PoV : Adi
Ada apa dengan kak Viny ??? kenapa tiba – tiba melumat bibirku. Jujur aku gak tau harus gimana dengan tindakan kak Viny ini, harus membalas apa aku diamkankan saja namun kenapa semakin lama lumatan kak Viny semakin ganas bahkan bibir bawahku terasa dihisap kuat oleh kak Viny
“kak,,,eeeeuuummmmpppttt”
Kak Viny cuek saja dengan ucapanku malah semakin ganas melumat bibirku bergantian bibir bawah serta atas di hisap kuat, semakin lama akupun ikut masuk kepermainan bibir kakakku. Balas membalas lumatanpun terjadi sampai tanpa sadar kedua tanganku yg awalnya hanya diam kini sedikit demi sedikit mulai memeluk serta membali kepala kakakku.
Disaat asiknya menikmati manisnya bibir kak Viny aku tersentak saat merasakan ada sesuatu yg hinggap pada celana pendekku
“aww,,,kak,,,” ucapku segera melepaskan diri dari kak Viny
“kenapa dhe” jawab kak Viny
“Adi takut kebablasan kak” sergahku
“memang kenapa??? Kamu gak suka sama kakak?” Tanya kak Viny dengan menunduk dan Nampak terlihat wajah kecewa bercampur kesedihan
Terlihat di sudut mata kak Viny menitikan air mata, sungguh perasaan yg sangat sulit sekali aku saat ini, jujur dalam HATI KECIL aku sangat sayang kak Viny namun jika aku harus mengungkapkan rasa sayang aku ke kak Viny dengan cara seperti ini, aku takut salah dan malah membuat masa depan kak Viny hancur.
Di tengah pergulatan batin itu aku terselamatkan oleh ibu yg teriak memanggil kami untuk sarapan
“KAKAK ADI AYO SARAPAN DULU” teriak ibu yg terdengar dari arah tempat makan
Sebelum kak Viny dan aku turun, aku tarik tangan kak Viny dan kukecup mesra bibir kak VIny dengan penuh perasaan
“dari dulu hingga saat ini dan sampai kapanpun Adi selalu sayang sama kakak, dan gak ada yg bisa merubah itu semua” ucapku saat melepaskan kecupan mesra pada bibir kak Viny
Terlihat wajah haru kak Viny dan segera memeluk tubuhku
“iya kakak tau itu, makanya sampai saat ini kakak belum pernah pacaran sama orang karna tak lain kakak selalu berharap kalau Adi adalah pacar pertama dan terakhir kakak” ucap kak Viny di tengah pelukannya
Akhirnya aku dan kak Viny keluar kamar dengan bergandengan mesra bak sepasang kekasih, sampai di depan meja makan ibu Nampak tersenyum dengan kedekatanku dengan kak Viny karna memang terlihat kalau kami berdua sangat bahagia
“nah gitu dong,,,kalau kalian seperti itu kan terlihat kalau kalian berdua saling menyayangi” ucap ibu yg mungkin gak tau arti kata ‘SAYANG’
Aku sendiri gak tau akan arti sayang aku ke kak Viny seperti apa, namun kak Viny sekarang sudah menganggap rasa sayangku bagai sepasang kekasih bukan rasa sayang seperti pada umumnya sayang terhadap kakak adik.
Biarlah waktu yg kan menjawab akan arti rasa sayang ini, untuk sementara ini ikuti saja arusnya yg baik bagi aku juga kakakku.
“apa kalian mau temenin ibu berenang siang nanti?” Tanya ibu
“kalau kakak sih terserah adik saja bu” timpal kak Viny seraya melirik kearahku dengan wajah penuh pengharapan
“euumm,,,,ya kalau kakak mau, ya udah nanti siang kita berenang sama – sama “ jawabku yg disambut senyuman kak Viny serta ibu
“nah kalau gitu nanti ibu siapin semuanya, kalian selesai sarapan langsung siap – siap aja yah” ucap ibu
Tanpa banyak bertanyakami sarapan dengan khidmat tanpa pembincangan, sesuai perintah ibu setelah selesai sarapan aku dan kak Viny segera pergi ke kamar masing – masing untuk segera bersiap. Aku segera membuka seluruh pakaian yg kukenangan, walau untuk pergi berenang namun aku harus mandi dahulu sebelum berangkat.
Ditengah asiknya membersihkan diri betapa terkejutnya aku saat merasakan ada sepasang tangan yg memeluk tubuhku dari arah belakang
“eehhhh,,,, kakak mau ngapain” kagetku
“pengen mandi bareng kamu” jawab kak Viny dengan santainya
“jangan kak,,, nanti ibu tahu gimana” cegahku
“biarin aja,,, emang KENAPA???” balas kak Viny dengan sedikit penekanan
Aku jadi gak bisa menolak dan gak mungkin untuk menghindar, sebagai seorang lelaki sangat munafik jika harus menolak tubuh proporsional kak Viny yg saat ini tanpa mengenakan sehelai benangpun di tubuhnya. Ritual mandi yg biasanya hanya butuh waktu 5 menit saja kini berbeda karena walau bagaimanpun berdua berada di tempat yg sama dan menempel tanpa halangan apapun membuat tubuhku secara naluriah menjamah tubuh seksi kakak kandungku.
Perlahan tanganku yg awalnya menyabuni punggung kak Viny kini mulai mengelus daerah sensitive kak Viny, begitu pula dengan kak Viny yg lebih agresif serta aktif tanpa dikomando jemari lentiknya menggemgam erat pusaka aku
‘’aacchhh,,,kakkkk” desahku merasakan gerakan lembut tangan kak Viny pada penisku
“kenapa adikku sayang,,,” goda kak Viny
Dengan gemas aku langsung menyerang bibir kak Viny yg begitu menggemaskan
“eeeuuuuummmmpppttt” desahan kak Viny yg tertahan karena serangan mulutku
Bibir saling menghisap dan tangan kami berdua sama – sama melakukan serangan pada daerah intim masing – masing, terasa hangat usapan tangan kak Viny pada penisku dan membuat napsuku memuncak hingga tanpa sadar ada dorongan sesuatu yg terasa hendak keluar
“aaaaacccchhhhh,,,kak’’ desahan panjangku menikmati sensasi nikmat yg kurasakan
CRROOOT,,,CRROOOT
Semburan demi semburan keluar dari penis dan tepat mengenai perut bawah kak Viny
“yaaahhhh,,,kok dah keluar dik” kecewa kak Viny saat perutnya tersembur cairan putih kental di perut bawahnya
“maaf kak,,,Adi gak kuat” alasanku
Nampak wajah sedikit kecewa kak Viny dengan apa yg terjadi, namun hanya terjadi sesaat saat kak Viny mulai mengutarakan keinginannya
“ya udah gak apa – apa tapi kamu bantuin kakak yah sayang” pinta kak Viny
“bantuin apa kak,,Adi gak ngerti” heranku
“kakak pengen ngerasain seperti kamu sayang” ucap kak Viny yg aku gak ngerti
“ngerasain gimana kak?? “Tanyaku
“itu yg tadi kamu rasain,,, keluar sperma” ucap kak Viny
“iya, terus Adi harus ngapain kak?” tanyaku
Kak Viny segera menunjukan vaginanya yg terlihat merah muda juga ada sedikit bulu halus di sekitar vagina kak Viny. Dengan mengejutkan kak Viny meraih kepalaku dan menekan agar sejajar dengan vaginanya
“tolong jilatin memek kakak yah sayang” ucap vulgar kak Viny
“tapi kak” cegahku
“ ya dah kalau Adi gak mau” ucap kak VIny dengan kecewa dan segera meninggalkanku
Dengan sigap aku peluk kak Viny dari belakang dan segera membopong kak Viny yg hendak meninggalkanku, kuletakkan kak Viny di kasur dan tanpa basa basi segera aku lebarkan kedua kakinya, kuperhatikan setiap inci vagina kak Viny yg tepat di depan mataku.
Dengan perlahan kumajukan kepalaku dan setelah serasa pas lidahku langsung menjilati vagina kak Viny dari bawah hingga atas vaginanya
Test update nyobain sesuatu yg baru maaf kalau belum dapat feel nya