Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Hasrat, Nafsu dan Permainan

BAB 10​

Senin pagi Mitha melakukan aktifitas di ruang kerja bersama Sherly, sampai siang. Setelah itu mereka istirahat dan mengisi perut yang telah lapar.

“Jadi, apa kamu sudah mau menceritakan rahasia perubahan yang telah kamu alami saat ini?” Tanya Sherly.

Mitha tersenyum melihat antusias saudara sepupunya, terlihat jelas bagaimana dia berharap untuk dapat mengetahui tentang perubahan yang telah dialami, kemudian menyesap minuman dan berpikir sejenak.

“Baiklah,…… sebenarnya kami telah mengubah kehidupan pernikahan kami, yang dimana saat ini aku yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan semuanya.” Jawab Mitha.

“Maksudmu?” Tanya Sherly dengan wajah bingung

“Aku akan menceritakan bagaimana hal ini bisa terjadi, semua berawal dari ketidaksengajaan tentang aktifitas suamiku dan aku mengetahui dari sana mencoba memahami mengapa dia melakukan ini, terkadang aku menyalahkan diri sendiri karena sangat jarang melayani nafsu birahinya. Terkadang terlintas di pikiranku bahwa dia tidak mencintaiku lagi karena keadaan ku.

“Kemudian aku mempelajari, meneliti dan membuat kesimpulan lalu bertanya kepada suamiku, keputusan pernikahan kami tergantung seberapa jujur dia menjawab pertanyaan, meskipun begitu aku telah memperkirakan jawabannya, jika sesuai dengan perkiraan maka pernikahan ini berlanjut, karena aku membutuhkan jawaban dan kepastian agar tidak menyesali keputusanku.” Ujar Mitha.

“Aku masih tidak mengerti, tolong jelaskan padaku.” Ucap Sherly sambil berharap

“Aku memegang kendali penuh setiap aspek kehidupan pernikahan kami baik itu didalam kamar tidur atau di luar kamar tidur, dan dia akan melakukan dan menuruti semua keinginanku, lebih singkatnya kami sedang menjalankan gaya BDSM dalam kehidupan pernikahan kami.” Jelas Mitha dengan senyum lembut.

“Hah…… “ekspresi terkejut di wajah Sherly.

Mitha menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit dan menatapnya, mata itu terbuka dengan lebar lalu, Mitha mengetahui ekpsresi mata itu dengan jelas karena terlihat sama dengan suaminya ‘Astaga Sherly seorang penurut’ “Melihat dari ekspresi mu aku berasumsi kamu tau apa itu BDSM tapi tidak terpikir bahwa saudara sepupumu ini sedang menjalaninya,”

“I……. itu benar, tetapi aku tidak terlalu memahami BDSM hanya tau sebagian, sungguh aku tidak menyangka hal ini berdampak baik dalam pernikahanmu.” Jawab Sherly dengan tergagap.

Mitha hanya tersenyum lembut sambil tetap memperhatikan ekspresi Sherly dan kembali menyesap minumannya.

“M-Mitha ……. apa saja yang telah kamu lakukan sampai saat ini bisakah kamu menceritakannya padaku?” ujar Sherly yang masih belum bisa mengatasi kegugupannya.

Kemudian Mitha menceritakan apa saja yang telah mereka lakukan sampai saat ini sambil tetap memperhatikan reaksi Sherly, ada perubahan pada raut wajahnya saat Mitha menceritakan bagian yang intim dan bergumam dalam hati dan menahan tawanya ‘astaga sherly kamu sangat terangsang’ lalu Mitha menjelaskan dengan menggoda seolah-olah mereka sedang melakukan saat ini dan sherly menyaksikan secara langsung setelah selesai menceritakan semuanya Mitha sangat terkejut dengan reaksi saudara sepupunya, ketegangan, kegelisahan dan keringat yang muncul didahi serta di pori-pori tangannya dilanjutkan dengan hembusan nafas yang tidak teratur ‘hahaha…. Sial ….. dia orgasme bahkan hanya dengan kata-kata tanpa menyentuhnya sama sekali’ ujar Mitha dalam hati.

Mitha lalu meremas jemari saudara sepupunya dan merasakan bahwa tubuh sherly masih bergetar ‘dia masih menikmati sisa-sisa orgasmenya’ mencoba untuk menenangkan pikiran Sherly,

Keheningan diantara mereka berlalu sejenak, setelah itu Mitha berkata dengan suara mendesis “Aku berani bertaruh bahwa kamu telah orgasme” dengan senyum menggoda

Wajah Sherly merah merona mendengar ucapan itu. Berusaha untuk menyembunyikan tapi itu sudah terlambat Mitha selalu memperhatikan dengan senyumannya.

Mereka masih melanjutkan obrolannya tentang hal-hal lain tak lama kemudian Sherly pamit untuk memeriksa kantor.
Mitha perlahan bangkit dan membersihkan sisa makanan dan piring kotor, setelah selesai Mitha dikejutkan dengan dering ponselnya kemudian mengamati id penelepon

“Siang kak” jawab Mitha

“Siang, Mit kamu besok ada waktu luang jam 11.00 siang? Kakak mau membicarakan sesuatu hal yang penting?” Tanya Mist Vani

“Bisa kak, tempatnya dimana?”

“Tempat biasa, kakak tunggu ya”

“Ok kak sampai jumpa”
 
BAB 10​

Senin pagi Mitha melakukan aktifitas di ruang kerja bersama Sherly, sampai siang. Setelah itu mereka istirahat dan mengisi perut yang telah lapar.

“Jadi, apa kamu sudah mau menceritakan rahasia perubahan yang telah kamu alami saat ini?” Tanya Sherly.

Mitha tersenyum melihat antusias saudara sepupunya, terlihat jelas bagaimana dia berharap untuk dapat mengetahui tentang perubahan yang telah dialami, kemudian menyesap minuman dan berpikir sejenak.

“Baiklah,…… sebenarnya kami telah mengubah kehidupan pernikahan kami, yang dimana saat ini aku yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan semuanya.” Jawab Mitha.

“Maksudmu?” Tanya Sherly dengan wajah bingung

“Aku akan menceritakan bagaimana hal ini bisa terjadi, semua berawal dari ketidaksengajaan tentang aktifitas suamiku dan aku mengetahui dari sana mencoba memahami mengapa dia melakukan ini, terkadang aku menyalahkan diri sendiri karena sangat jarang melayani nafsu birahinya. Terkadang terlintas di pikiranku bahwa dia tidak mencintaiku lagi karena keadaan ku.

“Kemudian aku mempelajari, meneliti dan membuat kesimpulan lalu bertanya kepada suamiku, keputusan pernikahan kami tergantung seberapa jujur dia menjawab pertanyaan, meskipun begitu aku telah memperkirakan jawabannya, jika sesuai dengan perkiraan maka pernikahan ini berlanjut, karena aku membutuhkan jawaban dan kepastian agar tidak menyesali keputusanku.” Ujar Mitha.

“Aku masih tidak mengerti, tolong jelaskan padaku.” Ucap Sherly sambil berharap

“Aku memegang kendali penuh setiap aspek kehidupan pernikahan kami baik itu didalam kamar tidur atau di luar kamar tidur, dan dia akan melakukan dan menuruti semua keinginanku, lebih singkatnya kami sedang menjalankan gaya BDSM dalam kehidupan pernikahan kami.” Jelas Mitha dengan senyum lembut.

“Hah…… “ekspresi terkejut di wajah Sherly.

Mitha menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit dan menatapnya, mata itu terbuka dengan lebar lalu, Mitha mengetahui ekpsresi mata itu dengan jelas karena terlihat sama dengan suaminya ‘Astaga Sherly seorang penurut’ “Melihat dari ekspresi mu aku berasumsi kamu tau apa itu BDSM tapi tidak terpikir bahwa saudara sepupumu ini sedang menjalaninya,”

“I……. itu benar, tetapi aku tidak terlalu memahami BDSM hanya tau sebagian, sungguh aku tidak menyangka hal ini berdampak baik dalam pernikahanmu.” Jawab Sherly dengan tergagap.

Mitha hanya tersenyum lembut sambil tetap memperhatikan ekspresi Sherly dan kembali menyesap minumannya.

“M-Mitha ……. apa saja yang telah kamu lakukan sampai saat ini bisakah kamu menceritakannya padaku?” ujar Sherly yang masih belum bisa mengatasi kegugupannya.

Kemudian Mitha menceritakan apa saja yang telah mereka lakukan sampai saat ini sambil tetap memperhatikan reaksi Sherly, ada perubahan pada raut wajahnya saat Mitha menceritakan bagian yang intim dan bergumam dalam hati dan menahan tawanya ‘astaga sherly kamu sangat terangsang’ lalu Mitha menjelaskan dengan menggoda seolah-olah mereka sedang melakukan saat ini dan sherly menyaksikan secara langsung setelah selesai menceritakan semuanya Mitha sangat terkejut dengan reaksi saudara sepupunya, ketegangan, kegelisahan dan keringat yang muncul didahi serta di pori-pori tangannya dilanjutkan dengan hembusan nafas yang tidak teratur ‘hahaha…. Sial ….. dia orgasme bahkan hanya dengan kata-kata tanpa menyentuhnya sama sekali’ ujar Mitha dalam hati.

Mitha lalu meremas jemari saudara sepupunya dan merasakan bahwa tubuh sherly masih bergetar ‘dia masih menikmati sisa-sisa orgasmenya’ mencoba untuk menenangkan pikiran Sherly,

Keheningan diantara mereka berlalu sejenak, setelah itu Mitha berkata dengan suara mendesis “Aku berani bertaruh bahwa kamu telah orgasme” dengan senyum menggoda

Wajah Sherly merah merona mendengar ucapan itu. Berusaha untuk menyembunyikan tapi itu sudah terlambat Mitha selalu memperhatikan dengan senyumannya.

Mereka masih melanjutkan obrolannya tentang hal-hal lain tak lama kemudian Sherly pamit untuk memeriksa kantor.
Mitha perlahan bangkit dan membersihkan sisa makanan dan piring kotor, setelah selesai Mitha dikejutkan dengan dering ponselnya kemudian mengamati id penelepon

“Siang kak” jawab Mitha

“Siang, Mit kamu besok ada waktu luang jam 11.00 siang? Kakak mau membicarakan sesuatu hal yang penting?” Tanya Mist Vani

“Bisa kak, tempatnya dimana?”

“Tempat biasa, kakak tunggu ya”

“Ok kak sampai jumpa”
Kurang panjang gan
 
BAB 10​

Senin pagi Mitha melakukan aktifitas di ruang kerja bersama Sherly, sampai siang. Setelah itu mereka istirahat dan mengisi perut yang telah lapar.

“Jadi, apa kamu sudah mau menceritakan rahasia perubahan yang telah kamu alami saat ini?” Tanya Sherly.

Mitha tersenyum melihat antusias saudara sepupunya, terlihat jelas bagaimana dia berharap untuk dapat mengetahui tentang perubahan yang telah dialami, kemudian menyesap minuman dan berpikir sejenak.

“Baiklah,…… sebenarnya kami telah mengubah kehidupan pernikahan kami, yang dimana saat ini aku yang bertanggung jawab penuh dalam menjalankan semuanya.” Jawab Mitha.

“Maksudmu?” Tanya Sherly dengan wajah bingung

“Aku akan menceritakan bagaimana hal ini bisa terjadi, semua berawal dari ketidaksengajaan tentang aktifitas suamiku dan aku mengetahui dari sana mencoba memahami mengapa dia melakukan ini, terkadang aku menyalahkan diri sendiri karena sangat jarang melayani nafsu birahinya. Terkadang terlintas di pikiranku bahwa dia tidak mencintaiku lagi karena keadaan ku.

“Kemudian aku mempelajari, meneliti dan membuat kesimpulan lalu bertanya kepada suamiku, keputusan pernikahan kami tergantung seberapa jujur dia menjawab pertanyaan, meskipun begitu aku telah memperkirakan jawabannya, jika sesuai dengan perkiraan maka pernikahan ini berlanjut, karena aku membutuhkan jawaban dan kepastian agar tidak menyesali keputusanku.” Ujar Mitha.

“Aku masih tidak mengerti, tolong jelaskan padaku.” Ucap Sherly sambil berharap

“Aku memegang kendali penuh setiap aspek kehidupan pernikahan kami baik itu didalam kamar tidur atau di luar kamar tidur, dan dia akan melakukan dan menuruti semua keinginanku, lebih singkatnya kami sedang menjalankan gaya BDSM dalam kehidupan pernikahan kami.” Jelas Mitha dengan senyum lembut.

“Hah…… “ekspresi terkejut di wajah Sherly.

Mitha menggelengkan kepalanya dengan senyum pahit dan menatapnya, mata itu terbuka dengan lebar lalu, Mitha mengetahui ekpsresi mata itu dengan jelas karena terlihat sama dengan suaminya ‘Astaga Sherly seorang penurut’ “Melihat dari ekspresi mu aku berasumsi kamu tau apa itu BDSM tapi tidak terpikir bahwa saudara sepupumu ini sedang menjalaninya,”

“I……. itu benar, tetapi aku tidak terlalu memahami BDSM hanya tau sebagian, sungguh aku tidak menyangka hal ini berdampak baik dalam pernikahanmu.” Jawab Sherly dengan tergagap.

Mitha hanya tersenyum lembut sambil tetap memperhatikan ekspresi Sherly dan kembali menyesap minumannya.

“M-Mitha ……. apa saja yang telah kamu lakukan sampai saat ini bisakah kamu menceritakannya padaku?” ujar Sherly yang masih belum bisa mengatasi kegugupannya.

Kemudian Mitha menceritakan apa saja yang telah mereka lakukan sampai saat ini sambil tetap memperhatikan reaksi Sherly, ada perubahan pada raut wajahnya saat Mitha menceritakan bagian yang intim dan bergumam dalam hati dan menahan tawanya ‘astaga sherly kamu sangat terangsang’ lalu Mitha menjelaskan dengan menggoda seolah-olah mereka sedang melakukan saat ini dan sherly menyaksikan secara langsung setelah selesai menceritakan semuanya Mitha sangat terkejut dengan reaksi saudara sepupunya, ketegangan, kegelisahan dan keringat yang muncul didahi serta di pori-pori tangannya dilanjutkan dengan hembusan nafas yang tidak teratur ‘hahaha…. Sial ….. dia orgasme bahkan hanya dengan kata-kata tanpa menyentuhnya sama sekali’ ujar Mitha dalam hati.

Mitha lalu meremas jemari saudara sepupunya dan merasakan bahwa tubuh sherly masih bergetar ‘dia masih menikmati sisa-sisa orgasmenya’ mencoba untuk menenangkan pikiran Sherly,

Keheningan diantara mereka berlalu sejenak, setelah itu Mitha berkata dengan suara mendesis “Aku berani bertaruh bahwa kamu telah orgasme” dengan senyum menggoda

Wajah Sherly merah merona mendengar ucapan itu. Berusaha untuk menyembunyikan tapi itu sudah terlambat Mitha selalu memperhatikan dengan senyumannya.

Mereka masih melanjutkan obrolannya tentang hal-hal lain tak lama kemudian Sherly pamit untuk memeriksa kantor.
Mitha perlahan bangkit dan membersihkan sisa makanan dan piring kotor, setelah selesai Mitha dikejutkan dengan dering ponselnya kemudian mengamati id penelepon

“Siang kak” jawab Mitha

“Siang, Mit kamu besok ada waktu luang jam 11.00 siang? Kakak mau membicarakan sesuatu hal yang penting?” Tanya Mist Vani

“Bisa kak, tempatnya dimana?”

“Tempat biasa, kakak tunggu ya”

“Ok kak sampai jumpa”
mksh updatenya suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd