Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Hans Antoline

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part II : Perpisahaan dan Pertemuan

Keesokan harinya...

"kau terlihat sangat kusut sekali hans ?", ucap mamaku.

"iya mam... otakku buntu untuk menyelesaikan novel ini !", jawabku.

"kau butuh suasana baru untuk menyegarkan kembali pikiranmu !", saran mamaku.

"itu juga yang menjadi alasanku untuk melakukan perintah kakek !", paparku.

"apa kau sudah berkemas ?", tanya lagi mamaku.

"yaa.. hanya kurang satu yang belum !", ucapku.

"apa itu hans ?", tanya mamaku.

"jemputan... mereka lama sekali, aku bisa mati dalam kebosanan karena menunggu mereka !", jawabku dengan canndaan.

Inilah pekerjaan sampinganku jika aku memiliki waktu luang, aku sangat senang menggoreskan penaku pada lembaran kertas untuk sekedar meluapkan semua pemikiranku. cerita yang aku tulis tentu saja cerita fiktif, tapi aku sengaja membumbuinya dengan kehidupanku yang sebenarnya supaya terkesan hidup dan mampu membawa pembacanya masuk kedalam cerita yang ku buat. cukup banyak novel yang telah di torehkan oleh sayatan penaku, tapi untuk novel yang saat ini aku tulis, aku sangat kebinggungan untuk memberikan sentuhan di bagian akhir ceritanya, mungkin karena hampir 75% cerita nya adalah kisah nyata yang diambil dari kehidupanku. ahh... kita lihat saja nanti apakah aku akan mampu menyelesaikannya atau tidak.

"hi.. makanlah dulu dan istirahatkan pikiranmu !", ucap mamaku.

"thanks mam.. apa kau memasak sup piranha lagi mam, hahaha.. !", ucapku meledek mama.

"kau salah... kali ini papamu yang memasak !", saut mamaku.

"ohh nice.. aku harap, aku tidak kerasukan setelah makan masakannya, hahaha.. !", ujarku dengan canda.

Aku peluk mamaku untuk berjalan meninggalkan balkon rumah dan menuju ke meja makan untuk sarapan dengan keluargaku, di rumah yang lumayan besar ini aku hanya tinggal bertiga dan di temani oleh 3 pelayan yang setia menemani keluarga ini sejak lama. kebersamaan adalah kunci dari keharmonisan keluarga ini, kita selalu melakukan semua bersama-sama dan dengan menghilangkan unsur paksaan membuat kita menjadi sangat mandiri dalam mengambil keputusan, keluarga yang sangat hebat.

Langkah demi langkah menuntut kami ke arah meja makan, dimana disana telah tersaji hidangan yang cukup banyak, sepertinya akan ada pesta di rumah ini karena hidangan ini terlalu berlebihan untuk kapasitas anggota keluarga rumah ini. aroma harum yang khas dari masakan papa pun menyengat hidungku dan ingin sekali aku mengumbar nafsu makan ku dengan melahap semua makanan ini. di rumah ini papaku terkenal akan masakannya yang khas dan racikan tangannya terkenal sampai ke ujung kota ini, tapi hal ini berbanding terbalik dengan mamaku, dia tidak bisa memasak walaupun papa sudah mengajarinya bertahun-tahun lalu, hahahaha... wanita yang beruntung !.

"wow.. aroma ini sangat menusuk hidungku, sangat khas sekali !", ucapku memuji masakan papa.

"duduklah dan nikmati saja !", ucap papaku.

"apa semua ini tidak terlalu berlebihan, atau akan ada pesta dirumah kita sebelum kepergianku !", ucapku.

"aku sengaja membuat ini semua, supaya kau akan selalu merindukan masakanku !", ucap papaku.

"makanlah sepuasmu, kita akan lalui hari ini dengan perut yang kenyang !", ucap lagi papaku.

"pot roast, taco, burrito, pie.. wow banyak sekali, aku tak yakin perutku bisa memuat semua makanan ini !", ucapku.

"ini yang special... lobster bakar margarine, dengan tambahan beberapa rempah akan membuatnya lezat, hasil karyaku yang terbaru, khusus kubuat untuk anakku, hehehe.. !", ucap papaku dengan menunjukan makanan specialnya.

"ehm.. sepertinya kalian sengaja menyuapku dengan makanan ini supaya aku tidak jadi pergi !", ucapku dengan menyindir mereka.

Hahaha... gelak tawa mewarnai seisi ruangan ini, kami pun bersama-sama menyantap sajian hidangan yang bertebaran di meja ini dengan lahapnya, tak lupa aku pun mengajak ketiga pelayan di rumah ini untuk duduk di meja makan yang sama dengan kami, aku sengaja berbagi perasaan bahagia ini kepada mereka agar mereka menganggap keluargaku adalah keluarga mereka juga, dengan begini mereka akan selalu betah ada di rumah ini.

"Tin.. tin.. tin.. ", suara klakson mobil terdengar dan menghentikan sejenak aktifitas makan kami, salah satu pelayan kami pun segera menuju ke pintu depan untuk melihat siapakah tamu yang datang ke rumah ini.

"sepertinya jemputanmu sudah datang !", ucap mamaku.

"seperti biasa, mereka selalu datang disaat yang tiak tepat !", ucapku sambil melahap makanan.

"maaf tuan, jemputan anda sudah datang !", ucap salah satu pelayan kami.

"terima kasih.. duduklah dan selesaikan makananmu dulu !", ucapku kepada pelayan itu.

"jangan biarkan seseorang menunggumu hans.. bukankah mereka bisa mati kebosanan karena menunggumu !", ucap mamaku.

"hahaha... itu kata-kataku mam, seharusnya kau ijin dulu sebelum menggunakannya !", candaku kepada mamaku.

Aku pun menghentikan acara makanku dan segera menemui orang yang sedang menungguku diluar sana, ku berjalan menyusuri ruangan demi ruangan untuk sampai di halaman luar, aku melihat mobil jemputanku sudah tiba, mereka adalah orang suruhan kakek yang di tugaskan untuk menjemputku dari rumah dan mengantarku untuk bertemu dengan kakek di kediamannya.

Setelah aku memasukan semua barang bawaanku kedalam mobil dan aku telah bersiap untuk berangkat, ku hampiri orang tua yang sedang menyaksikan diriku di depan pintu. ku lihat air mata keluar dari kedua bola mata mamaku, raut muka yang penuh haru membuat cuaca yang cerah ini terasa sangat sendu.

"hi mam... berhentilah menangis, aku akan selesaikan ini dengan cepat !", ucapku.

"dan aku akan bawa wanita yang ada di novelku itu ke rumah ini, aku berjanji kepadamu !", ucapku lagi.

"aku akan selalu merindukanmu hans !", ucap mamaku dengan tangisan yang tak terbendung.

Aku pun memeluk erat mamaku untuk sekedar meringankan bebannya dan menghentikan tetesan air matanya, ku basuh air matanya dari wajah bijaknya, lalu kutebarkan senyumanku untuk membuatnya ceria kembali. setelah mama mampu tersenyum kembali aku pun memeluk papaku dengan kehangatan seorang anak, kedekap keras tubuhnya dengan sedikit perkataan untuknya.

"jika aku kembali nanti, kau harus mengajariku cara memasak lobster seperti itu !', ucapku dengan berbisik lirih.

"pasti, karena kau muridku yang sangat pandai menyerap ilmu memasakku !", ujar papaku.

"apakah kau ingin bilang kalau mama tidak pandai memasak !", ucapku bercanda.

"haha.. sudahlah, berhati-hatilah. dan jangan harap aku akan menangis seperti mamamu !", ucapnya.

"yaa.. kau harus menyimpan air matamu untuk kedatanganku, aku jamin kau akan menangis saat melihat aku kembali nanti !", ucapku.

Setelah selesai dengan kedua orang tuaku, tak lupa aku pun mengucapkan salam perpisahan kepada ketiga pelayan di rumahku, ku pandangi satu persatu dari mereka dan terliaht wajah layu menahan kesedihan akan kehilangan diriku, aku berharap mereka bisa menjaga orang tuaku saat aku tidak ada di rumah ini lagi. ku ayunkan kaki ku meninggalkan mereka, dan lambaian tanganku sebagai salam terakhir perpisahan ini.

Apa aku terlalu berlebihan menggambarkannya, tergambar satu kesan kalau aku sedang maju kedalam medan perang di mana nyawaku menjadi taruhannya, hahaha... aku pergi bukan untuk hal bodoh semacam itu, tapi tidak tau kenapa aku merasakan sedikit ketakutan, rasa yang lama tidak pernah aku rasakan, yaa... aku merasakan kalau semua ceritaku akan segera berakhir dengan tangisan. tangisan seperti apa, aku juga tidak tau pasti karena cerita masih belum tamat.

Perjalanan kami pun sangat membosankan dengan tidak adanya tegur sapa dari kami, semua terlihat sangat formal sehingga terlihat ada dinding pembatas antara diriku dan mereka. selama 3 jam perjalanan ini akhirnya aku pun telah tiba di kediaman kakekku, aku pun memasuki rumah itu dengan orang suruhan kakek ada di depanku. ku ikuti langkah mereka sampai menuju pada suatu ruangan dimana kakek terlihat sedang menungguku disana.

"apa kabar hans ?", sapa kakekku.

"ohh.. mungkin sedikit sedih !", ucapku.

"kau pasti sudah memikiran tentang hal ini sebelumnya, kakek yakin akan keputusan yang kau buat !", ucap kakekku.

"haha.. aku binggung kenapa harus aku yang kalian pilih ?", tanyaku kepada kakek.

"karena kau satu-satunya orang yang tidak terlacak olehnya !", jawab kakekku.

"tentu saja.. karena aku bukan dari keturunan keluarga ini dan aku juga lama menimba ilmu di london !", ucapku.

"kakek mengandalkanmu, silakan kau tentukan sendiri aturanmu dan apa pun itu kakek akan usahakan untukmu !", ucap kakekku.

"oh.. apa saja yaa ! bagaimana jika aku minta Mei Xiang dan Shandy Ananta menemaniku, aku sangat mempercayai mereka, dengan adanya mereka aku bisa bekerja dengan cepat dan tepat sasaran !", pintaku kepada kakek.

"tentu saja aku akan mengijinkannya.. tapi sepertinya mereka akan menyusulmu nanti, karena aku sudah memesankan tiket untuk satu orang, atas namamu !", ucap kakek.

"baiklah.. kalau begitu, lebih baik aku menunggu di bandara saja karena aku ingin memakan roti boy sebanyak-banyaknya !", ucapku.

"hahaha.. ku harap nafsu makanmu tidak menghentikan laju otakmu !", sindir kakekku.

Aku pun melakukan pelukan hangat sebagai salam perpisahan dengan kakekku, orang tua itu memang sangat ambisius sekali akan rencananya, semuanya sengaja dia lakukan untuk membuat dirinya kembali di akui, dasar orang tua bukannya mikirin akhirat tapi malah menggumbar hasrat akan ambisi duniawinya.

Dengan diantar oleh orang suruhan kakek, aku pun menuju bandara untuk terbang ke tempat dimana orang yang aku cintai berada, mungkin saja dia sedang menungguku disana, aku akan memberinya sedikit kejutan dengan kedatanganku, aku pun mencoba menggodanya lewat pesan BBM,

"hi.. sedang apa ?", tulis pesanku.

"hi yank.. aku sedang membuat tulisan tangan untuk ku buat jadi novel !", balasnya.

"ohh.. apa kau ingin bersaing dengan ku untuk jadi seorang penulis !", balasku kepadanya.

"hahaha.. penulis wanita tuh terkenal dari penulis pria, karena wanita selalu menumpahkan seluruh perasaannya dalam karya-karyanya, kalau penulis cowok pasti mereka akan menahan diri karena mereka tidak ingin pembaca masuk terlalu dalam ke dalam ceritanya !", balasannya panjang lebar.

"terkadang menahan diri itu di perlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, seperti menahan rindu untuk mendapatkan sebuah pertemuan yang indah !", balasku.

"ahh.. kau terlalu puitis, sampai-sampai otakku berhenti berpikir, hehehe... !", balasnya lagi.

"udah dulu yaa.. aku ada meeting sebentar lagi !', balasku kepadanya.

"ok... I love u !", balasnya dengan cepat.

"i love u too !", balasku untuk mengakhiri chatingan kami.

Terlalu lama aku menunggu keberangkatan pesawatku, aku sendiri disini tanpa seseorang pun menemaniku, aku tidak pernah mendengar ada orang yang mati akan kebosanan tapi jika hal ini terus terjadi kepadaku mungkin aku adalah orang itu, hahaha... pemikiran macam apa ini.

"Pesawat DelayAir dengan nomor penerbangan BC090JNS siap untuk di berangkatkan, bagi para penumpang harap memasuki jalur yang telah di tentukan ", nama yang sangat aneh untuk sebuah maskapai penerbangan, tapi biarlah, ini kan hanya sebuah cerita. aku hanya perlu mengikuti kemauannya, dengan masuk ke dalam pesawat dan terbang menuju kota tujuanku selanjutnya, tentu saja berharap dia tidak mengarang cerita akan menjatuhkan pesawat ini di tengah perjalanan.

Pesawat ini membawa terbang menuju ke kota tempat dia berada, detik-detik pertemuanku kian dekat dan sangat mendebarkan, hal ini memicu detak jantungku kian kuat dan kencang. setlah hampir seharian aku terbang dan transit akhirnya pesawat ini landing di bandara tujuan akhirku, aku pun terus berjalan keluar untuk menunggu jemputan dan orang suruhan kakekku, selepas keluar dari pintu bandara terlihat dua sosok pria sedang menungguku dan mereka pun membawaku masuk kedalam mobil, di ajaknya aku berjalan menelusuri jalanan kota ini, kenangan demi kenangan terlantun di memoriku.

Kota ini sudah banyak berubah semenjak kepergianku lima tahun yang lalu, kulihat sebuah bangunan yang penuh akan kenangan indahku dengannya juga mulai terkikis dan usang, tergantikan oleh bangunan-bangunan yanag baru, aku sekarang berada di kota ini, kota yang sangat aku cintai, kota di mana semua ini akan dimulai.

"maaf.. apakah bisa kalian membawaku ke suatu tempat terlebih dahulu sebelum kalian membawaku ke hotel !", pintaku kepada kedua pesuruh kakek.

"baiklah tuan.. kemana kita akan menuju ?", tanya pesuruh kakek.

"tolong bawa aku ke alamat ini !", ucapku dengan menyodorkan secarik kertas berisi alamat.

Mereka pun membawaku ke alamat tujuanku, aku sudah tidak sabar melihatnya lagi setelah sekian lama kita tidak bertemu secara langsung, mungkin ini akan menjadi kejutan terindah untuknya, kecantikannya membuat tidak bisa melupakannya. saat aku memasuki sebuah blok perumahan, aku menyuruh kedua orang ini untuk menghentikan mobilnya dan aku pun mengawasi sebuah rumah dari kejauhan. tak lama berselang munculah sosok gadis ayu dengan paras yang sangat aku kenal, dia mulai masuk kedalam mobil dan akan keluar rumah, aku menyuruh kedua orang ini untuk mengejar mobil itu dan menghentikannya.

Di tengah perjalanan tidak jauh dari rumah gadis tersebut, kedua pesuruh kakek menghentikan laju mobil gadis itu dengan memotong llintasan jalannya. kita pun berhenti dan gadis itu pun keluar dari mobil dengan wajah yang terlihat sangat kesal menghampiri mobil yang aku tumpangi, aku yang melihat dia mendekati mobilku membuka pintu mobil dan keluar untuk menemuinya.

"hi.. lama tak jumpa !", sapaku halus.

"kau.. !", ucapnya sangat terkejut.

Dia pun dengan cepat mendekatiku dan memelukku sangat erat, terasa tubuhku sangat sesak karena pelukannya, ku lihat raut wajah penuh dengan kegembiraan melihat kedatanganku, namun sayang paras ayu nya harus ternodai oleh air mata kebahagiannya. ku basuh air mata itu untuk meredakan rasa rindunya.

"aku mencintaimu hans !", ucapnya lirih.

"aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu !", balas ucapku.

Pertemuan yang sangat mengejutkan untuknya, kisah kita pun di mulai lagi mulai saat ini !.

Next Part : Merajut Masa Lalu
 
Terakhir diubah:
ganjil memanggil:haha: ciiiiiiiiiihaa...
:baca:


Hans&Rina,,:huh: apa mungkin yaa ,,
sangat ganjil dan mustahil jika berperan sebagai Renald..
tapi untuk hubungan mereka selama di Yogya kemungkinan itu ada..​
 
Terakhir diubah:
hmmm.. kayak nya bakalan penuh teka teki jg.
tp apakah suhu juvon tetap pada komitmen keganjilan nya??
hanya suhu juvon yg tau..
 
nubie ijin baca updatenya dulu ya hu :baca:
 
wah sudah molai pertarungan generasi ke 2 :D
seru bos di tunggu up nya :semangat:
 
gak tau kenapa.. dalam cerita ini, gw kepikiran sama herlina. padahal doi belum keluar loh :D gw tunggu updatenya bray,

hehe.. oh ya tentang yang 91 tuh bukan kelahiran ane, turunin dikit lagi (tua yee).. hahaha ;)
 
Lanjut om.. Nubi udah baca sesion satu bikin dag dig dug deh bacanya banyak teka-teki tetapi akhirnya terpecahkan juga tapi keren om ceritanya.. Dan sekarang ada sekuelnya semoga di cerita "Hans Antoline" cerita bakal mantap dari sesion satu..
 
Ane mulai paham nich alur nya... jadi mulai enjoy baca nya.

Lanjut suhu...

Cek kulkas suhu...:beer:
 
mau namatin dulu cerita sesion satunya

baru baca yg ini,,

izin ninggalin jejak dl gan
 
suhu , ayuk lanjutin ceritanya , penasaran banget cerita kek ginia hehe

cerita ini brp part ya suhu ?
 
Part III : Merajut Masa Lalu

Deru nafasnya sangat berat dan penuh nafsu, cumbuanku pun semakin hangat dengan memainkan lidahku di dalam mulutnya, kulihat wajahnya sangat menikmati permainanku, sangat cantik dan mempesona. gairah yang menggebu membuat parasnya sangat bernafsu untuk terus melanjutkan permainan ini ke tahap yang lebih panas lagi.

"aku mau di ranjang yank... !", ucapnya mendesah di telingaku.

"baiklah sayang !", balasku dengan penuh nafsu.

Ku angkat tubuh indahnya yang sedang bersandar di depan kaca jendela hotel tempatku menginap, ku baringkan secara perlahan tubuhnya di atas ranjang, lalu kulucuti semua pakaiannya sampai dia terlihat telanjang, dia pun juga melucuti pakaianku sampai telanjang. ku baringkan tubuhku di samping tubuhnya lalu kumulai lagi adegan percumbuanku dengannya.

Keremas payudaranya yang terasa sangat besar dan kenyal, membuat gairah semakin manjadi-jadi, ku hisap puting merahnya yang menjulang dan ku mainkan dengan lidahku seakan dia sangat menikmatinya, tanganya menekan kuat kepalaku untuk terus aku melakukannya, aku pun memberikan cipokan di payudaranya sebagai tanda kangen sudah lama tidak bertemu.

"payudaramu semakin besar sayank !", ucapku lirih.

"iyaa.. nikmati saja !", ucapnya menggebu.

Tanganku pun melakukan perjalanan menelusuri lembah di antara selakangan kakinya, jemariku mencoba mencari klitorisnya dan kemudian aku memainkannya dengan memutar-mutar klitorinya dan mengesek-gesekya dengan perlahan, dengan sangat gemas aku pun mencubitnya, desahannya terlantun mesra dan manja.

Perlahan-lahan area kemaluannya mulai basah dan becek oleh cairan pelumas yang dia keluarkan dari kemaluannya, lalu ku masukan dengan sangat lembut jari tengahku sampai ke tertelan semua jari tengahku yang kecil ini, desahan sangat nyata terdengar di telingaku, dia sangat menikmati permainan ini, kulihat wajahnya telah terbang dalam lautan nafsu. lalu aku mencoba melakukan penetrasi dengan menggunakan jari tengahku dan ku kobel-kobel bagian dalam kemaluannya.

"Aaaahhh... sayank !", desahanya.

"Aaaahhh.. aaahhh... !", rintian kenikmatan.

Tak puas dengan jari tengah, kumasukan lagi jari manisku kedalam lubang vaginanya, terlihat dia pun mulai merintih nikmat. kucumbu mulutnya yang terlihat terbuka dan menggoda, tangannya memelukku erat dengan menahan kenikmatan yang ku berikan. tanganku pun terus bermain dalam lubang vaginanya, ku guncang dengan keras dan kecang, desahan yang ku dengar juga sangat nikmat merdu sehingga nafsu ku terus terbakar.

"Aaaaahh... mau keluar sayang !" suaranya menggebu.

"Aaaaaaaaaaahh....... aaahh... !", desahan penuh kelegaan dari mulutnya.

Squirting telah kulakukan untuk memenuhi fantasi sex ku, kini giliranku untuk memanjakan penisku yang sudah menunggu lumayan lama untuk menikmati kemaluan wanita yang sangat kucintai ini, ranjangku pun basah oleh cairannya yang keluar sangat banyaknya. dia pun terlihat sangat lemas setelah mengeluarkan cairan itu.

Ku balikan badannya dan ku suruh dia untuk menungging, lalu aku pun mulai untuk menjilati pantatnya yang putih dan mulus, ku lumuri pantat besarnya dengan liurku, kuremas dengan kencang dan sesekali aku pun memukulnya hingga pantatnya memerah dan membekas telapak tanganku, karena saking gemasnya aku pun menggigit pantat indahnya.

Setelah puas pada bagian pantatnya, ku alihkan jilatanku pada bagian vagina yang sangat indah, terlihat jelas gundukan dengan sedikit bulu-bulu menghiasi kemaluannya, lidahku kujulurkan lalu ku mulai jilatanku di celah sempit himpitan bukit kecil, perlahan kumasukan lidahku kedalam celah tersebut, rasa asin bercampur dengan aroma khas kemaluan wanita membuat semakin menggelora dan ingin segera melampiaskan penantian panjangku.

Ku arahkan penisku yang sudah sangat mengeras ke kemaluannya, ku gesek-gesek perlahan untuk merangsang dirinya, lalu pelan-pelan ku masukan kemaluanku kedalam vaginanya, kepala penisku sudah tenggelam dalam vaginanya lalu kumasukan lagi keseluruhan batang penisku hingga semuanya masuk kedalam kemaluannya.

"Aaaahh... pelan sayang !", ucapnya merintih.

"tahan sayang !", ucapku dengan penuh nafsu.

Ku mulai melakukan penetrasi, ku pegang kedua belahan pantatnya sambil aku remas, lalu ku ayunkan tubuhku maju mundur supaya penisku bisa mengocok-ngocok kemaluannya, penis yang sudah sangat keras ini sangat menikmati dan betah berlama-lama di dalam lubang kemaluan yang lama tidak dia masukin, sangat hangat dan himpitannya sangat nikmat, penetrasiku pun terus berlanjut dengan semakin kencang, desahan dirinya pun juga semakin keras dan memecahkan hawa nafsuku untuk segera mengeluarkan air maniku.

Phoookk.... phooookk.... suara genjotanku dalam posisi doggy style ini, ku remas kuat pantatnya untuk ku berpegangan, lalu penetrasiku terus ku tingkatkan serasa aku ingin cepat mengakhiri ini semua, nafsu pun sudah mencapai ubun-ubun, air maniku serasa ingin menyembur keluar dari kemaluanku.

"Aaaaahh... aaahhh... sayang !', ucapku penuh nafsu.

"AAaaahh... aaaahhh !", perasaan sangat puas dan lega.

Sesaat sebelum keluar aku pun dengan cepat menarik penisku keluar dari lubang vaginanya, lalu ku keluarkan semua getah-getah maniku di pantat seksinya, burungku pun ku gesek-gesekan untuk meratakan semua maniku hingga keseluruh pantatnya, begitu kental dan seputih susu sangat banyak keluar, kuusapkan tak hanya di pantatnya tapi juga di paha putihnya yang sangat menggairahkan itu.

Lalu ku tarik tubuhnya untuk menghadap ke arah dan ku arahkan kepalanya tepat di penisku yang mulai melemas, ku suruh dia untuk membersihkan penisku dengan mulutnya, dia pun melahap batang penisku dengan penuh nafsu, dia hisap sangat kuat untuk mengeluarkan sisa-sisa air maniku, dia pun mulai mengocok penisku dengan mulutnya secara lembut dan perlahan ku niktmati perasaan ini, burungku pun dia kulum habis sampai tak ada sisa lagi cairan mani yang menempel di burungku.

Kita pun terbaring lemas di ranjang yang penuh dengan cairan cinta kita berdua, dia pun tersenyum kecil berasa sangat puas akan semuanya, aku pun juga merasakan kepuasan itu, setelah sekian lama tidak bertemu dan kali ini kita di pertemukan lagi, di awali dengan curahan cinta di atas ranjang ini.

"kau puas sayang ?", tanyaku.

"sangat !", jawabnya.

"payudara mu semakin besar saja ?", tanya dengan canda.

"sengaja aku rawat untuk saat-saat seperti ini !", jawabnya.

"kau masih sama seperti dulu !", ucapku.

"hans sampai kapan kau akan disini ?", tanyanya.

"aku tidak tau tapi aku akan selalu ada setiap saat untukmu !", ucapku.

"apa yang kau kerjakan disini hans ?", tanyanya lagi.

"sama seperti dulu, membantu keluargaku !", jawabku.

"hans, apa kau akan pergi lagi dan meninggalkan aku lagi ?", tanyanya lagi.

"aku akan pergi lagi, tapi itu denganmu.. aku akan mengenalkanmu dengan keluargaku !", jawabku.

"aku sudah bosan kehidupanku yang selalu harus menuruti kemauan kakek untuk mencapai tujuannya, aku datang kesini untuk tujuan itu !", terangku.

"setelah itu aku akan membawaku pergi bersamaku, kita berdua hanya berdua, menikmati semua bersama-sama, itulah janjiku !", terangku lagi.

"aku sangat mencintaimu hans, aku sangat percaya padamu, apa kau bisa berjanji tidak akan mengecewakanku ?", pintanya kepadaku.

"aku Hans Antoline berjanji demi nyawaku sendiri, tidak akan pernah mengecewakan dan akan selalu menjaga dirimu Rina Oktavia !", ucapku penuh keseriusan.

"i love u, hans !", ucapnya lirih dengan memejamkan matanya.

"bangun sayang jangan tidur dulu, bersihin dulu yuk ke kamar mandi ?", tanyaku.

"gendong !", ucapnya manja.

Aku pun membangunkan tubuhnya yang lemas tak berdaya lalu ku gendong dia di punggungku, aku pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan tubuh rina kekasihku. sesampaiya di kamar mandi aku membarikannya di bak mandi yang berisi air hangat, aku pun juga memasuki bak itu, sehingga kini kita berdua ada di dalam bak kamar mandi itu.

kubasuh seluruh tubuh supaya bersih termasuk pantatnya yang penuh akan cairan maniku, rina pun membasuh tubuhku dengan air bak, lalu tangannya turun ke bawah memegang kemaluanku yang sedang tertidur.

"hi.. lama tak jumpa, pa kabar ?", ucapnya pada kemaluanku.

"apaan seh kamu.. !", ucapku.

"hehe.. semakin besar aja ya !", ucapnya lagi.

"sengaja aku rawat untuk saat-saat seperti ini !", ucapku menirukan perkataannya tadi.

"ahh.. itu kan omonganku, resek kamu tuh !", ujarnya.

"sini tanganmu biar aku bilas.. !", sautku.

"udahlah lama aku gak dimanja'in seperti ini ?!", ucap rina.

"yuk ke kamar.. dah bersih semua !", ucapku.

"gendong.. !", ucapnya sangat manja.

"bisa bungkuk aku kalau gendong kamu tiap hari !", ucapku.

Aku pun membilas tubuhnya dengan handuk lalu menggendongnya ke kamar untuk berganti pakaian, ku dudukan dia di sofa lalu dia pun memakai pakaian yang dia kenakan tadi, dan kini kita berdua pun telah rapi dan bersiap keluar untuk mencari makan.

"mau kemana kita ?", tanya rina.

"cari makan.. sama beli baju baru untukmu, bajumu terlihat kusut gara-gara hubungan sex tadi !", ucapku.

"perhatian banget seh kamu hans.. !", ucap rina.

"aku selalu ingin kekasihku terlihat sempurna !", jawabku.

"ohh... so sweet hunny !', ucapnya manja kepadaku.

Aku mengajaknya ke tempat perbelanjaan di mall taman anggrek, tempat dimana dulu kita sering menghabiskan waktu bersama-sama. kini semua terlihat sangat hebat, dan berbeda tidak sama seperti dulu lagi. aku pun menelusuri jalan-jalan di mall tersebut dengan menggandeng tangannya, kita terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta lagi.

"sayang.. tadi kalau kita lurus aja bakal sampai di kampusku !", ucapnya.

"ohh.. gak terkenal ahh gak kayak kampus, di akui dunia, hehehe... !", ledekku.

"ehmm.. reseknya kambuh lagi deh !", gerutunya.

"hahaha... ehh outlet itu bagus deh kayak, yuk !", ajakku.

Kami pun memasuki salah satu outlet pakaian untuk membeli pakaian yang akan di kenakan oleh rina dan juga aku tentunya, kita pun memilih-milih pakaian yang ada sampai menemukan yang cocok.

"sayang.. coba ini deh, cocok lho ama kamu !", ucapku kepadanya.

"ehmm.. boleh juga, ehh beli baju couple yuk !", pintanya rina.

"ahh.. malu-maluin, udah gak jaman !", sautku.

"iihh.. gitu banget, seru tau ?!", celetuknya.

"udah ahh yuk.. cobain bajunya !", ujarku.

Kami pun menuju tempat ganti baju yang ada di ujung outlet ini, sangat tertutup dan tehalang oleh tumpukan baju, tempat gantinya pun hanya di tutupi oleh kain biru yang cukup tebal sehingga tak terlihat dari luar, aku dan rina pun masuk ke masing-masing ruang untuk mengganti baju.
Setelah aku selesai ganti baju aku pun keluar ruangan tersebut dan menunggu rina di depan ruangannya, tiba-tiba dia buka kain penutupnya dan menarik tanganku untuk di ajak ke dalam ruangan ganti baju.

"ehh.. kamu mau ngapp... !", ucapku terpotong.

"diam.. dan nikmati aja !", ucapnya dengan tangannya membekap mulutku.

Dia pun melepasnya dan kemudian dia jongkok lalu dia buka sabuk dan resleting celanaku, dia plorot sedikit celana sampai kemaluanku keluar dari sangkarnya. tanpa basa-basi dia pun langsung menciumi penisku, lalu mengulumnya. Hisapan demi hisapannya sungguh membuatku tak kuat menahan rintihan.

"Oooohh... !", desahku.

"Sssstt... jgn berisik !", ucap rina.

Dia pun melanjutkan lagi aksinya dengan hisapan yang lebih hebat lagi, sangat kuat dan kecang sekali, dia pun mengkocok penisku dengan mulutnya, kulihat dia begitu bernafsu sekali dengan penisku, sangat bergaiarah untuk mengeluarkan air maniku, semakin keras hisapannya dan kocokannya, membuatku tak tahan untuk menahan semburan air maniku keluar, dan "Crroooootttt.... " seluruh air maniku ku tumpahkan di dalam mulutnya, dia pun memukul pahaku dan melotot kepadaku.

Rina pun mengambil tissu di tasnya lalu menumpahkan air mani di atas tissu itu, dia bersihkan bibirnya lalu dia pun membersihkan kemaluanku dengan tissu dan menutup kembali celanaku, semua terjadi sangat cepat karena takut ketauan orang lain.

"asin banget.. !", ucapnya.

"kalau mau keluar ngomong.. nanti kalau aku keselek ama air manimu gimana, huh !", ucapnya genit.

"ehh.. bisa hamil gak seh kalau di keluarin di mulut gitu !", candaku.

"ngaco.. buruan keluar tar di curigai lho !", ucapnya.

Begini awal pertemuan kami setelah lama tidak bertemu, dia masih terlihat sama seperti dulu, sangat manja kepadaku dan dia sepertinya sangat liar sekarang !.

Next Part : Shandy Ananta dan Mei Xiang
 
wahhh , ternyata rina cwek tu
asik asik
hehe

suhu , bisa gx ya , sekali uldate dua cerita biar baca nya lebih enak , soaknya 1 cerita baca dikit udh hbia hrus tuggu lagi
hhaha
 
Bimabet
sepemikiran:cool:, sama-sama ingin lepas dari lingkaran keluarga besarnya... namun tak berdaya.

dan mengapa jadi (ada) Renald nanti, di sini lah sandiwara itu berlaku dan layak di tunggu..
:goyang:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd