Ratih namaku ..
Keseharian ku memang lah tak sesibuk ibu2 yg lain yg harus menyiapakan masakan ataupun yg lain nya, karena hidupku sekarang hanyalah sendiri, suami ku sekarang hidup di balik tembok derita akibat kasus obat2an terlarang. Anak ku yg msh berumur 3 tahun, terpaksa ku titip kan orang tua ku karena aku harus mencari uangku sendiri.
Pagi itu aku berangkat untuk ke pasar sebagai rutinitasku menyiapkan dagangan nanti untuk di jual keliling karena aku penjual gorengan. sesaat aku berjalan, banyak suami tetangga menggoda ku dengan menanyakan akan kesepian ku di tinggal suami. Apa lagi aku mempunyai tubuh yg menurutku padat berisi serta bokong ku yg yg bulat indah, Tpi aku tak memperdulikan itu, ku anggap hanya lah obrolan biasa.
Tak lama aku brjalan di lorong jalan, tiba2 motor berhenti tepat di samping ku, kulihat rupanya itu mas iman teman suami ku yg masih bertetangga dekat dengan ku.
" ehh dek ratih, mw kepasar y dek bareng yok sma mas sklian jalan mas mw kedepan " sapa nya, aku pun terpaksa ikut karena kondisi memang rawan copet di lorong jalan ku.
Mas iman memang baik dan pandai bergaul, apa lgi dia suka bercanda tawa.
Tak lama di perjalan kami berdua pun saling mengobrol, mas iman menanyakan putri dan keadaan suami ku, serta candaan yg ia bagi untuk melapaskan pikiran ku sejenak.
di perjalanan tiba2 motor yg kami tumpangi berdua berhenti mendadak Ciiiitt !!!,
" OoALahh cing ampir aja Lu Lewat , dasar kucing " teriak nya. Aku pun menegok kesamping, rupanya kucing melintas di smping motor kami. Tak sadar aku memeluk erat mas iman sesaat kejadian tadi. Tak lama kulepaskan pelukan ku, mas iman terdiam dan motor pun melaju kembali.
" dek ratih nggk kesepian apa sendiri di rumah tanpa teman ngobrol " tnya nya. Aku pun terdiam sejenak dalam lamunan ku. memang semenjak di tinggal suami yg baru 1 bulan setengah di penjara, aku betul2 kesepian, tak ada teman mengobrol hanya ibu2 yg suka menggosip yg mnjadi tmn ku. " yahh begini lah mas, walaupun sendiri aku tetap mencoba tegar dan bertahan. Karena anak ku " jwb ku.
Mas iman mewajarkan semua itu apalagi dengan keadaan ku yg baru ditinggal sebulan.
" ehh dek ratih tdi pas meluk kq pas banget, mas brasa ada yg empuk kenyal gtu hhe. Boleh donk peluk lgi hhe " .ucapnya. Aku pun kget dengan ucapannya, rasa malu tak terbayang di raut wajahku yg memerah yg kulihat di kaca spion motor mas iman.memang dari segi ukuran dada ku besar dan penuh sesak.
" ihh mas iman malu ah, yah wajar lah mas kenyal padat, ratih kn msh menyusui. Jngnlah gk enak di lihat tetangga, klo di dengar istri mas bisa comel tu mulut hhe" jwb canda ku.
Mas iman pun tersenyum masam.
Tak lama sampai lah di pasar, ketika hendak turun dari tumpangan motor mas iman berkata " dek ratih udah mau kepasar y, embh gmn klo qta ke warung pagi dulu yuk ". Ajak nya.
" mas yg bayarin y" jwbku. " "OOhh tenang ja mas bayarin secara mas baru menang togel hhe" jwb mas iman. .
Bersambung
Keseharian ku memang lah tak sesibuk ibu2 yg lain yg harus menyiapakan masakan ataupun yg lain nya, karena hidupku sekarang hanyalah sendiri, suami ku sekarang hidup di balik tembok derita akibat kasus obat2an terlarang. Anak ku yg msh berumur 3 tahun, terpaksa ku titip kan orang tua ku karena aku harus mencari uangku sendiri.
Pagi itu aku berangkat untuk ke pasar sebagai rutinitasku menyiapkan dagangan nanti untuk di jual keliling karena aku penjual gorengan. sesaat aku berjalan, banyak suami tetangga menggoda ku dengan menanyakan akan kesepian ku di tinggal suami. Apa lagi aku mempunyai tubuh yg menurutku padat berisi serta bokong ku yg yg bulat indah, Tpi aku tak memperdulikan itu, ku anggap hanya lah obrolan biasa.
Tak lama aku brjalan di lorong jalan, tiba2 motor berhenti tepat di samping ku, kulihat rupanya itu mas iman teman suami ku yg masih bertetangga dekat dengan ku.
" ehh dek ratih, mw kepasar y dek bareng yok sma mas sklian jalan mas mw kedepan " sapa nya, aku pun terpaksa ikut karena kondisi memang rawan copet di lorong jalan ku.
Mas iman memang baik dan pandai bergaul, apa lgi dia suka bercanda tawa.
Tak lama di perjalan kami berdua pun saling mengobrol, mas iman menanyakan putri dan keadaan suami ku, serta candaan yg ia bagi untuk melapaskan pikiran ku sejenak.
di perjalanan tiba2 motor yg kami tumpangi berdua berhenti mendadak Ciiiitt !!!,
" OoALahh cing ampir aja Lu Lewat , dasar kucing " teriak nya. Aku pun menegok kesamping, rupanya kucing melintas di smping motor kami. Tak sadar aku memeluk erat mas iman sesaat kejadian tadi. Tak lama kulepaskan pelukan ku, mas iman terdiam dan motor pun melaju kembali.
" dek ratih nggk kesepian apa sendiri di rumah tanpa teman ngobrol " tnya nya. Aku pun terdiam sejenak dalam lamunan ku. memang semenjak di tinggal suami yg baru 1 bulan setengah di penjara, aku betul2 kesepian, tak ada teman mengobrol hanya ibu2 yg suka menggosip yg mnjadi tmn ku. " yahh begini lah mas, walaupun sendiri aku tetap mencoba tegar dan bertahan. Karena anak ku " jwb ku.
Mas iman mewajarkan semua itu apalagi dengan keadaan ku yg baru ditinggal sebulan.
" ehh dek ratih tdi pas meluk kq pas banget, mas brasa ada yg empuk kenyal gtu hhe. Boleh donk peluk lgi hhe " .ucapnya. Aku pun kget dengan ucapannya, rasa malu tak terbayang di raut wajahku yg memerah yg kulihat di kaca spion motor mas iman.memang dari segi ukuran dada ku besar dan penuh sesak.
" ihh mas iman malu ah, yah wajar lah mas kenyal padat, ratih kn msh menyusui. Jngnlah gk enak di lihat tetangga, klo di dengar istri mas bisa comel tu mulut hhe" jwb canda ku.
Mas iman pun tersenyum masam.
Tak lama sampai lah di pasar, ketika hendak turun dari tumpangan motor mas iman berkata " dek ratih udah mau kepasar y, embh gmn klo qta ke warung pagi dulu yuk ". Ajak nya.
" mas yg bayarin y" jwbku. " "OOhh tenang ja mas bayarin secara mas baru menang togel hhe" jwb mas iman. .
Bersambung