LANJUTAN
Masbag menahanku, kepalanya menggeleng tanda jika dia tak ingin aku melakukan apa-apa dengan senjata dibalik celananya. Dia mengangkat tubuhku keatas memeluk tubuhku lalu mencium bibirku perlahan.
B: jangan ya
G: kenapa?
B: pokonya jangan, yuk siap-siap kita ke sriwedari aja.
Wajahku muram dengan segala kekentangan ini. Akupun dengan malas bersiap diri untuk pergi. Seperti biasanya nonton wayang lalu sebelum pulang ke hotel kita mampir makan nasi liwet, yang ternyata rasanya parah banget duh lupa namanya lagi pokonya nasi liwet solo juara bangetlah.
Kami kembali ke hotel, kami berjalan layaknya pasangan pacaran yang saling bergandengan. Kami masuk kekamar lalu saling berganti pakaian tidur.
B: tidur yuk
G: langsung tidur ?
B: kamu mau ngapain ghee, waktu masih panjang kok tapi kamu perlu istirahat.
Masbag menarik tanganku menuju ke kasur, kita hanya kelon-kelonan. Kuletakkan kepalaku pada bahunya sesembari tangan masbag membelai-belai rambutku. Kami bercerita tentang harapan dan plan masa depan. Hingga terlelap dalam pelukan.
Jam 4 pagi, kebiasaanku bangun sepagi ini. Aku sedikit melepaskan pelukan masbag dan menarik tubuhku sedikit ke atas. Tapi tampaknya masbag tak ingin melepaskan pelukannya. Aku arahkan kepalanya untuk bersandar di dadaku, reflek kedua tangan mas melingkar diperutku. Ah jadi kaya punya bayi gede deh aku. Mas bag membuka mata setelah hampir setengah jam menindih dadaku. Karna aku menggunakan daster dengan belahan terbuka mengakibatkan pipi mas menempel dikulit dadaku.
B : mwaaaaahhh morning kiss
G: morning kiss kok nyiumnya nenen
B: abisnya bangun tidur adanya ini, mwaaaah mwaaahhhh mwaaaahh
Masbag menurunkan tali dasterku sehingga langsung mencuat putingku yang sudah menegang sedari tadi dia tidur
Mmmmhhhh mhhhhh suara hisapan mulut mas pada puting sebelah kiriku, hisapannya diselingi dengan gigitan kecil membuat nafsuku mulai menaik. Mas mengangkat tubuhnya lalu menindih aku, di hisapnya puting sebelah kanan dan secara bergantian hisapannya memanjakan kedua gunung kembarku. Kedua payudaraku tampak mengkilat dan basah oleh liur yang ditinggalkan mas, sampai mleber" malah. Aku angkat kepalanya untuk mendekat ke arahku. Kuarahkan kepalanya mendekatiku, hingga bibir kami bertemu. Kami berpangutan begitu erat dan intens, tanganku bergerak menuju celana mas. Dan mengelus" pistolnya dari luar celana boxer. Aku mencari celah untuk memasukkan tanganku, lalu dengan cepat ditahan oleh tangan dia
G: kenapa?
B: jangan
G: please
B: no ghe
G: sekali ajaa janji yaaaa please mas
Mas bag terdiam, aku kembali menyusupkan tanganku dan mulai menjamah pusaka empu gendringnya. Aku menciumi badannya lalu turun ke pusar sambil aku kocok perlahan. Kami mengubah posisi, mas duduk di kasur sedangkan aku dengan posisi berlutut di lantai. Jilatanku kuturunkan hingga ke bijinya lalu kulumat dan kumasukan kemulut. Ku masukan perlahan kontolnya kedalam mulutku, aku hanya menggunakan mulutku untuk menyervise masbag sedangkan tangan kiriku kuletakkan di paha dan tangan kananku mengelus-elus bijinya yang basah dengan air liurku. Aku menaikan sedikit ritme blowjob ini,
B: aaaaah gheeee aaaaahhh duh gusti diapakne to iki aaaaah
Masbag ambil bagian dengan mengubah posisi menjadi berdiri ikut menggerakan pantatnya sambil mencengkram kepalaku dab kendalk dipegang dia. Hingga masbag benar-benar menyodokkan senjatanya dan aku memberikan respon mual karna saking ga muat dan udah mentok. Aku mencengkram pahanya.
Masbag melepaskan tanggannya, menuntunku berdiri lalu memelukku erat
B: maafin aku
Aku diam, sebenernya sih gakpapa kalo mentok, tapi aku ga nyangka responnya seperti itu.
B: maaf maaf ya
Dia berusaha menenangkanku dengan memeluk dan menciumi keningku secara intens
Pandanganku bias, bukan karna kenapa tapi aku aneh dengan responnya
B: sampun ya dik, jangan dilanjutin
G: kenapa? Aku cuman kaget ajakok gpp
B: mboten nggih
G: kenapa?
B: kamu ki tak eman-eman tenan. Ya dik