Rupanya para anggota geng motor tersebut menyuntikkan sebuah narkotika jenis baru yang memicu birahi tinggi pada penggunanya pada pak Ujang. Penggunanya akan terpicu hormon seksualnya dan merasakan keinginan berhubungan sex yang sangat kuat.
“kulum penis tua Bangka tersebut!!”, perintah ketua geng motor dengan bengis sambil mendorong tubuh Vida dengan kaki. Perempuan yang sedang hamil tua tersebut tertelungkup hingga mencium lantai warung hingga bibirnya berdarah.
“segera kulum ******”, seru yang lain sambil menjambak rambut Vida dan mengarahkan mukanya ke penis pak Ujang.
Vida mulai terisak namun tangisannya tak mampu membendung kebengisan para anggota geng motor tersebut. Mereka bahkan mengancam akan menghabisi nyawanya dan nyawa suaminya. Takut akan gertakan para begundal tersebut Vida pelan-pelan mendekati pak Ujang. Tangannya kemudian mengusap dan membelai kemaluan pak Ujang yang ditumbuhi bulu jarang-jarang tersebut. Meskipun malu-malu ia mulai mencium dan menjilati area kemaluan lelaki tua penjual gorengan tersebut, kemudian dengan perlahan namun pasti, Vida memasukkan batang kemaluan pak Ujang ke mulutnya dan mulai mengulumnya.
“ssrruuppp..ssrruuppp..ssrruuppp...”, bunyi Vida mengulum penis pak Ujang. Awalnya kuluman itu biasa-biasa saja, namun lama-lama Vida birahinya terpicu sehingga semakin buas mengulum batang lelaki tua tersebut. Pak Ujang merem melek menikmati gempuran perempuan hamil tersebut. Kedua tangan pak Ujang memegangi kepala Vida dan memaju-mundurkannya. Sambil terus dioral oleh Vida, jemari pak Ujang dengan buas menggerayangi vagina dan payudara perempuan tersebut. Jemari kanan pak Ujang dengan lincah menyapu area vagina Vida, merangsang klitoris, serta melebarkan jalan kemaluannya, liang vagina dan area selangkangan Vida kembali basah oleh cairan kenikmatan. Adapun jemari kiri lelaki tua tersebut tak henti meremas-remas kedua payudara Vida. Dengan liar jemarinya memelintir puting payudara ibu hamil tersebut hingga air susu menetes dan membasahi perutnya yang bunting.
Pak Ujang menelentangkan tubuh Vida di lantai, kemudian merangkak di atas tubuh perempuan yang tengah hamil tua tersebut. Pak Ujang telah fly berat, dengan buas menggerayangi tubuh sintal Vida yang telentang tak berdaya dicekam rasa takut. Para anggota geng motor mengerumuni di sekeliling mereka. Menyaksikan pergumulan kedua manusia tersebut sambil menyeringai riang. Pak Ujang terus menggerayangi Vida dan dengan paksa menyodokkan penisnya ke dalam vagina Vida. Perempuan hamil tersebut ingin menjerit apa daya suaranya tercekat oleh rasa takut. Vida digagahi dengan buas oleh pak Ujang.
Pak Ujang yang dalam pengaruh obat bius bak kesetanan menindih tubuh Vida. ‘blleeesss...’ dengan kasar dan paksa ia sodokkan penisnya ke liang senggama Vida dan kemudian menggenjotnya dengan cepat. Vida terengah-engah ditindih dan digenjot oleh pak Ujang dengan buas. Pak Ujang terus melumat bibir Vida. Kedua payudarany diremas-remas dengan keras bahkan putingnya beberapa kali ditarik dan diplintir oleh pak Ujang hingga memerah.
jleb..jleb..jleb..jleb..pak Ujang dengan kesetanan terus menggagahi Vida. Dicekam ketakutan, Vida memejamkan mata dan mengunci mulutnya. Air mata menetes membasahi area matanya. pak Ujang terus menggenjot Vida sambil kedua tangannya terus menggenggam dan meremas payudara Vida, panas dan nyeri menjalari area dadanya.
“aaakkhh..aaaakkkhhh...”, Vida memekik ketika dirasa genjotan penis pak Ujang semakin cepat dan keras mengorek area senggamanya. pak Ujang memang semakin buas memacu genjotannya, rupanya birahinya telah mencapai ubun-ubun. pak Ujang terus menggenjot Vida dan pada suatu momen ia sentak vagina perempuan hamil tersebut dan tumpahkan seluruh cairan kenikmatan di lubang kenikmatan Vida. Setelah memuaskan hasrat seksualnya, pak Ujang langsung tumbang, efek obat tersebut ternyata menyebabkan kemacetan mendadak pada jantungnya. Penjual gorengan tua tersebut rebah setelah mengganyang istri orang.
Vida terisak, untuk pertama kalinya tubuhnya dijamah lelaki lain selain suaminya dan penderitaan tersebut hanyalah awal. Sekumpulan serigala jahat menyeringai siap menerkamnya.
