nero angelo
Guru Semprot
Venny gadis cantik, berkulit putih putih. Tubuhnya langsing,
dengan betis yang ramping. Dada Venny tak terlalu besar, tapi
sesuai dengan bentuk tubuhnya yang ramping. Dengan rambut
sebahu yang selalu di biarkan terurai lurus.
Bulan depan kami akan menikah, umur Venny 23 tahun dan
Aku 25 tahun, yah kita memenag masih muda, tapi papa Venny
sudah mau cepat punya cucu.
Ketika aku tiba di rumah Venny, rumahnya sepi. Karena papa
dan mamanya sedang ke bogor, dan si embok pun di bawa,
buat membersihkan Villanya di bogor. Itulah sebabnya aku
harus datang ke sini, lebih cepat, dan aku berencana untuk
menginap. Aku sudah beberapa kali menginap di rumah Venny.
Tentu saja tidak tidur sekamar.
Rumah Venny cukup besar, ada beberapa kamar kosong. yah
Venny adalah anak tunggal. Jadi ada banyak kamar kosong.
Rencananya pun, papa Venny memintaku untuk tinggal di sini,
setelah Aku menikah nanti. Dia takut tambah kesepian kalau
Venny ku bawa pergi nanti.
Setelah bertemu tunanganKu itu, aku memeluknya, dan
mencium keningnya Mesra "kamu lama amat sih, aku kan
takut sendirian.." kata Venny manja.Aku tersenyum lalu duduk
di sofa kulit yang mewah, di ruang tengah. Aku mencium bibir
Venny dan berkata "takut apa sih, banyak satpam di depan...
mana mungkin ada perampok berani ke sini!".
Tetapi sungguh nasib jelek, ketika saya baru saja
menyelesaikan perkataan saya, tiba tiba masuklah 5 pemuda
berwajah sangar ,ke rumah Venny secara mendadak. Dua
orang di antaranya mendekati saya. "wah, ada Sancai dan
Taumingse lagi pacaran.. "kata seorang yang berperut buncit.
Temannya yang gondrong, tertawa "ha..ha..haa.. Sancainya
sexy sekali!.".
"Hei mau apa kalian! "kataKu. "RAMPOK..RAMPOKKK!" aku
menjerit keras keras..Tapi mereka segera mengeroyokKu.
Dengan lingis mereka memukulku. Dan ketika kena satu
pukulan keras, di pelipisKu aku terjungkal tak berdaya. Dengan
kepalaku yang kunang kunang, lalu mereka mengikatku dan
menyumpal mulutku pakai lap meja.
Satu orang yang botak dari mereka memeluk Venny dari
belakang, memegang tangan Venny dan membekap mulutnya.
Botak berkata "eh, si Sancai ini boleh juga, gimana kalau kita
entot dulu!". Dia mengoyang pantatnya di belakang pantat
Venny yang memakai rok mini.
Aku meronta berusaha melepaskan ikatan tanganKu, tapi apa
daya, Aku hanya bisa melihat calon istriku di lecehkan.
Lalu gendut berkata "yah..boleh juga, Sancai ini nafsuin banget
yah..".
Tangannya meraba paha mulus Venny, dan mengangkat rok
mininya hingga celana dalamnya, terlihat. Venny meronta, tapi
si botak menjambak rambut Venny.
Air mata Venny mulai berderai.
Yang lain tertawa tawa. dan bersorak "yah,
mainkan..mainkan!".
"Ufffhhhh! enggg!ehuufff!" terdengar erangan Venny, yang
mulutnya di bekap siBotak. Lalu Gendut, melepas tangan siBotak,
dari mulut Venny. Nafas Venny tersengal sengal. "tolong..
jangan.. perkosa saya..ambil semuanya harta saya.. tapi jangan
perkosa saya..tolong!" mohon Venny.
SiGendut tertawa "ha.. ha! ha.. gua pasti ambil semua harta eloe,
tapi gua juga mau memek eloe..mau tau gak eloe, gua paling
doyan memek amoy-amoy..kayak eloe!".
Venny merinding mendengar kata kata gendut. "Ampun Bang..
jangan.. kasihan saya..". Lalu sigendut mengeluarkan celuritnya,
di dekatkan ke lehernya.
"elo pilih di entot atau di bunuh.." kata sigendut. Venny pucat
pasi. Wajah putihnya makin menjadi putih.
"jangan..jangan bunuh saya..tolong Bang ampun!" kata Venny.
SiGendut tertawa, dan yang lain pun ikut tertawa. "baiklah, eloe
gua gak bunuh, tapi eloe turutin guah aja..eleo gua entot.." kata
Sigendut. Venny menangis tersedu sedu.
Si Gendut lalu jongkok, dan mengangkat rok mini Venny. Lalu
dia menciumi selangkangan celana dalam Venny. Venny
meronta, tapi siGondrong segera memempelkan belatinya ke
leher Venny. Belati mengkilap itu terasa sangat dingin di leher
Venny, menyebarkan rasa takut di diri Venny, yang tanpa sadar
membuat Venny pipis karena ketakutan. Air pipisnya yang
kekuningan merembes keluar melalui celana dalam putihnya.
"wah belom di apa apain udah keluar nih amoy.. bikin peler gua
mengkeret.." kata siGendut. Yang lain pun tertawa. Tanpa
merasa jijik dengan pipis Venny, siGendut segera menciumi
selangkangan celana dalam Venny yang basah oleh pipisnya.
Lidah sigendut juga terlihat menyapu selangkanan celana dalam
Venny.
Teman temannya melihatnya, dengan sorot mata yang sangat
bernafsu. Lalu sigendut berdiri lagi. "eh Botak lepasin dia, sana
elo duduk di sofa, gua mau entot elo di sofa.."
Begitu Botak melepaskannya, Venny lalu berusaha lari, ke arah
pintu. Tapi seorang yang bertampang Ambon, langsung
mencegatnya, dan menapar pipinya.
Venny terjengkang jatuh. Si Ambon langsung menariknya dan
mendudukan di sofa.
"eh..siapa suruh elo lari.." bentak si Ambon. dan "Plak.."
sebuah tamparan di terima Venny lagi
"Ammpunn.. jangan pukul..jangan!" jerit Venny sambil
memegang pipi mulusnya.
Sementara siBotak, berdiri di belakang sofa, menjaga Venny
supaya tak macam macam. Dan Si Ambon menyusul berdiri di
belakang.
SiGendut tertawa "ha.. ha.. ha.. makanya elo jangan nakal..moy..
". Dan siGendut membuka paksa t-shirtnya. Venny diam pasrah.
Lalu dengan karas melepas Bh yang di gunakan Venny. Venny
segera menutup buah dadanya dengan tangannya.
Tapi kembali siGendut, menjambak rambutnya dan menarikanya
"siapa suruh eleo tutupin tete eloe.." bentaknya. Venny
mengeram sakit, dan mau tak mau, pasrah melepas tangannya
dan mempertontonkan buah dadanya itu. "wah, bagus sekali
tete elo, pentilnya juga kecil!" lalu siGendut itu dengan nafsu
melalap buah dada Venny.
Seperti seorang bayi kelaparan, siGendut menyedot putingnya
keras keras. Tubuh Venny mengejang. Dari mulutnya merintih
kesakitan "ahhhhgg!..aghhhh!!".
Sebelaha tangan gendut juga meremas remas buah dada
Venny dengan nafsu dan kasar. Menambah rasa sakit di tubuh
Venny. Sementara binatang binatang yang lain menontonnya
dengan nafsu. sambil mengelus ngelus selangkanganya masing
masing.
Setelah si gendut puas memainakan buah dada Venny, Dia
melepas Rok Venny. dan juga menarik paksa celana dalamnya.
Lalu mencium celana dalamnya yang.
basah oleh pipisnya tadi. "Ohh.. wangi sekali..eh elo masih
perawan engak..", tanyanya. Venny tak menjawab. dia
membuang muka.
SiGendut lalu menatap memek Venny. Memek yang kecil,
dengan bulu bulu yang sedikit dan halus. Lalu dengan jarinya di
kuakan memeknya. Lalu sigendut menjilati Vagina perawan
Venny.
Tubuh Venny mengejang lagi. "ahh..jangann. bang.. ampun!".
SiGendut terus menjilati vagina Venny, dan juga menyedot
nyedot klitorisnya. Venny makin menjerit. dia merasa sakit di
klitorisnya karena di sedot begitu keras.
Lalu siGendut berkata, "eh..seret cowoknya kemari, biar dia lihat
waktu gua entot pacarnya..". Dan Aku di seret mendekat ke
sofa itu, tanpa bisa melawan sedikit pun. Dan sigendut pun
mulai melepas pakaiannya.
Si Botak protes "eh koq abang dulu sih.. saya dulu dong..kan
ide saya " kata sibotak.
SiGendut tertawa "eh ,kan biasa urutannya, kontol gua paling
kecil, jadi gua dulu, terus si gondrong, baru eloe, si Tatto ,dan
terakhir si Ambon!".
Penis siGendut mendekati wajah Venny. Venny membuang
muka. Tapi si botak dari belakang memutar kepala Venny ,dan
menahannya. "ayo buka mulut elo sayang!" perintah siGendut.
Venny Diam saja. Lalu penisnya di sodok sodok di mulut
Venny.
Dan mau tak mau bibir Venny terbuka paksa, lalu Penis itu
masuk kemulutnya. Dan si gendut mulai mengoyang penisnya
di mulut Venny. Venny memejamkan mata. Dia pasrah. Dan
gendut terus mengocok penisnya.
"eh..payah elo, ngak bisa ngisep..jagoan cewek kali jodo.."
katanya. Lalu dia mencabut penisnya dari mulut Venny. Dan
Venny pun meludah berkali kali. SiGendut tertawa." ha..ha..ha..
kenapa kontol gua bau yah!".
Bersambung . . . . .
dengan betis yang ramping. Dada Venny tak terlalu besar, tapi
sesuai dengan bentuk tubuhnya yang ramping. Dengan rambut
sebahu yang selalu di biarkan terurai lurus.
Bulan depan kami akan menikah, umur Venny 23 tahun dan
Aku 25 tahun, yah kita memenag masih muda, tapi papa Venny
sudah mau cepat punya cucu.
Ketika aku tiba di rumah Venny, rumahnya sepi. Karena papa
dan mamanya sedang ke bogor, dan si embok pun di bawa,
buat membersihkan Villanya di bogor. Itulah sebabnya aku
harus datang ke sini, lebih cepat, dan aku berencana untuk
menginap. Aku sudah beberapa kali menginap di rumah Venny.
Tentu saja tidak tidur sekamar.
Rumah Venny cukup besar, ada beberapa kamar kosong. yah
Venny adalah anak tunggal. Jadi ada banyak kamar kosong.
Rencananya pun, papa Venny memintaku untuk tinggal di sini,
setelah Aku menikah nanti. Dia takut tambah kesepian kalau
Venny ku bawa pergi nanti.
Setelah bertemu tunanganKu itu, aku memeluknya, dan
mencium keningnya Mesra "kamu lama amat sih, aku kan
takut sendirian.." kata Venny manja.Aku tersenyum lalu duduk
di sofa kulit yang mewah, di ruang tengah. Aku mencium bibir
Venny dan berkata "takut apa sih, banyak satpam di depan...
mana mungkin ada perampok berani ke sini!".
Tetapi sungguh nasib jelek, ketika saya baru saja
menyelesaikan perkataan saya, tiba tiba masuklah 5 pemuda
berwajah sangar ,ke rumah Venny secara mendadak. Dua
orang di antaranya mendekati saya. "wah, ada Sancai dan
Taumingse lagi pacaran.. "kata seorang yang berperut buncit.
Temannya yang gondrong, tertawa "ha..ha..haa.. Sancainya
sexy sekali!.".
"Hei mau apa kalian! "kataKu. "RAMPOK..RAMPOKKK!" aku
menjerit keras keras..Tapi mereka segera mengeroyokKu.
Dengan lingis mereka memukulku. Dan ketika kena satu
pukulan keras, di pelipisKu aku terjungkal tak berdaya. Dengan
kepalaku yang kunang kunang, lalu mereka mengikatku dan
menyumpal mulutku pakai lap meja.
Satu orang yang botak dari mereka memeluk Venny dari
belakang, memegang tangan Venny dan membekap mulutnya.
Botak berkata "eh, si Sancai ini boleh juga, gimana kalau kita
entot dulu!". Dia mengoyang pantatnya di belakang pantat
Venny yang memakai rok mini.
Aku meronta berusaha melepaskan ikatan tanganKu, tapi apa
daya, Aku hanya bisa melihat calon istriku di lecehkan.
Lalu gendut berkata "yah..boleh juga, Sancai ini nafsuin banget
yah..".
Tangannya meraba paha mulus Venny, dan mengangkat rok
mininya hingga celana dalamnya, terlihat. Venny meronta, tapi
si botak menjambak rambut Venny.
Air mata Venny mulai berderai.
Yang lain tertawa tawa. dan bersorak "yah,
mainkan..mainkan!".
"Ufffhhhh! enggg!ehuufff!" terdengar erangan Venny, yang
mulutnya di bekap siBotak. Lalu Gendut, melepas tangan siBotak,
dari mulut Venny. Nafas Venny tersengal sengal. "tolong..
jangan.. perkosa saya..ambil semuanya harta saya.. tapi jangan
perkosa saya..tolong!" mohon Venny.
SiGendut tertawa "ha.. ha! ha.. gua pasti ambil semua harta eloe,
tapi gua juga mau memek eloe..mau tau gak eloe, gua paling
doyan memek amoy-amoy..kayak eloe!".
Venny merinding mendengar kata kata gendut. "Ampun Bang..
jangan.. kasihan saya..". Lalu sigendut mengeluarkan celuritnya,
di dekatkan ke lehernya.
"elo pilih di entot atau di bunuh.." kata sigendut. Venny pucat
pasi. Wajah putihnya makin menjadi putih.
"jangan..jangan bunuh saya..tolong Bang ampun!" kata Venny.
SiGendut tertawa, dan yang lain pun ikut tertawa. "baiklah, eloe
gua gak bunuh, tapi eloe turutin guah aja..eleo gua entot.." kata
Sigendut. Venny menangis tersedu sedu.
Si Gendut lalu jongkok, dan mengangkat rok mini Venny. Lalu
dia menciumi selangkangan celana dalam Venny. Venny
meronta, tapi siGondrong segera memempelkan belatinya ke
leher Venny. Belati mengkilap itu terasa sangat dingin di leher
Venny, menyebarkan rasa takut di diri Venny, yang tanpa sadar
membuat Venny pipis karena ketakutan. Air pipisnya yang
kekuningan merembes keluar melalui celana dalam putihnya.
"wah belom di apa apain udah keluar nih amoy.. bikin peler gua
mengkeret.." kata siGendut. Yang lain pun tertawa. Tanpa
merasa jijik dengan pipis Venny, siGendut segera menciumi
selangkangan celana dalam Venny yang basah oleh pipisnya.
Lidah sigendut juga terlihat menyapu selangkanan celana dalam
Venny.
Teman temannya melihatnya, dengan sorot mata yang sangat
bernafsu. Lalu sigendut berdiri lagi. "eh Botak lepasin dia, sana
elo duduk di sofa, gua mau entot elo di sofa.."
Begitu Botak melepaskannya, Venny lalu berusaha lari, ke arah
pintu. Tapi seorang yang bertampang Ambon, langsung
mencegatnya, dan menapar pipinya.
Venny terjengkang jatuh. Si Ambon langsung menariknya dan
mendudukan di sofa.
"eh..siapa suruh elo lari.." bentak si Ambon. dan "Plak.."
sebuah tamparan di terima Venny lagi
"Ammpunn.. jangan pukul..jangan!" jerit Venny sambil
memegang pipi mulusnya.
Sementara siBotak, berdiri di belakang sofa, menjaga Venny
supaya tak macam macam. Dan Si Ambon menyusul berdiri di
belakang.
SiGendut tertawa "ha.. ha.. ha.. makanya elo jangan nakal..moy..
". Dan siGendut membuka paksa t-shirtnya. Venny diam pasrah.
Lalu dengan karas melepas Bh yang di gunakan Venny. Venny
segera menutup buah dadanya dengan tangannya.
Tapi kembali siGendut, menjambak rambutnya dan menarikanya
"siapa suruh eleo tutupin tete eloe.." bentaknya. Venny
mengeram sakit, dan mau tak mau, pasrah melepas tangannya
dan mempertontonkan buah dadanya itu. "wah, bagus sekali
tete elo, pentilnya juga kecil!" lalu siGendut itu dengan nafsu
melalap buah dada Venny.
Seperti seorang bayi kelaparan, siGendut menyedot putingnya
keras keras. Tubuh Venny mengejang. Dari mulutnya merintih
kesakitan "ahhhhgg!..aghhhh!!".
Sebelaha tangan gendut juga meremas remas buah dada
Venny dengan nafsu dan kasar. Menambah rasa sakit di tubuh
Venny. Sementara binatang binatang yang lain menontonnya
dengan nafsu. sambil mengelus ngelus selangkanganya masing
masing.
Setelah si gendut puas memainakan buah dada Venny, Dia
melepas Rok Venny. dan juga menarik paksa celana dalamnya.
Lalu mencium celana dalamnya yang.
basah oleh pipisnya tadi. "Ohh.. wangi sekali..eh elo masih
perawan engak..", tanyanya. Venny tak menjawab. dia
membuang muka.
SiGendut lalu menatap memek Venny. Memek yang kecil,
dengan bulu bulu yang sedikit dan halus. Lalu dengan jarinya di
kuakan memeknya. Lalu sigendut menjilati Vagina perawan
Venny.
Tubuh Venny mengejang lagi. "ahh..jangann. bang.. ampun!".
SiGendut terus menjilati vagina Venny, dan juga menyedot
nyedot klitorisnya. Venny makin menjerit. dia merasa sakit di
klitorisnya karena di sedot begitu keras.
Lalu siGendut berkata, "eh..seret cowoknya kemari, biar dia lihat
waktu gua entot pacarnya..". Dan Aku di seret mendekat ke
sofa itu, tanpa bisa melawan sedikit pun. Dan sigendut pun
mulai melepas pakaiannya.
Si Botak protes "eh koq abang dulu sih.. saya dulu dong..kan
ide saya " kata sibotak.
SiGendut tertawa "eh ,kan biasa urutannya, kontol gua paling
kecil, jadi gua dulu, terus si gondrong, baru eloe, si Tatto ,dan
terakhir si Ambon!".
Penis siGendut mendekati wajah Venny. Venny membuang
muka. Tapi si botak dari belakang memutar kepala Venny ,dan
menahannya. "ayo buka mulut elo sayang!" perintah siGendut.
Venny Diam saja. Lalu penisnya di sodok sodok di mulut
Venny.
Dan mau tak mau bibir Venny terbuka paksa, lalu Penis itu
masuk kemulutnya. Dan si gendut mulai mengoyang penisnya
di mulut Venny. Venny memejamkan mata. Dia pasrah. Dan
gendut terus mengocok penisnya.
"eh..payah elo, ngak bisa ngisep..jagoan cewek kali jodo.."
katanya. Lalu dia mencabut penisnya dari mulut Venny. Dan
Venny pun meludah berkali kali. SiGendut tertawa." ha..ha..ha..
kenapa kontol gua bau yah!".
Bersambung . . . . .
Terakhir diubah: