nya.

beliau membantuku berdiri dan memapahku masuk ke kamar.

" sebentar ya.. mamak buat penawarnya dulu...! " ucapnya dan meninggalkan ku yang sudah berbaring di tempat tidur.

.............................

" duduk dulu sebentar.., " si ibu menaikkan badanku dan menyandarkan di tubuhnya yang duduk di belakang ku.

" nih diminum....!" ucapnya mendekatkan gelas ke mulut ku.

aku menyeruput dan meneguknya sampai habis. setelah itu, beliau kembali membaringkan ku. lalu, beliau membuka kancing baju kemeja ku, dan melumuri sesuatu di atas kulit perutku.

tak lama, beliau kembali mengancingkan bajuku. lalu, beliau bergeser dan duduk di samping kepalaku. kemudian, menaikkan kepalaku sedikit ke atas dan menjatuhkannya di atas pangkuan beliau.

rasa mulas di perutku, tak lagi sesakit tadi. secara perlahan mulai berkurang.

tak lama, kurasakan belaian lembut di kepalaku. dan......,

" bobog lah adeeeek..., boboq lah sayaang....

tunggu mamak pulang, dari ladang......

membawa kue.... satu keranjang.....

apa namanya..? goreng pisang.....! "


kudengar si ibu bernyanyi. lagu, yang kurasa tak pernah ku dengar. namun, terasa sangat familiar di telingaku.

sambil membelai kepalaku, beliau terus menyanyikan lagu tersebut berulang ulang. sampai mataku terasa berat hingga kantuk menghampiriku.

bahkan, di bawah alam sadar ku pun, sayup sayup, aku masih mendengar suara si ibu bernyanyi.

.......................................................

......................................................

" dimana ini..!'' batinku bertanya.

aku terbangun dengan perasaan heran. saat membuka mata tadi, aku mendapati diriku tertidur di tempat yang asing bagiku. dan.,

' ohh..' aku baru teringat dengan kejadian tadi.

aku turun dari tempat tidur, dan melangkah keluar. aku merasakan sesuatu mengganjal saat aku melangkah. ku raba selangkangan ku yang sedikit tebal.

' pembalut..!" batinku.

lalu, aku melihat, rok ku juga sudah berganti. tak seperti yang kukenakan tadi.

aku merasakan muka ku sedikit memanas. rasa malu menghinggapiku. malu, karena darah kotor dan kemaluanku di bersihkan oleh orang yang baru aku kenal.

hingga saat ini , belum pernah ada seorangpun yang pernah membersihkan darah kotor ku dan memakaikan ku pembalut. bahkan mama juga tak pernah.

mataku mencari cari keberadaan si ibu. sampai aku di ruang dapur, kulihat pintu yang menuju ke pekarangan belakang terbuka. ketika langkah ku sudah melewati pintu, kulihat si ibu tengah memetik daun ubi.

mataku melihat bale bale yang setengah ruangannya di penuhi dengan sayuran. ketika baru saja aku duduk di bale bale, kulihat si ibu melihatku.

beliau menghentikan kegiatannya, dan berjalan menghampiriku.

" sudah lama bangunnya....? " tanya beliau tersenyum.

" baru aja koq bu.... " jawabku dengan malu, dan membalas senyum nya.

" makan dulu ya...! kamu udah lapar kan...!? " beliau menawarkan.

aku mengangguk malu. karena memang, tadi pagi , aku belum sarapan.

" bentar ya., mamak ambilkan..! makan nya disini aja...! " ucapnya lagi. sambil berjalan masuk ke rumah.

tak lama, beliau kembali. membawa nampan besar yang berisikan nasi, beserta lauk pauk yang terpisah. di dalam satu mangkuk, kulihat dua potong ikan berkuah. seperti sup ikan. namun, dengan kuah yang sedikit kehitaman.

" ibu ga makan...!? " tanyaku, ketika aku melihat, hanya ada satu piring yang berisikan nasi.

" hihihi... maaf ya., mamak dah makan duluan tadi....! "

aku hanya tersenyum, memaklumi.

baru saja aku hendak mengambil piring yang berisi nasi, beliau sudah meraihnya duluan, dan meletakkan di atas pangkuannya. beliau juga menggeser mangkuk yang berisikan sup ikan ke dekatnya.

kemudian, si ibu mencubit daging ikan dan sejumput nasi. lalu, beliau mengarahkan nasi dan secubit ikan yang berada di hujung jarinya ke mulutku.

aku terpana melihat perlakuannya ke aku. aku terdiam...

" mamak suapin ya.....!? " ucapnya tersenyum dan menatapku dengan .........

senyum lembut dan tatapannya, seakan mempunyai kekuatan magis yang dapat membuka mulutku.

setelah aku mengunyah dan menelan, beliau menyendok kuah sup ikan dan menyuapkan ke aku.

'' slruupp...!"

rasa hangat mengalir, dari leher menuju lambungku. tidak sepeti kuah sup kebanyakan, rasa kuah sup ikan ini lebih didominasi oleh aroma dan rasa merica yang kuat. pedas, namun tidak pedar..

" enak....!? " tanya nya

aku mengangguk. karena betul betul terasa enak.

" sup ini, khas masakan karo. bahan dasar nutama bumbunya, lasa mbiring ( merica hitam ) " terangnya.

" cocok buat obat senggugutan kamu itu...! " ucapnya lagi sambil kembali menyuapi ku.

aku sedikit resah. karena , selama ini, ketika aku kedatangan tamu bulanan, aku tak pernah merasakan sakit ini.

" jangan terlalu di pikiran ya...! " ucapnya pelan.

" kamu terlalu banyak pikiran, makanya jadwal kamu jadi kecepatan dan senggugutan..." terangnya lagi.

" iya b.. maak..." ucapku pelan.

senyum beliau semakin cantik, mendengar aku memanggilnya dengan sebutan mamak.

selama menyuapiku, mataku tak pernah beralih dari memperhatikan wajahnya yang selalu tersenyum padaku. semakin lama ku perhatikan, wajahnya mengingatkan ku pada seseorang.

matanya.., bentuk bibirnya.., dan tarian bibirnya saat berbicara, mengingatkan aku kepadanya.

' apa mungkin...!? ' batinku bertanya ragu.


karena terlalu asyik mendengar beliau bercerita sambil memandangi wajahnya, aku tak sadar ketika beliau menyodorkanku segelas air putih.

" minum nak....!"

" ehh.., " aku meneguk air putih yang masih dalam genggaman beliau.

" kuat juga ya kamu makan nya...!" ucapnya.

aku menunduk malu. kulihat piring nasi., mangkuk sup dan sayur, sudah bersih tak bersisa.

" hihihi.... ga usah malu....! " ucap beliau, yang menyadari rasa malu ku.

" i.. iya mak... terima kasih...! " balasku.

beliau tersenyum mengangguk. lalu, si ibu menyusun piring dan mangkuk sisa makanan ku tadi, ke atas nampan. dan saat beliau hendak membawanya, aku cepat sepat meraih nampan itu.

" biar aku saja yang bawa mak.....! " ucapku yang segera membawa nampan itu ke dalam bilik mandi.

kuletakkan di lantainya dan bersiap membersihkan nya.

" udahh... ga usah di cuci..! biarin aja disitu. ..! " ucapnya.

aku tak menggubris ucapannya. dan mulai mencuci.

' sudah dikasi makan., di suapin.., masa, sisa nya juga di bersihin..! " batinku merasa tak enak.

...........................................

...........................................

" bawa nih.. buat makan malam.. " si ibu memberikan 1 set rantang susun lima tingkat, berisikan lauk pauk yang katanya, pesanan mama tadi.

" itu, rantang yang paling bawah, sup ikan.. buat kamu...! " beritahunya.

beliau juga memberi satu botol ramuan, seperti jamu, tapi berwarna kecoklatan.

" itu diminum, sebelum dan bangun tidur. selama kamu datang bulan...! " sambungnya.

" ya mak... terima kasih mak...!" ucapku tulus.

secara spontan, aku memeluk beliau. beliau membalas dengan dengan mengusap kepala ku. lalu..,

' cup...! cup..! ' si ibu mencium kedua pipiku. dan...,

' cupp...! ' juga menciujm kening ku.

" .hati hati di jalan....! " ucapnya di saat pelukan kami terlerai.

aku mengangguk, mengiyakan.

p.o.v. third

saat kereta yang di naiki gadis itu berjalan, si perempuan yang berdiri di depan pintu, terus menatap kepergian si gadis, dengan senyuman yang dihiasi linangan air mata.

p.o.v. desy.

saat aku, eva, dan kak rani bercengkerama di teras depan, sebuah mobil memasuki halaman rumah. tak lama, keluar 2 perempuan dari dalam mobil. satu perempuan mengenakan pakaian syar,i.., yang mana satunya lagi berpakaian layaknya gadis belia.

" mamak mu dek..., sok anak gadis..!! " ejek ku ke eva.

" hehehe... mamak ku, gitu lohh...!! " ucapnya sombong

ya., perempuan yang berpakaian modis itu adalah mak iza.., mamaknya eva. sementara, perempuan yang satunya lagi, adalah, mama sofhi..., mama nya indu.

" malam ecy....! mama ada..!? " tanya mak iza , disaat mereka berjalan mendekati kami.

" ada tu mak, di dalam.. lagi nyiapin makan malam...." jawabku.

" kak.., kenalin nih mamak aku.. juga mama nya kak indu...! " ucap eva ke kak rani.

saat mak iza dan mama sofhi melihat kak rani, mereka seperti tercekat. terpaku sebentar, dan..

" rani, tante.....! " ucap kak rani mengulurkan tangan.

" ya allah., cantik nya anak gadis...!! " ucap mama sofhi tak menghiraukan uluran tangan kak rani. tapi, mama sofhi langsung memeluknya. dan.,

' cup...! cup..! ' mama sofhi mencium kedua pipi kak rani. lalu melerai pelukannya.

mak iza juga melakukan hal yang sama. memeluk kak rani.

' cupp...!' mak iza sedikit menjinjit untuk mencapai kening kak rani. beliau menempelkan bibirnya di kening kak rani. dan, tanpa di sangka...

' mmuuaach....!' mak iza menarik kepala kak rani dan mencium bibir nya.

" dahh.. mama masuk dulu ya...! " ucap mama sofhi sambil menarik mak iza.

mereka melangkah , masuk ke dalam rumah.

kak rani masih berdiri mematung. mungkin masih shock , mendapat perlakuan seperti itu dari mak iza.

kak rani memandang ku dan eva bergantian dengan tatapan terkejut.

'hihihihi....!' aku dan eva tertawa, melihat eksprsi kak rani.

" deeeek.....! m.... mamak mu.....!!" ucapnya dengan ekspresi tak percaya.

" hahaha.. ! " eva menutup mulut, menahan tawanya..

" mamak, sama anak, sama aja tuh kak...!! " ucapku.

...........................................

p.o.v. third.

terlihat dua wanita memasuki rumah, langkah mereka menuju ruang makan. dimana, disitu terlihat seorang wanita tengah mengisi meja makanan dengan bermacam hidangan.

'' cindy..! " panggil wanita berjilbab.

si wanita yang di panggil, memalingkan wajahnya kearah suara.

" eh.., sofhi..!! kak iza...! " ucapnya tersenyum.

lalu mereka bertiga berpelukan dan cipika cipiki.

" kita makan bareng ya...! " ajaknya kepada kedua wanita itu. mereka mengangguk mengiyakan.

kedua wanita itu menarik kursi makan , dan menduduki nya.

" cin..." panggil si wanita yang tubuhnya lebih kecil dari mereka berdua.

" ya kak...! " sahut nya.

" itu.... mei mei...!!??? " tanya nya sambil tangan nya menunjuk ke arah depan rumah.

si wanita yang ditanyai, tersenyum mengangguk.

" dah lama, mereka kenal..!? " tanya nya lagi.

" belum.. baru beberapa hari..!! sekitar dua mingguan lahh..! tapi, aku lihat, mereka dekatnya udah seperti....'' dia menggantung ucapannya.

wanita yang berpostur kecil itu menghela nafas panjang.

" kayak pinang di belah dua....! " ucap wanita bejilbab.

" belah tiga....!!! " ucap si kecil pelan.

" indu....?? " tanya nya lagi..

wanita yang di tanya menggeleng.

" mereka kenal, setelah indu pergi...! " jawabnya.

" zayn....!!? lagi dia bertanya.

kedua temannya mengngguk.

" mereka berlima satu sekolah...! " ucap si wanita berjilbab.

" indu dan rani, kelihatannya udah dekat dengan zayn...! " tambahnya. membuat wanita yang sedari tadi bertanya, mengusap usap wajahnya.

" sudah jalannya seperti itu..! ga bisa di elakkan.. mereka sendiri yang menemukan jalan itu..!! '' ucapnya lagi

" eva....!? " tanya nya lagi.

kedua temannya menggeleng.

" kayaknya sihh, belumm...! mungkin, tak lama lagi..!!! " ucap sang tuan rumah. tersenyum .

" eva tu, sama kayak kakak... !" sambungnya.

" sama gimana...! ? "

" fikir aja sendiri...!!" ucap si tuan rumah ketus dan tersenyum jahil.

lalu tiba tiba, si wanita yang di panggil iza seperti teringat sesuatu, dan menatap tajam ke arah si tuan rumah. seakan faham dengan arti tatapan itu, si tuan rumah menggeleng tersenyum.

" feeling dan insting nya sangat peka...!! aku bisa pastikan.. itu tak akan terjadi...! " ucapnya kemudian.

" udah ahh.. kita makan dulu yokk...!! " sambungnya, sambil berjalan ke depan rumah.

................................................

p.o.v. desy.

" anak gadis.....! makan dulu yok...! " mama berdiri di depan pintu.

" ya ma....!! '' sahut kami serentak, seraya berdiri dan melangkah ke dalam.

disaat kami semua sudah duduk di depan meja makan, aku teringat sesuatu. aku kembali berdiri, melangkah ke lemari dapur dan mengambil rantangan yang tadi di titipin si ibu penjual sayur.

" apa tu....! " tanya mama.

" ini titipan dari teman, buat makan malam..! " ucapku berbohong.

aku menyalin lauk yang di mangkuk rantang, ke atas piring.

" waaahh....! " itu arsik kan....!!? " ucap mak iza.. ( arsik = masakan gulai khas karo )

" ehh.. itu, sop ikan sebakut..!!!? " tanya nya lagi. mak iza seperti terkejut saat aku menyalin sup ikan itu.

" ga tau...!" ucapku santai.

" ehh.., ini khusus buat aku...! hehehe,,,! " ucapku menggeser sup ikan itu, ketika ku lihat mak iza ingin mengambil nya.

kulihat mama memperhatikan sup ikan itu dengan lekat.

" hmmm... dari wangi nya, kayak nya enak tuhh..! bagi dong kaaaak...! " eva berucap.

" no..no no...! " tolakku.

" kata si ibu, ini khusus buat aku..! buat kalian. yang itu aja tuhh...! " ucapku lagi menunjuk lauk yang di sebut mak iza arsik.

'' pelit...!! " ucapnya merajuk.

kami mulai menyuapi makanan ke mulut kami masing masing. dan ketika mak iza ., mama dan mama sofhi mencicipi masakan si ibu, mereka saling pandang. aku pura pura tak menyadarinya.

" mamak mintak kuah nya sikit...! '' mak iza menyendok kuah sup ikan dan mencicipinya.

dia terdiam sebentar, lalu kembali menyendok kuah sup dan menyuapkan nya ke mama sofhi. di sendoknya lagi, dan disuapkan nya ke mama. kembali mereka bertiga saling pandang.

kulihat mama tersenyum kecut.

" enak lohh... ini memang teman kamu yang masak..! " tanya mama sofhi.

" hehehehe....! " aku hanya tersenyum. tak menjawab pertanyaan nya.

'' mintak dikit napa kakk..! " lagi eva merayu ku.

" no.. no..no..!! " tolakku. sengaja menjahilinya.

sambil mengunyah makanan, mukanya merengut dengan muncung memanjang.

" hahahaha...! " aku tertawa geli melihat wajah merajuknya.

" niihh.. tp,, dikit aja...! " aku menyuapkan eva.

" hihihi... ! bibir mungilnya tersenyum puas.

" nih kak...! " aku juga menyupkan ke kak rani.

dari hujung mata, dapat kurasakan, mama memperhatikanku.

di sela sela makan, mama sofhi dan mak iza berkenalan dan bertanya ini itu ke kak rani. sama seperti mama dan papa dulu, kulihat mereka berdua sedikit aneh. tak seperti ke teman teman kami yang lain, yang juga pernah bermain kemari.

feeling ku semakin kuat mengatakan, ada sesuatu yang mereka sembunyikan. terlebih mama, sedari tadi, mama selalu memperhatikanku.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

p.o.v. IRMA NADAR br. sembiring

satu persatu, dan secara bergantian mereka mendatangiku. sejak kematian haris, mereka selalu mendatangiku.

dengan alasan merasa menyesal., bersalah dan berdosa, mereka tak henti hentinya mencoba tuk merayu dan membujuk. namun, hatiku sudah membeku. seiring dengan perbuatan mereka ke haris. aku muak dan jijik melihat tampang 'mereka'. aku ingin, rasa bersalah dan berdosa itu, mereka bawa sampai mati.

akhirnya, mereka menggunakan istri istri mereka. aku masih tetap dengan pendirianku. hingga, suatu hari, mei mei.. kakak ku yang paling aku sayang, mendatangiku. melihatnya, hatiku bergemuruh. hasrat hati, ingin menghambur ke dalam pelukannya. ingin kembali dimanja olehnya.

mendengarnya memangilku dengan panggilan sayang nya , air mataku tak tahan untuk tak terjatuh. hampir saja aku menyerah.! namun, hatiku mencoba tuk bertahan. aku berusaha sekuat tenaga .

.........................................

saat ini, aku tengah memikirkan 'dia'. aku menunggu kedatangannya. saat itu, aku hampir saja memeluk mei mei, saat kudengar kak mei berkata .,

" yona mau datang...! " ucapnya

aku menatapnya tajam. beraninya mereka menggunakan anak itu. apa mereka sudah lupa..!!

" berani kalain menyuruhnya....!? maka...... "

kak mei meraih tanganku. dia menggelengkan kepala.

" dia mau bertemu mamak nya... dia kangen mamaknya... dia juga kangen adik adiknya....! '' ucapnya, yang membuatku tenang.

dan , kebahagianku semakin bertambah. tanpa kuduga sama sekali, ' si kecilku' datang padaku. kebahagiaanku tak terlukiskan, disaat dia ' kembali' tertidur di pangkuan ku.

kebahagiaanku tak terkatakan., di saat tanganku ' kembali' dapat menyuapkan makanan kedalam mulut mungilnya.

menatap wajahnya....

melihat senyumnya....

dan aku yakin, nalurinya lah yang menuntunnya datang padaku.

,..................................

..................................



p.o.v third

setelah selesai makan malam dan siap membereskan semua sisa makanan, cindy melangkah gontai menuju kamarnya. kedua temannya mengikutinya dari belakang. dan sesampainya di dalam kamar...

" huuuu...! huuuu....! huuu...! " tangisnya langsung pecah. kedua tangan menutup mulut, mencoba tuk meredam suara tangisnya.

kedua sahabatnya yang duduk di sebalah kiri dan kanan nya, mengelus elus punggungnya.

" cindy....! " panggil temannya yang berjilbab.

cindy mengangkat wajahnya, menatap sendu ke arah sahabatnya itu.

" aku takut... aku takut...!!" ucapnya lirih.

dia bergantian memandang kedua sahabatnya itu.

" ga perlu takut sayang..! belum tentu...."

" pasti..! itu sudah pasti dia..!! " potongnya

" kalian tau masakannya., kalian kenal dengan rasa masakannya..!! dan... dan.." .

" iya.. iya... kita tau.. makanya kamu ga perlu kahwatir..! " liza mencoba menenangkannya.

"aku takut kaaak...!! har.. ecy pasti sudah datang kerumahnya..!! aku takut., ecy...."

cindy tak melanjutkan kalimatnya

" aku rasa belum..!! "

" dan kalaupun dia sudah tau, dia tak kan megambil langkah itu..!! kita tau ecy gimana. kita sudah sangat mengenal wataknya..! cara berfikirnya..! sama seperti ayahnya.. seperti kakaknya.. bahkan, mungkin lebih..!! " tambah liza

" tapi.., irma..!? " tanyanya masih penuh keraguan.

" dia masakin kamu arsik.! makanan kesukaan mu..!! kamu ga tau maksudnya..!?" sofhia menimpali

" she love you..!! dia masih ingat kamu. aku yakin, dia takkan mengkotakan ucapannya ' waktu itu'. itu hanya emosinya sesaat..! " tambahnya

" tapikan..."

" shhhh...! udah., ga perlu takut..! irma marah ke kita., tapi., dia takkan pernah membenci kita..! kita ini kakaknya..!! " liza memeluk cindy., menghapus punggungny . menenangkan kegelisahannya.

" tapi ingat, jangan pernah coba coba kamu melarang mereka bertemu. itu akan membuatnya berontak..!! kita tau, mungkin saat ini, .ecy sedang mencari tau.! biarkan dia mencari.. biarkan dia menemukannya..!! " tambahnya.

cindy mengangguk faham

.,..............................

...............................




p.o.v. zayn aby

" risdiana..! " pelatih memanggil nama diana dengan keras.

dengan senyum sumringah, diana melangkah ke depan. namanya menjadi urutan teratas, setelah tadi, pelatih memberitahukan, bahwa nama nama yang nanti di panggil lah yang akan lulus seleksi dan yang akan resmi menjadi paskibra.

"anton....! haikal......! fanny.....! deni......! putri....! ririn....! " pelatih kembali memanggil nama nama peserta. beliau memisahkan para peserta yang di panggilnya, menjadi tiga kelompok.

hatiku semakin berdebar. karena, kumpulan para peserta yang tadi berbaris bersama kami tadi, semakin menipis.

di depan, kulihat diana memandang kearah kami dengan tatapan cemas dan gelisah.

dia mengepalkan kedua tangannya di atas dada.

sementara itu, disebelah kanan ku, dodi menunduk, sambil sebelah kakinya menendang nendang rumput yang sudah terburkat terkena hujung sepatunya.

dan, apa yang kurisaukan, seakan akan terjadi. kini, hanya tinggal kami bertiga yang belum di panggil. aku... dody... dan rindu..

semangatku langsung down..! dan asa, semakin terpuruk, hingga menyelip ke bawah telapak kaki. juga, harapan yang sudah terbang melayang.

kami bertiga hanya bisa tertunduk lemah... tanpa ada harapan.

terlebih, si bunga anggrek ku. wajahnya seolah olah mengetahui, bahwa dia tak memiliki harapan. apalagi kalau mengingat ' pembangkangan' nya semalam.

rindu membangkang, atas kebijakan yang mengharuskannya untuk melepas jilbab .

pelatih dan staff, terus membujuknya supaya tak mengenakan jilbab di hari pamungkas.

" hanya untuk satu hari..!! " pinta pelatih .

namun, dia tetap bersikukuh, untuk tak melepas jilbabnya. indu siap menerima apapun konsekuensinya. termasuk, tak lolos dalam tahap pemilihan.

aku meraih telapak tangannya. ku bungkus kedalam genggaman tanganku. mencoba tuk menguatkannya. di balasnya dengan meremas telapak tangan ku.

" ok... semua yang terpilih, sudah di panggil..! ". si pelatih berucap. ucapan yang membuat perasaan kami menjadi semakin....

" dan., untuk yang namanya tak di panggil., kalian...." pelatih menggantung ucapannya. dinpandanginya kami dengan tatapan yang......... menjengkelkan dan mempukimakkan..!!

tatapan yang penuh rasa iba dan empati.

dody dan rindu mengangkat kepala. memandang pelatih dengan memasang senyum kaku yang di paksa.

melihat ekspresi wajahnya yang seperti itu, aku.....

" kalian.......". lagi., sang pelatih menggantung ucapannya.

' cukup..! kimak kau la bahh..!! sok paten pulak lah gaya kau disitu ku tengok bahh..!! '

batinku meradang. aku tak tahan..! emosi ku membuncah. kutarik tangan indu yang berada dalam genggaman ku. ku ingin membawanya pergi dari sini..! dari tempat ini.

namun, belum sempat kaki ku melangkah....

" menjadi pembawa., pengibar., dan menaikan bendera...!! ". si pelatih menyambung ucapannya yang tadi menggantung.

sontak, kami bertiga terpana, dan saling pandang. terlihat raut tak percaya di wajah kedua sahabat ku itu. begitu juga dengan diriku. aku masih diam mematung, mencoba tuk lebih mencerna perkataan sang pelatih.

" kyaaaaaa...!!! " terdengar nyaring suara jeritan diana yang membuyarkan keterpanaan kami. dia berlari kearah kami. dan.,

' bugh..!' dengan serta merta dan suka cita, diana melompat dan memeluk dody.

"hihihi..!" terdengar cekikikan suara tawanya.

dody melirik ku dengan lirikan yang........

sementara itu, si bunga anggrek ku, tangan kiri nya memeluk lengan kiriku yang masih menggengam telapak tangan kanan nya. keningnya jatuh bersandar di bahu ku. terlihat bahunya naik turun. melepas semua asa yang tadi tertahan. sebelah tanganku membelai kepalanya yang tertutup jilbab.

" aku kira., kita bakal pulang..! " ucapnya lirih.

aku tak menjawab. terus kubelai kepalanya. harum tubuhnya, menenangkan persaanku yang tadi sempat bergejolak.

" beib..!!! " kulihat diana berdiri di samping rindu.

rindu menegakan kepalanya. menatapku tersenyum. kulepas genggaman tangan kami, dan bergeser ke sebelah dody.

diana mendekat ke rindu dan memeluknya.

" we got it..! we got it....!!! " teriaknya sambil menggoyang goyangkan tubuh rindu yang berada dalam pelukannya.

" hihihi..!" rindu tertawa cekikikan melihat tingkah diana.

aku dan dody juga berpelukan sebentar. sebelum pelatih menyuruh kami bergabung bersama kelompak 2 , yang nantinya menjadi pengiring kami.

ternyata, di tahun ini semua pserta terpilih, termasuk yang menjadi cadangan. dan juga, di tahun ini, bunga anggrek ku yang menjadi pertama kali dan satu satunya anggota paskibra yang mengenakan jilbab.

......................................

selesai makan siang, aku menuju wartel yang berada tak jauh dari tempat kami latihan. di tempat yang semalam juga aku menemani rindu untuk menelfon dua sahabat nya.

niat hatiku, ingin memberi kabar kepada seseorang. seseorang yang ku tau mungkin merindukanku.

" hallo.. selamat siang..! " terdengar suara merdu dari seberang

" ya., hallo..!" jawabku.

" SMA negri 1 xxx... ada yang bisa di bantu..! "

". oh.. iya.. saya zayn aby, dari kelas 1' . saya mau... "

". ehh., si gait...! apa cerita kalian disana..? berhasil..!? " tanyanya yang memotong ucapanku, dengan bahasa santai. tak lagi formal seperti tadi.

" alhamdulillah., sehat su.. eh., bu...! ini saya mau memberi kabar, kami berempat terpilih bu...!! " ucapku memberi tau.

" waahh...!! selamat ya..! nanti akan saya beritahu dengan kepala sekolah. ". terdengar dari suaranya, beliau juga turut gembira.

" hehehe.. iya bu.. terima kasih bu..!! "

" mmm.... kamu, nelfon mau kasih kabar itu saja kah..!? atau ada yang lain..!? ". tanyanya.

" ehh... iya bu... saya... mau..." ucapku mengantung. karena ragu dan malu.

" mau apa...!? mau susu..!!? "

". iya bu.... ehh., engga bu...!!". aku keceplosan.

" yakiin., ga mau...!!? ". tanyanya dengan gaya suara yang menggoda.

". mmm.... emang boleh bu...!? ". tanya ku ragu.

" boleh lahh..! dikarenakan kalian berhasil, anggap saja hadiah dari saya..! " ucapnya.

" hehehe..! iya bu... terima kasih bu..! "

" iya.., sama sama..! " balasnya.

" mmm... oh ya bu, saya mau...."

" mau apa lagi...!? satu satu dong..! susunya aja dulu...yang lainnya, menyusul kemudian...!! " ucapnya memotong.

' kimak nya lahh perempuan ini bahh..! '

" hehehe..! bukan bu., saya mau ngomong dengan....."

" rani ga ada di kelas..! mereka lagi latihan...! " lagi lagi beliau memotong perkataan ku, yang kali ini tepat sasaran.

". ohh.., hehehe.. ya udah, makasih ya bu..! " ucapku malu, dan juga kecewa.

" udah..!?? ga mau tanya nomor telefon rumah nya..!? "

" ehh... ibu tau nomor telfon nya..!? "

" ohh.. ya udah, kalau kamu ga mau..!! " ucapnya, tak nyambung dengan pertanyaan ku.

" mau bu....! mau...! mau...! mau buuuu....! ". ucapku cepat.

' anjrit lahh perempuan satu ini..! sukak kali mempermainkan jiwa orang..! '

" hahahaha....! " tawa nya terdengar lepas.. puas..!

" ya... catat nih..! " suruhnya.

kemudian, beliau memberitahu ku, angka angka nomor telefon. dan ku catat dalam memory otakku.

" sudah...!? " tanya nya memastikan.

" iya bu.... sudah..! makasih ya bu...! " balasku.

" hmmm...itu aja...!? ga ada yang lain..!? ". tanya nya lagi.

" mmm.... kayaknya udah bu..! iya.., ga ada lagi.." ucapku.

" ga sopan ya kamu..! dari tadi saya ngomong sama kamu.! yang angkat telefon kamu, juga saya..! kamu ga tanya kabar saya..!? kamu ga tanya, saya sehat apa engga..!? " ucapnya panjang.

aku tak tau, entah beliau serius., main main., atau hanya sekedar berbasa basi.

" iya bu... ehh.., engga...! bukan...! maksud saya...."

" kamu tu, tau nya cuma susu...! ingat nya cuma susu..! " potongnya.

' ya ampuunn.! kenapa pulak lah betina satu ini..!'

"
mmm....gini loh ros.! tadi, sewaktu pertama kamu nerima telfon aku, aku dengar suara kamu yang merdu nan ceria.! makanya aku ga tanya kabar..! karena, dari suara kamu, aku tau, kamu tu sehat wal'afiat. tanpa kekurangan satu apa pun..!! " balasku tak kalah panjang. juga tanpa bahasa formal.

" iyaah...." ucapnya lembut.

" tapi., tapi kan., kamu bisa basa basi kek, ke aku..! ". lanjutnya.

" aku ga pandai berbasa basi..! dan, aku tak suka basa basi..! " ucapku santai.

" mmm... ya udah..." balasnya pelan.

" udah dulu ya ros.., mau lanjut latihan.."

" iyaaah..."

" terima kasih..! "

" ya., sama sama...! "

" bye rosa..! ". ucapku menyudahi.

" bye aby..." balasnya lembut.

" gait..! " sambungnya pelan. namun, masih dapat ku dengar.

............................

selepas menelfon , aku kembali ketempat latihan, bergabung dengan yang lain. hari ini, kami di genjot berlatih terus menerus, mulai dari pukul 2 siang, hingga pukul 6 sore, tanpa ada istrahat.! dikarenakan, besok kami akan di beri istrahat 1 hari. sebelum gladi bersih di tanggal 16.

malam harinya, selepas shalat isya, aku bergegas keluar dari penginapan. aku menuju ke salah satu wartel.

" hallo....." suara lembut, menjawab telefon ku.

" ya hallo., selamat malam. apa betul, ini rumahnya rani... yang sekolah di SMA1 ...!? " tanyaku.

" iya betul.... ini siapa...!? " tanya nya ramah. bisa kupastikan, yang menerima telfon ini, adalah mami nya rani.

" ini aby mi.... ! si adek ada...!? "

" ohh .. astaga...! aby.....! ada tuh... di kamar...! aby apa cerita...!? baik baik aja kan...!? "

" alhamdulillah mi., aby sehat....! kita disini semua baik baik aja koq..! "

" syukur lahh.....! bentar ya., mami panggilin si adek nya dulu....!

lalu, kudengar samar suara mami memangil rani. dan tak lama.....,

" ya .., hallo...! " terdengar suara halus nan manja.

" hai.... apa kabar...!? " tanyaku menyapa.

" baik...! ini, siapa ya,,,...!? " tanyanya.

' hmmm., mungkin mami tak memberitahu, bahwa aku yang menelfon..!'

"
kamu lagi ngapai..!? aku ganggu ga...!? " tanyaku pula, yang tak menjawab pertanyaan nya.

" iya sihh.... soalnya, aku buru buru nihh., mau pergi..! " ucapnya.

" ohh., gitu ya.. maaf ya, sudah mengganggu waktu kamu...! "

" ga fafa....! tapi, kamu siapa...!? " tanyanya lagi.

" namaku zayn aby....! nelfon dari medan. mau ngasi kabar ke sayang aku....! " ucapku memberi tahu.

'...............''

diam.., tak ada balasan. hanya hembusan nafas yang samar samar ku dengar.

5 detik...

15 detik...

" hallo....! "

" hallooo......! "

masih tak ada sahutan.

" adeek...! " panggilku lagi.

lagi lagi tak ada sahutan.

" mmm.... ya udah lahh, kalau aku mengganggu... maaf...! selamat ma.... "

" abaaaang......! " ku dengar suara parau nya, memotong perkataanku.

" ya......" sahutku.

" abaaang....! hiks...! abang jahat...! dah lama pergi, ga pernah ngasi kabar..! sekalinya nelfon, tapi.., abang... hiks...! jahat...! karena... hiks...! tapi...! " isak tangisnya, membuat tutur ucapan dan kalimatnya menjadi tak menentu

" adeeek.... koq nangis...!? kan kemarin udah janji., ga nangis... ga pake sedih...! " ucapku lembut. coba tuk menenangkannya.

" habisnya., abang., nelfon kayak., seperti ., sok sok an orang yang ga kenal..!! pake nanya mengganggu atau engga...!! "

" hehehehe... iya.. iya... maaf.., tadi abang becanda...! "

" ga lucu...! " ucapnya dengan nada merajuk.

" abang kenapa baru sekarang nelfon nya...!? abang lupa kan, sama adek...!? ada dia disana., abang ga ingat ma adek...! "

" engga sayaaang...! abang ga lupa...! " ucapku berbohong.

tak kunafikan, selama disini, tiap hari bareng dengan si bunga anggrek, aku hampir lupa dengan sosok rani.

' maafin abang deek..! ' batinku memohon.

" bohong...!!! " ucapnya tepat sasaran.

namun, aku berkilah.

" abang ga lupa., ! karena ga sempat. abang dan yang lainnya fokus latihan...! lagian, abang sebelumnya kan ga tau nomor telefon adek...! " kilahku membela diri.

" iyaaah...." ucapnya yang memaklumi.

dan, itu membuat rasa bersalahku semakin terasa.

lalu, aku mendengar suara tarikan nafas berat, dan suara isak tertahan.

" adek jangan nangis... jangan sedih...! " ucapku tak enak hati.

" awak ga sedih...! awak nangis, bukan karena sedih..! adek.... hiks...! adek....." ucapnya terbata.

" abang rindu, sayang....! " ucapku jujur. menghibur hatinya.

" tuh kaaan...! abang jahaaat...! saat ngomong dengan adek gini aja, abang manggil manggil dia..!! hiks..!! abng sebut sebut nama nya..! hiks..! " ucapnya, yang tak ku fahami. padahal, aku memang merindunya.

" loh.. loh.. koq..!? nama siapa..!? mana ada abang manggil manggil nama orang....!! "

' ga ngerti aku..!'

" hiks.. itu.. tadi abang ngomong apa..!? abang sebut namanya kan..!? "

" mana ada...! abang tadi ngungkapin perasaan abang saat ini. abang rin.... ehh..! " aku tak meneruskan ucapan ku. aku baru ngeh, dengan apa maksud perkataannya tadi.

aku tersenyum.. batinku tertawa geli.

" hahahaha...! bisa kesitu ya fikiran kamu...! " ucapku geli.

" tuh kaann...! malah ketawa...!"

" engga...! bukan itu maksud nya..! ucapku yang masih menahan geli.

" sayaaaaang...! " panggilku.

" iyaaah...."

" abang kangeeen...! " ucapku jujur, dan meralat kosa kata yang tadi di salah artikannya.

" ..................."

" adeeek....!" panggilku, karena tak mendengar suaranya.

" huuuu... hiks..! huuuu....! " rani menjawab dengan suara tangisnya.

" koq nangis...!? "

" ga tau...! hiks..! dari tadi., dah adek tahan tahan koq..! tapi.., tapi, ga bisa...! air mata nya keluar sendiri...! ucapnya.

" hiks... adek rin.. ehh.., adek kangen baaaang...! " ucapnya lagi.

hatiku tak tahan mendengar isak tangisnya. ingin ku segera terbang kesana dan memeluknnya. memuaikan rasa rindunya.

"udah ya.... jangan nangis lagi...! paling, beberapa hari lagi, abang pulang koq..!

" nanti, law abang dah pulang, abang langsung nemuin adek..! adek yang pertama kali abang jumpai..!! satu harian bareng adek terus..! " janjiku bersungguh sungguh.

" betul..!? " ucapnya meminta kepastian.

" iya.., betul...! "

" janji..!? " tagihnya lagi.

" aya sayaaang..! abang janji...! "

" awas aja kalau abang ketemuan ama dia dulu...!!! "

" buat apa lagi..! disini, bareng ama dia terus koq..! tiap hari lagi...! " sengaja aku menjahilinya.

" abaaaangg...!!! " teriaknya kesal.

" hehehehe... iya.., iya..., ! canda loh sayang..! "

" hemmmm..."

" ehh., tadi katanya, adek mo keluar..? mo kemana..?? keluyuran ya malam malam.!? "

" haa... engga lahh..! mana ada keluyuran..! ". sanggah nya.

" so., mo kemana..? mo cari cowo ya..!? "

" abaaangg...! isshh...! " suara manja nya, kembali terdengar merdu di telingaku.

" adek mo kerumah ecy..! " sambungnya

" ecy..?? ecy teman sekelas abang..!? " tanyaku heran.

" ha' aa..! " jawabnya singkat.

" lohh.. koq..!? sejak kapan kenal ama ecy..!? " tanyaku lagi, penasaran.

" sejak., adek ajakin eva jadi mayoret..! dari situ, kita mulai dekat. adek sering koq kesana. hamhampir tiap ari malah, maen ama mereka..! " jelasnya.

ya., aku baru ingat. aku pernah merekomondasikan si mahluk halus itu ke rani.

" ohh., udah akrab lahh ya..! "

" iya..., adek suka ama mereka. orangnya asyik.! apalagi eva tu., adek suka jahilin dia..! hihihi..! ". renyah tawanya, mengobati rasa rin., ehh., kangen ku.

" kalaw adek sering maen ama mereka, dan udah akrab., berarti.., nanti.., adek ama dia..." aku sengaja menggantung kalimatku. yang ku tau, rani juga pasti memahami maksudku.

" mmm... ga boleh ya..!? " tanyanya dengan nada yang....

" kalau abang ga kasih., ya udah.. adek ga maen ma mereka.." lanjutnya lagi, dengan suara dan nada yang lemah.

" ehh.., kenapa ga kasih..!? ya .. boleh sih.., ! tapi., tapi kan..." kembali aku tak dapat menyempurnakan kalimatku. aku takut tersalah cakap, dan membuat hatinya tak nyaman.

" bukannya , adek.., ga suka., ama dia..! " tanyaku pelan, dan berhati hati.

" mmm.. ga tau..! lagian., bukannya adek ga suka., ! adek ga..., adek... mmm.." rani juga tak dapat menyempurnakan kalimatnya.

". ohh ya.., itu., si mahluk halus itu, cemana..!? dia bisa ga..!!? " tanyaku, mengalihkan topik pembicaraan.

" haa..! mahluk halus yang mana..!!? siapa..?? " tanya nya heran.

" hehehe... itu., eva octavia.., dia lulus seleksi ga..!? "

" ohh.. hihihi..! jahat ihh..., ngatai orang mahluk halus..! "

" bisa koq..! dia lulus..! anaknya cerdas.., cepat nangkap.! " ucapnya.

hatiku lega, berhasil mengalihkan perhatiannya.

" anaknya ngegemesin..!

" kak rosa aja ,ampek muji muji dia..! " ucapnya lagi.

" oh ya.. kirim salam ya, ama kak rosa.." ucapku, teringat dengan jasanya yang memberikan nomor telfon rani.

"..................."

10 detik, aku menunggu, tak ada jawaban, maupun suaranya.

" hallo...! adeek..! " panggilku.

" abang suka ya, maenin hati adek..! " ucapnya tiba tiba.

" haa..!? maenin kek mana..!? ". tanyaku heran. tak faham dengan maksud perkataannya.

" apa ga cukup, si botimon itu aja yang jadi saingan adek..!!! abang mo nambahin lagi..!!! ". nada suaranya, terdengar tajam dan serius.

". hahahaha...! "

" ketawa aja terus..! puas rasa abang mempermainkan hati adek..!!! " ucapnya pelan dan bergetar.

seketika itu juga, tawaku terhenti. aku dapat merasakan, ada suatu rasa, di nada suaranya.

" astagfirullah... adeeek..! maksud abang itu, bukan kirim salam yang kekmana kekmana..! maksud abang, ucapin terima kasih ke dia, karena, bu rosa tadi yang kasih nomor telfon adek ke abang..! ga ada maksud lain loh sayaaaang..! " ucapku pelan, menjelaskan.

" koq bisa dapat dari dia..!? " tanyanya.

" iya.., tadi siang., waktu abang nelfon, dia.."

" tuhh kaaann...! koq abang bisa nelfon dia..!? " ucapnya memotong perkataanku.

" nomor telfon adek ga tau., ! tapi, nomor telfon dia, abang tau..!!! " sambungnya. lagi.

" ya ampun adeek..! abang ga nelfon bu rosa..dan abang ga tau no telfon bu rosa..! " suaraku sudah agak.....

" abang tu tadi nelfon ke sekolah, mo kasih kabar ke kepala sekolah. sekalian mo ngomong ma adek. tapi, adek lagi latihan. " ucapku menjelaskan kronologi kejadian sebenarnya.

dan, kembali aku tak mendengar suaranya.

" adeeek..." panggilku lembut. karena, sewaktu menjelaskan tadi, suaraku agak meninggi.

aku sudah hafal dengan sifatnya.

" iya baaang.... maaf..! "

" ya sayaaang... ga fafa...! itu tanda sayang..". ucapku memaklumi sifat manjanya.

" tapi, jangan berle ya...! ". aku mengingatkan.

" iyaaah... abang jangan marah..". suara manja nya kembali terdengar.

" iya sayaaang... abang ga marah.... abang sayang adek...! " ucapku tulus dan jujur.

setelah berbicara dan berdua dengan nya, rasa rinduku dan sayangku semakin menggebu . dan semakin lama., ehh.., ngomong ngomong soal lama, mataku melirik ke monitor argo telfon.

" ASTAGA....!!! " teriakku kencang. mataku melotot melihat argo telefon.

" hahh...! abang kenapa...!? " tanyanya, yang mungkin terkejut mendengar teriakanku.

" ehh.., ng.., itu.., pintu gerbang penginapannya, udah mo di tutup..! pengawas juga udah jaga di depan..! " ucapku berbohong.

jantungku, ketar ketir melihat nominal argo.

" adeek..., udah dulu ya...! takut kena marah...! " ucapku.

" ishhh... adek masih kangen baaang...! " ucapnya lirih.

hatiku berbagi, antara tak tega mendengar rengekan manjanya yang menagih rindu, dengan angka angka yang terus berganti di argo telefon.

" adek mau., abang kena marah..!? " spek ku.

" enggaaa....! ya udah., ga fafa.... " ucapnya lemah. tak berdaya untuk menahanku.

" besok, abang telfon lagi ya sayang...! " rayuku. namun, batinku ragu karena tak pasti.

mataku kembali melirik argo.

" betul ya bang....! abang jangan bohong....! besok telfon adek lagi ya bang....! " suara manja nan lirih , terdengar memelas di telingaku.

" iya sayang....! abang janji..! abang juga masih kangen...! "

" iyaaah... abang jangan nakal nakal...! "

" he' emm.....! "

" dadah abang....! "

" dadah sayang....! "

' BRAKK...! ' dengan gerak cepat, tanganku meletakkan gagang telefon.

aku keluar dari bilik telefon dengan hati yang......

' cukup ga ya, duit ku ini...! '. aku merogoh kantong ( saku) depan ku, dan mengeluarkan semua isinya. jariku, memilah milah lembaran rupiah

" seratus tiga puluh ribu..! " si penjaga kasir memberitahu nominal, disaat aku berhenti di depannya.

' MATII....!!!!'

lututku bergetar lemas. duit yang berada di tanganku hanya berkisar sekitar enam puluh ribuan.

si penjaga kasir menatapku dengan curiga. aku tak berani memandangnya. secara spontan, tanganku meraba raba semua kantong celana . dan., tangan kananku meraba tonjolan di kantong belakang.

setelah ku keluarkan, ternyata dua buah amplop. amplop yang pernah di kasih oleh istri bupati dan kapolres. yang memang selalu kubawa. karena mengingat pesan mereka ' buat jaga jaga..! '

kurobek salah satu nya. dan kuintip isinya.

' deghh..! '

ternyata, isinya duit. kukeluarkan, dan kuhitung. SEPULUH LEMBAR DUIT LIMA PULUH RIBU...!! .

' allahuakbar...!!! ' bisikku lirih.

segera, kuserahkan tiga lembar ke penjaga kasir yang sedari tadi memandangku dengan tatapan............!

" terima kasih kak....! " ucapku, di saat si kasir memberi duit kembalian.

" sama sama bang...! " balasnya tersenyum.

....................................................

....................................................

disaat aku sudah memasuki pekarangan tempat kami menginap, aku mendapati dody dan diana duduk berduaan di taman wisma. aku mendekat ke arah mereka.

" indu mana....?? " tanyaku ke mereka.

sekilas, kulihat dody seperti terkejut.

" di depan kamar tuhh...! " diana menjawab. sementara si dody, wajah dan pandangannya entah kemana mana.

' hahaha,,, si pepek, sok malu malu...!! ' batinku tertawa geli, melihat tingkah kedan ku satu ini. ( kedan = best friend )

" kalian tinggalkan dia sendiri...!! TEGA NIAAAAN....!!! " ucapku, sedikit berdialog.

" kau tu yang tega...!! pergi entah kemana, ga bilang bilang..! dody bersuara. namun, dia masih tak memandangku.

aku hanya tersenyum, dan pergi meninggalkan mereka. langkah kaki ku menuju ke arah kamar mereka ( rindu dan diana).

disini, kami semua anggota resmi paskibra di inapkan. tempat yang di sediakan oleh pemprov. dalam satu kamar, diisi oleh dua orang. indu dan diana..., aku dan dody.

ketika aku semakin mendekat ke kamar mereka, kulihat indu dan seorang laki laki, tengah duduk bercengkerama di teras depan kamar.

aku menghentikan langkahku. merasa tak enak, akan mengganggu mereka yang tengah asyik. aku berbalik, dan melangkah hendak kembali ke kamarku. namun...,

" aby......! " ku dengar suara lembut bunga anggrek ku memanggil.

aku kembali membalikkan badan kearahnya. tangannya melambai, menyuruhku menghampirinya.

aku berjalan mendekat, dan langsung mengambil posisi duduk tepat di sampingya.

( posisi duduk ku dan rindu berada dalam satu kursi. karena, kursi yang di duduki indu ini, sedikit lebih besar. sementara silaki laki tadi, berada di depan kami. )

lengan dan pinggul kami sedikit menempel. kulihat si lelaki tadi agak kikuk melihat kedatanganku.

" ok lahh... aku balik dulu lahh ya...! " ucapnya seraya bangkit berdiri.

" santai aja lahh jon...! jadi ga enak aku, mengganggu...! " ucapku merasa tak enak.

joni pranata ginting. juga salah satu pasukan paskib, yang dari awal kedatangan kami, laron satu ini, begitu getol mendekati si bunga anggrek. berharap dapat hinggap la tuhh...! .

" engga koq zayn., kita dah lama koq ngobrol nya. ! lagian, aku belum makan. dah lapar ni....! " alasannya.

" chaou dulu lah ya...! " ucapnya lagi mengangkat sebelah tangannya dan tersenyum ke indu.

" ga usah di balas senyum nya..! '' bisik ku ke indu.

dengan sebelah tangan, indu menutup mulutnya, menahan tawa. dan satu tangannya lagi mencubit pelan pinggangku.

" dari mana...!? " tanya nya, setelah laron tadi dah berlalu.

" enak ya, di apelin...! sory mengganggu....! " ucapku, tak menjawab pertanyaannya.

pandangan ku lurus kedepan. tak berani memandangnya yang menatapku.

" jawab dulu aby......! " suaranya terdengar amat syahdu.

" dari wartel.., nelfon kawan...! " jawabku, sambil memandangnya sekilas.

( sekilas...! aku cuma berani sekilas...! )

" nelfon kawan...." ucapnya, meniru kalimatku.

ucapan nya terdengar...............

" iya..., nyuruh kasi kabar ke mamak..! " aku berbohong.

" di rumah ga ada telfon. jadi, nitip ke kawan..." sambungku.

" hmmm.... " gumamnya tersenyum.

dengan posisi duduk yang menempel dengannya, aku menjadi tegang.
ku labuhkan punggung dan kepalaku di sandaran kursi, berharap dapat mengurangi ketegangan.
tak kusangka, rindu malah mengikutiku bersandar. dan kini, kepala kami juga menempel.
''hufft..!" rindu melepas nafas panjang. sementara aku, hampir sesak menahan nafas.
beberapa saat, kami sama sama terdiam.
mencoba lebih rileks, aku meluruskan kaki, dengan menaikkan kedua kaki ku ke atas kursi kosong di depan kami.
tak di inyana, rindu malah kembali mengikuti gerakanku. kini, dari hujung kaki ke hujung kepala kami saling menempel. dan, di perparah lagi dengan rindu yang menggoyang goyangkan telapak kaki nya. sehingga, telapak kaki nya yang halus, bergesekan dengan hujung kaki ku.
' ya olloh.., !' batinku menyebut, dan memanggil nama NYA.
" koq diam aja.,. !? " tanyanya.

" lagi fokus....! " jawabku.

" fokus mencium aroma ku.....!? " tebaknya.

" engga..., bukan....! " ucapku menggeleng.

" fokus ngapai...!? " tanyanya lagi penasaran.

" lagi fokus main drum....!" jawabku sekenanya.

" main drum...!??? " ucapnya , sambil memandangku heran.
aku mengangguk. kuberanikan diri menatapnya. wajah cantiknya hanya berjarak beberapa centi dari wajahku. kulihat dia mengkerutkan kening. lalu, kuraih telapak tangannya kanannya, dan kuletakkan diatas dadaku yang berdetak kencang.

" itu., bunyi drum metallica...! harus betul betul fokus memainkannya...! " ucapku

" hihihi....! " rindu tertawa geli. dan tangan kirinya, mencubitku pelan.
kini, kami saling bertatapan. tawanya berhenti. berganti menjadi senyuman. kulihat pipinya mulai memerah.

" aku ga nyangka..., dan, masih tak percaya...! " ucapnya tak berapa lama.

" kenapa...!? " tanyaku

" ga nyangka, bisa terpilih.. dan. tak percaya, kalau aku mendapat kepercayaan, untuk membawa bendera...! "
" padahal kan....! " gantungnya. dan aku faham, arah perkataannya.

" rezeky gadis cantik nan soleha.....! " ucapku.

" makasih...!
" dan juga, satu hal lagi yang tak ku percaya.. ! " sambungnya.

" apa tu...? "

" nggg..... " sambil menggigit bibir bawahnya, rindu memiringkan tubuhnya, condong ke arahku. dan, hujung jari telunjuknya, seperti mencoret coret di atas dadaku.
" aku nyangka., bisa bertemu dan kenal kamu..! sampai detik ini., aku masih tak percaya, bisa sedekat ini dengan kamu..!! juga dengan kita yang seperti ini..! " saat mengatakan ini, pandangan matanya, begitu lekat menatapku. hujung jarinya masih tetap menari nari di atas dadaku.
" dan, diatas itu semua., aku bersyukur kepada tuhan. atas kemurahan hatinya, yang mempertemukan ku dengan kamu. dan juga mengizinkan, tuk kenal dan dekat dengan mu...! " sambungnya.
aku terdiam..., tak mampu tuk membalas kata katanya..!
terpana.., dengan tutur kata dan bahasanya....!
terpaku.., dengan tingkah laku dan perbuatannya saat ini...!
dan terpukau.., dengan segala yang ada pada dirinya.
" by......" panggilnya
aku diam membeku, tak sanggup menggerakkan setiap sendi tubuhku. setiap titik nadi di pembulluh darahku juga berdenyut sangat kentara. sementara, jantungku semakin..........
aku yakin, dia dapat merasakannya. karena, telapak tangannya masih melendot manja di atas dadaku.
" hihihihi....! tadi, drum metallica., sekarang, kamu main drum apa...!? " tanyanya tertawa.
aku tak merespon. lidahku masih kelu tuk berkata.
" abyy.....! " panggilnya lagi.
melihatku tak merespon, raut wajahnya seketika berubah. matanya, tak lagi menatapku.
" maaf....! kalau kamu ga suka dengan perkataanku...! " ucapnya pelan. pandangannya jatuh kebawah. jari telunjuknya yang sedari tadi menari nari, juga turut berhenti bergerak.

" ang....." melihat itu, secara reflek aku langsung merespon.

matanya kembali menatapku.

" bukan aku tak suka...! " ucapku.

" kenapa diam...!? " tanyanya.

" karena, sejak tadi, ucapanmu itu memancing respon sensor motorik di gendang telingaku, yang secara berulang ulang memutar dan memainkan ucapanmu. ..!"

" aku tak ingin, perkataanku yang akan keluar dari mulutku, bercampur dan merusak untaian kata katamu...! kata kata yang tak ku percaya kau ucapkan..! " kataku. mencoba mengembalikan mood nya.



rindu tersenyum. lalu, dia memajukan kepalanya. kini, kening kami menempel . dan dia menggesek gesekkan hujung hidung kami

" tukang gombal...! " ucapnya kembali tersenyum

beberapa saat kami kembali terdiam.

" tuh kan...!! diam lagi...! " ucapnya. karena cukup lama kami terdiam

" aku lagi mambayangkan...! " ucapku santai.

" membayangkan apa...!? " tanyanya. wajahnya semakin memerah. ekspresi malu nya semakin kentara.

" aku lagi membayangkan.., cemana reaksi adekmu itu ( si mahluk halus eva) , kalau dia lihat kita seperti sekarang ini...! " ucapku. mengingat posisis tubuh kami yang menempel sekarang ini.

" hahahahaha......!! " tawa renyahnya meledak.

" bisa kenak gagang sapu kamu....! " ucapnya sambil menahan tawa.

aku ikut tertawa mambayangkan nya.

" jangan di bayangkan...!! dan, jangan di lakuin di dekat dia..! " ucap rindu, melihat tawa geliku.

" aku pengen coba..! pengen lihat reaksi dia...! " tantangku

" jangan by....! " sambil mencubit pelan dadaku.

" ehmm...! "

tiba tiba, terdengar suara orang berdehem.

rindu ingin menarik tangannya yang berada diatas dadaku. namun, kutahan dan kubiarkan tetap di atas dadaku.

" ehhehhmm.....! ehemmm....! " kembali terdengar suara itu.

rindu terlihat gelisah. bola matanya bergerak liar.

" ga usah di gubris...! palingan, si putri malu ( dody ) ....!! " ucapku.

" malu by....! " bisiknya.

aku melepas tangannya. dan kami kembali ke posisi duduk biasa.

betul saja. ketika kami duduk tegak, dody dan diana berdiri di depan kami.

" tau ga.., mangganggu kesenangan saudara sesama itu., sungguh berdosa...!! " ucapku ke mereka berdua.

" lebih berdosa lagi, kalau kubiarkan kau berlama lama seperti itu...!!! " ucap dody. dan..,

' plakk..!' dody memukul betisku yang bersandar di kursi.

aku menurunkan kaki ku. begitu pula dengan indu.

dody menggeser kursi itu sedikit ke belakang, kemudian mendudukinya. sementara diana, melangkah masuk ke kamar.

" mau minum...!? " rindu bertanya.

akau mengangguk mengiyakan. rindu bangkit dari duduknya dan masuk kedalam kamar. tak lama, rindu dan diana keluar. lalu, mereka menuju pantry ( daour penginapan )

" cemana...! dah becipok...!? " tanyaku ke dody. saat dua wanita itu sudah tak terlihat.

dody tak menjawab. namun, dia menjilati bibirnya.

" pepek...! " maki ku.

" hahaha....! " dody tertawa puas.

" kau cemana..!? " tanyanya balik.

aku hanya menggeleng. karena memang, begitu pun dekatnya posisi kami tadi, tak ada niat untuk berbuat macam macam padanya.

" LAMBATT KAU...!!!!" ucapnya mengejek.

tak berapa lama, kembali terlihat dua wanita tadi berjalan kearah kami. membawa nampan, berisi empat gelas teh.

kami menghabiskan waktu bersama sama. bercerita ini itu sambil bersenda gurau. aku dan rindu, bekerja sama menggoda dan menjahili dua manusia yang juga tengah kasmaran itu. diana merrespon nya dengan santai sambil tertawa . tapi tidak dengan doddy. dia terlihat sangat malu malu.

hingga sampai pukul 2 dini hari, kami memutuskan untuk menyudahinya.

..................................

..................................

didalam kamar, aku termenung. mengingat dari perkataan rindu tadi. walau tak mengatakannya secara gamblang, aku sudah tau akan maksudnya. dan juga memikirkan tentang rani. mengingat hubungan kami yang juga bisa di katakan sudah sangat dekat.

dua wanita yang berbeda karakter. yang satu, mencuri hatiku..!! dan yang satu, 'sudah' menyentuh hatiku........



.......................bersambung
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd