Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA I Love You but I'm Letting Go (update Part 6)

Part 4.3 So Fun

*tok tok tok*
“kak rendy didalem?” terdengar suara viny dari balik pintu kamar gw
“shiiit…”
“ren udah ren, ada viny” suara yona berbisik
“ssshhtt lu diem aja, biar dia pergi dulu” gw juga berbisik ke yona
“kak rendy udah tidur ya?” suara viny masih terdengar dari luar kamar
“ren udah, ntar viny curiga” yona berbisik sambil mencoba mendorong tubuh gw yang masih menindihnya

“hhhhmmmmmm” gw membungkam mulut yona dengan ciuman dan mengunci tangannya

Terdengar suara langkah kaki viny meninggalkan kamar gw. Kuncian ke tubuh yona gw lemahkan karena yona udah pasrah. *plop* bunyi saat ciuman mulut kami terpisah.

udah aman yon”
“geblek lu ren”


Gw remas remas dada yona dari luar kaosnya yang membuat tubuhnya agak menggelinjang seperti menahan sensasi geli

“gedhe juga ya” bisikku ke yona
“itu cuma BHnya doang yang bikin keliatan gedhe” bisiknya
“ah masak sih?”

Tanpa meminta ijin yona langsung gw selipkan tangan gw disela kaos yang dia kenakan. Tanpa kesulitan tangan gw menemukan tonjolan kecil yang bentuknya menyerupai analog stick ps itu. Gw pilin perlahan puting yona dan membuat dia kembali menggelinjang.

“geli ren” bisiknya setelah mendaratkan ciuman di pipi kanan gw
“buka aja ya?”


Gw tarik perlahan kaos yona ke atas perlahan terekspose mulus tubuhnya dari perutnya yang putih lalu buah dada yang nampak jauh lebih besar dari punya viny. Yona mengangkat tangannya yang memudahkan koas itu lolos dari tubuhnya. Yona langsung menyilangkan tangannya ke bagian dadanya.
“malu ren”
“malu sama siapa kita cuma berdua”


Gw singkirkan tangan yona yang menyilang di dadanya, terpampanglah dua bukit kembar yang masih terhalang bra warna putih. Perlahan gw raba dadanya, gw tekan perlahan, yang terlihat hanya tatapan pasrah yona yang seakan sudah rela gw mencumbunya. kebetulan yona memakai model bra yang pengaitnya ada di depan sehingga mudah saja bagi gw untuk melepasnya. Kini bukit kembar itu telah lolos dari penjaranya, puting kecoklatan itu nampak menantang membuat gw tak sabar dan langsung melahapnya dengan agak kasar.

“aaaahkk rendy pelan pelan geli banget”

Tangan yona kini berada di kepala gw menjambak jambak rambut gw seakan jadi sarana bagi yona untuk melupkan sensasinya. Gw gak bisa melihat ekspresi wajah yona karena gw sedang berkonsentrasi menikmati dadanya yang kenyal. Gw mulai memainkan lidah dan menyapu nyapu putingnya membuat yona bertambah keras menjambak rambut gw.

“akkkkkkhhhhhh” lengguhan panjang keluar dari bibir yona, mugkin dia orgasme
“udah ren udah gw udah gak kuat”
“nanggung yon, kita udah sama-sama naik” gw mencoba menarik ke bawah rok yang ia pakai tapi tangganya menahannya dengan kuat
“please ren jangan…….” Ucapnya memelas
“kenapa bukannya tadi enak?” gw sedikit menggodanya
“gw belom siap ngasih yang itu, gw belom pernah”
“masak sih?” gw kembali menggoda
“iya, walaupun gw keliatan nakal, tapi gw belom pernah begituan, lu juga cowok pertama yang buka baju gw”

“sorry yon, gw gak tau”

Yona bangkit dari posisinya lalu mengaitkan kembali BHnya…

“ntar kalau gw udah siap, gw kasih, hehehe” ucapnya seraya memakai kembali kaosnya
“itu kan momen sakral, gak di tempat yang ada banyak orang gini, cukup kita berdua, hehehe”
*cup* gw kecup kening yona
“maaf ya”
“sorry juga tadi udah nampar lu” ucapnya sambil cengengesan
*cup* ciuman lembut mendarat di bibir gw

“goodnight rendy…” yona berjalan ke arah pintu, ia perlahan membuka pintu dan memastikan tidak ada yang melihatnya keluar.

Gw yang merasa kentang hanya bisa menerima nasib, kasihan dedek gw udah pengen padahal. Yaudah gw memilih untuk tidur biar besok bisa fit. Gw terlelap dengan cepat sampai ada berisik yang menggangu tidur gw, suara yang terdengar seperti orang sedang mengaduk minuman. Posisi kamar gw memang gak jauh dengan dapur. Gw melihat handphone, terlihat ini masih jam 3 pagi. Gw berjalan ke kamar mandi yang ada di dalam kamar gw untuk mencuci muka. Karena penasaran gw berjalan ke arah dapur untuk memastikan siapa yang menggangu tidur gw.
Di dapur ada sosok perempuan dengan perawakan cukup tinggi memakai celana super pendek dan baju yang super tipis. Sontak hal itu membuat dedek bereaksi seakan pengen terbang lepas dari sarangnya. Gw mendekati perempuan itu perlahan.


“eeeeeeeeeeeeh” perempuan itu terkejut saat membalikkan badannya
“hah..kamu kenapa?”
“iiiih kak rendy ngagetin aja”
“kamu yang ngagetin jam segini di dapur pakek baju kayakl gini lagi”
“tadi kan aku ke kamar kak rendy, aku ketok ketok kak rendynya gak jawab yaudah aku balik kemar terus tidur, belom sempet ganti baju, hehe”
“maaf tadi ketiduran, kecapean….emang mau ngapain ke kamarku?”

“yuk ah diomongin di kamar”

Viny langsung menyeret gw ke kamar, sesampainya di kamar dia mengunci pintu dan mendorong tubuh gw ke kasur. Tanpa babibu dia langsung menindih gw dan mendaratkan ciuman ke bibir gw. Gw pun menyambutnya dengan memainkan lidah gw di mulutnya. setelah beberapa detik bergumal, *plop* ciuman kami terlepas.

“kangen….” Ucapnya manja
“sama…” balasku
“main cepet aja kak, takut yang lain keburu bangun”

Viny langsung melepas baju dan celana yang ia kenakan. Sepertinya dia sengaja gak make daleman, tubuh telanjangnya kini terpampang jelas. Gw Cuma bisa bengong melihat kondisi ini.

“ye malah bengong…sini aku bukain”

Dengan agresif viny melepas celana berikut daleman gw. Memegang dan mengocok penis gw yang mulai ereksi.

“ihh si dedek udah gedhe aja” kata viny mengocok penis gw perlahan.
“oooh shiit enak vin…”
“kayaknya udah cukup nih” seraya viny merubah posisinya duduk menghadap ke gw

Dia mengarahkan penis yang sudah sangat tegang itu ke vaginannya. *blesss* penis gw dilahap seluruhnya oleh vagina…

“oucch” desahnya saat kami menjadi satu…

Viny mulai menggerakkan pinggulnya naik turun yang membuat gw melayang seolah terbang ke langit..

“aaah enak banget vin”
“iya kak aku juga enak…aaaah”


Viny mempercepat gerakannya, gw hanya pasrah mendapat servis seenak ini. Viny mengarahkan tangan gw ke dadanya memberikan isyarat agar gw memainkan putingnya. Gw remas bukit kecil itu agak kasar membuatnya nampak bertambah liar, gerakannya semakin cepat.

“ooooh yeaaaah” erangnya ketika menghentikan gerakan naik turunnya dibarengi dengan cairan hangat membanjiri penis gw.
“aaah aku sampe kak…ah uh ah uh” nafasnya jadi tidak beraturan.


Tanpa buang waktu gw balik tubuh viny sehingga kini gw yang menindih tubuh viny. Gw mulai menghujamkan penis gw ke vaginanya, diawali dengan tempo rendah, melihat ekspresi wajah viny yang sudah tak karuan gw pun berinisiatif untuk mempercepat gerakan.

“aku udah mau sampe nih…”
“buang di dalem aja kak, tadi aku udah minum pil KB” bisiknya
“aaaahhhhh”

*crot crot crot* beberapa semburan sperma memenuhi vagina viny. Gw lepas penis gw dari vaginanya, ada sedikit cairan yang meleleh dari dalam vagina viny. Gw mengambil tissue basah buat ngebersihin cairan yang menempel di dedek gw. Viny membersihkan sendiri cairan yang tercecer di sekitar vaginanya lalu memakai kembali baju dan celanannya.

“makasih ya vin”
“sama-sama kak…so fun”
“yaudah balik kamar sana”
“sorry tadi buru-buru, soalnya takut ada yang bagun”
“iya, gakpapa kok”
“yaudah aku balik kamar ya”
“oke”

“bye kak rendy”
viny membuka pintu dan meninggalkan kamar gw

Pagi hari setelah sarapan kami membereskan barang – barang untuk dimasukkan ke mobil, rencananya kami akan ke kebun teh dan setelahnya kami langsung kembali ke Jakarta. Kebun teh itu lokasinya gak jauh dari villa keluarga gw, hanya sekitar 15 menit bila ditempuh dengan mobil. Yona, viny, nadila, rachel langsung berkeliling kebun teh untuk mencari spot foto yang bagus kata mereka. Sedangkan gw yang sudah beberapa menjajaki tempat ini, memilih menunggu di sebuah gubuk yang berada di pinggir kebun sambil menikmati teh manis dan pisang goreng. Berselang 30 menitan nadila balik ke gubuk dan langsung menenggak setengah botol air mineral.


“haus mbak?”
“iya...haus parah”
“yang lain mana nad?”
“masih pada foto-foto kak, aku udah capek jalan nanjak gitu”
“iyasih cewek gendhut emang gampang capek”
“eh gimana gimana?” tatapan nadila berubah menjadi tajam ke arah gw
“kamu gak gendhut kok gampang capek..hahaha”

“iiih nyebelin tadi gak ngomong gitu” ucap nadila sambil memanyunkan bibirnya.
"hahaha, gak kok kamu lucu beneran"
"kak...minta kontak boleh gak?"
"ya boleh lah" gw menyerahkan hp gw ke nadila


Keringat yang membasahi tubuh nadila membuat tubuhnya nampak eksotis terutama bagian lehernya. Keringat yang mengucur deras membuat kaos putih tipis itu menjadi sedikit transparan, BH hitam yang ia kenakan sedikit terterawang, kondisi ini membuat dedek gw sedikit berkembang dan semakin berkembang sejalan dengan otakku yang mulai tidak stabil.

nad gubuk ini ada ruangannya kira-kira buat apa ya?”
“gak tau juga kak”
“ada yang mau gw omongin nad, kita masuk ke situ yuk”
“disini aja gak bisa?”
“ini penting banget gw gak pengen ada yang denger”
“yaudah ayok” nadila bangkit dan menuju ruangan yang ada di gubuk itu, gw menyusul dari belakang
“kenapa kak?”
‘gw mau bales yang semalem nad”

“ha?”

*hemmmmmmm* belum selesai nadila bicara gw bungkam bibirnya dengan ciuman..

bersambung...

----------

part ini masih gw kasih judul part 4 karena settingnya masih sama...part berikutnya baru gw bikin part 5, gak penting juga sih hahaha
 
keburu pini nikah
belom siap nikah dia

hehe

keburu Viny mampir ke toilet rest area tol Jakarta-Cikampek
hemmm kayaknya seru juga enak enak di toilet

Thanx hu updatenya ... :semangat:
masama gan

Mantap suhu
ya senpai

Cerita bagus harus selesai dong
siap gan...semoga semesta mendukung wkwkwk

Wanjir di Embat semua wkwkwk
rachel kan belom

Katanya di kebun teh, kok ada petani kentang :pusing:

Wah, diicip Semua :alamak:

di kebun teh makan kentang goreng enak juga
 
Nah ini nih, cerita fantasi keren... Tinggal detail sound efek nya lebih diperjelas lagi Suhu. Gue suka banget baca aahh oohh blessh crrtt...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd