Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG IBA BERUJUNG SUKA (NO SARA)

Simeki

Semprot Baru
Daftar
8 Feb 2021
Post
29
Like diterima
239
Bimabet
PEMERAN :
-Latifah nur laila/ifah (35 tahun)
-Nur yanti rahmah/yanti (30 tahun)
-Esi listriantri/esi (24 tahun)
-Kemuning satifa/nining (27 tahun)
-Udin
PROLOG :
Menceritakan sekumpulan wanita yang tinggal bersama dalam satu rumah kontrakan, yang dimana dalam keseharianya selalu menggunakan pakaian serba tertutup bahkan menggunakan cadar, jika berada di luar rumah. Mereka merasa iba dengan seorang anak penjual tisu disebuah taman.
DISCLIMER :
Semua karakter dalam cerita murni karangan penulis, jika terdapat kesamaan nama dan usia maka hal itu diluar sepengetahuan penulis !!!

Open to storie
Sebelum aku bercerita sebelumnya perkenalkan namaku latifah nur laila jika kalian menanyakan nama yang lebih panjang maka akan ku sebutkan yakni DR. Latifa nur laila S.Pd., M.Pd., wkwk iyaa di umur ku yang sekarang yakni 30 tahun tuhan memberiku kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan ku di jejang S3, aku biasa dipanggil ifah oleh teman teman kontrakan ku, aku membeli rumah kontrakan yang awalnya ku isi hanya berdua dengan adik sepupuku yakni esi listriantri atau yang biasa kami panggil esi, dikarenakan masih ada satu kamar kosong akhirnya aku mengajak Nur yanti rahmah atau yang biasa kupanggil yanti, yanti adalah temanku masa S2 dulu, tak berselang 3 bulan rupanya yanti meminta izin kepadaku untuk mengajak tetangganya di kampung untuk bergabung bersama kami, tetangganya tersebut bernama kemuning satifa yang biasa yanti panggil nining, setelah bertemu orangnya dan menilai bahwa dia berpakaian sama seperti kami, kupersilahkan dengan hangat dia untuk bergabung dengan kami.
Aku bekerja sebagai dosen di sebuah kampus swasta di kota di pulau kalimantan, karena aku emang aslinya orang kalimantan sii cuman kampungku jauh dipedalaman kalimantan hehee, esi sepupu ku adalah seorang mahasiswa semester akhir yang masih ling lung akan skripsianya, sedangkan yanti bekerja sebagai pegawai negri di instansi pemerintahan, dan nining bekerja sebagai guru smp. Dalam keseharian kami selalu menggunakan pakaian tertutup bahkan menggunakan cadar dan ketika di dalam rumah mereka ku bebaskan dalam menggunakan pakaian bahkan aku terkadang sudah terbiasa kalo lagi beraktifitas hanya manggunakan daster.
Jujur aku seseorang yang tidak terlalu memperdulikan tentang merawat diri bahkan bulu ketiak ku saja kadang ku biarkan tumbuh lebat, tapi ntah kenapa esi, yanti, dan nining selalu mengedepankan ku dalam urusan kecantikan. Dalam masalah body aku bisa di bilang sebagai tobrut jika digunakan dalam istilah sekarang, bagaimana tidak aku memiliki payudara yang sama persis dengan bola volly dan pantatku jika di ukur dengan standar size celana dalam aku memakai size XXXL padalah lingkar pinggangku sangatlah ramping. Mungkin ini faktor keturunan soalnya ibuku juga memiliki dada yang besar juga tapi tak sebesar punya ku.
Hari ini tepat hari sabtu, kami semua libur dari kegiatan masing-masing, aku memiliki kebiasaan kalau libur suka bangun siang, kulihat jam di HPku menunjukn pukul 10.00 setelah hampir 5 menit mengumpulkan nyawa, aku beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi yang ada di dapur untuk mencuci muka, rupanya di meja makan ada nining yang baru selesai mandi yang dengan masih menggunakan kemban handul melilit menutupi tubuhnya
Aku : ehh ning abis mandi
Nining : iya kak ifah abisnya gerah bangett kakak baru bangun
Aku : biasa laa ning namanya juga hari libur puas puasin tidurr wkwkwk
Saat nining ingin menjemur pakaian dalamnya muncul niat isengku untuk mengerjainya hihi, diam diam aku mengendap ngendap di belakangnya, saat kupastikan dia tak sadar kutarik ikatan kemban handuknya, sampai handuk itu melorot jatuh kebawah seketika dia menjerit namun tak berusaha menutup area payudara dan vaginanya. Hal itu kami sudah terbiasa untuk telanjang dirumah ini toh isinya memek semua wkwkwk.
Puas aku tertawa karena berhasil mengerjainya dan di saat aku ingin meninggalkanya sambil menuju kamar mandi nining mengangkat dasterku sampai terlihat vagina yang berbulu lebat, rupanya dia membalas dendam kepadaku dan segera berlari menuju kamarnya.
Aku : awan yaaa kamu ning
Nining : siapa suruh jailin nining wekkkk
Kalian tak usah heran dengan kalakuan kami khususnya aku, meski aku paling tua umurnya diantara esi, yanti, dan juga nining tapi diantara mereka bertiga akulah yang paling kekanak kanakan. Awalnya mereka juga segan denganku bagaimana tidak umur dan gelarku diatas mereka, tapi lama kelamaan mereka juga terbiasa bahkan sekarang mereka sudah ikut ikutan dengan apa yang ku kerjakan.
Setelah selesai mencuci muka aku menuju ruang tengah tempat biasa kami berkumpul, kulihat disana ada yanti yang sedang tengkurap sambil memainkan hp nya, dia hanya menggunakan celana dalam dan kaos oblong
Aku : aduhh gabut euyy
Yanti : iyahh ni kak ifah pengen jalan jalan tapi kemana yak
Tiba tiba esi ikut ikutan nimbrung sambil membawa peralatan mandinya
Esi : ke taman alun alun aja kak ifah banyak jajanan disana
Dari dalam kamar si nining pun ikut menyaut
Nining : iya kak ifah ke taman alun alun aja
Aku : gimana yan, asik juga sihh kalo ketaman alun alun
Dengan santainya yanti menjawab gass
Pukul 14.30 kami sudah siap berangkat menuju taman alun alun, lengkap dengan pakaian yang sudah kuceritakan diawal.
Kami berangkat menggunakan mobilku yang disupir oleh esi. Tak sampai satu jam kami telah sampai di taman alun alun.
Sesampainya disana seolah melihat surga jajanan kami menghampiri satu persatu pedagang makanan baik itu yg ringan sampai yang lumayan berat. Setelah merasa cukup dengan jajanan yg ada ditangan kami mencari tempat untuk menyentap jajanan kami.
Kami duduk ditepian yang agak sepi dari keramaian. Ditengah canda gurau kami sambil menikmati makanan mata esi terfokus keseorang anak penjual tisu.
Esi : kak ifah liat deh anak itu kasian yaaa
Aku lansung melihat kearah anak yang ditunjukan oleh esi terlihat anak itu menghampiri satu persatu menawarkan tisu daganganya kepada orang orang. Tak lama anak itu menghampiri kami
Anak itu : assalamualaikum kakak kakak mau beli tisu
Kami secara serempak menjawab salam dari anak itu
Tawar anak itu dengan nada bicara yang cukup lemas, kulihat wajahnya pucat seperti sedang menahan lapar dan juga haus
Yanti : berapa sebungkusnya dek
Anak itu : yang kecil 5ribu kak kalo yang besar 10 ribu
Yanti : boleh deh dek yang besar satu yaaa
Sambil yanti mengambil uang didompetnya aku mencoba bertanya kepada anak itu
Aku : dek kamu kok lemes banget pucet lagi kamu ga kenapa napa ??
Anak itu : saya belum makan dari 2 hari yang lalu kak
Seketika kami semua terkaget mendengarnya
Nining : duhh dek duduk dulu dek sini samping kakak minum dulu ini jajananya dimakan ya tuhann kasian banget kamu
Nampak sekali anak ini kehausan dan kelaparan sebotol air putih dalam sekali minum lansung dihabiskanya begitu saja
Nining : makananya juga dek dimakan dek gausah malu malu
Dia mengambil satu persatu makanan yang diberikan oleh nining
Aku : nama kamu siapa dek,
Anak itu : nama saya udin kak,
Jawab udin dengan sopan
Esi : kamu tinggalnya dimana
Udin : saya ga punya rumah kak, awalnya saya tinggal sama abang saya, tiga bulan yang lalu abang saya meninggal karena kecelakaan kerja, karena saya ga mampu buat bayar kost akhinya saya luntan lantung tanpa tujuan
Yanti : emang orang tua kamu dimana sayang
Udin : kata abang saya sejak saya umur dua tahun ibu saya udah meninggal dan saya dibesarkan sama nenek saya dan pas umur 6 tahun nenek saya juga meninggal, saya dibawa ke kota ini sama abang saya karena abang saya kerja di kota ini, tiga bulan lalu abang meninggal
Sungguh malang nasib anak ini, tak lama udin pun selesai menghabiskan makananya dan meminta izin buat lanjut keliling jualan lagi, sebelum dia pergi ku keluarkan uang 200ribu dari dompetku
Aku : dek udin ini buat kamu buat makan jaga baik baik yaa jangan sampe hilang yaaa
Kulihat ekspresinya sangat senang saat itu dia pun bersalaman dan mencium tangan kami satu persatu. Aku sungguh terenyuh dengan kesopanan dan semangat bertahan hidup anak ini.
Jam menunjukan pukul 18.20 akhirnya kami memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah aku merasa perutku pengen mules dengan cepat aku melepas semua pakaianku menyisakan BH dan CD dan berlari menuju WC tidak lupa aku membawa HP ku, soalnya aku tim kalo boker wajib bawa HP wkwkwk.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd