Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hasrat, Nafsu dan Permainan

BAB 6​

Mitha terbangun ketika mencium aroma kopi dan bau mengunggah selera dari dapur

Apakah luki yang sedang masak di dapur?

Mitha melihat jam yang terpasang di dinding kamarnya dan terkejut bahwa menujukkan jam 9 pagi, Mitha masih merasakan kelelahan karena aktifitas yang dia lakukan semalam bersama Luki.

Terlintas di benakku tentang apa yang telah kami lakukan, aku tersenyum sendiri seperti orang yang baru mendapatkan ucapan cinta dari pacarnya. Kemudian aku bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi melakukan semua aktifitas rutin ku, setelah selesai aku mengenakan pakaian santai menggunakan celana pendek dan baju kaos tanpa lengan

Aku kemudian berjalan keluar dari kamar tidur menuju ke dapur, disana aku disambut dengan senyuman yang ceria dari wajah Luki

“kamu sudah bangun sayang aku baru siap membuat sarapan dan hendak membangunkanmu.” Ucap Luki

Kemudian aku duduk di kursi, Luki membawakan sepiring nasi goreng dengan telur dadar diatas ditambah beberapa potongan daging bakso.

"Sayang aku tidak menyangka kamu bisa membuat masakan enak seperti ini, sungguh luar biasa sangat enak" ucap ku setelah mencicipi masakannya dan menghabiskan seluruh isi piringku. "harus aku akui sayang, aku benar-benar tidak mengharapkan seperti ini, tapi sepertinya jauh di luar perkiraanku."

"Sayang, aku ingin melakukan sesuatu yang istimewa untukmu dan menunjukkan penghargaanku tentang semalam."

Aku sangat terkejut dengan sikapnya, padahal aku telah menuntut Luki sebelumnya, aku bahkan berprasangka bahwa dia akan mundur dari semua ini, tapi apa yang telah dilakukannya sampai saat ini jelas telah mematahkan semua perkiraan ku

"Jadi, kamu masih baik-baik saja dengan apa yang telah kita lakukan?" ujar Mitha

"Mitha, bukankah aku sudah mengatakan bahwa itu adalah malam terbaik dalam hidupku dan aku tidak sabar menunggu kita melakukannya lagi... tapi aku ingin kamu melakukannya dalam keadaan siap." Kata Luki dengan lembut dan penuh pengharapan.

Aku tersenyum mendengarnya.

Dia bersikap begitu hormat dan penuh perhatian. Kemudian aku bergumam pada diri sendri “Aku harus bisa terbiasa dengan semua ini.”

Kami saling berdiam diri beberapa saat dalam keheningan yang nyaman sampai Luki mulai berbicara.

"Mitha aku ingin membicarakan sesuatu kepada mu tapi aku ragu mengatakannya?"

Mata ku menatap matanya untuk meyakinkan dia. "Jika kamu ingin hubungan seperti ini terus berjalan dengan baik sebaiknya kamu tidak menyembunyikan sesuatu, kamu harus berbicara lebih terbuka."

Luki menatap mataku kemudian mengambil nafas dalam-dalam. "Aku tahu bahwa kamu yang bertanggung jawab sekarang, tapi aku ingin kamu setidaknya mempertimbangkan hal ini di beberapa titik ... mungkin di masa depan."

Luki berhenti mengatakan yang ingin dimaksudkan, memikirkan untuk menemukan kata-kata yang tepat.

"Katakan saja semuanya walaupun itu buruk." Ujar Mitha

Luki kembali menarik napas dalam-dalam.

"Aku ingin kamu mempertimbangkan untuk membawa orang lain."

“Apa dia ingin aku bermain dengan pria lain” pikirku dalam hati

Mitha hanya terdiam kemudian mempertimbangkan segala resiko dan konsekwensi yang tidak diharapkan, Mitha sepenuhnya menyadari bahwa keinginan ini terjadi atas aktifitas mereka semalam, seolah-olah dia ingin mencoba semua apa yang pernah dilihat dalam film-film online atau yang pernah di baca pada situs-situs tersebut.

"Aku harus memikirkan segala resiko dan konsekwensinya Luki, kita memiliki seorang anak dan kita berdua juga berkewajiban untuk membuatnya lebih kuat dan mendidiknya dengan baik karena dia merupakan satu-satunya anak kita. Namun, kita harus melihat kedepan, perlu melakukan semuanya dengan perlahan. Ada banyak hal yang ingin kita alami bersama, dan kita perlu membangun fondasi yang kuat sebagai pasangan suami istri, apa yang orang lain pikirkan tentu tidak sama dengan apa yang kita pikirkan, Apa kamu memahami maksudku?" ujar Mitha dengan menatap mata suaminya dengan serius.

Dia tersenyum. "aku akui bahwa aku terbawa suasana tadi malam, tapi aku senang kamu memiliki pandangan yang jauh kedepan."

Kami menyesap kopi untuk beberapa saat dan menikmati keheningan yang sangat nyaman. Aspek terbaik dari pertukaran kekuasaan dalam pernikahan kami yang baru kami lakukan adalah kami saling terbuka dan jujur. Mau tak mau aku merasa kami benar-benar tumbuh sebagai pasangan baru.

Aku merasa sedikit resah tentang keinginan Luki, hal ini tidak semudah yang dia lihat dan baca ketika online dan aku saat ini harus berpikir bahwa kami haruus menjaga keseimbangan dalam pernikahan kami. Aku tahu bahwa ini adalah masa transisi baginya dan aku tidak ingin mendorongnya berjalan terlalu keras dan cepat. Aku telah meneliti tentang kehidupan BDSM walaupun belum mendapat sumber yang terpercaya, tapi satu hal yang pasti aku mengetahui bahwa kehidupan yang ada di internet tidak sama dengan dunia nyata.

Luki menggapai tanganku, meraih punggung tanganku, dan memasukkan jari-jarinya disela-sela jariku mengusap dan meremasnya dengan lembut. Merasakan cinta dan kasih sayang yang indah aku benar-benar merasakan bahwa pernikahan kami semakin kuat.

Pukul 12 siang Mitha keluar dan bersiap pergi, mengambil kunci mobil dan mulai mengendarai mobilnya keluar rumah menuju sebuah café yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Cuaca hari ini sangat panas, sesampainya di café Mitha memesan minuman dan mulai menggunakan ponselnya untuk melakukan chat dengan seseorang, tidak lama kemudian saudara sepupu Mitha datang dan langsung duduk di sebelahnya memanggil pelayan dan memesan minumannya.

“aku melihat ada perubahan pada dirimu Mitha” ujar Sherly

“Benarkah, sungguh aku tidak mengerti dengan maksudmu, perubahan seperti apa yang kamu lihat?” ujar Mitha sambil balik bertanya

Sambil tersenyum Sherly berkata “Mmmmm…….. itu…… aku merasa…. kamu lebih semangat untuk mencapai sesuatu hal, dan aku sering melihatmu tersenyum sendiri, apa yang membuatmu begitu bahagia? Ceritakan pada ku

“Aku akan menceritakan kepadamu, tapi nanti bukan sekarang” jawab Mitha dengan senyum lembut

“yaaahhh, apapun itu yang membuatmu bahagia aku akan selalu mendukungmu dan aku berharap tidak akan pernah melihat raut kesedihan diwajahmu yang cantik itu” ujar Sherly.

Mitha tersenyum mendengar ucapan saudara sepupunya itu

“bagaimana dengan mu? Apa kamu masih mengingat mantan suami mu?” Tanya Mitha

“Hah……… untuk apa mengingat orang seperti itu, mengingat dia membuat ku terlihat bodoh, aku telah memberikan segalanya padanya tapi apa balasan yang aku dapat, sebuah perselingkuhan” ujarnya Sherly dengan sorot mata yang penuh kebencian.

“sudah tenangkan dirimu tidak perlu berlebihan” ucap Mitha sambil meremas dan mengusap jari saudara sepupunya.

Ada keheningan beberapa saat, kemudian Sherly mulai menyeruput minumannya “Kamu tahu Mitha terkadang aku sangat iri padamu, Kamu memiliki suami yang sangat setia selalu berusaha untuk menyenangkanmu, memberikan rasa sayang dan cinta yang tulus dengan sepenuh hati, berusaha sekuat tenaga untuk memberikan kebahagiaan kepadamu.”

Mitha hanya tersenyum mendengar pujian saudara sepupunya

“Jadi bagaimana dengan urusan yang kuberikan padamu? Apa ada masalah?” Tanya Mitha

“itu terlalu mudah, apa suamimu yang meminta hal ini?

“Tidak, dia belum tau sama sekali, tapi aku yakin dia akan melakukannya, dia harus melanjutkan pendidikannya, aku melakukan semua ini untuk kebaikannya.” Ujar Mitha

Sherly kemudian menghabiskan minumannya dalam satu tegukan kemudian bersiap untuk pergi

“aku mau kembali kekantor dulu Mitha”

“baiklah, aku juga mau pulang, minumanmu biar aku yang bayar” ujar Mitha

“haha……tentu saja kamu yang bayar, kan kamu adalah boss ku” ucapnya sambil tersenyum
.
Kemudian Mitha melihat Sherly berjalan keluar dari pintu café dia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, Mitha merasakan bahwa saudara sepupunya menyukai Luki suaminya, itu terlihat jelas bagaimana dia memuji suaminya, menatap suaminya, bahkan dia akan melakukan apapun untuk dapat perhatian dari suaminya, apalagi Mitha sangat ingat bagaimana antusiasnya Sherly melakukan apa yang di minta Mitha jika berkaitan dengan Luki

Saat Mitha mau berdiri dan menuju kasir untuk pembayaran tiba-tiba nada dering ponsel berbunyi, kemudia Mitha langsung menjawab “harap tunggu saya sebentar saya dalam perjalanan pulang, paling lama 15 menit”

Segera sampai di rumah Mitha menemukan kurir yang sedang menunggunya di depan pagar rumahnya kemudian mengambil barang yang telah dibawa kurir tersebut, setelah tanda terima selesai kurir tersebut pamit untuk mengantarkan barang yan lainnya.

Mitha membersihkan semua sampah paket tersebut memasukkannya dalam kantong plastik dan langsung membuangnya ke bak sampah dekat rumah mereka, lalu melanjutkan aktifitas seperti biasa mandi dan memasak makan malam mereka.

Tidak lama terdengar pintu pagar rumahnya terbuka dan suara mobil masuk kedalam garasi Mitha tau bahwa suaminya telah pulang lalu melakukan aktifitas seperti biasanya.

Pada saat makan malam selesai Mitha membersihkan piring kotor yang dibawa suaminya dari meja makan.
Luki duduk diruang tengah sambil nonton TV sesaat kemudian Mitha duduk di sebelahnya.

“aku mau kamu melanjutkan pendidikan mu, dan aku telah mengurus semuanya” ucap Mitha dengan sorot mata yang tajam.

Luki terkejut mendengar apa yang disampaikan Mitha, kemudian menatap matanya, terlihat bahwa istrinya yang paling dicintai sangat serius. Lalu menghembuskan nafas dengan tenang.

“Terima kasih sayang, aku akan melakukan yang terbaik dan tidak akan membuatmu kecewa” ujar luki

“Untuk urusan kantor tidak perlu dipikirkan, aku telah meminta Sherly untuk melakukan sebagian pekerjaanmu di kantor, yang kamu lakukan hanyalah membaca laporan dan menandatanganinya” balas Mitha

Keheningan diantara mereka terjadi beberapa menit tanpa sepatah kata, sampai akhirnya Luki memecah keheningan ‘umm…… sayang”

“pergilah ke kamar tidur tamu dan istirahat, besok kamu akan disibukkan untuk persiapan kelanjutan pendidikanmu” ucap Mitha tanpa melihat suaminya.

“baiklah” ujar Luki

“Bukan itu jawaban yang ingin kudengar” ucap Mitha dengan tegas

“Ya Nyonya” jawab Luki

Luki memasuki kamar tidur tamu dan menutup pintunya tidak lama kemudian terdengar bunyi “klik” pintu dikunci dari luar.
 
Jujur aja gua ga ada fetish jadi slave cewe atau yang intinya cewe dominan (pengennya ane yg dominan hehe)

Tapi cerita suhu satu ini mantep juga wkwk
Keren hu, ditunggu lanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd