Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG High School Detective

Bimabet
Buset,, si ai kena tusukan Kenzo juga nih,
Jahat banget ts nya
:galak:

Mendekati akhir nih kaya nya
Semangat terus Ai,,
:beer:
 
File 60 The Transporter

Tersandung koper koper berisi uang yang tergeletak di lantai membuat tubuh mungil Ai jatuh limbung.

Pistol di tangan Ai yang digunakan untuk mengancam Kenzo dan para kolega mesumnya itu ikut terlempar lepas dari tangan Ai.

Pistol itu berputar di udara dan jatuh di dekat pintu griya tawang tempat Ai disekap oleh Tanuwijaya.

Sebelum Ai dan Kenzo sempat berebut pistol itu, tiba tiba pintu kamar hotel itu terbuka.

Zlatan muncul dari balik pintu dan dengan cepat mengambil pistol yang tergeletak di lantai itu.

"Jangan bergerak!!"hardik Zlatan pada Ai yang hendak melangkah maju merebut pistol di tangan Zlatan.

Ai mengurungkan niatnya dan cepat cepat menyilangkan kedua tangannya ke depan tubuhnya menutupi ketelanjangan auratnya dari tatapan Zlatan.

Menghadapi tiga bandot cabul saja Ai sudah kerepotan, apalagi kini ditambah kehadiran si gondrong sadis Zlatan.

Ai merinding membayangkan kegaduhan nasibnya di tangan empat orang pria jahat itu.

Raut Kenzo nampak kembali berseri seri melihat kehadiran Zlatan. Rencananya untuk mereguk madu kenikmatan tubuh Ai nyaris saja kacau akibat keteledorannya tadi.

Tapi kehadiran Zlatan sepertinya membuat posisi Kenzo di atas angin lagi.

"Bagus Zlatan, segera ringkus dan bawa kemari gadis itu. Kalo mau Zlatan boleh juga koq ikut icip icip tubuh neng Ai" perintah Kenzo pada Zlatan.

Seakan tak memperdulikan perintah Kenzo, Zlatan berjalan melewati Ai mendekati Kenzo. Sepertinya Zlatan memiliki rencana lain.

"Kesepakatan di antara kita telah usai tadi begitu saya selesai mengantarkan Ai ke sini. Sekarang anda bukan tuan saya lagi yang bisa memerintah saya seenak jidat anda" aum Zlatan, pria gondrong itu jelas jelas tidak patuh lagi pada Kenzo.

"Hei.., apa maksud kamu?Kalo kamu mau uang, di kamar ini ada uang 1 milyar yang bisa kamu ambil. Hayo kita buat kesepakatan lagi, tugasmu sekarang cepat tangkap gadis itu!" Kenzo menunjuk koper koper berisi uang yang berserakan di lantai.

Zlatan melirik ke tubuh telanjang Ai sambil tersenyum misterius , tatapan itu sungguh membuat berdiri seluruh bulu kuduk di sekujur tubuh Ai .

"Saya punya rencana sendiri..." Zlatan mengeluarkan borgol dari balik baju-nya dan dengan gerakan cepat mengkalungkan borgol itu mengkekang pergelangan tangan Kenzo.

"Hei..., kurang ajar!!, jangan macam macam sama saya, saya ini pemimpin organisasi WWW, apa kamu pingin mati?" Kenzo protes saat Zlatan malah memborgol Kenzo ke ranjang di griya tawang itu.

Tak mengindahkan protes dan caci maki Kenzo, berturut turut Zlatan juga memborgol Soebagyo dan Tanuwijaya.

Di bawah todongan senjata api ketiga sekongkol itu tidak berani melawan Zlatan dan pasrah saja saat di kekang ke ranjang di dalam griya tawang itu.

"Jangan macam macam Ai atau nyawa Najwa melayang." ancam Zlatan pada Ai yang bersiap mencuri curi kesempitan saat Zlatan lengah untuk menyerang dan melumpuhkan pria gondrong berjenggot itu.

Zlatan memeriksa borgol yang mengikat tangan tangan para petinggi organisasi jahat itu, memastikan ketiga orang itu tidak bisa mengganggu rencana jahat Zlatan selanjutnya.

Setelah meringkus tiga pria yang mencabuli Ai itu, Zlatan dengan santai mengumpulkan dan merapikan ke-tiga koper berisi uang dan surat rekomendasi calon gubenur dari partai Reform.

Sepertinya Zlatan berencana merampok uang sogokan untuk Soebagyo itu dan plus tubuh Ai sebagai jackpot-nya.

Setelah selesai dengan koper koper uang itu Zlatan mendekati Ai.

Ai melangkah mundur menjauhi Zlatan, hingga punggung Ai menyentuh dinding di belakangnya.

"Sekarang kita selesaikan urusan kita Ai" bisik Zlatan.

"Kyaa...lepasin Ai!!" Ai berteriak saat Zlatan tiba tiba menangkap dan mengangkat pinggul Ai. Zlatan kemudian me-mondong tubuh mungil Ai di bahu-nya.

Percuma saja Ai meronta dan menendang nendang untuk melepas diri dari Zlatan.

Zlatan dengan enteng membopong tubuh Ai dan membawa Ai menuju ke ranjang kedua yang ada di griya tawang itu.
*****

"Aya jadi dua..?"Alan mendesis tak percaya akan kemunculan Aya ke dua di dalam rumah kediaman Tanuwijaya.

Kehadiran Aya ke dua di dalam kamar Najwa itu tidak hanya mengejutkan Devlin, hingga Attacker itu mudah dikalahkan, tapi tentu saja juga mengejutkan Aya sendiri dan teman temannya.

"Siapa kamu?'Aya yang masih tergolek lemah karena kehabisan tenaga setelah diperkosa oleh Devlin bertanya penuh selidik pada sosok yang amat mirip dengan dirinya itu.
"Jangan takut Aya, saya datang untuk menyelamatkan kamu dan teman teman-mu, Alex yang mengirim saya" Aya kedua membopong kembaran-nya dan membantu Aya untuk duduk.

"Alex?...Alex yang mengirim kamu ke sini?" mendengar Aya kedua menyebut nama Alex, Aya sedikit lega.
" Ya...Alex, anggota team Alpha yang mengirim saya"
"Apakah dia baik baik saja?" Aya menanyakan kabar Alex pada kembaran-nya itu.
"Dia baik baik saja dan kini sedang dalam misi menyelamatkan gadis pujaan hatinya" Aya kedua menjawab pertanyaan Aya sambil tersenyum lebar.

Mendengar Alex sendiri yang akan menyelamatkan Ai, membuat Aya menjadi lega. Dari tadi Aya begitu khawatir akan keselamatan Ai yang diculik Tanuwijaya, tetapi jika ada Alex, Aya yakin Ai akan baik baik saja.

Aya kedua berkeliling kamar melepasi tali yang mengikat tangan Alan dan teman temannya satu persatu, yang terakhir Aya ke dua membuka ikatan Ken yang wajahnya babak belur di hajar oleh Devlin tadi.

Aya kedua kemudian duduk di hadapan Aya. Aya takjub memandangi kembaran-nya itu, wajah Aya kedua sama persis dengan dirinya, bahkan ukuran cup payudara Aya kedua sama besar dengan dada-nya. Satu orang Aya saja sudah membuat banyak pria konak, Kebayang-kan nikmatnya jika ada dua Aya di dunia ini.

"Saya tidak punya saudara kembar, bagaimana kamu bisa begitu mirip dengan saya?"Aya kembali menanyakan identitas Aya kedua.

"Oke, biar kalian tidak penasaran inilah saya yang sebenarnya" berlahan lahan Aya kedua melepas rambut di kepalanya yang ternyata rambut palsu. Rambut Aya kedua tergelung di balik wig yang ia kenakan.

Semua orang dalam ruangan itu menahan nafas tegang saat Aya ke dua mencubit pipinya sendiri dan kemudian 'merobek' wajah Aya-nya. Sedikit demi sedikit wajah asli sang gadis di balik topeng Aya yang ia kenakan terungkap.

"Topeng?... dia hanya mengenakan topeng yang mirip sekali dengan wajah Aya" Alan mendesis kaget melihat Aya kedua kini sudah malik rupa menjadi gadis berwajah ayu yang lain. Aya dan teman teman yang lain merasa takjub melihat perubahan wajah Aya kedua.

"Siapa kamu?, apa kamu anggota team Alpha juga?" tanya Aya penasaran. Gadis berwajah Ayu itu menggelengkan kepalanya.

"Nama saya Fara, saya mahasiswi jurusan tata rias yang juga kebetulan adalah seorang make-up artis." Fara tersenyum manis sambil memperkenalkan dirinya.

"Oooohh...." hampir bersamaan orang orang dalam kamar Najwa itu menyebut huruf O bersama-an. rasa penasaran mereka atas kehadiran Aya kedua terjawab sudah.

"nggghh... anu Fara, boleh saya bertanya sesuatu hal pada kamu?" Alan menyeruak di antara teman temannya dan hendak mengajukan suatu pertanyaan yang sepertinya teramat penting pada Fara.
"Ya?" Mata Fara membulat besar, menunggu pertanyaan dari Alan

"Anu...Fara...,saya cuma penasaran, payudara besar di dada-mu yang mirip sama seperti payudara Aya itu apakah asli atau tiruan juga?" tunjuk Alan ke arah bulatan payudara Fara yang membusung montok di dadanya itu.
******

Duduk di salah satu ruangan VIP yang terdapat di cafe d'Pumpkin, Alex mengelus elus bagian belakang kepalanya yang terasa benjol terkena hantaman kursi dari Fara saat Alex berkelahi dengan Vicy tadi.

Pukulan di kepala dari belakang dan kemudian disusul pukulan beruntun Vicy tadi membuat Alex roboh dan sesaat sempat tak sadarkan diri. Ketika Alex membuka matanya, dilihatnya Vicy sedang duduk di hadapannya sambil mensesap kopi susu-nya.

Pintu ruang VIP itu terbuka, Fara maid berpakaian sexy berjalan memasuki ruangan itu sambil membawa sebuah pitcher berisi kompres es batu untuk kepala Alex.

"Alex....my brother, akhirnya kamu melek juga!" sapa Vicy sambil memeluk akrab Alex.
"Dasar monyet kurang ajar, bisa-nya maen keroyokan saja!!" Maki Alex pada Vicy, attacker yang baru saja beradu nyawa dengannya itu.

"he...he... setelah bertahun tahun akhirnya bisa juga saya mengalahkan Alex, lulusan terbaik akademi kepolisian angkatan 2010" Vicy menepuk dada-nya dengan bangga, Sejak dulu Vicy, lulusan terbaik kedua akademi kepolisian angkatan 2010 itu selalu kalah tiap kali bersaing dengan Alex dalam hal apapun.

Berbeda dengan Alex yang setelah lulus dari akademi kepolisian terpilih menjadi salah satu detective team Alpha, Vicy yang lulus se-angkatan dengan Alex itu justru mendapat tugas untuk menyusup ke dalam organisasi WWW.

Salah satu unit bisnis yang dikelola WWW adalah kejahatan jalanan yang meliputi pemalakan, pungli, parkir liar dan jasa keamanan. Divisi ini di pimpin oleh seorang Attacker, Bruno. Dari divisi bisnis jalanan WWW yang paling keras inilah Vicy memulai karier-nya sebagai anggota WWW.

Berbekal kecepatan tangan-nya, Karier Vicy sebagai anggota WWW sungguh cepat menanjak. Merintis dari seorang penjahat jalanan biasa, dalam waktu kurang dari dua tahun setelah mengalahkan Bruno dalam pertarungan mematikan satu lawan satu, Vicy berhasil menggapai posisi sebagai pimpinan divisi kejahatan jalanan WWW.

Vicy menjadi salah satu orang kepercayaan Kenzo setelah menyelamatkan nyawa Kenzo dari suatu serangan pembunuh bayaran yang diutus oleh saingan bisnis WWW. Sejak saat itulah Vicy bergabung menjadi salah satu Attacker, team pembunuh elite WWW.

Bertahun tahun di dalam organisasi WWW, Vicy bak menjadi mata dan telinga buat team Alpha.

Karena status dan identitas-nya sebagai polisi sangat dirahasiakan menbuat Vicy hanya melapor pada inspektur Gozo dan Alex saja.

Begitu mengetahui akan adanya transaksi gratifikasi antara WWW dan partai Reform terkait surat rekomendasi penunjukan calon gubenur Jakarta, Vicy segera memberi informasi pada Gozo.

Mengetahui pentingnya transaksi itu, Gozo langsung menugaskan Alex untuk menemui Vicy dan merencanakan aksi tangkap tangan Kenzo dan Soebagyo.

Alex dan Vicy sepakat untuk bertemu di cafe d'pumpkin.

"Ya elah, kalo si cewe ber-dada gede ini ga ikut nyerang pake bangku-nya itu mana mungkin kamu bisa mengalahkan saya Vic.." Alex menyebut alibi-nya hingga bisa dikalahkan oleh Vicy
"Dasar kamu aja Alex, ga bisa lihat ada susu gede, begitu ada susu gede di depan mata dikit aja, langsung hilang deh itu konsentrasi" ledek Vicy.

"ehemm...ehemm, si gadis berdada gede ini namanya Fara lho..." Fara berdehem, Fara mengulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya pada Alex. Alex membalas salam dari Fara sambil balik memperkenalkan dirinya juga pada Fara.

"Kamu pacar Vicy ya?" Alex langsung to the point mengajukan pertanyaan spontan yang membuat wajah Fara merona merah.

Fara menggelengkan kepala dan tanpa berkata apa apa lagi buru buru meninggalkan ruangan Vip itu.

"Pacar kamu pemalu ya Vic?"Alex ganti meledek Vicy.

"Bukan... bukan pacar.. ngawur aja" wajah Vicy ikut merona merah.

Melihat sekilas saja setiap orang bisa langsung tahu bahwa sebenarnya ada jalinan asmara di antara Vicy dan Fara, dua insan yang bersua di kehidupan jalanan ibukota yang keras.

"Daripada usil ngurusin saya, lebih baik Alex mikirin hubunganmu dengan Ai si susu gembul itu?, gimana Alex ama Ai udah malem pertama belum" Vicy mengelak dari berondongan pertanyaan Alex tentang hubungan cinta-nya dengan Fara dengan mengganti topik pembicaraan.

"He... he.. sayangnya sampai saat ini...Alex sudah resmi jadi kekasih Ai" jawab Alex mantap.

"Wah selamat bro, akhirnya Alex dan Ai si dada cempluk itu jadian juga. Dari dulu kalian emang pasangan yang serasi" Vicy menepuk nepuk punggung Alex.
"Thank bro..."jawab Alex singkat.

" Hayoo... jangan jangan waktu lagi di dalam toilet bioskop kalian berdua lagi ngewe ya?" Vicy mengedip edipkan mata-nya mengingatkan Alex pada pertemuan mereka di toilet bioskop tempat pertemuan Joker dan Kenzo tempo hari.

"Ya ga lah broow... anak baik baik seperti kami ini mana mungkin berbuat yang aneh aneh di tempat umum seperti itu.., tapi untung juga ya waktu itu Vicy yang mergoki Alex" Alex teringat pada kejadian 'bendera merah' saat Alex dan Ai sedang bermesraan dalam toilet waktu mengintai Joker.

Vicy yang saat itu kebagian tugas mensterilkan toilet tempat pertemuan Joker dan Kenzo, buru buru kembali menutup pintu toilet saat memergoki Alex dan Ai. Beruntung Kenzo tidak menyadari kehadiran Ai dan Alex waktu itu.

"Basa basinya sudah cukup brow, sekarang kembali ke urusan utama kita, gimana apa info kamu kali ini bener bener info A1?" Setelah puas melepas rindu pada sahabatnya itu Alex kembali fokus pada misi awalnya dan memastikan kebenaran info Vicy akan adanya transaksi antara Kenzo dan Soebagyo.

"Yup, informasi transaksi di hotel Five Star ini 100 persen pasti akurat" jamin Vicy yang sudah mengirimkan detail rencana transaksi WWW-reform pada Gozo.

"Termasuk si kurir pengumpul koper uang dan driver yang kamu ceritakan kemarin?"

"Iya Alex info itu juga betul, cuman kabar buruknya Kenzo menginginkan Ai yang jadi kurir untuk mengumpulkan koper koper itu, kamu tahu sendiri kan obsesi Kenzo pada kekasih-mu itu?" Vicy dengan suara pelan memberitahukan bagian yang paling 'berat' dari transaksi untuk mendapatkan surat rekomendasi gubenur partai Reform itu pada Alex.

Alex terdiam dan mengangguk pelan, operasi tangkap tangan kali ini memang benar benar beresiko besar buat Ai.

"Alex, mengingat besar-nya bahaya yang akan dihadapi Ai apa perlu penggerebekan ini kita batalkan saja?" Vicy tahu kegalauan yang berkecamuk dalam hati Alex

"Jangan Vicy, operasi kali ini sangat penting..." Alex sadar betul keberhasilan tàngkap tangan kali ini bakal memberikan pukulan mematikan buat WWW.

"Tapi akan sangat berbahaya sekali buat Ai..." bisik Vicy.

"Kalo begitu libatkan saya langsung dalam transaksi itu!"

"Maksud Alex?" Vicy mengernyitkan dahinya mendengar kata kata Alex.

"Biar saya yang akan jadi driver yang mengantar Ai mengumpulkan koper uang itu" jawab Alex pada Vicy yang memang mendapat tugas dari Kenzo untuk mencari driver ulung untuk mengantar Ai nanti.

"Tapi... terlalu bahaya Alex, sebagian anggota WWW mungkin sudah mengenali wajahmu..., kecuali..." Vicy berbisik pelan sambil memalingkan wajahnya menatap Fara yang baru saja kembali masuk ke dalam ruangan VIP itu.

"Kecuali Fara bisa memberi wajah baru pada Alex..." Fara yang langsung dapat menangkap tujuan pembicaraan Vicy langsung menimpali kata kata Vicy barusan.

"Wajah baru buat Alex?, memang Fara bisa mengganti wajah Alex?" Ganti Alex yang nampak kebingungan mendengar perbincangan pasangan kekasih di depannya itu.

"Hii... hii... lihat saja hasilnya nanti Alex.. " Fara tersenyum centil sambil menjentikkan jari.
******
Alex duduk dengan gelisah, wajah Alex yang gundah jelas membayang di permukaan sebuah cermin bulat besar yang terdapat di depannya.

Di samping Alex nampak Fara berdiri sambil bersenandung lirih melantunkan lagu lagu K-Pop favoritnya.

Fara membuka kotak peralatannya yang selalu ia bawa kemana mana, dengan centil satu persatu dikeluarkannya alat alat itu.

Alex memandang ngeri pada alat alat di tangan Fara.

Lipstik, maskara, bedak dan beraneka ragam benda benda feminim lainnya tertata rapi di meja rias di depan Alex.

"Emang Alex harus pakai semua benda benda itu ya?" Alex meneguk ludah, geli membayangkan deretan kosmetika yang bakal me-make up wajahnya itu.

"Ayo kita mulai..." Fara membuka flip top sebuah botol bedak dan kemudian membubuhkan isinya ke kuas besar, Fara berjalan pelan mendekati Alex.

Fara membungkukkan tubuhnya di hadapan Alex, dari celah pakaian maid ber-dada rendah yang Fara kenakan Alex dengan jelas dapat mengintip cleavage payudara gempal Fara yang ranum.

Namun pemandangan dada Fara yang menyejukkan itu tak juga mengurangi rasa gentar Alex pada peralatan kecantikan di tangan Fara.

"Eeh apa ini..?" Protes Alex saat Fara menyapukan bedak ke sekujur wajah Alex.

"Hii..hii..udah Alex tenang saja, Alex masih mau nyelamatin Ai apa ga? " Fara terkikik melihat wajah paranoid Alex. Alex mengangguk menjawab pertanyaan Fara.

"Ok...tapi awas ya, bibir Alex jangan di kasi lipstik!" Demi menyelamatkan Ai, Alex akhirnya pasrah saja merelakan wajah-nya di acak acak oleh Fara.

Sekejap saja Fara mengubah kulit wajah Alex menjadi makin gelap dengan bedak khusus itu. Alex geleng geleng kepala melihat 'kesaktian' tangan Fara.

"Fara jamin deh, Ai tidak bakal mengenali Alex nantinya..."

Dengan gel pelekat khusus Fara nampak sibuk memasang satu set bulu mata, jenggot dan kumis palsu ke sekujur wajah Alex, wajah Alex yang aslinya bersih mulus kini berubah kasar penuh jambang dan kumis.

"He..he.. geli..." Alex tertawa kecil saat jenggot palsu itu menggelitik hidung dan lehernya.

"Sabar Alex, nanti lama lama Alex juga bakal terbiasa dengan bulu bulu palsu ini" Fara merapikan 'jenggot' Alex yang menutupi dagu Alex itu.

"Dan terakhir..." jari jari lentik Fara dengan terampil melekatkan sebuah wig rambut palsu panjang sebahu di kepala Alex.

"Tra..la..la.. sudah selesai..." kurang dari 30 menit Fara selesai mem-permak wajah Alex.

Fara memutar bangku yang diduduki Alex hingga Alex kembali duduk berhadapan dengan cermin besar di belakangnya.

"Ooohh..." Alex tertegun melihat wajah asing berambut gondrong awut awutan penuh jenggot yang membayang di cermin di depannya. Seperti berganti wajah saja, wajah baru Alex yang gahar ini benar benar berbeda dengan wajah asli Alex yang adem.

Dengan memakai wajah imitasi karya Fara ini Alex yakin Ai pasti tak bakal mengenali Alex.

"Good job Fara, sekarang selain kita tak ada seorangpun yang mengetahui identitas Alex yang sebenarnya." Vicy yang menyaksikan perubahan wajah Alex berdecak kagum memuji karya kekasihnya itu.

Wajah Fara bersemu merah mendengar pujian Vicy.

Vicy berjalan mendekati Alex sambil menyodorkan beberapa dokumen identitas diri kepada Alex, berupa KTP dan SIM.

"Mulai sekarang ini adalah identitas kamu Alex, seorang driver profesional"

Alex menerima dokumen dari tangan Vicy itu dan kemudian dengan seksama menatap foto yang terdapat pada SIM yang baru ia terima dari Vicy.

Foto itu sangat mirip dengan wajah gondrong Alex sekarang.

"Zlatan..." Alex membaca nama yang tertera di kartu identitas untuknya itu.

"Iya Alex, mulai saat ini nama-mu adalah Zlatan, seorang driver profesional bayaran, dan tugasmu sekarang adalah mengantar Ai ke tiga lokasi ini." jelas Vicy.

Di kalangan bisns dunia bawah tanah, Zlatan adalah seorang driver yang mempunyai reputas andal sebagai seorang transporter yang biasa menjadi kurir untuk mengantar obat obat terlarang dan barang barang berharga ilegal lain-nya.

Dan sepertinya si Zlatan-lah yang di sewa oleh Kenzo untuk mengantar Ai mengumpulkan koper koper uang untuk Soebagyo.

Alex mangut-mangut mendengar penjelasan Vicy.

"Apa ada yang kurang jelas Alex?" Tanya Vicy serius.

Alex lama terdiam dan kemudian menjawab pelan.

"Ya, ada sesuatu hal penting yang ingin Alex tanyakan..."

"Apa Alex?, apa job deskripsi Zlatan kurang jelas atau tentang hasil make -up Fara yang ingin kamu tanyakan?" Vicy dan Fara mendekatkan wajahnya berbarengan ke Alex, penasaran dengan pertanyaan yang akan di lontarkan oleh Alex.

"Anu... Vicy, Alex cuman penasaran, payudara besar yang ada di dada Fara itu asli atau bukan ya?" Tanya Alex dengan wajah polos sambil menunjuk buah dada Fara yang membusung montok di dada Fara.

"Kyaaa... dasar Alex mesum..." Fara dengan sebel mengirimkan bogem mentah menghajar wajah jadi jadian Alex
 
Si alex kena bogem, pasti si alan jga kena bogem sama si fara. Lanjutken suhu aileen..
 
Njir ternyata Vicy double agent
Thanks plottwist nya Ai
 
Suhu aiikoo kemana yak?
Alex juga sama udah lama gak nongol nih, apa jangan2 alex masuk rumah sakit garagara kena bogem fara
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd