Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA HAHOLONGAN.

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
om momod sudah muncul nih, so,,. kudu di update.

maaf, isi volume dari update kali ini belum memenuhi target. sehingga mungkin alur cerita menjadi kurang memuaskan. :ampun:














part 25


RINDU




RANI




ROSA




EVA












P.o.v third

_,BANDUNG.

sorang pemuda remaja tampak kepayahan menggeser pintu pagar yang teramat besar.
Setelah ada sedikit celah yang terbuka , pemuda itu melangkah kan kaki nya memasuki pekarangan rumah yang di tuju.

" assalamualaikum..!!" Pemuda itu memberi salam dengan suara yang cukup keras.
' tokk..! Tokk.! Tookk..!!' Di tambahi nya dengan mengetuk pintu.

Tak lama, daun pintu itu terkuak. Menampak kan sosok gadis yang cantik jelita.

" abbi mu ada..??" Tanya pemuda itu.

Si gadis mengangguk. Kemudian berbalik melangkah.
Pemuda itu mengikuti nya masuk kedalam. Yang kemudian menghenyakkan pantat nya di sofa ruang tamu.

Setelah memberitahukan ke abbi nya kedatangan pemuda itu , si gadis melanjutkan langkah nya ke dapur.

" siapa..!??" Tanya seorang perempuan yang paras nya tak kalah cantik dari gadis itu.

" raheem, ummi.." Jawab gadis itu, sambil membuka kulkas. Kemudian mengambil sebotol syrup dari dalam.

Setelah meletakkan dua gelas minuman di atas meja, gadis itu kembali ke dapur. Membantu sang ummi yang masih berkutat dengan masakan nya.

Tak lama setelah mereka selesai memasak, pemuda itu menghampiri si gadis.
" kau sudah selesai ngerjai tugas sekolah kemarin..!?" Tanya raheem.

Gadis itu melirik nya dengan tajam.
Mendapat lirikan yang sudah beribu kali di berikan gadis itu padanya, raheem tersenyum lebar. Sambil merapatkan kedua telapak tangan nya di depan dada.

" dasar pemalas..!!!" Gadis itu mencibir. Kemudian melangkah memasuki kamar nya.
Tak lama, gadis itu keluar membawa satu buku .
Raheem menyambut nya dengan senyum yang semakin melebar.

" bibi.. aku pulang ya..!" Pemuda itu pamit, setelah menerima buku dari gadis itu.

" raheem., makan dulu yoq.! Bibi dah masak nih.."

" ga usah bi.. mau ngerjain ini nih..! Biar cepat selesai..!" Sambil menunjukkan buku yanh di pegang nya.

" ohh.. ya udah.. "balas wanita itu.

Ibu dan anak itu mengantar raheem sampai ke pintu depan.

" hati hati..!" Ucap si perempuan mengingatkan. Yang di balas anggukan oleh raheem.

Saat dia sudah berdiri di samping mobil nya, sebuah sepeda motor berwarna orange berhenti tepat di belakang mobil nya.
Si pengemudi yang mengenakan seragam senada dengan warna sepeda motor nya itu turun. Lalu memeriksa buntalan yang di bawa nya.
Setelah menemukan apa yang di cari, beliau melangkah masuk ke pekarangan. Namun, di cegah oleh raheem.
" eh pak., surat buat siapa..!?" Tanya nya.

si pak pos menghentikan langkah nya.
" buat syarifah iman." Jawab si pak pos.

" ohh., sini pak. Adik saya tuh. Biar saya yang kasihkan."
" terima kasih pak..!" Ucap raheem, setelah pak pos memberikan surat itu padanya.
Baru bebetapa detik surat itu di tangan nya, langsung di sambar oleh tangan lain nya.
Raheem tersenyum jahil, ketika menyadari siapa yang merebut surat itu.

Gadis yang merebut surat itu menatap raheem dengan garang. Kemudian pergi meninggalkan nya.

" ciee.. cieee...! Yang dapat surat dari pujaan hatiii...!! Suit suiiiittt....!!" Rahemm menggoda gadis itu. karena tadi, dia sempat membaca nama si pengirim.

Tanpa memperdulikan ocehan raheem, gadis itu tetap melangkah, masuk ke dalam rumah. Yang pasti nya juga di iringi dengan tatapan dan senyuman geli sang ummi.





SYARIFAH IMAN





Gadis itu langsung masuk ke dalam kamar nya. Duduk di bibir ranjang, dengan senyum mengulum sambil memandangi amplop surat.

Ini bukan lah yang pertama kali nya dia menerima surat dari pengirim yang sama.
Sudah ada beberapa kali mereka saling mengirim surat. Namun, tak urung nama dan wajah si pengirim selalu dapat menarik hujung bibir nya.

'Krieeek..!' Gadis itu menoleh ke arah pintu kamar nya yang terbuka.

" iman... nanti, temenin ummi keluar sebentar ya.." yang ternyata sang ummi.

Gadis itu mengangguk.

Sekilas, sebelum kembali menutup pintu, sang ummi melirik surat di tangan gadis itu.

" jangan kelamaan siap siap nya.!" Ucap sang ummi lagi.

" iya ummiiiii...!" Sahut si gadis, menyadari lirikan dan senyum jahil.
sang ummi.

Setelah umi nya keluar dan menutup pintu, iman kembali menatap amplop surat itu.

' krieeet.!'
Belum ada satu menit, Pintu kamar nya kembali terbuka.

Tanpa menoleh ke arah nya, sang ummi melangkah masuk Menuju ke meja nakas. Mengambil gelas kosong, lalu membawa nya.
Sebelum keluar, ummi kembali melirik nya dengan senyuman.

Iman hanya geleng kepala melihat tingkah tak lazim ummi nya itu.

' sreeeek..!!' Jari lentik gadis itu menyobek hujung penutup amplop surat dan mengeluarkan isi nya. Lalu, membuka lipatan kertas surat.

ASSALAMUALAIKUM , YAA GADIS YANG ADA DISANA.

' wa'alaikumssalam , yaa laki laki..!' Batin nya menjawab.

' krieeeet..!!'
Baru satu kalimat pembuka yang di baca, pintu kamar nya kembali terbuka.

ummi nya melangkah masuk sambil menenteng sehelai handuk kecil. Menuju ke meja nakas yang ada di sudut ruangan. Kemudian mengelap permukaan meja yang sudah mengkilap.

Dahi gadis itu mengkerut., memandangi ummi nya dengan tatapan heran.
" ummi.... ngapain..!??" Tanya nya.

" kamu ga lihat..? Ini ummi lagi bersih bersih.. meja.,ama lemari kamu udah berdebu nih.! " jawab ummi nya.

'Bersih bersih..!?? Berdebu.!??' Batin nya terheran heran.
Sungguh tak ada walau sebutir debu pun yang melekat di perabotan kamar nya ini.
Meski tak setiap hari, namun dia tetap rajin membersihkan seisi ruangan kamar nya ini.

Hingga .., iman langsung mendapat jawaban saat dia menangkap lirikan ummi nya ke arah kertas yang dia pegang.

' sahh.!! Ummi nya sudah terkontaminasi oleh penyakit jahil sepupu nya ( raheem).

Iman melipat kertas surat,lalu meletakkan di samping nya. Kemudian, iman bangkit berdiri dan menghampiri ummi nya.
Tangan nya menangkap kedua bahu ummi nya.
Dengan lembut, iman menggeser dan menggiring ummi ke pintu kamar.
" ummi sayaaaaang... ummi ga usah repot. Ga usah capek capek bersihin nya yaaa.." ucap nya lembut.

" isshhh.. ga papa sayang..! Ummi bosen. Ga ada kerjaan..!" Ucap nya meyakinkan putri nya.
Namun, iman tak menggubris ucapan nya. Terus membawa sang ummi menuju pintu kamar nya.

" itu.. surat nya berapa lembar..?? Kata kata nya puitis ga.?? Romantis ga..??" Tanya si ummi ketika dirinya sudah berhasil di halau dari dalam kamar.

Tanpa menggubris ucapan sang ummi , iman menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.

Perempuan itu meninggalkan kamar putri nya dengan mengulum senyum.

Saat melangkah, dia mendapati suami nya menatap nya sambil menggelengkan kepala.

" sejak kapan ummi punya hobby jahilin anak sendiri..!" Tanya sang suami.

" hihihi... " si ummi hanya tertawa. Lalu menggandeng lengan suami nya.
Mereka melangkah ke ruang keluarga.

" abbi tau kan, kalau putri kita itu lagi kasmaran." Sambil menghenyakkan pantat nya di sofa.

" hmmm.." sang suami mengangguk. Mengambil posisi di samping sang istri.

" abbi juga tau kan, dia kasmaran nya dengan siapa..!??" Lanjut nya .

Si suami kembali mengangguk.
" yang berarti, itu mematahkan asumsi ummi selama ini.!" Lanjut si suami.

" ya., habis nya, iman terlalu cuek sihh.! Ga ada menunjukkan ketertarikan nya dengan lawan jenis.!"
" ummi kan jadi takut abbi...." ungkap si ummi dengan geregetan.

Si suami hanya geleng kepala.

" mmm.... kalau nanti, seandai nya mereka dekat, abbi keberatan ga.!??" Tanya nya ke sang suami.

Si suami menggeleng.
" kenapa abbi mesti keberatan.!?" Tanya nya.

" karena., yaah.., abbi tau lah kenapa. Pemuda itu kan, bukan serumpunan dengan kita. Apalagi, putri mu itu adalah syarifah !. Yang mana.."

Si suami memotong ucapan istri nya dengan gelengan.
" abbi tidak mempermasalahkan hal itu.!"
" yaaahh... walaupun kultur kita., terutama dari pihak abbi sendiri memegang prinsip yang sangat keras terhadap silsilah. Tapi, itu tidak berlaku buat abbi." Ucap si suami memberikan respon.
" selama pemuda itu dapat meyakinkan abbi. , abbi tak kan mempermasalahkan rumpun dan silsilah nya.!" Sambung sang suami.
'' lagi pula, tidak semua rumpun kita memegang teguh prinsip seperti itu.! "
" salah satu contoh nya., adik ummi sendiri. ( sofhia el humayra / mama nya indu )." Lanjut nya.

" isshh..! Abbii..,! kayak ga tau aja gimana berat nya perjuangan mereka menghadapi kekerasan abba..!" Ucap sang istri mengingat kan.

" bukti nya, tyo bisa.! mereka berhasil kan..!??" Ucap si suami.

" iyaaaa.. maksud ummi, kita tau gimana keras nya dulu abba menentang hubungan mereka. Di tambah lagi, tyo itu dulu nya berbeda keyakinan dengan kita.!" Si istri menjelaskan.
" apa nanti abbi juga sekeras itu pada nya.!?" Tanya nya.

" belum tentu juga kan kalau nanti mereka berjodoh.!" Si suami mengelak dari pertanyaaan si istri.

" isshhh abbi....! Kan tadi ummi bilang seandai nya....!"

" hehehehehe....!!!" Si suami hanya tergelak.

Sementara itu, di dalam kamar putri mereka, gadis itu tersenyum sambil melipat kertas surat yang sudah selesai di baca nya. Kemudian, jari tangan nya merogoh ke dalam amplop surat yang masih berisi.

Senyum nya semakin melebar, saat melihat gambar foto berukuran post card yang di kirim si laki laki .

'Hihihi...!''
Tawa geli nya saat mengingat gambaran di foto tersebut. Dan juga heran. karena seingat nya, mereka tak pernah meminta si fotographer untuk mengambil gambar itu di saat mereka menikmati segar nya air kelapa muda.

Disitu, kening mereka menempel. Karena sama sama hendak menyedot air kelapa.

Kebersamaan mereka hanya lah 70menit lama nya. Namun, Kesan di hati si gadis sungguh sangat mendalam.

*
*
*
*
*
*
*

P.o.v aby

Waktu terus berjalan...
Hari pun berganti.

Tanpa terasa, esok hari aku dan kawan kawan sudah kembali bersekolah dan duduk dikelas 2 SMA.

Malam ini, kami berkumpul di rumah si mahluk halus. Seperti yang di instruksikan rosa sore hari tadi. Dia, yang selaku pengurus OSIS di sekolah ingin membagikan ID ke anggotaan panita pelaksana penataran P4.

Tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelum nya. Dimana tahun ini, yang kelas 3 tidak di ikut sertakan. Jadi, hanya anggota OSIS yang kelas 2 lah yang melaksanakan. Setelah kami melaksanakan rapat OSIS seminggu yang lalu.

" issshh...!! Kaaaaak! " si mahluk halus mulai merengek ke rosa, sambil melihat ID keanggotaan nya.

" kenapa..!??" Tanya rosa.

" koq aku satu kelompok sama dia..!!!?" Si mahluk halus itu menatap ku dengan sinis.

Ya., aku , si mahluk halus., dan juga satu orang lain nya yang dari kelas berbeda menjadi 1 kelompok.
Kami bertiga menjadi pembimbing di kelompok / kelas ELANG.

" Tukar lahh tukar.! Ganti..!!" Ucap nya, masih dengan tatapan sinis nya pada ku.

" cemana ketua.!? Bisa di ganti..!?" Tanya rosa ke si putri malu.

Ya., berdasarkan pemungutan suara sewaktu rapat OSIS minggu kemarin, dody terpilih menjadi ketua OSIS.

" oh, tidak bisa.! Keputusan sudah mutlak. Tidak dapat di ganggu gugat.!!" Tolak si putri malu dengan gaya yang sok berwibawa.

Mendapat penolakan seperti itu, si mahluk halus pun mencibirkan bibir nya.

*
*
*
*
*
*
*

" o bujaaaaak... na jogi jogi ma nooooon...!! ( waauu.. cantik cantik banget tuh..! ). " seraya berjalan meninggalkan parkiran , si putri malu berdecak kagum. Merujuk ke siswi siswi baru yang memenuhi area sekolah.

Sama seperti tahun lalu saat kami yang menjadi siswa baru di sekolah ini . Mereka semua masih terlihat canggung .

Saat berjalan melewati ruangan TU, nampak ramai para siswa baru mengantri didepan.
' bakalan sibuk nih si embem.!'batin ku.

" pek.! Dah ko aman kan 'singgasana' ku kan.??" Tanya ku ke dody.

Dody mengangkat jempol nya.

Sampai di kelas, aku langsung menuju ke singgasana ku. Di sudut kanan, paling belakang.
Sendiri...

Aku mengedarkan pandangan ku. Hingga mentok ke arah bunga anggrek ku yang juga tengah memperhatikan ku.
Ku berikan ciuman jarah jauh. Yang di balas dengan senyuman manis nya.

Aku pun berdiri. Melangkah menghampirinya.
Dan saat aku sudah berdiri di samping nya, bel tanda di mulai nya upacara pun berbunyi.

" yoq..! " aku menjulurkan tangan kiri ku. Yang tanpa menunggu lama langsung di sambut oleh nya.

Sambil berpegangan tangan, kami menuju ke lapangan.

Skip..
Skipp...

Upacara pun selesai.

Tiba lah saat nya, untuk pengumuman juara sekolah.

Semua murid berdiri santai.
Aku dan indu merengsek ke barisan depan.

Kulihat si embem ku berjalan ke tengah lapangan. Dia mengambil alih tugas sang pratokol.

" baik lah.!" Setelah ber muqadimah sebntar, rosa mulai membaca secarik kertas.
" saya akan mulai dengan lima besar.!" Lanjut nya.
" tempat ke lima., dengan nilai 91. Jatuh kepada, siswa dari kelas 1'''' ( satu empat ). " rosa jeda sebentar.
" IRWANSYAH LUBIS.! " sambung nya kemudian.

' prokk..! Prokk.! Prokkk.!!! ' semua murid bertepuk tangan.

" tempat ke empat., jatuh kepada...!" Rosa melanjut kan.
" mmm.. kayak nya ga ada perubahan ni..!" Sambung nya dengan tersenyum.

Kulihat bunga anggrek ku menatap ku dengan tersenyum. Di ikuti dengan teman teman sekelas lain nya.

" dari kelas 1' ( satu satu)., dengan nilai., 94....
" ZAYN ABY SIREGAR..!" Suara rosa menggema dari pengeras suara.

' prok.. prokk prokk...!' Kembali terdengar suara tepukan tangan.

Aku mengangkat kedua tangan ku. Melambai lambai ke semua arah. Bergaya Bak selebritis kepada fans fans nya.

Indu yang melihat tingkah konyol ku, tertawa sambil menutupi mulut nya. Sementara itu, si mahluk halus yang ada di samping nya menatap ku dengan eneq.

" baiklah..!" Suara rosa kembali terdengar.
" buat juara 3., 2 ., dan 1 nanti, agar maju ke depan dan naik ke atas podium." Sambung nya.

" juara 3., jatuh kepada., siswa., dari kelas 1' ( satu satu ) ! "

' wwwooaaaaaa.....!!! ' barisan kelas kami bersorak sorai.

' tepplakk...!!' Aku menempelang kepala si putri malu.
" biasa aja kau pepek..!! Ga usah kembang kali hidung mu itu..!!" Ucap ku mengejek nya.

Enntah karena sangkin senang dan bangga nya, dody tak merespon geplakan ku di kepala nya. Malah, kulihat lubang hidung nya semakin membesar.

" dengan nilai., 95...
" RISDIANA TAMPUBOLON..!!!"

' kyaaaaa....!'jeritan gembira para betina betina sungguh sangat tajam menusuk gendang telinga.

Dengan sunyum sumringah, diana mendapat pelukan dari si mahluk halus dan juga kawan kawan perempuan lain nya.

Saat diana bergerak meninggalkan barisan, aku dan dodi serentak mengangkat tangan setinggi kepala.

'Plak.! Plak..!'
Diana menyambar telapak tangan kami dengan tepukan nya. ( cas / tos ).

Setelah diana berdiri diatas podium, rosa kembali membacakan.

" juara ke dua., dengan nilai, 96. Jatuh kepada., siswa., dari kelas 1" ( satu dua).
" TERESA SINAGA.!! "

gantian, kini barisan kelas di sebelah kami yang bersorai.

" dan sekarang..., yang menjadi JUARA 1 UMUM., tahun ajaran 1998/ 99. Dengan nilai 98,5. Jatuh kepada... "

Suasana menjadi hening seketika.

Dengan gaya sok mendramatisir, si embem menjeda sebentar.
Pandangan nya menyisir seluruh murid yang berada di lapangan.

" EVA OCTAVIA SIMANUNGKALIT..!!!" aku menjerit kuat. Menyebut nama si mahluk halus.

Sontak, semua manusia yang berada di lapangan mengarahkan pandangan ke barisan kami.

'Ehh..!'
Sadar dirinya menjadi olok olokan ku, si mahluk halus itu dengan cepat mendatangi ku.
" GILA.. GILA..! GILA KAU..! GILAK KAU YA..!!!" eva menghujami ku dengan pukulan bertubi tubi.
Wajah nya memerah. Antara marah dan malu karena di pandangi oleh orang orang. Apalagi, karena posisi nya yang berdiri paling depan.

Aku tertawa melihat ekspresi malu nya itu.

Dengan sigap, bunga anggrek ku menahan tubuh si mungil itu. Memeluk nya dari belakang sambil menahan tawa.

Dengan rahang yang mengeras, Eva menatap ku dengan amarah yang memuncak.

" jatuh kepada....." suara si embem kembali terdengar. Dan suasana menjadi hening kembali.

' tapp..!' Aku merangkul pundak salah satu sahabat ku.

'Ehh..!!' Dia yang mendapat rangkulan ku dengan tiba tiba, sedikit terkejut.

" congratulations..!!" Ucap ku pelan.

Dia memberikan senyum manis nya.
" thanks..!" Balas nya.

" DESY HANDAYANI...!!! Dari kelas 1' "

" wwhoooaaaaa.....!!'
'Prokk.. prokk..!'
' prok..!.'

Teriakan keras dari barisan kami membahana. Di tambah lagi dengan suara tepukan seluruh siswa dan para guru.

" kakaaaaaakk....!!" Si mahluk halus berteriak. Kemudian mendekat , hendak memeluk ecy. Namun aku menghalangi nya.

Aku merubah posisi membelakangi nya. Sambil menggeser ecy ke depan ku. Menyembunyikan nya di balik tubuh ku.

" AWAS KAU..! AWAS..! AWAAAAS..!!" Mahluk halus itu menarik narik lengan ku. Mencoba menyingkirkan ku dari ecy.

" hihihihihihi....!" Ecy hanya tertawa melihat tungkah kami berdua.

' plakk..! Plakk..! Tepplaakk..!!' Karena tak berhasil menyingkirkan ku, eva memukuli lengan dan bahu ku.

Hingga...

" abyyy....." ku dengar suara bunga anggrek ku.
Mau tak mau, aku pun menyingkir. Dan melepas tubuh ecy yang tadi ku kungkung.

Selesai upacara dan pembagian hadiah kepada para juara sekolah, kami para anggota OSIS yang juga panitia PENATARAN P4 kembali berbaris di lapangan.

Sebelum memulai kegiatan,Rosa.,selaku pembina OSIS, memberikan arahan dan penyuluhan kepada kami.

Kami dari kelas 2 yang saat ini beranggotakan 15 orang, di bagi menjadi 5 kelompok

Aku., si mahluk halus., dan juga erna ( dari kelas 2" ) , menjadi pembimbing di kelas ELANG.

Indu dan ecy satu kelompok. Bersama dengan satu orang dari kelas lain.
Sementara dody, yang merupakan ketua osis berdampingan dengan permaisuri hati nya ( diana).

" ehh., nanti bagian yang ngomong dan memberi arahan, kalian aja ya..! " ucap ku kepada dua perempuan pendamping ku.

" kenapa.!?" Tanya erna.

" aku ga pande bertutur kata. Apalagi kalau pakai bahasa formal.!" Aku menjelaskan alasan ku.

" APA..!!???. Ga pande BERTUTUR KATA.!?? cok bilang sekali lagi..! Apa ga salah dengar aku.!??" Si mahluk halus menyindir, sambil memandang ku dengan tatapan eneq.

" udah lah..! Pokok nya, kalau bagaian memberi arahan dan perintah, kalian aja.!" Ucap ku lagi . Dan langsung berjalan menuju ke kelas. Tak ingin mendengar celoteh si mahluk halus.

P.o.v third.

" SELAMAT PAGI ADIK ADIK..!" Erna langsung menyapa, begitu mereka masuk ke dalam kelas.

" SELAMAT PAGI KAAAAAAAK..!" Para siswa baru menjawab dengan serentak.

Mereka bertiga duduk beriringan di balik meja guru.

" kita ber tiga, disini selaku anggota OSIS yang menjadi panitia penataran, akan menjadi pembimbing kalian selama 6 hari ke depan." Erna memulai.

" ok.. kita akan mulai dengan sesi perkenalan dulu"
" saya ERNA SETIAWATI. Yang di sebelah saya, zayn aby. Dan yang paling pinggir, eva octavia." Erna memperkenalkan.

" selanjutnya, giliran kalian. Di mulai dari kamu.!" Sambil menunjuk ke arah siswa yang duduk paling pinggir di sebelah kanan.
" oh ya, sekalian kasih tau, tamatan dari SMP mana." Lanjut nya.

Siswa yang di tunjuk pun berdiri. Memperkenalkan diri dan juga asal sekolah nya. Setelah itu, di lanjutkan dengan orang di sebelah nya. Begitu seterus nya.
Hingga, saat separuh dari seluruh siswa yang sudah memperkenalkan diri, tiba tiba pintu kelas di ketuk.
Otomatis, seluruh manusia yang berada di dalam ruangan fokus menoleh ke arah pintu.

Nampak seorang siswa perempuan berdiri canggung di ambang pintu.

" ya...!" Si kecil mungil bersuara .

" ma... maaf kak. Saya terlambat." Ucap siswa perempuan itu seraya menunduk.

" kamu siswa baru..!?" Tanya si kecil mungil eva. Karena, penampilan nya sungguh sangat jauh berbeda dengan siswa baru lain nya.
Kalau yang lain nya berpenampilan serba baru, tapi tidak dengan dirinya.

Baju putih nya, sungguh jauh dari kata putih. Begitu juga dengan rok nya. Kaus kaki, dan juga sepatu. Semua terlihat sangat lusuh.

" iya kak.!" Siswa itu mengangguk.
" Saya masuk ke kelas elang." Sambung nya dengan nada dan gestur yang amat canggung.

" koq bisa terlambat.!?? Hari pertama lho ini.!" Si imut eva mengeluarkan nada tak senang.

Siswa perempuan itu tak menjawab. Dia hanya menunduk, sambil meremas telapak tangan nya.

" ya udah.. masuk." Kali ini, aby bersuara.

Siswi itu melangkah sambil menunduk. Menuju ke bangku kosong di deretan paling belakang.
Sendiri.

" lanjutkan " ucap aby, ke arah siswa yang masih berdiri karena acara perkenalan diri nya tertunda.
Kemudian, aby berdiri dan melangkah mengikuti siswa perempuan yang terlambat tadi.
Aby mengambil posisi duduk di sebelah perempuan itu.
Di satu meja yang sama.

Setelah memasukkan tas nya kedalam laci meja, perempuan itu tersenyum canggung ke arah lelaki yang duduk di sebelah nya.

" kenapa terlambat.?" Tanya aby.

" mamak sakit.!" Jawab nya dengan sendu.

'Huuuft...' aby menghela nafas.
" dah bawa berobat.? " tanya nya .

Gadis itu menggeleng..

" ya udah., nanti pulang sekolah bawak berobat ya.." ucap aby.

Gadis itu mengangguk.

Sementara itu Di depan, si kecil mungil itu terus menatap aby dengan tajam bercampur dengan geram. Bisa bisa nya, lelaki itu tanpa sungkan tepe tepe ( tebar tebar pesona) ke siswa baru di depan mata nya. Batin nya menggerutu.

" mmm... jualan cemana.?? Habis..?" Tanya aby lagi.

Dengan senyum kaku, gadis itu menggeleng.
" karena mamak sakit, awak jualan sendiri. Makanya tadi agak lama pulang nya.!" Ucap nya menjelaskan.

" hmmm... besok jangan terlambat lagi ya..!" sambil berdiri aby mengucek pelan rambut gadis itu.

" iya bang..!"

Aby meninggalkan gadis itu. kembali ke depan dan duduk diantara eva dan erna.
Aby cuek dan pura pura tak tAhu saat eva menatap nya dengan sinis.

" mulai menggait..!" Walau pelan, aby dapat mendengar suara si kecil imut itu di tujukan padanya.

Hingga perkenalan sampai ke gadis yang terlambat tadi, dia pun berdiri dengan canggung. Karena, semua mata yang berada di dalam ruangan ini kembali tertuju padanya.
" nama saya MAGDALENA SIRAIT. Tamatan dari SMP NEGRI xxx. Agama, kristen protestan." Ucap nya. Lalu kembali duduk.

" ok.. acara perkenalan kita sudah selesai." Erna kembali mengambil alih.
" sebelum kegiatan selanjutnya kita mulai, ada yang mau bertanya.!!?" Lanjut nya dengan bertanya.

Lalu, seorang siswA perempuan mengangkat tangan nya.

" iya.. mo nanya apa..?" Kali ini, si mungil bersuara.

" itu... abang itu.!" Ucap siswa perempuan itu.

" ha.. Kenapa abang ini..!??" Simungil menatap aby dengan sinis.

" mmm.... koq bisa ganteng gitu.!!?? Makanan nya apa ya..!??" Siswa perempuan itu melanjtkan tanya nya.

'Hoooooo.....!!!'
'Booooooo....!!'

suasana dalam kelas langsung hingar bingar.

Aby hanya tersenyum Menanggapi sikap jahil siswa baru yang cukup berani itu.

" bang..! Tolong jangan senyum bang.! Senyum abang bikin adek meleleeh baaaaang..!" Sambut satu siswa lain nya.

'Woooaaaaa.....!!!'
'Duk..duk.***uk...!!' Kembali suara riuh terdengar. Di campur dengan suara meja yang pukuli seperti menabuh gendang.

setelah suasana mereda, erna menoleh ke aby.
" ayo bang. Silahkan di jawab..!" Ucap erna sambil tersenyum geli.

" harus di jawab pertanyaan kek gitu..!??" Ucap aby ke erna. KareNa dia juga pasti tau, itu hanya pertanyaan jahil.
Namun, erna malah mengangguk sambil menahan tawa .

" mmm... sama juga koq kayak kalian. Makan nasi. Lauk dan sayuran..!" Jawab aby sekena nya.
" tapi.." aby menggantung ucapan nyA.
" aku pake lalapan. Lalapan kasih sayang..!" Sambung nya. Sambil mengedipkan sebelah mata ke eva.

" hooeekk..!!" Eva berlagak muntah.

Kemudian, satu siswa perempuan lain nya berdiri.
" boleh mintak kasih sayang abang.?? Sedikiiiit aja..!" Ucap siswa itu dengan gaya memelas.

" bwwooooooo......!!!"

Susana kelas kembali terdengar riuh.
Memang kalau di perhatikan, isi kelas ini didominasi oleh kebanyakan siswa perempuan. Hanya ada beberapa lelaki . Bisa di bilang, sembilan puluh persen nya di isi oleh siswa perempuan.

" udah... udah..! Diaamm..!!" Si mungil bersuara. Menenangkan suara riuh yang sedari tadi menggema.
" kita lanjut kegiatan berikut nya. Semua keluar, baris di lapangan.!!" Lanjut nya dengan tegas.

' gresakk..! Grrsak.! Gressuuk..!!' Semua siswa berdiri. Lalu keluar kelas dengan beraturan.

Si mungil yang masih terlihat kesal, menoleh ke aby.
" menggatal aja tau nya..!!" Ucap nya de
ngan sinis.

*

Sampai di lapangan, aby mengambil alih tugas. Setelah melewati perdebatan yang cukup alot dengan si mungil.
Sedari masih di dalam kelas tadi mereka sudah cek cok. Tentang siapa yang akan menjalankan tugas.

" kau aja lah yang ngajari.! Kau kan mayoret.!" Ucap aby. Menolak perintah si mungil yang menyuruh nya mengajari siswa dalam kelompok mereka akan baris berbaris .

" jadi, tugas mu ngapai.!!?? Nengok nengok aja..!! Tebar tebar pesona..!!? Menggatal.!!? Menggait..!! Iya..!!" Cerocos nya dengan cepat.

" haiissshh..! " dengan terpaksa, aby mengalah.

Saat ini, hanya dari kelompok mereka yang ada di lapangan.
Aby memulai dengan mengkoreksi barisan siswa yang terlihat tidak beraturan.
" adik adik... posisi kalian ini salah.!" Ucap nya.
" kalau dalam barisan upacara, iya.. betul. Posisi nya memang seperti ini. Dimana, yang berbadan kecil atau pendek berada di barisan depan."
" tapi, sekarang ini kita akan melakukan Pbb. Atau, pasukan baris berbaris. posisi nya kebalikan dari berbaris saat upacara. Dimana, yang paling tinggilah yang berada paling depan. Sementara, yang pendek atau yang keciiiiiiiil.." aby sengaja menekankan ucapan nya saat menyebut kan kecil, sambil melirik ke eva.
" posisi nya di barisan paling belakang.!" Sambung nya, menjelaskan.
" fahaaam.!!" Lanjut nya.

Semua siswa mengangguk.

" ok.. ambil posisi masing.!" Perintah nya.
Para siswa mulai bergerak mengikuti arahan. mengganti posisi berdiri masing masing.
" buat menjadi 4 berbanjar ( 4 barisan memanjang). " sambung nya memberikan instruksi.

Dan , disaat para siswa sudah merapikan barisan...

' teeeeeeeeeett......!!!' Suara bel pertanda jam istrahat sudah meraung raung.

" ok.. waktu nya istrahat. Nanti, selesai jam istrahat, ga usah masuk ke kelas. Langsung berbaris disini. " aby kembali memberi arahan.

" siap kaka..!" Mereka menjawab serentak.

Setelah kelompok nya membubarkan diri, erna dan eva melangkah ke arah ruangan TU, yang menjadi tempat posko panitia sementara.

" zayn ga ga ikut.!?" Tanya erna, karen melihat aby masih berdiri di tempat nya tadi.

" duluan aja..!" Jawab aby tanpa menoleh. Karena dia tengah memperhatikan , dan juga menanti kedatangan sosok perempuan yang baru saja keluar dari salah satu kelas.

Ditemani oleh ecy dan reno( siswa dari kelas 2" . Yang juga merupkan anggota osis dan panitia penataran), langkah gadis itu mendekat ke arah aby.
" koq kamu udah di luar.?" Tanya indu.

Aby menyusuri langkah ke tiga orang itu ke ruang TU.
" tadi kita kegiatan di luar." Jawab aby.

" cemana di kelompok kalian.!?" Kali ini, ecy yang bertanya.

" yaa.. begitulah.! Hari pertama. Masih canggung semua nya." Jawab aby.

" ehh., si adek ( eva) mana.!?" Tanya ecy lagi.

" dah duluan masuk." Aby menaikkan dagu nya ke arah ruangan TU.

" kalian, aman kan..?? Ga gaduh kan..?" Tanya ecy menahan senyum.

" hehehe..." aby tersengih. Menahan geli.

" haisss.. heran nih ama dody. Dah tau dua orang ini ga pernah akur, malah di buat satu kelompok.!" Ucap indu.

Aby mengedipkan sebelah mata nya. Lalu meraih telapak tangan indu, dan Menggandengnya menuju ke ruangan TU.

Sampai di ruang TU, teman teman mereka yang lainnya sudah duduk manis sambil menyantap cemilan.

Indu mengambil tempat duduk yang masih kosong. Di ikuti oleh ecy dan reno.

" atur jarak mu.! Jauh ko sikit. Ga usah rapat kali.!" Ucap aby, ketika melihat reno mengambil posisi duduk di samping indu.
Mendengar itu, reno langsung menggeser duduk nya dengan jarak satu hasta dari indu.

kemudian aby menuju ke bangku yang sudah di isi oleh erna dan eva. Dan mengambil posisi di sebelah si mungil.

" ngapai ko duduk disini..!??" Eva menatap aby dengan bengis. Ketika pemuda itu menghenyakkan pantat di samping nya.

Tanpa menggubris, aby mengambil kue bakwan. Mencocolnya dengan saus pedas.
Sambil mengunyah, aby melirik sekilas ke gadis mungil itu. Yang membuat hati nya semakin berang.

" gak ko tengok itu.! ? Semuanya duduk dalam kelompok nya masing masing.!" Aby memberitahu. Sambil tangan nya menunjuk ke setiap meja yang memang di tempati masing masing kelompok.

" iya..! Tapi kenapa kau menyempit disini.! Itu di samping erna kan masih lapang.!!" Ucap eva semakin berang. Karena, aby terlihat sengaja duduk dengan agak menghimpit ke eva.

" sana kau..! Sana..!" Eve mendorong tubuh aby yang semakin menghimpit nya dengan sekuat tenaga.

Di sisi lain ruang itu, indu hanya bisa tersenyum melihat kemesraan sang pujaan hati dan adik tersayang .

Sambil memasang evil smirk , aby berdiri. Lalu melangkah mengitari meja.
Aby memberi kode ke erna supaya bergeser.
Erna yang faham dengan maksud dan tujuan aby, berdiri. Kemudian bergeser melalui celah antara meja dan bangku.

Dengan santai, aby mengambil posisi ditengah tengah.
Setelah menghenyakkan pantat nya , aby melabuhkan punggung nya di sandaran bangku. Kemudian merentangkan kedua tangan dan meletakkan nya atas sandaran bangku kiri kanan nya. Dengan posisi pas di antara bahu kedua gadis itu.

" ehhmmm...!!" aby memasang gaya bak seorang raja yang tengah duduk di singgasana Sambil merangkul dua wanita .

Tak ayal, gestur tubuh nya itu berhasil memancing kembali emosi si singa betina.

Eva menggulung buku nya yang terletak di atas meja, menjadi seperti tabung silinder.

Kemudian....

'Teplakk..! Teplakk..!! Plakk...!!' Eva memukuli bahu aby dengan geram.

" ASTAGAAAAA..!! Kalian berdua ini, ga pernah ada akur nya ya..!" Dari arah pintu, terdengar suara rosa.

Rosa, rani dan beberapa anggota osis dari kelas 3 memasuki ruangan TU.

Mendapat teguran seperti itu, eva menghentikan pukulan nya. Namun, tak dapat menyembunyikan wajah kesal nya.

Pun begitu juga dengan aby. Melihat kedua wanita nya memasuki ruangan, pemuda itu merubah gestur tubuh nya.

Di ruangan ini, rosa dan anggota osis dari kelas 3 kembali memberikan sedikit arahan dan beberapa masukan kepada panitia penataran.
Arahan , bagaimana dalam bertindak tegas kepada para siswa baru. Dan juga masukan dalam memberikan tugas dan kegiatan.

Tak terasa, perbincangan mereka harus terhenti dikarenakan suara raungan bell yang menandakan jam istrahat sudah usai.

Aby, erna dan eva bergerak bersamaan
Begitu mereka keluar dari dalam ruangan, tampak oleh mereka para siswa baru yang merupakan kelompok mereka sudah berbaris di lapangan.

" cukup disiplin " ucap aby.

Yang di amini oleh erna dengan anggukan.
" nggak susah ngatur nya.." ucap erna pula.

Dan juga , barisan mereka tersusun seperti arahan aby sebelum nya.

" ok adik adik. Kegiatan kita lanjutkan.!" Ucap aby.

" siap kaka...!!" Para siswa menyahut dengan serentak.

" pertama tama, saya akan mencontohkan aba aba., instruksi., dan juga gerakan dasar ,dalam baris berbaris.!" Lanjut nya.

Kemudian, aby pun mulai memberikan contoh beberapa gerakan.

" Sudah lihat..!!? " tanya aby.

" SUDAH KAKAAAA..!!" jawab mereka.

" sudah faham..!!?" Tanya nya lagi

" FAHAM KAKAAAA..!!!" jawab mereka dengan serentak.

Aby tersenyum puas.
Lalu menoleh kan pandangan nya ke gadis mungil yang berdiri di samping nya.
Masih dengan bibir tersenyum, aby mengedipkan sebelah mata nya.

" cihhh..!!" Eva merespon dengan membuang muka.

" SIAAAAAP.,GERAK..!!" Aby mulai memberikan aba aba.

Para siswa baru pun mengikuti instruksi Dengan posisi bersiap .
Kemudian aby memberi kode ke erna, agar mengambil alih tugas.
Erna yang merupakan salah satu anggota pramuka aktif di sekolah melangkah, dan berdiri di samping aby.

" JALAN DI TEMPAAAAAAT.., GERAKK..!!" erna menginstruksikan aba aba pertama nya

Para siswa pun mengikuti instruksi pembimbing.

Aby memperhatikan gerak kaki para siswa yang kurang lugas.
" stop.!" Ucap nya ke erna.

" HENTIIIII.., GERAK.!!"

' drapp..!!' Hentakan tapak kaki terakhir , menghentikan gerakan mereka.

" kegiatan baris berbaris hari ini di tunda. Kita lanjutkan besok..!" Ucap aby tiba tiba. Yang membuat 2 perempuan itu menoleh nya .

" kenapa.!?" Tanya si mungil eva dengan heran.

" besok, kalian bawa celana training ( joger). Kalau pakai rok kayak gitu, gerakan kalian kurang sempurna.!" Ucap aby ke siswa baru. Sekalian menjawab pertanyan si mungil tadi.

Tampak, erna juga mengangguk.

Memang kalau dilihat, pergerakan kaki para siswA perempuan yang mengenakan jilbab agak terganggu oleh rok panjang yang di kenakan.

" jadi, di ganti dengan kegiatan apa.?" Tanya si mungil eva.

" erna.." aby menoleh ke erna. Yang membuat emosi si mungil memuncak sampai ke ubun ubun. Karena, sedari tadi dia bertanya, pemuda itu malah tak menggubris nya.

" mmm... " erna berfikir sebentar.
" kita buat permainan aja ya..!?" Erna memberikan pendapat. Mengingat salah satu kegiatan yang pernah mereka lakukan di pramuka.

Aby dan eva mengangguk setuju.

*
*
*
*

'- JAKARTA..

Masih dari sudut pandang orang ketiga.

" suruh kepala kordinator lapangan ke ruangan saya !" Suara nge bass lelaki itu begitu tegas terdengar.

" siap tuan.!" Jawab lawan bicara nya dari seberang telefon.

Tak sampai lima menit, terdengar suara ketukan pintu.

" masuk..!" Ucap nya.

Orang yang mengetuk itu membuka pintu.
Tampak oleh nya sang boss besar tengah duduk sedikit menunduk, sambil membolak balik kan beberapa file di atas meja.
Juga seorang remaja tanggung yang masih memakai seragam sekolah, duduk di atas sofa di sudut ruangan.

" duduk.!" Ucap si boss besar.
Sebelah telapak tangan nya menutup sampul map yang menjadi tadah beberapa file yang tadi di bongkar nya.

" ada apa tuan.?" Tanya soleh ( kepala kordinator lapangan ).

" sulaiman soleh siregar. !" Si boss menyebut nama lengkap anak buah nya itu.

" iya tuan.." soleh kembali mengangguk.

" kamu berasal dari mana.!?" Tanya lelaki paruh baya itu.
Dan di respon oleh soleh dengan tatapan heran.
" maksud saya, asal dari keluarga kamu." Lelaki paruh baya itu meluruskan pertanyaan nya.

" ohh.. " soleh mengangguk faham.
" keluarga besar saya berasal dari daerah di sumatra utara." Jawab soleh.

" tepat nya.??" Tanya lelaki paruh baya itu lagi memastikan.

" sidimpuan." Jawab soleh lagi.

Pemuda tanggung yang duduk di sudut ruangan itu sesekali menolehkan pandangan nya ke arah dua lelaki dewasa yang tengah mengobrol itu. Telinga nya dengan cermat mengikuti arah pembicaraan mereka.

"Mmm... kira kira, apa saja pendapatan terbesar masyarakat di situ.?" Tanya si boss.

" kalau di perkotaan nya, yaa., sama seperti kota kota lain nya. Kantoran., berdagang." Jawab soleh.

" yang pada umum nya..!??" Tanya si boss lagi.

" bertani dan berkebun."
" kebun karet. " sambung soleh.
" dan sekarang ini, tengah marak marak nya masyarakat disana replanting dengan berkebun sawit " lanjut soleh lagi.

" apa menurut kamu, perusahaan kita ada potensi untuk merambah sampai kesana.!?" Tanya lelaki paruh baya itu.

Soleh menggeleng, dengan dahi yang sedikit berkerut. Karena, perusahaan mereka ini bergerak di bidang EXIM textile ( EXIM = eksport import). Sungguh sangat tidak ada potensi jika mereka harus menancapkan perusahaan mereka disana.
" terkecuali, tuan ingin merambah ke hal yang baru " sambung soleh.

" menurut kamu, apa hal baru yang bisa kita lakukan disana.!?" Tanya lelaki itu.

" sawit.!!" Soleh menjawab dengan sigap.

Lelaki paruh baya itu menegakkan duduk nya nya yang tadi bersandar.
" maksud kamu, kita membeli lahan disana dan menanami nya sawit.!?" Tanya nya.

Soleh menggeleng dengan sedikit senyuman.
" untuk tahap awal, kita hanya perlu untuk menjadi pengepul dari para petani disana. "

" hanya menjadi pengepul.!??" Lelaki paruh baya itu tampak tak puas.

" sebelum mendirikan sebuah pabrik, kita perlu mencapai target banyak nya buah yang akan di olah. Itu adalah salah satu syarat mutlak yang harus di penuhi setiap pabrik kelapa sawit."
" kita harus dapat menarik para petani agar mau menjual hasil sawit mereka kepada kita " sambung soleh
" dan juga, dalam tahap awal,kita perlu sedikit lahan kosong untuk mendirikan Ram ( tempat penampungan buah sawit). " lanjut soleh lagi.

" jadi maksud kamu, kita membuka pabrik kelapa sawit disana.?? " tanya si boss.

Soleh mengangguk.
" dan juga pengolahan karet. Kalau tuan berkeinginan." Lanjut soleh
" namun, sebelum kita melangkah kesana, ada baik nya tuan harus memiliki mentor yang betul betul faham dan menguasai segala seluk beluk nya. Karena, hal ini sangat baru bagi kita, juga bagi perusahaan..!" Soleh melanjut kan.

Soleh melihat lelaki paruh baya yang duduk di depan nya manggut manggut.

" apa kamu yakin, ada potensi yang baik ke depan nya.!??" Tanya lelaki itu dengan serius.

Soleh mengangguk dengan sangat antusias.

Melihat itu, lelaki paruh baya itu merenung sebentar. Kemudian, tersungging senyuman tipis di bibir nya.
" saya rasa, saya sudah menemukan seorang mentor yang tepat.!" Ucap nya.

" baik lah.., saya akan mengatur waktu secepat nya. Dan, terima kasih atas pendapat kamu.!" Ucap si boss.
" kamu bisa kembali ke ruangan kamu !" Lanjut nya.

" Terima kasih tuan .!" Soleh berdiri dari duduk nya. Lalu melangkah ke arah pintu.

Ketika soleh sudah keluar, remaja tanggung yang sedari tadi duduk di sudut ruangan berjalan mendekat ke lelaki paruh baya itu dan duduk di depan nya.

" abba serius..!??" Tanya remaja itu.

Lelaki yang di panggil abba itu mengangguk.
" abba optimis dengan rencana yang di ajukan soleh tadi.!" Jawab nya.

Remaja itu menggeleng.
" aku tau, sawit dan pabrik hanyalah alasan sampingan abba. Dan rencana itu adalah hasil tak terduga yang sama sekali tidak ada dalam perencanaan abba.." ucaP remaja itu.
" abba memanggil karyawan abba yang bermarga siregar dan menanyakan asal daerah keluarga nya..!?? " remaja itu melanjut kan.

" mungkin, di tempat itu abba bisa menemukan jawaban nya.!" Ucap lelaki itu.

" jawaban apa lagi yang abba mau.!? Bukan kah sudah jelas kalau aby memang satu keturunan dengan kita. Jawaban apa lagi abba.!?" Remaja itu bertanya.

'Tokk tokk tokk...!!' Terdengar suara ketukan di pintu.

" masuk ..!" Suara abba memberikan perintah.

Tak lama, daun pintu terkuak. Menampak kan sosok perempuan cantik berhijab.
" maaf tuan.! Ada lelaki yang bernama samuel ingin bertemu dengan anda.!" Ucap si perempuan. Yang merupakan sekretaris abba.

" hmmm.. suruh masuk." Ucap si abba

Si perempuan berhijab mengangguk. Kemudian berbalik pergi.

Tak lama, seorang lelaki asing memasuki ruangan.

Remaja tanggung itu berdiri. Mempersilahkan sang tamu duduk di tempat nya.

Samuel mendekat. Menjabat tangan si remaja dan si abba.
" ada yang bisa saya bantu, tuan zayn.!?" Ucap samuel. Setelah menghenyakkan pantat nya di kursi.

" saya mendapat recomand dari teman saya. Dan sudah mendengar sepak terjang dan kapabilitas kamu sebagai penyelidik handal.!" Ucap abba ke samuel.

" ahh.. teman anda itu terlalu membesarkan. " samuel mengibaskan telapak tangan nya.
" saya bukan lah seseorang yang handal. Hanya mengerjakan pekerjaan saya dengan sepenuh hati.!" Lanjut nya

Abba menyeringai tipis.
" dari semua kasus yang anda tangani, saya tak pernah mendengar ada satu kegagalan. Bukankah itu sebuah prestasi..!!?" Ucap si abba menyanjung.

" hahaha..! Terima kasih atas pujian anda.! " ucap samuel tanpa jumawa.

" saya ada satu pekerjaan untuk anda." Ucap abba.
Lalu beliau menyobek selembar kertas , dan menuliskan sesuatu. Kemudian menyerahkan kertas itu ke samuel.

" ZAYN ABY SIREGAR.!" Samuel membaca tulisan di atas kertas sambil menoleh ke si abba.

Abba merespon dengan anggukan.
" orang yang memiliki nama depan yang sama dengan saya.!" Ucap si abba.
Kemudian, abba kembali menuliskan sesuatu di atas selembar kertas. Dan menyerahkan nya kepada samuel.

" ini., alamat tempat tinggal dan sekolah nya..??" Tanya samuel.

Si abba mengangguk.
" hanya itu sedikit tentang dia yang saya ketahui." Ucap abba.

Samuel menatap si abba dengan kening berkerut.
" kalau anda mengetahui alamat lengkap dan aekolah nya, mengapa anda.. " samuel menggantung kalimat nya
Sepintas, dia meragukan pekerjaan yang hendak di berikan oleh lelaki keturunan arab tersebut.
" apa yang anda inginkan dari dia.!??" Tanya samuel curiga.

Si abba menyeringai tipis. Dapat membaca apa yang ada di fikiran samuel, melalui raut wajah nya.
" bukan dia.! Tetapi ayah nya.!" Ucap si abba memberi tahu.
" saya ingin anda mencari tahu tentang ayah nya.! Asal usul nya..! Tentang masa lalu nya. Keluarga nya.. masa muda nya.. masa remaja nya.. masa kecil nya.. bahkan tempat lahir nya harus kamu cari tau.! "
" dan juga, orang orang di sekeliling nya yang pernah dekat dan mempunyai hubungan dengan nya.!" Lanjut si abba.

Samuel mengangguk faham.

" nama nya.!?" Tanya samuel.

Si abba menaikkan kedua bahu nya.
" saya tidak tahu nama nya. Namun yang jelas, nama depan nya juga memakai ZAYN.! " Ucap si abba lagi.
" bagai mana.!?? Apa anda sanggup melakukan nya..!?" Tanya si abba kemudian.

Samuel tampak berfikir sejenak.
" apakah pekerjaan ini mempunyai tenggat waktu.!??" Tanya samuel sebelum menjawab .

Si abba menggeleng pelan.
" saya harap anda dapat menyelasikan nya secepat mungkin.!" Jawab nya.

" hmmm.. baik lah. Saya terima !" Ucap samuel merasa yakin.

" oh ya, satu hal lagi.!" Ucap si abba

Kedua alis mata samuel terangkat ke atas.

" anda tidak boleh mengorek informasi dari anak dan istri nya. Juga dari orang terdekat nya. Dan..." si abba menggantung ucapan nya sambil menatap samuel dengan serius
" anda harus bekerja sendiri.! Tanpa ada satu orang pun yang mengetahui nya.!" Lanjut si abba.

Samuel memandang lelaki di depan nya itu dengan tatapan tak percaya.

Bagaimana mungkin dia bisa bekerja sendiri.!
Apalagi lagi, target operasi nya adalah orang yang sudah meninggal dunia.!
Di tambah lagi tanpa harus adanya kontak dengan keluarga dan orang terdekat si target.

Samuel menatap si abba dengan serius. Hingga tanpa sadar, dia menggeleng pelan.
' silent job.!!' Batin nya.

" saya mengerti. Pekerjaan ini tidak lah mudah. Dan kita juga, tidak tahu resiko seperti apa yang menanti anda ke depan nya..! " ucap si abba lebih telihat serius. Yang sedikit banyak nya berhasil membuat samuel bergidik.

si abba menarik laci kecil di sebelah kanan meja nya. Kemudian mengeluarkan selembar kertas yang berupa cek, lalu memberikan nya ke samuel.

Hati nya semakin gundah gulana, ketika melihat nominal angka yang tertera di kertas cek tersebut.

" dan, saya juga tau dengan harga yang harus saya beri untuk melaksanakan pekerjaan ini " ucap si abba.
" itu, setengah dari jumlah yang akan saya bayarkan ke anda. Dan, setengah nya lagi akan saya berikan ketika anda berhasil menjalan kan pekerjaan ini. " lanjut si abba.

" bagaimana jika saya tidak dapat menyelesaikan nya.!??" Tanya samuel khawatir.

" anda tidak akan mendapatkan sisa nya. Dan, apa yang sudah saya berikan itu , sepenuhnya menjadi hak anda. Saya tidak akan mengganggu gugat ..!" Jawab si abba.
" anak saya menjadi saksi nya..!" Sambung si abba, sambil menoleh ke anak muda yang duduk di sudut ruangan.

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Masih dari sudut pandang orang ketiga.

09.45 wib.
Hari kedua tahun ajaran baru di mulai.

Setelah bunyi bel bertanda istrahat berakhir, aby langsung mengumpul kan siswa siswi dari kelas elang menuju kelapangan.

" ok. Seperti kesepakatan kita semalam, kegiatan kita lanjutkan dengan baris berbaris." Ucap nya.
" semua perempuan sudah memakai celana trening (joger) !?" Tanya nya sambil berjalan memperhatikan kelompok nya.

" SIAP.! SUDAH KAKA..!" jawab para perempuan.

Aby menghela nafas panjang. Ketika melihat celana training dan baju olah raga yang di kenakan magdalena.

Semua teman teman nya memakai baju olah raga dan training dari sekolah. Yang pada saat pendaftaran masuk , langsung di berikan oleh pihak sekolah. Yang memang TIDAK GRATIS tentunya.

Dia memakai baju dan training masa SMP nya. Yang dilihat dari kondisi nya sudah sangat HONDAL ( buluk ).
mungkin dulu semasa SMP , dia juga membeli dari para senior nya yang sudah tamat.

Aby menangkap senyum canggung yang diberikan magdalena padanya. Dan di balas oleh pemuda itu dengan senyum hangat nya.
Yang tanpa disadari nya, sepasang mata dari gadis imut mengamati gerak gerik nya.

Setelah berkeliling mengitari barisan kelompok nya, aby kembali kedepan. Lalu mengangguk ke ratna, yang kemudian dengan lantag nya memberikan instruksi dan aba aba kepada siswa baru di kelompok mereka.

Aby berundur sedikit kebelakang, membiarkan kedua perempuan pendamping nya menghandle pasukan.

Setelah hampir 1 jam lamanya, dan ketika aby baru saja hendak memberikan instruksi tambahan, tiba tiba...

' brukk..!!'
Seorang siswa perempuan jatuh terduduk. Dan dalam hitungan detik, perempuan itu langsung meringkuk.
Pingsan.

Sedikit berlari, aby langsung menghampiri siswa yang pingsan itu.
Dengan menekuk lutut, aby mengangkat bahu perempuan itu dan menjadikan paha nya sebagai penyangga.

" leenn.. lena...! " aby menepuk nepuk pipi magdalena yang memucat. Namun, tak ada respon sama sekali.
Para siswa kelompok elang langsung berkerubung melihat teman mereka yang pingsan.

Tanpa memunggu lama, aby langsung membopong tubuh pingsan magdalena. Langkah nya menuju ke ruang UKS di hujung bangunan sekolah.

Di dalam ruangan, dua siswi angota OSIS yang bertugas langsung menghampiri nya.

Setelah aby membaringkan magdalena di atas matras, kedua siswi itu langsung memeriksa nya. Menyentuh kening magdalena yang dingin nya seperti hidung kucing.

" pingsan waktu lagi baris berbaris di lapangan " ucap aby memberitahu.

Salah satu siswi petugas UKS menyingkap sedikit baju magdalena. Menampakkan perut langsing nya.

'Bug.. bug..!'
" masuk angin nih..!" Ucap salah satu petugas UKS , setelah menepuk pelan pinggiran perut magdalenA.
" perut nya kosong.! Kayak nya anak ini belum sarapan.!" Sambung nya.

Aby langsung bergegas keluar ruangan. Dia berlari ke kantin, di temani dengan tatapan tajam dari sepasang mata yang tengah berdiri di tengah lapangan.

Di kantin, aby memesan lontong dan teh hangat.
Selesai ibu kantin membuat nya, aby segera membawa ke UKS dengan langkah memburu. Kembali di temani oleh tatapan curiga dari sepasang mata gadis bertubuh mungil.

Sampai di ruang UKS, lena sudah tersadar.
Duduk setengah berbaring, dengan bersandar ke dinding tembok di atas matras.
Melihat itu, rasa khawatir aby sedikit berkurang.

Lena tersenyum lemah ke aby yang menghampiri nya.

" minum dulu " aby menyodorkan teh hangat pada nya.
Bibir mungil magdalena menyambut segelas teh hangat yang langsung mengarah ke mulut nya.

Setelah lena menggak seperampat gelas, aby meletakkan nya di atas nakas di sebelah matras.

" tadi pagi ga sarapan..!?" Tanya aby yang langsung menyuapi lena dengan seketul lontong.

Lena hanya bisa menggeleng, setelah menerima suapan aby.
" ga sempat sarapan. Takut terlambat kayak semalam " jawab lena, setelah menelan kunyahan nya.

' hhmmmffhh..!' Aby menghela nafas. Karena selain memaklumi, aby juga memahami keadaan si gadis.

" mamak cemana.? Dah sehat.!? " tanya aby sambil kembali memberi suapan.

Lena mengangguk
" dah lumayan " jawab nya sambil mengunyah.

Ketika aby memberi suapan ketiga, tampak dua orang gadis memasuki ruangan. Yang mana, satu dari dua gadis itu menatap tajam ke arah aby yang tengah menyuapi.

" dah selesai.!?" Tanya aby ke ratna, sambil kembali menyuapi lena. Tanpa memperdulikan tatapan tajam si gadis mungil.

" kita istrahat sebentar " jawab ratna sambil duduk di sisi matras. Di sebelah kanan magdalena.

" lena cemana.?? Apa cerita , kenapa bisa sampai pingsan.!?" Tanya ratna sambil menyentuh kening lena.

" perut kosong. Ga sarapan tadi pagi " jawab aby.
" tambah kenak panas lagi tadi, makanya dia ga tahan. " sambung aby.

" sekarang dah enakan kan.?" Tanya eva.

Lena mengangguk tersenyum, sedikit mendongak ke eva yang berdiri .

" ya pastilah udah enakan. Di suaPin abang ganteng..." Ucap ratna menggoda .

Tampak lena tersipu malu.
Sementara eva, kembali menatap aby dengan sinis.

" ya udah, kita balik dulu yah. Dah cukup lama nih istrahat nya.!" Ucap ratna mengingatkan, sambil melirik jam tangan nya.

" yoq..!" Ajak ratna ke eva.
Eva mengangguk, mengikuti langkah ratna keluar dari ruangan UKS.

Sebelum kaki nya melangkah melewati pintu, eva kembali melirik ke aby. Yang di balas pemuda itu dengan mengerlingkan sebelah mata nya.

" adek istrahat sulu di sini ya. Abang mo balek dulu kelapangan." Ucap aby, sambil meraih piring dan gelas yang sudah kosong.

Lena mengangguk.
" makasih ya baang." Ucap lena.

Aby tersenyum mengangguk.

aby keluar dari ruangan UKS, menuju ke kantin. Mengembalikan piring dan gelas. Tak lupa membayar nya.

Saat dia hendak menuju ke lapangan, satu dari dua peugas UKS tadi menghampiri nya.

" zayn., itu , lena di suruh pulang aja. Istrahat dirumah. Kasian kalau ngikuti kegiatan lagi. " ucap sarah. Siswi dari kelas tiga. Yang merupakan anggota osis senior.

" ohh.. iya kak..!" Ucap aby.

" nanti, izin nya biar kakak yang lapor ke bu rosa " ucap sarah lagi.

" makasih kak..!" Aby mengangguk.

Setelah sarah pergi, aby mengarahkan langkah nya menuju ke salah satu kelas.

Sampai di depan kelas yang di tuju, aby mengetuk pintu.
' tokk.. tokk.! Tokk.!!'
Suasana yang tadi riuh di dalam kelas, terhenti seketika.
Semua mata yang afa di dalam kelas, beralih ke pintu.

" permisi abang abang.. ! Kakak kakak.! Maaf mengganggu..! " ucap aby sambil melangkah masuk.

Aby tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata nya ke diana.
" pek., pakek kereta kau sebentar !" Ucap aby ke dody.

Dody merogoh kantong celana nya.
" mo kemana kau.!?" Tanya dody, sambil menyerahkan kunci kereta ke aby.

" mo ngantar anggota ku. Ada yang pingsan !" Aby menjelaskan. MEraih kunci dari tangan dody.
" pakek bentar ya..!" Izin nya lagi.

Dody mengangguk.

Aby melangkah ke tengah lapangan. Menghampiri dua perempuan pendamping nya.

" ku tinggal sebentar ya..!" Ucap nya permisi.

" mo kemana.!?" Tanya erna.

Sementara, si mungil eva menatap nya curiga.

" mo ngantar si lena pulang. Biar dia istrahat di rumah aja." Ucap aby .

Erna mengangguk.

" sampek segitu nya perhatian ke dia.!! Di suapin..!! Di antar pulang..!" Ucap eva dengan tatapan dan nada sinis.

Dengan perasaan gemes, aby menjepit hidung bangir eva.

' settt...!!' Eva mengibaskan tangan nya.
Menepis tangan aby.

Dengan segera, aby berbalik pergi. Menuju ke kelas elang. Mengambil tas lena.
Setelah itu, aby kembali ke ruang UKS.

" pulang yoq.! Abang antar.!" Ajak aby ke lena yang masih duduk bersandar.

Lena mengangguk. Kemudian bergeser ke pinggir matras.

" bisa jalan.!?" Tanya aby.
" atau , abang gendong lagi.!?" Sambung aby, sedikit menggoda.

" hihihi...! Bisa koq.!" Tolak lena dengan malu.

Sampai di depan rumah nya, lena turun dari boncengan.

" abang langsung balik ya..!" Ucap aby.

Lena mengangguk.
" makasih ya baang." Ucap lena, lalu meraih sebelah tangan aby. Menempelkan di kening nya.

" besok, kalau masih lemas , ga usah sekolah dulu. Dah di buat izin koq tadi." Ucap aby menyarankan.

" iya baang" lena mengangguk.

**

Sampai aby di sekolah, bertepatan dengan jam istrahat kedua.

Setelah memarkirkan kereta, dia langsung menuju ke ruang TU.

" wiiihhh... panas nya..!!" Ucap aby sambil melepas dua kancing seragam sekolah nya.
Mengambil posisi duduk di samping indu sambil sedikit menyender pada nya.

" jauh ngantar nya..!?" Tanya indu, yang sudah mendapat cerita dari eva.

" ga terlalu jauh koq.! " jawab aby. Lalu menyandarkan kepalanya ke bahu indu.

Tak lama, eva.. desy dan beberapa panitia lain nya masuk ke ruang TU dengan membawa minuman dan makanan ringan.

" enak ya, boncengan ama cewek.!!" Gadis mungil itu berucap sambil lagi lagi menatap aby dengan sinis. Kemudian meletakkan segelas minuman dingin di depan indu.

Aby tak merespon ucapan eva.

" minum dulu nih.!" Indu memberikan minuman dingin nya ke aby.

Aby menerima nya dengan senyuman menawan.

" koq di kasih ke dia..!!!?" Eva tak terima.

Aby merespon dengan mengedipkan sebelah mata nya. Kemudian menenggak sampai setengah gelas. Dan memberikan nya lagi ke indu.

Setelah itu, dia kembali menyandarkan kepala nya ke indu.

*
*
*
*

Keesokan hari nya, aby melihat magdalena hadir.
Dia pun daTang menghampiri gadis itu yang duduk sendirian di belakang meja nya.

" koq sekolah.!?? Sudah kuat.!?" Tanya nya.

Lena mengangguk.
" dah ga lemas lagi koq.!" Ucap nya.

" dah sarapan..!" Tanya aby lagi.

Lena tersenyum lebar.
" udaah.." jawab nya.

Setelah itu, aby kembali ke depan kelas. Memulai kegiatan mereka hari ini.

*

Hari terus berlanjut...
Hingga sampai hari terakhir penataran.

Ketika aby dan kedua teman nya itu hendak mulai memberikan arahan kepada anggota kelompok nya, mereka sedikit terganggu dengan suara grasak grusuk serta bisikan pelan di depan pintu kelas mereka.

" kenapa..?? Ngapai berdiri di situ..!??" Tanya erna kepada tiga siswi yang berdiri di depan pintu.

Dua dari tiga siswi yang merupakan murid baru itu , mendorong dorong teman mereka yang berada di depan.

Aby, eva dan juga erna heran melihat tingkah murid baru itu.

Karena terus didesak dan di dorong dorong oleh kedua teman nya, mau tak mau akhir nya gadis itu memberanikan diri.

' tok..! Tok.! Tokk.!'
Di dahului dengan mengetok pintu, gadis itu melangkahkan kaki nya memasuki kelas.
" maaf kak.,! Bang.! Mengganggu sebentar.!" Ucap gadis itu sopan.

" iya.. kenapa.?" Balas erna dengan ramah.

" kita dapat tugas dari pembimbing," ucap gadis itu.

" tugas apa.!?" Tanya erna.

" mmm... " gadis itu melirik aby dengan ekspresi dan gestur yang malu malu
" boleh kenalan sama abang ga.!?" Tanya gadis itu.

" kalian di kasih tugas untuk berkenalan sama abang ini.!??" Tanya erna dengan heran bercampur geli.

Gadis itu menggeleng.
" kita disuruh cari laki laki ganteng dan populer di sekolah ini..!" Jawab gadis itu dengan malu.

" oouuwhh...!!" Erna Mengangguk sambil tersenyum simpul. Sementara, gadis mungil di sebelah nya mulai menampak kan tampang tidak suka nya.

" kalian dari kelompok mana.!? " tanya aby.

" kelompok BANGAU baang." Ja2an gadis itu.

' haisshh..!!' Spontan kepala aby menggeleng pelan.
' dody kampret.!' Batin aby .

Dan tanpa di sangka, gadis itu mengulurkan tangan nya.
" nama aku VIRA. Lengkapnya, ELVIRA YULIA TARIATY harahap.!" Ucap nya kemudian.

Aby tersenyum, sambil menyambut uluran tangan gadis itu.
" Aby.... ZAYN ABY siregar." Ucap nya.

Sementara, dua gadis yang tadi berdiri di ambang pintu, langsung masuk dengan tergopoh Begitu melihat teman mereka mendapat sambutan hangat.

" ayu lestari." Ucap salah satu gadis mengulurkan tangan.

" zayn aby.."

" sumiati .." ucap yang satu nya lagi dengan senyum menggodA.

" sudah..!??" Tanya erna.

Virakembali menatap aby dengan malu malu.
" mmm.. boleh minta biodata abang.? Sekalian buat bukti ke pembimbing, kalau kita memang udah kenalan." Ucap vira meminta, sambil mengulurkan buku kecil yang sedari tadi dia pegang.

Aby mengangguk. Lalu menerima buku kecil yang ternyata adalah diary itu.

Selesai menuliskan biodata nya, aby mengembalikan diary itu ke vera. Dan vira pun mencermati nya sebentar.

" nomor telfon abang koq ga di tulis.!?" Tanya vira ketika tak melihat adanya nomor telefon yang tertera.

Aby menggeleng.
" ga punya telfon" ucap aby memberitahu.

Vira tersenyum.
Kemudian menuliskan nomor telfon rumah di selembar kertas yang dia sobek dari diary nya.

" ini nomor telfon rumah awak." Ucap vira menyerahkan selembar kertas tersebut.
" terima kasih buat waktu nya bang. Kaak.." ucap vira sopan. Kemudian berbalik menunggalkan kelas bersama kedua teman nya.

Lalu tiba tiba...

' gresakk..! gresuukk..! Gdebakk. ! Grebuk..!!'
Beberapa Siswa perempuan yang berada di dalam kelas berhamburan kedepan menghampiri aby.

Eva dan erna terlonjak kaget melihat pergerakan anggota kelompok mereka yang tiba tiba.

" Ini nomor telfon ku bang..!" Ucap salah satu perempuan.
" ini nomor ku bang..!"
" aku juga bang. !!
" aku juga bang.!!'' Ucap mereka bergantian sambil menyodorkan selembar kertas berisikan nomor telefon.

Eva yang dari tadi sudah geram, ditambah lagi dengan keterkejutan nya, langsung emosi seketika.

" DIAAAAAMM..!!!" jerit nya. Membuat mereka terdiam seketika.
" BALIK KE KURSI KALIAN..!!!" jerit nya lagi dengan tampang sangar .

Dengan perasaan kecewa, para siswi baru tersebut kembali ke kursi masing masing.

Eva yang masih tersulut emosi nya menatap aby dengan bengis.
Lalu..
'Srettt..!' Merebut selembar kertas yang berada di tangan aby.
" MENGGATALLL..!!!" ucap nya pelan. Namun penuh dengan penekanan.

Erna yang melihat hanya bisa terkikik geli sambil menutupi mulut nya dengan telapak tangan.

" ehhmmm.. ! Ok.. " setelah suasana sedikit mulai tenang, erna mulai berbicara.
Dihari terakhir penataran ini, erna., eva dan juga aby memberikan suntikan semangat. Juga sedikit motivasi dan nasehat untuk menjalani hari hari sebagai siswa tingkat atas.

Hingga sampai suara bell istrahat berbunyi.

" nanti selesai istrahat, kalian bebaris di halaman depan kelas. Kita akan membacakan pembagian kelas kalian masing masing !" Ucap aby memberi tahu.

Setelah itu, mereka langsung keluar dari ruangan kelas.

Seperti biasa , di hari hari sebelum nya. Para anggota osis panitia penataran langsung menuju ke ruang TU.

Di perjalanan., di tengah lapangan, si mungil eva mendekati kakak tersayang rindu safhira. Lalu memberikan selembar kertas yang tadi dia rebut dari aby.
rindu menerima nya dengan kening berkerut.
" apa ni.!?" Tanya nya dengan heran.

" tanya aja sama dia tu..!!" Ucap eva sambil melirik aby dengan sinis. masih dengan nada dan tampang kesal.

Indu menoleh ke aby dengan tatapan bertanya.

Aby merespon dengan memberikan senyum menawan ke indu. Lalu meraih telapak tangan kiri nya.
" tadi., ada anggota dari kelas nya dody dapat tugas. ngajak aku kenalan. Terus ngasi nomor telfon nyA." Ucap aby.

" oooohh.." indu tersenyum geli. Lalu, tangan kanan nya merangkul si mungil eva . Menenangkan perasaan marah yang bergejolak di dada si adek tersayang.
Tak sedikit pun terbersit rasa resah dan cemburu yang menghampiri nya.
Karena dia tau, tak sedikit perempuan yang tergoda dengan pesona lelaki nya itu.

Hari terakhir penataran ini, kegiatan berjalan dengan singkat.

Selesai jam istrahat pertama dan pembagian kelas, tepat pukul 11 semua siswa dipersilahkan pulang.

" langsung pulang ..?? Masih kepagian nih..!" Ucap dody, saat mereka berdiri di depan ruang TU.

" kerumah indu aja yoq..!" Diana menimpali.

Semua mengangguk setuju.

Ketika mereka hendak bergerak, rosa datang menghampiri.
" mau pulang.!?" Tanya nya.

"Kita mo kerumah indu."ucap diana.
" kakak ikut yoq " ajak diana lagi.

" pengen nya ikut. Tapi kakak masih ada kerjaan..!" Rosa menjawab dengan memasang wajah sedih.
" ya udah., nnti kalau kerjaan selesai, kakak nyusul kesana" sambung rosa.

" ok..! Kita duluan ya..!" Pamit mereka.
" da daaahh..!"

Mereka bertujuh berjalan ke parkiran.
Sampai disana..

" ehh.. tunggu bentar ya. Ada yang ketinggalan.!" Ucap aby yang langsung berbalik pergi.
Dengan berlari, dia kembali ke ruang TU.

Aby melangkah masuk.
Tampak oleh nya rosa tengah memilih milih berkas di rak susun.
Karena posisi nya yang membelakangi pintu masuk, rosa tak menyadari keberadaan aby.

Dengan langkah pelan dan berhati hati, aby menghampiri rosa.
Dan..

'Plakk.!!!'
Aby menepuk bokong bahenol nya.

Terpernjat dan kaget, rosa langsung berbalik.
Dengan cepat, satu tangan aby meraih pinggang rosa. Dan satu nya lagi ke belakang leher dan menarik nya.

' cupp..!! Mmmuuaach..!' Dan langsung mengecup bibir rosa.

Belum hilang rasa terkejut karena tepukan di bokong nya, kini di tambah denganlumatan di bibir nya.
Rosa meronta. Mencoba membebaskan diri.
Rasa marah dan emosi langsung membuncah di kepala.

Namun saat dirinya berhasil lepas dan melihat siapa yang melakukan itu padanya,..

" sayang iihhh...!!"
'Bugh..! Bugh..!' Rosa memukuli dada bidang aby.
Rasa marah yang tadi memuncak, berganti dengan rajuk yang manja.

Aby tersenyum. Lalu meraih tubuh rosa kembali ke pelukan nya.
Membelai lembut punggung dan kepalanya. Menenangkan detakan jantung yang bergemuruh di dada rosa.

" kenapa balik.!?? Mo ngapai .!??" Tanya rosa sambil menoleh gelisah ke arah pintu masuk.

Aby tak menjawab. Hanya merespon dengan sebuah senyuman. Lalu menangkap wajah gadis itu dengan kedua telapak tangan nya. Kemudian ,kembali mengecup ringan bibir nya.

'' kerja yang semangat ya..!" Ucap nya. Kemudian, berlalu pergi dengan sedikit berlari.

Rosa tersenyum. Menatap punggung lelaki pujaan hati dengan perasaan yang berbunga.
Bahagia mendapat perhatian walau se kecil itu.

Aby kembali keparkiran. Dan langsung naik ke atas kereta.
" darimana.??" Tanya indu sambil naik ke boncengan.

" pulpen aku ketinggalan di ruang TU " jawab aby.

" oooh.." indu mengangguk. Tapi tidak dengan gadis di sebelah nya yang sudah naik di atas kereta.
Rani menatap aby dengan tatapan curiga.
Sekilas, aby juga menyadari tatapn gadis manja nya itu.

Melewati perkotaan, mereka berhenti di depan mini market.
Para gadis masuk ke dalam. Membeli makanan ringan buat cemilan di rumah rindu nanti.





Sampai dirumah indu, aby dan dody langsung menuju ke halaman samping.
Sementara para wanita masuk ke dalam rumah.

" assalamualikum....!" Indu memberi salam dari ruang tamu.

" wa'alaikum salam..!" Sahut suara dari arah dapur. Yang terdengar dari gema nya, lebih dari satu orang yang menjawab salam.

Indu dan yang lain nya langsung menuju ke dapur.

Sampai di sana, mereka agak terperanjat.
Di situ, tampak oleh mereka mama nya indu tengah berkutat dengan masakan nya.
Namun, bukan kegiatan memasak mama indu yang membuat mereka terperanjat. Namun, orang yang bersama beliau.

" iman..!!!" Ucap mereka dengan serempak dengan nada tak percaya.

Iman merespon dengan senyum nya yang teramat cantik.
"Hai semua..." ucap nyA sambil mendekati indu dan yang lain nya.

Indu memeluk sepupu nya itu. Tak lupa dengan cipika cipiki.
" kapan sampai..!?" Tanya indu sambil melerai pelukan nya.

" pagi tadi. Sekitar pukul 9 an gitu deh kayak nya. " jawab iman.

Selepas memeluk indu, pelukan iman beralih ke ecy. Lalu ke eva.

" di." Yang dilanjut kan nya dengan memeluk diana.
" raan.." yang kali ini ke rani.

Setelah peluk dan cipi cipi ke iman, mereka salim ke mama nya indu.

" iman sama siapa..!?" Tanya ecy sambil menoleh ke sekeliling ruangan.
" sendirian..!???" Terka ecy dengan ragu.

Iman mengangguk.

" astaga..!! Sendirian kemari.!!? Serius.!!" Tanya indu tak percaya. Kemudian menoleh ke mama nya, meminta kepastian.

Mama indu tersenyum mengangguk.

Indu kembali menoleh ke iman. Menatap nya tak percaya.
Sungguh dia tak menyangka sepupu nya itu berani bepergian sendirian.





P.o.v. aby.

Hampir setengah jam lama nya aku dan si putri malu menunggu, akhir nya keempat dayang dayang pun keluar.
Minus si bunga anggrek ku. Membawa cemilan yang tadi kami beli. Tak lupa juga dengan minuman dingin satu teko besar.

Diana menyodorkan dua gelas yang sudah berisi minuman dingin untuk dan si putri malu.
Tanpa menunggu lama, aku langsung menenggak nya.

Saat wajah ku sedikit terangkat ke atas, dody menyepak nyepak pelan betis ku.

Dengan mulut yang masih penuh dengan air, aku menoleh ke dody.
Kemudian aku mengikuti arah mata nya yang menjawab keheranan ku atas tingkah nya.

'Glekk..!!!!" Aku langsung menelan minuman yang menyumpal di mulut ku.
Aku mendapat suguhan pemandangan yang sangat luar biasa indah nya.

Dua wanita, yang ku akui membuat ku terpesona.

Di banding beberapa bulan kemaren ketika pertama kali mengenalnya, tak ku nafikan saat ini kecantikan nya semakin bertambah tambah.
Gestur dan juga tekstur mimik wajah nya tak se kaku dan se dingin ketika aku pertama kali melihat nya.

Saat ini, mimik yang terbentuk di wajah nya terlihat......

' glekk..!!' Kali ini aku menelan sulliva ku.

" ehemmm...!!" Hingga deheman si manja menyadarkan keterpanaan ku.

" iman..!!" Dody menyapa gadis itu, yang kini ikut bergabung bersama kami.



SYARIFAH IMAN




Ya.... gadis itu adalah iman.
Gadis yang mengakrabkan diri dengan ku melalui goresan tinta.

Padahal., baru seminggu yang lalu aku menerima surat terakhir dari nya. Tak ku sangka sekarang dia sudah ada disini.

" dody.." iman membalas sapaan si putri malu. Kemudian melirik ku sekilas sambil menyungging kan sedikit senyum nya.

" kapan datang nya.?" Tanya dody.

" pagi tadi ." Jawab nya singkat.

" yang lain mana.!?? Raheem..? Maleek..!?" Tanya dody lagi sambil memanjangkan leher nya ke arah depan rumah indu.

Iman menggeleng.
" mereka ga ikut.! " jawab nya.

" ooooh.." dody mengangguk dengan bibir membulat.




Obrolan di lanjutkan sambil mengunyah cemilan. Dimana, aku dan si putri malu lebih banyak diam. Kami hanya memperhatikan para wanita yang lebih mendominasi.

Saat dia bercerita atau mendengar, Dapat kulihat iman sesekali melirikku. Bersamaan dengan lirikan waspada dari gadis manja ku.

Sudah lebih dari satu jam. Baik aku, mau pun dia ( iman), belum ada bertegur sapa sama sekali.

Interaksi kami sejauh ini Hanya lah lirikan dan sedikit sunggingan senyum yang saling kami berikan.

" maleek sama raheem kenapa ga ikut.!!?" Akhir nya aku membuka suara bertanya.

Kalau sedari tadi dia hanya melirik, begitu mendengar pertanyaan ku, iman langsung menatap ku.
" sudah masuk sekolah kan. Mereka ya ga bisa ikut.!" Jawab nya.
" oh ya, mereka titip salam buat kalian.." sambung nya.

" wa'alaikum salaam.." balas kami.

" mmm... ummi juga titip salam buat kamu." Ucap nya ke aku.

Sepintas, kulihat perubahan ekspresi yang kentara dari si manja ku.
" ohh.. wa'alaikum salaam.! Titio salam balik ya nanti." Ucap ku merespon.

Iman mengangguk.

" betewe... kamu kenapa sendirian aja.?? Dalam rangka apa nih..!?" Si putri malu kembali bertanya.

" mmm... bukan dalam rangka apa apa sihh.. cuma, pengen aja balik kemari.!" Jawab iman.
" ada... mmm... sesuatu hal yang menarik untuk di kunjungi disini.." sambung nya kemudian sambil menuang minuman ke dalam gelas.

Kulihat indu tersenyum simpul.
Berbanding terbalik dengan gadis manja ku.

" tadi , kamu bilang raheem ama maleek ga ikut karena sekolah. Bukan nya kamu juga masih sekolah.? Tapi koq..!??" Dody menggantung pertanyaan nya.

Iman tak langsung menjawab.
Jemari lentik nya menyobek bungkusan citato yang berperisa daging panggang.
Mengambil sekeping, lalu mengunyah nya.

" aku dah ga sekolah disana lagi.!" Jawab nya.

" maksud nya..!?" Tanya dody. Belum puas dengan jawaban iman.

" dah bosan sekolah disana. Pengen cari suasana baru.!" Ucap nya.

" mmm... mau pindah sekolah maksud nya.!?"

Iman mengangguk.
" waktu kita jalan kemarin, kamu ada nunjukin sekolah kan.?" Tanya iman pada ku.

" haaa..?" Respon ku melambat. Karena kulihat ada keterkejutan di wajah si manja, ketika iman menyebutkan kalau kami pernah jalan.

" itu sekolah kalian kan.!?" Tanya nya lagi.

" i..iya..!" Jawab ku.

" kayak nya., suasana nya enak tu sekolah disitu.!" Ucap iman. Yang berhasil membuat mata sipit si manja terbuka lebar.

Begitu juga dengan bunga anggrek ku. Ekspresi dan tatapan nya seolah olah berkata " i told you..!!"



*
*
*
*
 
Aduh aduh aduh,, pengen lagiiii huuu,, pengen update lagiii,, nagih banget ceritanya,, belum sembuh kangen ane sama si manja, indu, embem, dan makhluk halus,, btw makhluk halus makin cantik aja hu,, tambah lagi si Iman,, aduh pusing pala ane kalo harus nunggu lama lagi,, semoga RL nya lancar dan diberi kelonggaran waktu biar cepet up lagi..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd