Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hanya Cerita

Terima kasih untuk semua MAHA SUHU yang sudah memberikan apresiasi luar biasanya untuk cerita yang takarannya abal abal ini. Mohon maaf kalo ane gak bisa 'senggol' para suhu satu persatu bahkan untuk sekedar ngucapin tengkyu. Yang jelas cerita ini belumlah usai... :beer:
 
Part 4.


Kawan.. akan kuulangi perkataan Abah terakhir kali padaku.

"Sudah lihat? Kalau sudah tutup pintunya terus duduk lagi kesini."

"Itu siapa Bah?" Tanyaku dengan mimik serius.

"Korban guna guna, dia disukai sama laki laki tapi sayangnya dia gak suka sama laki laki itu. Jadinya kaya cinta gak kesampean. Jadinya laki laki itu main guna guna. Sampe sekarang Abah belom bisa nyembuhin dia."

Aku mencoba untuk mencerna keterangan dari Abah.

"Terus kenapa dikasih liat ke saya Bah?"

"Nah.. kalo kamu mau nyantet istri dan adikmu, apa kamu tega? Perempuan yang dikamar tadi itu cuma di guna guna, bukan di santet. Tapi Kemal liat sendiri kan kaya gimana kondisinya?"

Sial.. aku seperti kena tampar.

"Abah ngerti gimana perasaan Kemal dikhianati dua orang sekaligus, Abah ngerti. Tapi Kemal harus paham. . . . . . . ."

Disini aku tak lagi mendengarkan ceramahnya Abah. Aku benar benar tersinggung bahkan tak terima oleh perkataannya yang seolah mengerti perasaanku. Ngerti apa orang tua ini? Emangnya dia pernah liat istrinya dipake sama adiknya? Emangnya dia ngerti gimana rasanya udah berjuang mati matian demi rumah tanggaku dengan Qia, berjuang mati matian demi membantu biaya sekolah si bangsat Satya dulu, berjuang mati matian supaya adikku yang terkutuk itu bisa mencapai gelar Diplomanya? Dan semua perjuanganku itu malah dibalas oleh mereka berdua dengan cara ngentot di rumahku menjelang ulang tahun pernikahanku !!!

Ngerti apa orang tua ini ?!

Aku mendengus kesal.

"Dengerin Abah Mal. Yang di dalem kamar itu anak Abah satu satunya. Sebelum diguna guna, dia diperkosa dulu sama temen-temen si laki laki yang suka sama dia. Anak Abah diperkosa sama tiga orang Mal, tiga orang. Tebak siapa laki laki yang guna guna anak Abah dan yang nyuruh temen temennya merkosa anak Abah.. Murid Abah sendiri !!"

Jeddaarrr !!!! Aku bukan lagi ditampar, aku sedang dipukul tepat di wajahku.

Kami diam untuk beberapa saat sampai akhirnya akulah yang bertanya pada si Abah.

"Kenapa Abah gak bales aja perbuatan laki laki itu? Kan Abah gurunya.." tanyaku heran.

"Gak bisa, kalo Abah bales perbuatan dia terus dia mati, atau janganlah mati, Abah bikin gila aja deh.. nasib Ratna anak Abah bakal gitu terus, karena cuma dia yang bisa narik guna guna itu. Abah udah berusaha buat narik guna guna di badannya Ratna, tapi ya gimana.. namanya pernah jadi murid, dia pasti tau selah buat ngelawan abah. Yang bisa Abah lakuin sekarang cuma adu kuat aja Mal.."

"Adu kuat apa Bah?"

"Adu kuat dengan mantan murid Abah. Dia pasti tau kalo Ratna sembuh artinya kematian buat dia. Sedangkan buat Abah, kalo Abah matiin mantan murid Abah itu, Ratna bakal gitu terus. Satu satunya jalan cuma dia maafin Ratna dan nyabut guna gunanya. Tapi kayanya gak mungkin heheheheh.."

Terbuat dari apa hati orang tua ini.



Setelah mendengar ceritanya, aku terdiam selama beberapa saat. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk belajar menata emosi. Kusampaikan pada Abah bahwa aku ingin tinggal barang sejenak disini sampai aku bisa benar benar ikhlas menerima keadaan dan sampai aku benar benar siap untuk kembali ke rumahku di Jakarta, dan Abahpun menerimaku dengan tangan terbuka.



Kawan, aku minta maaf karena pengalamanku selama tinggal di rumah Abah tidak akan kuceritakan pada kalian. Ada rasa tidak etis bagiku untuk berbagi pengalaman soal itu. Yang jelas bimbingan beliau sangatlah mengena dihatiku dan berhasil merubahku menjadi manusia yang baru. Persoalan Ratna putri beliaupun tidak akan kuceritakan kepada kalian. Biarlah pengalaman pengalamanku selama belajar menata diri di rumah Abah akan tetap menjadi bagian dari indahnya rahasia semesta.

Oiya, hanya satu yang bisa kuberi tahu soal kalian tentang pengalamanku di rumah Abah. Butuh waktu sekitar lima tahun bagiku menimba ilmu dan pengalaman disana.
Terserah kalian mau percaya atau tidak, terserah kalau kalian berfikir bahwa ini hanya sekedar cerita khayalan, terserah kalau kalian menganggap ceritaku ini sebagai sinema Indosiar atau apapun.

Tapi aku benar benar menghabiskan waktu sampai lima tahun lamanya disana !!

Selebihnya terserah kalian mau percaya atau tidak.


Dan kini disaat aku merasa siap lahir bathin untuk pergi, akupun meminta izin kepada Abah untuk kembali pulang ke Jakarta. Kalian tahu, Abah memberi pesan kepadaku.

Begini pesan beliau kepadaku.

"Pulanglah, tapi ingatlah bahwa mungkin Istrimu atau mungkin orang orang di lingkunganmu yang dulu tidak akan lagi mengenalimu, jadi janganlah dulu muncul dihadapannya sampai kamu dan dia benar benar sama sama siap untuk bertemu. Pulanglah, tapi ingatlah bahwa mungkin saja keadaan yang sekarang jauh berbeda dengan keadaan yang dulu. Anggap saja kepulanganmu kesana sebagai titik untuk Napak Tilas perjalananmu selama hidupmu. Ingatlah nak, Hidup bukanlah mati, sedangkan kematian adalah kehidupan itu sendiri. Ketika kau menemukan bahwa semuanya sudah berbeda dan merasa itu bukan lagi tempatmu, maka pulanglah kembali kesini."

Setelah berpesan seperti itu akupun mencium tangan beliau sebagai tanda hormatku kepadanya.

Kembalinya aku ke Jakarta sebenarnya diantar oleh Abah. Dan tak perlu kau tanya lagi soal ongkos mobil atau segalanya. Bahkan aku diantar sampai lampu merah terdekat di perkampungan tempat tinggalku dulu. Abah merapihkan rambutku yang gondrong dan mengelus elus jenggotku. Ya.. penampilanku kini berubah total. Aku gondrong dan berjenggot. Untuk terakhir kalinya sebelum berpisah Abah berpesan kepadaku yang mana menurutku pesan ini sangatlah aneh.

"Abah kasih satu pesan lagi ya Mal, napak tilas itu kadang kala bisa membuka pintu alam roh. Ingat ingat ini.. roh itu selalu melihat apa yang mau dia lihat. Kalo dia gak mau lihat sesuatu, dia gak bisa melihatnya. Roh itu berpenampilan sesuai dengan apa yang dia mau tampilkan. Bisa jadi selama kamu disini kamu bakal bersentuhan dengan dunia roh, atau tanpa kamu sadar kamu itu sebenarnya udah ada di dalam dunia roh itu sendiri. Baik baiklah dalam memutuskan langkah berikutnya."

Meskipun belum bisa kupahami apa artinya, aku mengangguk dan kembali mencium tangan beliau.



Huufft......... Kawan.. Cukuplah cerita tentang Aku dan Abahku. Jujur saja, selalu ada sisi emosional setiap kali aku bercerita tentang beliau.



Kini akan kuceritakan perjalananku selama aku Napak Tilas di lingkunganku dulu.

Seperti saat ini, aku sedang berjalan menuju sebuah simpang tiga. Tempat Kemal remaja selalu kumpul kumpul dengan temannya, mabuk, tawuran antar kampung hingga mencicipi bagaimana rasanya wanita. Dan aku ingat dengan siapa saja aku bercinta kala itu.

Maukah kau tahu? Kalau iya, dengarkan.. karena Ceritaku belumlah usai...


______________â—‹â—‹______________​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd